際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
P
DC
A
Pelatihan
Identifikasi Potensi Bahaya &
Pengendaliannya
by Andrian Pradewa
P
DC
A
Basic,Intermediate,&Advance
Basic, Intermediate, & Advance
No.
Hasil Placement Test
Kelas MateriIdentifikasi Potensi Bahaya Identifikasi Pengendalian
Bahaya
1 Pendeskripsian potensi
bahaya belum mengikuti
kaidah tata bahasa SPO
(Subyek, Predikat, Obyek)
-
Basic SPO
2 Sudah mampu
mendeskripsikan potensi
bahaya dengan jelas (sudah
menggunakan kaidah SPO),
tetapi masih kurang dari
segi kuantitas
Belum memahami konsep
Hirarki Pengendalian Bahaya,
sehingga cenderung langsung
ke hirarki yang paling bawah,
yaitu pengendalian yang berupa
APD.
Intermediate Hirarki
Pengendalian
Bahaya
3 Sudah mampu
mendeskripsikan potensi
bahaya dengan jelas (sudah
menggunakan kaidah SPO),
tetapi masih kurang dari
segi kuantitas
Sudah memahami konsep
Hirarki Pengendalian Bahaya
dan mampu menerapkannya
dalam mengidentifikasi
pengendalian bahaya.
Advance Field Practice
P
DC
A
KelasBasic
Kelas Basic
GOAL :
Peserta mampu mendeskripsikan potensi bahaya
dengan jelas dengan mengunakan kaidah SPO
(Subyek, Predikat, Obyek)
P
DC
A
Tangan Terpukul Palu
Bagaimana pengendaliannya?
Contoh Potensi bahaya:
KelasBasic
P
DC
A
KelasBasic
Bahaya adalah :
SESUATU YANG BERPOTENSI MENGAKIBATKAN
KERUSAKAN / CIDERA
Subjek Predikat Objek
Yang mengakibatkan /
penyebab
Proses
Yang mengalami kerusakan /
cidera
Pulley menjepit tangan
P
DC
A
KelasBasic
P
DC
A
1 2
4 3
KelasBasic
P
DC
A
KelasBasic
5
P
DC
A
KelasBasic
6
P
DC
A
KelasIntermediate
Kelas Intermediate
GOAL :
Peserta Dapat Memahami Hirarki
Pengendalian Bahaya dan Mampu
Menerapkannya
Persyaratan :
1. Lulus Pelatihan Identifikasi Potensi Bahaya dan
Pengendaliannya Kelas Basic
2. Telah mengikuti Pelatihan Prosedur dan Instrusi Kerja
P
DC
A
Hirarki adalah :
Urutan tingkatan atau jenjang
Hirarki pengendalian bahaya adalah :
Urutan tingkatan atau jenjang untuk
mengendalikan suatu bahaya
KelasIntermediate
P
DC
A
KelasIntermediate
1. Eliminasi
 Merupakan tahap pengendalian bahaya dengan jalan
menghilangkan/menghapus material / alat kerja/cara kerja yang
dapat menimbulkan bahaya baik tehadap kesehatan maupun
keselamatan
 Contoh: menebang pohon kering di dekat loading point yang
berpotensi roboh dan mengenai Excavator
2. Substitusi
 Merupakan tahap pengendalian dengan cara mengganti material /
alat / cara kerja yang dapat menimbulkan bahaya dengan
barang/alat/cara kerja yang lain yang tidak berbahaya
 Contoh: mengganti genset dengan solar cell untuk menghindari
potensi bahaya dari kebisingan.
Hirarki pengendalian bahaya:
P
DC
A
KelasIntermediate
3. Rekayasa
(engineering)
 Tahap penanggulangan potensi bahaya dengan
cara melakukan rekayasa atau modifikasi
ulang.
 Contoh: memasang guarding pada roll crusher
4. Sistem Kerja
 Modifikasi terhadap faktor interaksi antara
lingkungan dengan pekerja.
 Contoh: pemberlakuan coffee break, prosedur
penerimaan karyawan
P
DC
A
KelasIntermediate
5. Pelatihan,
Pengawasan,
Istruksi Kerja
 Pengendalian dari sisi yang melakukan
pekerjaan. Bertujuan membekali pekerja
dengan kemampuan untuk bekerja dengan
aman
 Contoh: pembuatan Instruksi Kerja
6. Alat Pelindung
Diri (APD)
 Merupakan pengendalian bahaya yang paling
terakhir.
P
DC
A
POTENSI BAHAYA: KARYAWAN
TERPAPAR KEBISINGAN DARI GENSET
Ilustrasi:
P
DC
A
P
DC
A
P
DC
A
P
DC
A
P
DC
A
Rp..Rp..???
P
DC
A
P
DC
A
.
Mas..mas saya
mau liat-liat di
dalem situ boleh
gak?
P
DC
A
.
Emangnya
kenapa
mas?
P
DC
A
Hmmm
.
P
DC
A
.
Kebisingan di dalam
sana tu 100 db mas,
menurut Permen
Tenaga Kerja No.
51/1999, batas
kebisingan tuh 85 db
P
DC
A
.
Tapi saya dari
trakindo mas, saya
diminta untuk
melakukan
pengecekan
genset
P
DC
A
.
Ooo gitukalo gitu
masnya harus
induksi area dulu
ya
P
DC
A
.
Dan jangan
lupa pake ear
muff
P
DC
A
1. ELIMINASI
2. SUBSTITUSI
3. REKAYASA
5.PELATIHAN,
PENGAWASAN,
INSTRUKSI
6.APD
INTERAKSI
4. SISTEM
KERJA
KelasIntermediate
P
DC
A
Eliminasi
Substitusi
Rekayasa
Sistem Kerja
Pelatihan, Pengawasan, Instruksi
Alat Pelindung Diri (APD)
Tingkat Efektifitas dan Kemudahan
Implementasi
KelasIntermediate
P
DC
A
Terimakasih
Kelas Advance
GOAL :
Peserta Memahami Tipe-Tipe Bahaya,
Teknik 3M+L, danTeknik Pengamatan
Total Untuk Mengidentifikasi Potensi
Bahaya
P
DC
A
Tipe-tipe bahaya:
1. Bahaya Kimia
Bahaya kimia biasanya dapat menyebabkan kecelakaan
pada manusia melalui pernapasan atau kontak dengan
kulit.
Contoh: debu, asap, gas, uap, kabut (aerosol), tepung.
2. Bahaya Fisik
a. Kebisingan
b. Getaran
c. Pencahayaan
d. Radiasi
e. Temperatur
f. Tekanan
3. Bahaya Biologi
Bahaya yang timbul oleh suatu makhluk hidup baik
tampak maupun tidak tampak oleh mata. Bahaya ini
dibedakan menjadi:
a. Mikrobiologi: bakteri, virus, jamur, tengu
P
DC
A
4. Bahaya Ergonomi
Adalah suatu bahaya yang terjadi oleh karena adanya
interaksi antara seseorang/pekerja dengan lingkungan
tempat kerjanya atau kesesuaian antara pekerja dengan
alat dan lingkungan kerja. Peralatan dan tempat kerja
yang tidak dirancang dengan baik (disesuaikan dengan
manusia) termasuk bahaya ergonomi. Bahaya ergonomi
dibedakan menjadi:
a. Stres fisik; ruang sempit, menarik, mendorong,
canggung/aneh.
b. Stres kejiwaan/mental; bosan, overload
5. Bahaya Mekanis
Yaitu bahaya yang ada pada bagian berputar atau
bergerak dari suatu peralatan atau permesinan seperti:
titik operasi seperti pemotongan, bahaya pada titik jepit
seperti putaran pulley / roller, bahaya pada gerakan mesin
maju mundur atau naik turun.
P
DC
A
6. Bahaya Lingkungan Sekitar
Kemiringan, permukaan tidak rata atau licin, cuaca.
7. Bahaya Psikososial
Intimidasi, trauma, pola gilir kerja, pola promosi,
pengorganisasian kerja
8. Bahaya Tingkah Laku
Ketidakpatuhan, kurang keahlian, tugas baru, sok pintar,
masa bodoh
9. Bahaya Kelistrikan
Pemasangan kawat/kabel, penyambungan grounding,
panel listrik, peralatan listrik.

More Related Content

Materi Pelatihan Identifikasi Potensi Bahaya & Pengendaliannya

  • 1. P DC A Pelatihan Identifikasi Potensi Bahaya & Pengendaliannya by Andrian Pradewa
  • 2. P DC A Basic,Intermediate,&Advance Basic, Intermediate, & Advance No. Hasil Placement Test Kelas MateriIdentifikasi Potensi Bahaya Identifikasi Pengendalian Bahaya 1 Pendeskripsian potensi bahaya belum mengikuti kaidah tata bahasa SPO (Subyek, Predikat, Obyek) - Basic SPO 2 Sudah mampu mendeskripsikan potensi bahaya dengan jelas (sudah menggunakan kaidah SPO), tetapi masih kurang dari segi kuantitas Belum memahami konsep Hirarki Pengendalian Bahaya, sehingga cenderung langsung ke hirarki yang paling bawah, yaitu pengendalian yang berupa APD. Intermediate Hirarki Pengendalian Bahaya 3 Sudah mampu mendeskripsikan potensi bahaya dengan jelas (sudah menggunakan kaidah SPO), tetapi masih kurang dari segi kuantitas Sudah memahami konsep Hirarki Pengendalian Bahaya dan mampu menerapkannya dalam mengidentifikasi pengendalian bahaya. Advance Field Practice
  • 3. P DC A KelasBasic Kelas Basic GOAL : Peserta mampu mendeskripsikan potensi bahaya dengan jelas dengan mengunakan kaidah SPO (Subyek, Predikat, Obyek)
  • 4. P DC A Tangan Terpukul Palu Bagaimana pengendaliannya? Contoh Potensi bahaya: KelasBasic
  • 5. P DC A KelasBasic Bahaya adalah : SESUATU YANG BERPOTENSI MENGAKIBATKAN KERUSAKAN / CIDERA Subjek Predikat Objek Yang mengakibatkan / penyebab Proses Yang mengalami kerusakan / cidera Pulley menjepit tangan
  • 10. P DC A KelasIntermediate Kelas Intermediate GOAL : Peserta Dapat Memahami Hirarki Pengendalian Bahaya dan Mampu Menerapkannya Persyaratan : 1. Lulus Pelatihan Identifikasi Potensi Bahaya dan Pengendaliannya Kelas Basic 2. Telah mengikuti Pelatihan Prosedur dan Instrusi Kerja
  • 11. P DC A Hirarki adalah : Urutan tingkatan atau jenjang Hirarki pengendalian bahaya adalah : Urutan tingkatan atau jenjang untuk mengendalikan suatu bahaya KelasIntermediate
  • 12. P DC A KelasIntermediate 1. Eliminasi Merupakan tahap pengendalian bahaya dengan jalan menghilangkan/menghapus material / alat kerja/cara kerja yang dapat menimbulkan bahaya baik tehadap kesehatan maupun keselamatan Contoh: menebang pohon kering di dekat loading point yang berpotensi roboh dan mengenai Excavator 2. Substitusi Merupakan tahap pengendalian dengan cara mengganti material / alat / cara kerja yang dapat menimbulkan bahaya dengan barang/alat/cara kerja yang lain yang tidak berbahaya Contoh: mengganti genset dengan solar cell untuk menghindari potensi bahaya dari kebisingan. Hirarki pengendalian bahaya:
  • 13. P DC A KelasIntermediate 3. Rekayasa (engineering) Tahap penanggulangan potensi bahaya dengan cara melakukan rekayasa atau modifikasi ulang. Contoh: memasang guarding pada roll crusher 4. Sistem Kerja Modifikasi terhadap faktor interaksi antara lingkungan dengan pekerja. Contoh: pemberlakuan coffee break, prosedur penerimaan karyawan
  • 14. P DC A KelasIntermediate 5. Pelatihan, Pengawasan, Istruksi Kerja Pengendalian dari sisi yang melakukan pekerjaan. Bertujuan membekali pekerja dengan kemampuan untuk bekerja dengan aman Contoh: pembuatan Instruksi Kerja 6. Alat Pelindung Diri (APD) Merupakan pengendalian bahaya yang paling terakhir.
  • 15. P DC A POTENSI BAHAYA: KARYAWAN TERPAPAR KEBISINGAN DARI GENSET Ilustrasi:
  • 22. P DC A . Mas..mas saya mau liat-liat di dalem situ boleh gak?
  • 25. P DC A . Kebisingan di dalam sana tu 100 db mas, menurut Permen Tenaga Kerja No. 51/1999, batas kebisingan tuh 85 db
  • 26. P DC A . Tapi saya dari trakindo mas, saya diminta untuk melakukan pengecekan genset
  • 27. P DC A . Ooo gitukalo gitu masnya harus induksi area dulu ya
  • 29. P DC A 1. ELIMINASI 2. SUBSTITUSI 3. REKAYASA 5.PELATIHAN, PENGAWASAN, INSTRUKSI 6.APD INTERAKSI 4. SISTEM KERJA KelasIntermediate
  • 30. P DC A Eliminasi Substitusi Rekayasa Sistem Kerja Pelatihan, Pengawasan, Instruksi Alat Pelindung Diri (APD) Tingkat Efektifitas dan Kemudahan Implementasi KelasIntermediate
  • 32. Kelas Advance GOAL : Peserta Memahami Tipe-Tipe Bahaya, Teknik 3M+L, danTeknik Pengamatan Total Untuk Mengidentifikasi Potensi Bahaya
  • 33. P DC A Tipe-tipe bahaya: 1. Bahaya Kimia Bahaya kimia biasanya dapat menyebabkan kecelakaan pada manusia melalui pernapasan atau kontak dengan kulit. Contoh: debu, asap, gas, uap, kabut (aerosol), tepung. 2. Bahaya Fisik a. Kebisingan b. Getaran c. Pencahayaan d. Radiasi e. Temperatur f. Tekanan 3. Bahaya Biologi Bahaya yang timbul oleh suatu makhluk hidup baik tampak maupun tidak tampak oleh mata. Bahaya ini dibedakan menjadi: a. Mikrobiologi: bakteri, virus, jamur, tengu
  • 34. P DC A 4. Bahaya Ergonomi Adalah suatu bahaya yang terjadi oleh karena adanya interaksi antara seseorang/pekerja dengan lingkungan tempat kerjanya atau kesesuaian antara pekerja dengan alat dan lingkungan kerja. Peralatan dan tempat kerja yang tidak dirancang dengan baik (disesuaikan dengan manusia) termasuk bahaya ergonomi. Bahaya ergonomi dibedakan menjadi: a. Stres fisik; ruang sempit, menarik, mendorong, canggung/aneh. b. Stres kejiwaan/mental; bosan, overload 5. Bahaya Mekanis Yaitu bahaya yang ada pada bagian berputar atau bergerak dari suatu peralatan atau permesinan seperti: titik operasi seperti pemotongan, bahaya pada titik jepit seperti putaran pulley / roller, bahaya pada gerakan mesin maju mundur atau naik turun.
  • 35. P DC A 6. Bahaya Lingkungan Sekitar Kemiringan, permukaan tidak rata atau licin, cuaca. 7. Bahaya Psikososial Intimidasi, trauma, pola gilir kerja, pola promosi, pengorganisasian kerja 8. Bahaya Tingkah Laku Ketidakpatuhan, kurang keahlian, tugas baru, sok pintar, masa bodoh 9. Bahaya Kelistrikan Pemasangan kawat/kabel, penyambungan grounding, panel listrik, peralatan listrik.