際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
油
Logika  adalah suatu metode atau teknik yang diciptakan untuk meneliti ketepatan penalaran. Penalaran  adalah suatu bentuk pemikiran yang masuk akal. Untuk menyampaikan pemikiran tersebut seseorang menggunakan kalimat. Kalimat  adalah kumpulan kata yang disusun menurut aturan tata bahasa. Kata adalah rangkaian huruf yang mengandung arti.   Kalimat berarti rangkaian kata yang disusun menurut aturan tata bahasa dan mengandung arti. Dalam logika matematika hanya dibicarakan kalimat-kalimat berarti yang menerangkan   (kalimat deklaratif/indicative sentences).
Dalam matematika hanya akan dipelajari kalimat yang mempunyai arti saja. Contoh   : 1.  4 kurang dari 5 . 2.   Jakarta adalah Ibu Kota Indonesia. 3.   2 adalah bilangan prima yang genap . 4.  3 adalah bilangan genap . Kalimat-kalimat diatas hanya bernilai benar saja atau salah saja, tidak sekaligus benar dan salah pada saat yang sama. Kalimat-kalimat yang berbentuk seperti diatas disebut dengan Pernyataan.
Contoh   : 5.   Berapa umurmu ? (Kalimat tanya) 6.   Bersihkan tempat tidurmu ! (Kalimat perintah) 7.   Sejuk benar udara di sini ! (Kalimat ungkapan  perasaan) 8.   Mudah-mudahan terkabul cita-citamu. (Kalimat    pengharapan) Kalimat-kalimat diatas tidak menerangkan sesuatu (bukan kalimat deklaratif), sehingga kalimat-kalimat tersebut bukan pernyataan.
Untuk pernyataan yang berniali benar dikatakan mempunyai  nilai kebenaran  B (benar), sedangkan untuk pernyataan yang bernilai salah dikatakan mempunyai  nilai kebenaran  S (salah).
Kalimat Terbuka adalah kalimat yang memuat variabel dan menjadi pernyataan jika variabel tersebut diganti konstanta dalam himpunan semestanya. Contoh   : a. Kota A merupakan daerah industri b. 3x + 4 = 10 Variabel adalah lambang untuk menunjukkan anggota  sebarang dari himpunan semesta. Contoh   : a.  +  2  =  9  (  adalah  varibel  ) b.  x  -  8  =  12 (  x  adalah  varibel  ) Konstanta adalah lambang untuk menunjukkan anggota tertentu dalam himpunan semesta.
Untuk memahami himpunan penyelesaian suatu kalimat terbuka, perhatikan contoh berikut: Contoh   : a. 2x  1 < 5;    {0, 1, 2, 3, 4, 5} Kalimat tersebut menjadi pernyataan yang  benar jika x diganti 0, 1, dan 2. Jadi, hp = { 0, 1, 2 } b. x2 + 5x  24 = 0 Kalimat tersebut menjadi pernyataan yang  benar jika x diganti -8 dan 3 Jadi hp = { -8, 3 }
Kuantor Ekstensial Ada  x  R  sedemikian hingga  x + 2 = 5 disimbolkan dengan : Kuantor Universal Untuk semua  x  R sedemikian hingga x 2  > 0 disimbolkan dengan :    x  R    x + 2 = 5 (pernyataan benar)    x  R    x 2  > 0 (pernyataan salah)
Negasi dari suatu pernyataan adalah pernyataan lain yang diperoleh dengan menambahkan kata tidak, atau bukan pada pernyataan semula. Negasi dari suatu pernyataan p disajikan dengan lambang  p  atau  ~p , dan dibaca: tidak  p .  Bila pernyataan  p  bernilai benar, maka negasinya bernilai salah dan sebaliknya.
Tabel Kebenaran :  Contoh : p  : Hari ini libur ~p   : Hari ini  tidak   libur, atau   p   :  Tidak benar  hari ini libur Nilai kebenaran pernyataan p tergantung realitas, jika p bernilai benar, maka  bernilai salah atau sebaliknya   p ~p B S S B
Ingkaran Kuantor Universal Ingkaran dari semua x bersifat A adalah:  ada (paling sedikit satu) x tidak bersifat A Disimbolkan dengan: Contoh : (  x bilangan positif > 0 ) maka, ingkarannya adalah: ~ (  x bilangan positif > 0) =  (  x) bilangan positif  0) ~ [(  x) P (x)] = (  x)[ ~P (x)]
Pernyataan Majemuk adalah pernyataan 2 atau lebih pernyataan tunggal yang dihubungkan oleh kata penghubung. Macam-macamnya adalah: 1. Konjungsi 2. Disjungsi 3. Implikasi 4. Biimplikasi
Konjungsi merupakan pernyataan majemuk dengan menggunakan kata penghubung  dan . Dua pernyataan p dan q yang dinyatakan dalam bentuk p    q disebut konjungsi dan di baca p  dan  q.
Tabel Kebenaran :  p      q   bernilai  benar  hanya   apabila  p   dan  q   sama-sama bernilai benar.   Contoh : p  : Hari ini hujan q   : Murid-murid diliburkan dari sekolah p      q   : Hari ini hujan dan murid-murid  diliburkan dari sekolah p q p     q B B B B S S S B S S S S
Disjungsi adalah pernyataan yang dibentuk dari 2 pernyataan p dan q yang dirangkai dengan menggunakan kata penghubung  atau . Dinotasikan dengan p     q . Dalam Logika Matematika juga dibedakan dua macam atau yang pertama disebut Disjungsi Inklusif (dengan lambang   ) dan yang kedua disebut Disjungsi Eksklusif  (dengan lambang       ).  Definisi:  a. Suatu disjungsi inklusif bernilai benar bila salah satu    pernyataan tunggalnya, atau keduanya bernilai benar. b. Suatu disjungsi eksklusif bernilai benar bila salah satu (dan tidak keduanya) dari pernyataan tunggalnya  bernilai benar.
Tabel Kebenaran Disjungsi Inklusif : Tabel Kebenaran   Disjungsi Ekslusif: p q p     q B B B B S B S B B S S S p q p     q B B S B S B S B B S S S
Contoh 1 :  Pintu rumah terbuka  atau  jendela rumah  terbuka . Hal tersebut  dapat  keduanya. Pernyataan tersebut disebut Disjungsi Inklusif dan disimbolkan dengan   . Contoh 2 :  Suta pergi kekantor naik becak  atau  Suta pergi  kekantor naik angkot . Hal tersebut  tidak mungkin   keduanya. Pernyataan tersebut disebut Disjungsi Eksklusif dan disimbolkan dengan   .
Implikasi adalah pernyataan majemuk yang disusun dari 2 buah pernyataan  p  dan  q  dalam bentuk  p  maka  q  dengan lambang   . p  disebut anteseden/ hipotesa/ sebab q  disebut konsekuen/ akibat/ konklusi
p q p     q B B B B S S S B B S S B
Dari suatu implikasi, dapat dibentuk menjadi tiga implikasi baru, yaitu: p     q  disebut  implikasi q      p  disebut  konvers ~p     ~q  disebut  invers ~q     ~p  disebut  kontraposisi
Jadi, kesimpulannya :   Implikasi  Kontraposis Konver  Invers p q ~p ~q Implikasi p    q Konvers q    p Invers ~p    ~q Kontraposisi ~q    ~p B B S S B S B S S S B B S B S B B S B B B B S B B B S B B S B B
Biimplikasi adalah pernyataan majemuk yang menggunakan  kata hubung  Jika dan hanya jika    disebut biimplikasi, atau dengan lambang   .
p q p     q B B B B S S S B B S S B
Tautoligi adalah pernyataan majemuk yang selalu bernilai benar. Kontradiksi adalah Pernyataan majemuk yang selalu bernilai salah.
Tabel Kebenaran Tautologi : p q p     q ~ ( p     q) p     ~ ( p     q ) B B B S B B S S B B S B S B B S S S B B
Tabel Kebenaran Kontradiksi : p q p     q p     q ~ ( p     q ) ( p     q )      ~ ( p     q ) B B B S B S B S S B B S S B S B B S S S S B B S
~ ( p     q )    ( ~ p     ~ q )  ~ ( p     q )     ( ~ p     ~ q )  ~ ( p     q )    ( p     ~ q ) ~ ( p     q )   ( p     ~ q )    (q     ~ p)
p q ~ p ~ q p      q ~ ( p      q ) ~ p      ~ q B B S S B S B S S S B B S B S B B B B S S S S B S S S B
p q ~ p ~ q p      q ~ ( p      q ) ~ p      ~ q B B S S B S B S S S B B S B S B B S S S S B B B S B B B
p q ~ p ~ q p      q ~ ( p      q ) ( p      ~ q ) B B S S B S B S S S B B S B S B B S B B S B S S S B S S
p q ~ p  ~ q p      q ( p      ~q ) ( q      ~ p ) ~ ( p      q ) A    B B B S S B S B S S S B B S B S B B S S B S B S S S S B S S B B S S B B S
Silogisme  adalah penarikan kesimpulan yang mnggunakan sifat transitif, yaitu implikasi  p      q  dan  q      r  yang bernilai benar dapat disimpulkan bahwa  p      r  benar. Silogisme : p      q .. premis 1 q     r .. premis 2    p      r   .. kesimpulan
Modus Ponens  adalah penarikan kesimpulan yang berdasarkan pada prinsip implikasi  p      q  bernilai benar dan  p  benar, maka  q  benar. Modus Ponens : p      q  .. premis 1 p   .. premis 2     q     .. kesimpulan
Modus Tollens  adalah penarikan kesimpulan yang berdasarkan pada prinsip implikasi  p      q  bernilai benar dan  ~q  benar, maka  ~p  benar. Modus Tollens :  p      q   premis 1 ~q     .. . premis 2     ~ p  .... kesimpulan
油

More Related Content

Mathematicallogic

  • 1.
  • 2. Logika adalah suatu metode atau teknik yang diciptakan untuk meneliti ketepatan penalaran. Penalaran adalah suatu bentuk pemikiran yang masuk akal. Untuk menyampaikan pemikiran tersebut seseorang menggunakan kalimat. Kalimat adalah kumpulan kata yang disusun menurut aturan tata bahasa. Kata adalah rangkaian huruf yang mengandung arti. Kalimat berarti rangkaian kata yang disusun menurut aturan tata bahasa dan mengandung arti. Dalam logika matematika hanya dibicarakan kalimat-kalimat berarti yang menerangkan (kalimat deklaratif/indicative sentences).
  • 3. Dalam matematika hanya akan dipelajari kalimat yang mempunyai arti saja. Contoh : 1. 4 kurang dari 5 . 2. Jakarta adalah Ibu Kota Indonesia. 3. 2 adalah bilangan prima yang genap . 4. 3 adalah bilangan genap . Kalimat-kalimat diatas hanya bernilai benar saja atau salah saja, tidak sekaligus benar dan salah pada saat yang sama. Kalimat-kalimat yang berbentuk seperti diatas disebut dengan Pernyataan.
  • 4. Contoh : 5. Berapa umurmu ? (Kalimat tanya) 6. Bersihkan tempat tidurmu ! (Kalimat perintah) 7. Sejuk benar udara di sini ! (Kalimat ungkapan perasaan) 8. Mudah-mudahan terkabul cita-citamu. (Kalimat pengharapan) Kalimat-kalimat diatas tidak menerangkan sesuatu (bukan kalimat deklaratif), sehingga kalimat-kalimat tersebut bukan pernyataan.
  • 5. Untuk pernyataan yang berniali benar dikatakan mempunyai nilai kebenaran B (benar), sedangkan untuk pernyataan yang bernilai salah dikatakan mempunyai nilai kebenaran S (salah).
  • 6. Kalimat Terbuka adalah kalimat yang memuat variabel dan menjadi pernyataan jika variabel tersebut diganti konstanta dalam himpunan semestanya. Contoh : a. Kota A merupakan daerah industri b. 3x + 4 = 10 Variabel adalah lambang untuk menunjukkan anggota sebarang dari himpunan semesta. Contoh : a. + 2 = 9 ( adalah varibel ) b. x - 8 = 12 ( x adalah varibel ) Konstanta adalah lambang untuk menunjukkan anggota tertentu dalam himpunan semesta.
  • 7. Untuk memahami himpunan penyelesaian suatu kalimat terbuka, perhatikan contoh berikut: Contoh : a. 2x 1 < 5; {0, 1, 2, 3, 4, 5} Kalimat tersebut menjadi pernyataan yang benar jika x diganti 0, 1, dan 2. Jadi, hp = { 0, 1, 2 } b. x2 + 5x 24 = 0 Kalimat tersebut menjadi pernyataan yang benar jika x diganti -8 dan 3 Jadi hp = { -8, 3 }
  • 8. Kuantor Ekstensial Ada x R sedemikian hingga x + 2 = 5 disimbolkan dengan : Kuantor Universal Untuk semua x R sedemikian hingga x 2 > 0 disimbolkan dengan : x R x + 2 = 5 (pernyataan benar) x R x 2 > 0 (pernyataan salah)
  • 9. Negasi dari suatu pernyataan adalah pernyataan lain yang diperoleh dengan menambahkan kata tidak, atau bukan pada pernyataan semula. Negasi dari suatu pernyataan p disajikan dengan lambang p atau ~p , dan dibaca: tidak p . Bila pernyataan p bernilai benar, maka negasinya bernilai salah dan sebaliknya.
  • 10. Tabel Kebenaran : Contoh : p : Hari ini libur ~p : Hari ini tidak libur, atau p : Tidak benar hari ini libur Nilai kebenaran pernyataan p tergantung realitas, jika p bernilai benar, maka bernilai salah atau sebaliknya p ~p B S S B
  • 11. Ingkaran Kuantor Universal Ingkaran dari semua x bersifat A adalah: ada (paling sedikit satu) x tidak bersifat A Disimbolkan dengan: Contoh : ( x bilangan positif > 0 ) maka, ingkarannya adalah: ~ ( x bilangan positif > 0) = ( x) bilangan positif 0) ~ [( x) P (x)] = ( x)[ ~P (x)]
  • 12. Pernyataan Majemuk adalah pernyataan 2 atau lebih pernyataan tunggal yang dihubungkan oleh kata penghubung. Macam-macamnya adalah: 1. Konjungsi 2. Disjungsi 3. Implikasi 4. Biimplikasi
  • 13. Konjungsi merupakan pernyataan majemuk dengan menggunakan kata penghubung dan . Dua pernyataan p dan q yang dinyatakan dalam bentuk p q disebut konjungsi dan di baca p dan q.
  • 14. Tabel Kebenaran : p q bernilai benar hanya apabila p dan q sama-sama bernilai benar. Contoh : p : Hari ini hujan q : Murid-murid diliburkan dari sekolah p q : Hari ini hujan dan murid-murid diliburkan dari sekolah p q p q B B B B S S S B S S S S
  • 15. Disjungsi adalah pernyataan yang dibentuk dari 2 pernyataan p dan q yang dirangkai dengan menggunakan kata penghubung atau . Dinotasikan dengan p q . Dalam Logika Matematika juga dibedakan dua macam atau yang pertama disebut Disjungsi Inklusif (dengan lambang ) dan yang kedua disebut Disjungsi Eksklusif (dengan lambang ). Definisi: a. Suatu disjungsi inklusif bernilai benar bila salah satu pernyataan tunggalnya, atau keduanya bernilai benar. b. Suatu disjungsi eksklusif bernilai benar bila salah satu (dan tidak keduanya) dari pernyataan tunggalnya bernilai benar.
  • 16. Tabel Kebenaran Disjungsi Inklusif : Tabel Kebenaran Disjungsi Ekslusif: p q p q B B B B S B S B B S S S p q p q B B S B S B S B B S S S
  • 17. Contoh 1 : Pintu rumah terbuka atau jendela rumah terbuka . Hal tersebut dapat keduanya. Pernyataan tersebut disebut Disjungsi Inklusif dan disimbolkan dengan . Contoh 2 : Suta pergi kekantor naik becak atau Suta pergi kekantor naik angkot . Hal tersebut tidak mungkin keduanya. Pernyataan tersebut disebut Disjungsi Eksklusif dan disimbolkan dengan .
  • 18. Implikasi adalah pernyataan majemuk yang disusun dari 2 buah pernyataan p dan q dalam bentuk p maka q dengan lambang . p disebut anteseden/ hipotesa/ sebab q disebut konsekuen/ akibat/ konklusi
  • 19. p q p q B B B B S S S B B S S B
  • 20. Dari suatu implikasi, dapat dibentuk menjadi tiga implikasi baru, yaitu: p q disebut implikasi q p disebut konvers ~p ~q disebut invers ~q ~p disebut kontraposisi
  • 21. Jadi, kesimpulannya : Implikasi Kontraposis Konver Invers p q ~p ~q Implikasi p q Konvers q p Invers ~p ~q Kontraposisi ~q ~p B B S S B S B S S S B B S B S B B S B B B B S B B B S B B S B B
  • 22. Biimplikasi adalah pernyataan majemuk yang menggunakan kata hubung Jika dan hanya jika disebut biimplikasi, atau dengan lambang .
  • 23. p q p q B B B B S S S B B S S B
  • 24. Tautoligi adalah pernyataan majemuk yang selalu bernilai benar. Kontradiksi adalah Pernyataan majemuk yang selalu bernilai salah.
  • 25. Tabel Kebenaran Tautologi : p q p q ~ ( p q) p ~ ( p q ) B B B S B B S S B B S B S B B S S S B B
  • 26. Tabel Kebenaran Kontradiksi : p q p q p q ~ ( p q ) ( p q ) ~ ( p q ) B B B S B S B S S B B S S B S B B S S S S B B S
  • 27. ~ ( p q ) ( ~ p ~ q ) ~ ( p q ) ( ~ p ~ q ) ~ ( p q ) ( p ~ q ) ~ ( p q ) ( p ~ q ) (q ~ p)
  • 28. p q ~ p ~ q p q ~ ( p q ) ~ p ~ q B B S S B S B S S S B B S B S B B B B S S S S B S S S B
  • 29. p q ~ p ~ q p q ~ ( p q ) ~ p ~ q B B S S B S B S S S B B S B S B B S S S S B B B S B B B
  • 30. p q ~ p ~ q p q ~ ( p q ) ( p ~ q ) B B S S B S B S S S B B S B S B B S B B S B S S S B S S
  • 31. p q ~ p ~ q p q ( p ~q ) ( q ~ p ) ~ ( p q ) A B B B S S B S B S S S B B S B S B B S S B S B S S S S B S S B B S S B B S
  • 32. Silogisme adalah penarikan kesimpulan yang mnggunakan sifat transitif, yaitu implikasi p q dan q r yang bernilai benar dapat disimpulkan bahwa p r benar. Silogisme : p q .. premis 1 q r .. premis 2 p r .. kesimpulan
  • 33. Modus Ponens adalah penarikan kesimpulan yang berdasarkan pada prinsip implikasi p q bernilai benar dan p benar, maka q benar. Modus Ponens : p q .. premis 1 p .. premis 2 q .. kesimpulan
  • 34. Modus Tollens adalah penarikan kesimpulan yang berdasarkan pada prinsip implikasi p q bernilai benar dan ~q benar, maka ~p benar. Modus Tollens : p q premis 1 ~q .. . premis 2 ~ p .... kesimpulan
  • 35.