際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
PENCAHAYAAN DASAR
                                                               PHOTOGRAPHY
..................................................................................................................................................Oleh : Arba Rustian & Supriadi..
Pendahuluan



Cahaya dalam fotografi adalah unsur yang paling penting dan utama untuk menciptakan
sebuah gambar, image atau foto.


Fotografi sendiri berarti : menggambar dengan cahaya



Tanpa adanya cahaya kita bagai berada di ruang yang gelap gulita tanpa dapat melihat
apapun juga. Kita dapat melihat obyek, memfokuskan lensa kamera dan menekan rana
merekam gambar ke dalam film semata-mata karena adanya cahaya.


         Cahaya memberikan informasi tentang struktur bentuk objet yang akan di foto.
          Apa yang kita lihat pada benda adalah akibat dari pantulan cahaya ke benda
          tersebut yang kita tangkap dengan mata.

         Pencahayaan yang diatur dengan baik akan mampu memperlihatkan hasil yang
          berbentuk dua dimensi (foto) menjadi seakan tiga dimensi.

         Cahaya dapat menambahkan mood atau rasa dalam sebuah karya foto sebagai
          contoh dalam semua film horor yang menyeramkan selalu diberi penyinaran dari
          bawah.. sehingga penonton me 'rasa' seram.


Sebuah foto akan tampak indah jika mendapat cahaya yang cukup bagus. Semua setting
yang kita lakukan dalam aperture, shutter speed dan ISO sebenarnya merujuk pada usaha
untuk mendapatkan cahaya yang cukup.

Kemampuan seorang fotografer dalam mengatur dan menghitung pencahayaan akan
menentukan kualitas gambar yang dihasilkan.

Cahaya yang seperti apa yang diharapkan dalam sebuah pemotretan sebetulnya sangat
bergantung pada kesan apa yang ingin ditimbulkan dan bagaimana komposisi yang
diharapkan dari cahaya & bayangan dalam foto.



Untuk awal, yang harus diperhatikan dari cahaya adalah:


1.       Intensitas,


seberapa kuat cahaya tersebut. Cahaya yang sangat kuat akan menimbulkan bayangan
yang jelas (harsh) sedangkan cahaya yang lemah akan menimbulkan bayangan yang
lembut (soft). Pada pemotretan di luar ruang, cahaya alami (matahari) akan tersedia sejak
terbit matahari (skitar 05.00) hingga senja (sekitar 18.00), adapun cahaya dengan
intensitas tinggi akan diperoleh pada 09.00-15.00.
2.       Arah datang cahaya,


ini akan berpengaruh pada metering dan komposisi hilight & shadow pada obyek. Arah
datang cahaya secara jelas akan mempengaruhi arah dan ukuran bayangan. Pada
pemotretan model, arah datangnya cahaya juga mempengaruhi ekspresi model.



3.       Spektrum,


atau banyaknya warna yang terkandung dalam cahaya. Cahaya matahari yang berwarna
putih kekuningan sebetulnya merupakan gabungan dari banyak spektrum warna, beberapa
di antaranya mungkin anda ingat sebagai jajaran warna pelangi mejikuhibniu, tapi
sebetulnya spektrum cahaya matahari lebih luas dari itu.



Adapun sumber pencahayaan dalam pemotretan dapat dibagi menjadi:


1. Available light (ambient),

Available light yaitu cahaya yang ada atau tersedia pada saat pemotretan, baik berupa cahaya alami
(sinar matahari) maupun cahaya buatan seperti lampu atau lilin yang tidak dikhususkan untuk tujuan
pemotretan


2. Artificial light,

Artifical light yaitu cahaya yang sengaja diadakan untuk tujuan pemotretan. Pencahayaan tipe ini
dibedakan lagi menjadi 2 macam, yaitu:

        Continuous source, yaitu sumber cahaya yang terus menerus menyala, misalnya lampu
         spot (studio light)

        (2) Uncontinuous source, yaitu sumber cahaya yang hanya menyala sesaat saat
         pemotretan, biasanya berupa flash/ blitz




A. Fungsi Cahaya/Pencahayaan


             Menerangi objek

             Melihat, memfokus, memotret

             Menginformasikan tentang objek

             Memberikan nuansa, rasa.
B. Sifat Dasar Cahaya /Pencahayaan

  1. Cahaya dapat menembus


        Cahaya dapat menembus bahan-bahan yang tidak padat seperti kain, kertas
        kalkir dan kaca sehingga kualitas kerasnya cahaya dapat dibuat lunak atau soft.



  2. Cahaya dapat difokuskan


        Cahaya dapat kita salurkan kearah mana kita kehendaki, dia dapat dikumpulkan
        dan difokuskan agar kuantitasnya lebih besar lagi. Sebagai contoh adalah sinar
        Matahari yang difokuskan oleh surya kanta atau kaca pembesar.



  3. Cahaya dapat dipantulkan



        Cahaya itu dapat pula kita belokan atau kita pantulkan dengan benda yang
        mempunya daya pantul yang tinggi seperti cermin, styrofoam, kertas perak dll
        yang lazim kita sebut dengan reflektor untuk menyinari bagian-bagian yang
        gelap.


  4. Cahaya mempunyai warna



        Semua sumber cahaya mempunyai warna atau umumnya kita sebut dengan
        suhu warna dalam hitungan derajat Kelvin dan dapat diukur dengan Kelvin Meter
        / Color Meter.



  Walaupun tidak secara fisik memberikan efek yang sama dengan suhu panasnya api
  atau dinginnya es, secara psikologi warna dapat juga dikelompokan seperti contoh
  warna yang hangat (merah & kuning) dan dingin (biru & hijau).

  Cahaya dari sang Suryapun mempunyai warna yang berbeda disepanjang hari
  Pada pagi dan sore hari akan memberikan warna tone color atau warna yang hangat
  kekuning kuningan, maka dari itu pemotretan model di outdoor dianjurkan pada saat
  seperti ini.


  Derajat Kelvin rata-rata pada siang hari adalah 5500K Lilin 1800K
Bohlam 100watt 2850K
     Bohlam 500watt 3200K
     Fotoflood 3400K
     Flash 5500- 5700K
     Langit biru 10000-12000K

C. Elemen Dasar Pencahayaan

     Main/key Light
     disebut juga cahaya utama. Key light merupakan bagian utama dan terpenting
     dalam pencahayaan dalam fotografi. Fungsi dari key light adalah untuk memberikan
     pencahayaan kepada objek fotografi sehingga memberikan kesan bentuk dan
     dimensi dari objek tersebut. Key Light merupakan bagian pemberian pencahayaan
     yang paling terang dalam pencahayaan fotografi.

     Fill light
     adalah cahaya pengisi yang digunakan untuk membantu menerangi daerah yang
     gelap atau bayangan. Biasanya peletakan fill in Light berlawanan arah dengan main
     light. Intensitas fill in light biasanya lebih kecil dari main light.

     Back light/Background light
     kadang disebut juga dengan istilah rim light. Banyak orang mengartikan rim light
     dengan cahaya yang menerangi dari arah belakang tetapi agak menyamping.
     Sementara Back Light didifinisikan cahaya yang benar-benar datang dari arah tegak
     lurus dari belakang.



  Back light

  kadang disebut juga dengan istilah rim light. Banyak orang mengartikan rim light
  dengan cahaya yang menerangi dari arah belakang tetapi agak menyamping.
  Sementara Back Light didifinisikan cahaya yang benar-benar datang dari arah tegak
  lurus dari belakang.


  Rim Light

  cahaya yang datang dari arah belakang objek. Namun banyak orang yang berpendapat
  Rim Light dengan cahaya yang datang dari arah belakang namun menyamping. Rim
  Light juga digunakan untuk menghasilkan pinggiran atau sisi-sisi objek menjadi
  berpendar. Rim Light menghasilkan cahaya aksen yang member tambahan dimensi
  atau kedalaman pada objek.



  Background light

  merupakan cahya yang digunakan untuk menerangi latar belakang. Selain memberikan
  pencahayaan pada latar belakang, penggunaan Background light berguna untuk
  memisahkan anatar objek dengan latar belakang.
Beberapa contoh teknik key light dalam pemotretan :




High Key Lighting




                                         High Key Lighting
Teknik pencahayaan yang menghasilkan warna sangat kontras yang di dominasi oleh warna terang,
biasanya warna putih. Kesan yang dihasilkan adalah bersih, putih, suci, lembut. Paling sesuai
biasanya untuk fotografi produk, kosmetik, dan jenis foto yang memerlukan penguatan pada produk.

Low Key Lighting
Low Key Lighting
LOW KEY lighting sebenarnya mirip dengan teknik HI-KEY, sama-sama menonjolkan kontras dari
sebuah objek foto. Bedanya terletak pada eksekusi serta hasil akhir. Pada foto LOW
KEY pencayahaan sangat minim, hanya ditekankan pada bagian-bagian tertentu objek foto. Foto ini
sangat cocok untuk menampilkan kesan sedih, dalam, eksotis, mistis, dan sebagainya.
Setting lampu biasanya sangat minim. Bisa menggunakan satu jenis lampu atau dua untuk
menghasilkan detail dan kedalaman foto.




Candle Light




                                       Candle Light - Photo by: Tuhin


Hasil dari teknik pencahayaan ini mirip dengan LOW KEY. Bedanya terletak pada sumber cahaya
yang digunakan, biasanya dari lilin atau sumber cahaya lain yang mirip lilin. Foto yang dihasilkan
memberi kesan dalam, kuat, damai, dan teduh.
Teknik ini kebanyakan digunakan untuk foto-foto religius, produk, dan jenis foto lain yang ingin
memberikan kesan damai dan teduh seperti karakter lilin. Karena sumber cahaya terbatas, teknik
foto dengan kecepatan rendah.
Split Lighting




                                    Split Lighting - Photo by: Samantha
Split lighting teknik pencahayaan dengan menggunakan lighting dari salah satu sisi objek foto.
Hasilnya objek terlihat separo dari keseluruhan objek foto. Banyak diimplementasikan pada jenis foto
portrait atau objek simetris. Kesan yang ditimbulkan bermacam-macam, tergantung dari keperluan
foto dibuat. Bisa misterius, penekanan karakter objek dan sebagainya.
Horror Lighting




                                     Horror Lighting - Photo by: Ekillian


Teknik foto horor hampir mirip dengan teknik LOW LIGHT dan SPLIT LIGHTING,perbedaannya
hanya pada ANGLEpengambilan objek foto dan sudut penempatan lampu serta ekspresi model.
Kebanyakan posisi lampu diletakkan di bawah model.



Butterfly Lighting




                             Butterfly Light - Photo by: Oneslidefotography.com




Teknik lighting ini menempatkan lampu utama di atas objek foto. Sehingga dihasilkan foto dengan
bayangan di bawah hidung menyerupai atau mirip bentuk kupu-kupu.LIGHTING jenis ini sangat
cocok untuk foto kosmetik yang menonjolkan kecantikan objek foto.
Rembrandt Lighting




                                          Rembrandt Light


Teknik ini menggunakan satu atau dua lampu dan ditambah reflektor. Jenis pencahayaan ini banyak
digemari karena menghasilkan foto yang lebih berdimensi bahkan dengan peralatan lampu yang
terbatas. Bentuk pencahayaan Rembrandt menghasilkan bentuk segitiga agak kontras disamping
hidung atau di bawah mata.
Sedangkan Rembrandt sendiri diambil dari nama pelukis yang sering melukis dengan
menggunakan teknik pencahayaan seperti ini. Foto yang dihasilkan dengan teknik pencahayaan ini
memberi kesan yang lebih berkarakter pada objek foto.



D. Arah Cayaha/Pencahayaan pada Objek



       Front light

       Side light

       Back light
E. Efek Cahaya/Pencahayaan pada Objek



  Highlight area

  Highlight adalah cahaya yang di berikan kepada objek fotografi, di mana membentuk
  bagian terang. Bagian yang di maksud adalah bagian yang paling banyak mendapatkan
  cahaya.



  Shadow area

  Shadow adalah bagian di mana objek yang paling sedikit mendapatkan
  pencahayaan/cahaya, sehingga yang dihasilkan nanti adalah bidang gelap (bayangan).
  Shadow tercipta karena cahaya yang datang terhalang oleh bagian tertentu dari objek
  yang akan di potret.



  Semakin keras cahaya yang menyinari objek, maka akan tercipta perbandingan
  highlight dan shadow yang amat kontras. Bagian terang menjadi sangat terang dan
  bagian gelap menjadi sangat gelap. Hal ini sangat mungkinkan terjadinya kehilangan
  detail dari objek yang difoto. Sedangkan apabila intensitas cahayanya semakin lembut
  menuju objek, maka dengan sendirinya perbandingan rasio ini menjadi turun. Namun
  apabila terlalu lembut, maka foto yang dihasilkan pun bisa terasa datar/flat.



F. Alat dan Asesoris Pendukung Pencahayaan

  (indoor dan outdoor)


  - Lampu

  - Standar Reflektor
  - Softbox

  - Payung

  - Honeycomb

  - Light meter/flash meter

  - tripod



  Teknologi foto digital terus berkembang, berbagai alat bantu fotografipun bermacam-
  macam pula bentuk dan fungsinya. Dalam teknologi digital seperti sekarang, dibutuhkan
  segala hal yang praktis dinamis tapi bagus. Salah satunya adalah peralatan-peralatan
  fotografi, dalam hal ini adalah lampu untuk menghasilkan cahaya/lighting buatan
  (ARTIFICIAL LIGHTING). Saat pertama belajar fotografi, memang sering dibingungkan
dengan berbagai peralatan lampu studio, baik untuk INDOOR fotografi maupun
OUTDOOR fotografi.

Dewasa ini, untuk menghasilkan cahaya buatan tidak selalu harus menggunakan lampu
studio dengan harga yang mahal, STROBIST sebagai suatu teknik bermain cahaya
dengan menggunakan cahaya buatan dari lampu kilat (flash) adalah alternatif yang
murah. Meski dengan hasil yang tidak sebagus lampu studio, terbukti teknik ini banyak
sekali digemari. Hanya berbekal 2 flash atau lebih sudah bisa membuat cahaya buatan
yang menarik, tergantung mengkomposisikan dan pengaturan intensitas cahayanya
saja.




Bahkan sekarang banyak dibuat oleh perusahaan-perusahaan cina alat bantu
menyerupai asesoris lampu studio besar semacam, barndoor, honeycomb, standard
reflector, snoot, softbox, dan lain-lain.
Fungsi Asesoris dan Alat Pendukung Pencahayaan

indoor dan outdoor




  Standar Reflektor:



  Berfungsi mengarahkan sinar ke objek.
  Cahaya yang dihasilkan sangat kuat dengan
  sudut pancaran yang terbatas.




  Softbox:


  Memiliki sifat melunakkan cahaya, merata,
  dan menghilangkan bayangan. Kuat sinar
  berkurang 3-4 stop, pancaran luas.




  Payung Pemantul:

  Melunakkan cahaya yang datang ke obyek
  agar lebih merata. Biasanya sinar yang datang
  ke obyek terlalu kuat dan menghasilkan
  bayangan pekat. Sifat cahaya yang dihasilkan
  kontras masih tinggi, kuat sinar berkurang 1-2
  stop, sudut pancar cahaya luas.


                                                   Payung Pemantul   Payung Transparan
  Payung Transparan:

   Memiliki fungsi sama dengan payung
  pemantul, hanya saja cahaya yang dihasilkan
  lebih lunak, merata, dan lembut. Kuat sinar
  turun 2-3 stop.
Honeycomb:


Penyinaran lebih terarah, memusat, simetris,
dan sudut penyinaran dipersempit. Biasanya
digunakan untuk penyinaran pada bagian-
bagian tertentu, intensitas cahaya yang
dihasilkan lumayan kontras tergantung ukuran
honeycomb (lubang-lubang tawon).




Light meter/flash meter:


Light meter adalah alat uji untuk mengukur
intensitas cahaya atau mengukur jumlah
cahaya yang masuk melalui alat uji ukur
cahaya ini. Dalam fotografi, pengukur cahaya
yang sering digunakan untuk menentukan
eksposur yang tepat untuk foto.




 Modelling Lamp


 Lampu untuk menghasilkan cahaya yang
 membantu kita untuk menentukan, melihat
 arah jatuhnya bayangan obyek. Biasanya
 hanya ada di lampu studio. Menyala
 sebelum lampu digunakan/di TRIGGER.
Barndoor :


    Mengarahkan sudut pencahayaan agar lebih
    terarah pada bagian obyek yang diinginkan
    dan tidak menggangu bagian lain yang tidak
    ingin ditonjolkan/diperlihatkan. Fungsi lain        Barndoor dikombinasikan dengan
    untuk menghilangkan efek FLARE/FOG
    saat lampu berhadapan dengan kamera.                    honeycomb dan gel/filter




Sebagian besar peralatan tersebut digunakan untuk lampu studio. Namun ada juga yang
dibuat khusus untuk STROBIST mania, ukuran lebih kecil dan digunakan untuk flash/lampu
kilat dengan fungsi yang sama layaknya lampu studio profesional.




Mini Lighting yang cocok untuk strobist mania
Daftar pustaka

http://indophoto.multiply.com/journal/item/30

Ferry Ardianto, 2005, Private Course on Basic Lighting, Tebet, Jakarta Selatan
http://ndutz28.blogspot.com/2012/02/definisi-key-light-highlight-shadow.html
http://www.denbagus.com/teknik-pencahayaan-dalam-fotografi/

http://fotografi-digital.blogspot.com/2011/03/posisi-lampu.html

More Related Content

Materi pelatihan pencahayaan fotografi

  • 1. PENCAHAYAAN DASAR PHOTOGRAPHY ..................................................................................................................................................Oleh : Arba Rustian & Supriadi..
  • 2. Pendahuluan Cahaya dalam fotografi adalah unsur yang paling penting dan utama untuk menciptakan sebuah gambar, image atau foto. Fotografi sendiri berarti : menggambar dengan cahaya Tanpa adanya cahaya kita bagai berada di ruang yang gelap gulita tanpa dapat melihat apapun juga. Kita dapat melihat obyek, memfokuskan lensa kamera dan menekan rana merekam gambar ke dalam film semata-mata karena adanya cahaya. Cahaya memberikan informasi tentang struktur bentuk objet yang akan di foto. Apa yang kita lihat pada benda adalah akibat dari pantulan cahaya ke benda tersebut yang kita tangkap dengan mata. Pencahayaan yang diatur dengan baik akan mampu memperlihatkan hasil yang berbentuk dua dimensi (foto) menjadi seakan tiga dimensi. Cahaya dapat menambahkan mood atau rasa dalam sebuah karya foto sebagai contoh dalam semua film horor yang menyeramkan selalu diberi penyinaran dari bawah.. sehingga penonton me 'rasa' seram. Sebuah foto akan tampak indah jika mendapat cahaya yang cukup bagus. Semua setting yang kita lakukan dalam aperture, shutter speed dan ISO sebenarnya merujuk pada usaha untuk mendapatkan cahaya yang cukup. Kemampuan seorang fotografer dalam mengatur dan menghitung pencahayaan akan menentukan kualitas gambar yang dihasilkan. Cahaya yang seperti apa yang diharapkan dalam sebuah pemotretan sebetulnya sangat bergantung pada kesan apa yang ingin ditimbulkan dan bagaimana komposisi yang diharapkan dari cahaya & bayangan dalam foto. Untuk awal, yang harus diperhatikan dari cahaya adalah: 1. Intensitas, seberapa kuat cahaya tersebut. Cahaya yang sangat kuat akan menimbulkan bayangan yang jelas (harsh) sedangkan cahaya yang lemah akan menimbulkan bayangan yang lembut (soft). Pada pemotretan di luar ruang, cahaya alami (matahari) akan tersedia sejak terbit matahari (skitar 05.00) hingga senja (sekitar 18.00), adapun cahaya dengan intensitas tinggi akan diperoleh pada 09.00-15.00.
  • 3. 2. Arah datang cahaya, ini akan berpengaruh pada metering dan komposisi hilight & shadow pada obyek. Arah datang cahaya secara jelas akan mempengaruhi arah dan ukuran bayangan. Pada pemotretan model, arah datangnya cahaya juga mempengaruhi ekspresi model. 3. Spektrum, atau banyaknya warna yang terkandung dalam cahaya. Cahaya matahari yang berwarna putih kekuningan sebetulnya merupakan gabungan dari banyak spektrum warna, beberapa di antaranya mungkin anda ingat sebagai jajaran warna pelangi mejikuhibniu, tapi sebetulnya spektrum cahaya matahari lebih luas dari itu. Adapun sumber pencahayaan dalam pemotretan dapat dibagi menjadi: 1. Available light (ambient), Available light yaitu cahaya yang ada atau tersedia pada saat pemotretan, baik berupa cahaya alami (sinar matahari) maupun cahaya buatan seperti lampu atau lilin yang tidak dikhususkan untuk tujuan pemotretan 2. Artificial light, Artifical light yaitu cahaya yang sengaja diadakan untuk tujuan pemotretan. Pencahayaan tipe ini dibedakan lagi menjadi 2 macam, yaitu: Continuous source, yaitu sumber cahaya yang terus menerus menyala, misalnya lampu spot (studio light) (2) Uncontinuous source, yaitu sumber cahaya yang hanya menyala sesaat saat pemotretan, biasanya berupa flash/ blitz A. Fungsi Cahaya/Pencahayaan Menerangi objek Melihat, memfokus, memotret Menginformasikan tentang objek Memberikan nuansa, rasa.
  • 4. B. Sifat Dasar Cahaya /Pencahayaan 1. Cahaya dapat menembus Cahaya dapat menembus bahan-bahan yang tidak padat seperti kain, kertas kalkir dan kaca sehingga kualitas kerasnya cahaya dapat dibuat lunak atau soft. 2. Cahaya dapat difokuskan Cahaya dapat kita salurkan kearah mana kita kehendaki, dia dapat dikumpulkan dan difokuskan agar kuantitasnya lebih besar lagi. Sebagai contoh adalah sinar Matahari yang difokuskan oleh surya kanta atau kaca pembesar. 3. Cahaya dapat dipantulkan Cahaya itu dapat pula kita belokan atau kita pantulkan dengan benda yang mempunya daya pantul yang tinggi seperti cermin, styrofoam, kertas perak dll yang lazim kita sebut dengan reflektor untuk menyinari bagian-bagian yang gelap. 4. Cahaya mempunyai warna Semua sumber cahaya mempunyai warna atau umumnya kita sebut dengan suhu warna dalam hitungan derajat Kelvin dan dapat diukur dengan Kelvin Meter / Color Meter. Walaupun tidak secara fisik memberikan efek yang sama dengan suhu panasnya api atau dinginnya es, secara psikologi warna dapat juga dikelompokan seperti contoh warna yang hangat (merah & kuning) dan dingin (biru & hijau). Cahaya dari sang Suryapun mempunyai warna yang berbeda disepanjang hari Pada pagi dan sore hari akan memberikan warna tone color atau warna yang hangat kekuning kuningan, maka dari itu pemotretan model di outdoor dianjurkan pada saat seperti ini. Derajat Kelvin rata-rata pada siang hari adalah 5500K Lilin 1800K
  • 5. Bohlam 100watt 2850K Bohlam 500watt 3200K Fotoflood 3400K Flash 5500- 5700K Langit biru 10000-12000K C. Elemen Dasar Pencahayaan Main/key Light disebut juga cahaya utama. Key light merupakan bagian utama dan terpenting dalam pencahayaan dalam fotografi. Fungsi dari key light adalah untuk memberikan pencahayaan kepada objek fotografi sehingga memberikan kesan bentuk dan dimensi dari objek tersebut. Key Light merupakan bagian pemberian pencahayaan yang paling terang dalam pencahayaan fotografi. Fill light adalah cahaya pengisi yang digunakan untuk membantu menerangi daerah yang gelap atau bayangan. Biasanya peletakan fill in Light berlawanan arah dengan main light. Intensitas fill in light biasanya lebih kecil dari main light. Back light/Background light kadang disebut juga dengan istilah rim light. Banyak orang mengartikan rim light dengan cahaya yang menerangi dari arah belakang tetapi agak menyamping. Sementara Back Light didifinisikan cahaya yang benar-benar datang dari arah tegak lurus dari belakang. Back light kadang disebut juga dengan istilah rim light. Banyak orang mengartikan rim light dengan cahaya yang menerangi dari arah belakang tetapi agak menyamping. Sementara Back Light didifinisikan cahaya yang benar-benar datang dari arah tegak lurus dari belakang. Rim Light cahaya yang datang dari arah belakang objek. Namun banyak orang yang berpendapat Rim Light dengan cahaya yang datang dari arah belakang namun menyamping. Rim Light juga digunakan untuk menghasilkan pinggiran atau sisi-sisi objek menjadi berpendar. Rim Light menghasilkan cahaya aksen yang member tambahan dimensi atau kedalaman pada objek. Background light merupakan cahya yang digunakan untuk menerangi latar belakang. Selain memberikan pencahayaan pada latar belakang, penggunaan Background light berguna untuk memisahkan anatar objek dengan latar belakang.
  • 6. Beberapa contoh teknik key light dalam pemotretan : High Key Lighting High Key Lighting Teknik pencahayaan yang menghasilkan warna sangat kontras yang di dominasi oleh warna terang, biasanya warna putih. Kesan yang dihasilkan adalah bersih, putih, suci, lembut. Paling sesuai biasanya untuk fotografi produk, kosmetik, dan jenis foto yang memerlukan penguatan pada produk. Low Key Lighting
  • 7. Low Key Lighting LOW KEY lighting sebenarnya mirip dengan teknik HI-KEY, sama-sama menonjolkan kontras dari sebuah objek foto. Bedanya terletak pada eksekusi serta hasil akhir. Pada foto LOW KEY pencayahaan sangat minim, hanya ditekankan pada bagian-bagian tertentu objek foto. Foto ini sangat cocok untuk menampilkan kesan sedih, dalam, eksotis, mistis, dan sebagainya. Setting lampu biasanya sangat minim. Bisa menggunakan satu jenis lampu atau dua untuk menghasilkan detail dan kedalaman foto. Candle Light Candle Light - Photo by: Tuhin Hasil dari teknik pencahayaan ini mirip dengan LOW KEY. Bedanya terletak pada sumber cahaya yang digunakan, biasanya dari lilin atau sumber cahaya lain yang mirip lilin. Foto yang dihasilkan memberi kesan dalam, kuat, damai, dan teduh. Teknik ini kebanyakan digunakan untuk foto-foto religius, produk, dan jenis foto lain yang ingin memberikan kesan damai dan teduh seperti karakter lilin. Karena sumber cahaya terbatas, teknik foto dengan kecepatan rendah.
  • 8. Split Lighting Split Lighting - Photo by: Samantha Split lighting teknik pencahayaan dengan menggunakan lighting dari salah satu sisi objek foto. Hasilnya objek terlihat separo dari keseluruhan objek foto. Banyak diimplementasikan pada jenis foto portrait atau objek simetris. Kesan yang ditimbulkan bermacam-macam, tergantung dari keperluan foto dibuat. Bisa misterius, penekanan karakter objek dan sebagainya.
  • 9. Horror Lighting Horror Lighting - Photo by: Ekillian Teknik foto horor hampir mirip dengan teknik LOW LIGHT dan SPLIT LIGHTING,perbedaannya hanya pada ANGLEpengambilan objek foto dan sudut penempatan lampu serta ekspresi model. Kebanyakan posisi lampu diletakkan di bawah model. Butterfly Lighting Butterfly Light - Photo by: Oneslidefotography.com Teknik lighting ini menempatkan lampu utama di atas objek foto. Sehingga dihasilkan foto dengan bayangan di bawah hidung menyerupai atau mirip bentuk kupu-kupu.LIGHTING jenis ini sangat cocok untuk foto kosmetik yang menonjolkan kecantikan objek foto.
  • 10. Rembrandt Lighting Rembrandt Light Teknik ini menggunakan satu atau dua lampu dan ditambah reflektor. Jenis pencahayaan ini banyak digemari karena menghasilkan foto yang lebih berdimensi bahkan dengan peralatan lampu yang terbatas. Bentuk pencahayaan Rembrandt menghasilkan bentuk segitiga agak kontras disamping hidung atau di bawah mata. Sedangkan Rembrandt sendiri diambil dari nama pelukis yang sering melukis dengan menggunakan teknik pencahayaan seperti ini. Foto yang dihasilkan dengan teknik pencahayaan ini memberi kesan yang lebih berkarakter pada objek foto. D. Arah Cayaha/Pencahayaan pada Objek Front light Side light Back light
  • 11. E. Efek Cahaya/Pencahayaan pada Objek Highlight area Highlight adalah cahaya yang di berikan kepada objek fotografi, di mana membentuk bagian terang. Bagian yang di maksud adalah bagian yang paling banyak mendapatkan cahaya. Shadow area Shadow adalah bagian di mana objek yang paling sedikit mendapatkan pencahayaan/cahaya, sehingga yang dihasilkan nanti adalah bidang gelap (bayangan). Shadow tercipta karena cahaya yang datang terhalang oleh bagian tertentu dari objek yang akan di potret. Semakin keras cahaya yang menyinari objek, maka akan tercipta perbandingan highlight dan shadow yang amat kontras. Bagian terang menjadi sangat terang dan bagian gelap menjadi sangat gelap. Hal ini sangat mungkinkan terjadinya kehilangan detail dari objek yang difoto. Sedangkan apabila intensitas cahayanya semakin lembut menuju objek, maka dengan sendirinya perbandingan rasio ini menjadi turun. Namun apabila terlalu lembut, maka foto yang dihasilkan pun bisa terasa datar/flat. F. Alat dan Asesoris Pendukung Pencahayaan (indoor dan outdoor) - Lampu - Standar Reflektor - Softbox - Payung - Honeycomb - Light meter/flash meter - tripod Teknologi foto digital terus berkembang, berbagai alat bantu fotografipun bermacam- macam pula bentuk dan fungsinya. Dalam teknologi digital seperti sekarang, dibutuhkan segala hal yang praktis dinamis tapi bagus. Salah satunya adalah peralatan-peralatan fotografi, dalam hal ini adalah lampu untuk menghasilkan cahaya/lighting buatan (ARTIFICIAL LIGHTING). Saat pertama belajar fotografi, memang sering dibingungkan
  • 12. dengan berbagai peralatan lampu studio, baik untuk INDOOR fotografi maupun OUTDOOR fotografi. Dewasa ini, untuk menghasilkan cahaya buatan tidak selalu harus menggunakan lampu studio dengan harga yang mahal, STROBIST sebagai suatu teknik bermain cahaya dengan menggunakan cahaya buatan dari lampu kilat (flash) adalah alternatif yang murah. Meski dengan hasil yang tidak sebagus lampu studio, terbukti teknik ini banyak sekali digemari. Hanya berbekal 2 flash atau lebih sudah bisa membuat cahaya buatan yang menarik, tergantung mengkomposisikan dan pengaturan intensitas cahayanya saja. Bahkan sekarang banyak dibuat oleh perusahaan-perusahaan cina alat bantu menyerupai asesoris lampu studio besar semacam, barndoor, honeycomb, standard reflector, snoot, softbox, dan lain-lain.
  • 13. Fungsi Asesoris dan Alat Pendukung Pencahayaan indoor dan outdoor Standar Reflektor: Berfungsi mengarahkan sinar ke objek. Cahaya yang dihasilkan sangat kuat dengan sudut pancaran yang terbatas. Softbox: Memiliki sifat melunakkan cahaya, merata, dan menghilangkan bayangan. Kuat sinar berkurang 3-4 stop, pancaran luas. Payung Pemantul: Melunakkan cahaya yang datang ke obyek agar lebih merata. Biasanya sinar yang datang ke obyek terlalu kuat dan menghasilkan bayangan pekat. Sifat cahaya yang dihasilkan kontras masih tinggi, kuat sinar berkurang 1-2 stop, sudut pancar cahaya luas. Payung Pemantul Payung Transparan Payung Transparan: Memiliki fungsi sama dengan payung pemantul, hanya saja cahaya yang dihasilkan lebih lunak, merata, dan lembut. Kuat sinar turun 2-3 stop.
  • 14. Honeycomb: Penyinaran lebih terarah, memusat, simetris, dan sudut penyinaran dipersempit. Biasanya digunakan untuk penyinaran pada bagian- bagian tertentu, intensitas cahaya yang dihasilkan lumayan kontras tergantung ukuran honeycomb (lubang-lubang tawon). Light meter/flash meter: Light meter adalah alat uji untuk mengukur intensitas cahaya atau mengukur jumlah cahaya yang masuk melalui alat uji ukur cahaya ini. Dalam fotografi, pengukur cahaya yang sering digunakan untuk menentukan eksposur yang tepat untuk foto. Modelling Lamp Lampu untuk menghasilkan cahaya yang membantu kita untuk menentukan, melihat arah jatuhnya bayangan obyek. Biasanya hanya ada di lampu studio. Menyala sebelum lampu digunakan/di TRIGGER.
  • 15. Barndoor : Mengarahkan sudut pencahayaan agar lebih terarah pada bagian obyek yang diinginkan dan tidak menggangu bagian lain yang tidak ingin ditonjolkan/diperlihatkan. Fungsi lain Barndoor dikombinasikan dengan untuk menghilangkan efek FLARE/FOG saat lampu berhadapan dengan kamera. honeycomb dan gel/filter Sebagian besar peralatan tersebut digunakan untuk lampu studio. Namun ada juga yang dibuat khusus untuk STROBIST mania, ukuran lebih kecil dan digunakan untuk flash/lampu kilat dengan fungsi yang sama layaknya lampu studio profesional. Mini Lighting yang cocok untuk strobist mania
  • 16. Daftar pustaka http://indophoto.multiply.com/journal/item/30 Ferry Ardianto, 2005, Private Course on Basic Lighting, Tebet, Jakarta Selatan http://ndutz28.blogspot.com/2012/02/definisi-key-light-highlight-shadow.html http://www.denbagus.com/teknik-pencahayaan-dalam-fotografi/ http://fotografi-digital.blogspot.com/2011/03/posisi-lampu.html