2. BIOAVAILABILITAS (BA)
DEFINISI :
PERSENTASE dan KECEPATAN zat aktif dalam
suatu produk obat yang mencapai/tersedia dalam
sirkulasi sistemik dalam bentuk utuh/aktif setelah
pemberian produk obat tersebut, diukur dari
kadarnya dalam darah terhadap waktu atau dari
ekskresinya dalam urin
BPOM, Pedoman Uji Bioekivalensi, 2004
ASEAN Guideline for the Conduct of Bioavailability and Bioequivalence Studies, 2005
PEDOMAN UJI BIOEKIVALENSI
3. Ukuran dari LAJU dan JUMLAH obat yang aktif
terapetik yang mencapai sirkulasi umum atau tempat
aksi
(Shargel, 2005)
(Shargel, 2007)
JUMLAH RELATIF bagian terapetik dalam bentuk
obat utuh, metabolit aktif atau bagian aktif dari suatu
prodrug dari pemberian suatu sediaan yang masuk
sirkulasi sistemik dan laju obat tersebut berada
dalam darah
(Ritschel, 1992)
4. BIOEKIVALENSI (BE)
DEFINISI :
Dua produk obat yang keduannya mempunyai
ekivalensi farmasetik atau merupakan alternatif
farmaseutik dan pada pemberian dengan dosis
molar yang sama akan menghasilkan bioavailabilitas
yang sebanding sehingga efeknya akan sama dalam
hal efikasi maupun keamanan
BPOM, Pedoman Uji Bioekivalensi, 2004
ASEAN Guideline for the Conduct of Bioavailability and Bioequivalence Studies, 2005
PEDOMAN UJI BIOEKIVALENSI
5. MENGAPA PERLU BA/BE ??
2. Jaminan efficacy, quality dan safety
1. Bahan, formula dan proses produksi
3. Pemenuhan standar global
6. 1. PRODUK OBAT DENGAN KANDUNGAN
AKTIF SAMA
FAKTOR LAIN
Individual penderita
Rute pemakaian
Bentuk sediaan
PERBEDAAN
Jumlah obat terabsorpsi
Mula kerja obat
Intensitas
Lama kerjA
PERBEDAAN
Bahan baku
Formula
Proses produksi
PERBEDAAN
Efficacy
Quality
Safety
PEMILIHAN
PRODUK
YANG EKIVALEN
8. 3. Pemenuhan standar global
A. ASEAN Leader agreed on new mechanisms and measures
to strengthen the implementation of its existing economic
initiatives
- ASEAN Free Trade Area (AFTA)
- ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS)
B. ASEAN reached a new milestone in economic integration
with signing of Framework Agreement for the integration
of priority sectors 2010
- Agro-based
- Air travel
- Automotive products
- e-ASEAN
- Electronic
- Fisheries
- Healthcare
- Rubber-based product
- Textile and apparel
- Tourism
- Wood-based product
9. C. Effort toward harmonization of ASEAN pharmaceutical
regulation
- ASEAN Common Technical Dossier (ACTD)
- ASEAN Common Technical Requirements (ACTRs)
- Sectoral Mutual Recognition Arrangement (GMP,
Cosmetics)
- Post Marketing Alert System
11. 5 1,5 6 22
FDA Approval drug
Years
(Modified from Burrill Report 2006)
Attrition rate in the biopharmaceutical product pipelines
Phase 1
20-100
volunteers
Phase 2
100-500
volunteers Phase 3
1000-5000
volunteers
10.000
Compds
250
compds
5
compds 1
Drug
KAPAN UJI BIOAVAILABILITAS/BIOEKIVALENSI ?
NCE
14. 1902 - HANCE : KANDUNGAN TABLET KEMPA
1940 - OFFICIAL COMPENDIUM : KANDUNGAN
KEMURNIAN
POTENSI
1945 - OSSER : PHYSIOLOGIC AVAILABILITY
BEBERAPA VITAMIN
1948 - BP : WAKTU DISINTEGRASI TABLET
DISOLUSI
1960 - GLEVY JG WAGNER : ILMU BIOFARMASETIKA
1970 - WHO : DOKUMEN BIOAVAILABILITAS
1977 - FDA : IN VIVO BIOAVAILABILITY & BIOEQUI-
VALENCE UNTUK OBAT BARU
1986 - WHO : GUIDELINE FOR THE INVESTIGATION
OF BIOAVAILABILITY
HISTORY BA/BE
15. TUJUAN STUDI BIOAVAILABILITAS
1. Menjamin produk obat efektif dan aman
Pemasaran produk obat harus memenuhi standar
- identitas
- kekuatan
- mutu
- kemurnian
Bioavailabilitas :
a) Obat telah disetujui formulasi baru
b) Obat baru : - pilot bioavailability
- proporsionalitas dosis
- bioekivalensi
2. Memprediksi tercapai tidaknya efek terapi dari suatu formulasi
* tidak selalu ada korelasi antara bioavailabilitas
dan efek terapi misal : keadaan patofisiologis
absorpsi, distribusi & metabolisme
16. MANFAAT STUDI BIOAVAILABILITAS
BAGI SARJANA DI BIDANG RESEARCH KEFARMASIAN
SANGAT PENTING UNTUK EVALUASI DAN PENELITIAN
DALAM USAHA MEMPERBAIKI MUTU OBAT
BAGI SARJANA FARMASI DI BIDANG PENDIDIKAN
MERUPAKAN KULMINASI LOGIS / NYATA KONSEKUENSI
ILMU BIOFARMASI UNTUK MAKSUD TERAPAN
FORMULASI
BAGI SARJANA PRAKTEK (APOTEKER / DOKTER)
PERTIMBANGAN KRITIS UNTUK DASAR PEMILIHAN
KUALITAS / MUTU OBAT
17. ALTERNATIF FARMASEUTIK
Produk-produk obat yang mengandung bahan aktif
(terapetik) sama, tetapi berbeda dalam bentuk kimia
(garam, ester) atau bentuk sediaan atau kekuatan
Jumlah dan bentuk sediaan tak harus sama:
Tetrasiklin HCl tetrasiklin fosfat tetrasiklin base
Kloramfenikol palmitat kloramfenikol base
EKIVALENSI FARMASEUTIK
Produk-produk obat yang mengandung zat aktif
yang sama dalam jumlah yang sama dan bentuk
sediaan yang sama
[ Identitas, keseragaman, kualitas, waktu
disintegrasi, potensi dan laju kelarutan (disolusi)]
18. ALTERNATIF TERAPEUTIK
Produk-produk obat dengan bahan aktif yang tidak
samatetapi untuk terapeutik atau tujuan klinik = kelas
farmakologi yang =
- Amoksisilin Ampisilin
- Kloramfenikol Thiamfenikol
(Bahan aktif , Efek =)
EKIVALENSI TERAPEUTIK
Produk-produk obat yang mempunyai ekivalensi
farmaseutik atau merupakan alternatif farmaseutik
dan pada dosis pemberian molar yang sama akan
menghasilkan efikasi klinik dan keamanan sebanding.
(Bahan aktif =, Efek =)
19. BIOEKIVALENSI PRODUK OBAT
EF atau AF yang mempunyai laju dan jumlah absorpsi
yang tidak berbeda makna bila diberikan pada zat aktif
sama, dosis yang sama dan kondisi percobaan yang
sama
STUDI BIOEKIVALENSI
- Studi komparasi bioavailabilitas relatif
- Dibandingkan dengan produk pembanding (reference)
- Umumnya adalah inovator yang telah diberi izin edar
- Penilaian dossier lengkap
- Membuktikan efikasi, mutu dan keamanan
20. Nama dagang (brand name) ?
Nama paten (patent name)
Nama generik (generic name) ?
Nama kimia (chemical name)
Substitusi / penggantian generik
farmasetik ?
terapetik
R/ Pamol R/ Postan
R/ Parasetamol (gen) R/ Mefenamic acid
R/ parasetamol R/ As. Mefenamat Gen
Negative formulary
Positif formulary
21. Nama dagang = Brand name ?
= Trade name ?
Nama paten ?
Persamaan
Nama yang secara khusus dimiliki oleh pabrik
distributor digunakan untuk membedakan produk
tertentu dari produk pesaing
Perbedaan
Nama dagang ~ merk
didaft. di Depkes. Deperindag
Nama paten didaft. di Dep. Kehakiman
* ada hak paten
* royalti
* pabrik penemu