際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
PERENCANAAN DAN
PEMODELAN TRANSPORTASI
DESKRIPSI SINGKAT
 Mata kuliah ini berisi tentang konsep
perencanaan jaringan transportasi kota dan
regional, survey demand transportasi, kalibrasi
pemodelan demand transportasi, dan aplikasi
model transportasi dalam peramalan dan
pembatasan demand transportasi.
Daftar Pustaka dan
MK Prasyarat
DAFTAR PUSTAKA
Tamin, O.F. (2000) Perencanaan dan Pemodelan Transportasi
Taaffe E.J. and Gauthier Jr, H.L. (1973) Geography of Transportation
Dickey (1975) Metropolitan Transportation Planning. Tata Mc Graw-Hill Publishing. New Delhi.
Black, J. (1981) Urban Transport Planning Theory and Practice. Croom Helm London.
Simon, J. and Furth, P.G. (1985) Generating a bus route O-D matrix from on-off data. Journal of Transportation. ASCE.
Ortuzar, J.deD. And Willumsen, L.G. (1990) Moselling Transport. John Wiley and Sons.
Stopher and Meyburg (1975) Urban Transportation Modeling and Planing
PRASYARAT
Pernah mengikuti:
Matematika Rekayasa
Statistik Terapan
Geometrik Jalan dan Jalan Rel
Rekayasa Lalu Lintas
Metode Numerik
Fisika Dasar 1
Pola Tata Guna Lahan
Pada Kota yang Terencana
Pemukiman
Perdagangan
Perkantora
n
Industri
Perkembangan kota tidak terencana
Pemukiman
Slum area
Perdagangan
Perkantora
n
Industri
Industri
Kota Satelit
Perkantoran
Perkembangan kota terrencana
Pemukiman
Perdagangan
Perkantora
n
Industri
Kota mandiri
Green Belt
Materi perkuliahan tentang pemodelan transportasi
Hirarki Kawasan Dalam Kota
Kawasan Primer:
 Kawasan perdagangan wholesale (CBD), pelabuhan, pasar induk
 Menarik perjalanan dari luar kota (perjalanan truk)
Kawasan Sekunder I :
 Pusat kota (bisnis retail, perkantoran)
 Menarik perjalanan dari penjuru kota dan metropolitan area (perjalanan
kommuter)
Kawasan Sekunder II:
 Pusat kawasan (misal Surabaya Barat)
 Menarik perjalanan dari sebagian kota
Kawasan Sekunder III:
 Pusat pemukiman
 Menarik perjalanan lokal dari perumahan di sekitarnya
Perumahan
 Menarik perjalanan yang sifatnya neighbourhood
141005
Sosialisasi UU No 38/2004, PP No. 15/2005
dan RPP Jalan
9
Sistem Jaringan
Jalan Sekunder
(rev)
JALAN ARTERI
SEKUNDER (JAS)
F1
Kawasan
Primer
JALAN ARTERI SEKUNDER (JAS)
F2,1
Kawasan
Sekunder
I
JALAN ARTERI
SEKUNDER (JAS)
F2,1
Kawasan
Sekunder
I
JALAN ARTERI
SEKUNDER (JAS)
F2,2
Kawasan
Sekunder
II
JALAN KOLEKTOR
SEKUNDER (JKS)
JALAN ARTERI SEKUNDER (JAS)
F2,2
Kawasan
Sekunder
II
JALAN KOLEKTOR SEKUNDER (JKS)
F2,3
Kawasan
Sekunder
III
JALAN LOKAL
SEKUNDER (JLS)
F2,3
Kawasan
Sekunder
III
Perumahan
/persil Perumahan
/persil
JALAN
LINGKUNGAN
SEKUNDER (JLS)
JALAN LOKAL SEKUNDER (JLS)
JALAN LOKAL
SEKUNDER
(JLS)
JALAN LOKAL
SEKUNDER
(JLS)
Bentuk Jaringan Kota
Bentuk Dasar Jaringan Kota
 Bentuk Jaringan Grid
 Bentuk Jaringan Radial
Pengembangan Selanjutnya:
 Ring Road
Pola Jaringan Jalan: Grid
(Mojokerto)
Pola Jaringan Jalan: Grid
(Pasuruan)
Pola Jaringan Jalan Grid:
NewYork
Grid dengan Ring Road :
Yogyakarta
Circular
(New Delhi)
Radial + Ring Road :
Paris + Kota Satelit
Radial + Ring Road :
London + Greater Area
By-pass = 遜 Ring Road :
Bandung
Rencanakan Konsep Jaringan
Jalan Arteri Kota Surabaya

More Related Content

Materi perkuliahan tentang pemodelan transportasi

  • 2. DESKRIPSI SINGKAT Mata kuliah ini berisi tentang konsep perencanaan jaringan transportasi kota dan regional, survey demand transportasi, kalibrasi pemodelan demand transportasi, dan aplikasi model transportasi dalam peramalan dan pembatasan demand transportasi.
  • 3. Daftar Pustaka dan MK Prasyarat DAFTAR PUSTAKA Tamin, O.F. (2000) Perencanaan dan Pemodelan Transportasi Taaffe E.J. and Gauthier Jr, H.L. (1973) Geography of Transportation Dickey (1975) Metropolitan Transportation Planning. Tata Mc Graw-Hill Publishing. New Delhi. Black, J. (1981) Urban Transport Planning Theory and Practice. Croom Helm London. Simon, J. and Furth, P.G. (1985) Generating a bus route O-D matrix from on-off data. Journal of Transportation. ASCE. Ortuzar, J.deD. And Willumsen, L.G. (1990) Moselling Transport. John Wiley and Sons. Stopher and Meyburg (1975) Urban Transportation Modeling and Planing PRASYARAT Pernah mengikuti: Matematika Rekayasa Statistik Terapan Geometrik Jalan dan Jalan Rel Rekayasa Lalu Lintas Metode Numerik Fisika Dasar 1
  • 4. Pola Tata Guna Lahan Pada Kota yang Terencana Pemukiman Perdagangan Perkantora n Industri
  • 5. Perkembangan kota tidak terencana Pemukiman Slum area Perdagangan Perkantora n Industri Industri Kota Satelit Perkantoran
  • 8. Hirarki Kawasan Dalam Kota Kawasan Primer: Kawasan perdagangan wholesale (CBD), pelabuhan, pasar induk Menarik perjalanan dari luar kota (perjalanan truk) Kawasan Sekunder I : Pusat kota (bisnis retail, perkantoran) Menarik perjalanan dari penjuru kota dan metropolitan area (perjalanan kommuter) Kawasan Sekunder II: Pusat kawasan (misal Surabaya Barat) Menarik perjalanan dari sebagian kota Kawasan Sekunder III: Pusat pemukiman Menarik perjalanan lokal dari perumahan di sekitarnya Perumahan Menarik perjalanan yang sifatnya neighbourhood
  • 9. 141005 Sosialisasi UU No 38/2004, PP No. 15/2005 dan RPP Jalan 9 Sistem Jaringan Jalan Sekunder (rev) JALAN ARTERI SEKUNDER (JAS) F1 Kawasan Primer JALAN ARTERI SEKUNDER (JAS) F2,1 Kawasan Sekunder I JALAN ARTERI SEKUNDER (JAS) F2,1 Kawasan Sekunder I JALAN ARTERI SEKUNDER (JAS) F2,2 Kawasan Sekunder II JALAN KOLEKTOR SEKUNDER (JKS) JALAN ARTERI SEKUNDER (JAS) F2,2 Kawasan Sekunder II JALAN KOLEKTOR SEKUNDER (JKS) F2,3 Kawasan Sekunder III JALAN LOKAL SEKUNDER (JLS) F2,3 Kawasan Sekunder III Perumahan /persil Perumahan /persil JALAN LINGKUNGAN SEKUNDER (JLS) JALAN LOKAL SEKUNDER (JLS) JALAN LOKAL SEKUNDER (JLS) JALAN LOKAL SEKUNDER (JLS)
  • 10. Bentuk Jaringan Kota Bentuk Dasar Jaringan Kota Bentuk Jaringan Grid Bentuk Jaringan Radial Pengembangan Selanjutnya: Ring Road
  • 11. Pola Jaringan Jalan: Grid (Mojokerto)
  • 12. Pola Jaringan Jalan: Grid (Pasuruan)
  • 13. Pola Jaringan Jalan Grid: NewYork
  • 14. Grid dengan Ring Road : Yogyakarta
  • 16. Radial + Ring Road : Paris + Kota Satelit
  • 17. Radial + Ring Road : London + Greater Area
  • 18. By-pass = 遜 Ring Road : Bandung
  • 19. Rencanakan Konsep Jaringan Jalan Arteri Kota Surabaya