3. Tragedi yang paling
mengerikan dalam
hidup manusia
adalah ketika
seorang manusia
mati namun tidak
pernah menggali
potensi besar yang
ada dalam dirinya
6. Messi kecil adalah seorang anak
yang dirundung gangguan
pertumbuhan hormon.
Messi tidak berasal dari keluarga
kaya, tapi dia hanya seorang
anak buruh pabrik. Keluarganya
tidak sanggup membayar biaya
terapi hormon.
Tapi, dengan segala keterbatasan
dan kepahitan hidupnya di masa
lalu, pemuda berusia 24 tahun
ini, telah menjelma menjadi
seorang
pesepakbola EXTRAORDINARY
.
Messi menerima 31 juta euro per
tahun atau sekitar Rp 381,3
miliar. Rp 31,775 miliar/bulan,
8. 50 juta per Episode dalam acara
Bukan Empat Mata
11. Artinya dia hanya biasabiasa saja (average).
Seorang dengan pribadi medioker biasanya
memiliki sikap hidup
Tidak pernah mau menjadi yang lebih baik
dalam melakukan sesuatu pekerjaan.
Cukup kalau dianggap sudah baik (good),
Tidak perlu lagi harus mengerahkan segenap
kemampuan terbaiknya untuk meraih hasil
yang terbaik (great / excellent).
#3: Seorang petani menemukan sebuah telur di hutan, dan ternyata telur yang ditemukannya itu adalah telur elang. Namun si petani tersebut tidak menyadarinya.
Wah..lumayan nih dapet sebutir telur, bisa untuk tambahan menu makanan hari ini, pikir si petani. Sesampainya di rumah, petani tersebut urung melakukan niatnya, melihat bentuk telur itu yang agak besar dan berbeda dengantelur ayambiasanya.
Akhirnya si petani tersebut menaruh telur elang tersebut di kandang seekor ayam betina di belakang rumahnya untuk di erami.
Hari berganti hari, dan akhirnya telur elang itupun menetas bersama dengan telur- telur ayam lainnya. Masa kanak-kanak elang tersebut dihabiskan dengan anak-anak ayam yang lain. Dan akhirnya tingkah elang tersebut pun seperti layaknya ayam yang lain..
si anak elang menjalani kehidupannya seperti ayam, seperti yang dilakukan sang saudara tirinya, mencari cacing, bermain dengan ayam-ayam.
Hingga suatu saat dia melihat ada seekor elang terbang diatas mereka, sang anak elang pun terpana melihat elang tersebut terbang bebas diangkasa. wah enak ya si elang bisa terbang bebas kata si anak elang tersebut, jangan mimpi deh, kamu kan ayam nga bisa terbang seperti mereka kata saudara tiri si elang .
Anakelang tumbuh dewasa. Badannya semakin tegar, sayapnya semakin kokoh, kuat paruhnya semakin tajam, dan kakinya semakin mencengkram. Tapi dia masih saja bertingkah seperti ayam. Dia tidak berani tuk mengepakkan sayapnya, hanya bersedih melihat dirinya berbeda dengan ayam-ayam lainnya dan hanya bisa memandang ke langit memperhatikan burung-burung lain yang terbang. Hingga akhirnya si elang itupun mati tanpa ia bisa mengepakkan sayapnya dan terbang tinggi di angkasa.
Sebuah pelajaran yang berharga dari cerita di atas. Tentang diibaratkannya diri kita adalah seekor elang yang sebetulnya mampu untuk terbang, melayang tinggi, dan bermain di angkasa.Hanyatinggal kemauan untuk mencoba mengepakkan sayap, maka kita akan bisa terbang bersama burung-burung yang lain dan malah bisa lebih tinggi kalau kita menyadari bahwa diri kita memiliki kelebihan dan kekuatan untuk melakukan hal itu.
Tapi sayang, kadang-kadang mental kita masih berada jauh dari impian, masih berkutat di dalam lingkungan yang sempit, kuno, dan tidak mau berubah seperti eleng tadi. Untuk keluar mencoba melakukan sesuatu hal yang baru masih belum bisa dan tidak berani melakukannya. Kita masih terkondisikan oleh lingkungan, tanpa mau tahu sebetulnya kita juga bisa menciptakan kondisi lingkungan.
Memang berat menjadi seekor elang di lingkungan ayam, karena memang sudah menjadi kebiasaan, menjadi sebuah tabiat, semua dilakukan atas asas tradisi. Tapi tidak ada salahnya tuk mencoba, tidak ada salahnya tuk bisa berubah. Hidup adalah sebuah alur yang tidak selalu lurus. Ia bergerak dinamis mengikuti arah perkembangan jaman.
Banyak rintangan dan hambatan menjadikan sebuah pelajaran buat kita tuk bisa menghadapinya. Kesabaran tuk belajar mengepakkan sayap secara perlahan-lahan tapi pasti akan menunjukkanjati diribahwa kita adalah manusia yang diciptakan oleh Allah secara sempurna yang diberikan akal untuk berpikir, tuk bertahan hidup, dan juga tuk bisa merasakan setiap perbedaan dengan perubahan.
#7: Kesuksesan Messi yang nyaris menyapu bersih semua gelar di dunia sepak bola itu tidak muncul dengan jatuh dari langit, instan dan sim salabin. Messi kecil adalah seorang anak yang secara fisik- maaf- kerdil karena dirundung masalah gangguan pertumbuhan hormon. Messi hanya memiliki tinggi badan 132 cm saat berusia 11 tahun, ukuran tubuh di bawah rata-rata anak-anak seusianya.
Messi tidak berasal dari keluarga yang berlatar belakang ekonomi kaya, tapi dia hanyalah seorang anak buruh pabrik. Keluarga dan klub tempatnya bernaung kala itu tidak sanggup membayar biaya terapi hormon yang mencapai US$900 atau setara dengan Rp 8,5 juta per bulan. Untunglah Barcelona menemukan bakat dan potensi yang luar biasa dari sosok Leo dan menawarinya pindah ke Spanyol untuk bergabung bersama klub catalan ini plus membiayai seluruh biaya terapi.
Tapi, dengan segala keterbatasan dan kepahitan hidupnya di masa lalu, pemuda berusia 22 tahun ini, telah menjelma menjadi seorang pesepakbola extraordinary.
Messi menerima 31 juta euro per tahun atau sekitar Rp 381,3 miliar. Hmm...Sebuah angka yang menakjubkan. Atau kalau dihitung per bulannya sekitar Rp 31,775 miliar, hampir Rp 8 miliar per minggu atau Rp 1,1 miliar per hari, atau sekitar Rp 47,2 juta per jam.
#9: Tukul menjadi sosok yang fenomenal sejak membawakan acara Bukan Empat Mata di Trans 7 pada tahun 2006 hingga sekarang.
Dalam acara itu Tukul banyak mengeluarkan kata-kata dan gaya khasnya seperti membuat gaya tepuk tangan ala monyet,
lalu berkataKembali ke Laptop, Ndeso!,Tak sobek-sobek, Katro, Silent please, atau Puas, puas?
#10: Saya mulai dagang kelas 3 SD, jualan es dan kerupuk udang. Dulu saya enggak punya kulkas, jadi menumpang bikin es di kulkas tetangga. Siangnya, pulang sekolah saya dagang jagung rebus. Itu saya setor kepada bapak saya. Untuk jajan saja saya harus jualan. Agak besar sedikit waktu saya SMP, saya mengamen pakai ember ke kompleks-kompleks. Kadang juga ikut mencari kaleng rongsokan sampai kuburan untuk ditimbang per kilo, cerita Sule.
#18: Sesuatu yang didapat dengan cara instan, akan cepat juga berlalu