ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
INTERRUPTED GALVANIC
(EXPONENTIAL)
Aditya Johan Romadhon, SST.FT, M.Fis
Continues Direct Current
Pada umumnya digunakan untuk menurunkan nyeri dan anti inflmasi
Penggunaan dosis 40mA*Min atau kurang dianggap lebih aman
Contoh dosis 40mA*Min = 4 mA x 10 Menit
Intensitas yang digunakan sangat rendah yakni 0 sampai 4 mA dengan waktu terapi selama 10-20
menit
Digunakan untuk meneruskan obat kedalam jaringan secara transdermal atau topikal (iontophoresis)
Arus galvanic merupakan arus searah konstan/ Continues Direct Current (CDC)
Interrupted Direct Current
Berdasar panjang fase durasi sehingga faradic lebih dipilih untuk stimulasi otot innervated sedangkan
interrupted galvanic (exponential) untuk stimulasi otot denervated
Faradic mempunyai fase durasi pendek 0.1 – 1ms sedangkan Interrupted Galvanic mempunyai fase
durasi lebih panjang hingga 1 sec
Terdapat perbedaan durasi fase (phase duration)
Interurupted Direct Current (IDC) pada layanan klinis Fisioterapi sering dikenal sebagai Faradic dan
Interrupted Galvanic (Exponential)
Fase Durasi (Phase Duration)
Respon kontraksi otot innervated lebih kuat/ mudah ter-eksitasi dibanding otot denervated
Interrupted galvanic (exponential) selain dapat digunakan untuk stimulasi otot denervated juga
mampu menstimulasi otot innervated
nilai chronaxie otot innervated <0.1ms (CV) <1ms (CC)
Untuk mendapatkan respon stimulasi kontraksi otot yang adekuat pada otot denervated maka fase
durasi sama dengan nilai chronaxie atau lebih panjang
Modifikasi Arus (Exponential)
Penggunaan arus rectangular menjadikan
respon kontraksi otot menjadi
nonphysiological dan instan
Berakibat otot mudah lelah dan
mengganggu rekoveri saraf tepi
Bentuk arus dengan intensitas yang naik
secara perlahan mampu secara selektif
stimulasi otot denervated (exponential
currents)
Ada 3 hal dalam exponential current yakni
eksitabilitas, refraktori dan akomodasi
Sehingga digunakan durasi fase minimal
100ms, intensitas yang cukup untuk
menghasilkan kontraksi dan peningkatan
intensitas yang bertahap
https://doi.org/10.3389/fneur.2022.869900
Otot Denervated
Denervated total menggunakan durasi fase lebih panjang 150 - 600ms dengan fase interval 3-6 detik
Lama terapi 15 – 20 menit setiap hari
Denervated partial dengan sedikit atrophy, respon kontraksi terbaik didapatkan menggunakan
exponential current dengan durasi fase 50-150ms dengan phase interval 2 - 3 sec
Otot innervated merespon kontraksi baik menggunakan faradic ataupun interrupted galvanic
(exponential)
Panduan Stimulasi Otot Denervated
Intensitas sampai menimbulkan kontraksi sedang - kuat dan dirasa nyaman oleh pasien
Fase interval 4 - 5 kali lebih panjang dibanding fase durasi
Peningkatan arus bertahap selambat mungkin agar selektif stimulasi pada otot denervated
Durasi fase (phase duration) sesingkat mungkin berdasar nilai chronaxie yang didapat
Bell’s Palsy
Bell’s palsy merupakan gangguan saraf
tepi wajah (CN7) yang ditunjukkan
dengan kelumpuhan separuh otot
wajah ipsilateral
2/3 pasien bell’s palsy sembuh dalam 3
bulan dan 80% sembuh total
Stimulasi elektris digunakan untuk
menjaga sifat fisiologis otot iritabilitas
& kontraktilitas
Terdapat perbedaan pendapat dalam
penggunaan stimulasi elektris pada
bell’s palsy
Pendapat Ahli
Menurut para ahli penggunaan
stimulasi elektris pada bell’s
palsy hanya ditujukan pada
pasien tertentu
Pasien yang memiliki
keterbatasan rekoveri jaringan
Usia lanjut, diabetes, obesitas,
hipertensi dan kelumpuhan
lebih dari 3 minggu tidak ada
perbaikan
https://doi.org/10.1080/14737175.2023.2295426
Saraf Wajah
Saraf wajah terdiri dari 4 jenis saraf
Motoris
Viceral motor (parasimpatis)
Spesial sensory (1/3 ujung lidah)
General sensory
5 Cabang Saraf Motoris Wajah
Motor Poin Otot Wajah
Penempatan Elektrode
Unipolar (Motor Point
Stimulation)
Bipolar
SEKIAN
&
TERIMAKASIH

More Related Content

Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current

  • 2. Continues Direct Current Pada umumnya digunakan untuk menurunkan nyeri dan anti inflmasi Penggunaan dosis 40mA*Min atau kurang dianggap lebih aman Contoh dosis 40mA*Min = 4 mA x 10 Menit Intensitas yang digunakan sangat rendah yakni 0 sampai 4 mA dengan waktu terapi selama 10-20 menit Digunakan untuk meneruskan obat kedalam jaringan secara transdermal atau topikal (iontophoresis) Arus galvanic merupakan arus searah konstan/ Continues Direct Current (CDC)
  • 3. Interrupted Direct Current Berdasar panjang fase durasi sehingga faradic lebih dipilih untuk stimulasi otot innervated sedangkan interrupted galvanic (exponential) untuk stimulasi otot denervated Faradic mempunyai fase durasi pendek 0.1 – 1ms sedangkan Interrupted Galvanic mempunyai fase durasi lebih panjang hingga 1 sec Terdapat perbedaan durasi fase (phase duration) Interurupted Direct Current (IDC) pada layanan klinis Fisioterapi sering dikenal sebagai Faradic dan Interrupted Galvanic (Exponential)
  • 4. Fase Durasi (Phase Duration) Respon kontraksi otot innervated lebih kuat/ mudah ter-eksitasi dibanding otot denervated Interrupted galvanic (exponential) selain dapat digunakan untuk stimulasi otot denervated juga mampu menstimulasi otot innervated nilai chronaxie otot innervated <0.1ms (CV) <1ms (CC) Untuk mendapatkan respon stimulasi kontraksi otot yang adekuat pada otot denervated maka fase durasi sama dengan nilai chronaxie atau lebih panjang
  • 5. Modifikasi Arus (Exponential) Penggunaan arus rectangular menjadikan respon kontraksi otot menjadi nonphysiological dan instan Berakibat otot mudah lelah dan mengganggu rekoveri saraf tepi Bentuk arus dengan intensitas yang naik secara perlahan mampu secara selektif stimulasi otot denervated (exponential currents) Ada 3 hal dalam exponential current yakni eksitabilitas, refraktori dan akomodasi Sehingga digunakan durasi fase minimal 100ms, intensitas yang cukup untuk menghasilkan kontraksi dan peningkatan intensitas yang bertahap https://doi.org/10.3389/fneur.2022.869900
  • 6. Otot Denervated Denervated total menggunakan durasi fase lebih panjang 150 - 600ms dengan fase interval 3-6 detik Lama terapi 15 – 20 menit setiap hari Denervated partial dengan sedikit atrophy, respon kontraksi terbaik didapatkan menggunakan exponential current dengan durasi fase 50-150ms dengan phase interval 2 - 3 sec Otot innervated merespon kontraksi baik menggunakan faradic ataupun interrupted galvanic (exponential)
  • 7. Panduan Stimulasi Otot Denervated Intensitas sampai menimbulkan kontraksi sedang - kuat dan dirasa nyaman oleh pasien Fase interval 4 - 5 kali lebih panjang dibanding fase durasi Peningkatan arus bertahap selambat mungkin agar selektif stimulasi pada otot denervated Durasi fase (phase duration) sesingkat mungkin berdasar nilai chronaxie yang didapat
  • 8. Bell’s Palsy Bell’s palsy merupakan gangguan saraf tepi wajah (CN7) yang ditunjukkan dengan kelumpuhan separuh otot wajah ipsilateral 2/3 pasien bell’s palsy sembuh dalam 3 bulan dan 80% sembuh total Stimulasi elektris digunakan untuk menjaga sifat fisiologis otot iritabilitas & kontraktilitas Terdapat perbedaan pendapat dalam penggunaan stimulasi elektris pada bell’s palsy
  • 9. Pendapat Ahli Menurut para ahli penggunaan stimulasi elektris pada bell’s palsy hanya ditujukan pada pasien tertentu Pasien yang memiliki keterbatasan rekoveri jaringan Usia lanjut, diabetes, obesitas, hipertensi dan kelumpuhan lebih dari 3 minggu tidak ada perbaikan https://doi.org/10.1080/14737175.2023.2295426
  • 10. Saraf Wajah Saraf wajah terdiri dari 4 jenis saraf Motoris Viceral motor (parasimpatis) Spesial sensory (1/3 ujung lidah) General sensory
  • 11. 5 Cabang Saraf Motoris Wajah
  • 13. Penempatan Elektrode Unipolar (Motor Point Stimulation) Bipolar