1. PENCAHAYAAN DASAR
PHOTOGRAPHY
..................................................................................................................................................Oleh : Arba Rustian & Supriadi..
2. Pendahuluan
Cahaya dalam fotografi adalah unsur yang paling penting dan utama untuk menciptakan
sebuah gambar, image atau foto.
Fotografi sendiri berarti : menggambar dengan cahaya
Tanpa adanya cahaya kita bagai berada di ruang yang gelap gulita tanpa dapat melihat
apapun juga. Kita dapat melihat obyek, memfokuskan lensa kamera dan menekan rana
merekam gambar ke dalam film semata-mata karena adanya cahaya.
Cahaya memberikan informasi tentang struktur bentuk objet yang akan di foto.
Apa yang kita lihat pada benda adalah akibat dari pantulan cahaya ke benda
tersebut yang kita tangkap dengan mata.
Pencahayaan yang diatur dengan baik akan mampu memperlihatkan hasil yang
berbentuk dua dimensi (foto) menjadi seakan tiga dimensi.
Cahaya dapat menambahkan mood atau rasa dalam sebuah karya foto sebagai
contoh dalam semua film horor yang menyeramkan selalu diberi penyinaran dari
bawah.. sehingga penonton me 'rasa' seram.
Sebuah foto akan tampak indah jika mendapat cahaya yang cukup bagus. Semua setting
yang kita lakukan dalam aperture, shutter speed dan ISO sebenarnya merujuk pada usaha
untuk mendapatkan cahaya yang cukup.
Kemampuan seorang fotografer dalam mengatur dan menghitung pencahayaan akan
menentukan kualitas gambar yang dihasilkan.
Cahaya yang seperti apa yang diharapkan dalam sebuah pemotretan sebetulnya sangat
bergantung pada kesan apa yang ingin ditimbulkan dan bagaimana komposisi yang
diharapkan dari cahaya & bayangan dalam foto.
Untuk awal, yang harus diperhatikan dari cahaya adalah:
1. Intensitas,
seberapa kuat cahaya tersebut. Cahaya yang sangat kuat akan menimbulkan bayangan
yang jelas (harsh) sedangkan cahaya yang lemah akan menimbulkan bayangan yang
lembut (soft). Pada pemotretan di luar ruang, cahaya alami (matahari) akan tersedia sejak
terbit matahari (skitar 05.00) hingga senja (sekitar 18.00), adapun cahaya dengan
intensitas tinggi akan diperoleh pada 09.00-15.00.
3. 2. Arah datang cahaya,
ini akan berpengaruh pada metering dan komposisi hilight & shadow pada obyek. Arah
datang cahaya secara jelas akan mempengaruhi arah dan ukuran bayangan. Pada
pemotretan model, arah datangnya cahaya juga mempengaruhi ekspresi model.
3. Spektrum,
atau banyaknya warna yang terkandung dalam cahaya. Cahaya matahari yang berwarna
putih kekuningan sebetulnya merupakan gabungan dari banyak spektrum warna, beberapa
di antaranya mungkin anda ingat sebagai jajaran warna pelangi mejikuhibniu, tapi
sebetulnya spektrum cahaya matahari lebih luas dari itu.
Adapun sumber pencahayaan dalam pemotretan dapat dibagi menjadi:
1. Available light (ambient),
Available light yaitu cahaya yang ada atau tersedia pada saat pemotretan, baik berupa cahaya alami
(sinar matahari) maupun cahaya buatan seperti lampu atau lilin yang tidak dikhususkan untuk tujuan
pemotretan
2. Artificial light,
Artifical light yaitu cahaya yang sengaja diadakan untuk tujuan pemotretan. Pencahayaan tipe ini
dibedakan lagi menjadi 2 macam, yaitu:
Continuous source, yaitu sumber cahaya yang terus menerus menyala, misalnya lampu
spot (studio light)
(2) Uncontinuous source, yaitu sumber cahaya yang hanya menyala sesaat saat
pemotretan, biasanya berupa flash/ blitz
A. Fungsi Cahaya/Pencahayaan
Menerangi objek
Melihat, memfokus, memotret
Menginformasikan tentang objek
Memberikan nuansa, rasa.
4. B. Sifat Dasar Cahaya /Pencahayaan
1. Cahaya dapat menembus
Cahaya dapat menembus bahan-bahan yang tidak padat seperti kain, kertas
kalkir dan kaca sehingga kualitas kerasnya cahaya dapat dibuat lunak atau soft.
2. Cahaya dapat difokuskan
Cahaya dapat kita salurkan kearah mana kita kehendaki, dia dapat dikumpulkan
dan difokuskan agar kuantitasnya lebih besar lagi. Sebagai contoh adalah sinar
Matahari yang difokuskan oleh surya kanta atau kaca pembesar.
3. Cahaya dapat dipantulkan
Cahaya itu dapat pula kita belokan atau kita pantulkan dengan benda yang
mempunya daya pantul yang tinggi seperti cermin, styrofoam, kertas perak dll
yang lazim kita sebut dengan reflektor untuk menyinari bagian-bagian yang
gelap.
4. Cahaya mempunyai warna
Semua sumber cahaya mempunyai warna atau umumnya kita sebut dengan
suhu warna dalam hitungan derajat Kelvin dan dapat diukur dengan Kelvin Meter
/ Color Meter.
Walaupun tidak secara fisik memberikan efek yang sama dengan suhu panasnya api
atau dinginnya es, secara psikologi warna dapat juga dikelompokan seperti contoh
warna yang hangat (merah & kuning) dan dingin (biru & hijau).
Cahaya dari sang Suryapun mempunyai warna yang berbeda disepanjang hari
Pada pagi dan sore hari akan memberikan warna tone color atau warna yang hangat
kekuning kuningan, maka dari itu pemotretan model di outdoor dianjurkan pada saat
seperti ini.
Derajat Kelvin rata-rata pada siang hari adalah 5500K Lilin 1800K
5. Bohlam 100watt 2850K
Bohlam 500watt 3200K
Fotoflood 3400K
Flash 5500- 5700K
Langit biru 10000-12000K
C. Elemen Dasar Pencahayaan
Main/key Light
disebut juga cahaya utama. Key light merupakan bagian utama dan terpenting
dalam pencahayaan dalam fotografi. Fungsi dari key light adalah untuk memberikan
pencahayaan kepada objek fotografi sehingga memberikan kesan bentuk dan
dimensi dari objek tersebut. Key Light merupakan bagian pemberian pencahayaan
yang paling terang dalam pencahayaan fotografi.
Fill light
adalah cahaya pengisi yang digunakan untuk membantu menerangi daerah yang
gelap atau bayangan. Biasanya peletakan fill in Light berlawanan arah dengan main
light. Intensitas fill in light biasanya lebih kecil dari main light.
Back light/Background light
kadang disebut juga dengan istilah rim light. Banyak orang mengartikan rim light
dengan cahaya yang menerangi dari arah belakang tetapi agak menyamping.
Sementara Back Light didifinisikan cahaya yang benar-benar datang dari arah tegak
lurus dari belakang.
Back light
kadang disebut juga dengan istilah rim light. Banyak orang mengartikan rim light
dengan cahaya yang menerangi dari arah belakang tetapi agak menyamping.
Sementara Back Light didifinisikan cahaya yang benar-benar datang dari arah tegak
lurus dari belakang.
Rim Light
cahaya yang datang dari arah belakang objek. Namun banyak orang yang berpendapat
Rim Light dengan cahaya yang datang dari arah belakang namun menyamping. Rim
Light juga digunakan untuk menghasilkan pinggiran atau sisi-sisi objek menjadi
berpendar. Rim Light menghasilkan cahaya aksen yang member tambahan dimensi
atau kedalaman pada objek.
Background light
merupakan cahya yang digunakan untuk menerangi latar belakang. Selain memberikan
pencahayaan pada latar belakang, penggunaan Background light berguna untuk
memisahkan anatar objek dengan latar belakang.
6. Beberapa contoh teknik key light dalam pemotretan :
High Key Lighting
High Key Lighting
Teknik pencahayaan yang menghasilkan warna sangat kontras yang di dominasi oleh warna terang,
biasanya warna putih. Kesan yang dihasilkan adalah bersih, putih, suci, lembut. Paling sesuai
biasanya untuk fotografi produk, kosmetik, dan jenis foto yang memerlukan penguatan pada produk.
Low Key Lighting
7. Low Key Lighting
LOW KEY lighting sebenarnya mirip dengan teknik HI-KEY, sama-sama menonjolkan kontras dari
sebuah objek foto. Bedanya terletak pada eksekusi serta hasil akhir. Pada foto LOW
KEY pencayahaan sangat minim, hanya ditekankan pada bagian-bagian tertentu objek foto. Foto ini
sangat cocok untuk menampilkan kesan sedih, dalam, eksotis, mistis, dan sebagainya.
Setting lampu biasanya sangat minim. Bisa menggunakan satu jenis lampu atau dua untuk
menghasilkan detail dan kedalaman foto.
Candle Light
Candle Light - Photo by: Tuhin
Hasil dari teknik pencahayaan ini mirip dengan LOW KEY. Bedanya terletak pada sumber cahaya
yang digunakan, biasanya dari lilin atau sumber cahaya lain yang mirip lilin. Foto yang dihasilkan
memberi kesan dalam, kuat, damai, dan teduh.
Teknik ini kebanyakan digunakan untuk foto-foto religius, produk, dan jenis foto lain yang ingin
memberikan kesan damai dan teduh seperti karakter lilin. Karena sumber cahaya terbatas, teknik
foto dengan kecepatan rendah.
8. Split Lighting
Split Lighting - Photo by: Samantha
Split lighting teknik pencahayaan dengan menggunakan lighting dari salah satu sisi objek foto.
Hasilnya objek terlihat separo dari keseluruhan objek foto. Banyak diimplementasikan pada jenis foto
portrait atau objek simetris. Kesan yang ditimbulkan bermacam-macam, tergantung dari keperluan
foto dibuat. Bisa misterius, penekanan karakter objek dan sebagainya.
9. Horror Lighting
Horror Lighting - Photo by: Ekillian
Teknik foto horor hampir mirip dengan teknik LOW LIGHT dan SPLIT LIGHTING,perbedaannya
hanya pada ANGLEpengambilan objek foto dan sudut penempatan lampu serta ekspresi model.
Kebanyakan posisi lampu diletakkan di bawah model.
Butterfly Lighting
Butterfly Light - Photo by: Oneslidefotography.com
Teknik lighting ini menempatkan lampu utama di atas objek foto. Sehingga dihasilkan foto dengan
bayangan di bawah hidung menyerupai atau mirip bentuk kupu-kupu.LIGHTING jenis ini sangat
cocok untuk foto kosmetik yang menonjolkan kecantikan objek foto.
10. Rembrandt Lighting
Rembrandt Light
Teknik ini menggunakan satu atau dua lampu dan ditambah reflektor. Jenis pencahayaan ini banyak
digemari karena menghasilkan foto yang lebih berdimensi bahkan dengan peralatan lampu yang
terbatas. Bentuk pencahayaan Rembrandt menghasilkan bentuk segitiga agak kontras disamping
hidung atau di bawah mata.
Sedangkan Rembrandt sendiri diambil dari nama pelukis yang sering melukis dengan
menggunakan teknik pencahayaan seperti ini. Foto yang dihasilkan dengan teknik pencahayaan ini
memberi kesan yang lebih berkarakter pada objek foto.
D. Arah Cayaha/Pencahayaan pada Objek
Front light
Side light
Back light
11. E. Efek Cahaya/Pencahayaan pada Objek
Highlight area
Highlight adalah cahaya yang di berikan kepada objek fotografi, di mana membentuk
bagian terang. Bagian yang di maksud adalah bagian yang paling banyak mendapatkan
cahaya.
Shadow area
Shadow adalah bagian di mana objek yang paling sedikit mendapatkan
pencahayaan/cahaya, sehingga yang dihasilkan nanti adalah bidang gelap (bayangan).
Shadow tercipta karena cahaya yang datang terhalang oleh bagian tertentu dari objek
yang akan di potret.
Semakin keras cahaya yang menyinari objek, maka akan tercipta perbandingan
highlight dan shadow yang amat kontras. Bagian terang menjadi sangat terang dan
bagian gelap menjadi sangat gelap. Hal ini sangat mungkinkan terjadinya kehilangan
detail dari objek yang difoto. Sedangkan apabila intensitas cahayanya semakin lembut
menuju objek, maka dengan sendirinya perbandingan rasio ini menjadi turun. Namun
apabila terlalu lembut, maka foto yang dihasilkan pun bisa terasa datar/flat.
F. Alat dan Asesoris Pendukung Pencahayaan
(indoor dan outdoor)
- Lampu
- Standar Reflektor
- Softbox
- Payung
- Honeycomb
- Light meter/flash meter
- tripod
Teknologi foto digital terus berkembang, berbagai alat bantu fotografipun bermacam-
macam pula bentuk dan fungsinya. Dalam teknologi digital seperti sekarang, dibutuhkan
segala hal yang praktis dinamis tapi bagus. Salah satunya adalah peralatan-peralatan
fotografi, dalam hal ini adalah lampu untuk menghasilkan cahaya/lighting buatan
(ARTIFICIAL LIGHTING). Saat pertama belajar fotografi, memang sering dibingungkan
12. dengan berbagai peralatan lampu studio, baik untuk INDOOR fotografi maupun
OUTDOOR fotografi.
Dewasa ini, untuk menghasilkan cahaya buatan tidak selalu harus menggunakan lampu
studio dengan harga yang mahal, STROBIST sebagai suatu teknik bermain cahaya
dengan menggunakan cahaya buatan dari lampu kilat (flash) adalah alternatif yang
murah. Meski dengan hasil yang tidak sebagus lampu studio, terbukti teknik ini banyak
sekali digemari. Hanya berbekal 2 flash atau lebih sudah bisa membuat cahaya buatan
yang menarik, tergantung mengkomposisikan dan pengaturan intensitas cahayanya
saja.
Bahkan sekarang banyak dibuat oleh perusahaan-perusahaan cina alat bantu
menyerupai asesoris lampu studio besar semacam, barndoor, honeycomb, standard
reflector, snoot, softbox, dan lain-lain.
13. Fungsi Asesoris dan Alat Pendukung Pencahayaan
indoor dan outdoor
Standar Reflektor:
Berfungsi mengarahkan sinar ke objek.
Cahaya yang dihasilkan sangat kuat dengan
sudut pancaran yang terbatas.
Softbox:
Memiliki sifat melunakkan cahaya, merata,
dan menghilangkan bayangan. Kuat sinar
berkurang 3-4 stop, pancaran luas.
Payung Pemantul:
Melunakkan cahaya yang datang ke obyek
agar lebih merata. Biasanya sinar yang datang
ke obyek terlalu kuat dan menghasilkan
bayangan pekat. Sifat cahaya yang dihasilkan
kontras masih tinggi, kuat sinar berkurang 1-2
stop, sudut pancar cahaya luas.
Payung Pemantul Payung Transparan
Payung Transparan:
Memiliki fungsi sama dengan payung
pemantul, hanya saja cahaya yang dihasilkan
lebih lunak, merata, dan lembut. Kuat sinar
turun 2-3 stop.
14. Honeycomb:
Penyinaran lebih terarah, memusat, simetris,
dan sudut penyinaran dipersempit. Biasanya
digunakan untuk penyinaran pada bagian-
bagian tertentu, intensitas cahaya yang
dihasilkan lumayan kontras tergantung ukuran
honeycomb (lubang-lubang tawon).
Light meter/flash meter:
Light meter adalah alat uji untuk mengukur
intensitas cahaya atau mengukur jumlah
cahaya yang masuk melalui alat uji ukur
cahaya ini. Dalam fotografi, pengukur cahaya
yang sering digunakan untuk menentukan
eksposur yang tepat untuk foto.
Modelling Lamp
Lampu untuk menghasilkan cahaya yang
membantu kita untuk menentukan, melihat
arah jatuhnya bayangan obyek. Biasanya
hanya ada di lampu studio. Menyala
sebelum lampu digunakan/di TRIGGER.
15. Barndoor :
Mengarahkan sudut pencahayaan agar lebih
terarah pada bagian obyek yang diinginkan
dan tidak menggangu bagian lain yang tidak
ingin ditonjolkan/diperlihatkan. Fungsi lain Barndoor dikombinasikan dengan
untuk menghilangkan efek FLARE/FOG
saat lampu berhadapan dengan kamera. honeycomb dan gel/filter
Sebagian besar peralatan tersebut digunakan untuk lampu studio. Namun ada juga yang
dibuat khusus untuk STROBIST mania, ukuran lebih kecil dan digunakan untuk flash/lampu
kilat dengan fungsi yang sama layaknya lampu studio profesional.
Mini Lighting yang cocok untuk strobist mania
16. Daftar pustaka
http://indophoto.multiply.com/journal/item/30
Ferry Ardianto, 2005, Private Course on Basic Lighting, Tebet, Jakarta Selatan
http://ndutz28.blogspot.com/2012/02/definisi-key-light-highlight-shadow.html
http://www.denbagus.com/teknik-pencahayaan-dalam-fotografi/
http://fotografi-digital.blogspot.com/2011/03/posisi-lampu.html