ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
TERAPI ARUS
DIADINAMIS
Aditya Johan Romadhon, SST.FT, M.Fis
Pendahulua
n
Frekuensi arus diadinamis yang digunakan pada banyak negara pada umumnya adalah 100-50
Hz
Durasi setiap satu siklus arus adalah 1/50 (0.02)detik, dimana 1 pulsa memiliki 1/100 (0.01)
detik atau 10 ms
Arus bolak balik yang di modifikasi (di searahkan) secara penuh atau setengah dengan durasi
pulsa 10 ms
Diadinamis merupakan modifikasi dari klasifikasi arus Alternating Current (AC)
Digunakan untuk menurunkan nyeri dan meningkatkan sirkulasi darah
Pertama kali diperkenalkan oleh dokter gigi dari perancis yakni dr. Bernard, sehingga juga
dikenal sebagai arus Bernard
Frekuensi 50 Hz biasanya selain digunakan untuk menurunkan
nyeri dan menurunkan oedema
Frekuensi 100 Hz mempunyai efek inhibisi sedangkan frekuensi
50 Hz mempunyai efek eksitasi atau fasilitasi kontraksi otot
Bentuk arus sinusoidal mempunyai pengaruh inhibisi dan
fasilitasi berkaitan dengan penggunaan frekuensi, intensitas dan
parameter lainnya
Modifikasi Arus
Diadinamis
Membalikkan salah satu fase dari arus bolak-balik
bentuk sinusoidal, sehingga arus menjadi monophasic,
searah tanpa interval pulsa (Full Rectification)
Menghilangkan fase ke 2 dari arus bolak-balik bentuk
sinusoidal, sehingga arus menjadi 1 fase (monophasic)
arus searah dengan interval pulsa (Half Rectification)
Pilihan Arus
Diadinamis
Syncopal Rhythm (RS)
Longues Periodes (LP)
Courtes Periodes (CP) & Cpid (Isodynamic)
Diphase Fixe (DF)
Monophase Fixe (MF)
Monophase Fixe
(MF)
Merupakan half rectification atau
menghilangkan salah satu fase (interval
pulse) dari arus bolak balik (50Hz)
Efek fisiologis mudah menstimulasi
kontraksi otot
Indikasi nyeri tanpa spasme otot
Terasa sensasi vibrasi kuat
Pemasangan elektrode Pain Spot
Merupakan full rectification arus
bolak-balik (alternating current)
Frekuensi 100 Hz
Indikasi nyeri dengan spasme otot dan
perbaikan sirkulasi darah
Digunakan untuk awal terapi
Terasa vibrasi ringan, pada intensitas
tinggi akan muncul kontraksi otot
Pemasangan elektrode Vasotropic
Diphase Fixe
(DF)
Courtes Periode
(CP)
Merupakan
periode pendek
(short periode)
ditandai
dengan
pergantian
yang cepat
antara 1 detik
fase MF dan 1
detik fase DF
Tanpa interval
Efek untuk
memperbaiki
sirkulasi darah
dan
menurunkan
nyeri
Indikasi nyeri
akibat trauma
Pemasangan
elektrode pain
spot atau
energetic
Longues Periodes
(LP)
Merupakan
periode
lambat
pergantian
antara 6 detik
fase MF dan 6
detik fase DF
diikuti variasi
intensitas
Efek long
lasting
analgesic
Indikasi untuk
myalgia dan
neuralgia
Terasa sensasi
vibrasi kuat
dan tusuk
kecil dan arus
lebih halus
dibanding CP
Pemasangan
elektrode
myo-
energetic
nerve trunk
CPid
(Isodynamic)
Modifikasi CP
Bentuk arus identik
dengan CP namun
amplitude/intensitas
selama fase MF 12.5%
lebih rendah
dibanding CP
Terasa lebih halus
dibanding CP
CP dan LP digunakan untuk mencegah akomodasi jaringan/adaptasi
jaringan
Syncopal Rhythm
(RS)
• 1 detik MF diikuti dengan 1 detik istirahat
• Digunakan untuk stimulasi otot dan tes
eksitabilitas saraf
Dosi
s
Lama waktu terapi tidak boleh lebih dari 12 menit, misal 3 menit tiap 1
pilihan arus
Turunkan intensitas jika pasien merasakan nyeri atau rasa panas terbakar
Intensitas ditingkatkan sampai level sensoris, vibrasi terasa nyata atau rasa
tusuk kecil
Pemasangan
Elektrode
Nerve trunk : sepanjang jalur saraf
Trans-regional : berhadapan pada area sendi yang diterapi
Vasotropic : sepanjang jalur vaskularisasi
Paravertebal : elektrode diletakkan pada samping-samping vertebra sesuai segmen akar
yang mensuplai dermatome area cedera
Myo-energetic : pada ujung-ujung perut otot (bipolar) atau 1 elektroda pada motor point
lainnya pada poksimal (monopolar)
Pain Spot : tepat pada area nyeri
Efek
Fisiologis
Memelihara konduktivitas saraf motorik namun bukan pilihan yang tepat untuk
meningkatkan kekuatan otot
Menurunkan inflamasi dan bengkak
Meningkatkan sirkulasi lokal melewati pelepasan histamin dan stimulasi saraf otonom
Menurunkan nyeri secara langsung melewati mekanisme gate control dan secara tidak
langsung dengan memperbaiki sirkulasi darah lokal dengan mekanisme pumping action
dalam membuang zat iritan dan sisa metabolism
Efek
Elektrokimia
Untuk mencegah kerusakan pada kulit maka penggunaan hanya
disarankan 10 sampai 12 menit
Resiko terjadi iritasi ataupun kerusakan kulit yang signifikan (low Ph)
Arus diadinamis merupakan arus bolak-balik yang disearahkan (DC)
dengan amplitude yang relatif tinggi
Indikas
i
Gangguan saraf tepi seperti neuralgia, radiculopathy dan herpes zoster
Sudeck atrophy
Nyeri pada persendian kecil
Cedera jaringan lunak seperti sprain, epicondylitis, contusion (benturan)
Kontraindikasi
Cardiac pace maker
Thrombosis
Penggunaan metal
Infeksi
Gangguan sensasi (hilang sensasi)
Luka terbuka
SEKIAN &
TERIMAKASIH

More Related Content

Materi Pembelajaran Fisioterapi ARUS DIADINAMIS

  • 1. TERAPI ARUS DIADINAMIS Aditya Johan Romadhon, SST.FT, M.Fis
  • 2. Pendahulua n Frekuensi arus diadinamis yang digunakan pada banyak negara pada umumnya adalah 100-50 Hz Durasi setiap satu siklus arus adalah 1/50 (0.02)detik, dimana 1 pulsa memiliki 1/100 (0.01) detik atau 10 ms Arus bolak balik yang di modifikasi (di searahkan) secara penuh atau setengah dengan durasi pulsa 10 ms Diadinamis merupakan modifikasi dari klasifikasi arus Alternating Current (AC) Digunakan untuk menurunkan nyeri dan meningkatkan sirkulasi darah Pertama kali diperkenalkan oleh dokter gigi dari perancis yakni dr. Bernard, sehingga juga dikenal sebagai arus Bernard
  • 3. Frekuensi 50 Hz biasanya selain digunakan untuk menurunkan nyeri dan menurunkan oedema Frekuensi 100 Hz mempunyai efek inhibisi sedangkan frekuensi 50 Hz mempunyai efek eksitasi atau fasilitasi kontraksi otot Bentuk arus sinusoidal mempunyai pengaruh inhibisi dan fasilitasi berkaitan dengan penggunaan frekuensi, intensitas dan parameter lainnya
  • 4. Modifikasi Arus Diadinamis Membalikkan salah satu fase dari arus bolak-balik bentuk sinusoidal, sehingga arus menjadi monophasic, searah tanpa interval pulsa (Full Rectification) Menghilangkan fase ke 2 dari arus bolak-balik bentuk sinusoidal, sehingga arus menjadi 1 fase (monophasic) arus searah dengan interval pulsa (Half Rectification)
  • 5. Pilihan Arus Diadinamis Syncopal Rhythm (RS) Longues Periodes (LP) Courtes Periodes (CP) & Cpid (Isodynamic) Diphase Fixe (DF) Monophase Fixe (MF)
  • 6. Monophase Fixe (MF) Merupakan half rectification atau menghilangkan salah satu fase (interval pulse) dari arus bolak balik (50Hz) Efek fisiologis mudah menstimulasi kontraksi otot Indikasi nyeri tanpa spasme otot Terasa sensasi vibrasi kuat Pemasangan elektrode Pain Spot
  • 7. Merupakan full rectification arus bolak-balik (alternating current) Frekuensi 100 Hz Indikasi nyeri dengan spasme otot dan perbaikan sirkulasi darah Digunakan untuk awal terapi Terasa vibrasi ringan, pada intensitas tinggi akan muncul kontraksi otot Pemasangan elektrode Vasotropic Diphase Fixe (DF)
  • 8. Courtes Periode (CP) Merupakan periode pendek (short periode) ditandai dengan pergantian yang cepat antara 1 detik fase MF dan 1 detik fase DF Tanpa interval Efek untuk memperbaiki sirkulasi darah dan menurunkan nyeri Indikasi nyeri akibat trauma Pemasangan elektrode pain spot atau energetic
  • 9. Longues Periodes (LP) Merupakan periode lambat pergantian antara 6 detik fase MF dan 6 detik fase DF diikuti variasi intensitas Efek long lasting analgesic Indikasi untuk myalgia dan neuralgia Terasa sensasi vibrasi kuat dan tusuk kecil dan arus lebih halus dibanding CP Pemasangan elektrode myo- energetic nerve trunk
  • 10. CPid (Isodynamic) Modifikasi CP Bentuk arus identik dengan CP namun amplitude/intensitas selama fase MF 12.5% lebih rendah dibanding CP Terasa lebih halus dibanding CP
  • 11. CP dan LP digunakan untuk mencegah akomodasi jaringan/adaptasi jaringan
  • 12. Syncopal Rhythm (RS) • 1 detik MF diikuti dengan 1 detik istirahat • Digunakan untuk stimulasi otot dan tes eksitabilitas saraf
  • 13. Dosi s Lama waktu terapi tidak boleh lebih dari 12 menit, misal 3 menit tiap 1 pilihan arus Turunkan intensitas jika pasien merasakan nyeri atau rasa panas terbakar Intensitas ditingkatkan sampai level sensoris, vibrasi terasa nyata atau rasa tusuk kecil
  • 14. Pemasangan Elektrode Nerve trunk : sepanjang jalur saraf Trans-regional : berhadapan pada area sendi yang diterapi Vasotropic : sepanjang jalur vaskularisasi Paravertebal : elektrode diletakkan pada samping-samping vertebra sesuai segmen akar yang mensuplai dermatome area cedera Myo-energetic : pada ujung-ujung perut otot (bipolar) atau 1 elektroda pada motor point lainnya pada poksimal (monopolar) Pain Spot : tepat pada area nyeri
  • 15. Efek Fisiologis Memelihara konduktivitas saraf motorik namun bukan pilihan yang tepat untuk meningkatkan kekuatan otot Menurunkan inflamasi dan bengkak Meningkatkan sirkulasi lokal melewati pelepasan histamin dan stimulasi saraf otonom Menurunkan nyeri secara langsung melewati mekanisme gate control dan secara tidak langsung dengan memperbaiki sirkulasi darah lokal dengan mekanisme pumping action dalam membuang zat iritan dan sisa metabolism
  • 16. Efek Elektrokimia Untuk mencegah kerusakan pada kulit maka penggunaan hanya disarankan 10 sampai 12 menit Resiko terjadi iritasi ataupun kerusakan kulit yang signifikan (low Ph) Arus diadinamis merupakan arus bolak-balik yang disearahkan (DC) dengan amplitude yang relatif tinggi
  • 17. Indikas i Gangguan saraf tepi seperti neuralgia, radiculopathy dan herpes zoster Sudeck atrophy Nyeri pada persendian kecil Cedera jaringan lunak seperti sprain, epicondylitis, contusion (benturan)
  • 18. Kontraindikasi Cardiac pace maker Thrombosis Penggunaan metal Infeksi Gangguan sensasi (hilang sensasi) Luka terbuka