3. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Rasio adalah nilai perbandingan dua besaran sejenis yang dapat dinyatakan dengan angka.
Rasio dua besaran sejenis a : b, dibaca a berbanding b dapat juga dinyatakan dalam bentuk
pecahan
.
Contoh:
Perbandingan 2 cm dengan 5 cm dituliskan 2 cm : 5 cm. Oleh karena satuan sama, maka
satuan dalam perbandingan dapat dihilangkan sehingga menjadi 2 : 5.
Perbandingan (Rasio)
A
1. Pengertian Bilangan Pecahan
4. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Penyederhanaan rasio dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut.
a. Mengubah rasio ke dalam bentuk pecahan biasa.
b. Membagi pembilang dan penyebut dengan bilangan yang sama.
c. Mengubah kembali ke dalam bentuk rasio.
Contoh:
Bentuk sederhana dari 16 : 24 =
16
24
=
16 歎 8
24 歎 8
=
2
3
.
Jadi, 16 : 24 = 2 : 3.
2. Penyederhanaan Rasio
5. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Perhatikan gambar lahan berikut.
3. Ekuivalen Rasio
A B
C
D S R
P Q
Lahan ABCD dibagikan kepada 8 orang dan lahan PQRS dibagikan kepada 4 orang. Anton mendapatkan lahan
2 bagian dari ABCD, sedangkan Endra mendapatkan lahan 1 bagian dari PQRS. Jika ukuran lahan ABCD dan
PQRS sama, maka luas kedua lahan adalah sama.
1) Perbandingan luas lahan bagian Anton dengan keseluruhan = 2 : 8.
2) Perbandingan luas lahan bagian Endra dengan keseluruhan = 1 : 4.
6. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Bu Intan membeli kalung emas seberat 20 gram. Kalung emas tersebut dibentuk dari
campuran 75% emas murni dan 25% logam tembaga. Berapakah rasio berat emas
terhadap berat tembaga pada kalung Bu Intan?
Jawab:
Berat emas murni = 75% 20 g = 15 g.
Berat tembaga = 25% 20 g = 5 g.
Rasio berat emas murni terhadap tembaga = 15 : 5 = 3 : 1 (disederhanakan)
Jadi, rasio berat emas murni terhadap tembaga adalah 3 : 1.
Contoh:
7. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Perbandingan Bertingkat
B
Perbandingan bertingkat adalah perbandingan yang membandingkan lebih dari dua
besaran. Terdapat dua bentuk rasio dua besaran dari tiga besaran, perbandingan
bertingkat dari tiga besaran tersebut dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut.
Rasio 1 besaran 1 : besaran 2 = a : b
Rasio 2 besaran 2 : besaran 3 = c : d
besaran 1 : besaran 2 : besaran 3 = (a c) : (b c) : (b d).
8. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Pak Edric mempunyai tiga kandang burung merpati. Kandang A berisi 40 ekor burung merpati,
kandang B berisi 16 ekor burung merpati, dan kandang C berisi 24 ekor burung merpati.
Tentukan perbandingan banyak burung merpati di kandang A, B, dan C.
Jawab:
Banyak burung merpati di kandang A = a = 40 ekor.
Banyak burung merpati di kandang B = b = 16 ekor.
Banyak burung merpati di kandang C = c = 24 ekor.
a : b : c = 40 : 16 : 24 (dibagi dengan 8)
= 5 : 2 : 3
Jadi, perbandingan banyak burung merpati di kandang A, B, dan C adalah 5 : 2 : 3.
Contoh:
9. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Pemecahan Masalah Perbandingan
C
Contoh:
Perbandingan jumlah nilai rapor Edy dan Tomson adalah 37 : 38. Jika selisih jumlah nilai rapor mereka
adalah 25, berapa total jumlah nilai rapor mereka berdua?
Jawab:
Nilai perbandingan jumlah nilai rapor Edy = 37.
Nilai perbandingan jumlah nilai rapor Tomson = 38.
Total jumlah nilai rapor Edy dan Tomson =
37 + 38
38 37
25
=
75
1
25 = 1.875.
Jadi, total jumlah nilai rapor Edy dan Tomson adalah 1.875.
10. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Skala dan Perbandingan
D
Skala adalah perbandingan antara ukuran objek pada gambar dengan ukuran objek
sebenarnya. Skala dirumuskan sebagai berikut.
Skala = ukuran pada gambar 歎 ukuran sebenarnya =
.
1. Skala pada Denah
Pembangunan rumah atau bangunan lain memerlukan perencanaan terlebih dahulu. Salah satu
perencanaannya adalah membuat gambar rancangan bangunan yang disebut denah. Ukuran pada
denah dibuat sesuai dengan ukuran sebenarnya menggunakan perbandingan yang disebut skala.
11. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Sebuah drone mengambil gambar kereta api dari udara. Setelah foto dicetak, panjang kereta
api adalah 10 cm. Panjang sebuah gerbong kereta api adalah 12,5 m. Jika kereta api terdiri
atas 8 gerbong, berapa skala foto?
Jawab:
Panjang kereta api pada foto = 10 m.
Panjang kereta api sebenarnya = 8 12,5 m = 100 m = 10.000 cm.
Skala foto =
panjang kereta api pada foto
penjang kereta api sebenarnya
=
10
10.000
= 1 : 1.000.
Jadi, skala foto adalah 1 : 1.000.
Contoh:
12. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Maket adalah benda tiruan dalam tiga dimensi dari gedung, rumah, mobil, kapal,
pesawat terbang, dan benda-benda lainnya. Maket dapat diartikan sebagai miniatur.
Agar mempunyai bentuk yang serupa dengan bentuk aslinya, miniatur harus dibuat
dengan memperhatikan skala.
Skala maket = ukuran pada maket : ukuran sebenarnya
=
ukuran pada maket
ukuran sebenarnya
.
2. Skala Maket
13. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Satriyo membuat maket rumah dari bahan kayu. Tinggi maket tersebut adalah 25 cm.
Jika tinggi rumah 5 m, berapa skala maket rumah tersebut?
Jawab:
Skala maket =
tinggi maket rumah
tinggi rumah sebenarnya
=
25 cm
5 m
=
25 cm
500 cm
=
1
20
.
Contoh:
Jadi, skala maket rumah tersebut adalah 1 : 20.
14. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Skala peta adalah perbandingan jarak antara dua tempat pada peta dengan jarak sebenarnya.
Jarak pada peta dan sebenarnya adalah ukuran panjang terpendek dari dua tempat yang diambil
mendatar. Jadi, penentuan jarak pada permukaan bumi tidak memperhatikan tinggi rendah
suatu tempat.
a. Skala numerik
Skala numerik adalah skala peta yang dinyatakan dalam bentuk angka.
b. Skala verbal
Skala verbal adalah skala peta yang dinyatakan dalam bentuk kalimat yang langsung
menunjukkan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya.
3. Skala Peta
15. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
c. Skala grafik (garis)
Skala grafik (garis) adalah skala peta yang digambarkan dalam bentuk garis.
Perhatikan gambar berikut.
3
2
1
0 4 cm
30
15
0 45 60 km
Satuan cm pada gambar menunjukkan jarak pada peta, sedangkan satuan km menunjukkan
jarak sebenarnya. Menurut gambar tersebut, jarak 4 cm pada peta mewakili 60 km pada jarak
sebenarnya. Skala peta sesuai gambar tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk skala numerik
sebagai berikut.
Skala peta = jarak pada peta : jarak sebenarnya
= 4 cm : 60 km
= 4 cm : 6.000.000 cm
= 4 : 6.000.000
= 1 : 1.500.000.
16. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Ukuran pada denah atau peta dapat ditentukan sebagai berikut.
Skala denah/peta = ukuran pada denah/peta : ukuran sebenarnya
Skala denah/peta =
ukuran pada denah/peta
ukuran sebenarnya
skala denah/peta
1
=
ukuran pada denah/peta
ukuran sebenarnya
4. Ukuran pada Denah atau Peta
Ukuran pada denah/peta = skala denah/peta ukuran sebenarnya
17. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Ukuran sebenarnya pada denah atau peta dapat ditentukan sebagai berikut.
Skala denah/peta = ukuran pada denah/peta : ukuran sebenarnya
Skala denah/peta =
ukuran pada denah/peta
ukuran sebenarnya
skala denah/peta
1
=
ukuran pada denah/peta
ukuran sebenarnya
5. Ukuran Sebenarnya pada Denah atau Peta
Ukuran sebenarnya = ukuran pada daerah/peta skala denah/peta
18. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Skala denah sebuah rumah adalah 1 : 40. Pak Sandy mengukur panjang lahan dengan
meteran gulung sehingga didapatkan 15 meter. Berapa panjang lahan pada denah?
Jawab:
Skala denah = 1 : 40.
Panjang lahan sebenarnya = 15 m = 1.500 cm.
Panjang lahan pada denah = panjang lahan sebenarnya skala
= 1.500
1
40
= 37,5 cm.
Contoh:
19. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Perbandingan Senilai
E
1. Menyelesaikan Perbandingan Senilai dengan Mengubah Ukuran Satuan
Penyelesaian perbandingan senilai dengan mengubah ukuran satuan adalah dengan menentukan
pasangan 1 satuan. Perhatikan alur berikut.
Berdasarkan alur tersebut, a satuan diubah menjadi 1 satuan, kemudian dijadikan n satuan.
Pasangan a akan berubah dari b menjadi
, kemudian n
.
a satuan berpasangan dengan b
1 satuan berpasangan dengan
n satuan berpasangan dengan n
20. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Sebuah mesin pemotong dapat memotong 12 kg singkong dalam waktu 30 menit.
Berapa waktu yang dibutuhkan untuk memotong 42 kg singkong?
Jawab:
12 kg singkong dipotong selama 30 menit.
1 kg singkong dipotong selama
30
12
=
5
2
menit.
42 kg singkong dipotong selama 42
5
2
= 105 menit
= 1 jam 45 menit.
Jadi, waktu yang dibutuhkan untuk memotong 42 kg singkong adalah 1 jam 45 menit.
Contoh:
21. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Perbandingan senilai dari suatu masalah dapat diselidiki (diketahui) dengan menggunakan
skema berikut.
2. Menyelesaikan Perbandingan Senilai dengan Skema
Rasio 1 Rasio 2
a c
b d
+ +
Rasio 1 Rasio 2
p r
q S
atau
=
atau
=
=
atau
=
= =
22. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Pak Bondan mempunyai usaha roti bakar. Setiap hari, ia mampu menjual 150
porsi roti bakar dan menghabiskan 250 sdm margarin. Ketika penjualan sepi, ia
hanya mampu menjual paling banyak 60 porsi roti bakar. Berapa paling banyak
margarin untuk membuat roti bakar ketika penjualan sepi?
Jawab:
Misalkan y adalah banyak margarin untuk membuat 60 porsi roti bakar. Skema
dari permasalahan tersebut adalah sebagai berikut.
Contoh:
23. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Contoh:
Banyak Roti Bakar (porsi) Banyak Margin (sdm)
150 250
60 y
+
Permasalahan tersebut adalah perbandingan senilai sehingga proporsi yang berlaku adalah
sebagai berikut.
150
60
=
250
y =
250 60
150
(perkalian silang)
= 100
Jadi, margarin untuk membuat roti bakar ketika penjualan sepi paling banyak adalah 100 sdm.
24. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Perbandingan Berbalik Nilai
F
Perbandingan berbalik nilai adalah perbandingan yang melibatkan dua rasio
dengan nilai berkebalikan (berlawanan).
Rasio 1 Rasio 2
a c
b d
+
Rasio 1 Rasio 2
p r
q s
+
atau
=
atau
=
=
atau
=
= =
25. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Contoh:
Banyak Mesin Waktu Penyelesaian
1 8
4 t
+
Sebuah mesin penggiling padi mampu menggiling 1 ton padi selama 8 jam. Jika padi tersebut
digiling menggunakan 4 mesin yang beroperasi bersama-sama, berapa lama waktu untuk
menyelesaikan penggilingan?
Jawab:
Misalkan waktu untuk menyelesaikan penggilingan padi dengan 4 mesin adalah t. Skema :
1
4
=
8
4t = 8 (perkalian silang)
t = 2
Jadi, waktu untuk menyelesaikan penggilingan padi dengan 4 mesin adalah 2 jam.
26. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Laju Perubahan (Rate)
G
Rasio adalah perbandingan dua besaran dengan satuan berbeda disebut laju
perubahan (rate). Laju perubahan per satu satuan disebut rate satuan.
1. Laju Perubahan dan Laju Perubahan Satuan
2. Laju Perubahan pada Perbandingan Senilai
Laju perubahan pada perbandingan senilai adalah penyelesaian perbandingan senilai
dengan menggunakan cara rate.
27. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Contoh:
Sebuah mobil membutuhkan bahan bakar sebanyak 40 liter untuk menempuh jarak 300 km. Jika Pak Bimo
menaiki mobil tersebut berjalan dari Kota P ke Kota Q dengan menempuh jarak 450 km, berapa liter
bahan bakar yang dibutuhkan?
Jawab:
Misalkan b adalah banyak bahan bakar untuk menempuh jarak 450 km. Skema dari permasalahan
tersebut adalah sebagai berikut.
Rate 1
40 liter
300 km
Rate 2
b
450 km
40 liter
300 km
=
450 km
=
450 km 40 liter
300 km
(perkalian silang)
= 60 liter
Jadi, bahan bakar yang dibutuhkan untuk menempuh jarak 450 km sebanyak 60 liter.
28. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
Laju Perubahan pada Grafik Perbandingan
H
Sebuah mobil memerlukan 1 liter bensin untuk menempuh jarak 12 km, 2 liter bensin untuk
menempuh jarak 24 km, 3 liter bensin untuk menempuh jarak 36 km, dan seterusnya. Apabila
dinyatakan dalam tabel, dituliskan sebagai berikut.
1. Laju Perubahan pada Grafik Perbandingan Senilai
Contoh:
Banyak Bensin (liter) 1 2 3 4 x
Jarak Tempuh (km) 12 24 36 48 y
29. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
bensin 1 liter
bensin liter
=
jarak 12 km
jarak km
(perbandingan senilai)
1
=
12
y = 12x (perkalian silang)
Persamaan y = 12x menunjukkan bahwa grafik memiliki kemiringan konstan m = 12.
Kemiringan tersebut juga menunjukkan nilai dari laju perubahan. Jadi, dapat dikatakan
bahwa laju perubahan jarak tempuh terhadap banyak bensin adalah 12 km per liter.
Banyak Bensin (liter)
1 4
3
2
12
12
24
36
0 X
Y
Jarak
Tempuh
(km)
30. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
2. Laju Perubahan pada Grafik Perbandingan Berbalik Nilai
Contoh:
Kecepatan (km/jam) 480 600 800 960 1.200 2.400 x
Waktu (jam) 10 8 6 5 4 2 y
Tabel berikut menunjukkan waktu yang diperlukan oleh pesawat udara
melintasi lautan Atlantik dengan berbagai kecepatan.
31. MATEMATIKA BUKU 1A SMP/MTs
xy = 4.800
y =
4.800
.
Waktu Tempuh (jam)
4 6
5
2
480
600
800
0
X
Y
Kecepatan
(km/jam)
8 10
960
1.200
2.400
kecepatan km/jam
kecepatan 480 km/jam
=
waktu 10 jam
waktu jam
(perbandingan berbalik nilai)
480
=
10
xy = 480 10 (perkalian silang)