ݺߣ

ݺߣShare a Scribd company logo
Materi Penyuluhan Kader Kesehatan 1 Maret 2018
KELOMPOK RAWAN PENYAKIT GIGI DAN MULUT
(Siapa, Apa dan Bagaimana?)
Pada umumnya karies gigi dan kelainan mulut lainnya terjadi pada setiap orang yang
mengabaikan kesehatan gigi dan mulut. Tetapi, ada kelompok orang-orang tertentu, dimana karies
gigi dan kelainan-kelainan mulut sangat mudah menyerang. Kelompok masyarakat ini tentu perlu
mendapat perhatian lebih disamping perlu diberi pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut.
Kelompok tersebut adalah Ibu hamil dan Balita.
Sebelum membahas lebih jauh, kiranya perlu mengingat kembali apa yang pernah kita pelajari
di pertemuan sebelumnya, yaitu tentang proses radang gusi dan karies gigi berikut ini.
1. Ibu hamil
a. Peradangan/pembengkakan gusi.
Pada ibu hamil sering terjadi gangguan hormonal. Bila bumil tersebut kurang
memelihara kebersihan giginya, maka peradangan gusi ini akan makin parah, gusi mudah
berdarah dan timbul gangguan fungsi mengunyah. Umumnya terjadi pada trimester kedua
kehamilan.
Bakteri penyebab radang gusi dapat masuk ke pembuluh darah melalui gusi, kemudian
bakteri dapat mencapai rahim dan merangsang produksi “prostaglandin”, zat kimia yang dapat
menyebabkan kontraksi rahim sehingga janin lahir prematur.
b. Kerusakan gigi/gigi berlubang
Kehamilan tidak langsung meyebabkan gigi berlubang. Gigi berlubang terbentuk
karena asam yang dihasilkan dari fermentasi sisa makanan oleh bakteri.
Pada masa kehamilan, sering terjadi keengganan menjaga kebersihan gigi, kesukaan
makan makanan yang masam, adanya sisa cairan asam lambung di mulut akibat muntah.
Keadaan-keadaan inilah yang mempercepat proses kerusakaan gigi.
c. Tumor Kehamilan
Perubahan hormon estrogen dan progesteron pada saat hamil mengakibatkan
meningkatnya vaskularisasi dan peubahan dinding pembuluh darah di gusi sehingga gusi
menjadi lebih sensitif terhadap iritasi lokal. Adanya iritasi lokal ini dapat menimbulkan suatu
pembentukan pertumbuhan pada gusi, seperti tumor atau daging lebih. Ciri-cirinya antara lain
warna gusi kemerahan sampai keunguan, pembesaran terjadi sampai menutupi gigi, mudah
berdarah jika terkena benda keras, tidak sakit. Tumor ini biasanya akan hilang sesudah
melahirkan.
Bagan 2: Proses Peradangan Gusi Bagan 1: Proses Terjadinya Karies Gigi
2. Balita
Karies atau keropos (rampant caries = gigis) yang melibatkan banyak gigi sering terlihat
pada anak balita. Keadaan ini disebabkan karena hal-hal sebagai berikut:
a. Minum susu botol/ASI sambil tidur sepanjang malam.
b. Minum susu yang manis terutama sebelum tidur tanpa dibersihkan.
c. Kebiasaan anak yang suka makan makanan yang manis-manis seperti cokelat, permen, ice
cream, juga kebiasaan jajan lainnya.
d. Kurangnya perhatian orang tua akan kesehatan gigi anaknya.
Karies Botol Susu
Anjuran bagi ibu hamil adalah sebagai berikut:
1. Menghilangkan semua jenis iritan lokal seperti plak sisa makanan dan karang gigi.
2. Jika ada tambalan gigi yang tidak baik, atau gigi tiruan yang tidak nyaman segera diperbaiki.
3. Menyikat gigi setiap hari terutama setelah makan dan sebelum tidur.
4. Membersihkan gigi dengan benang gigi (dental floss) di sela-sela gigi.
5. Mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung gula dan karbohodrat.
6. Melakukan pemeriksaan gigi secara teratur.
Anjuran untuk pencegahan karies pada balita:
1. Dalam hal menyikat gigi sikatlah paling sedikit 2 x sehari. Pada bayi sikatlah dengan sikat gigi
kecil dan berbulu lembut atau dengan handuk bersih atau kapas.
2. Biasakan balita kumur-kumur setelah minum susu, bila belum bisa kumur-kumur berilah
minum air putih matang.
3. Hindari makanan/jajanan yang merusak gigi.
4. Orang tua hendaknya selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut anaknya, karena kesehatan
gigi balita sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan pengawasan penuh orang tuanya.
Wonogiri, 1 Maret 2018
Penyuluh,

More Related Content

Materi penyuluhan ttg kelompok rawan karies

  • 1. Materi Penyuluhan Kader Kesehatan 1 Maret 2018 KELOMPOK RAWAN PENYAKIT GIGI DAN MULUT (Siapa, Apa dan Bagaimana?) Pada umumnya karies gigi dan kelainan mulut lainnya terjadi pada setiap orang yang mengabaikan kesehatan gigi dan mulut. Tetapi, ada kelompok orang-orang tertentu, dimana karies gigi dan kelainan-kelainan mulut sangat mudah menyerang. Kelompok masyarakat ini tentu perlu mendapat perhatian lebih disamping perlu diberi pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut. Kelompok tersebut adalah Ibu hamil dan Balita. Sebelum membahas lebih jauh, kiranya perlu mengingat kembali apa yang pernah kita pelajari di pertemuan sebelumnya, yaitu tentang proses radang gusi dan karies gigi berikut ini. 1. Ibu hamil a. Peradangan/pembengkakan gusi. Pada ibu hamil sering terjadi gangguan hormonal. Bila bumil tersebut kurang memelihara kebersihan giginya, maka peradangan gusi ini akan makin parah, gusi mudah berdarah dan timbul gangguan fungsi mengunyah. Umumnya terjadi pada trimester kedua kehamilan. Bakteri penyebab radang gusi dapat masuk ke pembuluh darah melalui gusi, kemudian bakteri dapat mencapai rahim dan merangsang produksi “prostaglandin”, zat kimia yang dapat menyebabkan kontraksi rahim sehingga janin lahir prematur. b. Kerusakan gigi/gigi berlubang Kehamilan tidak langsung meyebabkan gigi berlubang. Gigi berlubang terbentuk karena asam yang dihasilkan dari fermentasi sisa makanan oleh bakteri. Pada masa kehamilan, sering terjadi keengganan menjaga kebersihan gigi, kesukaan makan makanan yang masam, adanya sisa cairan asam lambung di mulut akibat muntah. Keadaan-keadaan inilah yang mempercepat proses kerusakaan gigi. c. Tumor Kehamilan Perubahan hormon estrogen dan progesteron pada saat hamil mengakibatkan meningkatnya vaskularisasi dan peubahan dinding pembuluh darah di gusi sehingga gusi menjadi lebih sensitif terhadap iritasi lokal. Adanya iritasi lokal ini dapat menimbulkan suatu pembentukan pertumbuhan pada gusi, seperti tumor atau daging lebih. Ciri-cirinya antara lain warna gusi kemerahan sampai keunguan, pembesaran terjadi sampai menutupi gigi, mudah berdarah jika terkena benda keras, tidak sakit. Tumor ini biasanya akan hilang sesudah melahirkan. Bagan 2: Proses Peradangan Gusi Bagan 1: Proses Terjadinya Karies Gigi
  • 2. 2. Balita Karies atau keropos (rampant caries = gigis) yang melibatkan banyak gigi sering terlihat pada anak balita. Keadaan ini disebabkan karena hal-hal sebagai berikut: a. Minum susu botol/ASI sambil tidur sepanjang malam. b. Minum susu yang manis terutama sebelum tidur tanpa dibersihkan. c. Kebiasaan anak yang suka makan makanan yang manis-manis seperti cokelat, permen, ice cream, juga kebiasaan jajan lainnya. d. Kurangnya perhatian orang tua akan kesehatan gigi anaknya. Karies Botol Susu Anjuran bagi ibu hamil adalah sebagai berikut: 1. Menghilangkan semua jenis iritan lokal seperti plak sisa makanan dan karang gigi. 2. Jika ada tambalan gigi yang tidak baik, atau gigi tiruan yang tidak nyaman segera diperbaiki. 3. Menyikat gigi setiap hari terutama setelah makan dan sebelum tidur. 4. Membersihkan gigi dengan benang gigi (dental floss) di sela-sela gigi. 5. Mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung gula dan karbohodrat. 6. Melakukan pemeriksaan gigi secara teratur. Anjuran untuk pencegahan karies pada balita: 1. Dalam hal menyikat gigi sikatlah paling sedikit 2 x sehari. Pada bayi sikatlah dengan sikat gigi kecil dan berbulu lembut atau dengan handuk bersih atau kapas. 2. Biasakan balita kumur-kumur setelah minum susu, bila belum bisa kumur-kumur berilah minum air putih matang. 3. Hindari makanan/jajanan yang merusak gigi. 4. Orang tua hendaknya selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut anaknya, karena kesehatan gigi balita sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan pengawasan penuh orang tuanya. Wonogiri, 1 Maret 2018 Penyuluh,