ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Strength Duration
Curve (SDC)
Aditya Johan Romadhon, SST.FT, M.Fis
Pendahulu
an
Hubungan terbalik tersebut sering disebut sebagai hukum eksitasi (law
of excitation)
Intensitas rendah-durasi panjang, intensitas tinggi-durasi pendek
Kurva yang terbentuk memiliki hubungan terbalik antara amplitude dan
durasi
Fungsi utama yakni untuk mengetahui tingkat eksitabilitas jaringan,
khususnya jaringan saraf motoris
SDC merupakan kurva yang terbentuk dari hubungan antara amplitude
dan durasi
Durasi pendek cukup
untuk kebutuhan
stimulasi serabut saraf
berpenampang tebal
Diperlukan durasi
Panjang untuk stimulasi
serabut saraf
berpenampang tipis/
tidak berpenampang
Penerapan SDC Dalam
Klinis
Regenerasi pada umumnya berlangsung 270 hari atau 9 bulan
Pada umumnya pada hari ke 21/22 regenerasi saraf dimulai
Dilakukan pada hari ke 20 paska cedera
Tujuan utama penggunaan SDC di klinis adalah untuk mengetahui apakah
otot ter-inervasi dengan baik atau terjadi gangguan denervated
(partial/total)
Klasifikasi Kerusakan Saraf
Tepi
Materi Pembelajaran Fisioterapi Strength Duration Curve
Penggunaan Bentuk Arus
Rectangular
Untuk mengetahui nilai Rheobase dan Chronaxie
Menggunakan Constant Current (CC) ataupun Constant Voltage (CV)
Menggunakan durasi panjang 1000 ms (1 detik)
Arus diputus tiap 1 detik
Klasifikasi arus searah yang diputus, sering disebut sebagai Interrupted
Direct Current (IDC) atau ada yang meng istilahkan sebagai Interrupted
Galvanic (IG)
Rheobase &
Chronaxie
Rheobase adalah intensitas
minimal (mA)
menghasilkan kontraksi
otot minimal dengan durasi
pulsa 1000 ms/1 detik
Chronaxie adalah durasi
minimal (ms) menghasilkan
kontraksi otot minimal
dengan intensitas 2 kali
rheobase
Nilai Chronaxie
Normal
Nilai Chronaxie sering
digunakan untuk menentukan
apakah otot terdapat gangguan
inervasi saraf motoric atau tidak
Nilai chronaxie normal
dibawah 1 ms pada
CC
Dibawah 0.1 ms pada
penggunaan CV
• Setiap otot memiliki nilai chronaxie yang berbeda, namun masih berada
pada kisaran nilai normal (CC <1 ms/ CV <0.1 ms)
Otot sehat memiliki nilai temps utile sekitar 10 µs
Yakni durasi minimal untuk menghasilkan kontraksi otot minimal
dengan intensitas rheobase
Selain nilai rheobase dan chronaxie, penggunaan arus rectangular
juga digunakan untuk mendapatkan nilai temps utile
Penggunaan Bentuk Arus
Triangular
Nilai accommodation quotient didapat dari hasil bagi antara
accommodation threshold dan rheobase
Kurva triangular lebih tinggi dibanding rectangular
Accomodation quotient merujuk pada kemampuan akomodasi/ adaptasi
jaringan terhadap peningkatan intensitas secara bertahap
Accomodation threshold adalah intensitas minimal menghasilkan
kontraksi otot minimal dengan durasi panjang 1000 ms/1 detik
Penggunaan bentuk arus triangular pada SDC digunakan untuk
menentukan nilai accommodation threshold dan accommodation
quotient
Materi Pembelajaran Fisioterapi Strength Duration Curve
Accommodation
Quotient
Nilai normal
accommodation quotient
adalah 2 – 6
Referensi lain mengatakan 3
– 6
Jika nilai kurang maka
diindikasikan sebagai
degenerasi saraf
Jika nilai lebih diindikasikan
tanda neurogenic dystonia
Pada umumnya jaringan sehat memiliki nilai optimum phase sebesar 20
ms
Yakni durasi minimal yang dibutuhkan untuk menghasilkan kontraksi
minimal pada arus triangular
Selain nilai accommodation threshold dan accommodation quotient,
penggunaan bentuk arus triangular pada SDC juga digunakan untuk
mengetahui nilai optimum phase
Materi Pembelajaran Fisioterapi Strength Duration Curve
Materi Pembelajaran Fisioterapi Strength Duration Curve
Materi Pembelajaran Fisioterapi Strength Duration Curve
Materi Pembelajaran Fisioterapi Strength Duration Curve
Materi Pembelajaran Fisioterapi Strength Duration Curve
Materi Pembelajaran Fisioterapi Strength Duration Curve
Materi Pembelajaran Fisioterapi Strength Duration Curve
Materi Pembelajaran Fisioterapi Strength Duration Curve
SEKIAN & TERIMAKASIH

More Related Content

Materi Pembelajaran Fisioterapi Strength Duration Curve

  • 1. Strength Duration Curve (SDC) Aditya Johan Romadhon, SST.FT, M.Fis
  • 2. Pendahulu an Hubungan terbalik tersebut sering disebut sebagai hukum eksitasi (law of excitation) Intensitas rendah-durasi panjang, intensitas tinggi-durasi pendek Kurva yang terbentuk memiliki hubungan terbalik antara amplitude dan durasi Fungsi utama yakni untuk mengetahui tingkat eksitabilitas jaringan, khususnya jaringan saraf motoris SDC merupakan kurva yang terbentuk dari hubungan antara amplitude dan durasi
  • 3. Durasi pendek cukup untuk kebutuhan stimulasi serabut saraf berpenampang tebal Diperlukan durasi Panjang untuk stimulasi serabut saraf berpenampang tipis/ tidak berpenampang
  • 4. Penerapan SDC Dalam Klinis Regenerasi pada umumnya berlangsung 270 hari atau 9 bulan Pada umumnya pada hari ke 21/22 regenerasi saraf dimulai Dilakukan pada hari ke 20 paska cedera Tujuan utama penggunaan SDC di klinis adalah untuk mengetahui apakah otot ter-inervasi dengan baik atau terjadi gangguan denervated (partial/total)
  • 7. Penggunaan Bentuk Arus Rectangular Untuk mengetahui nilai Rheobase dan Chronaxie Menggunakan Constant Current (CC) ataupun Constant Voltage (CV) Menggunakan durasi panjang 1000 ms (1 detik) Arus diputus tiap 1 detik Klasifikasi arus searah yang diputus, sering disebut sebagai Interrupted Direct Current (IDC) atau ada yang meng istilahkan sebagai Interrupted Galvanic (IG)
  • 8. Rheobase & Chronaxie Rheobase adalah intensitas minimal (mA) menghasilkan kontraksi otot minimal dengan durasi pulsa 1000 ms/1 detik Chronaxie adalah durasi minimal (ms) menghasilkan kontraksi otot minimal dengan intensitas 2 kali rheobase
  • 9. Nilai Chronaxie Normal Nilai Chronaxie sering digunakan untuk menentukan apakah otot terdapat gangguan inervasi saraf motoric atau tidak Nilai chronaxie normal dibawah 1 ms pada CC Dibawah 0.1 ms pada penggunaan CV
  • 10. • Setiap otot memiliki nilai chronaxie yang berbeda, namun masih berada pada kisaran nilai normal (CC <1 ms/ CV <0.1 ms)
  • 11. Otot sehat memiliki nilai temps utile sekitar 10 µs Yakni durasi minimal untuk menghasilkan kontraksi otot minimal dengan intensitas rheobase Selain nilai rheobase dan chronaxie, penggunaan arus rectangular juga digunakan untuk mendapatkan nilai temps utile
  • 12. Penggunaan Bentuk Arus Triangular Nilai accommodation quotient didapat dari hasil bagi antara accommodation threshold dan rheobase Kurva triangular lebih tinggi dibanding rectangular Accomodation quotient merujuk pada kemampuan akomodasi/ adaptasi jaringan terhadap peningkatan intensitas secara bertahap Accomodation threshold adalah intensitas minimal menghasilkan kontraksi otot minimal dengan durasi panjang 1000 ms/1 detik Penggunaan bentuk arus triangular pada SDC digunakan untuk menentukan nilai accommodation threshold dan accommodation quotient
  • 14. Accommodation Quotient Nilai normal accommodation quotient adalah 2 – 6 Referensi lain mengatakan 3 – 6 Jika nilai kurang maka diindikasikan sebagai degenerasi saraf Jika nilai lebih diindikasikan tanda neurogenic dystonia
  • 15. Pada umumnya jaringan sehat memiliki nilai optimum phase sebesar 20 ms Yakni durasi minimal yang dibutuhkan untuk menghasilkan kontraksi minimal pada arus triangular Selain nilai accommodation threshold dan accommodation quotient, penggunaan bentuk arus triangular pada SDC juga digunakan untuk mengetahui nilai optimum phase