2. Pendahulu
an
Hubungan terbalik tersebut sering disebut sebagai hukum eksitasi (law
of excitation)
Intensitas rendah-durasi panjang, intensitas tinggi-durasi pendek
Kurva yang terbentuk memiliki hubungan terbalik antara amplitude dan
durasi
Fungsi utama yakni untuk mengetahui tingkat eksitabilitas jaringan,
khususnya jaringan saraf motoris
SDC merupakan kurva yang terbentuk dari hubungan antara amplitude
dan durasi
3. Durasi pendek cukup
untuk kebutuhan
stimulasi serabut saraf
berpenampang tebal
Diperlukan durasi
Panjang untuk stimulasi
serabut saraf
berpenampang tipis/
tidak berpenampang
4. Penerapan SDC Dalam
Klinis
Regenerasi pada umumnya berlangsung 270 hari atau 9 bulan
Pada umumnya pada hari ke 21/22 regenerasi saraf dimulai
Dilakukan pada hari ke 20 paska cedera
Tujuan utama penggunaan SDC di klinis adalah untuk mengetahui apakah
otot ter-inervasi dengan baik atau terjadi gangguan denervated
(partial/total)
7. Penggunaan Bentuk Arus
Rectangular
Untuk mengetahui nilai Rheobase dan Chronaxie
Menggunakan Constant Current (CC) ataupun Constant Voltage (CV)
Menggunakan durasi panjang 1000 ms (1 detik)
Arus diputus tiap 1 detik
Klasifikasi arus searah yang diputus, sering disebut sebagai Interrupted
Direct Current (IDC) atau ada yang meng istilahkan sebagai Interrupted
Galvanic (IG)
8. Rheobase &
Chronaxie
Rheobase adalah intensitas
minimal (mA)
menghasilkan kontraksi
otot minimal dengan durasi
pulsa 1000 ms/1 detik
Chronaxie adalah durasi
minimal (ms) menghasilkan
kontraksi otot minimal
dengan intensitas 2 kali
rheobase
9. Nilai Chronaxie
Normal
Nilai Chronaxie sering
digunakan untuk menentukan
apakah otot terdapat gangguan
inervasi saraf motoric atau tidak
Nilai chronaxie normal
dibawah 1 ms pada
CC
Dibawah 0.1 ms pada
penggunaan CV
10. • Setiap otot memiliki nilai chronaxie yang berbeda, namun masih berada
pada kisaran nilai normal (CC <1 ms/ CV <0.1 ms)
11. Otot sehat memiliki nilai temps utile sekitar 10 µs
Yakni durasi minimal untuk menghasilkan kontraksi otot minimal
dengan intensitas rheobase
Selain nilai rheobase dan chronaxie, penggunaan arus rectangular
juga digunakan untuk mendapatkan nilai temps utile
12. Penggunaan Bentuk Arus
Triangular
Nilai accommodation quotient didapat dari hasil bagi antara
accommodation threshold dan rheobase
Kurva triangular lebih tinggi dibanding rectangular
Accomodation quotient merujuk pada kemampuan akomodasi/ adaptasi
jaringan terhadap peningkatan intensitas secara bertahap
Accomodation threshold adalah intensitas minimal menghasilkan
kontraksi otot minimal dengan durasi panjang 1000 ms/1 detik
Penggunaan bentuk arus triangular pada SDC digunakan untuk
menentukan nilai accommodation threshold dan accommodation
quotient
15. Pada umumnya jaringan sehat memiliki nilai optimum phase sebesar 20
ms
Yakni durasi minimal yang dibutuhkan untuk menghasilkan kontraksi
minimal pada arus triangular
Selain nilai accommodation threshold dan accommodation quotient,
penggunaan bentuk arus triangular pada SDC juga digunakan untuk
mengetahui nilai optimum phase