1. Media Transmisi (Wireless)
Media Transmisi
Wireless/Nirkabel/Unguided
Oleh Faisal Akib
GAMBAR Struktur media terpandu
Media transmisi Secara garis besar ada dua kategori media transmisi, yakni :
a. Guided media (media terpandu)
b. Unguided media(media tidak terpandu).
Media unguided mentransmisikan gelombang electromagnetic tanpa menggunakan konduktor
fisik seperti kabel atau serat optik. Contoh sederhana adalah gelombang radio seperti microwave,
wireless mobile dan lain sebagainya.
1. Media ini memerlukan antena untuk transmisi dan penerimaan (transmiter dan receiver)
2. Ada dua jenis transmisi
Point-to-point (unidirectional) yaitu dimana pancaran terfokus pada satu sasaran
Broadcast (omnidirectioanl) yaitu dimana sinyal terpancar ke segala arah dan dapat
diterima oleh banyak antena
3. Tiga macam wilayah frekuensi
Gelombang mikro (microwave) 2 40 Ghz
Gelombang radio 30 Mhz 1 Ghz
Gelombang inframerah
Untuk media tidak terpandu (unguided), transmisi dan penerimaan dapat dicapai dengan
menggunakan antena. Untuk transmisi, antena mengeluarkan energi elektromagnetik ke medium
(biasanya udara) dan untuk penerimaan, antena mengambil gelombang elektomagnetik dari
medium sekitarnya. Media transmisi tidak terpandu (unguided) terbagi atas empat bagian yaitu:
2. 1. Gelombang Mikro Terrestrial (Atmosfir Bumi)
2. Gelombang Mikro Satelit
3. Radio Broadcast
4. Infra Merah
1. Gelombang Mikro Terrestrial
Deskripsi Fisik
Tipe antena gelombang mikro yang paling umum adalah parabola dish. Ukuran diameternya
biasanya sekitar 3 m. Antena pengirim memfokuskan sinar pendek agar mencapai transmisi garis
pandang menuju antena penerima. Antena gelombang mikro biasanya ditempatkan pada
ketinggian tertentu diatas tanah untuk memperluas jarak antara antena dan mampu menembus
batas. Untuk mencapai transmisi jarak jauh, diperlukan beberapa menara relay gelombang mikro,
dan penghubung gelombang mikro titik ke titik dipasang pada jarak tertentu.
Aplikasi
Kegunaan sistem gelombang mikro yang utama adalah dalam jasa telekomunikasi long-haul,
sebagai alternative untuk coaxial cable atau serat optic. Fasilitas gelombang mikro memerlukan
sedikit amplifier atau repeater daripada coaxial cable pada jarak yang sama, namun masih
memerlukan transmisi garis pandang. Gelombang mikro umumnya dipergunakan baik untuk
transmisi televisi maupun untuk transmisi suara.
Pengguna gelombang mikro lainnya adalah untuk jalur titik-titik pendek antara gedung. Ini dapat
digunakan untuk jaringan TV tertutup atau sebagai jalur data diantara Local Area Network.
Gelombang mikro short-haul juga dapat digunakan untuk aplikasi-aplikasi khusus. Untuk
keperluan bisnis dibuat jalur gelombang mikro untuk fasilitas telekomunikasi jarak jauh untuk
kota yang sama, melalui perusahaan telepon local.
Krakteristik-karakteristik transmisi
Transmisi gelombang mikro meliputi bagian yang mendasar dari spectrum elektromagnetik.
Frekuensi yang umum di gunakan untuk transmisi ini adalah rentang frekuensi sebesar 2 sampai
40 GHz. Semakin tinggi frekuensi yang digunakan semakin tinggi potensial bandwidth dan
berarti pula semakin tinggi rate data-nya. Sama halnya dengan beberapa sistem transmisi, sumber
utama kerugian adalah atenuansi. Sehingga repeater dan amplifier ditempatkan terpisah jauh
dari sistem gelombang mikro biasanya 10 sampai 100 km. Atenuansi meningkat saat turun hujan
khusunya tercatat diatas 10 GHz. Sumber gangguan-gangguan yang lain adalah interferensi.
Dengan semakin berkembangnya popularitas gelombang mikro, daerah transmisi saling tumpang
tindih dan interferensi merupakan suatu ancaman. Karena itu penetapan band frekuensi diatur
dengan ketat.
Band yang paling umum untuk sistem telekomunikasi long-haul adalah band 4 GHz sampai 6
GHz. Dengan meningkatkan kongesti (kemacetan) pada frekuensi-frekuensi ini, sekarang
digunakan band 11 GHz. Band 12 GHz digunakan sebagai komponen sistem TV kabel. Saluran
3. gelombang mikro juga digunakan untuk menyediakan sinyal-sinyal TV untuk instalasi CATV
local; sinyal-sinyal yang kemudian didistribusikan kepelanggan melalui kabel coaxial.
Sedangkan gelombang mikro dengan frekuensi lebih tinggi digunakan untuk saluran titik ke titik
pendek antar gedung. Biasanya digunakan band 22 GHz. Frekuensi gelombang mikro yang lebih
tinggi lagi tidak efektif untuk jarak yang lebih jauh, akibat meningkatnya atenuansi, namun
sangat sesuai untuk jarak pendek. Sebagai tambahan, semakin tinggi frekuensi, antenanya akan
semakin kecil dan murah.
2. Gelombang Mikro Satelit
Deskripsi fisik
Satelit komunikasi adalah sebuah stasiun relay gelombang mikro. Dipergunakan untuk
menghubungkan dua atau lebih transmitter/receiver gelombang mikro pada bumi, yang dikenal
sebagai stasiun bumi atau ground station. Satelit menerima transmisi diatas satu band frekuensi
(uplink), amplifier dan mengulang sinyal-sinyal, lalu mentransmisikannya ke frekuensi yang lain
(downlink). Sebuah satelit pengorbit tunggal akan beroperasi pada beberapa band frekuensi,
yang disebut sebagai transponder channel, atau singkatnya transponder.
Ada dua konfigurasi umum untuk komunikasi satelit yang popular yaitu:
Satelit digunakan untuk menyediakan jalur titik-ke titik diantara dua antena dari dua
stasiun bumi
Satelit menyediakan komunikasi antara satu transmitter dari stasiun bumi dan sejumlah
receiver stasiun bumi.
Agar komunikasi satelit bisa berfungsi efektif, biasanya diperlukan orbit stasioner dengan
memperhatikan posisinya diatas bumi. Sebaliknya, stasiun bumi tidak harus saling berada digaris
pandang sepanjang waktu. Untuk mrnjadi stasioner, satelit harus memiliki periode rotasi yang
sama dengan periode rotasi bumi. Kesesuaian ini terjadi pada ketinggian 35.784 km.
Dua satelit yang menggunakan band frekuensi yang sama, bila keduanya cukup dekat, akan
saling mengganggu. Untuk menghindari hal ini, standar-standar terbaru memerlukan 4 derajat
ruang.
Aplikasi
Satelit komunikasi merupakan suatu revolusi dalam teknologi komunikasi dan sama pentingnya
dangan serat optic. Aplikasi-aplikasi terpenting untuk satelit lainnya diantaranya adalah:
Distribusi siaran televisi
Transmisi telepon jarak jauh
Jaringan bisnis swasta
Beberapa karakteristik komunikasi satelit dapat diuraikan sebagai berikut:
4. 1. akibat jarak yang panjang terdapat penundaan penyebaran (propagation delay) kira-kira
seperempat detik dari transmisi dari suatu stasiun bumi untuk di tangkap oleh stasiun
bumi lain. Disamping itu muncul masalah-masalah yang berkaitan dengan control error
dan flow control.
2. gelombang mikro merupakan sebuah fasilitas penyiaran, dan ini sudah menjadi sifatnya.
Bebarapa stasiun dapat mentransmisikan ke satelit, dan transmisi dari satelit dapat
diterima oleh beberapa stasiun.
GAMBAR: Jalur Titik-ke-Titik Gelombang Mikro Satelit
Karena sifat siarannya, satelit sangat sesuai untuk distrbusi siaran televisi dan dipergunakan
secara luas di seluruh dunia. Menurut penggunaan cara lama, sebuah jaringan menyediakan
pemrograman dari suatu lokasi pusat. Program-program ditransmisikan ke satelit dan kemudian
disiarkan ke sejumlah stasiun, dimana kemudian program tersebut didistribusikan ke pemirsa.
Satu jaringan, public broadcasting service (PBS) mendistribusikan program televisinya secara
eksklusif dengan menggunakan channel satelit, yang kemudian diikuti oleh jaringan komersial
lainnya, serta sistem televisi berkabel yang menerima porsi besar dari program-program mereka
dari satelit. Aplikasi teknologi satelit terbaru untuk distribusi televisi adalah direct broadcast
satellite (DBS), dimana pada aplikasi tersebut sinyal-sinyal video satelit ditransmisikan secara
langsung kerumah-rumah pemirsa. Karena mengurangi biaya dan ukuran antena penerima, maka
DBS dianggap sangat visible, dan sejumlah channel mulai disiapkan atau sedang dalam taraf
perencanaan.
5. GAMBAR: Jalur Broadcast Melalui Gelombang Mikro Satelit
Transmisi satelit juga dipergunakan untuk titik ke titik antar sentral telepon pada jaringan telepon
umum. Juga merupakan media yang optimum untuk kegunaan luas dalam sambungan langsung
internasional dan mampu bersaing dengan sistem terrestrial untuk penghubung internasional
jarak jauh.
Juga terdapat sejumlah apliksi data bisnis untuk satelit. Provider satelit membagi kapasitas total
menjadi beberapa channel dan menyewakan channel itu kepada user bisnis individu. Satu user
dilengkapi dengan antena pada sejumlah situs yang dapat menggunakan channel satelit untuk
jaringan swasta. Biasanya, aplikasi-aplikasi semacam itu sangat mahal dan terbatas untuk
organisasi-organisasi yang lebih besar dengan peralatan canggih. Sebuah hasil untuk
pengembangan baru dalam hal ini adalah sistem Very Small Aperture Terminal (VSAT), yang
menyediakan alternatif biaya murah. Dengan mengacu pada beberapa aturan, stasiun-stasiun ini
menbagi kapasitas transmisi satelit dari suatu stasiun pusat. Stasiun pusat dapat saling
mengirimkan pesan dengan setiap pelanggannya serta dapat merelay pesan-pesan tersebut di
antara pelanggan.
Karakteristik-karakteristik Transmisi
Jangkauan transmisi optimum untuk transmisi satelit adalah berkisar pada 1 sampai 10 GHz.
Dibawah 1 GHz, terdapat derau yang berpengaruh dari alam, meliputi derau dari galaksi,
matahari, dan atmosfer, serta interferensi buatan manusia, dari berbagai perangkat elektronik.
Diatas 10 GHz, sinyal-sinyal akan mengalami atenuansi yang parah akibat penyerapan dan
pengendapan di atmosfer.
Saat ini sebagian besar satelit menyediakan layanan titik ke titik dengan menggunakan
bandwidth frekuensi berkisar antara 5,925 sampai 6,425 GHz untuk transmisi dari bumi ke satelit
(uplink) dan bandwidth frekuensi 4,7 sampai 4,2 GHz untuk transmisi dari satelit ke bumi
(downlink). Kombinasi ini di tunjukkan sebagai band 4/6 GHz. Patut dicatat bahwa frekuensi
uplink dan downlink berbeda. Sebuah satelit tidak dapat menerima dan mentransmisi dengan
frekuensi yang sama pada kondisi operasi terus-menerus tanpa interferensi. Jadi, sinyal-sinyal
6. yang diterima dari suatu stasiun bumi pada satu frekuensi harus ditransmisikan kembali dengan
frekuensi yang lain.
Band 4/6 GHz berada dalam zona optimum 1 sampai 10GHz, namun menjadi penuh. Frekuensi-
frekuensi lain pada rentang tersebut tidak tersedia karena interferensi juga beroperasi pada
frekuensi-frekuensi itu, biasanya gelombang mikro terrestrial. Karenanya, band 12/14 lebih
dikembangkan lagi (uplink:14 sampai 14,5 GHz ; downlink: 11,7 sampai a4,2 GHz). Pada band
frekuensi ini, masalah-masalah mulai datang. Untuk itu, digunakan stasiun bumi penerima yang
lebih kecil sekaligus lebih murah. Ini untuk mengantisipasi band ini juga menjadi penuh, dan
penggunanya dirancang untuk band 19/29 GHz. (uplink 27,5 sampai 31.0 GHz; downlink: 17,7
sampai 21,2 GHz). Band ini mengalami masalah-masalah atenuansi yang lebih besar namun akan
memungkinkan band yang lebih lebar (2500 MHz sampai 500 MHz).
3. Radio Broadcast
Deskripsi fisik
Perbedaan-perbedaan utama diantara siaran radio dan gelombang mikro yaitu, dimana siaran
radio bersifat segala arah (broadcast) sedangkan gelombang mikro searah (point-to-point).
Karena itu, siaran radio tidak memerlukan antena parabola, dan antena tidak perlu mengarah ke
arah persis sumber siaran
Aplikasi
Radio merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menangkap frekuensi dalam rentang antara
3 kHz sampai 300 GHz. Kita menggunakan istilah yang tidak formal siaran radio untuk band
VHF dan sebagian dari band UHF: 30 MHz sampai 1 GHz. Rentang ini juga digunakan untuk
sejumlah aplikasi jaringan data.
Karakteristik-karakteristik Transmisi
Rentang 30 MHz sampai 1 GHz merupakan rentang yang efektif untuk komunikasi broadcast.
Tidak seperti k asus untuk gelombang elektromagnetik berfrekuensi rendah, ionosfer cukup
trasparan untuk gelombang radio diatas 30 MHz. jadi transmisi terbatas pada garis pandang, dan
jarak transmitter tidak akan mengganggu satu sama lain dalam arti tidak ada pemantulan dari
atmosfer. Tidak seperti frekuensi yang lebih tinggi dari zona gelombang mikro, gelombang
siaran radio sedikit sensitive terhadap atenuansi saat hujan turun. Karena gelombangnya yang
panjang maka, gelombang radio relative lebih sedikit mengalami atenuansi.
Sumber gangguan utama untuk siaran radio adalah interferensi multi-jalur. Pantulan dari bumi,
air, dan alam atau obyek-obyek buatan manusia dapat menyebabkan terjadinya multi-jalur antar
antena. Efek ini nampak jelas saat penerima TV menampilkan gambar ganda saat pesawat
terbang melintas.
4. Infra Merah
7. Komunikasi infra merah dicapai dengan menggunakan transmitter/receiver (transceiver) yang
modulasi cahaya yang koheren. Transceiver harus berada dalam jalur pandang maupun melalui
pantulan dari permukaan berwarna terang misalnya langit-langit rumah. Satu perbedaan penting
antara transmisi infra merah dan gelombang mikro adalah transmisi infra merah tidak dapat
melakukan penetrasi terhadap dinding, sehingga masalah-masalah pengamanan dan interferensi
yang ditemui dalam gelombang mikro tidak terjadi. Selanjutnya, tidak ada hal-hal yang berkaitan
dengan pengalokasian frekuensi dengan infra merah, karena tidak diperlukan lisensi untuk itu.
Pada handphone dan PC, media infra merah ini digunakan untuk mentransfer data tetapi dengan
suatu standar atau protocol tersendiri yaitu protocol IrDA. Cahaya infra merah merupakan
cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra
merah akan nampak pada spektruk elektromagnetik dengan panjang gelombang diatas panjang
gelombang cahaya merah.