際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Media Transmisi (Wireless)

Media Transmisi
Wireless/Nirkabel/Unguided
Oleh Faisal Akib




GAMBAR Struktur media terpandu

Media transmisi Secara garis besar ada dua kategori media transmisi, yakni :

a. Guided media (media terpandu)
b. Unguided media(media tidak terpandu).

Media unguided mentransmisikan gelombang electromagnetic tanpa menggunakan konduktor
fisik seperti kabel atau serat optik. Contoh sederhana adalah gelombang radio seperti microwave,
wireless mobile dan lain sebagainya.

1. Media ini memerlukan antena untuk transmisi dan penerimaan (transmiter dan receiver)
2. Ada dua jenis transmisi

       Point-to-point (unidirectional) yaitu dimana pancaran terfokus pada satu sasaran
       Broadcast (omnidirectioanl) yaitu dimana sinyal terpancar ke segala arah dan dapat
       diterima oleh banyak antena

3. Tiga macam wilayah frekuensi

       Gelombang mikro (microwave) 2  40 Ghz
       Gelombang radio 30 Mhz  1 Ghz
       Gelombang inframerah

Untuk media tidak terpandu (unguided), transmisi dan penerimaan dapat dicapai dengan
menggunakan antena. Untuk transmisi, antena mengeluarkan energi elektromagnetik ke medium
(biasanya udara) dan untuk penerimaan, antena mengambil gelombang elektomagnetik dari
medium sekitarnya. Media transmisi tidak terpandu (unguided) terbagi atas empat bagian yaitu:
1. Gelombang Mikro Terrestrial (Atmosfir Bumi)
2. Gelombang Mikro Satelit
3. Radio Broadcast
4. Infra Merah

1. Gelombang Mikro Terrestrial
Deskripsi Fisik

Tipe antena gelombang mikro yang paling umum adalah parabola dish. Ukuran diameternya
biasanya sekitar 3 m. Antena pengirim memfokuskan sinar pendek agar mencapai transmisi garis
pandang menuju antena penerima. Antena gelombang mikro biasanya ditempatkan pada
ketinggian tertentu diatas tanah untuk memperluas jarak antara antena dan mampu menembus
batas. Untuk mencapai transmisi jarak jauh, diperlukan beberapa menara relay gelombang mikro,
dan penghubung gelombang mikro titik ke titik dipasang pada jarak tertentu.

Aplikasi

Kegunaan sistem gelombang mikro yang utama adalah dalam jasa telekomunikasi long-haul,
sebagai alternative untuk coaxial cable atau serat optic. Fasilitas gelombang mikro memerlukan
sedikit amplifier atau repeater daripada coaxial cable pada jarak yang sama, namun masih
memerlukan transmisi garis pandang. Gelombang mikro umumnya dipergunakan baik untuk
transmisi televisi maupun untuk transmisi suara.

Pengguna gelombang mikro lainnya adalah untuk jalur titik-titik pendek antara gedung. Ini dapat
digunakan untuk jaringan TV tertutup atau sebagai jalur data diantara Local Area Network.
Gelombang mikro short-haul juga dapat digunakan untuk aplikasi-aplikasi khusus. Untuk
keperluan bisnis dibuat jalur gelombang mikro untuk fasilitas telekomunikasi jarak jauh untuk
kota yang sama, melalui perusahaan telepon local.

Krakteristik-karakteristik transmisi

Transmisi gelombang mikro meliputi bagian yang mendasar dari spectrum elektromagnetik.
Frekuensi yang umum di gunakan untuk transmisi ini adalah rentang frekuensi sebesar 2 sampai
40 GHz. Semakin tinggi frekuensi yang digunakan semakin tinggi potensial bandwidth dan
berarti pula semakin tinggi rate data-nya. Sama halnya dengan beberapa sistem transmisi, sumber
utama kerugian adalah atenuansi. Sehingga repeater dan amplifier ditempatkan terpisah jauh
dari sistem gelombang mikro biasanya 10 sampai 100 km. Atenuansi meningkat saat turun hujan
khusunya tercatat diatas 10 GHz. Sumber gangguan-gangguan yang lain adalah interferensi.
Dengan semakin berkembangnya popularitas gelombang mikro, daerah transmisi saling tumpang
tindih dan interferensi merupakan suatu ancaman. Karena itu penetapan band frekuensi diatur
dengan ketat.

Band yang paling umum untuk sistem telekomunikasi long-haul adalah band 4 GHz sampai 6
GHz. Dengan meningkatkan kongesti (kemacetan) pada frekuensi-frekuensi ini, sekarang
digunakan band 11 GHz. Band 12 GHz digunakan sebagai komponen sistem TV kabel. Saluran
gelombang mikro juga digunakan untuk menyediakan sinyal-sinyal TV untuk instalasi CATV
local; sinyal-sinyal yang kemudian didistribusikan kepelanggan melalui kabel coaxial.
Sedangkan gelombang mikro dengan frekuensi lebih tinggi digunakan untuk saluran titik ke titik
pendek antar gedung. Biasanya digunakan band 22 GHz. Frekuensi gelombang mikro yang lebih
tinggi lagi tidak efektif untuk jarak yang lebih jauh, akibat meningkatnya atenuansi, namun
sangat sesuai untuk jarak pendek. Sebagai tambahan, semakin tinggi frekuensi, antenanya akan
semakin kecil dan murah.

2. Gelombang Mikro Satelit
Deskripsi fisik

Satelit komunikasi adalah sebuah stasiun relay gelombang mikro. Dipergunakan untuk
menghubungkan dua atau lebih transmitter/receiver gelombang mikro pada bumi, yang dikenal
sebagai stasiun bumi atau ground station. Satelit menerima transmisi diatas satu band frekuensi
(uplink), amplifier dan mengulang sinyal-sinyal, lalu mentransmisikannya ke frekuensi yang lain
(downlink). Sebuah satelit pengorbit tunggal akan beroperasi pada beberapa band frekuensi,
yang disebut sebagai transponder channel, atau singkatnya transponder.

Ada dua konfigurasi umum untuk komunikasi satelit yang popular yaitu:

       Satelit digunakan untuk menyediakan jalur titik-ke titik diantara dua antena dari dua
       stasiun bumi
       Satelit menyediakan komunikasi antara satu transmitter dari stasiun bumi dan sejumlah
       receiver stasiun bumi.

Agar komunikasi satelit bisa berfungsi efektif, biasanya diperlukan orbit stasioner dengan
memperhatikan posisinya diatas bumi. Sebaliknya, stasiun bumi tidak harus saling berada digaris
pandang sepanjang waktu. Untuk mrnjadi stasioner, satelit harus memiliki periode rotasi yang
sama dengan periode rotasi bumi. Kesesuaian ini terjadi pada ketinggian 35.784 km.

Dua satelit yang menggunakan band frekuensi yang sama, bila keduanya cukup dekat, akan
saling mengganggu. Untuk menghindari hal ini, standar-standar terbaru memerlukan 4 derajat
ruang.

Aplikasi

Satelit komunikasi merupakan suatu revolusi dalam teknologi komunikasi dan sama pentingnya
dangan serat optic. Aplikasi-aplikasi terpenting untuk satelit lainnya diantaranya adalah:

       Distribusi siaran televisi
       Transmisi telepon jarak jauh
       Jaringan bisnis swasta

Beberapa karakteristik komunikasi satelit dapat diuraikan sebagai berikut:
1. akibat jarak yang panjang terdapat penundaan penyebaran (propagation delay) kira-kira
      seperempat detik dari transmisi dari suatu stasiun bumi untuk di tangkap oleh stasiun
      bumi lain. Disamping itu muncul masalah-masalah yang berkaitan dengan control error
      dan flow control.
   2. gelombang mikro merupakan sebuah fasilitas penyiaran, dan ini sudah menjadi sifatnya.
      Bebarapa stasiun dapat mentransmisikan ke satelit, dan transmisi dari satelit dapat
      diterima oleh beberapa stasiun.




GAMBAR: Jalur Titik-ke-Titik Gelombang Mikro Satelit

Karena sifat siarannya, satelit sangat sesuai untuk distrbusi siaran televisi dan dipergunakan
secara luas di seluruh dunia. Menurut penggunaan cara lama, sebuah jaringan menyediakan
pemrograman dari suatu lokasi pusat. Program-program ditransmisikan ke satelit dan kemudian
disiarkan ke sejumlah stasiun, dimana kemudian program tersebut didistribusikan ke pemirsa.
Satu jaringan, public broadcasting service (PBS) mendistribusikan program televisinya secara
eksklusif dengan menggunakan channel satelit, yang kemudian diikuti oleh jaringan komersial
lainnya, serta sistem televisi berkabel yang menerima porsi besar dari program-program mereka
dari satelit. Aplikasi teknologi satelit terbaru untuk distribusi televisi adalah direct broadcast
satellite (DBS), dimana pada aplikasi tersebut sinyal-sinyal video satelit ditransmisikan secara
langsung kerumah-rumah pemirsa. Karena mengurangi biaya dan ukuran antena penerima, maka
DBS dianggap sangat visible, dan sejumlah channel mulai disiapkan atau sedang dalam taraf
perencanaan.
GAMBAR: Jalur Broadcast Melalui Gelombang Mikro Satelit

Transmisi satelit juga dipergunakan untuk titik ke titik antar sentral telepon pada jaringan telepon
umum. Juga merupakan media yang optimum untuk kegunaan luas dalam sambungan langsung
internasional dan mampu bersaing dengan sistem terrestrial untuk penghubung internasional
jarak jauh.

Juga terdapat sejumlah apliksi data bisnis untuk satelit. Provider satelit membagi kapasitas total
menjadi beberapa channel dan menyewakan channel itu kepada user bisnis individu. Satu user
dilengkapi dengan antena pada sejumlah situs yang dapat menggunakan channel satelit untuk
jaringan swasta. Biasanya, aplikasi-aplikasi semacam itu sangat mahal dan terbatas untuk
organisasi-organisasi yang lebih besar dengan peralatan canggih. Sebuah hasil untuk
pengembangan baru dalam hal ini adalah sistem Very Small Aperture Terminal (VSAT), yang
menyediakan alternatif biaya murah. Dengan mengacu pada beberapa aturan, stasiun-stasiun ini
menbagi kapasitas transmisi satelit dari suatu stasiun pusat. Stasiun pusat dapat saling
mengirimkan pesan dengan setiap pelanggannya serta dapat merelay pesan-pesan tersebut di
antara pelanggan.

Karakteristik-karakteristik Transmisi

Jangkauan transmisi optimum untuk transmisi satelit adalah berkisar pada 1 sampai 10 GHz.
Dibawah 1 GHz, terdapat derau yang berpengaruh dari alam, meliputi derau dari galaksi,
matahari, dan atmosfer, serta interferensi buatan manusia, dari berbagai perangkat elektronik.
Diatas 10 GHz, sinyal-sinyal akan mengalami atenuansi yang parah akibat penyerapan dan
pengendapan di atmosfer.

Saat ini sebagian besar satelit menyediakan layanan titik ke titik dengan menggunakan
bandwidth frekuensi berkisar antara 5,925 sampai 6,425 GHz untuk transmisi dari bumi ke satelit
(uplink) dan bandwidth frekuensi 4,7 sampai 4,2 GHz untuk transmisi dari satelit ke bumi
(downlink). Kombinasi ini di tunjukkan sebagai band 4/6 GHz. Patut dicatat bahwa frekuensi
uplink dan downlink berbeda. Sebuah satelit tidak dapat menerima dan mentransmisi dengan
frekuensi yang sama pada kondisi operasi terus-menerus tanpa interferensi. Jadi, sinyal-sinyal
yang diterima dari suatu stasiun bumi pada satu frekuensi harus ditransmisikan kembali dengan
frekuensi yang lain.

Band 4/6 GHz berada dalam zona optimum 1 sampai 10GHz, namun menjadi penuh. Frekuensi-
frekuensi lain pada rentang tersebut tidak tersedia karena interferensi juga beroperasi pada
frekuensi-frekuensi itu, biasanya gelombang mikro terrestrial. Karenanya, band 12/14 lebih
dikembangkan lagi (uplink:14 sampai 14,5 GHz ; downlink: 11,7 sampai a4,2 GHz). Pada band
frekuensi ini, masalah-masalah mulai datang. Untuk itu, digunakan stasiun bumi penerima yang
lebih kecil sekaligus lebih murah. Ini untuk mengantisipasi band ini juga menjadi penuh, dan
penggunanya dirancang untuk band 19/29 GHz. (uplink 27,5 sampai 31.0 GHz; downlink: 17,7
sampai 21,2 GHz). Band ini mengalami masalah-masalah atenuansi yang lebih besar namun akan
memungkinkan band yang lebih lebar (2500 MHz sampai 500 MHz).

3. Radio Broadcast
Deskripsi fisik

Perbedaan-perbedaan utama diantara siaran radio dan gelombang mikro yaitu, dimana siaran
radio bersifat segala arah (broadcast) sedangkan gelombang mikro searah (point-to-point).
Karena itu, siaran radio tidak memerlukan antena parabola, dan antena tidak perlu mengarah ke
arah persis sumber siaran

Aplikasi

Radio merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menangkap frekuensi dalam rentang antara
3 kHz sampai 300 GHz. Kita menggunakan istilah yang tidak formal siaran radio untuk band
VHF dan sebagian dari band UHF: 30 MHz sampai 1 GHz. Rentang ini juga digunakan untuk
sejumlah aplikasi jaringan data.

Karakteristik-karakteristik Transmisi

Rentang 30 MHz sampai 1 GHz merupakan rentang yang efektif untuk komunikasi broadcast.
Tidak seperti k asus untuk gelombang elektromagnetik berfrekuensi rendah, ionosfer cukup
trasparan untuk gelombang radio diatas 30 MHz. jadi transmisi terbatas pada garis pandang, dan
jarak transmitter tidak akan mengganggu satu sama lain dalam arti tidak ada pemantulan dari
atmosfer. Tidak seperti frekuensi yang lebih tinggi dari zona gelombang mikro, gelombang
siaran radio sedikit sensitive terhadap atenuansi saat hujan turun. Karena gelombangnya yang
panjang maka, gelombang radio relative lebih sedikit mengalami atenuansi.

Sumber gangguan utama untuk siaran radio adalah interferensi multi-jalur. Pantulan dari bumi,
air, dan alam atau obyek-obyek buatan manusia dapat menyebabkan terjadinya multi-jalur antar
antena. Efek ini nampak jelas saat penerima TV menampilkan gambar ganda saat pesawat
terbang melintas.

4. Infra Merah
Komunikasi infra merah dicapai dengan menggunakan transmitter/receiver (transceiver) yang
modulasi cahaya yang koheren. Transceiver harus berada dalam jalur pandang maupun melalui
pantulan dari permukaan berwarna terang misalnya langit-langit rumah. Satu perbedaan penting
antara transmisi infra merah dan gelombang mikro adalah transmisi infra merah tidak dapat
melakukan penetrasi terhadap dinding, sehingga masalah-masalah pengamanan dan interferensi
yang ditemui dalam gelombang mikro tidak terjadi. Selanjutnya, tidak ada hal-hal yang berkaitan
dengan pengalokasian frekuensi dengan infra merah, karena tidak diperlukan lisensi untuk itu.
Pada handphone dan PC, media infra merah ini digunakan untuk mentransfer data tetapi dengan
suatu standar atau protocol tersendiri yaitu protocol IrDA. Cahaya infra merah merupakan
cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra
merah akan nampak pada spektruk elektromagnetik dengan panjang gelombang diatas panjang
gelombang cahaya merah.

More Related Content

Media transmisi wireless

  • 1. Media Transmisi (Wireless) Media Transmisi Wireless/Nirkabel/Unguided Oleh Faisal Akib GAMBAR Struktur media terpandu Media transmisi Secara garis besar ada dua kategori media transmisi, yakni : a. Guided media (media terpandu) b. Unguided media(media tidak terpandu). Media unguided mentransmisikan gelombang electromagnetic tanpa menggunakan konduktor fisik seperti kabel atau serat optik. Contoh sederhana adalah gelombang radio seperti microwave, wireless mobile dan lain sebagainya. 1. Media ini memerlukan antena untuk transmisi dan penerimaan (transmiter dan receiver) 2. Ada dua jenis transmisi Point-to-point (unidirectional) yaitu dimana pancaran terfokus pada satu sasaran Broadcast (omnidirectioanl) yaitu dimana sinyal terpancar ke segala arah dan dapat diterima oleh banyak antena 3. Tiga macam wilayah frekuensi Gelombang mikro (microwave) 2 40 Ghz Gelombang radio 30 Mhz 1 Ghz Gelombang inframerah Untuk media tidak terpandu (unguided), transmisi dan penerimaan dapat dicapai dengan menggunakan antena. Untuk transmisi, antena mengeluarkan energi elektromagnetik ke medium (biasanya udara) dan untuk penerimaan, antena mengambil gelombang elektomagnetik dari medium sekitarnya. Media transmisi tidak terpandu (unguided) terbagi atas empat bagian yaitu:
  • 2. 1. Gelombang Mikro Terrestrial (Atmosfir Bumi) 2. Gelombang Mikro Satelit 3. Radio Broadcast 4. Infra Merah 1. Gelombang Mikro Terrestrial Deskripsi Fisik Tipe antena gelombang mikro yang paling umum adalah parabola dish. Ukuran diameternya biasanya sekitar 3 m. Antena pengirim memfokuskan sinar pendek agar mencapai transmisi garis pandang menuju antena penerima. Antena gelombang mikro biasanya ditempatkan pada ketinggian tertentu diatas tanah untuk memperluas jarak antara antena dan mampu menembus batas. Untuk mencapai transmisi jarak jauh, diperlukan beberapa menara relay gelombang mikro, dan penghubung gelombang mikro titik ke titik dipasang pada jarak tertentu. Aplikasi Kegunaan sistem gelombang mikro yang utama adalah dalam jasa telekomunikasi long-haul, sebagai alternative untuk coaxial cable atau serat optic. Fasilitas gelombang mikro memerlukan sedikit amplifier atau repeater daripada coaxial cable pada jarak yang sama, namun masih memerlukan transmisi garis pandang. Gelombang mikro umumnya dipergunakan baik untuk transmisi televisi maupun untuk transmisi suara. Pengguna gelombang mikro lainnya adalah untuk jalur titik-titik pendek antara gedung. Ini dapat digunakan untuk jaringan TV tertutup atau sebagai jalur data diantara Local Area Network. Gelombang mikro short-haul juga dapat digunakan untuk aplikasi-aplikasi khusus. Untuk keperluan bisnis dibuat jalur gelombang mikro untuk fasilitas telekomunikasi jarak jauh untuk kota yang sama, melalui perusahaan telepon local. Krakteristik-karakteristik transmisi Transmisi gelombang mikro meliputi bagian yang mendasar dari spectrum elektromagnetik. Frekuensi yang umum di gunakan untuk transmisi ini adalah rentang frekuensi sebesar 2 sampai 40 GHz. Semakin tinggi frekuensi yang digunakan semakin tinggi potensial bandwidth dan berarti pula semakin tinggi rate data-nya. Sama halnya dengan beberapa sistem transmisi, sumber utama kerugian adalah atenuansi. Sehingga repeater dan amplifier ditempatkan terpisah jauh dari sistem gelombang mikro biasanya 10 sampai 100 km. Atenuansi meningkat saat turun hujan khusunya tercatat diatas 10 GHz. Sumber gangguan-gangguan yang lain adalah interferensi. Dengan semakin berkembangnya popularitas gelombang mikro, daerah transmisi saling tumpang tindih dan interferensi merupakan suatu ancaman. Karena itu penetapan band frekuensi diatur dengan ketat. Band yang paling umum untuk sistem telekomunikasi long-haul adalah band 4 GHz sampai 6 GHz. Dengan meningkatkan kongesti (kemacetan) pada frekuensi-frekuensi ini, sekarang digunakan band 11 GHz. Band 12 GHz digunakan sebagai komponen sistem TV kabel. Saluran
  • 3. gelombang mikro juga digunakan untuk menyediakan sinyal-sinyal TV untuk instalasi CATV local; sinyal-sinyal yang kemudian didistribusikan kepelanggan melalui kabel coaxial. Sedangkan gelombang mikro dengan frekuensi lebih tinggi digunakan untuk saluran titik ke titik pendek antar gedung. Biasanya digunakan band 22 GHz. Frekuensi gelombang mikro yang lebih tinggi lagi tidak efektif untuk jarak yang lebih jauh, akibat meningkatnya atenuansi, namun sangat sesuai untuk jarak pendek. Sebagai tambahan, semakin tinggi frekuensi, antenanya akan semakin kecil dan murah. 2. Gelombang Mikro Satelit Deskripsi fisik Satelit komunikasi adalah sebuah stasiun relay gelombang mikro. Dipergunakan untuk menghubungkan dua atau lebih transmitter/receiver gelombang mikro pada bumi, yang dikenal sebagai stasiun bumi atau ground station. Satelit menerima transmisi diatas satu band frekuensi (uplink), amplifier dan mengulang sinyal-sinyal, lalu mentransmisikannya ke frekuensi yang lain (downlink). Sebuah satelit pengorbit tunggal akan beroperasi pada beberapa band frekuensi, yang disebut sebagai transponder channel, atau singkatnya transponder. Ada dua konfigurasi umum untuk komunikasi satelit yang popular yaitu: Satelit digunakan untuk menyediakan jalur titik-ke titik diantara dua antena dari dua stasiun bumi Satelit menyediakan komunikasi antara satu transmitter dari stasiun bumi dan sejumlah receiver stasiun bumi. Agar komunikasi satelit bisa berfungsi efektif, biasanya diperlukan orbit stasioner dengan memperhatikan posisinya diatas bumi. Sebaliknya, stasiun bumi tidak harus saling berada digaris pandang sepanjang waktu. Untuk mrnjadi stasioner, satelit harus memiliki periode rotasi yang sama dengan periode rotasi bumi. Kesesuaian ini terjadi pada ketinggian 35.784 km. Dua satelit yang menggunakan band frekuensi yang sama, bila keduanya cukup dekat, akan saling mengganggu. Untuk menghindari hal ini, standar-standar terbaru memerlukan 4 derajat ruang. Aplikasi Satelit komunikasi merupakan suatu revolusi dalam teknologi komunikasi dan sama pentingnya dangan serat optic. Aplikasi-aplikasi terpenting untuk satelit lainnya diantaranya adalah: Distribusi siaran televisi Transmisi telepon jarak jauh Jaringan bisnis swasta Beberapa karakteristik komunikasi satelit dapat diuraikan sebagai berikut:
  • 4. 1. akibat jarak yang panjang terdapat penundaan penyebaran (propagation delay) kira-kira seperempat detik dari transmisi dari suatu stasiun bumi untuk di tangkap oleh stasiun bumi lain. Disamping itu muncul masalah-masalah yang berkaitan dengan control error dan flow control. 2. gelombang mikro merupakan sebuah fasilitas penyiaran, dan ini sudah menjadi sifatnya. Bebarapa stasiun dapat mentransmisikan ke satelit, dan transmisi dari satelit dapat diterima oleh beberapa stasiun. GAMBAR: Jalur Titik-ke-Titik Gelombang Mikro Satelit Karena sifat siarannya, satelit sangat sesuai untuk distrbusi siaran televisi dan dipergunakan secara luas di seluruh dunia. Menurut penggunaan cara lama, sebuah jaringan menyediakan pemrograman dari suatu lokasi pusat. Program-program ditransmisikan ke satelit dan kemudian disiarkan ke sejumlah stasiun, dimana kemudian program tersebut didistribusikan ke pemirsa. Satu jaringan, public broadcasting service (PBS) mendistribusikan program televisinya secara eksklusif dengan menggunakan channel satelit, yang kemudian diikuti oleh jaringan komersial lainnya, serta sistem televisi berkabel yang menerima porsi besar dari program-program mereka dari satelit. Aplikasi teknologi satelit terbaru untuk distribusi televisi adalah direct broadcast satellite (DBS), dimana pada aplikasi tersebut sinyal-sinyal video satelit ditransmisikan secara langsung kerumah-rumah pemirsa. Karena mengurangi biaya dan ukuran antena penerima, maka DBS dianggap sangat visible, dan sejumlah channel mulai disiapkan atau sedang dalam taraf perencanaan.
  • 5. GAMBAR: Jalur Broadcast Melalui Gelombang Mikro Satelit Transmisi satelit juga dipergunakan untuk titik ke titik antar sentral telepon pada jaringan telepon umum. Juga merupakan media yang optimum untuk kegunaan luas dalam sambungan langsung internasional dan mampu bersaing dengan sistem terrestrial untuk penghubung internasional jarak jauh. Juga terdapat sejumlah apliksi data bisnis untuk satelit. Provider satelit membagi kapasitas total menjadi beberapa channel dan menyewakan channel itu kepada user bisnis individu. Satu user dilengkapi dengan antena pada sejumlah situs yang dapat menggunakan channel satelit untuk jaringan swasta. Biasanya, aplikasi-aplikasi semacam itu sangat mahal dan terbatas untuk organisasi-organisasi yang lebih besar dengan peralatan canggih. Sebuah hasil untuk pengembangan baru dalam hal ini adalah sistem Very Small Aperture Terminal (VSAT), yang menyediakan alternatif biaya murah. Dengan mengacu pada beberapa aturan, stasiun-stasiun ini menbagi kapasitas transmisi satelit dari suatu stasiun pusat. Stasiun pusat dapat saling mengirimkan pesan dengan setiap pelanggannya serta dapat merelay pesan-pesan tersebut di antara pelanggan. Karakteristik-karakteristik Transmisi Jangkauan transmisi optimum untuk transmisi satelit adalah berkisar pada 1 sampai 10 GHz. Dibawah 1 GHz, terdapat derau yang berpengaruh dari alam, meliputi derau dari galaksi, matahari, dan atmosfer, serta interferensi buatan manusia, dari berbagai perangkat elektronik. Diatas 10 GHz, sinyal-sinyal akan mengalami atenuansi yang parah akibat penyerapan dan pengendapan di atmosfer. Saat ini sebagian besar satelit menyediakan layanan titik ke titik dengan menggunakan bandwidth frekuensi berkisar antara 5,925 sampai 6,425 GHz untuk transmisi dari bumi ke satelit (uplink) dan bandwidth frekuensi 4,7 sampai 4,2 GHz untuk transmisi dari satelit ke bumi (downlink). Kombinasi ini di tunjukkan sebagai band 4/6 GHz. Patut dicatat bahwa frekuensi uplink dan downlink berbeda. Sebuah satelit tidak dapat menerima dan mentransmisi dengan frekuensi yang sama pada kondisi operasi terus-menerus tanpa interferensi. Jadi, sinyal-sinyal
  • 6. yang diterima dari suatu stasiun bumi pada satu frekuensi harus ditransmisikan kembali dengan frekuensi yang lain. Band 4/6 GHz berada dalam zona optimum 1 sampai 10GHz, namun menjadi penuh. Frekuensi- frekuensi lain pada rentang tersebut tidak tersedia karena interferensi juga beroperasi pada frekuensi-frekuensi itu, biasanya gelombang mikro terrestrial. Karenanya, band 12/14 lebih dikembangkan lagi (uplink:14 sampai 14,5 GHz ; downlink: 11,7 sampai a4,2 GHz). Pada band frekuensi ini, masalah-masalah mulai datang. Untuk itu, digunakan stasiun bumi penerima yang lebih kecil sekaligus lebih murah. Ini untuk mengantisipasi band ini juga menjadi penuh, dan penggunanya dirancang untuk band 19/29 GHz. (uplink 27,5 sampai 31.0 GHz; downlink: 17,7 sampai 21,2 GHz). Band ini mengalami masalah-masalah atenuansi yang lebih besar namun akan memungkinkan band yang lebih lebar (2500 MHz sampai 500 MHz). 3. Radio Broadcast Deskripsi fisik Perbedaan-perbedaan utama diantara siaran radio dan gelombang mikro yaitu, dimana siaran radio bersifat segala arah (broadcast) sedangkan gelombang mikro searah (point-to-point). Karena itu, siaran radio tidak memerlukan antena parabola, dan antena tidak perlu mengarah ke arah persis sumber siaran Aplikasi Radio merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menangkap frekuensi dalam rentang antara 3 kHz sampai 300 GHz. Kita menggunakan istilah yang tidak formal siaran radio untuk band VHF dan sebagian dari band UHF: 30 MHz sampai 1 GHz. Rentang ini juga digunakan untuk sejumlah aplikasi jaringan data. Karakteristik-karakteristik Transmisi Rentang 30 MHz sampai 1 GHz merupakan rentang yang efektif untuk komunikasi broadcast. Tidak seperti k asus untuk gelombang elektromagnetik berfrekuensi rendah, ionosfer cukup trasparan untuk gelombang radio diatas 30 MHz. jadi transmisi terbatas pada garis pandang, dan jarak transmitter tidak akan mengganggu satu sama lain dalam arti tidak ada pemantulan dari atmosfer. Tidak seperti frekuensi yang lebih tinggi dari zona gelombang mikro, gelombang siaran radio sedikit sensitive terhadap atenuansi saat hujan turun. Karena gelombangnya yang panjang maka, gelombang radio relative lebih sedikit mengalami atenuansi. Sumber gangguan utama untuk siaran radio adalah interferensi multi-jalur. Pantulan dari bumi, air, dan alam atau obyek-obyek buatan manusia dapat menyebabkan terjadinya multi-jalur antar antena. Efek ini nampak jelas saat penerima TV menampilkan gambar ganda saat pesawat terbang melintas. 4. Infra Merah
  • 7. Komunikasi infra merah dicapai dengan menggunakan transmitter/receiver (transceiver) yang modulasi cahaya yang koheren. Transceiver harus berada dalam jalur pandang maupun melalui pantulan dari permukaan berwarna terang misalnya langit-langit rumah. Satu perbedaan penting antara transmisi infra merah dan gelombang mikro adalah transmisi infra merah tidak dapat melakukan penetrasi terhadap dinding, sehingga masalah-masalah pengamanan dan interferensi yang ditemui dalam gelombang mikro tidak terjadi. Selanjutnya, tidak ada hal-hal yang berkaitan dengan pengalokasian frekuensi dengan infra merah, karena tidak diperlukan lisensi untuk itu. Pada handphone dan PC, media infra merah ini digunakan untuk mentransfer data tetapi dengan suatu standar atau protocol tersendiri yaitu protocol IrDA. Cahaya infra merah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan nampak pada spektruk elektromagnetik dengan panjang gelombang diatas panjang gelombang cahaya merah.