際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
PhD

in Economics, 1998,
Dept. of Economics, The
University of Queensland,
Australia.
Post

Graduate Diploma in
Regional Dev.,1994, Dept.
of Economics, The Univ. of
Queensland, Australia.
MS

in Rural & Regional
Development Planning,
1986, Graduate School,
Bogor Agricultural
University, Bogor

Bahan Kuliah Manajemen Investasi dan Risiko
Dr. H. Muchdie, MS
Program Studi Manajemen (S2)
Program Pascasarjana-UHAMKA
 Tujuan

dari bab ini adalah untuk mempelajari
konsep return dan risiko portofolio dalam
investasi di pasar modal.
 Bab ini akan memberikan pemahaman yang
lebih baik mengenai :
 perbedaan tentang return yang diharapkan
dan risiko sekuritas individual dan portofolio;
 perbedaan tentang return aktual, return
yang diharapkan dan return yang
disyaratkan;
 keterkaitan antara diversifikasi dan
portofolio.
 Pengertian

Return dan Risiko
 Estimasi Return dan Risiko Sekuritas
 Analisis Risiko Portofolio
 Diversifikasi
 Estimasi Return dan Risiko Portofolio
 Pengaruh Bobot Portofolio dan
Korelasi
 Model Indeks Tunggal
Return
 Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi
investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas
keberanian investor menanggung risiko atas investasi
yang dilakukannya.
 Return investasi terdiri dari dua komponen utama,
yaitu:
 Yield, komponen return yang mencerminkan aliran
kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik
dari suatu investasi.
 Capital gain (loss), komponen return yang
merupakan kenaikan (penurunan) harga suatu surat
berharga (bisa saham maupun surat hutang jangka
panjang), yang bisa memberikan keuntungan
(kerugian) bagi investor.
Return

total investasi dapat
dihitung sebagai berikut:
 Return

total = yield + capital
gain (loss)
 Return


Return yang telah terjadi (return aktual) yang
dihitung berdasarkan data historis (ex post data).
Return historis ini berguna sebagai dasar penentuan
return ekspektasi (expected return) dan risiko di
masa datang (conditioning expected return)

 Return


realisasi (realized return)

Yang Diharapkan (Expected Return)

Return yang diharapkan akan diperoleh oleh
investor di masa mendatang. Berbeda dengan
return realisasi yang bersifat sudah terjadi (ex post
data), return yang diharapkan merupakan hasil
estimasi sehingga sifatnya belum terjadi (ex ante
data).
 Return



Yang Dipersyaratkan (Required Return)

Return yang diperoleh secara historis yang
merupakan tingkat return minimal yang
dikehendaki oleh investor atas preferensi
subyektif investor terhadap risiko.
return
Risiko
 Risiko merupakan kemungkinan perbedaan
antara return aktual yang diterima dengan
return yang diharapkan. Semakin besar
kemungkinan perbedaannya, berarti semakin
besar risiko investasi tersebut.
 Beberapa sumber risiko yang mempengaruhi
risiko investasi:


1. risiko suku bunga, 2. risiko pasar, 3. risiko inflasi,
4. risiko bisnis, 5. risiko finansial, 6. risiko
likuiditas, 7. risiko nilai tukar mata uang, 8. risiko
negara (country risk)
Risiko
 Risiko sistematis atau risiko pasar, yaitu risiko
yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi di
pasar secara keseluruhan. Beberapa penulis
menyebut sebagai risiko umum (general risk),
sebagai risiko yang tidak dapat didiversifikasi.
 Risiko tidak sistematis atau risiko spesifik (risiko
perusahaan), adalah risiko yang tidak terkait
dengan perubahan pasar secara keseluruhan.
Risiko perusahaan lebih terkait pada perubahan
kondisi mikro perusahaan penerbit sekuritas.
Risiko perusahaan bisa diminimalkan dengan
melakukan diversifikasi aset dalam suatu
portofolio.
Menghitung Return yang Diharapkan
 Untuk mengestimasi return sekuritas sebagai aset
tunggal (stand-alone risk), investor harus
memperhitungkan setiap kemungkinan terwujudnya
tingkat return tertentu, atau yang lebih dikenal dengan
probabilitas kejadian.
 Secara matematis, return yang diharapkan dapat ditulis
sebagai berikut:

dalam hal ini:
E(R) = Return yang diharapkan dari suatu sekuritas
Ri = Return ke-i yang mungkin terjadi
pri = probabilitas kejadian return ke-i
n = banyaknya return yang mungkin terjadi
 Sekuritas

ABC memiliki skenario kondisi
ekonomi seperti dalam tabel di bawah ini:
Distribusi probabilitas sekuritas ABC
Kondisi ekonomi

Probabilitas

Return

Ekonomi kuat

0,30

0,20

Ekonomi sedang

0,40

0,15

Ekonomi resesi

0,30

0,10

Penghitungan return yang diharapkan dari sekuritas ABC tersebut
bisa dihitung dengan rumus sebelumnya, seperti berikut ini:
E(R) = [(0,30) (0,20)] + [(0,40) (0,15)] + [(0,30) (0,10)] = 0,15
Jadi, return yang diharapkan dari sekuritas ABC adalah 0,15
atau 15%.
 Estimasi

return yang diharapkan bisa dilakukan
dengan perhitungan rata-rata return baik
secara aritmatik (arithmetic mean) dan ratarata geometrik (geometric mean).
 Dua metode yang dapat dipakai adalah:




Rata-rata aritmatik (arithmetic mean). Arithmetic
mean lebih baik dipakai untuk menghitung nilai
rata-rata aliran return yang tidak bersifat
kumulatif.
Rata-rata geometrik (geometric mean). Geometric
mean sebaiknya dipakai untuk menghitung tingkat
perubahan aliran return pada periode yang bersifat
serial dan kumulatif (misalnya 5 atau 10 tahun
berturut turut).
 Kedua

metode tersebut dapat digunakan untuk
menghitung suatu rangkaian aliran return
dalam suatu periode tertentu, misalnya return
suatu aset selama 5 atau 10 tahun.


Aset ABC selama 5 tahun memberikan return
berturut turut sebagai berikut:
Tahun

Return Relatif (1+return)

1995

15,25

1,1525

1996

20,35

1,2035

1997

-17,50

0,8250

1998

-10,75

0,8925

1999


Return (%)

15,40

1,1540

Return berdasar metode arithmetic mean:


Aset ABC selama 5 tahun memberikan return
berturut turut sebagai berikut:
Tahun

Return (%)

Return Relatif (1+return)

1995

15,25

1,1525

1996

20,35

1,2035

1997

-17,50

0,8250

1998

-10,75

0,8925

1999

15,40

1,1540

Return berdasar metode geometric mean:
= [(1+0,1525)(1+0,2035)(10,1750)(1-0,1075)(1+ 0,1540)]1/5 1
= [(1,1525) (1,2035) (0,8250) (0,8925) (1,1540)]1/5  1
= (1,1786) 1/5  1
= 1,0334  1
= 0,334 = 3,34%
 Metode

arithmetic mean kadangkala bisa
menyesatkan terutama jika pola distribusi
return selama suatu periode mengalami
prosentase perubahan yang sangat fluktuatif.
Sedangkan metode geometric mean, yang bisa
mengambarkan secara lebih akurat nilai ratarata yang sebenarnya dari suatu distribusi
return selama suatu periode tertentu.
 Hasil perhitungan return dengan metode
geometric mean lebih kecil dari hasil
perhitungan metode arithmetic mean.
 Penghitungan

tingkat perubahan aliran
return pada periode yang bersifat serial
dan kumulatif sebaiknya mengunakan
metode geometric mean. Sedangkan
arithmetic mean, akan lebih baik dipakai
untuk menghitung nilai rata-rata aliran
return yang tidak bersifat kumulatif.
 Besaran

risiko investasi diukur dari besaran
standar deviasi dari return yang diharapkan.
 Deviasi standar merupakan akar kuadrat
dari varians, yang yang menunjukkan
seberapa besar penyebaran variabel random
di antara rataratanya; semakin besar
penyebarannya, semakin besar varians atau
deviasi standar investasi tersebut.
 Rumus

varians dan deviasi standar:
Varians return = 2 =  [Ri  E(R)]2 pri
Deviasi standar =  = (2)1/2
 Dalam hal ini:







2 = varians return
 = deviasi standar
E(R) = Return yang diharapkan dari suatu sekuritas
Ri = Return ke-i yang mungkin terjadi
pri = probabilitas kejadian return ke-i


Data return saham XXXX
Return (Ri)

Probabilitas
(pri)

(Ri) (pri)

Ri  E(R)

[(Ri  E(R)]2

[(Ri  E(R)]2 pri

0,07

0,2

0,014

-0,010

0,0001

0,00002

0,01

0,2

0,002

-0,070

0,0049

0,00098

0,08

0,3

0,024

0,000

0,0000

0,00000

0,10

0,1

0,010

0,020

0,0004

0,00004

0,15

0,2

0,030

0,070

0,0049

0,00098

1,0

E(R)=0,08

Varians= 2=0,00202

Deviasi standar =  = (2)1/2 = (0,00202)1/2 = 0,0449 = 4,49%
Dalam pengukuran risiko sekuritas kita juga perlu menghitung risiko
relatif sekuritas tersebut. Risiko relatif ini menunjukkan risiko per unit
return yang diharapkan. Ukuran risiko relatif yang bisa dipakai adalah
koefisien variasi.
 Dalam

manajemen portofolio dikenal adanya
konsep pengurangan risiko sebagai akibat
penambahan sekuritas kedalam portofolio.
Rumus untuk menghitung varians portofolio
bisa dituliskan sebagai berikut:
Contoh:
 Misalnya risiko setiap sekuritas sebesar 0,20.
Misalnya, jika kita memasukkan 100 saham
dalam portofolio tersebut maka risiko
portofolio akan berkurang dari 0,20 menjadi
0,02.
 Dalam

konteks portofolio, semakin banyak
jumlah saham yang dimasukkan dalam
portofolio, semakin besar manfaat
pengurangan risiko.
 Meskipun demikian, manfaat pengurangan
risiko portofolio akan mencapai akan
semakin menurun sampai pada jumlah
tertentu, dan setelah itu tambahan
sekuritas tidak akan memberikan manfaat
terhadap pengurangan risiko portofolio.
Diversifikasi adalah pembentukan portofolio
melalui pemilihan kombinasi sejumlah aset
tertentu sedemikian rupa hingga risiko dapat
diminimalkan tanpa mengurangi besaran return
yang diharapkan.
 Permasalahan diversifikasi adalah penentuan atau
pemilihan sejumlah aset-aset spesifik tertentu dan
penentuan proporsi dana yang akan diinvestasikan
untuk masing-masing aset tersebut dalam
portofolio.
 Ada dua prinsip diversifikasi yang umum
digunakan:





1. Diversifikasi Random.
2. Diversifikasi Markowitz.
 Diversifikasi

random atau diversifikasi secara
naif terjadi ketika investor menginvestasikan
dananya secara acak pada berbagai jenis
saham yang berbeda atau pada berbagai jenis
aset yang berbeda.
 Investor memilih aset-aset yang akan
dimasukkan ke dalam portofolio tanpa terlalu
memperhatikan karakterisitik aset-aset
bersangkutan (misalnya tingkat risiko dan
return yang diharapkan serta industri).
 Dalam

diversifikasi random, semakin
banyak jenis aset yang dimasukkan
dalam portofolio, semakin besar
manfaat pengurangan risiko yang
akan diperoleh, namun dengan
marginal penurunan risiko yang
semakin berkurang.
Berbeda dengan diversifikasi random,
diversifikasi Markowitz mempertimbangkan
berbagai informasi mengenai karakteristik
setiap sekuritas yang akan dimasukkan dalam
portofolio.
 Diversifikasi Markowitz menjadikan
pembentukan portofolio menjadi lebih selektif
terutama dalam memilih aset-aset sehingga
diharapkan memberikan manfaat diversifikasi
yang paling optimal.
 Informasi karakteristik aset utama yang
dipertimbangkan adalah tingkat return dan
risiko (mean-variance) masing-masing aset,
sehingga metode diversifikasi Markowitz sering
disebut dengan meanvariance model.
 Filosofis

diversifikasi Markowitz:
janganlah menaruh semua telur ke
dalam satu keranjang...
 Kontribusi penting dari ajaran Markowitz
adalah bahwa risiko portofolio tidak
boleh dihitung dari penjumlahan semua
risiko aset-aset yang ada dalam
portofolio, tetapi harus dihitung dari
kontribusi risiko aset tersebut terhadap
risiko portofolio, atau diistilahkan
dengan kovarians.
 Input

data yang diperlukan dalam proses
diversifikasi Markowitz adalah struktur varians
dan kovarians sekuritas yang disusun dalam
suatu matriks varians-kovarians.
 Kovarians adalah suatu ukuran absolut yang
menunjukkan sejauh mana return dari dua
sekuritas dalam portofolio cenderung untuk
bergerak secara bersama-sama.
 Koefisien korelasi yang mengukur derajat
asosiasi dua variabel yang menunjukkan tingkat
keeratan pergerakan bersamaan relatif
(relative comovements) antara dua variabel.


Dalam konteks diversifikasi, korelasi menunjukkan
sejauhmana return dari suatu sekuritas terkait satu
dengan lainnya:
jika i,j = +1,0; berarti korelasi positif sempurna
jika i,j = -1,0; berarti korelasi negatif sempurna
 jika i,j = 0,0; berarti tidak ada korelasi





Konsep koefisien korelasi yang penting:

Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi positif
sempurna (+1,0) tidak akan memberikan manfaat
pengurangan risiko.
 Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi nol, akan
mengurangi risiko portofolio secara signifikan.
 Penggabungan dua buah sekuritas yang berkorelasi
negatif sempurna (-1,0) akan menghilangkan risiko kedua
sekuritas tersebut.
 Dalam dunia nyata, ketiga jenis korelasi ekstrem
tersebut (+1,0; 0,0; dan 1,0) sangat jarang terjadi.
 Dalam

konteks manajemen portofolio,
kovarians menunjukkan sejauhmana return
dari dua sekuritas mempunyai
kecenderungan bergerak bersama-sama.
 Secara matematis, rumus untuk menghitung
kovarians dua buah sekuritas A dan B adalah:

Dalam hal ini:
 AB = kovarians antara sekuritas A dan B
 RA,i = return sekuritas A pada saat i
 E(RA) = nilai yang diharapkan dari return sekuritas A
 m = jumlah hasil sekuritas yang mungkin terjadi pada periode
tertentu
 pri = probabilitas kejadian return ke-i
Mengestimasi return dan risiko portofolio berarti
menghitung return yang diharapkan dan risiko
suatu kumpulan aset individual yang
dikombinasikan dalam suatu portofolio aset.
 Rumus untuk menghitung return yang diharapkan
dari portofolio adalah sebagai berikut:


dalam hal ini:
 E(R) = return yang diharapkan dari portofolio
 Wi = bobot portofolio sekuritas ke-i
 Wi = jumlah total bobot portofolio = 1,0
 E(Ri) = Return yang diharapkan dari sekuritas ke-i
 n = jumlah sekuritas-sekuritas yang ada dalam portofolio.
 Sebuah

portofolio yang terdiri dari 3 jenis
saham ABC, DEF dan GHI menawarkan return
yang diharapkan masing-masing sebesar
15%, 20% dan 25%. Misalnya, presentase
dana yang diinvestasikan pada saham ABC
sebesar 40%, saham DEF 30% dan saham GHI
30%, maka return yang diharapkan dari
portofolio tersebut adalah:
 E(Rp) = 0,4 (0,15) + 0,3 (0,2) + 0,3 (0,25) =
0,195 atau 19,5%
 Dalam

menghitung risiko portofolio, ada tiga
hal yang perlu ditentukan, yaitu:




Varians setiap sekuritas.
Kovarians antara satu sekuritas dengan sekuritas
lainnya.
Bobot portofolio untuk masing-masing sekuritas.

Kasus Dua Sekuritas
 Secara matematis, risiko portofolio dapat
dihitung dengan:

Dalam hal ini:
 p = deviasi standar portofolio
 wA = bobot portofolio pada aset A
 A,B = koefisien korelasi aset A dan B
 Portofolio

yang terdiri dari saham A dan B
masingmasing menawarkan return sebesar 10%
dan 25%; serta deviasi standar masing-masing
sebesar 30% dan 60%. Alokasi dana investor
pada kedua aset tersebut masing-masing
sebesar 50% untuk setiap aset.
 Deviasi standar portofolio tersebut dihitung
dengan:




p = [(0,5)2(0,3)2 + (0,5)2(0,6)2 + 2
(0,5)(0,5)(A,B)(0,3)(0,6)] 1/2
p = [0,0225 + 0,09 + (0,09) (A,B)] 1/2
p = [0,1125 + 0,09 (A,B)] 1/2


Beberapa skenario koefisien korelasi saham A dan B
beserta hasil perhitungan deviasi standarnya:
A,B

[0.1125 + 0,09 (A,B)] 1/2

p

+1,0

[0,1125 + (0,09) (1,0)] 1/2

45,0%

+0,5

[0,1125 + (0,09) (0,5)] 1/2

39,8%

+0,2

[0,1125 + (0,09) (2,0)] 1/2

36,1%

0

[0,1125 + (0,09) (0,0)] 1/2

33,5%

-0,2

[0,1125 + (0,09) (-0,2)] 1/2

30,7%

-0,5

[0,1125 + (0,09) (-0,5)] 1/2

25,9%

-1,0

[0,1125 + (0,09) (-1,0)] 1/2

15%


Untuk kasus diversifikasi dengan N-Aset, risiko
portofolio dapat diestimasi dengan mengunakan
Matriks Varians-Kovarians:
ASET-1

ASET-2

ASET-3

...

ASET-N

ASET-1

W1W313

...

W1WN1N

W2W112

W2W222

W2W323

...

W2WN2N

ASET-3

W3W113

W3W223

W3W333

...

W3WN3N

...

...

...

...

...

...

ASET-N



W1W212

ASET-2



W1W111

WNW1N1

WNW2N2

WNW3N3

...

WNWNN N

Estimasi risiko portofolio untuk N-Aset, maka kita harus
menghitung N varians dan [N(N-1)]/2 kovarians.
Jika N=100, maka untuk menghitung besaran risiko
portofolio Markowitz kita harus menghitung [100 (1001)/2 atau 4950 kovarians dan 100 varians.
 Estimasi

risiko portofolio Markowitz
membutuhkan penghitungan kovarians yang jauh
lebih besar daripada penghitungan varians.


Var = N varians + (N2-N) kovarians

 Jika


proporsi portofolio adalah equally weighted:

Var = (1/N)2(N) + (1/N)2 (N2-N)

 Jika

diasumsikan N=~(sangat besar), maka (1/N =
0, sangat kecil dan mendekati 0):
 Var

=1/N rata-rata varians + [1-(1/N)] ratarata kovarians
 Var = rata-rata kovarians
 Diversifikasi

memang mampu
mengurangi risiko, namun terdapat
risiko yang tidak dapat dihilangkan
oleh diversifikasi yang dikenal dengan
risiko sistematis.
 Risiko yang tidak bisa dihilangkan
oleh diversifkasi diindikasikan oleh
besaran kovarians, yaitu kontribusi
risiko masing-masing aset relatif
terhadap risiko portofolionya.


Contoh: Seorang investor
memutuskan untuk
berinvestasi pada dua aset
dengan karakteristik sebagai
berikut:
Saham S

Saham O

Return harapan, E (Ri)

0,12

0,06

Deviasi standar, i

0,15

0,10





Asumsi koefisien korelasi
antara saham S dan obligasi O
adalah nol.
Asumsikan bahwa jika Ws
bernilai dari 0 sampai 1, maka
kita akan dapat menentukan
kemungkinan deviasi standar
yang ada adalah sebagai
berikut:

Ws

E(Rp)

p

1,00

12,00%

15,00%

0,90

11,40%

13,54%

0,80

10,80%

12,17%

0,70

10,20%

10,92%

0,60

9,60%

9,85%

0,50

9,00%

9,01%

0,40

8,40%

8,49%

0,30

7,80%

8,32%

0,20

7,20%

8,54%

0,10

6,60%

9,12%

0,00

6,00%

10,00%


Titik-titik dalam skedul diplot pada gambar berikut:



Kurva ini disebut himpunan kesempatan investasi
(investment opportunity set) atau garis kombinasi
karena kurva ini menunjukkan berbagai kombinasi yang
mungkin dari risiko dan return harapan yang disediakan
oleh portofolio kedua aset tersebut.
Dengan kata lain, kurva ini menunjukkan apa yang
terjadi pada risiko dan return harapan dari portfofolio
kedua aset ketika bobot portofolio diubah-ubah.




Kurva kumpulan peluang investasi dapat diciptakan
untuk berapapun nilai koefisien korelasi antara saham S
dan obligasi O.
Gambar berikut memperlihatkan kurva kumpulan
peluang investasi pada berbagai koefisien korelasi
secara serentak.





Model portofolio Markowitz dengan perhitungan
kovarians yang kompleks seperti telah dijelaskan diatas,
selanjutnya dikembangkan oleh William Sharpe dengan
menciptakan model indeks tunggal.
Model ini mengkaitkan perhitungan return setiap aset
pada return indeks pasar.
Secara matematis, model indeks tunggal dapat
digambarkan sebagai berikut:




Ri = 留i + 硫i RM + ei

Dalam hal ini:






Ri = return sekuritas i
RM = return indeks pasar
留i = bagian return sekuritas i yang tidak dipengaruhi kinerja
pasar
硫i = ukuran kepekaan return sekuritas i terhadap perubahan
return pasar
ei = kesalahan residual


Penghitungan return sekuritas dalam model indeks
tunggal melibatkan dua komponen utama, yaitu:
Komponen return yang terkait dengan keunikan
perusahaan; dilambangkan dengan 留i
 Komponen return yang terkait dengan pasar;
dilambangkan dengan 硫i




Formulasi Model Indeks Tunggal :

Asumsi:
 Sekuritas akan berkorelasi hanya jika sekuritas-sekuritas
tersebut mempunyai respon yang sama terhadap return
pasar. Sekuritas akan bergerak menuju arah yang sama
hanya jika sekuritas-sekuritas tersebut mempunyai
hubungan yang sama terhadap return pasar.
 Salah

satu konsep penting dalam
model indeks tunggal adalah
terminologi Beta (硫).
 Beta merupakan ukuran kepekaan
return sekuritas terhadap return
pasar. Semakin besar beta suatu
sekuritas, semakin besar kepekaan
return sekuritas tersebut terhadap
perubahan return pasar.
 Asumsi

yang dipakai dalam model indeks
tunggal adalah bahwa sekuritas akan
berkorelasi hanya jika sekuritas-sekuritas
tersebut mempunyai respon yang sama
terhadap return pasar.
 Dalam model indeks tunggal, kovarians
antara saham A dan saham B hanya bisa
dihitung atas dasar kesamaan respon kedua
saham tersebut terhadap return pasar.
 Secara

matematis, kovarians antar saham A
dan B yang hanya terkait dengan risiko pasar
bisa dituliskan sebagai:

AB = 硫A 硫B 2M
 Persamaan

untuk menghitung risiko
portofolio dengan model indeks tunggal
akan menjadi:
Kompleksitas penghitungan risiko portofolio
metode Markowitz adalah memerlukan varian dan
kovarian yang semakin kompleks untuk setiap
penambahan aset yang dimasukkan dalam
portofolio.
 Model Markowitz menghitung kovarians melalui
penggunaan matriks hubungan varians-kovarians,
yang memerlukan perhitungan yang kompleks.
Sedangkan dalam model indeks tunggal, risiko
disederhanakan kedalam dua komponen, yaitu
risiko pasar dan risiko keunikan perusahaan.
 Penyederhaan dalam model indeks tunggal tersebut
ternyata bisa menyederhanakan penghitungan
risiko portofolio Markowitz yang sangat kompleks
menjadi perhitungan sederhana.

More Related Content

Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1

  • 1. PhD in Economics, 1998, Dept. of Economics, The University of Queensland, Australia. Post Graduate Diploma in Regional Dev.,1994, Dept. of Economics, The Univ. of Queensland, Australia. MS in Rural & Regional Development Planning, 1986, Graduate School, Bogor Agricultural University, Bogor Bahan Kuliah Manajemen Investasi dan Risiko Dr. H. Muchdie, MS Program Studi Manajemen (S2) Program Pascasarjana-UHAMKA
  • 2. Tujuan dari bab ini adalah untuk mempelajari konsep return dan risiko portofolio dalam investasi di pasar modal. Bab ini akan memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai : perbedaan tentang return yang diharapkan dan risiko sekuritas individual dan portofolio; perbedaan tentang return aktual, return yang diharapkan dan return yang disyaratkan; keterkaitan antara diversifikasi dan portofolio.
  • 3. Pengertian Return dan Risiko Estimasi Return dan Risiko Sekuritas Analisis Risiko Portofolio Diversifikasi Estimasi Return dan Risiko Portofolio Pengaruh Bobot Portofolio dan Korelasi Model Indeks Tunggal
  • 4. Return Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu: Yield, komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi. Capital gain (loss), komponen return yang merupakan kenaikan (penurunan) harga suatu surat berharga (bisa saham maupun surat hutang jangka panjang), yang bisa memberikan keuntungan (kerugian) bagi investor.
  • 5. Return total investasi dapat dihitung sebagai berikut: Return total = yield + capital gain (loss)
  • 6. Return Return yang telah terjadi (return aktual) yang dihitung berdasarkan data historis (ex post data). Return historis ini berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi (expected return) dan risiko di masa datang (conditioning expected return) Return realisasi (realized return) Yang Diharapkan (Expected Return) Return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang bersifat sudah terjadi (ex post data), return yang diharapkan merupakan hasil estimasi sehingga sifatnya belum terjadi (ex ante data).
  • 7. Return Yang Dipersyaratkan (Required Return) Return yang diperoleh secara historis yang merupakan tingkat return minimal yang dikehendaki oleh investor atas preferensi subyektif investor terhadap risiko.
  • 8. return Risiko Risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima dengan return yang diharapkan. Semakin besar kemungkinan perbedaannya, berarti semakin besar risiko investasi tersebut. Beberapa sumber risiko yang mempengaruhi risiko investasi: 1. risiko suku bunga, 2. risiko pasar, 3. risiko inflasi, 4. risiko bisnis, 5. risiko finansial, 6. risiko likuiditas, 7. risiko nilai tukar mata uang, 8. risiko negara (country risk)
  • 9. Risiko Risiko sistematis atau risiko pasar, yaitu risiko yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi di pasar secara keseluruhan. Beberapa penulis menyebut sebagai risiko umum (general risk), sebagai risiko yang tidak dapat didiversifikasi. Risiko tidak sistematis atau risiko spesifik (risiko perusahaan), adalah risiko yang tidak terkait dengan perubahan pasar secara keseluruhan. Risiko perusahaan lebih terkait pada perubahan kondisi mikro perusahaan penerbit sekuritas. Risiko perusahaan bisa diminimalkan dengan melakukan diversifikasi aset dalam suatu portofolio.
  • 10. Menghitung Return yang Diharapkan Untuk mengestimasi return sekuritas sebagai aset tunggal (stand-alone risk), investor harus memperhitungkan setiap kemungkinan terwujudnya tingkat return tertentu, atau yang lebih dikenal dengan probabilitas kejadian. Secara matematis, return yang diharapkan dapat ditulis sebagai berikut: dalam hal ini: E(R) = Return yang diharapkan dari suatu sekuritas Ri = Return ke-i yang mungkin terjadi pri = probabilitas kejadian return ke-i n = banyaknya return yang mungkin terjadi
  • 11. Sekuritas ABC memiliki skenario kondisi ekonomi seperti dalam tabel di bawah ini: Distribusi probabilitas sekuritas ABC Kondisi ekonomi Probabilitas Return Ekonomi kuat 0,30 0,20 Ekonomi sedang 0,40 0,15 Ekonomi resesi 0,30 0,10 Penghitungan return yang diharapkan dari sekuritas ABC tersebut bisa dihitung dengan rumus sebelumnya, seperti berikut ini: E(R) = [(0,30) (0,20)] + [(0,40) (0,15)] + [(0,30) (0,10)] = 0,15 Jadi, return yang diharapkan dari sekuritas ABC adalah 0,15 atau 15%.
  • 12. Estimasi return yang diharapkan bisa dilakukan dengan perhitungan rata-rata return baik secara aritmatik (arithmetic mean) dan ratarata geometrik (geometric mean). Dua metode yang dapat dipakai adalah: Rata-rata aritmatik (arithmetic mean). Arithmetic mean lebih baik dipakai untuk menghitung nilai rata-rata aliran return yang tidak bersifat kumulatif. Rata-rata geometrik (geometric mean). Geometric mean sebaiknya dipakai untuk menghitung tingkat perubahan aliran return pada periode yang bersifat serial dan kumulatif (misalnya 5 atau 10 tahun berturut turut).
  • 13. Kedua metode tersebut dapat digunakan untuk menghitung suatu rangkaian aliran return dalam suatu periode tertentu, misalnya return suatu aset selama 5 atau 10 tahun.
  • 14. Aset ABC selama 5 tahun memberikan return berturut turut sebagai berikut: Tahun Return Relatif (1+return) 1995 15,25 1,1525 1996 20,35 1,2035 1997 -17,50 0,8250 1998 -10,75 0,8925 1999 Return (%) 15,40 1,1540 Return berdasar metode arithmetic mean:
  • 15. Aset ABC selama 5 tahun memberikan return berturut turut sebagai berikut: Tahun Return (%) Return Relatif (1+return) 1995 15,25 1,1525 1996 20,35 1,2035 1997 -17,50 0,8250 1998 -10,75 0,8925 1999 15,40 1,1540 Return berdasar metode geometric mean: = [(1+0,1525)(1+0,2035)(10,1750)(1-0,1075)(1+ 0,1540)]1/5 1 = [(1,1525) (1,2035) (0,8250) (0,8925) (1,1540)]1/5 1 = (1,1786) 1/5 1 = 1,0334 1 = 0,334 = 3,34%
  • 16. Metode arithmetic mean kadangkala bisa menyesatkan terutama jika pola distribusi return selama suatu periode mengalami prosentase perubahan yang sangat fluktuatif. Sedangkan metode geometric mean, yang bisa mengambarkan secara lebih akurat nilai ratarata yang sebenarnya dari suatu distribusi return selama suatu periode tertentu. Hasil perhitungan return dengan metode geometric mean lebih kecil dari hasil perhitungan metode arithmetic mean.
  • 17. Penghitungan tingkat perubahan aliran return pada periode yang bersifat serial dan kumulatif sebaiknya mengunakan metode geometric mean. Sedangkan arithmetic mean, akan lebih baik dipakai untuk menghitung nilai rata-rata aliran return yang tidak bersifat kumulatif.
  • 18. Besaran risiko investasi diukur dari besaran standar deviasi dari return yang diharapkan. Deviasi standar merupakan akar kuadrat dari varians, yang yang menunjukkan seberapa besar penyebaran variabel random di antara rataratanya; semakin besar penyebarannya, semakin besar varians atau deviasi standar investasi tersebut.
  • 19. Rumus varians dan deviasi standar: Varians return = 2 = [Ri E(R)]2 pri Deviasi standar = = (2)1/2 Dalam hal ini: 2 = varians return = deviasi standar E(R) = Return yang diharapkan dari suatu sekuritas Ri = Return ke-i yang mungkin terjadi pri = probabilitas kejadian return ke-i
  • 20. Data return saham XXXX Return (Ri) Probabilitas (pri) (Ri) (pri) Ri E(R) [(Ri E(R)]2 [(Ri E(R)]2 pri 0,07 0,2 0,014 -0,010 0,0001 0,00002 0,01 0,2 0,002 -0,070 0,0049 0,00098 0,08 0,3 0,024 0,000 0,0000 0,00000 0,10 0,1 0,010 0,020 0,0004 0,00004 0,15 0,2 0,030 0,070 0,0049 0,00098 1,0 E(R)=0,08 Varians= 2=0,00202 Deviasi standar = = (2)1/2 = (0,00202)1/2 = 0,0449 = 4,49% Dalam pengukuran risiko sekuritas kita juga perlu menghitung risiko relatif sekuritas tersebut. Risiko relatif ini menunjukkan risiko per unit return yang diharapkan. Ukuran risiko relatif yang bisa dipakai adalah koefisien variasi.
  • 21. Dalam manajemen portofolio dikenal adanya konsep pengurangan risiko sebagai akibat penambahan sekuritas kedalam portofolio. Rumus untuk menghitung varians portofolio bisa dituliskan sebagai berikut:
  • 22. Contoh: Misalnya risiko setiap sekuritas sebesar 0,20. Misalnya, jika kita memasukkan 100 saham dalam portofolio tersebut maka risiko portofolio akan berkurang dari 0,20 menjadi 0,02.
  • 23. Dalam konteks portofolio, semakin banyak jumlah saham yang dimasukkan dalam portofolio, semakin besar manfaat pengurangan risiko. Meskipun demikian, manfaat pengurangan risiko portofolio akan mencapai akan semakin menurun sampai pada jumlah tertentu, dan setelah itu tambahan sekuritas tidak akan memberikan manfaat terhadap pengurangan risiko portofolio.
  • 24. Diversifikasi adalah pembentukan portofolio melalui pemilihan kombinasi sejumlah aset tertentu sedemikian rupa hingga risiko dapat diminimalkan tanpa mengurangi besaran return yang diharapkan. Permasalahan diversifikasi adalah penentuan atau pemilihan sejumlah aset-aset spesifik tertentu dan penentuan proporsi dana yang akan diinvestasikan untuk masing-masing aset tersebut dalam portofolio. Ada dua prinsip diversifikasi yang umum digunakan: 1. Diversifikasi Random. 2. Diversifikasi Markowitz.
  • 25. Diversifikasi random atau diversifikasi secara naif terjadi ketika investor menginvestasikan dananya secara acak pada berbagai jenis saham yang berbeda atau pada berbagai jenis aset yang berbeda. Investor memilih aset-aset yang akan dimasukkan ke dalam portofolio tanpa terlalu memperhatikan karakterisitik aset-aset bersangkutan (misalnya tingkat risiko dan return yang diharapkan serta industri).
  • 26. Dalam diversifikasi random, semakin banyak jenis aset yang dimasukkan dalam portofolio, semakin besar manfaat pengurangan risiko yang akan diperoleh, namun dengan marginal penurunan risiko yang semakin berkurang.
  • 27. Berbeda dengan diversifikasi random, diversifikasi Markowitz mempertimbangkan berbagai informasi mengenai karakteristik setiap sekuritas yang akan dimasukkan dalam portofolio. Diversifikasi Markowitz menjadikan pembentukan portofolio menjadi lebih selektif terutama dalam memilih aset-aset sehingga diharapkan memberikan manfaat diversifikasi yang paling optimal. Informasi karakteristik aset utama yang dipertimbangkan adalah tingkat return dan risiko (mean-variance) masing-masing aset, sehingga metode diversifikasi Markowitz sering disebut dengan meanvariance model.
  • 28. Filosofis diversifikasi Markowitz: janganlah menaruh semua telur ke dalam satu keranjang... Kontribusi penting dari ajaran Markowitz adalah bahwa risiko portofolio tidak boleh dihitung dari penjumlahan semua risiko aset-aset yang ada dalam portofolio, tetapi harus dihitung dari kontribusi risiko aset tersebut terhadap risiko portofolio, atau diistilahkan dengan kovarians.
  • 29. Input data yang diperlukan dalam proses diversifikasi Markowitz adalah struktur varians dan kovarians sekuritas yang disusun dalam suatu matriks varians-kovarians. Kovarians adalah suatu ukuran absolut yang menunjukkan sejauh mana return dari dua sekuritas dalam portofolio cenderung untuk bergerak secara bersama-sama. Koefisien korelasi yang mengukur derajat asosiasi dua variabel yang menunjukkan tingkat keeratan pergerakan bersamaan relatif (relative comovements) antara dua variabel.
  • 30. Dalam konteks diversifikasi, korelasi menunjukkan sejauhmana return dari suatu sekuritas terkait satu dengan lainnya: jika i,j = +1,0; berarti korelasi positif sempurna jika i,j = -1,0; berarti korelasi negatif sempurna jika i,j = 0,0; berarti tidak ada korelasi Konsep koefisien korelasi yang penting: Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi positif sempurna (+1,0) tidak akan memberikan manfaat pengurangan risiko. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi nol, akan mengurangi risiko portofolio secara signifikan. Penggabungan dua buah sekuritas yang berkorelasi negatif sempurna (-1,0) akan menghilangkan risiko kedua sekuritas tersebut. Dalam dunia nyata, ketiga jenis korelasi ekstrem tersebut (+1,0; 0,0; dan 1,0) sangat jarang terjadi.
  • 31. Dalam konteks manajemen portofolio, kovarians menunjukkan sejauhmana return dari dua sekuritas mempunyai kecenderungan bergerak bersama-sama. Secara matematis, rumus untuk menghitung kovarians dua buah sekuritas A dan B adalah: Dalam hal ini: AB = kovarians antara sekuritas A dan B RA,i = return sekuritas A pada saat i E(RA) = nilai yang diharapkan dari return sekuritas A m = jumlah hasil sekuritas yang mungkin terjadi pada periode tertentu pri = probabilitas kejadian return ke-i
  • 32. Mengestimasi return dan risiko portofolio berarti menghitung return yang diharapkan dan risiko suatu kumpulan aset individual yang dikombinasikan dalam suatu portofolio aset. Rumus untuk menghitung return yang diharapkan dari portofolio adalah sebagai berikut: dalam hal ini: E(R) = return yang diharapkan dari portofolio Wi = bobot portofolio sekuritas ke-i Wi = jumlah total bobot portofolio = 1,0 E(Ri) = Return yang diharapkan dari sekuritas ke-i n = jumlah sekuritas-sekuritas yang ada dalam portofolio.
  • 33. Sebuah portofolio yang terdiri dari 3 jenis saham ABC, DEF dan GHI menawarkan return yang diharapkan masing-masing sebesar 15%, 20% dan 25%. Misalnya, presentase dana yang diinvestasikan pada saham ABC sebesar 40%, saham DEF 30% dan saham GHI 30%, maka return yang diharapkan dari portofolio tersebut adalah: E(Rp) = 0,4 (0,15) + 0,3 (0,2) + 0,3 (0,25) = 0,195 atau 19,5%
  • 34. Dalam menghitung risiko portofolio, ada tiga hal yang perlu ditentukan, yaitu: Varians setiap sekuritas. Kovarians antara satu sekuritas dengan sekuritas lainnya. Bobot portofolio untuk masing-masing sekuritas. Kasus Dua Sekuritas Secara matematis, risiko portofolio dapat dihitung dengan: Dalam hal ini: p = deviasi standar portofolio wA = bobot portofolio pada aset A A,B = koefisien korelasi aset A dan B
  • 35. Portofolio yang terdiri dari saham A dan B masingmasing menawarkan return sebesar 10% dan 25%; serta deviasi standar masing-masing sebesar 30% dan 60%. Alokasi dana investor pada kedua aset tersebut masing-masing sebesar 50% untuk setiap aset. Deviasi standar portofolio tersebut dihitung dengan: p = [(0,5)2(0,3)2 + (0,5)2(0,6)2 + 2 (0,5)(0,5)(A,B)(0,3)(0,6)] 1/2 p = [0,0225 + 0,09 + (0,09) (A,B)] 1/2 p = [0,1125 + 0,09 (A,B)] 1/2
  • 36. Beberapa skenario koefisien korelasi saham A dan B beserta hasil perhitungan deviasi standarnya: A,B [0.1125 + 0,09 (A,B)] 1/2 p +1,0 [0,1125 + (0,09) (1,0)] 1/2 45,0% +0,5 [0,1125 + (0,09) (0,5)] 1/2 39,8% +0,2 [0,1125 + (0,09) (2,0)] 1/2 36,1% 0 [0,1125 + (0,09) (0,0)] 1/2 33,5% -0,2 [0,1125 + (0,09) (-0,2)] 1/2 30,7% -0,5 [0,1125 + (0,09) (-0,5)] 1/2 25,9% -1,0 [0,1125 + (0,09) (-1,0)] 1/2 15%
  • 37. Untuk kasus diversifikasi dengan N-Aset, risiko portofolio dapat diestimasi dengan mengunakan Matriks Varians-Kovarians: ASET-1 ASET-2 ASET-3 ... ASET-N ASET-1 W1W313 ... W1WN1N W2W112 W2W222 W2W323 ... W2WN2N ASET-3 W3W113 W3W223 W3W333 ... W3WN3N ... ... ... ... ... ... ASET-N W1W212 ASET-2 W1W111 WNW1N1 WNW2N2 WNW3N3 ... WNWNN N Estimasi risiko portofolio untuk N-Aset, maka kita harus menghitung N varians dan [N(N-1)]/2 kovarians. Jika N=100, maka untuk menghitung besaran risiko portofolio Markowitz kita harus menghitung [100 (1001)/2 atau 4950 kovarians dan 100 varians.
  • 38. Estimasi risiko portofolio Markowitz membutuhkan penghitungan kovarians yang jauh lebih besar daripada penghitungan varians. Var = N varians + (N2-N) kovarians Jika proporsi portofolio adalah equally weighted: Var = (1/N)2(N) + (1/N)2 (N2-N) Jika diasumsikan N=~(sangat besar), maka (1/N = 0, sangat kecil dan mendekati 0): Var =1/N rata-rata varians + [1-(1/N)] ratarata kovarians Var = rata-rata kovarians
  • 39. Diversifikasi memang mampu mengurangi risiko, namun terdapat risiko yang tidak dapat dihilangkan oleh diversifikasi yang dikenal dengan risiko sistematis. Risiko yang tidak bisa dihilangkan oleh diversifkasi diindikasikan oleh besaran kovarians, yaitu kontribusi risiko masing-masing aset relatif terhadap risiko portofolionya.
  • 40. Contoh: Seorang investor memutuskan untuk berinvestasi pada dua aset dengan karakteristik sebagai berikut: Saham S Saham O Return harapan, E (Ri) 0,12 0,06 Deviasi standar, i 0,15 0,10 Asumsi koefisien korelasi antara saham S dan obligasi O adalah nol. Asumsikan bahwa jika Ws bernilai dari 0 sampai 1, maka kita akan dapat menentukan kemungkinan deviasi standar yang ada adalah sebagai berikut: Ws E(Rp) p 1,00 12,00% 15,00% 0,90 11,40% 13,54% 0,80 10,80% 12,17% 0,70 10,20% 10,92% 0,60 9,60% 9,85% 0,50 9,00% 9,01% 0,40 8,40% 8,49% 0,30 7,80% 8,32% 0,20 7,20% 8,54% 0,10 6,60% 9,12% 0,00 6,00% 10,00%
  • 41. Titik-titik dalam skedul diplot pada gambar berikut: Kurva ini disebut himpunan kesempatan investasi (investment opportunity set) atau garis kombinasi karena kurva ini menunjukkan berbagai kombinasi yang mungkin dari risiko dan return harapan yang disediakan oleh portofolio kedua aset tersebut. Dengan kata lain, kurva ini menunjukkan apa yang terjadi pada risiko dan return harapan dari portfofolio kedua aset ketika bobot portofolio diubah-ubah.
  • 42. Kurva kumpulan peluang investasi dapat diciptakan untuk berapapun nilai koefisien korelasi antara saham S dan obligasi O. Gambar berikut memperlihatkan kurva kumpulan peluang investasi pada berbagai koefisien korelasi secara serentak.
  • 43. Model portofolio Markowitz dengan perhitungan kovarians yang kompleks seperti telah dijelaskan diatas, selanjutnya dikembangkan oleh William Sharpe dengan menciptakan model indeks tunggal. Model ini mengkaitkan perhitungan return setiap aset pada return indeks pasar. Secara matematis, model indeks tunggal dapat digambarkan sebagai berikut: Ri = 留i + 硫i RM + ei Dalam hal ini: Ri = return sekuritas i RM = return indeks pasar 留i = bagian return sekuritas i yang tidak dipengaruhi kinerja pasar 硫i = ukuran kepekaan return sekuritas i terhadap perubahan return pasar ei = kesalahan residual
  • 44. Penghitungan return sekuritas dalam model indeks tunggal melibatkan dua komponen utama, yaitu: Komponen return yang terkait dengan keunikan perusahaan; dilambangkan dengan 留i Komponen return yang terkait dengan pasar; dilambangkan dengan 硫i Formulasi Model Indeks Tunggal : Asumsi: Sekuritas akan berkorelasi hanya jika sekuritas-sekuritas tersebut mempunyai respon yang sama terhadap return pasar. Sekuritas akan bergerak menuju arah yang sama hanya jika sekuritas-sekuritas tersebut mempunyai hubungan yang sama terhadap return pasar.
  • 45. Salah satu konsep penting dalam model indeks tunggal adalah terminologi Beta (硫). Beta merupakan ukuran kepekaan return sekuritas terhadap return pasar. Semakin besar beta suatu sekuritas, semakin besar kepekaan return sekuritas tersebut terhadap perubahan return pasar.
  • 46. Asumsi yang dipakai dalam model indeks tunggal adalah bahwa sekuritas akan berkorelasi hanya jika sekuritas-sekuritas tersebut mempunyai respon yang sama terhadap return pasar. Dalam model indeks tunggal, kovarians antara saham A dan saham B hanya bisa dihitung atas dasar kesamaan respon kedua saham tersebut terhadap return pasar.
  • 47. Secara matematis, kovarians antar saham A dan B yang hanya terkait dengan risiko pasar bisa dituliskan sebagai: AB = 硫A 硫B 2M Persamaan untuk menghitung risiko portofolio dengan model indeks tunggal akan menjadi:
  • 48. Kompleksitas penghitungan risiko portofolio metode Markowitz adalah memerlukan varian dan kovarian yang semakin kompleks untuk setiap penambahan aset yang dimasukkan dalam portofolio. Model Markowitz menghitung kovarians melalui penggunaan matriks hubungan varians-kovarians, yang memerlukan perhitungan yang kompleks. Sedangkan dalam model indeks tunggal, risiko disederhanakan kedalam dua komponen, yaitu risiko pasar dan risiko keunikan perusahaan. Penyederhaan dalam model indeks tunggal tersebut ternyata bisa menyederhanakan penghitungan risiko portofolio Markowitz yang sangat kompleks menjadi perhitungan sederhana.