ݺߣ

ݺߣShare a Scribd company logo
Page 1
Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS)
OSIS MA Nurul Huda Wadeng Sidayu
Wadeng, 07 Mei 2017
Page 2
Nama : Amar Faruq, S.Pd, M.MPd
Tempat/Tanggal Lahir : Gresik/ 04 Nopember 1973
Status : Kawin
Anak : 2 Anak
Pendidikan : S-1 UNESA
S-2 UTS
Jurusan Manajemen Pendidikan
Hobby : Membaca dan berolah raga
Alamat : Bolo Ujungpangkah Gresik
Pekerjaan : PNS di Kemenag Gresik
Page 3
Permainan Rantai Nama
Langkahnya :
1.Peserta bersama pemandu berdiri didalam lingkaran
2.Pemandu menjelaskan aturan permainan sebagai berikut
3.Salah seorang menyebut nama dengan suara keras agar terdengar setiap
peserta, kemudian peserta yang berdiri disebelahnya menyebutkan nama peserta
pertama tadi ditambah namanya sendiri seterusnya sampai selesai
4.Proses ini diulang lagi dengan berlawanan dimulai dari peserta terakhir
menyebutkan rantai nama tersebu
Page 4
Caranya
1.Membagi teman menjadi 2 atau lebih
2.Ambil satu pemimpin atau utusan dari setiap tim
3.Tim membuat barisan satu dengan lain menghadap satu arah,
pemberi pesan menepuk pundak, jika sudah menyampaikan
pesan , segera berbalik kembali,
4.Utusan tersebut harus menyampaikan pesan yang diinginkan oleh
pemberi pesan
Variasi Komunikasi Kelompok
Page 5
Apa ya Problem
Solving???
Problem solving sama artinya dengan pemecahan
masalah.
Page 6
Keadaan tidak seimbang antara
harapan/keinginan dengan
kenyataan yang ada
Agung Wijaya mengemukakan, bahwa
Page 7
PPTERS.BLOGSPOT.COM
Problem solving sama artinya
dengan pemecahan masalah.
Page 8
Problem solving merupakan suatu prosedur yang
didalamnya terdapat langkah-langkah yang harus
diikuti dalam memecahkan masalah yang dihadapi
seseorang sebagai perorangan atau seseorang
sebagai pemimpin organisasi atau keanggotaan
organisasi.
Page 9
Slameto (1988:2) mengemukakan bahwa: "Belajar ialah
suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksi individu dengan
lingkungannya”
Pengertian Belajar
Page 10
mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki
tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal,
tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah. Contoh :
siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan
tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 –
140), namun prestasi belajarnya biasa-biasa saja atau
malah sangat rendah.
Page 11
Learning Disfunction 
Gejala dimana proses belajar yang 
dilakukan siswa tidak berfungsi dengan 
baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut 
tidak menunjukkan adanya subnormalitas 
mental, gangguan alat indra, atau 
gangguan psikologis lainnya
Page 12
Underachiever
Siswa yang sesungguhnya memiliki 
tingkat potensi intelektual yang tergolong 
di atas normal, tetapi prestasi belajarnya 
tergolong rendah
Page 13
Learning Disorder atau Kekacauan Belajar
Keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu
karena timbulnya respons yang bertentangan. Pada 
dasarnya, yang mengalami kekacauan belajar, 
potensi dasarnya tidak dirugikan, akan tetapi 
belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya 
respons-respons yang bertentangan, sehingga hasil 
belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi 
yang dimilikinya.
Page 14
Slow Learner atau  lambat  belajar 
adalah siswa yang lambat dalam proses 
belajar, sehingga ia membutuhkan waktu 
yang  lebih  lama  dibandingkan 
sekelompok  siswa  lain  yang  memiliki 
taraf potensi intelektual yang sama
Page 15
Learning Disabilities atau 
ketidakmampuan  belajar  mengacu 
pada  gejala  dimana  siswa  tidak 
mampu  belajar  atau  menghindari 
belajar,  sehingga  hasil  belajar  di 
bawah potensi intelektualnya.
Page 16
Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan
belajar, antara lain :
1. Menunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai
oleh kelompoknya atau di bawah potensi yang dimilikinya.
2. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan.
3. Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu
tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang disediakan.
4. Menunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar, seperti: acuh tak acuh,
menentang, berpura-pura, dusta dan sebagainya.
5. Menunjukkan perilaku yang berkelainan, seperti membolos, datang
terlambat, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, mengganggu di dalam atau
pun di luar kelas, tidak mau mencatat pelajaran, tidak teratur dalam kegiatan
belajar, dan sebagainya.
6. Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar, seperti : pemurung,
mudah tersinggung, pemarah, tidak atau kurang gembira dalam menghadapi
situasi tertentu. Misalnya dalam menghadapi nilai rendah, tidak menunjukkan
perasaan sedih atau menyesal, dan sebagainya.
Page 17
Faktor yang mempengaruhi Belajar
Peserta
didik
Luar Peserta
Didik
Jasmanaiyah
Lingkungan
Keluarga
Lingkungan
Masyarakat
Lingkungan Sekolahl
Kelelahan
Psikologis
inteligensi, minat,
perhatian, bakat,
motivasi, kematangan,
dan kesiapan
Page 18
Page 19

More Related Content

Materi problem solving ma nurul huda

  • 1. Page 1 Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) OSIS MA Nurul Huda Wadeng Sidayu Wadeng, 07 Mei 2017
  • 2. Page 2 Nama : Amar Faruq, S.Pd, M.MPd Tempat/Tanggal Lahir : Gresik/ 04 Nopember 1973 Status : Kawin Anak : 2 Anak Pendidikan : S-1 UNESA S-2 UTS Jurusan Manajemen Pendidikan Hobby : Membaca dan berolah raga Alamat : Bolo Ujungpangkah Gresik Pekerjaan : PNS di Kemenag Gresik
  • 3. Page 3 Permainan Rantai Nama Langkahnya : 1.Peserta bersama pemandu berdiri didalam lingkaran 2.Pemandu menjelaskan aturan permainan sebagai berikut 3.Salah seorang menyebut nama dengan suara keras agar terdengar setiap peserta, kemudian peserta yang berdiri disebelahnya menyebutkan nama peserta pertama tadi ditambah namanya sendiri seterusnya sampai selesai 4.Proses ini diulang lagi dengan berlawanan dimulai dari peserta terakhir menyebutkan rantai nama tersebu
  • 4. Page 4 Caranya 1.Membagi teman menjadi 2 atau lebih 2.Ambil satu pemimpin atau utusan dari setiap tim 3.Tim membuat barisan satu dengan lain menghadap satu arah, pemberi pesan menepuk pundak, jika sudah menyampaikan pesan , segera berbalik kembali, 4.Utusan tersebut harus menyampaikan pesan yang diinginkan oleh pemberi pesan Variasi Komunikasi Kelompok
  • 5. Page 5 Apa ya Problem Solving??? Problem solving sama artinya dengan pemecahan masalah.
  • 6. Page 6 Keadaan tidak seimbang antara harapan/keinginan dengan kenyataan yang ada Agung Wijaya mengemukakan, bahwa
  • 7. Page 7 PPTERS.BLOGSPOT.COM Problem solving sama artinya dengan pemecahan masalah.
  • 8. Page 8 Problem solving merupakan suatu prosedur yang didalamnya terdapat langkah-langkah yang harus diikuti dalam memecahkan masalah yang dihadapi seseorang sebagai perorangan atau seseorang sebagai pemimpin organisasi atau keanggotaan organisasi.
  • 9. Page 9 Slameto (1988:2) mengemukakan bahwa: "Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi individu dengan lingkungannya” Pengertian Belajar
  • 10. Page 10 mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah. Contoh : siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 – 140), namun prestasi belajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah.
  • 13. Page 13 Learning Disorder atau Kekacauan Belajar Keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan. Pada  dasarnya, yang mengalami kekacauan belajar,  potensi dasarnya tidak dirugikan, akan tetapi  belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya  respons-respons yang bertentangan, sehingga hasil  belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi  yang dimilikinya.
  • 14. Page 14 Slow Learner atau  lambat  belajar  adalah siswa yang lambat dalam proses  belajar, sehingga ia membutuhkan waktu  yang  lebih  lama  dibandingkan  sekelompok  siswa  lain  yang  memiliki  taraf potensi intelektual yang sama
  • 15. Page 15 Learning Disabilities atau  ketidakmampuan  belajar  mengacu  pada  gejala  dimana  siswa  tidak  mampu  belajar  atau  menghindari  belajar,  sehingga  hasil  belajar  di  bawah potensi intelektualnya.
  • 16. Page 16 Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar, antara lain : 1. Menunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yang dimilikinya. 2. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan. 3. Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang disediakan. 4. Menunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar, seperti: acuh tak acuh, menentang, berpura-pura, dusta dan sebagainya. 5. Menunjukkan perilaku yang berkelainan, seperti membolos, datang terlambat, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, mengganggu di dalam atau pun di luar kelas, tidak mau mencatat pelajaran, tidak teratur dalam kegiatan belajar, dan sebagainya. 6. Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar, seperti : pemurung, mudah tersinggung, pemarah, tidak atau kurang gembira dalam menghadapi situasi tertentu. Misalnya dalam menghadapi nilai rendah, tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal, dan sebagainya.
  • 17. Page 17 Faktor yang mempengaruhi Belajar Peserta didik Luar Peserta Didik Jasmanaiyah Lingkungan Keluarga Lingkungan Masyarakat Lingkungan Sekolahl Kelelahan Psikologis inteligensi, minat, perhatian, bakat, motivasi, kematangan, dan kesiapan