2. WHO (1948):
Health is stage of complete physical,
mental and social wellbeing and
not merely the absence of disease or
infirmity
3. KONSEP SAKIT
Masih menjadi perdebatan dan belum
ada batasan yang baku.
Proses dinamis dan bersifat relatif.
4. Endemi
keadaan dimana penyakit atau penyebab penyakit
tertentu secara terus menerus tetap ada pada populasi
manusia dalam suatu area geografis tertentu
Epidemi
terjadinya kasus-kasus dengan sifat sifat yang sama pada
sekelompok manusia pada suatu area geografis tertentu dengan efek
yang nyata pada masyarakat tersebut melebihi insidens yang normal
dari penyakit tersebut
Pandemi
Epidemik yang terjadi dalam daerah yang sangat luas
dan biasanya mencakup proporsi populasi yang banyak
9. Variasi keadaan equilibrium (keseimbangan)
Host, Agent dan Environment
1
Periode prepatogenesis, terlihat dalam
keadaan seimbang sebelum sakit (sehat)
10. 2
Periode Patogenesis
Keseimbangan Terganggu
a. Perubahan pada faktor agent
Terdapat agent baru, jumlah agent bertambah,
terjadi mutasi agent dsb. Sehingga kemampuan
agent menginfeksi host bertambah.
11. b. Perubahan pada faktor host.
Bertambahnya jumlah orang yang rentan
terhadap suatu agent mikroorganisme tertentu.
Pada keadaan ini proporsi kerentanan host dalam
populasi bertambah
12. c. Perubahan pada faktor lingkungan yang
menyebabkan mudahnya penyebaran agent
Pada musim hujan agent penyakit demam
berdarah bertambah, sehingga berpotensi
menularkan.
13. d. Perubahan pada faktor lingkungan yang
menyebabkan perubahan pada kerentanan host
Bersamaan meningkatnya polusi udara, penyakit
infeksi saluran pernafasan bertambah karena
terjadi kerentanan host pada populasi.
14. HOST
manusia atau makhluk hidup lainnya, termasuk
burung dan arthropoda, yang menjadi tempat
proses alamiah penyakit
Berupa :
umur, jenis kelamin, ras, anatomi tubuh, status gizi,
sosial ekonomi, status perkawinan, riwayat penyakit,
gaya hidup, hereditas, imunitas, dll
15. Karakteristik Host menghadapi penyakit
Resistensi
Immunitas
kemampuan utk bertahan thd suatu infeksi
kesanggupan host dlm respon imunologis , secara
alamiah/ didapat, tubuh kebal thd suatu
penyakit tertentu
Infeksiusnes potensi host yg terinfeksi utk menularkan penyakit
16. AGENT
suatu unsur, organisme hidup atau kuman infektif yang dapat
menyebabkan terjadinya suatu penyakit
Agent biologik : protozoa, metazoa, bakteri,virus, jamur, ricketsia.
Agent kimia : pestisda, food addictive, obat-obatan, limbah industri
Agent nutrisi : kekurangan atau kelebihan
gizi : karbohidrat, protein, lemak, vitamin.
Agent mekanik/fisik : radiasi dan trauma mekanik
17. Karakteristik Agent
Infektifitas : kesanggupan organisme beradaptasi thd lingkungan
dari host
Patogenitas : kesanggupan organisme menimbulkan reaksi klinik
khusus yg patologis stlh terjadi infeksi
Virulensi : kesanggupan organisme tertentu menghasilkan reaksi
patologis berat, menyebabkan kematian.
Toksisitas : kesanggupan organisme memproduksi reaksi kimia
yang toksis.
Invasivitas : kemampuan organisme melakukan penetrasi
Antigenisitas : kesanggupan organisme merangsang reaksi
imunologis dalam host
18. ENVIRONMENT
semua faktor luar dari suatu individu.
Lingkungan fisik : geografik, iklim, geologi
Lingkungan biologis : kepadatan penduduk,
flora, fauna
Lingkungan sosial : Migrasi/urbanisasi,
lingkungan kerja, perumahan, kekacauan,
bencana alam, perang, banjir
19. Karakteristik Environment
Topografi : situasi lokasi tertentu ,
natural atau hand made
mempengaruhi terjadinya penyakit
Geografi : keadaan berhubungan
dgn struktur geologi bumi
mempengaruhi terjadinya penyakit.
20. RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
PADA MANUSIA
Periode sebelum manusia sakit terdapat interaksi antara
faktor host, agent, dan environment yang berlangsung
terus menerus
Perjalanan penyakit, mulai interaksi pertama dengan
stimulus yang merangsang terjadinya penyakit sampai
terjadi perubahan bentuk dan fungsi dari jaringan sampai
keseimbangan tercapai (sembuh, carrier, cacat atau
meninggal).
21. RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
MASA PREPATHOGENESIS
H
MASA
PATHOGENESIS
Masa
awal
sakit
A
E
Masa
lanjut
Sakit
HORIZON KLINIS
Awal
terjadi
Sakit
Keseimbangan
Pergeseran
Interaksi
keseimbangan
Masa
penyemb
uhan
Meninggal
Kronis
Cacat
Sembuh
Waktu
Tempat
Orang
22. TIGA TAHAP PENCEGAHAN
SOLUSI(1)
PENCEGAHAN
PRIMER :
Mencegah berkembangnya penyakit
sebelum penyakit tersebut terjadi,
dilakukan pada phase prepatogenesis
untuk mendapatkan tingkat kesehatan
optimum dan memberikan perlindungan
spesifik (Imunisasi, Kesling, perlindungan
kecelakaan dsb).
23. TIGA TAHAP PENCEGAHAN
SOLUSI(2)
PENCEGAHAN
SEKUNDER :
PENCEGAHAN
TERSIER :
Untuk mendeteksi dini dan
mengobatai penyakit (skrining
dan pemeriksaan berkala).
Untuk rehabilitasi suatu penyakit,
agar tidak cacat atau gejala sisa
(mengurangi ketergantungan fisik,
emosional)
24. Aplikasi dari upaya pencegahan
SolusiPREPATOGENESIS
HEALTH
PROMOTION
SPESIFIC
PROTECTION
PRIMARY PREVENTION
PATOGENESIS
EARLY DIAGNOSIS
AND PROMPT
TREATMENT
DISABILITY
LIMITATION
SECONDARY PREVENTION
REHABILITATION
TERTIERY
PREVENTION
26. UKURAN-UKURAN EPIDEMIOLOGI
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit menggambarkan
karakteristik kejadian (occurrence) suatu penyakit
atau masalah kesehatan didalam populasi.
1. Proporsi :
Digunakan untuk melihat komposisi suatu variabel dalam
populasinya. Apabila menggunakan angka dasar (konstanta)
adalah 100, maka disebut persentase.
Rumus :
X
X+Y
x K=
27. UKURAN-UKURAN EPIDEMIOLOGI (1)
contoh proporsi :
penduduk wanita = 30 org
penduduk laki-laki = 50 org
Proporsi pddk wanita :
30
30 + 50
x 100 = 37,5%
Proporsi pddk laki-laki = 62,5%
28. UKURAN-UKURAN EPIDEMIOLOGI (2)
2. Rate :
Adalah perbandingan antara jumlah kejadian terhadap
jumlah penduduk yang mempunyai risiko terhadap kejadian
tersebut yang menyangkut interval waktu tertentu.
Rate untuk menyatakan dinamika atau kecepatan
kejadian dalam suatu populasi masyarakat tertentu.
Rumus Rate =
X
Y
x K
29. UKURAN-UKURAN EPIDEMIOLOGI (3)
Rate :
X=
Jumlah kejadian tertentu yang terjadi dalam kurun
waktu tertentu
Y=
Jumlah penduduk yang mempunyai risiko mengalami
kejadian tertentu dalam kurun waktu tertentu
(pop.at risk)
K=
Konstanta (angka dasar)
Contoh : Kasus DBD tahun 2005 di kota A = 400
Penduduk kota A th.2005 = 30.000
I.R = 400 X 1000 = 13,3 /1000 penduduk.
30.000
30. UKURAN-UKURAN EPIDEMIOLOGI (4)
3. RATIO :
Merupakan perbandingan antara 2 kejadian
atau 2 hal antara numerator dan denominator
tidak ada sangkut pautnya.
Misal : Sek ratio DKI Jakarta Laki-laki
= 40
Perempuan = 60
Laki-laki : Perempuan = 1 : 1,5
Populasi proporsi sakit TBC
= 100
Populasi proporsi tidak sakit TBC = 1000
Relative Risk = 100/1000 = 1/10 = 0,1
31. UKURAN-UKURAN EPIDEMIOLOGI (4)
4. Incidens Rate:
I.R =
Jml.Kasus baru pada periode waktu tertentu
Populasi yang berisiko pada waktu yang sama
x K
Incidence pada periode singkat dan terbatas (epidemi)
disebut : Attack Rate (dalam persen)
A.R =
Jumlah kasus
Populasi yang berisiko
x
100 selama epidemi.
32. UKURAN-UKURAN EPIDEMIOLOGI (5)
5. Prevalence Rate:
Jml.Kasus yang ada pada periode waktu tertentu
Populasi seluruhnya pada titik waktu tertentu
P.R =
x K
6. Ukuran Kematian :
a. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate atau CDR)
1
b. Angka Kematian menurut kelompok umur (ASDR)
c. Angka kematian karena penyakit tertentu (CSDR)
1
d. Case Fatality Rate (CFR) = Jml.Kematian/Jml.Kasus x 100%
1
1