3. Latar Belakang Berdirinya Kerajaan
Mataram Lama Di Jawa Tengah
Di pedalaman wilayah Jawa Tengah sekitar abad ke-8
berkembang sebuah kerajaan besar yang disebut Kerajaan
Mataram Kuno. Pusat kerajaan ini terletak di daerah yang
disebut Medang I Bhumi Mataram (diperkirakan sekitar
Prambanan, Klaten, Jawa Tengah).
Kerajaan Mataram Kuno merupakan kerajaan yang berdiri pada
tahun 732 masehi. Kerajaan ini berdiri di desa Canggal (sebelah
barat Magelang). Pada saat itu didirikan sebuah Lingga (lambang
siwa) diatas sebuah bukit di daerah Kunjarakunja yang didirikan
oleh Raja Sanjaya. Daerah ini letaknya di sebuah pulau mulia,
Jawadwipa yang dimana daerah ini merupakan daerah yang kaya
raya akan hasil bumi terutama padi dan emas sehingga di masa
selanjutnya kerajaan ini banyak melakukan hubungan dagang
dengan daerah lain.
Naufal Fakhri
5. Raja-raja
Selama 178 tahun berdiri, kerajaan mataram kuno dipimpin oleh raja-raja yang
sebagian terkenal dengan keberanian, kebijaksanaan dan sikap toleransi terhadap
agama lain, antara lain :
a) Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya (732-760 M)
b) Sri Maharaja Rakai Panangkaran (760-780 M)
c) Sri Maharaja Rakai Panunggalan (780-800 M)
d) Sri Maharaja Rakai Warak (800-820 M)
e) Sri Maharaja Rakai Garung (820-840 M)
f) Sri Maharaja Rakai Pikatan (840-863 M)
g) Sri Maharaja Rakai Kayuwangi (863-882 M)
h) Sri Maharaja Rakai Watuhumalang (882-898 M)
i) Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah Balitung (898-910 M)
6. Keruntuhan Kerajaan Mataram Lama
Di Jawa Tengah
Kemunduran kerajaan Mataram Kuno disebabkan karena
kedudukan ibukota kerajaan yang semakin lama semakin lemah dan
tidak menguntungkan. Hal ini disebabkan oleh:
1) Tidak memiliki pelabuhan laut sehingga sulit berhubungan dengan
dunia luar:
2) Sering dilanda bencana alam oleh letusan Gunung Merapi;
3) Mendapat ancaman serangan dari kerajaan Sriwijaya.
Oleh karena itu pada tahun 929 M ibukota Mataram Kuno
dipindahkan ke Jawa Timur (di bagian hilir Sungai Brantas) oleh
Empu Sindok. Pemindahan ibukota ke Jawa Timur ini dianggap
sebagai cara yang paling baik. Selain Jawa Timur masih wilayah
kekuasaan Mataram Kuno, wilayah ini dianggap lebih strategis. Hal
ini mengacu pada letak sungai Brantas yang terkenal subur dan
mempunyai akses pelayaran sungai menuju Laut Jawa. Kerajaan itu
kemudian dikenal dengan Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur
atau Kerajaan Medang Kawulan.
7. Peninggalan Kerajaan Mataram Lama
di Jawa Tengah
a. Prasasti Canggal ditemukan di halaman Candi
Gunung Wukir di desa Canggal berangka
tahun 732 M dalam bentuk Candrasangkala.
Johansyah Al F.
8. b. Prasasti Kalasan,
ditemukan di desa
Kalasan
Yogyakarta
berangka tahun
778 M, ditulis
dalam huruf
Pranagari (India
Utara) dan bahasa
Sansekerta
9. c. Prasasti Mantyasih ditemukan di Mantyasih Kedu,
Jateng berangka tahun 907 M yang menggunakan
bahasa Jawa Kuno. Isi dari prasasti tersebut adalah
daftar silsilah raja-raja Mataram yang mendahului
Bality yaitu Raja Sanjaya, Rakai Panangkaran, Rakai
Panunggalan, Rakai Warak, Rakai Garung, Rakai
Pikatan, Rakai Kayuwangi, Rakai Watuhumalang, dan
Rakai Watukura Dyah Balitung. Untuk itu prasasti
Mantyasih/Kedu ini juga disebut dengan prasasti
Belitung
10. d. Prasasti Klurak ditemukan di desa Prambanan
berangka tahun 782 M ditulis dalam huruf
Pranagari dan bahasa Sansekerta isinya
menceritakan pembuatan arca Manjusri oleh
Raja Indra yang bergelar Sri
Sanggramadananjaya.
11. Peninggalan Berupa Candi
Selanjutnya di Jawa Tengah bagian selatan
ditemukan candi antara lain Candi Borobudur,
Candi Mendut, Candi Plaosan, Candi
Prambanan, Candi Sambi Sari, dan masih
banyak candi-candi yang lain.