Dokumen tersebut membahas berbagai tipe bahaya yang dapat terjadi di tempat kerja beserta contohnya, meliputi bahaya kimia, fisik, biologi, ergonomi, mekanis, lingkungan sekitar, psikososial, tingkah laku, dan kelistrikan.
2. P
DC
A
Basic,Intermediate,&Advance
Basic, Intermediate, & Advance
No.
Hasil Placement Test
Kelas MateriIdentifikasi Potensi Bahaya Identifikasi Pengendalian
Bahaya
1 Pendeskripsian potensi
bahaya belum mengikuti
kaidah tata bahasa SPO
(Subyek, Predikat, Obyek)
-
Basic SPO
2 Sudah mampu
mendeskripsikan potensi
bahaya dengan jelas (sudah
menggunakan kaidah SPO),
tetapi masih kurang dari
segi kuantitas
Belum memahami konsep
Hirarki Pengendalian Bahaya,
sehingga cenderung langsung
ke hirarki yang paling bawah,
yaitu pengendalian yang berupa
APD.
Intermediate Hirarki
Pengendalian
Bahaya
3 Sudah mampu
mendeskripsikan potensi
bahaya dengan jelas (sudah
menggunakan kaidah SPO),
tetapi masih kurang dari
segi kuantitas
Sudah memahami konsep
Hirarki Pengendalian Bahaya
dan mampu menerapkannya
dalam mengidentifikasi
pengendalian bahaya.
Advance Field Practice
5. P
DC
A
KelasBasic
Bahaya adalah :
SESUATU YANG BERPOTENSI MENGAKIBATKAN
KERUSAKAN / CIDERA
Subjek Predikat Objek
Yang mengakibatkan /
penyebab
Proses
Yang mengalami kerusakan /
cidera
Pulley menjepit tangan
10. P
DC
A
KelasIntermediate
Kelas Intermediate
GOAL :
Peserta Dapat Memahami Hirarki
Pengendalian Bahaya dan Mampu
Menerapkannya
Persyaratan :
1. Lulus Pelatihan Identifikasi Potensi Bahaya dan
Pengendaliannya Kelas Basic
2. Telah mengikuti Pelatihan Prosedur dan Instrusi Kerja
11. P
DC
A
Hirarki adalah :
Urutan tingkatan atau jenjang
Hirarki pengendalian bahaya adalah :
Urutan tingkatan atau jenjang untuk
mengendalikan suatu bahaya
KelasIntermediate
12. P
DC
A
KelasIntermediate
1. Eliminasi
Merupakan tahap pengendalian bahaya dengan jalan
menghilangkan/menghapus material / alat kerja/cara kerja yang
dapat menimbulkan bahaya baik tehadap kesehatan maupun
keselamatan
Contoh: menebang pohon kering di dekat loading point yang
berpotensi roboh dan mengenai Excavator
2. Substitusi
Merupakan tahap pengendalian dengan cara mengganti material /
alat / cara kerja yang dapat menimbulkan bahaya dengan
barang/alat/cara kerja yang lain yang tidak berbahaya
Contoh: mengganti genset dengan solar cell untuk menghindari
potensi bahaya dari kebisingan.
Hirarki pengendalian bahaya:
13. P
DC
A
KelasIntermediate
3. Rekayasa
(engineering)
Tahap penanggulangan potensi bahaya dengan
cara melakukan rekayasa atau modifikasi
ulang.
Contoh: memasang guarding pada roll crusher
4. Sistem Kerja
Modifikasi terhadap faktor interaksi antara
lingkungan dengan pekerja.
Contoh: pemberlakuan coffee break, prosedur
penerimaan karyawan
14. P
DC
A
KelasIntermediate
5. Pelatihan,
Pengawasan,
Istruksi Kerja
Pengendalian dari sisi yang melakukan
pekerjaan. Bertujuan membekali pekerja
dengan kemampuan untuk bekerja dengan
aman
Contoh: pembuatan Instruksi Kerja
6. Alat Pelindung
Diri (APD)
Merupakan pengendalian bahaya yang paling
terakhir.
32. Kelas Advance
GOAL :
Peserta Memahami Tipe-Tipe Bahaya,
Teknik 3M+L, danTeknik Pengamatan
Total Untuk Mengidentifikasi Potensi
Bahaya
33. P
DC
A
Tipe-tipe bahaya:
1. Bahaya Kimia
Bahaya kimia biasanya dapat menyebabkan kecelakaan
pada manusia melalui pernapasan atau kontak dengan
kulit.
Contoh: debu, asap, gas, uap, kabut (aerosol), tepung.
2. Bahaya Fisik
a. Kebisingan
b. Getaran
c. Pencahayaan
d. Radiasi
e. Temperatur
f. Tekanan
3. Bahaya Biologi
Bahaya yang timbul oleh suatu makhluk hidup baik
tampak maupun tidak tampak oleh mata. Bahaya ini
dibedakan menjadi:
a. Mikrobiologi: bakteri, virus, jamur, tengu
34. P
DC
A
4. Bahaya Ergonomi
Adalah suatu bahaya yang terjadi oleh karena adanya
interaksi antara seseorang/pekerja dengan lingkungan
tempat kerjanya atau kesesuaian antara pekerja dengan
alat dan lingkungan kerja. Peralatan dan tempat kerja
yang tidak dirancang dengan baik (disesuaikan dengan
manusia) termasuk bahaya ergonomi. Bahaya ergonomi
dibedakan menjadi:
a. Stres fisik; ruang sempit, menarik, mendorong,
canggung/aneh.
b. Stres kejiwaan/mental; bosan, overload
5. Bahaya Mekanis
Yaitu bahaya yang ada pada bagian berputar atau
bergerak dari suatu peralatan atau permesinan seperti:
titik operasi seperti pemotongan, bahaya pada titik jepit
seperti putaran pulley / roller, bahaya pada gerakan mesin
maju mundur atau naik turun.
35. P
DC
A
6. Bahaya Lingkungan Sekitar
Kemiringan, permukaan tidak rata atau licin, cuaca.
7. Bahaya Psikososial
Intimidasi, trauma, pola gilir kerja, pola promosi,
pengorganisasian kerja
8. Bahaya Tingkah Laku
Ketidakpatuhan, kurang keahlian, tugas baru, sok pintar,
masa bodoh
9. Bahaya Kelistrikan
Pemasangan kawat/kabel, penyambungan grounding,
panel listrik, peralatan listrik.