1. Didefinisikan sebagai bahan-bahan pembantu
peledakan yang HABIS PAKAI, yaitu:
損DETONATOR束
損SUMBU PELEDAKAN束
損SAMBUNGAN束
Materi 2
Mempersiapkan
detonator dan sumbu-
sumbu peledakan
2. 1. Isian utama (primary charge) berupa bahan peledak
kuat yang peka (sensitif), berfungsi menerima efek
panas dengan sangat cepat dan meledak
menimbulkan gelombang kejut. Bahannya disebut
ASA, yaitu campuran lead azide atau lead stypnate
dan aluminium.
2. Isian dasar (base charge) disebut juga isian sekunder
adalah bahan peledak kuat dengan VoD tinggi.
Fungsinya menerima gelombang kejut dan meledak
dengan kekuatan yang besarnya tergantung pada
berat isian dasar tersebut. Jenis bahan peledaknya
adalah PETN, TNT, atau kombinasi keduanya dengan
perbandingan tertentu.
PENTING
3. Kekuatan ledak (strength) detonator ditentukan oleh jumlah isian
dasarnya dan diidentifikasi sbb: (dari ICI Explosive)
1. detonator No. 6 = 0,22 gr PETN
2. detonator No. 8 = 0,45 gr PETN
3. detonator No. 8* = 0,80 gr PETN
1. DETONATOR BIASA (PLAIN DETONATOR)
2. DETONATOR LISTRIK (ELECTRIC DETONATOR)
3. DETONATOR NONEL (NONEL DETONATOR)
4. DETONATOR ELEKTRONIK (ELECTRONIC DET.)
OHT 4
4. plastik berwarna
selubung kabel
tabung silinder
isian dasar
isian utama
fusehead :
penyumbat
tabung silinder
penyumbat
elemen
waktu tunda- kawat halus yg
memijar
- ramuan pembakar
kabel listrik
leg wire
SIMULTANEOUS DELAY
OHT 5
MEKANISME PELEDAKAN DETONATOR LISTRIK
1. Setelah listrik mengalir melalui legwire, kawat halus (bridge wire) yang diselubungi ramuan
pembakar, secara keseluruhan disebut fusehead, di dalam detonator akan memijar.
2. Apabila pijar dari kawat halus terbentuk, maka ramuan pembakar langsung terbakar dan timbul
energi panas dalam ruang detonator yang akan menginisiasi isian utama.
3. Untuk detonator tunda, energi panas dirambatkan dulu melalui elemen tunda yang lamanya sesuai
panjang elemen tunda atau jenis bahan lain penghambat panas sebelum menginisiasi isian utama.
4. Selanjutnya ledakan isian utama menginisiasi isian dasar yang menghasilnya intensitas ledakan
lebih besar sesuai beratnya.
5. ICI Explosives
(1989) Du Pont ms Delay Series (1980)
No.
Delay
"L" Series
Short Delays
(ms)
Carrick
Delays
(ms)
Half Second
Delays (ms)
Nominal
Delay Time
(ms)
Delay Tag Color
0 5 5 0 0 --
1 30 30 500 25 Black
2 55 55 1000 50 Red
3 80 80 1500 75 Blue
4 105 135 2000 100 Lilac
5 130 165 2500 125 Green
6 155 195 3000 150 Orange
7 180 230 3500 175 White
8 205 265 4000 200 Olive
9 230 300 4500 250 Brown
10 255 410 5000 300 Buff
11 280 480 5500 350 White
12 305 560 400 White
13 335 650 450 White
14 365 500 White
15 395 600 White
dst. dst.
Nomor dan nilai nominal waktu
tunda detonator listrik
OHT 9
6. 1. Connecting wire; kawat penyambung leg wire antar lubang
Kondisi udara normal dan kering digunakan kawat tembaga berukuran 20 AWG yang
diisolasi plastik PVC.
Untuk menyambung sampai ke dalam lubang, karena leg wire terlalu pendek, dan
kondisi basah dipakai kawat tembaga berdiameter antara 21 23 AWG dan diisolasi
plastik PVC.
2. Bus wire, adalah kawat tembaga tanpa isolasi atau kawat terbuka berukuran
10, 12 atau 14 AWG yang diperlukan untuk peledakan bawah tanah. Kawat
alumunium dilarang karena khawatir teroksidasi (resistensi tinggi)
3. Lead wire atau lead lines atau firing line
atau kawat utama, berfungsi meng-
hubungkan rangkaian peledakan listrik ke
alat pemicu ledak listrik (blasting
machine).
kondisi normal dipakai kawat tembaga
ganda berukuran 23/0,076; diisolasi plastik
PVC; tahanan 4,6 - 5,8 ohms/100 m.
untuk peledakan berat (heavy duty)
dipakai kawat tembaga ukuran 70/0,76
mm; diisolasi plastik PVC; tahanan 1,8
ohms/100 m; atau kawat tembaga 50/0,25
mm; tahanan 1,4 ohms/100 m. a. Untuk kondisi normal b. Untuk peledakan berat
OHT 11
7. isian dasar
(base charge)
isian utama
(primer charge)
ramuan pembakar
(Ignition mixture)
tabung silinder
(shell)
ruang kosong disediakan untuk
sumbu bakar (safety fuse)
1. Bagian-bagian utama detonator biasa
adalah Ramuan Pembakar (ignition
mixture), Isian Utama (primary charge),
dan Isian Dasar (base charge).
2. Terdapat ruang kosong pada salah satu
ujungnya yang berfungsi untuk
menyisipkan sumbu api atau sumbu
bakar atau safety fuse.
3. Mekanisme peledakan detonator biasa
diawali dari sumber panas yang berasal
langsung dari api melalui sumbu api
yang akan membakar Ramuan
Pembakar.
4. Panas yang ditimbulkan oleh Ramuan
Pembakar akan menginisiasi Isian
Utama, yang selanjutnya meledakkan
Isian Dasar.
OHT 13
BAGIAN-BAGIAN UTAMA
DAN MEKANISME
PELEDAKANNYA
8. Sumbu api adalah sumbu yang disambung ke
detonator biasa pada peledakan dengan
menggunakan detonator biasa. Dapat dikatakan
bahwa sumbu merupakan pasangan detonator
biasa, karena detonator biasa tidak dapat
digunakan tanpa sumbu api.
OHT 16
Bagian inti dari sumbu api adalah blackpowder atau
gunpowder yang tergolong bahan peledak lemah (low
explosive) dan dibungkus oleh tekstil serta dilapisi
material kedap air, misalnya aspal dan plastik.
Dikemas dalam gulungan (rol) dengan panjang 12,5
m/ rol atau 250 m/rol
9. Fungsi sumbu api untuk merambatkan api dengan kecepatan tetap.
Perambatan api dapat menyalakan ramuan pembakar (ignition
mixture) di dalam detonator biasa, sehingga dapat meledakkan isian
primer dan isian dasarnya.
Sumbu api merambat (deflagrate) dengan kecepatan rambat
yang biasa diperdagangkan adalah:
1. Ketentuan di Amerika, 130 賊10 det/meter bila terletak di
daerah permukaan laut
2. Ketentuan di Eropa 120 賊10 det/meter pada kondisi yang
sama dengan di atas
3. Ketentuan di Australia 100 賊10 det/meter pada kondisi sama
dengan di atas (60 cm / menit)
OHT 17
10. MEMASANG SUMBU API
DENGAN DETONATOR
BIASA
bagian ujung yang
dipotong miring
bagian ujung yang
dipotong tegak lurus
Blackpowder
dibakar
blackpowder bersentuhan
dengan ramuan pembakar
dalam detonator
SUMBU API
OHT 18
Cramper alat untuk
menjepit (mengklem)
sambungan sumbu
api dengan detonator
biasa
12. Berbagai nama untuk sumbu ledak yang dikenal di lapangan antara
lain detonating cord, detonating fuse, atau cordtex.
Sumbu ledak adalah sumbu yang pada bagian intinya terdapat
bahan peledak PETN, yaitu salah satu jenis bahan peledak kuat
dengan kecepatan rambat sekitar 6000 7000 m/s. Jadi sumbu ledak
adalah BAHAN PELEDAK KUAT berbentuk sumbu.
Komposisi PETN di dalamnya bervariasi dari 3,6 70 gr/m. Yang
sering digunakan adalah sumbu ledak dengan isian PETN 3,6 gr/m
atau 5 gr/m karena akan mengurangi kerusakan stemming, bahan
peledak dlm kolom lubang ledak, dan pengaruh air blast.
Anyaman tekstil
sintetis
Serat nylon
PETN Inti katunSelubung
plastik
OHT 24
14. Menggunakan semua jenis detonator standar
nomor 6 atau 8 yang ditempelkan kuat (diselotip)
pada sumbu ledak.
Sumbu api
Detonator
No. 6 atau 8
Selotip kuatSumbu ledak
Ke arah rangkaian
peledakan
Leg wire
Detonator
No. 6 atau 8
Selotip kuatSumbu ledak
Ke arah rangkaian
peledakan
OHT 27
15. SAMBUNGAN SUMBU LEDAK
Sambungan
L
Simpul mati untuk memper-
panjang trunkline
Penyambung plastik antara
trunkline dan downline
Sambungan 3 putaran
Sambungan ikat bunga cengkeh dgn
ujung diseloitip kearah downline
Sambungan ikat
bunga cengkeh
OHT 28
16. Delay blasting pada peledakan menggunakan sumbu ledak hanya
diletakkan dipermukaan, yaitu antar lubang ledak.
Media delay menggunakan Detonating Relay Connector (DRC) dan
MS- Connector
ICI Expl
Orica
Nitro Nobel
OHT 29
17. BAGIAN-BAGIAN DETONATOR NONEL
tabung alumunium
isian dasar
isian utama elemen tunda
elemen transisi penyumbat anti-
statis
sumbu nonelpelapis baja
plug penutup
tidak tembus air
OHT 31
WASPADAI DETONATOR NONEL YG RUSAK, BILA:
TABUNGNYA BERLUBANG, PENYOK, PLUG PENUTUPNONEL LEPAS, ATAU
SUMBU NONELNYA TERLIPAT-LIPAT
18. 1. Berfungsi sebagai saluran signal energi menuju detonator nonel. Pada
bagian ujung sumbu dipres atau ditutup yang disebut dengan ultrasonic
seal. Jangan coba-coba memotong ultrasonic seal ini karena uap air akan
masuk kedalam sumbu dan dapat menyebabkan gagal ledak. Sumbu nonel
terdiri dari tiga lapisan, yaitu:
Lapisan luar: untuk ketahanan terhadap
goresan dan perlindungan terhadap ultra
violet
Lapisan tengah: untuk daya regang dan
ketahanan terhadap zat kimia
Lapisan dalam: menahan bahan kimia
reaktif, yaitu jenis HMX atau
octahydrotetranitro-tetrazine dan aluminium.
HMX bersuhu stabil dan memiliki densitas
serta kecep detonasi yang tinggi.
OHT 34
Lapisan luar
Lapisan tengah
Lapisan dalam
HMX satu layer
Dari Dyno
Nobel
2. Untuk menginisiasi digunakan alat pemicu khusus yang disebut Shot firer atau
Shot gun atau menggunakan detonator listrik atau biasa nomor 8. Ketika inisiasi
impact dilakukan, transmisi signal energi rendah bergerak disepanjang sumbu dgn
kecepatan propagasi enam kali kecepatan suara (2000 m/s), shg detonator nonel
meledak.
19. iN-hOLE atau dOWNLINE, yaitu satu set detonator nonel
yang dimasukkan ke dalam lubang ledak (sebagai primer)
tRUNKLINE atau sURFACE, yaitu satu set detonator nonel
yang dipasang di permukaan sebagai penyambung antar
lubang
cONTROL LINE, adalah satu baris sambungan nonel sebagai
pengontrol inisiasi seluruh lubang ledak. Letaknya tergantung
pola peledakan yang dikehendaki. Pada peledakan tambang
terbuka, umumnya diletakkan paling depan sejajar dengan
bidang bebas, tapi bila digunakan pola peledakan Box Cut
diletakkan pada baris tengah sejajar bidang bebas
Dengan demikian waktu tunda (delay system) pada
peledakan nonel dapat terjadi di dalam lubang ledak maupun
dipermukaan.
AMBUNGAN PADA PELEDAKAN NONAMBUNGAN PADA PELEDAKAN NON
OHT 36
21. PRIMER DAN BOOSTER
Primer adalah suatu istilah yang diberikan pada bahan peledak peka detonator
yang sudah dipasang detonator yang diletakkan di dalam kolom lubang ledak.
Bentuk bhn peledak peka detonator, yaitu:
geli atau pasta seperti sosis, disebut cartridge, atau
keras dan padat, sebagian pengguna menyebutnya booster
Booster didefinisikan sebagai bahan peka detonator yang dimasukkan ke dalam
kolom lubang ledak berfungsi sebagai penguat energi ledak
10 20 30 40 50 60 70 800
2000
2660
3320
3980
4640
5300
Jarak dari primer, cm
KecepatandetonasiANFO,m/s
A
B
C
D
Kurva
Diam. primer,
inci
Tekanan detonasi
primer, kbars
A
B
C
D
3
2
1
21
2
240
240
240
240
Konstan
b. Karakter energi peledakan ANFO dengan
variasi diameter primer (Junk,1968)
Penyumbat
(stemming)
Bahan peledak
utama
(Primary Charge)
BOTTOM
PRIMING
BOOSTER
Inisiator
a. Perbedaan booster dan primer
dalam kolom lubang ledak
22. POSISI PRIMER DALAM KOLOM
LUBANG LEDAK
Penyumbat
(stemming)
Dari detonator bisa berupa:
- Kabel listrik ; - Sumbu Ledak
- Sumbu nonel ; - Sumbu Api
Kolom lubang
ledak
Bahan peledak
utama
(Primary Charge)
BOTTOM
PRIMING
DECK
(MIDDLE)
PRIMING
TOP
(COLLAR)
PRIMING
23. PEMBUATAN PRIMER
1)
2)
3)
a. Cara ke 1 b. Cara ke 2
a. Cara ke 1 b. Cara ke 2
Detonator biasa dengan
sumbu api
Detonator listrik
Sumbu ledak