4. Pada suatu hari, hutan dilanda badai yang sangat
dahsyat. Angin bertiup sangat kencang
menerpa pohon dan daun-daun.
Kraak!
Terdengar bunyi dahan-dahan berpatahan.
Banyak hewan yang tidak dapat
menyelamatkan diri, kecuali si semut yang
berlindung di dalam tanah.
5. Si Semut bertemu
dengan kepompong
yang tergeletak di
dahan daun yang patah.
Hmm, alangkah tidak enaknya menjadi
kepompong, terkurung dan tidak bisa kemana-
mana. Menjadi kepompong memang memalukan!
Coba lihat aku, bisa pergi ke mana saja yang
ku mau, ejek semut pada kepompong.
6. semut berjalan di jalan
yang berlumpur. Ia
tidak menyadari kalau
lumpur yang diinjaknya
bisa menghisap dirinya
semakin dalam.
Semakin lama, si semut
semakin tenggelam
dalam lumpur.
7. Hai, semut aku adalah
kepompong yang dahulu
engkau ejek. Sekarang aku
sudah menjadi kupu-kupu.
Aku bisa pergi ke mana saja
dengan sayapku. Lihat!
Sekarang kau tak bisa
berjalan di lumpur itu kan?
8. Yah, aku sadar. Aku
mohon maaf kerena
telah mengejekmu.
Maukah kau
menolongku sekarang?
9. Tidak apa-apa, memang sudah
kewajiban kita untuk menolong
yang sedang kesusahann
bukan? Oleh karena itu, kamu
jangan mengejek hewan lain
lagi ya? Karena setiap makhluk
pasti diberikan kelebihan dan
kekurangan oleh Yang Maha
Pencipta.
11. EVALUASI
Siapa sajakah tokoh yang ada pada cerita
tersebut?
Sebutkan sifat tokoh-tokoh yang ada pada cerita
tersebut!
Sebutkan contoh-contoh hewan berkaki 2!
Sebutkan contoh-contoh hewan berkaki 4!
Sebutkan contoh-contoh hewan berkaki 6!
Sebutkan contoh-contoh hewan berkaki 8!
Sebutkan contoh-contoh hewan berkaki 10!