際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Kelompok 3 (^_^)
Masalah Bebas Nilai
 Masalah bebas nilai dalam ilmu pengetahuan
adalah masalah besar sepanjang sejarah ilmu
pengetahuan.
 Masalah ini terutama berkaitan dengan dampak
dari ilmu pengetahuan terhadap kehidupan
manusia.
 Terjadi kekhawatiran kebenaran harus
dikorbankan.
 Akibatnya, kita tidak pernah sampai pada
kebenaran ilmiah yang objektif dan rasional.
Bebas nilai adalah tuntutan yang
ditujukan kepada ilmu pengetahuan
agar ilmu pengetahuan
dikembangkan dengan tidak
memperhatikan nilai-nilai atau tujuan
lain di luar ilmu pengetahuan.
Tujuannya : agar ilmu pengetahuan
berkembang secara otonom, tidak
terjadi distorsi dan murni / benar
secara objektif.
Tujuan akhir ilmu pengetahuan
adalah mencari dan memberi
penjelasan dan pemahaman tentang
masalah dan fenomena alam
semesta.
Terdapat dua kecenderungan dasar
dalam melihat tujuan ilmu
pengetahuan, yaitu : Puritan-Elitis
dan Pragmatis.
Tujuan akhir ilmu pengetahuan
adalah untuk mencari kebenaran
murni dan memuaskan rasa ingin
tahu manusia.
Ilmu pengetahuan hanya bertujuan
untuk mencari penjelasan dan
pemahaman.
No Link and Match.
Ilmu = bidang elitis >> barang mahal /
sesuatu yang mewah, jauh dari
kehidupan real manusia.
Ilmu pengetahuan harus bebas
nilai, termasuk nilai guna ilmu
pengetahuan.
Ilmu pengetahuan bersifat logis-
rasional-empiris.
Dengan ilmu pengetahuan, manusia
tahu bahwa, tahu akan dan tahu
mengapa.
 Ilmu pengetahuan dikembangkan untuk
mencari dan memperoleh penjelasan
tentang berbagai persoalan di alam
semesta ini.
 Ilmu pengetahuan juga berguna bagi
manusia untuk memecahkan berbagai
persoalan yang dihadapi dalam hidupnya.
 Jadi, ilmu pengetahuan bukan
dikembangkan demi ilmu pengetahuan
semata, melainkan juga demi menjawab
berbagai persoalan hidup manusia.
Dengan ilmu pengetahuan, manusia
tidak hanya tahu bahwa, tahu akan,
dan tahu mengapa, melainkan ia juga
akan tahu bagaimana.
Ilmu pengetahuan tidak hanya bersifat
logis-rasional-empiris, tetapi juga
pragmatis.
Menekankan pada aspek utiliter ilmu
pengetahuan.
Ilmu pengetahuan tidak bisa bebas
nilai. Ilmu pengetahuan terbebani
dengan nilai. Ilmu pengetahuan,
karena punya kecenderungan
pragmatis yang kuat, diliputi oleh
nilai; ilmu pengetahuan mau tidak
mau peduli atas persoalan
penderitaan manusia, ia peduli akan
keselamatan manusia, akan harkat
dan martabat manusia.
Untuk menengahi atau sebagai jalan
keluar dari masalah bebas dalam
ilmu pengetahuan, terdapat dua
pandangan dalam melihat hasil akhir
ilmu pengetahuan, yaitu : context of
discovery dan context of
justification.
 Ilmu pengetahuan tidak terjadi, ditemukan,
dan berlangsung dalam kevakuman. Ilmu
pengetahuan selalu ditemukan dan
berkembang dalam konteks ruang dan
waktu tertentu. Jadi, ilmu pengetahuan
tidak muncul secara mendadak begitu
saja. Ada konteks tertentu yang
melahirkan ilmu pengetahuan dan
sekaligus sangat mempengaruhinya.
 Ilmu pengetahuan tidak bisa bebas nilai.
 Menyangkut konteks dimana kegiatan ilmiah dan
hasil-hasilnya diuji berdasarkan kategori dan kriteria
yang murni ilmiah, yaitu data dan fakta apa adanya
serta keabsahan metode ilmiah yang dipakai tanpa
mempertimbangkan kriteria dan pertimbangan lain di
luar itu.
 Dalam konteks pembuktian sebuah hipotesis atau
teori, semua faktor ekstra ilmiah harus ditinggalkan
dan yang diperhitungkan adalah bukti empiris dan
penalaran logis-rasional. Satu-satunya nilai yang
berlaku dan diperhitungkan adalah nilai kebenaran.
 Ilmu pengetahuan harus bebas nilai.
Ilmu pengetahuan tidak bisa bebas nilai,
karena ia berasal dari kehidupan yang
memiliki nilai-nilai.
Tetapi, ilmu pengetahuan harus berkembang
secara otonom sehingga tidak terjadi distorsi
dan hasilnya murni.
Dua kecenderungan dasar dalam melihat ilmu
pengetahuan : Puritan-Elitis dan Pragmatis.
Pragmatis = Puritan-Elitis ++
Jalan keluar untuk mengatasi
masalah bebas nilai adalah dengan
membedakan antara context of
discovery dengan context of
justification.
Tujuan dari pembedaan ini adalah
untuk melindungi objektivitas dari
hasil akhir kegiatan ilmiah.
Pengujian
IlmiahHipotesis
H0 ditolak
H0
diterima
Hasil Penelitian = Kebenaran
Ilmiah
Bergun
a
Tidak
Bergun
a
Diterima
Ditolak
Hope itll be usefull for us

More Related Content

What's hot (20)

Filsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - EpistemologiFilsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - Epistemologi
Wulandari Rima Kumari
Filsafat Ilmu
Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Nurmahmudah M.Phil.
"SARANA BERFIKIR ILMIAH "
 "SARANA BERFIKIR ILMIAH " "SARANA BERFIKIR ILMIAH "
"SARANA BERFIKIR ILMIAH "
Nursa Fatri Nofriati
Intelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan KreativitasIntelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan Kreativitas
pjj_kemenkes
2. METODOLOGI PENELITIAN - KAJIAN PUSTAKA & PERUMUSAN MASALAH
2. METODOLOGI PENELITIAN - KAJIAN PUSTAKA & PERUMUSAN MASALAH 2. METODOLOGI PENELITIAN - KAJIAN PUSTAKA & PERUMUSAN MASALAH
2. METODOLOGI PENELITIAN - KAJIAN PUSTAKA & PERUMUSAN MASALAH
Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
SUMBER ILMU DALAM FILSAFAT ILMU
SUMBER ILMU DALAM FILSAFAT ILMUSUMBER ILMU DALAM FILSAFAT ILMU
SUMBER ILMU DALAM FILSAFAT ILMU
IFTITAH INDRIANI
Metode Induksi
Metode InduksiMetode Induksi
Metode Induksi
Radyastuti
Ilmu, filsafat, dan agama
Ilmu, filsafat, dan agamaIlmu, filsafat, dan agama
Ilmu, filsafat, dan agama
Nurmahmudah M.Phil.
Dimensi Aksiologis
Dimensi AksiologisDimensi Aksiologis
Dimensi Aksiologis
Nurmahmudah M.Phil.
Soal soal filsafat
Soal soal filsafatSoal soal filsafat
Soal soal filsafat
JennyJenny47
Presentasi ontologi
Presentasi ontologiPresentasi ontologi
Presentasi ontologi
Ibnu Fajar
Objek material
Objek materialObjek material
Objek material
Operator Warnet Vast Raha
Filsafat ilmu context of discovery dan justification
Filsafat ilmu context of discovery dan justificationFilsafat ilmu context of discovery dan justification
Filsafat ilmu context of discovery dan justification
Merinda Tarigan
Jenis Jenis Pengetahuan
Jenis Jenis Pengetahuan Jenis Jenis Pengetahuan
Jenis Jenis Pengetahuan
LBB. Mr. Q
5 sarana berpikir ilmiah
5 sarana berpikir ilmiah5 sarana berpikir ilmiah
5 sarana berpikir ilmiah
PPS Universitas Sriwijaya
Struktur Ilmu
Struktur IlmuStruktur Ilmu
Struktur Ilmu
Nurmahmudah M.Phil.
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat IlmuMakalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
sayid bukhari
Fenomenologi
FenomenologiFenomenologi
Fenomenologi
anmeyshie
Filsafat zaman modern
Filsafat zaman modernFilsafat zaman modern
Filsafat zaman modern
Rossalia I. Kartika Sari
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : Ontologi
Hosyatul Aliyah

Similar to Masalah Bebas Nilai (20)

Tugas makalah filsafat sains ( pa mustamin)
Tugas makalah filsafat sains ( pa mustamin)Tugas makalah filsafat sains ( pa mustamin)
Tugas makalah filsafat sains ( pa mustamin)
Rusmin Unisa
Teknologi & kemislinan
Teknologi & kemislinanTeknologi & kemislinan
Teknologi & kemislinan
Aze Aze
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu .pptx
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu .pptxTugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu .pptx
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu .pptx
RestiWanda1
Contoh soal filsafat ilmu
Contoh soal filsafat ilmuContoh soal filsafat ilmu
Contoh soal filsafat ilmu
purdana wahyu hidayat
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu.pptxTugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
RestiWanda1
Makalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawanMakalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawan
Henry Kurniawan
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
imamdaulay
Tantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuTantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmu
ayu Naoman
Hubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafatHubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafat
Dedi Yulianto
PPT Filsafat.pptx
PPT Filsafat.pptxPPT Filsafat.pptx
PPT Filsafat.pptx
AsiahBuraidah
Tugas Filsafat Ilmu
Tugas Filsafat IlmuTugas Filsafat Ilmu
Tugas Filsafat Ilmu
KristinaMala
Dimensi kajian filsafat ilmu
Dimensi kajian filsafat ilmuDimensi kajian filsafat ilmu
Dimensi kajian filsafat ilmu
M fazrul
Pancasila sebagai dasar ilmu
Pancasila sebagai dasar ilmuPancasila sebagai dasar ilmu
Pancasila sebagai dasar ilmu
Abdurrasyid Jahdan
Pemahaman Rasionalisme Klasik
Pemahaman Rasionalisme KlasikPemahaman Rasionalisme Klasik
Pemahaman Rasionalisme Klasik
ShophiantoTarampak
FILSAFAT_ILMU_DAN_PENELITIAN_KEBUDAYAAN.pdf
FILSAFAT_ILMU_DAN_PENELITIAN_KEBUDAYAAN.pdfFILSAFAT_ILMU_DAN_PENELITIAN_KEBUDAYAAN.pdf
FILSAFAT_ILMU_DAN_PENELITIAN_KEBUDAYAAN.pdf
oktavianusbaptista1
Filsafat Ilmu
Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Afifah Asra
makalah netralitas sains
makalah netralitas sainsmakalah netralitas sains
makalah netralitas sains
Santi Susanti
Research method lecture 2 - filsafat ilmu
Research method   lecture 2 - filsafat ilmuResearch method   lecture 2 - filsafat ilmu
Research method lecture 2 - filsafat ilmu
the45
filsafat ilmu tentang pembelajaran menggenai filosofi .pptx
filsafat ilmu tentang pembelajaran menggenai filosofi .pptxfilsafat ilmu tentang pembelajaran menggenai filosofi .pptx
filsafat ilmu tentang pembelajaran menggenai filosofi .pptx
iinroyani
Tugas makalah filsafat sains ( pa mustamin)
Tugas makalah filsafat sains ( pa mustamin)Tugas makalah filsafat sains ( pa mustamin)
Tugas makalah filsafat sains ( pa mustamin)
Rusmin Unisa
Teknologi & kemislinan
Teknologi & kemislinanTeknologi & kemislinan
Teknologi & kemislinan
Aze Aze
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu .pptx
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu .pptxTugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu .pptx
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu .pptx
RestiWanda1
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu.pptxTugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 8 Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
RestiWanda1
Makalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawanMakalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawan
Henry Kurniawan
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
imamdaulay
Tantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuTantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmu
ayu Naoman
Hubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafatHubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafat
Dedi Yulianto
PPT Filsafat.pptx
PPT Filsafat.pptxPPT Filsafat.pptx
PPT Filsafat.pptx
AsiahBuraidah
Tugas Filsafat Ilmu
Tugas Filsafat IlmuTugas Filsafat Ilmu
Tugas Filsafat Ilmu
KristinaMala
Dimensi kajian filsafat ilmu
Dimensi kajian filsafat ilmuDimensi kajian filsafat ilmu
Dimensi kajian filsafat ilmu
M fazrul
Pancasila sebagai dasar ilmu
Pancasila sebagai dasar ilmuPancasila sebagai dasar ilmu
Pancasila sebagai dasar ilmu
Abdurrasyid Jahdan
Pemahaman Rasionalisme Klasik
Pemahaman Rasionalisme KlasikPemahaman Rasionalisme Klasik
Pemahaman Rasionalisme Klasik
ShophiantoTarampak
FILSAFAT_ILMU_DAN_PENELITIAN_KEBUDAYAAN.pdf
FILSAFAT_ILMU_DAN_PENELITIAN_KEBUDAYAAN.pdfFILSAFAT_ILMU_DAN_PENELITIAN_KEBUDAYAAN.pdf
FILSAFAT_ILMU_DAN_PENELITIAN_KEBUDAYAAN.pdf
oktavianusbaptista1
Filsafat Ilmu
Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Afifah Asra
makalah netralitas sains
makalah netralitas sainsmakalah netralitas sains
makalah netralitas sains
Santi Susanti
Research method lecture 2 - filsafat ilmu
Research method   lecture 2 - filsafat ilmuResearch method   lecture 2 - filsafat ilmu
Research method lecture 2 - filsafat ilmu
the45
filsafat ilmu tentang pembelajaran menggenai filosofi .pptx
filsafat ilmu tentang pembelajaran menggenai filosofi .pptxfilsafat ilmu tentang pembelajaran menggenai filosofi .pptx
filsafat ilmu tentang pembelajaran menggenai filosofi .pptx
iinroyani

Recently uploaded (20)

kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remajakenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
annazzakariaarifin
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xiFARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
aripprihandoko1
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologipemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
AgungIstri3
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Wahid Husein
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptxAsuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
JulimuhamadKartiko
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptxLaporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
idman3
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptxPPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
rinjani13
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
Taufiqurrokhman Rofii
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusiaAspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
AlterGlenKakisina
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusiaPertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
TugasHSE
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdfpenyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
NuyungLuvlivi
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensiBimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
ReviYulia
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
ssuserf5305e
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptxppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ekamaya6
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdfdr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
yunitayun9
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus GestasionalAsuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remajakenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
annazzakariaarifin
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xiFARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
aripprihandoko1
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologipemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
AgungIstri3
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Wahid Husein
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptxAsuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
JulimuhamadKartiko
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptxLaporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
idman3
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptxPPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
rinjani13
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
Taufiqurrokhman Rofii
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusiaAspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
AlterGlenKakisina
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusiaPertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
TugasHSE
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdfpenyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
NuyungLuvlivi
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensiBimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
ReviYulia
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
ssuserf5305e
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptxppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ekamaya6
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdfdr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
yunitayun9
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus GestasionalAsuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1

Masalah Bebas Nilai

  • 3. Masalah bebas nilai dalam ilmu pengetahuan adalah masalah besar sepanjang sejarah ilmu pengetahuan. Masalah ini terutama berkaitan dengan dampak dari ilmu pengetahuan terhadap kehidupan manusia. Terjadi kekhawatiran kebenaran harus dikorbankan. Akibatnya, kita tidak pernah sampai pada kebenaran ilmiah yang objektif dan rasional.
  • 4. Bebas nilai adalah tuntutan yang ditujukan kepada ilmu pengetahuan agar ilmu pengetahuan dikembangkan dengan tidak memperhatikan nilai-nilai atau tujuan lain di luar ilmu pengetahuan. Tujuannya : agar ilmu pengetahuan berkembang secara otonom, tidak terjadi distorsi dan murni / benar secara objektif.
  • 5. Tujuan akhir ilmu pengetahuan adalah mencari dan memberi penjelasan dan pemahaman tentang masalah dan fenomena alam semesta. Terdapat dua kecenderungan dasar dalam melihat tujuan ilmu pengetahuan, yaitu : Puritan-Elitis dan Pragmatis.
  • 6. Tujuan akhir ilmu pengetahuan adalah untuk mencari kebenaran murni dan memuaskan rasa ingin tahu manusia. Ilmu pengetahuan hanya bertujuan untuk mencari penjelasan dan pemahaman. No Link and Match.
  • 7. Ilmu = bidang elitis >> barang mahal / sesuatu yang mewah, jauh dari kehidupan real manusia. Ilmu pengetahuan harus bebas nilai, termasuk nilai guna ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan bersifat logis- rasional-empiris. Dengan ilmu pengetahuan, manusia tahu bahwa, tahu akan dan tahu mengapa.
  • 8. Ilmu pengetahuan dikembangkan untuk mencari dan memperoleh penjelasan tentang berbagai persoalan di alam semesta ini. Ilmu pengetahuan juga berguna bagi manusia untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi dalam hidupnya. Jadi, ilmu pengetahuan bukan dikembangkan demi ilmu pengetahuan semata, melainkan juga demi menjawab berbagai persoalan hidup manusia.
  • 9. Dengan ilmu pengetahuan, manusia tidak hanya tahu bahwa, tahu akan, dan tahu mengapa, melainkan ia juga akan tahu bagaimana. Ilmu pengetahuan tidak hanya bersifat logis-rasional-empiris, tetapi juga pragmatis. Menekankan pada aspek utiliter ilmu pengetahuan.
  • 10. Ilmu pengetahuan tidak bisa bebas nilai. Ilmu pengetahuan terbebani dengan nilai. Ilmu pengetahuan, karena punya kecenderungan pragmatis yang kuat, diliputi oleh nilai; ilmu pengetahuan mau tidak mau peduli atas persoalan penderitaan manusia, ia peduli akan keselamatan manusia, akan harkat dan martabat manusia.
  • 11. Untuk menengahi atau sebagai jalan keluar dari masalah bebas dalam ilmu pengetahuan, terdapat dua pandangan dalam melihat hasil akhir ilmu pengetahuan, yaitu : context of discovery dan context of justification.
  • 12. Ilmu pengetahuan tidak terjadi, ditemukan, dan berlangsung dalam kevakuman. Ilmu pengetahuan selalu ditemukan dan berkembang dalam konteks ruang dan waktu tertentu. Jadi, ilmu pengetahuan tidak muncul secara mendadak begitu saja. Ada konteks tertentu yang melahirkan ilmu pengetahuan dan sekaligus sangat mempengaruhinya. Ilmu pengetahuan tidak bisa bebas nilai.
  • 13. Menyangkut konteks dimana kegiatan ilmiah dan hasil-hasilnya diuji berdasarkan kategori dan kriteria yang murni ilmiah, yaitu data dan fakta apa adanya serta keabsahan metode ilmiah yang dipakai tanpa mempertimbangkan kriteria dan pertimbangan lain di luar itu. Dalam konteks pembuktian sebuah hipotesis atau teori, semua faktor ekstra ilmiah harus ditinggalkan dan yang diperhitungkan adalah bukti empiris dan penalaran logis-rasional. Satu-satunya nilai yang berlaku dan diperhitungkan adalah nilai kebenaran. Ilmu pengetahuan harus bebas nilai.
  • 14. Ilmu pengetahuan tidak bisa bebas nilai, karena ia berasal dari kehidupan yang memiliki nilai-nilai. Tetapi, ilmu pengetahuan harus berkembang secara otonom sehingga tidak terjadi distorsi dan hasilnya murni. Dua kecenderungan dasar dalam melihat ilmu pengetahuan : Puritan-Elitis dan Pragmatis. Pragmatis = Puritan-Elitis ++
  • 15. Jalan keluar untuk mengatasi masalah bebas nilai adalah dengan membedakan antara context of discovery dengan context of justification. Tujuan dari pembedaan ini adalah untuk melindungi objektivitas dari hasil akhir kegiatan ilmiah.
  • 16. Pengujian IlmiahHipotesis H0 ditolak H0 diterima Hasil Penelitian = Kebenaran Ilmiah Bergun a Tidak Bergun a Diterima Ditolak
  • 17. Hope itll be usefull for us