際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
KERANGKA PENGEMBANGAN STRATEGIS WILAYAH
BERBASIS RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL
Oleh
DIREKTUR JENDERAL PENATAAN RUANG
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
Disampaikan dalam rangka
Diskusi Geo-Ekonomi Strategis Global
Bappenas, Jakarta
26 Mei 2005
SISTEM PERENCANAAN TATA RUANG
Kerangka Pengembangan Strategis
RTRWN RTRWP RTRWK
Sistem Perencanaan
Tata Ruang Nasional
Sistem Perencanaan
Tata Ruang Provinsi
Sistem Perencanaan
Tata Ruang Kab/Kota
RTR Pulau, Kawasan
Tertentu, Kawasan
Perbatasan,
Kawasan Terpencil
Renc. Bagian Wil
Prov
RDTR Kab/Kota
RTR Kawasan
(Nasional)
RTR Kawasan
(skala Provinsi)
RTR
Hirarki
Rencana
Umum TR
Rencana
Operasional
Rencana
Operasional
Teknis
1. Memiliki 5 Pulau Besar, Gugus Pulau Samodra, Gugus Pulau
Pantai yang keseluruhannya berjumlah lebih dari 17000, dan
adanya pegunungan tinggi serta dilalui jalur patahan dan
sesar;
2. Tingginya jumlah penduduk miskin (lebih dari 48 juta jiwa
atau lebih kurang 23% terutama di daerah tertinggal dan
perkotaan);
3. Lebarnya kesenjangan tingkat pembangunan antar wilayah
secara nasional (sudah berkembang: Sumatra, Jawa, Bali ;
berkembang: Kalimantan, Sulawesi, NTB; perkembagan baru:
Maluku, NTT, Papua);
4. Kesenjangan tingkat pembangunan antar bagian wilayah
Pulau Besar dan antar kota dan desa;
5. Angkutan pelayaran internasional dominan oleh kapal asing
(>96%);
TANTANGAN (1)
6. Angkutan laut belum didukung oleh infrastruktur yang mantap
(pelabuhan, galangan kapal dll);
7. Sistem perdagangan ekspor-impor melalui pelabuhan laut terjadi di
wilayah Sudah Berkembang (Thn 2001, hampir 40% total volume
atau US$ 42,5 billion atau 65,2% dilakukan dari Tanjung Priok,
Tanjung Perak dan Tanjung Emas);
8. Interaksi perdagangan dalam negeri melalui pelabuhan laut banyak
terjadi di pelabuhan besar di wilayah Sudah Berkembang (>90%)
menuju ke dan berasal dari Medan, Palembang, Jakarta, Cirebon,
Surabaya, Makasar dan Semarang);
9. Belum dimanfaatkannya secara penuh peluang pasar Asia Pasifik
(70% pasar dunia) dan pemanfaatan 3 Alur Laut Kepulauan
Indonesia (ALKI);
10. Memiliki Pusat Pertumbuhan Ekonomi Nasional dan Internasional
(PKN) dan memiliki Infrastruktur lainnya meliputi jalan lintas,
listrik (SUTET) yang dominan di koridor utara Jawa, koridor pantai
timur Sumatra, pada wilayah-wilayah pulau yang mengubungkan
antar PKN tersebut
TANTANGAN (2)
MERUMUSKAN DAN MELAKSANAKAN
KERANGKA PENGEMBANGAN STRATEGIS
(STRATEGIC DEVELOPMENT FRAMEWORK)
upaya terpadu menghadapi tantangan
KERANGKA PENGEMBANGAN STRATEGIS
Bontang
Pulau Besar
Gugus Pulau Samudra
Gugus Pulau Pantai
Pegunungan Tinggi
Kawasan Andalan
Pola Sebaran Permukiman
Poros Pengembangan Startegis Global/Nasional
Poros Pengembangan Strategis Sub Regional
Poros Pengembangan Strategis Nasional
Batas Teritorial
Batas ZEE
Jalur Patahan dan Sesar Alur Pelayaran Internasional
Kota PKN
Samudera Hindia
(Afrika, Australia)
Teluk Benggala,
Mediteran, Samudera
Hindia (Timur Tengah,
Eropa) Laut Cina Selatan
(Hongkong, Cina, Taiwan)
Laut Cina Selatan
(Jepang, Korea, Filipina)
Samudera Pasifik
(Jepang, Korea, Amerika,
Kanada)
Samudera Pasifik
(Amerika, Kanada,
Amerika Latin)
Samudera Hindia (Australia,
Selandia Baru)
KUALA LUMPUR
BANDAR SRI BEGAWAN
SINGAPORE
DILLI
Banda Aceh
Medan
Pekanbaru
Padang
Jambi
Bengkulu
Palembang
Lampung
JAKARTA
Bandung
Semarang
Yogyakarta
Surabaya
Denpasar Mataram
Kupang
Pontianak
Palangkaraya
Banjarmasin
Samarinda
Manado
Palu
Makasar
Kendari Ambon
Jayapura
Batam
Pangkal Pinang
Serang
Mamuju
Gorontalo
Ternate
Sorong
Entikong
Malang
Pangkalan Bun
Balikpapan
Biak
Merauke
POKOK-POKOK
KERANGKA PENGEMBANGAN STRATEGIS (1)
1. Menetapkan Poros Pengembangan Strategis Global/Nasional meliputi: Poros
global pengembangan koridor timur Sumatra, koridor utara Jawa sampai ke
NTT; poros koridor barat dan timur Kalimantan; poros koridor barat Sulawesi
menerus ke Menado dan Jayapura  Merauke; Poros Nasional Padang-
Pekanbaru, Bengkulu-Palembang; Batam-Pekanbaru, Pangkal Pinang-
Palembang, Bandung Jakarta, Yogya Semarang, Malang Surabaya, Pangkalan
Bun Palangkaraya Banjarmasin, Kendari Makasar dan Ambon Ternate.
2. Percepatan pengembangan kawasan andalan pada poros pengembangan,
terutama pengembangan kawasan tertentu cepat tumbuh (Metropolitan
Jabodetabek Punjur, Mebidang, Gerbang Kerta Susila, Maminasata, Bandung
Raya)
3. Dukungan pembangunan kawasan perbatasan serta pulau kecil terluar
4. Mengembangkan keterkaitan sosial ekonomi antar daerah terutama
pengembangan sistem jaringan transportasi nasional, termasuk jalan, yang
mempunyai akses yang tinggi ke pelabuhan di sepanjang poros
pengembangan
5. Pengembangan infrastruktur Pelabuhan Laut dengan menetapkan pelabuhan
internasional terutama penetapan hub internasional (antara lain Bojonegara,
Bitung), penentuan rute pelayaran yang efektif dan kompatibel dengan alur
pelayaran internasional, dan pengembangan galangan kapal
POKOK-POKOK
KERANGKA PENGEMBANGAN STRATEGIS (2)
6. Dukungan pembangunan infrastruktur lainnya dengan
sasaran kewilayahan terutama di poros pengembangan:
 Pemantapan dan pengembangan pelayanan sumber daya
air pada kawasan potensial ekonomi, pulau-pulau kecil,
kawasan perbatasan, konservasi & pengelolaan sungai
dan danau (antara lain DAS Cilcis, Brantas, Jratunseluna,
Membramo);
 Pengembangan prasarana dan sarana permukiman di
pusat-pusat permukiman pada poros pengembangan, dan
kawasan perbatasan;
 Pengembangan tenaga listrik dan sumberdaya energi
lainnya untuk memacu tingkat daya saing koridor
pengembangan.
Materi Dirjen Bappenas Sektor Kelautan
Legenda :
Pulau Besar
Gugus Pulau Samudra
Gugus Pulau Pantai
Pegunungan Tinggi
Batas Teritorial
Batas ZEE
GUGUS PULAU SAMUDRA DAN PANTAI
KUALA LUMPUR
BANDAR SRI BEGAWAN
SINGAPORE
DILLI
Banda Aceh
Medan
Pekanbaru
Padang
Jambi
Bengkulu
Palembang
Lampung
JAKARTA
Bandung
Semarang
Yogyakarta
Surabaya
Denpasar Mataram
Kupang
Pontianak
Palangkaraya
Banjarmasin
Samarinda
Manado
Palu
Makasar
Kendari Ambon
Jayapura
Batam
Pangkal Pinang
Serang
Mamuju
Gorontalo
Ternate
Sorong
Entikong
Malang
Pangkalan Bun
Balikpapan
Biak
Merauke
Jalur Patahan
Legenda :
Sesar
JALUR PATAHAN DAN SESAR
Legenda :
Sebaran Beberapa Kota PKN
Bontang
Banda Aceh
Medan
Pekanbaru
Padang
Jambi
Bengkulu
Palembang
Lampung
JAKARTA
Bandung
Semarang
Yogyakarta
Surabaya
Denpasar Mataram
Kupang
Pontianak
Palangkaraya
Banjarmasin
Samarinda
Manado
Palu
Makasar
Kendari Ambon
Jayapura
Batam
Pangkal Pinang
Serang
Mamuju
Gorontalo
Ternate
Sorong
Sebaran Kejadian Gempa Pada kedalaman 0-33 kmt
Sebaran Kejadian Gempa Pada kedalaman 33-70 kmt
SEBARAN KEJADIAN GEMPA 1990-2000
Legenda :
Jalur Patahan
Jalur Sesar
Legenda :
Sebaran Beberapa Kota PKN
Banda Aceh
Medan
Pekanbaru
Padang
Jambi
Bengkulu
Palembang
Lampung
JAKARTA
Bandung
Semarang
Yogyakarta
Surabaya
Denpasar Mataram
Kupang
Pontianak
Palangkaraya
Banjarmasin
Samarinda
Manado
Palu
Makasar
Kendari Ambon
Jayapura
Batam
Pangkal Pinang
Serang
Mamuju
Gorontalo
Ternate
Sorong
SEBARAN KOTA PKN
Legenda :
ALKI
JALUR ALKI
Legenda :
Kawasan Andalan Darat
Kawasan Andalan Laut
KAWASAN ANDALAN
Legenda :
Poros Pengembangan Perbatasan
KAWASAN PERBATASAN NEGARA
1. Kalimantan (Kalimantan Barat & Kalimantan Timur) 
Sabah/Sarawak
2. Nusa Tenggara Timur  Timor Leste
3. Papua  Papua New Guinea
4. Sangihe Talaud  Philipina
5. Maluku  Timor Leste
6. Maluku Utara  Palau
7. NTT (Kep. Alor)  Timor Leste/Australia
8. Riau (Kep. Natuna)  Malaysia/Brunei/Vietnam/Singapura
9. NAD  India/Thailand
Keterangan :
"8 Kota Orde I
Kota Orde II"8
Kota Orde III"8
Bantuan Teknis Penyusunan
Konsep dan Strategi Pengembangan
Wilayah Pulau Madura
Gambar 2.3
Kedudukan Kota Madura Dalam
Konstelasi Jawa Timur
Direktorat Penataan Ruang Wilayah Tengah
Departemen Kimpraswil
Surabaya"8
"8
Bangkalan
"8
"8
"8
Sampang
Pamekasan
SumenepTuban
"8
"8
Lamongan
Bojonegoro
"8
"8
"8
"8
"8
"8
"8
Ngawi
Magetan
Ponorogo
Trenggalek
Jombang
Sidoarjo
"8
"8
"8
"8
"8
Pasuruan
Malang
Mojokerto
Kediri
Blitar
Tulungagung
"8
Gresik
"8
Nganjuk
"8
Banyuwangi
"8
Probolinggo
"8
Lumajang
"8
Jember
"8
Situbondo
"8
Bondowoso
"8
Madiun
"8
P.Bawean
"8
"8Tambak
P.Karamian
Kep.Masalembu
Kep.Kangean
P.Kangean
Arjasa
Sumurbungkar
"8
P.Sapanjang
P.Genteng
P.Puteran
P. Sapudi
P.Raja
P. Kambing
P. Raas
Nusabarung
Gayam
"8
Tlango"8
JAWA TIMUR
LAUT JAWA
SELAT MADURA
SAMUDERA HINDIA
JAWA TENGAH Batas Administrasi
Jalan Propinsi
Jalan Tol
N
Sumber : RTRW Propinsi Jatim, 1997/1998
Gambar
Sistim Kota-Kota Jawa Timur
PENGEMBANGAN GKS
Draft Usulan
PKN
PKW
PKL
PKN
PKW
PKL
Orientasi
pengembangan
PK
No. ASPEK SUDAH BERKEMBANG
(SUMATRA,JAWA, BALI)
SEDANG BERKEMBANG DAN
PERKEMBANGAN BARU
1 Kependudukan  80 % dari penduduk Indonesia
(60 % di P. Jawa)
 Prosentase kota-desa hampir
sama
 20 % dari penduduk
Indonesia
 Dominasi perdesaan
2 Kegiatan Usaha  81 % dari PDRB Indonesia
 78 % dari pertanian Indonesia
 90 % dari industri Indonesia
(75 % di Jabotabek)
 19 % dari PDRB Indonesia
 22 % dari pertanian
Indonesia
 10 % dari industri Indonesia
3 Sumberdaya Alam  Lahan sudah dikelola
 Lahan Subur
 Luas hutan relatif sempit dan
terdesak oleh pertanian dan
permukiman
 Lahan masih belum dikelola
 Lahan relatif kurang subur
 Luas hutan masih luas,
namun sudah dieksploitasi
4 Sumberdaya Buatan
 Transportasi darat
 Transportasi laut
 Transportasi Udara
 Listrik dan
Telekomunikasi
 Konsentrasi di Pantura Jawa,
dan Timur Sumatera
 Melayani hampir seluruh
wilayah
 Melayani hampir seluruh wil.
 Cukup (terutama kota-kota
besar)
 Berupa jalan lintas belum
sepenuhnya menerus
 Melayani daerah tertentu
 Melayani daerah tertentu
 Relatif kurang (Spot)
KESENJANGAN KAWASAN (1)
No. ASPEK SUDAH BERKEMBANG
(SUMATRA,JAWA, BALI)
SEDANG
BERKEMBANG DAN
PERKEMBANGAN
BARU
5 Human
Development
Index
 1996 : 69,4
 1999 : 65,7
 1996 : 65,7
 1999 : 62,9
6 Human Poverty
Index
 1995 : 24,3
 1998 : 24,8
 1995 : 28,5
 1999 : 27,7
7 Penanaman Modal  Dalam negeri 80,5%
 Luar Negeri 86,5%
 Dalam negeri 19,5%
 Luar Negeri 13,5%
8 Ekspor-Impor  Ekspor: 79,8%
 Impor: 92,1%
 Ekspor: 20,2%
 Impor: 7,9%
KESENJANGAN KAWASAN (2)
 Pantai Utara dengan Pantai Selatan Pulau Jawa dan Pulau Bali
(yaitu 89% berbanding 11% terhadap total PDRB Propinsi)
 Pantai Timur dengan pantai Barat Pulau Sumatera (80%
berbanding 20% terhadap total PDRB Propinsi)
 Bagian Utara dan Selatan dengan Bagian Tengah dan Tenggara
Pulau Sulawesi (78% berbanding 22% terhadap total PDRB
Propinsi)
 Bagian pesisir dengan bagian pedalaman Pulau Kalimantan
(90% berbanding 10% terhadap total PDRB Propinsi)
Fakta-fakta Kesenjangan
Antar Bagian Wilayah Pulau
REKAP KAWASAN ANDALAN
Pulau Kawasan
Andalan
Kawasan
Andalan Laut
Sumatera
Jawa
Sudah Berkembang
Kalimantan
Nusa Tenggara  Bali
Sulawesi
Maluku Papua
Sedang Berkembang,
Perkemb Baru
31
24
55
16
10
16
15
57
10
4
14
5
4
8
6
23
Total 112 37
TABEL SWS PRIORITAS
Pulau SWS DAS
Sumatera 19 27
Jawa-Bali 20 29
39 56
Kalimantan 2 4
Nusa Tenggara 5 5
Sulawesi 17 32
Maluku-Papua 5 
29 41
SUDAH BERKEMBANG
PEMBAGIAN WILAYAH NASIONAL
KUALA LUMPUR
BANDAR SRI BEGAWAN
SINGAPORE
DILLI
Banda Aceh
Medan
Pekanbaru
Padang
Jambi
Bengkulu
Palembang
Lampung
JAKARTA
Bandung
Semarang
Yogyakarta
Surabaya
Denpasar Mataram
Kupang
Pontianak
Palangkaraya
Banjarmasin
Samarinda
Manado
Palu
Makasar
Kendari Ambon
Jayapura
Batam
Pangkal Pinang
Serang
Mamuju
Gorontalo
Ternate
Sorong
Entikong
Malang
Pangkalan Bun
Balikpapan
Biak
Merauke
SEDANG BERKEMBANG PERKEMBANGAN BARU
Materi Dirjen Bappenas Sektor Kelautan
KAWASAN PERBATASAN NEGARA
1. Kalimantan (Kalimantan Barat & Kalimantan Timur)  Sabah/Sarawak
2. Nusa Tenggara Timur  Timor Leste
3. Papua  Papua New Guinea
4. Sangihe Talaud  Philipina
5. Maluku  Timor Leste
6. Maluku Utara  Palau
7. NTT (Kep. Alor)  Timor Leste/Australia
8. Riau (Kep. Natuna)  Malaysia/Brunei/Vietnam/Singapura
9. NAD  India/Thailand
Pulau Kota Pelabuhan Bandar Udara
PKN PKW PKL IHP IP NP Primer Sekun
der
Tersie
r
Sumatera 9 47 130 1 5 8 6 8 16
Jawa 9 33 106 1 3 1 7 4 5
Sudah
Berkembang
18 80 236 2 8 9 13 21 21
Bali- Nusa
Tenggara
4 8 36 - 2 1 6 12 12
Kalimantan 15 25 83 - 2 8 3 2 8
Sulawesi 7 20 66 - 1 5 4 4 8
Maluku-Papua 9 20 53 - 1 6 - 13 10
Sedang
Berkembang dan
Perkembangan
Baru
35 73 238 - 6 20 13 31 38
NASIONAL 53 153 474 2 14 29 26 51 59
Struktur Pemanfaatan Ruang per Pulau
KAWASAN ANDALAN :
Kawasan yang mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi
nasional dan daerah melalui pengembangan sektor-sektor atau sumber
daya unggulan yang didukung oleh ketersediaan infrastruktur dan aset
manusia
KRITERIA PENETAPAN
1. Terdapat lebih dari 3 aglomerasi kota di dalamnya
2. Memberikan kontribusi terhadap PDB > 0,25%
3. Persentasi penduduknya > 3% dari penduduk propinsi
4. Memiliki prasarana dasar jaringan jalan, pelabuhan laut dan/atau
bandar udara, prasarana listrik, telekomunikasi, air, dan lain-lain
5. Memiliki sumberdaya alam dalam jumlah yang cukup besar
6. Memiliki sektor unggulan nasional yang sudah berkembang
A. Kawasan Andalan Berkembang
1. Terdapat 1  2 aglomerasi kota di dalamnya
2. Memberikan kontribusi terhadap PDB >0,05%
3. Laju Pertumbuhan  4%
4. Persentasi penduduknya > 0,5% - 2% dari penduduk propinsi
5. Prasarana dasar jaringan jalan belum lengkap, kondisi pelabuhan laut
sedang atau kurang, dan prasarana lainnya belum cukup
6. Memiliki sumberdaya alam dalam jumlah yang cukup besar
7. Memiliki kemungkinan mengembangkan sektor unggulan
B. Kawasan Andalan Prospektif Berkembang
1. Merupakan kawasan yang memiliki potensi sumber daya laut maupun
kawasan yang sumberdaya lautnya yang sudah berkembang
2. Mempunyai pusat pengolahan hasil laut yang dapat dikembangkan
3. Mempunyai akses yang tinggi ke pasar (kota maupun outlet)
4. Secara geografis berada di luar kawasan lindung laut
C. Kawasan Andalan Laut
Marine Natural Resources
 Terdiri dari 賊 18.110 pulau dengan garis pantai sepanjang 108.000 km.
 Wilayah kedaulatan perairan seluas 3,2 juta km2 (UNCLOS 1982):
 Perairan kepulauan seluas 2,9 juta km2
 Laut teritorial seluas 0,3 juta km2
 Hak eksklusif pada perairan ZEE seluas 2,7 km2
Land Natural Resources
 Kawasan hutan 113 juta ha
 Lahan sawah produktif 9,9 juta ha
 Lahan perkebunan produktif 15,5 juta
 Prospektif sebagai sumber mineral dan migas pada 60 cekungan
Marine and Land Natural Resources
揃 Secara sosial: minimal 140 juta jiwa atau 60% dari penduduk
Indonesia tinggal dalam radius 50 km dari garis pantai (pada 42 Kota
dan 181 Kabupaten)
揃 Secara ekonomi: kontribusi terhadap pembentukan PDB nasional
sebesar 24 % (tahun 1989); adanya future resources, yaitu perikanan
(baru termanfaatkan 58,5% dari potensi lestari), investasi bidang
kelautan (30 tahun mendatang tidak lebih dari 2% dari total
investasi di Indonesia)
揃 Sumber daya non perikanan: (a) pertambangan dengan diketahuinya
60 cekungan minyak, (b) pariwisata bahari dunia (21 spot potensial),
dan (c) keanekaragaman hayati (natural biodiversity) laut tropis
dunia (30 % hutan bakau dan terumbu karang dunia),
揃 Secara politik dan hankam: merupakan kawasan perbatasan antar-
negara maupun antar-daerah
Potensi Wilayah Pesisir & Pulau-pulau Kecil
1. NKRI:
 luas wilayah + 2 juta km2,
 penduduk > 206 juta jiwa (th 2000),
 potensi SDA (marine and land natural resources) sangat besar.
Marine Natural Resources
 Terdiri dari 賊 18.110 pulau dengan garis pantai sepanjang 108.000 km.
 Wilayah kedaulatan perairan seluas 3,2 juta km2 (UNCLOS 1982):
 Perairan kepulauan seluas 2,9 juta km2
 Laut teritorial seluas 0,3 juta km2
 Hak eksklusif pada perairan ZEE seluas 2,7 km2
Land Natural Resources
 Kawasan hutan 113 juta ha
 Lahan sawah produktif 9,9 juta ha
 Lahan perkebunan produktif 15,5 juta
 Prospektif sebagai sumber mineral dan migas pada 60 cekungan
 Sebaran potensi SDA dan SDM tidak merata  perlu intervensi
kebijakan & penanganan khusus (Pemerintah) terutama untuk
wilayah tertinggal  mendorong pemulihan perekonomian
nasional
Kinerja Makro Ekonomi
Tujuan Ekspor dan Asal Impor Utama Komoditi Non Migas
berdasarkan Nilai Th. 2001
EKSPOR
(juta US$)
IMPOR
(juta US$)
1 Amerika Serikat 7.126 1 Jepang 3.622
2 Jepang 6.691 2 Amerika Serikat 2.684
3 Singapura 4.881 3 Singapura 1.650
4 Malaysia 1.646 4 Korea Selatan 1.548
5 Belanda 1.582 5 RRC 1.426
6 Korea Selatan 1.577 6 Jerman 1.124
7 Inggris 1.538 7 Taiwan 978
8 RRC 1.518 8 Thailand 860
9 Jerman 1.232 9 Malaysia 603
10 Taiwan 1.185 10 Inggris 518
Sumber : Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia,
Bank Indonesia, Edisi April 2002
Pasar Asia Pasifik
Matriks Komoditi Unggulan menurut Pasar Utama
Sumber: BPS 1999
NO KOMODITI PASAR
PANGSA
PASAR
PESAING
UTAMA
PESAING
POTENSIAL
I PERKEBUNAN
1
2
3
4
Karet
Sawit
Kopi
Kakao
Jepang, AS, EU
EU, Jepang, AS
EU. Jepang, AS
AS, EU, Jepang
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Thai, Mal
Mal, Afrika, Brazil
P.Gading, Ghana
Vietnam
frika
Vietnam
Nigeria, Kameron
II PERIKANAN
1
2
3
4
5
6
Udang
Tuna/Cekalang
Kepeting
Kodok
Rumput Laut
Mutiara
AS, Asia, EU
EU, Asia
AS, Jepang
EU, Jepang
AS, Jepang
Jepang
Tinggi
Tinggi
Sedang
Sedang
Rendah
Rendah
Thailand, China
Thailand
Philipina
III TPH
1
2
3
4
5
6
7
8
Pisang
Nenas
Manggis
Gaplek
Jamur
Kentang
Kubis
Jagung
AS, Jepang, EU,
Kanada
Jepang, AS
Singapura
Asia, EU, Timteng
EU, Asia
Asia
Singapura
Malaysia, Singapura,
Asia, Lokal
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Sedang
Sedang
Kecil
Costa Rica,
Philipina
Costa Rica,
Philipina
Thailand, Srilangka
Thailand
China
Thailand, China
China
Thailand, AS
Malaysia
Thailand
Vietnam
IV PETERNAKAN
1
2
3
Babi
Unggas
Domba
Singapura
Hongkong
Hongkong, Jepang,
Rusia, Malaysia,
Timteng
Rendah
Rendah
Rendah
China
PENGEMBANGAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
DALAM MENDUKUNG POROS PENGEMBANGAN
1. Pengembangan kawasan tertentu cepat tumbuh : Metropolitan Jabodetabek
Punjur, Mebidang, GKS, Maminasata, Bandung Raya
2. Pengembangan kota PKN pada Poros Pengembangan Wilayah yang Strategis.
3. Pengembangan Kawasan Andalan (Kaw. Andal Laut dan KAPET) pada poros
prioritas pengembangan dan dukungan pembangunan kawasan perbatasan
serta pulau kecil terluar
4. Pengembangan infrastruktur Pelabuhan Laut dengan menetapkan pelabuhan
internasional terutama penetapan hub internasional (Bojonegara, Bitung),
penentuan rute pelayaran yang efektif, dan galangan kapal
5. Dukungan pembangunan infrastruktur lainnya dengan sasaran kewilayahan yang
meliputi:
 Pemantapan kehandalan prasarana jalan nasional/strategis pada koridor
ekonomi, dan pada pulau-pulau kecil, kawasan perbatasan
 Pemantapan dan pengembangan pelayanan sumber daya air pada kawasan
potensial ekonomi, pulau-pulau kecil, kawasan perbatasan, konservasi &
pengelolaan sungai dan danau (DAS Cilcis, Brantas, Jratunseluna,
Membramo)
 Pengembangan prasarana dan sarana permukiman kawasan perbatasan,
pulau-pulau kecil, penanganan pengungsi,
 Pemenuhan kebutuhan tenaga listrik dan sumberdaya energi lainnya
Kawasan Sudah Berkembang Kawasan Sedang Berkembang
dan Perkembangan Baru
1. MEDAN
2. PALEMBANG
3. BANDAR LAMPUNG
4. KAWASAN PERK. JAKARTA
5. BOJONEGARA-MERAK-CILEGON
6. BOPUNJUR DSK
7. PURWASUKA DSK
8. CEKUNGAN BANDUNG
9. PRIANGAN TIMUR
10. SUBOSUKO-WONOSRANTEN
11. BREGAS
12. WANARAKUTI
13. JAWA TENGAH SELATAN
14. JOGJAKARTA
15. GERBANGKERTOSUSILA
16. MALANG DSK
17. PLINGGO-PASURUAN-
LUMAJANG
18. ST.BONDO-BONDOWOSO-
JEMBER
19. MADIUN DSK
20. BANDA ACEH
21. LHOKSEUMAWE
22. PANTAI BARAT SELATAN
23. PEMATANG SIANTAR
24. R. PARAPAT-KISARAN
25. TAPANULI
26. PADANG PARIAMAN
27. AGAM BUKIT TINGGI
28. PEKANBARU
29. BATAM
30. UJUNG BATU-BAGAN BT.
31. MUARA BULIAN
32. MUARA ENIM
33. LUBUK LINGGAU
34. BENGKULU
35. BANGKA
36. SUKABUMI DSK
37. CIAYUMAJA KUNING
38. KEDUNG SEPUR
39. KEDIRI-TL. AGUNG-BLITAR
40. BANYUWANGI DSK
41. MADURA & KEP
1. BULUKUMBA-WATAMPONE
2. DENPASAR-UBUD KINTAMANI
3. LOMBOK
4. PONTIANAK
5. SANGGAU
6. BANJARMASIN
7. BATULICIN
8. TANREMAWA
9. SASEMAWA
10. BOSATEMBAJAM
11. MENADO
12. MAMINASATA
13. SERAM
14. TIMIKA (TEMBAGAPURA)
15. FAKFAK (BOMBERAI)
TABEL DAFTAR KAWASAN ANDALAN BERKEMBANG
Kawasan Sudah
Berkembang
Kawasan Sedang Berkembang dan Perkembangan
Baru
1. NIAS
2. MENTAWAI
3. SOLOK
4. DURI-DUMAI
5. RENGAT-KUALA ENOK
6. MUARA BUNGO
7. MANNA
8. BELITUNG
9. MESUJI
10. KOTABUMI
11. LIWA-KRUI
12. PANGANDARAN DSK
13. BOROBUDUR
14. TUBAN-BOJONEGORO DSK
1. SINGARAJA
2. BIMA
3. SUMBAWA
4. KUPANG
5. MAUMERE-ENDE
6. KOMODO
7. RUTENG-BAJAWA
8. SUMBA
9. SINGKAWANG
10. KETAPANG
11. KAPUAS HULU
12. SAMPIT-PANGKALAN BUN
13. BUNTOK
14. MUARATEWEH
15. KUALA KAPUAS
16. TATAPANBUMA
17. TANAH GROGOT
18. GORONTALO
19. MARISA
20. DUMOGA-KOTAMOBAGU
21. POSO
22. TOLI-TOLI
23. KOLONEDALE
24. PALU
25. PALOPO
26. MAMUJU
27. PARE-PARE
28. KENDARI
29. MUNA-BUTON
30. KOLAKA
31. KEI-ARU-P. WETAR-P.TANIMBAR
32. BURU
33. TERNATE-TIDORE-SIDANGOLI-SOFIFI-
WEDA
34. BACAN-HALMAHERA SELATAN
35. KEP. SULA
36. MERAUKE
37. SORONG
38. MEMBERAMO-LEREH(JAYAPURA)
39. NABIRE (ARAN MOSWAREN, LEGARE)
40. BINTUNI(MANOKWARI)
41. WAMENA
42. BIAK
TABEL DAFTAR KAWASAN ANDALAN PROSPEKTIF BERKEMBANG
Kaw. Andalan Laut Kota Pantai
Sabang, dsk Sabang
Nias, dsk Meulaboh
Sibolga
Siberut, dsk Pariaman
Selat Malaka Tanjung Balai
Bagansiapi-api
Lhokseumawe, dsk Lhokseumawe
Medan/Belawan
Batam, dsk Tanjung Balai Karimun
Batam
Kuala Enok
Kaw. Andalan Laut Kota Pantai
Bengkulu, dsk Manna
Krakatau, dsk Kalianda
Bangka Belitung, dsk Pangkal Pinang
Kep. Seribu, dsk Jakarta
Indramayu
Cilacap dsk *) Cilacap
Karimun Jawa, dsk Semarang
Tegal
Madura, dsk Surabaya
Pasuruan
Sumenep
KAWASAN ANDALAN LAUT
TABEL KAWASAN ANDALAN LAUT Sudah Berkembang
Kaw. Andalan Laut Kota Pantai
Bali dsk Denpasar
Sumba dsk Ende
Sawu, dsk Kupang
Flores, dsk *) Manggarai
Ketapang dsk Ketapang
Kuala Pembuang dsk Banjarmasin
Natuna, dsk Singkawang
Bontang, dsk *) Samarinda
Tarakan, dsk *) Tj. Redeb
Pulau Laut, dsk Samarinda
Bunaken dsk Bitung
Teluk Tomini, dsk Gorontalo
Toli-toli dsk *) Toli-toli
Teluk Tolo, dsk Luwuk
Kaw. Andalan Laut Kota Pantai
Kep Tukang Besi dsk Bau-bau
Teluk Bone, dsk Sinjai
Singkarang, dsk Pare-pare
Makassar
Selat Makassar *) Mamuju
Batutoli dsk Ternate
Banda, dsk Ambon
Arafura, dsk Tual
Sorong, dsk *) Sorong
Cendrawasih, dsk Biak
Jayapura, dsk *) Jayapura
TABEL KAWASAN ANDALAN LAUT Sedang Berkembang dan Perkembangan Baru
RUANG EKSISTING
GERBANGKERTOSUSILA & SEKITARNYA
KAWASAN METROPOLITAN SURABAYA
KAWASAN PENGEMBANGAN PANTAI UTARA
KAWASAN KONSERVASI LINGKUNGAN
DAS BRANTAS
KAWASAN KONSERVASI LINGKUNGAN
DAS BENGAWAN SOLO
Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
Jaringan Arteri Primer
Jaringan Kolektor Primer
Jaringan Jalan Tol
KAWASAN INDUSTRI/
BERIKAT
MINYAK & GAS BUMI
BOJONEGORO
PASURUAN
PAITON / PLT
TUBAN
PERMUKIMAN SKALA BESAR AIR BAKU
Keterangan :
"8 Kota Orde I
Kota Orde II"8
Kota Orde III"8
Bantuan Teknis Penyusunan
Konsep dan Strategi Pengembangan
Wilayah Pulau Madura
Gambar 2.3
Kedudukan Kota Madura Dalam
Konstelasi Jawa Timur
Direktorat Penataan Ruang Wilayah Tengah
Departemen Kimpraswil
Surabaya"8
"8
Bangkalan
"8
"8
"8
Sampang
Pamekasan
SumenepTuban
"8
"8
Lamongan
Bojonegoro
"8
"8
"8
"8
"8
"8
"8
Ngawi
Magetan
Ponorogo
Trenggalek
Jombang
Sidoarjo
"8
"8
"8
"8
"8
Pasuruan
Malang
Mojokerto
Kediri
Blitar
Tulungagung
"8
Gresik
"8
Nganjuk
"8
Banyuwangi
"8
Probolinggo
"8
Lumajang
"8
Jember
"8
Situbondo
"8
Bondowoso
"8
Madiun
"8
P.Bawean
"8
"8Tambak
P.Karamian
Kep.Masalembu
Kep.Kangean
P.Kangean
Arjasa
Sumurbungkar
"8
P.Sapanjang
P.Genteng
P.Puteran
P. Sapudi
P.Raja
P. Kambing
P. Raas
Nusabarung
Gayam
"8
Tlango"8
JAWA TIMUR
LAUT JAWA
SELAT MADURA
SAMUDERA HINDIA
JAWA TENGAH Batas Administrasi
Jalan Propinsi
Jalan Tol
N
Sumber : RTRW Propinsi Jatim, 1997/1998
Gambar
Sistim Kota-Kota Jawa Timur
PKN
PKW
PKL
KETERKAITAN GKS dsk.  MADURA
Pusat
Pertanian
Sawah irigasi
Industri
PASURUAN
Pusat
Agro Industri
Penyebaran
Fasilitas
Konservasi
Perikanan
Peternakan
Pusat
Perkebunan
Komersial
Pertanian
Perikanan
Pusat SWP SUMENEP
- Perdagangan
- KoleksiDistribusi
- Administrasi
- Keuangan
Energi & GasPertanian
Peternakan
SUMENEP
Perikanan
Peternakan
Penggaraman
Penyebaran
Fasilitas
Peternakan
Wilayah Kepulauan:
- Perikanan
- SDM
- Penerb. Perintis
WILAYAH KEPULAUAN
PAMEKASAN
SAMPANG
Agro-industri
Industri
Kecil/
Kerajinan
MOJOKERTO
Pusat
Industri
Olahan
Pertanian
Perumahan
Perumahan
Kota Baru
Informasi
Perdagangan
Keuangan
Komersial
BANGKALAN
Industri
Pertanian
Pusat
Peternakan/
Perikanan
Daerah
Pertanian
Perikanan
Agro-industri
Industri
Kecil/
Kerajinan
LAMONGAN
Penyebaran
Fasilitas
Penerbangan
Perintis
Pertanian
Perumahan
PusatPendidikan/
Penelitian
Pertanian
Produksi
Pertanian
Industri
Kecil/
Kerajinan
Penyebaran
Fasilitas
Pusat
Jasa
Rmh Tangga
Industri
Kehutanan
TUBAN
Pusat
Pertam-
bangan
Pariwisata
Perikanan
BOJONEGORO
Jasa
Perorangan
Jasa
Hiburan &
Kebudayaan
Pusat
Pariwisata
Perkebunan
MALANG
Fungsi CBD :
Perdagangan
Keuangan
Administrasi
Informasi
Perumahan
Perumahan
Rekreasi
Rekreasi
Rekreasi
Rekreasi
Rekreasi
SURABAYA RAYA
Penyebaran
Industri
Kegiatan PemekaranWilayah
Penyebaran
Industri
Pertanian n
Pusat
Perikanan
PROBOLINGGO
Penyebaran
Fasilitas
Pusat
Konservasi
LUMAJANG
Industri
Penyebaran
Fasilitasi
Perkebunan
Pertanian
Industri
Pariwisata
pegunungan,
pantai
Perkebunan
Industri
Energi
Pertanian
Perkebunan
Pariwisata &
Suaka
M. Satwa
Konservasi
Pertanian
Perikanan
Perkebunan
Legenda :
Kawasan Andalan Laut
Legenda :
Sebaran Beberapa Kota PKN
Banda Aceh
Medan
Pekanbaru
Padang
Jambi
Bengkulu
Palembang
Lampung
JAKARTA
Bandung
Semarang
Yogyakarta
Surabaya
Denpasar Mataram
Kupang
Pontianak
Palangkaraya
Banjarmasin
Samarinda
Manado
Palu
Makasar
Kendari Ambon
Jayapura
Batam
Pangkal Pinang
Serang
Mamuju
Gorontalo
Ternate
Sorong
SISTRANAS
Legenda :
Pegunungan Tinggi
WILAYAH PEGUNUNGAN TINGGI
KUALA LUMPUR
BANDAR SRI BEGAWAN
SINGAPORE
DILLI
Banda Aceh
Medan
Pekanbaru
Padang
Jambi
Bengkulu
Palembang
Lampung
JAKARTA
Bandung
Semarang
Yogyakarta
Surabaya
Denpasar Mataram
Kupang
Pontianak
Palangkaraya
Banjarmasin
Samarinda
Manado
Palu
Makasar
Kendari Ambon
Jayapura
Batam
Pangkal Pinang
Serang
Mamuju
Gorontalo
Ternate
Sorong
Entikong
Malang
Pangkalan Bun
Balikpapan
Biak
Merauke

More Related Content

Similar to Materi Dirjen Bappenas Sektor Kelautan (20)

Paparan mengenai perencanaan_pembangunan
Paparan mengenai perencanaan_pembangunanPaparan mengenai perencanaan_pembangunan
Paparan mengenai perencanaan_pembangunan
ergi bari
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
hadiarnowo
Rencana Kawasan Strategis Nasional dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Rencana Kawasan Strategis Nasional dalam Rencana Tata Ruang Wilayah NasionalRencana Kawasan Strategis Nasional dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Rencana Kawasan Strategis Nasional dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Penataan Ruang
Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5
Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5
Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5
BappedaLampungUtara
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
suningterusberkarya
Pengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabaya
Pengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabayaPengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabaya
Pengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabaya
suningterusberkarya
Lampiran RTRWN
Lampiran RTRWNLampiran RTRWN
Lampiran RTRWN
Himmatul Ulya
5 mudiyanto kebijakan dan program pembangunan bidang kimpraswil
5 mudiyanto   kebijakan dan program pembangunan bidang kimpraswil5 mudiyanto   kebijakan dan program pembangunan bidang kimpraswil
5 mudiyanto kebijakan dan program pembangunan bidang kimpraswil
Didik Purwiyanto Vay
Bab1 pendahuluan
Bab1 pendahuluanBab1 pendahuluan
Bab1 pendahuluan
Peka Canggung
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
suningterusberkarya
27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkulu
27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkulu27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkulu
27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkulu
Marhadi1995
Bahan kuliah mpdt ugm
Bahan kuliah mpdt ugmBahan kuliah mpdt ugm
Bahan kuliah mpdt ugm
Galuh Insani
GEOGRAFI REGIONAL SUMATERA JDFHESJGFSNDM
GEOGRAFI REGIONAL SUMATERA JDFHESJGFSNDMGEOGRAFI REGIONAL SUMATERA JDFHESJGFSNDM
GEOGRAFI REGIONAL SUMATERA JDFHESJGFSNDM
MutiAh40
RANCANGAN Peraturan Presiden tentang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan ...
RANCANGAN Peraturan Presiden tentang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan ...RANCANGAN Peraturan Presiden tentang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan ...
RANCANGAN Peraturan Presiden tentang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan ...
Oswar Mungkasa
Profil sumatera barat ditinjau dari astagatra
Profil sumatera barat ditinjau dari astagatraProfil sumatera barat ditinjau dari astagatra
Profil sumatera barat ditinjau dari astagatra
Rossiana Fazri
PPTANP ujian terbuka 19 Juni 2013 new1
PPTANP ujian terbuka 19 Juni  2013 new1PPTANP ujian terbuka 19 Juni  2013 new1
PPTANP ujian terbuka 19 Juni 2013 new1
ignatiuswirawan
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
Fitri Indra Wardhono
Rancangan RKPD adalah dokumen perencanaan tahunan yang memuat kebijakan, prog...
Rancangan RKPD adalah dokumen perencanaan tahunan yang memuat kebijakan, prog...Rancangan RKPD adalah dokumen perencanaan tahunan yang memuat kebijakan, prog...
Rancangan RKPD adalah dokumen perencanaan tahunan yang memuat kebijakan, prog...
HattaEfendi1
Present draft akhir2
Present draft akhir2Present draft akhir2
Present draft akhir2
Vena Senoritta
Kapupaten Kota Baru Kalimantan Selatan
Kapupaten Kota Baru Kalimantan SelatanKapupaten Kota Baru Kalimantan Selatan
Kapupaten Kota Baru Kalimantan Selatan
Hafidz Thoyibun
Paparan mengenai perencanaan_pembangunan
Paparan mengenai perencanaan_pembangunanPaparan mengenai perencanaan_pembangunan
Paparan mengenai perencanaan_pembangunan
ergi bari
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
hadiarnowo
Rencana Kawasan Strategis Nasional dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Rencana Kawasan Strategis Nasional dalam Rencana Tata Ruang Wilayah NasionalRencana Kawasan Strategis Nasional dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Rencana Kawasan Strategis Nasional dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Penataan Ruang
Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5
Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5
Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5
BappedaLampungUtara
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
suningterusberkarya
Pengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabaya
Pengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabayaPengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabaya
Pengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabaya
suningterusberkarya
5 mudiyanto kebijakan dan program pembangunan bidang kimpraswil
5 mudiyanto   kebijakan dan program pembangunan bidang kimpraswil5 mudiyanto   kebijakan dan program pembangunan bidang kimpraswil
5 mudiyanto kebijakan dan program pembangunan bidang kimpraswil
Didik Purwiyanto Vay
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
suningterusberkarya
27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkulu
27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkulu27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkulu
27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkulu
Marhadi1995
Bahan kuliah mpdt ugm
Bahan kuliah mpdt ugmBahan kuliah mpdt ugm
Bahan kuliah mpdt ugm
Galuh Insani
GEOGRAFI REGIONAL SUMATERA JDFHESJGFSNDM
GEOGRAFI REGIONAL SUMATERA JDFHESJGFSNDMGEOGRAFI REGIONAL SUMATERA JDFHESJGFSNDM
GEOGRAFI REGIONAL SUMATERA JDFHESJGFSNDM
MutiAh40
RANCANGAN Peraturan Presiden tentang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan ...
RANCANGAN Peraturan Presiden tentang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan ...RANCANGAN Peraturan Presiden tentang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan ...
RANCANGAN Peraturan Presiden tentang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan ...
Oswar Mungkasa
Profil sumatera barat ditinjau dari astagatra
Profil sumatera barat ditinjau dari astagatraProfil sumatera barat ditinjau dari astagatra
Profil sumatera barat ditinjau dari astagatra
Rossiana Fazri
PPTANP ujian terbuka 19 Juni 2013 new1
PPTANP ujian terbuka 19 Juni  2013 new1PPTANP ujian terbuka 19 Juni  2013 new1
PPTANP ujian terbuka 19 Juni 2013 new1
ignatiuswirawan
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
Fitri Indra Wardhono
Rancangan RKPD adalah dokumen perencanaan tahunan yang memuat kebijakan, prog...
Rancangan RKPD adalah dokumen perencanaan tahunan yang memuat kebijakan, prog...Rancangan RKPD adalah dokumen perencanaan tahunan yang memuat kebijakan, prog...
Rancangan RKPD adalah dokumen perencanaan tahunan yang memuat kebijakan, prog...
HattaEfendi1
Present draft akhir2
Present draft akhir2Present draft akhir2
Present draft akhir2
Vena Senoritta
Kapupaten Kota Baru Kalimantan Selatan
Kapupaten Kota Baru Kalimantan SelatanKapupaten Kota Baru Kalimantan Selatan
Kapupaten Kota Baru Kalimantan Selatan
Hafidz Thoyibun

Recently uploaded (7)

Sosialisasi Policy Brief Pengasuhan 1000 HPK
Sosialisasi Policy Brief Pengasuhan 1000 HPKSosialisasi Policy Brief Pengasuhan 1000 HPK
Sosialisasi Policy Brief Pengasuhan 1000 HPK
Tri Widodo W. UTOMO
KEPGUB_NO_862_TH_2023_RENCANA-PENANGGULANGAN-KEMISKINAN-DAERAH-PROVINSI-DKI-J...
KEPGUB_NO_862_TH_2023_RENCANA-PENANGGULANGAN-KEMISKINAN-DAERAH-PROVINSI-DKI-J...KEPGUB_NO_862_TH_2023_RENCANA-PENANGGULANGAN-KEMISKINAN-DAERAH-PROVINSI-DKI-J...
KEPGUB_NO_862_TH_2023_RENCANA-PENANGGULANGAN-KEMISKINAN-DAERAH-PROVINSI-DKI-J...
WEST NUSA TENGGARA
Bahan Pak Kepala BKKBN RI : Program prioritas KKBPK Tahun 2018.pptx
Bahan Pak Kepala BKKBN RI : Program prioritas KKBPK Tahun 2018.pptxBahan Pak Kepala BKKBN RI : Program prioritas KKBPK Tahun 2018.pptx
Bahan Pak Kepala BKKBN RI : Program prioritas KKBPK Tahun 2018.pptx
daimanabada
Penulisan Tinjauan Pustaka untuk Penelitian
Penulisan Tinjauan Pustaka untuk PenelitianPenulisan Tinjauan Pustaka untuk Penelitian
Penulisan Tinjauan Pustaka untuk Penelitian
natta sanjaya
Buku (One Map Policy) OMP Summit 2024 White Paper
Buku (One Map Policy) OMP Summit 2024 White PaperBuku (One Map Policy) OMP Summit 2024 White Paper
Buku (One Map Policy) OMP Summit 2024 White Paper
WEST NUSA TENGGARA
Paparan Camat pada Musrenbang Kecamatan 2026.pptx
Paparan Camat pada Musrenbang Kecamatan 2026.pptxPaparan Camat pada Musrenbang Kecamatan 2026.pptx
Paparan Camat pada Musrenbang Kecamatan 2026.pptx
pemasjambon
Sistem Peradilan Pidana Terpadu Berbasis Teknologi Informasi (SPPT-TI)
Sistem Peradilan Pidana Terpadu Berbasis Teknologi Informasi (SPPT-TI)Sistem Peradilan Pidana Terpadu Berbasis Teknologi Informasi (SPPT-TI)
Sistem Peradilan Pidana Terpadu Berbasis Teknologi Informasi (SPPT-TI)
KokoPradityo1
Sosialisasi Policy Brief Pengasuhan 1000 HPK
Sosialisasi Policy Brief Pengasuhan 1000 HPKSosialisasi Policy Brief Pengasuhan 1000 HPK
Sosialisasi Policy Brief Pengasuhan 1000 HPK
Tri Widodo W. UTOMO
KEPGUB_NO_862_TH_2023_RENCANA-PENANGGULANGAN-KEMISKINAN-DAERAH-PROVINSI-DKI-J...
KEPGUB_NO_862_TH_2023_RENCANA-PENANGGULANGAN-KEMISKINAN-DAERAH-PROVINSI-DKI-J...KEPGUB_NO_862_TH_2023_RENCANA-PENANGGULANGAN-KEMISKINAN-DAERAH-PROVINSI-DKI-J...
KEPGUB_NO_862_TH_2023_RENCANA-PENANGGULANGAN-KEMISKINAN-DAERAH-PROVINSI-DKI-J...
WEST NUSA TENGGARA
Bahan Pak Kepala BKKBN RI : Program prioritas KKBPK Tahun 2018.pptx
Bahan Pak Kepala BKKBN RI : Program prioritas KKBPK Tahun 2018.pptxBahan Pak Kepala BKKBN RI : Program prioritas KKBPK Tahun 2018.pptx
Bahan Pak Kepala BKKBN RI : Program prioritas KKBPK Tahun 2018.pptx
daimanabada
Penulisan Tinjauan Pustaka untuk Penelitian
Penulisan Tinjauan Pustaka untuk PenelitianPenulisan Tinjauan Pustaka untuk Penelitian
Penulisan Tinjauan Pustaka untuk Penelitian
natta sanjaya
Buku (One Map Policy) OMP Summit 2024 White Paper
Buku (One Map Policy) OMP Summit 2024 White PaperBuku (One Map Policy) OMP Summit 2024 White Paper
Buku (One Map Policy) OMP Summit 2024 White Paper
WEST NUSA TENGGARA
Paparan Camat pada Musrenbang Kecamatan 2026.pptx
Paparan Camat pada Musrenbang Kecamatan 2026.pptxPaparan Camat pada Musrenbang Kecamatan 2026.pptx
Paparan Camat pada Musrenbang Kecamatan 2026.pptx
pemasjambon
Sistem Peradilan Pidana Terpadu Berbasis Teknologi Informasi (SPPT-TI)
Sistem Peradilan Pidana Terpadu Berbasis Teknologi Informasi (SPPT-TI)Sistem Peradilan Pidana Terpadu Berbasis Teknologi Informasi (SPPT-TI)
Sistem Peradilan Pidana Terpadu Berbasis Teknologi Informasi (SPPT-TI)
KokoPradityo1

Materi Dirjen Bappenas Sektor Kelautan

  • 1. KERANGKA PENGEMBANGAN STRATEGIS WILAYAH BERBASIS RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL Oleh DIREKTUR JENDERAL PENATAAN RUANG DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Disampaikan dalam rangka Diskusi Geo-Ekonomi Strategis Global Bappenas, Jakarta 26 Mei 2005
  • 2. SISTEM PERENCANAAN TATA RUANG Kerangka Pengembangan Strategis RTRWN RTRWP RTRWK Sistem Perencanaan Tata Ruang Nasional Sistem Perencanaan Tata Ruang Provinsi Sistem Perencanaan Tata Ruang Kab/Kota RTR Pulau, Kawasan Tertentu, Kawasan Perbatasan, Kawasan Terpencil Renc. Bagian Wil Prov RDTR Kab/Kota RTR Kawasan (Nasional) RTR Kawasan (skala Provinsi) RTR Hirarki Rencana Umum TR Rencana Operasional Rencana Operasional Teknis
  • 3. 1. Memiliki 5 Pulau Besar, Gugus Pulau Samodra, Gugus Pulau Pantai yang keseluruhannya berjumlah lebih dari 17000, dan adanya pegunungan tinggi serta dilalui jalur patahan dan sesar; 2. Tingginya jumlah penduduk miskin (lebih dari 48 juta jiwa atau lebih kurang 23% terutama di daerah tertinggal dan perkotaan); 3. Lebarnya kesenjangan tingkat pembangunan antar wilayah secara nasional (sudah berkembang: Sumatra, Jawa, Bali ; berkembang: Kalimantan, Sulawesi, NTB; perkembagan baru: Maluku, NTT, Papua); 4. Kesenjangan tingkat pembangunan antar bagian wilayah Pulau Besar dan antar kota dan desa; 5. Angkutan pelayaran internasional dominan oleh kapal asing (>96%); TANTANGAN (1)
  • 4. 6. Angkutan laut belum didukung oleh infrastruktur yang mantap (pelabuhan, galangan kapal dll); 7. Sistem perdagangan ekspor-impor melalui pelabuhan laut terjadi di wilayah Sudah Berkembang (Thn 2001, hampir 40% total volume atau US$ 42,5 billion atau 65,2% dilakukan dari Tanjung Priok, Tanjung Perak dan Tanjung Emas); 8. Interaksi perdagangan dalam negeri melalui pelabuhan laut banyak terjadi di pelabuhan besar di wilayah Sudah Berkembang (>90%) menuju ke dan berasal dari Medan, Palembang, Jakarta, Cirebon, Surabaya, Makasar dan Semarang); 9. Belum dimanfaatkannya secara penuh peluang pasar Asia Pasifik (70% pasar dunia) dan pemanfaatan 3 Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI); 10. Memiliki Pusat Pertumbuhan Ekonomi Nasional dan Internasional (PKN) dan memiliki Infrastruktur lainnya meliputi jalan lintas, listrik (SUTET) yang dominan di koridor utara Jawa, koridor pantai timur Sumatra, pada wilayah-wilayah pulau yang mengubungkan antar PKN tersebut TANTANGAN (2)
  • 5. MERUMUSKAN DAN MELAKSANAKAN KERANGKA PENGEMBANGAN STRATEGIS (STRATEGIC DEVELOPMENT FRAMEWORK) upaya terpadu menghadapi tantangan
  • 6. KERANGKA PENGEMBANGAN STRATEGIS Bontang Pulau Besar Gugus Pulau Samudra Gugus Pulau Pantai Pegunungan Tinggi Kawasan Andalan Pola Sebaran Permukiman Poros Pengembangan Startegis Global/Nasional Poros Pengembangan Strategis Sub Regional Poros Pengembangan Strategis Nasional Batas Teritorial Batas ZEE Jalur Patahan dan Sesar Alur Pelayaran Internasional Kota PKN Samudera Hindia (Afrika, Australia) Teluk Benggala, Mediteran, Samudera Hindia (Timur Tengah, Eropa) Laut Cina Selatan (Hongkong, Cina, Taiwan) Laut Cina Selatan (Jepang, Korea, Filipina) Samudera Pasifik (Jepang, Korea, Amerika, Kanada) Samudera Pasifik (Amerika, Kanada, Amerika Latin) Samudera Hindia (Australia, Selandia Baru) KUALA LUMPUR BANDAR SRI BEGAWAN SINGAPORE DILLI Banda Aceh Medan Pekanbaru Padang Jambi Bengkulu Palembang Lampung JAKARTA Bandung Semarang Yogyakarta Surabaya Denpasar Mataram Kupang Pontianak Palangkaraya Banjarmasin Samarinda Manado Palu Makasar Kendari Ambon Jayapura Batam Pangkal Pinang Serang Mamuju Gorontalo Ternate Sorong Entikong Malang Pangkalan Bun Balikpapan Biak Merauke
  • 7. POKOK-POKOK KERANGKA PENGEMBANGAN STRATEGIS (1) 1. Menetapkan Poros Pengembangan Strategis Global/Nasional meliputi: Poros global pengembangan koridor timur Sumatra, koridor utara Jawa sampai ke NTT; poros koridor barat dan timur Kalimantan; poros koridor barat Sulawesi menerus ke Menado dan Jayapura Merauke; Poros Nasional Padang- Pekanbaru, Bengkulu-Palembang; Batam-Pekanbaru, Pangkal Pinang- Palembang, Bandung Jakarta, Yogya Semarang, Malang Surabaya, Pangkalan Bun Palangkaraya Banjarmasin, Kendari Makasar dan Ambon Ternate. 2. Percepatan pengembangan kawasan andalan pada poros pengembangan, terutama pengembangan kawasan tertentu cepat tumbuh (Metropolitan Jabodetabek Punjur, Mebidang, Gerbang Kerta Susila, Maminasata, Bandung Raya) 3. Dukungan pembangunan kawasan perbatasan serta pulau kecil terluar 4. Mengembangkan keterkaitan sosial ekonomi antar daerah terutama pengembangan sistem jaringan transportasi nasional, termasuk jalan, yang mempunyai akses yang tinggi ke pelabuhan di sepanjang poros pengembangan 5. Pengembangan infrastruktur Pelabuhan Laut dengan menetapkan pelabuhan internasional terutama penetapan hub internasional (antara lain Bojonegara, Bitung), penentuan rute pelayaran yang efektif dan kompatibel dengan alur pelayaran internasional, dan pengembangan galangan kapal
  • 8. POKOK-POKOK KERANGKA PENGEMBANGAN STRATEGIS (2) 6. Dukungan pembangunan infrastruktur lainnya dengan sasaran kewilayahan terutama di poros pengembangan: Pemantapan dan pengembangan pelayanan sumber daya air pada kawasan potensial ekonomi, pulau-pulau kecil, kawasan perbatasan, konservasi & pengelolaan sungai dan danau (antara lain DAS Cilcis, Brantas, Jratunseluna, Membramo); Pengembangan prasarana dan sarana permukiman di pusat-pusat permukiman pada poros pengembangan, dan kawasan perbatasan; Pengembangan tenaga listrik dan sumberdaya energi lainnya untuk memacu tingkat daya saing koridor pengembangan.
  • 10. Legenda : Pulau Besar Gugus Pulau Samudra Gugus Pulau Pantai Pegunungan Tinggi Batas Teritorial Batas ZEE GUGUS PULAU SAMUDRA DAN PANTAI KUALA LUMPUR BANDAR SRI BEGAWAN SINGAPORE DILLI Banda Aceh Medan Pekanbaru Padang Jambi Bengkulu Palembang Lampung JAKARTA Bandung Semarang Yogyakarta Surabaya Denpasar Mataram Kupang Pontianak Palangkaraya Banjarmasin Samarinda Manado Palu Makasar Kendari Ambon Jayapura Batam Pangkal Pinang Serang Mamuju Gorontalo Ternate Sorong Entikong Malang Pangkalan Bun Balikpapan Biak Merauke
  • 12. Legenda : Sebaran Beberapa Kota PKN Bontang Banda Aceh Medan Pekanbaru Padang Jambi Bengkulu Palembang Lampung JAKARTA Bandung Semarang Yogyakarta Surabaya Denpasar Mataram Kupang Pontianak Palangkaraya Banjarmasin Samarinda Manado Palu Makasar Kendari Ambon Jayapura Batam Pangkal Pinang Serang Mamuju Gorontalo Ternate Sorong Sebaran Kejadian Gempa Pada kedalaman 0-33 kmt Sebaran Kejadian Gempa Pada kedalaman 33-70 kmt SEBARAN KEJADIAN GEMPA 1990-2000 Legenda : Jalur Patahan Jalur Sesar
  • 13. Legenda : Sebaran Beberapa Kota PKN Banda Aceh Medan Pekanbaru Padang Jambi Bengkulu Palembang Lampung JAKARTA Bandung Semarang Yogyakarta Surabaya Denpasar Mataram Kupang Pontianak Palangkaraya Banjarmasin Samarinda Manado Palu Makasar Kendari Ambon Jayapura Batam Pangkal Pinang Serang Mamuju Gorontalo Ternate Sorong SEBARAN KOTA PKN
  • 15. Legenda : Kawasan Andalan Darat Kawasan Andalan Laut KAWASAN ANDALAN
  • 16. Legenda : Poros Pengembangan Perbatasan KAWASAN PERBATASAN NEGARA 1. Kalimantan (Kalimantan Barat & Kalimantan Timur) Sabah/Sarawak 2. Nusa Tenggara Timur Timor Leste 3. Papua Papua New Guinea 4. Sangihe Talaud Philipina 5. Maluku Timor Leste 6. Maluku Utara Palau 7. NTT (Kep. Alor) Timor Leste/Australia 8. Riau (Kep. Natuna) Malaysia/Brunei/Vietnam/Singapura 9. NAD India/Thailand
  • 17. Keterangan : "8 Kota Orde I Kota Orde II"8 Kota Orde III"8 Bantuan Teknis Penyusunan Konsep dan Strategi Pengembangan Wilayah Pulau Madura Gambar 2.3 Kedudukan Kota Madura Dalam Konstelasi Jawa Timur Direktorat Penataan Ruang Wilayah Tengah Departemen Kimpraswil Surabaya"8 "8 Bangkalan "8 "8 "8 Sampang Pamekasan SumenepTuban "8 "8 Lamongan Bojonegoro "8 "8 "8 "8 "8 "8 "8 Ngawi Magetan Ponorogo Trenggalek Jombang Sidoarjo "8 "8 "8 "8 "8 Pasuruan Malang Mojokerto Kediri Blitar Tulungagung "8 Gresik "8 Nganjuk "8 Banyuwangi "8 Probolinggo "8 Lumajang "8 Jember "8 Situbondo "8 Bondowoso "8 Madiun "8 P.Bawean "8 "8Tambak P.Karamian Kep.Masalembu Kep.Kangean P.Kangean Arjasa Sumurbungkar "8 P.Sapanjang P.Genteng P.Puteran P. Sapudi P.Raja P. Kambing P. Raas Nusabarung Gayam "8 Tlango"8 JAWA TIMUR LAUT JAWA SELAT MADURA SAMUDERA HINDIA JAWA TENGAH Batas Administrasi Jalan Propinsi Jalan Tol N Sumber : RTRW Propinsi Jatim, 1997/1998 Gambar Sistim Kota-Kota Jawa Timur PENGEMBANGAN GKS Draft Usulan PKN PKW PKL PKN PKW PKL Orientasi pengembangan PK
  • 18. No. ASPEK SUDAH BERKEMBANG (SUMATRA,JAWA, BALI) SEDANG BERKEMBANG DAN PERKEMBANGAN BARU 1 Kependudukan 80 % dari penduduk Indonesia (60 % di P. Jawa) Prosentase kota-desa hampir sama 20 % dari penduduk Indonesia Dominasi perdesaan 2 Kegiatan Usaha 81 % dari PDRB Indonesia 78 % dari pertanian Indonesia 90 % dari industri Indonesia (75 % di Jabotabek) 19 % dari PDRB Indonesia 22 % dari pertanian Indonesia 10 % dari industri Indonesia 3 Sumberdaya Alam Lahan sudah dikelola Lahan Subur Luas hutan relatif sempit dan terdesak oleh pertanian dan permukiman Lahan masih belum dikelola Lahan relatif kurang subur Luas hutan masih luas, namun sudah dieksploitasi 4 Sumberdaya Buatan Transportasi darat Transportasi laut Transportasi Udara Listrik dan Telekomunikasi Konsentrasi di Pantura Jawa, dan Timur Sumatera Melayani hampir seluruh wilayah Melayani hampir seluruh wil. Cukup (terutama kota-kota besar) Berupa jalan lintas belum sepenuhnya menerus Melayani daerah tertentu Melayani daerah tertentu Relatif kurang (Spot) KESENJANGAN KAWASAN (1)
  • 19. No. ASPEK SUDAH BERKEMBANG (SUMATRA,JAWA, BALI) SEDANG BERKEMBANG DAN PERKEMBANGAN BARU 5 Human Development Index 1996 : 69,4 1999 : 65,7 1996 : 65,7 1999 : 62,9 6 Human Poverty Index 1995 : 24,3 1998 : 24,8 1995 : 28,5 1999 : 27,7 7 Penanaman Modal Dalam negeri 80,5% Luar Negeri 86,5% Dalam negeri 19,5% Luar Negeri 13,5% 8 Ekspor-Impor Ekspor: 79,8% Impor: 92,1% Ekspor: 20,2% Impor: 7,9% KESENJANGAN KAWASAN (2)
  • 20. Pantai Utara dengan Pantai Selatan Pulau Jawa dan Pulau Bali (yaitu 89% berbanding 11% terhadap total PDRB Propinsi) Pantai Timur dengan pantai Barat Pulau Sumatera (80% berbanding 20% terhadap total PDRB Propinsi) Bagian Utara dan Selatan dengan Bagian Tengah dan Tenggara Pulau Sulawesi (78% berbanding 22% terhadap total PDRB Propinsi) Bagian pesisir dengan bagian pedalaman Pulau Kalimantan (90% berbanding 10% terhadap total PDRB Propinsi) Fakta-fakta Kesenjangan Antar Bagian Wilayah Pulau
  • 21. REKAP KAWASAN ANDALAN Pulau Kawasan Andalan Kawasan Andalan Laut Sumatera Jawa Sudah Berkembang Kalimantan Nusa Tenggara Bali Sulawesi Maluku Papua Sedang Berkembang, Perkemb Baru 31 24 55 16 10 16 15 57 10 4 14 5 4 8 6 23 Total 112 37
  • 22. TABEL SWS PRIORITAS Pulau SWS DAS Sumatera 19 27 Jawa-Bali 20 29 39 56 Kalimantan 2 4 Nusa Tenggara 5 5 Sulawesi 17 32 Maluku-Papua 5 29 41
  • 23. SUDAH BERKEMBANG PEMBAGIAN WILAYAH NASIONAL KUALA LUMPUR BANDAR SRI BEGAWAN SINGAPORE DILLI Banda Aceh Medan Pekanbaru Padang Jambi Bengkulu Palembang Lampung JAKARTA Bandung Semarang Yogyakarta Surabaya Denpasar Mataram Kupang Pontianak Palangkaraya Banjarmasin Samarinda Manado Palu Makasar Kendari Ambon Jayapura Batam Pangkal Pinang Serang Mamuju Gorontalo Ternate Sorong Entikong Malang Pangkalan Bun Balikpapan Biak Merauke SEDANG BERKEMBANG PERKEMBANGAN BARU
  • 25. KAWASAN PERBATASAN NEGARA 1. Kalimantan (Kalimantan Barat & Kalimantan Timur) Sabah/Sarawak 2. Nusa Tenggara Timur Timor Leste 3. Papua Papua New Guinea 4. Sangihe Talaud Philipina 5. Maluku Timor Leste 6. Maluku Utara Palau 7. NTT (Kep. Alor) Timor Leste/Australia 8. Riau (Kep. Natuna) Malaysia/Brunei/Vietnam/Singapura 9. NAD India/Thailand
  • 26. Pulau Kota Pelabuhan Bandar Udara PKN PKW PKL IHP IP NP Primer Sekun der Tersie r Sumatera 9 47 130 1 5 8 6 8 16 Jawa 9 33 106 1 3 1 7 4 5 Sudah Berkembang 18 80 236 2 8 9 13 21 21 Bali- Nusa Tenggara 4 8 36 - 2 1 6 12 12 Kalimantan 15 25 83 - 2 8 3 2 8 Sulawesi 7 20 66 - 1 5 4 4 8 Maluku-Papua 9 20 53 - 1 6 - 13 10 Sedang Berkembang dan Perkembangan Baru 35 73 238 - 6 20 13 31 38 NASIONAL 53 153 474 2 14 29 26 51 59 Struktur Pemanfaatan Ruang per Pulau
  • 27. KAWASAN ANDALAN : Kawasan yang mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah melalui pengembangan sektor-sektor atau sumber daya unggulan yang didukung oleh ketersediaan infrastruktur dan aset manusia KRITERIA PENETAPAN 1. Terdapat lebih dari 3 aglomerasi kota di dalamnya 2. Memberikan kontribusi terhadap PDB > 0,25% 3. Persentasi penduduknya > 3% dari penduduk propinsi 4. Memiliki prasarana dasar jaringan jalan, pelabuhan laut dan/atau bandar udara, prasarana listrik, telekomunikasi, air, dan lain-lain 5. Memiliki sumberdaya alam dalam jumlah yang cukup besar 6. Memiliki sektor unggulan nasional yang sudah berkembang A. Kawasan Andalan Berkembang
  • 28. 1. Terdapat 1 2 aglomerasi kota di dalamnya 2. Memberikan kontribusi terhadap PDB >0,05% 3. Laju Pertumbuhan 4% 4. Persentasi penduduknya > 0,5% - 2% dari penduduk propinsi 5. Prasarana dasar jaringan jalan belum lengkap, kondisi pelabuhan laut sedang atau kurang, dan prasarana lainnya belum cukup 6. Memiliki sumberdaya alam dalam jumlah yang cukup besar 7. Memiliki kemungkinan mengembangkan sektor unggulan B. Kawasan Andalan Prospektif Berkembang 1. Merupakan kawasan yang memiliki potensi sumber daya laut maupun kawasan yang sumberdaya lautnya yang sudah berkembang 2. Mempunyai pusat pengolahan hasil laut yang dapat dikembangkan 3. Mempunyai akses yang tinggi ke pasar (kota maupun outlet) 4. Secara geografis berada di luar kawasan lindung laut C. Kawasan Andalan Laut
  • 29. Marine Natural Resources Terdiri dari 賊 18.110 pulau dengan garis pantai sepanjang 108.000 km. Wilayah kedaulatan perairan seluas 3,2 juta km2 (UNCLOS 1982): Perairan kepulauan seluas 2,9 juta km2 Laut teritorial seluas 0,3 juta km2 Hak eksklusif pada perairan ZEE seluas 2,7 km2 Land Natural Resources Kawasan hutan 113 juta ha Lahan sawah produktif 9,9 juta ha Lahan perkebunan produktif 15,5 juta Prospektif sebagai sumber mineral dan migas pada 60 cekungan Marine and Land Natural Resources
  • 30. 揃 Secara sosial: minimal 140 juta jiwa atau 60% dari penduduk Indonesia tinggal dalam radius 50 km dari garis pantai (pada 42 Kota dan 181 Kabupaten) 揃 Secara ekonomi: kontribusi terhadap pembentukan PDB nasional sebesar 24 % (tahun 1989); adanya future resources, yaitu perikanan (baru termanfaatkan 58,5% dari potensi lestari), investasi bidang kelautan (30 tahun mendatang tidak lebih dari 2% dari total investasi di Indonesia) 揃 Sumber daya non perikanan: (a) pertambangan dengan diketahuinya 60 cekungan minyak, (b) pariwisata bahari dunia (21 spot potensial), dan (c) keanekaragaman hayati (natural biodiversity) laut tropis dunia (30 % hutan bakau dan terumbu karang dunia), 揃 Secara politik dan hankam: merupakan kawasan perbatasan antar- negara maupun antar-daerah Potensi Wilayah Pesisir & Pulau-pulau Kecil
  • 31. 1. NKRI: luas wilayah + 2 juta km2, penduduk > 206 juta jiwa (th 2000), potensi SDA (marine and land natural resources) sangat besar. Marine Natural Resources Terdiri dari 賊 18.110 pulau dengan garis pantai sepanjang 108.000 km. Wilayah kedaulatan perairan seluas 3,2 juta km2 (UNCLOS 1982): Perairan kepulauan seluas 2,9 juta km2 Laut teritorial seluas 0,3 juta km2 Hak eksklusif pada perairan ZEE seluas 2,7 km2 Land Natural Resources Kawasan hutan 113 juta ha Lahan sawah produktif 9,9 juta ha Lahan perkebunan produktif 15,5 juta Prospektif sebagai sumber mineral dan migas pada 60 cekungan Sebaran potensi SDA dan SDM tidak merata perlu intervensi kebijakan & penanganan khusus (Pemerintah) terutama untuk wilayah tertinggal mendorong pemulihan perekonomian nasional
  • 32. Kinerja Makro Ekonomi Tujuan Ekspor dan Asal Impor Utama Komoditi Non Migas berdasarkan Nilai Th. 2001 EKSPOR (juta US$) IMPOR (juta US$) 1 Amerika Serikat 7.126 1 Jepang 3.622 2 Jepang 6.691 2 Amerika Serikat 2.684 3 Singapura 4.881 3 Singapura 1.650 4 Malaysia 1.646 4 Korea Selatan 1.548 5 Belanda 1.582 5 RRC 1.426 6 Korea Selatan 1.577 6 Jerman 1.124 7 Inggris 1.538 7 Taiwan 978 8 RRC 1.518 8 Thailand 860 9 Jerman 1.232 9 Malaysia 603 10 Taiwan 1.185 10 Inggris 518 Sumber : Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, Bank Indonesia, Edisi April 2002 Pasar Asia Pasifik
  • 33. Matriks Komoditi Unggulan menurut Pasar Utama Sumber: BPS 1999 NO KOMODITI PASAR PANGSA PASAR PESAING UTAMA PESAING POTENSIAL I PERKEBUNAN 1 2 3 4 Karet Sawit Kopi Kakao Jepang, AS, EU EU, Jepang, AS EU. Jepang, AS AS, EU, Jepang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Thai, Mal Mal, Afrika, Brazil P.Gading, Ghana Vietnam frika Vietnam Nigeria, Kameron II PERIKANAN 1 2 3 4 5 6 Udang Tuna/Cekalang Kepeting Kodok Rumput Laut Mutiara AS, Asia, EU EU, Asia AS, Jepang EU, Jepang AS, Jepang Jepang Tinggi Tinggi Sedang Sedang Rendah Rendah Thailand, China Thailand Philipina III TPH 1 2 3 4 5 6 7 8 Pisang Nenas Manggis Gaplek Jamur Kentang Kubis Jagung AS, Jepang, EU, Kanada Jepang, AS Singapura Asia, EU, Timteng EU, Asia Asia Singapura Malaysia, Singapura, Asia, Lokal Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Sedang Sedang Kecil Costa Rica, Philipina Costa Rica, Philipina Thailand, Srilangka Thailand China Thailand, China China Thailand, AS Malaysia Thailand Vietnam IV PETERNAKAN 1 2 3 Babi Unggas Domba Singapura Hongkong Hongkong, Jepang, Rusia, Malaysia, Timteng Rendah Rendah Rendah China
  • 34. PENGEMBANGAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DALAM MENDUKUNG POROS PENGEMBANGAN 1. Pengembangan kawasan tertentu cepat tumbuh : Metropolitan Jabodetabek Punjur, Mebidang, GKS, Maminasata, Bandung Raya 2. Pengembangan kota PKN pada Poros Pengembangan Wilayah yang Strategis. 3. Pengembangan Kawasan Andalan (Kaw. Andal Laut dan KAPET) pada poros prioritas pengembangan dan dukungan pembangunan kawasan perbatasan serta pulau kecil terluar 4. Pengembangan infrastruktur Pelabuhan Laut dengan menetapkan pelabuhan internasional terutama penetapan hub internasional (Bojonegara, Bitung), penentuan rute pelayaran yang efektif, dan galangan kapal 5. Dukungan pembangunan infrastruktur lainnya dengan sasaran kewilayahan yang meliputi: Pemantapan kehandalan prasarana jalan nasional/strategis pada koridor ekonomi, dan pada pulau-pulau kecil, kawasan perbatasan Pemantapan dan pengembangan pelayanan sumber daya air pada kawasan potensial ekonomi, pulau-pulau kecil, kawasan perbatasan, konservasi & pengelolaan sungai dan danau (DAS Cilcis, Brantas, Jratunseluna, Membramo) Pengembangan prasarana dan sarana permukiman kawasan perbatasan, pulau-pulau kecil, penanganan pengungsi, Pemenuhan kebutuhan tenaga listrik dan sumberdaya energi lainnya
  • 35. Kawasan Sudah Berkembang Kawasan Sedang Berkembang dan Perkembangan Baru 1. MEDAN 2. PALEMBANG 3. BANDAR LAMPUNG 4. KAWASAN PERK. JAKARTA 5. BOJONEGARA-MERAK-CILEGON 6. BOPUNJUR DSK 7. PURWASUKA DSK 8. CEKUNGAN BANDUNG 9. PRIANGAN TIMUR 10. SUBOSUKO-WONOSRANTEN 11. BREGAS 12. WANARAKUTI 13. JAWA TENGAH SELATAN 14. JOGJAKARTA 15. GERBANGKERTOSUSILA 16. MALANG DSK 17. PLINGGO-PASURUAN- LUMAJANG 18. ST.BONDO-BONDOWOSO- JEMBER 19. MADIUN DSK 20. BANDA ACEH 21. LHOKSEUMAWE 22. PANTAI BARAT SELATAN 23. PEMATANG SIANTAR 24. R. PARAPAT-KISARAN 25. TAPANULI 26. PADANG PARIAMAN 27. AGAM BUKIT TINGGI 28. PEKANBARU 29. BATAM 30. UJUNG BATU-BAGAN BT. 31. MUARA BULIAN 32. MUARA ENIM 33. LUBUK LINGGAU 34. BENGKULU 35. BANGKA 36. SUKABUMI DSK 37. CIAYUMAJA KUNING 38. KEDUNG SEPUR 39. KEDIRI-TL. AGUNG-BLITAR 40. BANYUWANGI DSK 41. MADURA & KEP 1. BULUKUMBA-WATAMPONE 2. DENPASAR-UBUD KINTAMANI 3. LOMBOK 4. PONTIANAK 5. SANGGAU 6. BANJARMASIN 7. BATULICIN 8. TANREMAWA 9. SASEMAWA 10. BOSATEMBAJAM 11. MENADO 12. MAMINASATA 13. SERAM 14. TIMIKA (TEMBAGAPURA) 15. FAKFAK (BOMBERAI) TABEL DAFTAR KAWASAN ANDALAN BERKEMBANG
  • 36. Kawasan Sudah Berkembang Kawasan Sedang Berkembang dan Perkembangan Baru 1. NIAS 2. MENTAWAI 3. SOLOK 4. DURI-DUMAI 5. RENGAT-KUALA ENOK 6. MUARA BUNGO 7. MANNA 8. BELITUNG 9. MESUJI 10. KOTABUMI 11. LIWA-KRUI 12. PANGANDARAN DSK 13. BOROBUDUR 14. TUBAN-BOJONEGORO DSK 1. SINGARAJA 2. BIMA 3. SUMBAWA 4. KUPANG 5. MAUMERE-ENDE 6. KOMODO 7. RUTENG-BAJAWA 8. SUMBA 9. SINGKAWANG 10. KETAPANG 11. KAPUAS HULU 12. SAMPIT-PANGKALAN BUN 13. BUNTOK 14. MUARATEWEH 15. KUALA KAPUAS 16. TATAPANBUMA 17. TANAH GROGOT 18. GORONTALO 19. MARISA 20. DUMOGA-KOTAMOBAGU 21. POSO 22. TOLI-TOLI 23. KOLONEDALE 24. PALU 25. PALOPO 26. MAMUJU 27. PARE-PARE 28. KENDARI 29. MUNA-BUTON 30. KOLAKA 31. KEI-ARU-P. WETAR-P.TANIMBAR 32. BURU 33. TERNATE-TIDORE-SIDANGOLI-SOFIFI- WEDA 34. BACAN-HALMAHERA SELATAN 35. KEP. SULA 36. MERAUKE 37. SORONG 38. MEMBERAMO-LEREH(JAYAPURA) 39. NABIRE (ARAN MOSWAREN, LEGARE) 40. BINTUNI(MANOKWARI) 41. WAMENA 42. BIAK TABEL DAFTAR KAWASAN ANDALAN PROSPEKTIF BERKEMBANG
  • 37. Kaw. Andalan Laut Kota Pantai Sabang, dsk Sabang Nias, dsk Meulaboh Sibolga Siberut, dsk Pariaman Selat Malaka Tanjung Balai Bagansiapi-api Lhokseumawe, dsk Lhokseumawe Medan/Belawan Batam, dsk Tanjung Balai Karimun Batam Kuala Enok Kaw. Andalan Laut Kota Pantai Bengkulu, dsk Manna Krakatau, dsk Kalianda Bangka Belitung, dsk Pangkal Pinang Kep. Seribu, dsk Jakarta Indramayu Cilacap dsk *) Cilacap Karimun Jawa, dsk Semarang Tegal Madura, dsk Surabaya Pasuruan Sumenep KAWASAN ANDALAN LAUT TABEL KAWASAN ANDALAN LAUT Sudah Berkembang
  • 38. Kaw. Andalan Laut Kota Pantai Bali dsk Denpasar Sumba dsk Ende Sawu, dsk Kupang Flores, dsk *) Manggarai Ketapang dsk Ketapang Kuala Pembuang dsk Banjarmasin Natuna, dsk Singkawang Bontang, dsk *) Samarinda Tarakan, dsk *) Tj. Redeb Pulau Laut, dsk Samarinda Bunaken dsk Bitung Teluk Tomini, dsk Gorontalo Toli-toli dsk *) Toli-toli Teluk Tolo, dsk Luwuk Kaw. Andalan Laut Kota Pantai Kep Tukang Besi dsk Bau-bau Teluk Bone, dsk Sinjai Singkarang, dsk Pare-pare Makassar Selat Makassar *) Mamuju Batutoli dsk Ternate Banda, dsk Ambon Arafura, dsk Tual Sorong, dsk *) Sorong Cendrawasih, dsk Biak Jayapura, dsk *) Jayapura TABEL KAWASAN ANDALAN LAUT Sedang Berkembang dan Perkembangan Baru
  • 39. RUANG EKSISTING GERBANGKERTOSUSILA & SEKITARNYA KAWASAN METROPOLITAN SURABAYA KAWASAN PENGEMBANGAN PANTAI UTARA KAWASAN KONSERVASI LINGKUNGAN DAS BRANTAS KAWASAN KONSERVASI LINGKUNGAN DAS BENGAWAN SOLO Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Jaringan Arteri Primer Jaringan Kolektor Primer Jaringan Jalan Tol KAWASAN INDUSTRI/ BERIKAT MINYAK & GAS BUMI BOJONEGORO PASURUAN PAITON / PLT TUBAN PERMUKIMAN SKALA BESAR AIR BAKU
  • 40. Keterangan : "8 Kota Orde I Kota Orde II"8 Kota Orde III"8 Bantuan Teknis Penyusunan Konsep dan Strategi Pengembangan Wilayah Pulau Madura Gambar 2.3 Kedudukan Kota Madura Dalam Konstelasi Jawa Timur Direktorat Penataan Ruang Wilayah Tengah Departemen Kimpraswil Surabaya"8 "8 Bangkalan "8 "8 "8 Sampang Pamekasan SumenepTuban "8 "8 Lamongan Bojonegoro "8 "8 "8 "8 "8 "8 "8 Ngawi Magetan Ponorogo Trenggalek Jombang Sidoarjo "8 "8 "8 "8 "8 Pasuruan Malang Mojokerto Kediri Blitar Tulungagung "8 Gresik "8 Nganjuk "8 Banyuwangi "8 Probolinggo "8 Lumajang "8 Jember "8 Situbondo "8 Bondowoso "8 Madiun "8 P.Bawean "8 "8Tambak P.Karamian Kep.Masalembu Kep.Kangean P.Kangean Arjasa Sumurbungkar "8 P.Sapanjang P.Genteng P.Puteran P. Sapudi P.Raja P. Kambing P. Raas Nusabarung Gayam "8 Tlango"8 JAWA TIMUR LAUT JAWA SELAT MADURA SAMUDERA HINDIA JAWA TENGAH Batas Administrasi Jalan Propinsi Jalan Tol N Sumber : RTRW Propinsi Jatim, 1997/1998 Gambar Sistim Kota-Kota Jawa Timur PKN PKW PKL
  • 41. KETERKAITAN GKS dsk. MADURA Pusat Pertanian Sawah irigasi Industri PASURUAN Pusat Agro Industri Penyebaran Fasilitas Konservasi Perikanan Peternakan Pusat Perkebunan Komersial Pertanian Perikanan Pusat SWP SUMENEP - Perdagangan - KoleksiDistribusi - Administrasi - Keuangan Energi & GasPertanian Peternakan SUMENEP Perikanan Peternakan Penggaraman Penyebaran Fasilitas Peternakan Wilayah Kepulauan: - Perikanan - SDM - Penerb. Perintis WILAYAH KEPULAUAN PAMEKASAN SAMPANG Agro-industri Industri Kecil/ Kerajinan MOJOKERTO Pusat Industri Olahan Pertanian Perumahan Perumahan Kota Baru Informasi Perdagangan Keuangan Komersial BANGKALAN Industri Pertanian Pusat Peternakan/ Perikanan Daerah Pertanian Perikanan Agro-industri Industri Kecil/ Kerajinan LAMONGAN Penyebaran Fasilitas Penerbangan Perintis Pertanian Perumahan PusatPendidikan/ Penelitian Pertanian Produksi Pertanian Industri Kecil/ Kerajinan Penyebaran Fasilitas Pusat Jasa Rmh Tangga Industri Kehutanan TUBAN Pusat Pertam- bangan Pariwisata Perikanan BOJONEGORO Jasa Perorangan Jasa Hiburan & Kebudayaan Pusat Pariwisata Perkebunan MALANG Fungsi CBD : Perdagangan Keuangan Administrasi Informasi Perumahan Perumahan Rekreasi Rekreasi Rekreasi Rekreasi Rekreasi SURABAYA RAYA Penyebaran Industri Kegiatan PemekaranWilayah Penyebaran Industri Pertanian n Pusat Perikanan PROBOLINGGO Penyebaran Fasilitas Pusat Konservasi LUMAJANG Industri Penyebaran Fasilitasi Perkebunan Pertanian Industri Pariwisata pegunungan, pantai Perkebunan Industri Energi Pertanian Perkebunan Pariwisata & Suaka M. Satwa Konservasi Pertanian Perikanan Perkebunan
  • 43. Legenda : Sebaran Beberapa Kota PKN Banda Aceh Medan Pekanbaru Padang Jambi Bengkulu Palembang Lampung JAKARTA Bandung Semarang Yogyakarta Surabaya Denpasar Mataram Kupang Pontianak Palangkaraya Banjarmasin Samarinda Manado Palu Makasar Kendari Ambon Jayapura Batam Pangkal Pinang Serang Mamuju Gorontalo Ternate Sorong
  • 45. Legenda : Pegunungan Tinggi WILAYAH PEGUNUNGAN TINGGI KUALA LUMPUR BANDAR SRI BEGAWAN SINGAPORE DILLI Banda Aceh Medan Pekanbaru Padang Jambi Bengkulu Palembang Lampung JAKARTA Bandung Semarang Yogyakarta Surabaya Denpasar Mataram Kupang Pontianak Palangkaraya Banjarmasin Samarinda Manado Palu Makasar Kendari Ambon Jayapura Batam Pangkal Pinang Serang Mamuju Gorontalo Ternate Sorong Entikong Malang Pangkalan Bun Balikpapan Biak Merauke