1. Kerajaan Mataram didirikan setelah runtuhnya Demak dan Pajajaran. Pada masa Sultan Agung, wilayah kekuasaannya meluas hingga Jawa Timur dan Barat. Namun cita-citanya untuk menyatukan seluruh Jawa gagal.
2. Setelah Sultan Agung, terjadi perebutan kekuasaan dan pemberontakan rakyat akibat kemiskinan dan pajak yang tinggi. Belanda ikut campur dan Mataram akhirnya dibagi menj
4. Pemegang kekuasaan Politik ditandai dengan Perebutan.
Sultan Agung berhasil memperluas wilayah mataram
keberbagai daerah yang membentang dari Jawa Timur ke
Jawa Barat. Tetapi, cita-citanya untuk ingin mempersatukan
seluiruh wilayah jawa tidak berhasil
Kutagara
Kutagara atau Kutanegara, yaitu daerah keraton dan
sekitarnya.
Negara Agung
Negara agung atu negari agung, yaitu daerah-daerah yang
ada di sekitar kutagara. Misalnya, daerah Kedu, Megelang,
Pajang, dan Sukawati.
POLITIK
5. Mancanegara
Yaitu daerah diluar nagara agung. Daerah ini
meliputi mancanegara wetan (timur), misalnya
daerah Ponorogo dan sekitarnya, seta
mancanegara Won (barat), misalnya daerah
Banyumas dan sekitarnya.
Pesisiran
Daerah yang di sekitar pesisir. Derah ini juga
terdapat daerah pesisir kulon (barat), yakni Demak
terus ke barat, dan pesisir wetan (timur), yakni
Jepara terus ke timur.
POLITIK
7. 1. DISINTEGRASI
a) Pemberontakan Pati pada 1627 pertentangan antara
penguasa pesisir (Pati) dan pedalaman (Mataram)
b) Perlawanan Panembahan Giri yang memiliki pengaruh
luas di Maluku, Banda , dan Ambon, tidak menyukai
gaya pemerintahan Sultan Agung karena
pemerintahan politiknya banyak menguras tenaga
rakyat. Panembahan Giri mendapatkan dukungan
moral dari Sunan Giri yang berperan sebagai
pemimpin kharismatik di pesisir utara Jawa.
c) Pemberontakan di Sumedang dan Ukur yang terjadi
pada 1628, merupakan reaksi atas kegagalan
mataram menaklukan batavia.
Perebutan Hagemoni Politik dan
Pengaruhya
8. 2. TIMBULNYA KEMISKINAN RAKYAT MATARAM
Ekonomi mengalami kemunduran jumlah Penduduk
berkurang yang masih hidup mengalami kemiskinan
dan kelaparan dan kegelisahan sosial.
Sejarawan Sartono Kartodirdjo memberi gambaran :
Kecuali merningkatnya kriminalitas dan perbantidatan, juga sangat
adanya banyak pengemis dan gelandangan, pendeknya orang-orang yang
kehilangan akar, dienyahkan dari kampung halamannya atau melarikan
diri untuk menghindar cengkraman alat-alat kerajaan yang memaksa
penduduk masuk pasukan atau dipekerjakan sebagai setengah budak.
Diberitakan bahwa ada 27 desa yang secara terbuka menentang Sultan,
para pemberonytak ditawan dan digiring ke nagari
Perebutan Hagemoni Politik dan
Pengaruhya
9. 3. TIMBULNYA CAMPUR TANGAN ASING
Akibat persaingan politik, gagalnya dalam melaksanakan politik
luar negri, pihak asing (Belanda) ikut campur dalam urusan
Mataram. Untuk mengatasi pemberontakan daera, pengganti
Sultan Agung, yaitu Amangkurat I bekerjasama dengan VOC dan
penguasa Belanda dengan membuat Perjanjian Giyanti.
Perebutan Hagemoni Politik dan
Pengaruhya
10. 1. Kiai Ageng Pamanahan
2. Panembahan Senapati ( Sultan Wijaya )
3. Raden Mas Jolang
4. Raden Mas Rangsang ( Sultan Agung )
5. Amangkurat I
6. Amangkurat II (Sultan Mataram)
RAJA-RAJA MATARAM
11. Kerajaan Mataram merupakan sektor agraria yang dirintis oleh
Senopati dan mengalami kemuduran oleh Sultan Agung. Selain
Itu kehidupan ekonomi Mataram ditandai dengan adanya
Kegiatan perdagangan. Pengganti Sultan Agung tidak turun
tangan dalam perdagangan karena menurut keluarga keraton,
perdagangan merupakan profesi tidak terhormat akhirnya,
sektor agraria merupakan sumber utama penghasil
utama keluarga sultan.
EKONOMI
12. Salah satu ciri kehidupan sosial Kesultanan Mataram adalah
feodalisme yang.
Lahirnya feodalisme Mataram berkaitan dengan usaha
kesultanan. Orang
orang yang berjasa kepada kesultanan serta berhasil dalam
memimpin perluasan lahan garapan diberi imbalan berupa
tanah garapan. Sistem seperti itu berpengaruh
terhadap lahirnya tuan-tuan tanah di Jawa.Pemilik tanah
berperan sebagai patron dan penggarap sebagai client.
Ikatan di antara keduanya berupa patron anf client
relationship, atau hubungan timbal-balik antar patron
(pemilik, penguasa atau pemimpin) dengan client (petani,
penggarap atau rakyat biasa)
Kehidupan Sosial
13. Kebesaran Sultan yang berada di puncak hierarki masyarakat
feodal dapat dilihat dari bangunan keratonnya. Keraton
Mataram yang dibangun Sultan Agung pada 1614 dan 1625 di
Karta dan Sitihinggil ( Jogjakarta ) yang dilengkapi dengan
alun-alun, tembok keliling, pepohonan, Mesjid besar, dan
kolam memiliki fungsi untuk melambangkan status Sultan
Kehidupan Keraton
14. Dalam aspek kepercayaan, terjadi
akulturasi antara kebudayaan Indonesia
pra-Hindu, kebudayaan hindu buddha,
dan islam.
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang
timbul manakala suatu kelompom
manusia dengan kebudayaan tertentu
dihadapkan dengan unsur dari
kebudayaan asing, kebudayaan asing itu
lambat laun diterima dan diolah.
Kehidupan Religi atau Kepercayaan
15. Faktor-faktor yang menyebabkan Runtuhnya kerajaan
Mataram :
1. Masuknya kolonial Belanda ke nusantara
2. Perselisihan antara pewaris takhta Mataram
3. Dipecahnya Matarammenjadi 2 kerajaan, berdasarkan
perjanjian Giyanti.
4. Perpecahan yang terjadi di dalam kesultanan Mataram
Runtuhnya Kerajaan Mataram