Dokumen tersebut membahas meningkatnya budaya makan makanan cepat saji pada mahasiswa di daerah Geger Kalong, Bandung. Dokumen menjelaskan pengaruh buruk makanan cepat saji terhadap kesehatan, lingkungan, ekonomi, dan budaya. Dokumen juga menawarkan solusi untuk mengurangi konsumsi makanan cepat saji dengan meningkatkan kesadaran akan sejarah dan budaya kuliner lokal.
1 of 20
More Related Content
Manusia dan Kebudayaan
1. Pendidikan Lingkungan Sosial, Budaya dan Teknologi
Manusia dan Kebudayaan
Meningkatnya Budaya Makan Makanan Cepat Saji
Pada Mahasiswa di Daerah Geger Kalong Bandung
Kelompok 3
Desi Sri Cahyani (1203067)
Indah Mufidah (1205744)
Nurhidayat Santoso (1203063)
Santy Rahmawati (1203067)
Widia Nurul Rahma (1203071)
Yeni Mia Liani (1203510)
2. Mengapa Budaya Makan Makanan
Cepat Saji Menjadi Permasalahan?
Adanya kecenderungan perilaku konsumsi
makanan jadi (termasuk minuman) yang semakin
meningkat dari tahun ke tahun sedangkan
konsumsi makanan yang berasal dari terigu seperti
roti, kue kering dan konsumsi kue basah serta
minuman es yang merupakan bagian dari makanan
tradisional cenderung menurun.
3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan
bahwa perilaku makan yang salah akan
menyebabkan masalah gizi dan perilaku makan
tersebut dipengaruhi oleh aneka faktor
lingkungan, ekonomi, dan kesehatan.
Objek Penelitian
Objek penelitian mengenai budaya makan
makanan cepat saji pada remaja khususnya
mahasiswa yang tinggal di kos-kosan daerah
Geger Kalong Bandung.
4. Sekilas tentang Makanan Cepat Saji
Makanan cepat saji yang dimaksud adalah jenis
makanan yang dikemas, mudah disajikan, praktis, atau
diolah dengan cara sederhana. Makanan siap saji biasa
disebut dengan fast food dan junk food.
Makanan tersebut umumnya diproduksi oleh industri
pengolahan pangan dengan teknologi tinggi dan
memberikan berbagai zat aditif untuk mengawetkan dan
memberikan cita rasa bagi produk tersebut, biasanya
istilah ini merujuk kepada makanan yang dijual di
sebuah restoran atau toko dengan persiapan yang
berkualitas rendah dan dilayankan kepada pelanggan
dalam sebuah bentuk paket untuk dibawa pergi.
5. SEPERTI APA MAKANAN CEPAT SAJI
ITU ?
• Mie Instant
• Nugget
• Pizza Hut
• MC DONALDS
• Burger King
• French Fries
6. Pemecahan Masalah
ILMU SEJARAH
ILMU GEOGRAFI
ILMU EKONOMI
ILMU
LINGKUNGAN
ILMU
KESEHATAN
ILMU
PSIKOLOGIS ILMU SOSIOLOGI
7. Bagaimana sejarah lahirnya makanan siap saji?
• Istilah "makanan siap saji" diakui dalam bahasa kamus bahasa
Inggris Merriam-Webster pada 1951.
• Makanan siap saji telah ada di Britania Raya sejak zaman
Romawi
• Pada Abad Pertengahan di berbagai kota besar dapat ditemukan
toko pie atau dapur-dapur yang menjual makanan seperti ini
• Pada 1867, Charles Feltman, seorang tukang daging Jerman,
membuka tempat penjualan hot dog pertama di Coney Island
di Brooklyn, New York City,
8. Bagaimana pengaruh budaya makan
makanan cepat saji terhadap perekonomian?
Kemunculan makanan cepat saji berbanding lurus
dengan produsen-produsen makanan cepat sajinya.
Kemunculan produsen-produsen makanan cepat
saji ini menggusur produsen makanan tradisional
sehingga makin berkurangnya produsen makanan
tradisional.
9. Bagaimana pengaruh makanan
cepat saji terhadap lingkungan?
Sampah plastik yang proses daur ulangnya
membutuhkan waktu yang lama menimbulkan
kerusakan pada tanah.
Makanan sisa pada sampah-sampah plastik ini
juga menimbulkan penumpukan dan
menimbulkan bibit-bibit penyakit.
10. Bagaimana pengaruh makanan
cepat saji secara psikologis?
Iklan-iklan yang mempromosikan makanan cepat
saji secara otomatis membentuk paradigma
konsumen bahwa makanan cepat saji itu lebih
baik dalam segi apapun dibandingkan makanan
tradisional.
11. Bagaimana pengaruh makanan
cepat saji terhadap sosiologi?
Faktor lingkungan teman sebaya, terkadang
pandangan remaja akan menilai bahwa restoran
makanan cepat saji sangat bagus. Hingga akhirnya
banyak remaja yang menjauhi anak yang tidak
ikut makan bersama mereka di restoran makan
cepat saji.
12. Bagaimana letak geografi dapat mempengaruhi
meningkatnya budaya makan makanan cepat saji?
Secara geografi letak objek penelitian kami di
daerah Geger Kalong Bandung memang sangat
strategis. Maraknya pedagang-pedagang dan
tempat makan yang menyediakan makanan cepat
saji yang murah mempengaruhi meningkatnya
budaya makan makanan cepat saji. Terutama bagi
remaja khususnya mahasiswa yang tinggal di kos-kosan
daerah Geger Kalong. Mereka pasti
memilih makanan yang praktis dan murah.
13. Apa pengaruh makanan cepat saji
bagi kesehatan?
Ada beberapa dampak negatif fast food bagi kesehatan
tubuh yang menjadikan alasan mengapa Anda harus
menghindari makanan cepat saji.
•Meningkatkan Risiko Serangan Jantung
•Membuat Ketagihan
•Meningkatkan Berat Badan
•Meningkatkan Risiko Kanker
•Memicu Diabetes
•Memicu Tekanan Darah Tinggi
14. Dampak Positif Makanan Cepat Saji
Mudah dibeli atau didapat
Lebih cepat dan instant
Praktis
15. Dampak Negatif Makanan Cepat Saji
• Dampak dari BHA (Butylated hydroxyanisole) : Menimbulkan efek
ketagihan bagi yang mengkonsumsinya.
• Dampak dari Pemutih dan Pematang Tepung : efek pada masa kehamilan,
dan gangguan darah, menyebabkan bisul pada perut, batu pada tumor, dan
kandung kemih
• Kegemukan dan obesitas
• Kanker payudara
• Dampak dari penggunaan MSG (monosodium glutamate) : Rasa terbakar di
bagian leher, mati rasa di bagian belakang leher, stress dan tegang pada kulit
wajah, dada terasa sakit, sakit kepala, detak jantung yang cepat, rasa
lemah/cepat lelah, memicu hipertensi, asma, kanker serta diabetes,
kelumpuhan serta penurunan kecerdasan, kerusakan otak,kelainan hati,
trauma, demam tinggi, mempercepat proses penuaan, alergi kulit, mual,
muntah, migren, asma, ketidakmampuan belajar dan depresi.
16. Solusi
Sejarah
• Menumbuhkan rasa cinta tanah air dan menumbuhkan wawasan tentang
perkembangan sejarah.
• menyadarkan diri bahwa dengan seringnya kita memakan makanan sama
saja meniru bangsa Barat dan menjalankan kebudayaannya.
Ekonomi
• Membatasi produsen-produsen makanan cepat saji.
• Membiasakan diri untuk memasak makanan sendiri dengan membeli
makanannya di pasar tradisional.
• Cintailah makanan Indonesia.
17. Lingkungan
• Mengurangi kebiasaan menggunakan bungkus plastik dan sterofom
• Sampah plastik yang ada dikreasikan menjadi benda yang bermanfaat.
• Menggunakan alat makan sendiri untuk membeli makanan cepat saji.
Geografi
• Mengadakan tempat memasak pada setiap tempat kos-kosan.
• Mengimbangi antara pedagang makanan tradisional atau makanan mentah
untuk dimasak dengan pedagang makanan cepat saji.
• Menjadikan tempat pembelian makanan tradisional atau makanan mentah
nyaman dan tidak membuat orang-orang malas membelinya.
Psikologi
• Pengawasan orang tua dalam prilaku anaknya menanggapi setiap tayangan
atau hal-hal yang mereka dapatkan.
• Memberikan pengarahan sejak dini akan mengurangi konsumsi makanan
cepat saji.
• Mengawasi setiap makanan yang dimakan anak, dibiasakan membawa bekal
makanan.
18. Sosiologi
• Menumbuhkan sikap toleransi antar masyarakat. Tidak meremehkan orang
lain atau menilai seseorang hanya dari segi materi.
• Bersosialisasilah dengan baik kepada seluruh masyarakat.
Kesehatan
• Memilih makanan yang sehat dan alami.
• Mengetahui nutrisi makanan yang akan dimakan.
• Imbangi makanan cepat saji dengan memakan buah-buahan atau sayuran
disertai minum susu.
• Kurangi makanan yang memiliki kadar gula atau garam tinggi.
• Tidak memakan makan cepat saji secara rutin.