Dokumen tersebut membahas berbagai pandangan tentang kurikulum, mulai dari pandangan lama hingga modern. Secara ringkas, kurikulum didefinisikan sebagai program kegiatan belajar mengajar yang direncanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu, serta merefleksikan budaya masyarakat tempat kurikulum diterapkan. Dokumen juga membedakan peran kurikulum antara yang bersifat konservatif, kritis, hingga kreat
3.
Romine (1954) curriculum is
interpreted to mean all of the
organized couses, activities, and
experiences which pupils have under
direction of the school, wheter in the
clasroom or not
Pendapat Modern
4.
Berdasarkan pandangan komprehensif
terhadap setiap kegiatan yang direncanakan
untuk dialami seluruh siswa, kurikulum
berupaya menggabungkan ruang lingkup,
rangkaian, interpretasi, keseimbangan subject
matter, teknik mengajar, dan hal lain yang
dapat direncanakan sebelumnya
(Saylor, Alexander, dan Lewis, 1986)
Kurikulum sebagai suatu program
kegiatan yang terencana
5.
Kurikulum seharusnya tidak dipandang
sebagai aktivitas, melainkan difokuskan
secara langsung pada berbagai hasil
belajar yang diharapkan (intended
learning outcomes)
(Jhonson, 1977 dan Posner, 1982)
Kurikulum sebagai hasil belajar
yang diharapkan
6.
Kurikulum dalam setiap masyarakat
atau budaya seharusnya menjadi
refleksi dari budaya masyarakat itu
sendiri, bukan menekankan pada sistem
ekonomi (komunistik atau kapitalistik)
(Prof. Dr. H. Oemar Hamalik)
Kurikulum sebgai reproduksi
kultural (cultural reproduction)
7.
Kurikulum merupakan satu kumpulan
tugas dan konsep (discrete tasks and
concept) yang harus dikuasai siswa
untuk mencapai tujuan
Kurikulum sebagai kumpulan
tugas dan konsep diskrit
8.
Sejauh mana keberanian sekolah membangun
suatu tatanan sosial yang baru
(George S. Counts, 1932)
Sekolah harus mempersiapkan suatu agenda
pengetahuan dan nilai-nilai yang diyakini
dapat menuntun siswa memperbaiki
masyarakat dan institusi kebudayaan, serta
berbagai keyakinan dan kegiatan praktik
yang mendukungnya.
Kurikulum sebagai agenda
rekonstruksi sosial
9.
Masing-masing individu berusaha
menemukan pengertian (meaning) di tengah-
tengah berbagai peristiwa terakhir yang di
alaminya, kemudian bergerak secara historis
ke dalam pengalamannya sendiri di masa
lampau untuk memulihkan dan membentuk
kembali pengalaman semula.
(Pinar dan Grument, 1976)
Kurikulum sebagai currere
10.
Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1. Orientasi masa lampau
2. Non filsafat pendidikan
3. Tujuan pendidikan
(pengetahuan akademik dan
keterampilan)
4. Berpusat pada mata pelajaran
terpisah
5. (Textbook) tidak up to date
6. Pengembangan secara individu
(taste)
1. Orientasi masa sekarang
2. Filsafat pendidikan sesuai
kebutuhan
3. Tujuan pendidikan
(development)
4. Terpadu dengan bidang studi
(broad field)
5. Berangkat dari permasalahan
disekitar / sehari-hari
6. Kelompok kerja / Gruf
Perbedaan antara kurikulum
lama dan kurikulum baru
11.
Peranan konservatif: mentransmisikan dan
menafsirkan warisan sosial pada generasi
muda.
Peranan kritis atau evaluatif: menilai dan
memilih berbagai nilai sosial yang akan
diwariskan.
Peranan kreatif: menciptakan dan menyusun
yang baru sesuai dengan kebutuhan di masa
sekarang dan masa mendatang.
Peranan Kurikulum
12.
Fungsi Penyesuaian
Fungsi Integrasi
Fungsi Diferensiasi
Fungsi Persiapan
Fungsi Pemilihan
Fungsi Diagnostik
Fungsi Kurikulum
(Alexander Inglis, 1918)