Dalam pengertian teknik secara umum, tanah didefinisi kan sebagai material yang terdiri dari agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dan dari bahan-bahan
organik yang telah melapuk (yang berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang-ruang kosong di antara partikel-partikel padat
tersebut. Tanah berguna sebagai bahan bangunan pada berbagai macam pekerjaan teknik sipil, di samping itu tanah berfungsi juga sebagai pendukung pondasi dari bangunan. Tanah terbentuk dari pelapukan yang terjadi pada batuan.
Geoteknik memandang tanah sebagai material teknik yang
sifat-sifat fisiknya, seperti kekuatan, stabilitas, dan
kemampuan menahan beban, sangat penting dalam desain
dan analisis geoteknik. Pendekatan ini berfokus pada
pemahaman dan pengukuran berbagai parameter tanah
untuk memastikan keamanan dan keberlanjutan konstruksi.
Bentuk lahan asal denudasional terbentuk dari proses pelapukan, erosi, gerakan massa batuan, dan sedimentasi. Terdapat beberapa satuan bentuk lahan hasil proses ini seperti pegunungan denudasional, perbukitan denudasional, dataran nyaris, dan lereng kaki.
Nah ini. Ini miripan gitu sama tugas geoling tapi cuma dari segi tanah sih haha. Dan analisis sama sarannya kayaknya kurang tapi kami juga ngga kepikiran apa lagi hahahiks. Ini tugas dari ingkang bahurekso Bu Bitta.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat tanah dan konsep dasar mekanika tanah. Secara ringkas, dibahas tentang jenis-jenis tanah berdasarkan proses pembentukannya, karakteristik fisik partikel tanah, hubungan antara berat dan volume dalam tanah, serta beberapa sifat penting tanah seperti permeabilitas, konsolidasi, dan kekuatan geser yang relevan dalam analisis mekanika tanah.
Litosfer adalah lapisan terluar planet berbatu yang terdiri atas litosfer samudra dan benua dengan ketebalan berbeda. Litosfer tersusun atas batuan beku, sedimen, dan metamorf yang terbentuk dari proses magma dan dipengaruhi tenaga endogen dan eksogen.
Dokumen tersebut membahas tentang mekanika tanah dan aplikasinya dalam pertambangan. Terdapat beberapa poin penting yaitu:
1) Mekanika tanah mempelajari sifat dan perilaku tanah, termasuk komposisi, tekstur, dan hubungannya dengan air dan udara.
2) Data geoteknik dan hidrogeologi diperlukan dalam perencanaan pertambangan untuk menentukan metode penambangan.
3) Stabilitas lereng dan struktur ge
Litosfer terdiri dari batuan beku, sedimen, dan metamorf yang terbentuk akibat proses endogen dan eksogen. Proses endogen meliputi vulkanisme dan tektonik yang menghasilkan gunung api, lipatan, dan patahan, sementara proses eksogen meliputi pelapukan, erosi, dan pengendapan oleh air, angin, gletser. Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi Bumi dan terdiri dari troposfer dan stratosfer.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur tanah, air, dan batuan di Bumi. Tanah terbentuk dari pelapukan batuan dan penguraian organik, memiliki komponen anorganik, organik, air, dan udara. Air penting untuk kehidupan dan terdapat di permukaan, tanah, dan laut. Batuan terbagi menjadi beku, sedimen, dan metamorf yang terbentuk dari proses geologi.
Dokumen tersebut membahas tentang erosi tanah dan upaya menguranginya. Erosi tanah dapat merusak kesuburan tanah karena merusak lapisan atas tanah yang subur, diantaranya karena tanah gundul atau miring tanpa penyangga. Upaya yang dibahas untuk mengurangi erosi tanah meliputi penanaman tanaman untuk menutupi tanah, pembentukan teras dan guludan di tanah miring, serta pelestarian hutan.
Teks tersebut membahas tentang tanah dan batuan, termasuk proses pembentukan dan komposisi berbagai jenis batuan serta ukuran partikel tanah. Dijelaskan pula tentang tiga jenis batuan utama (igneous, sedimentary, metamorphic) dan proses pelapukan yang menghasilkan berbagai jenis tanah.
1) Tenaga eksogen adalah proses geologi yang memotong dan mengisi permukaan bumi melalui pelapukan, erosi, mass wasting, dan sedimentasi.
2) Pelapukan merusak batuan melalui mekanis, kimia, dan organisme hidup. Erosi memindahkan hasil pelapukan oleh air, angin, dan gletser.
3) Mass wasting adalah perpindahan massa batuan atau tanah akibat gravitasi seperti longsor tanah dan tanah amblas. Sedimentasi men
Makalah ini membahas tentang erosi dan konservasi lahan. Erosi adalah hilangnya tanah akibat proses alami maupun dipercepat oleh aktivitas manusia. Ada berbagai jenis erosi seperti erosi air, angin, gletser dan abrasi. Faktor penyebab erosi antara lain iklim, topografi, vegetasi dan aktivitas manusia. Untuk menanggulangi erosi perlu dilakukan konservasi lahan.
Laporan praktikum geomorfologi tentang peta bentuk lahan asal denudasional. Menguraikan proses denudasi yang menghasilkan berbagai bentuk lahan seperti pegunungan, perbukitan, peneplain, dan lereng akibat erosi, pelapukan, dan gerakan massa batuan yang dipengaruhi gravitasi.
Teks tersebut membahas tentang petrologi batuan sedimen. Secara singkat, batuan sedimen terbentuk dari proses pelapukan, erosi, transportasi, dan deposisi partikel-partikel batuan lain. Proses-proses tersebut menghasilkan batuan sedimen yang berlapis-lapis dan bervariasi teksturnya, tergantung ukuran butir dan lingkungan pembentukannya.
Erosi tanah adalah proses pengikisan lapisan tanah
permukaan oleh air, angin, atau aktivitas manusia.
Erosi dapat menyebabkan hilangnya kesuburan
tanah, kerusakan infrastruktur, dan degradasi
lingkungan.
Penyusun dan tipe semen adalah hal yang penting dalam industri
konstruksi. Mari kita jelajahi lebih lanjut komposisi dan perbedaan di
antara tipe semen yang berbeda
More Related Content
Similar to Mekanika Tanah 1 : Definisi Tanah & Batuan.pdf (20)
Litosfer adalah lapisan terluar planet berbatu yang terdiri atas litosfer samudra dan benua dengan ketebalan berbeda. Litosfer tersusun atas batuan beku, sedimen, dan metamorf yang terbentuk dari proses magma dan dipengaruhi tenaga endogen dan eksogen.
Dokumen tersebut membahas tentang mekanika tanah dan aplikasinya dalam pertambangan. Terdapat beberapa poin penting yaitu:
1) Mekanika tanah mempelajari sifat dan perilaku tanah, termasuk komposisi, tekstur, dan hubungannya dengan air dan udara.
2) Data geoteknik dan hidrogeologi diperlukan dalam perencanaan pertambangan untuk menentukan metode penambangan.
3) Stabilitas lereng dan struktur ge
Litosfer terdiri dari batuan beku, sedimen, dan metamorf yang terbentuk akibat proses endogen dan eksogen. Proses endogen meliputi vulkanisme dan tektonik yang menghasilkan gunung api, lipatan, dan patahan, sementara proses eksogen meliputi pelapukan, erosi, dan pengendapan oleh air, angin, gletser. Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi Bumi dan terdiri dari troposfer dan stratosfer.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur tanah, air, dan batuan di Bumi. Tanah terbentuk dari pelapukan batuan dan penguraian organik, memiliki komponen anorganik, organik, air, dan udara. Air penting untuk kehidupan dan terdapat di permukaan, tanah, dan laut. Batuan terbagi menjadi beku, sedimen, dan metamorf yang terbentuk dari proses geologi.
Dokumen tersebut membahas tentang erosi tanah dan upaya menguranginya. Erosi tanah dapat merusak kesuburan tanah karena merusak lapisan atas tanah yang subur, diantaranya karena tanah gundul atau miring tanpa penyangga. Upaya yang dibahas untuk mengurangi erosi tanah meliputi penanaman tanaman untuk menutupi tanah, pembentukan teras dan guludan di tanah miring, serta pelestarian hutan.
Teks tersebut membahas tentang tanah dan batuan, termasuk proses pembentukan dan komposisi berbagai jenis batuan serta ukuran partikel tanah. Dijelaskan pula tentang tiga jenis batuan utama (igneous, sedimentary, metamorphic) dan proses pelapukan yang menghasilkan berbagai jenis tanah.
1) Tenaga eksogen adalah proses geologi yang memotong dan mengisi permukaan bumi melalui pelapukan, erosi, mass wasting, dan sedimentasi.
2) Pelapukan merusak batuan melalui mekanis, kimia, dan organisme hidup. Erosi memindahkan hasil pelapukan oleh air, angin, dan gletser.
3) Mass wasting adalah perpindahan massa batuan atau tanah akibat gravitasi seperti longsor tanah dan tanah amblas. Sedimentasi men
Makalah ini membahas tentang erosi dan konservasi lahan. Erosi adalah hilangnya tanah akibat proses alami maupun dipercepat oleh aktivitas manusia. Ada berbagai jenis erosi seperti erosi air, angin, gletser dan abrasi. Faktor penyebab erosi antara lain iklim, topografi, vegetasi dan aktivitas manusia. Untuk menanggulangi erosi perlu dilakukan konservasi lahan.
Laporan praktikum geomorfologi tentang peta bentuk lahan asal denudasional. Menguraikan proses denudasi yang menghasilkan berbagai bentuk lahan seperti pegunungan, perbukitan, peneplain, dan lereng akibat erosi, pelapukan, dan gerakan massa batuan yang dipengaruhi gravitasi.
Teks tersebut membahas tentang petrologi batuan sedimen. Secara singkat, batuan sedimen terbentuk dari proses pelapukan, erosi, transportasi, dan deposisi partikel-partikel batuan lain. Proses-proses tersebut menghasilkan batuan sedimen yang berlapis-lapis dan bervariasi teksturnya, tergantung ukuran butir dan lingkungan pembentukannya.
Erosi tanah adalah proses pengikisan lapisan tanah
permukaan oleh air, angin, atau aktivitas manusia.
Erosi dapat menyebabkan hilangnya kesuburan
tanah, kerusakan infrastruktur, dan degradasi
lingkungan.
Penyusun dan tipe semen adalah hal yang penting dalam industri
konstruksi. Mari kita jelajahi lebih lanjut komposisi dan perbedaan di
antara tipe semen yang berbeda
Presentasi ini akan membahas bagaimana komponen kimia dalam bahan bangunan mempengaruhi lingkungan, serta upaya untuk mengurangi
dampak pencemaran yang ditimbulkan.
Fenomena korosi besi menjadi perhatian industri karena dapat mengakibatkan kerugian yang signifikan. Bakteri asam menjadi salah satu penyebab utama terjadinya korosi pada permukaan logam besi.
Di dalam presentasi ini, kita akan menjelajahi topik yang menarik tentang kimia lingkungan: dari pengertian hingga pentingnya peran kimia dalam menjaga kesehatan manusia dan lingkungan.
Presentasi ini akan membahas pengenalan kimia pada ilmu teknik sipil, sifat sipil, sifat material, reaksi kimia dalam struktur, proses pembuatan material, material, stoikiometri dan termodinamika, kinetika reaksi, dan contoh aplikasi
aplikasi kimia dalam teknik sipil.
Korosi beton bertulang adalah proses penguraian logam pada beton bertulang akibat reaksi kimia dengan elemen-elemen di sekitarnya. Ini adalah masalah serius yang perlu dipahami dan diantisipasi.
Kimia Dasar bukan hanya penting di laboratorium, tapi juga dalam Teknik Sipil. Mari kita eksplorasi bagaimana Kimia Dasar memainkan peran penting dalam bidang ini.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah pembangunan berkelanjutan yang mengoptimalkan manfaat sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan cara menserasikan aktivitas manusia dengan kemampuan sumber daya alam untuk menopangnya.
Isu Lingkungan adalah dampak negative yang ditimbulkan dari aktifitas manusia terhadap lingkungan biofisik.
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Memahami permasalahan lingkungan global, nasional dan lokal serta dampaknya
terhadap kehidupan.
Mengidentifikasi berbagai permasalahan yang tetrjadi di tingkat global, nasional dan
lokal .
Menganalisis berbagai dampak dari permasalahan lingkungan tersebut terhadap
kehidupan.
Ekosistem lahan gambut adalah jenis lahan basah yang terbentuk dari penumpukan material organik, seperti sisa-sisa pohon, rumput, dan lumut. Lahan ini biasanya terletak di antara dua sungai, antara sungai dan laut, atau rawa-rawa. Ekosistem ini memiliki peran penting dalam menyimpan karbon, mendukung keanekaragaman hayati, dan mengatur siklus air. Namun, lahan gambut juga menghadapi berbagai ancaman seperti deforestasi dan penurunan kualitas tanah, yang memerlukan pengelolaan yang baik.
Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst
Haeckel sebagai oekologie pada tahun 1866; kata bahasa Yunani oikos yang berarti tempat hidup
(Habitat) dan Logos yang artinya ILMU
Mata kuliah ini membahas Pengantar Ilmu Lingkungan, Penggolongan lingkungan,
Ekologi sebagai dasar ilmu Lingkungan, Pendekatan Ekosistem dalam Ilmu
Lingkungan, Aplikasi Ilmu Lingkungan, Faktor Lingkungan yang dapat menurunkan
daya tahan bahan bangunan, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Sifat
dan Dasar Hukum AMDAL, Peranan AMDAL dalam Pembangunan.
Reaksi Kimia Semen Portland dan Bahan Adhesive serta Aditif.pdfRully Savitri Nurvita
油
Selamat datang! Pada presentasi ini, kita akan menjelajahi dunia reaksi
kimia semen Portland, bahan adhesive, dan pentingnya aditif dalam
industri konstruksi. Mari kita mulai!
Teori atom dan struktur atom adalah fondasi dari ilmu kimia dan fisika modern. Pada presentasi ini, kita akan membahas dasar-dasar teori atom, model-model atom terkemuka, dan aplikasinya dalam kehidupan seharihari.
Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah sebuah metode yang digunakan
untuk memprediksi, mengevaluasi, dan mengelola dampak lingkungan dari
suatu proyek. Dalam presentasi ini, kita akan menjelajahi pengertian, tujuan,
proses, manfaat, kelemahan, dan penerapan AMDAL di Indonesia.
biopolimer memiliki potensi besar sebagai alternatif semen dalam
aplikasi konstruksi. Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan
proses produksi dan meningkatkan sifat fisik dan mekaniknya. Oleh karena itu, disarankan untuk
menciptakan lembaga riset yang fokus pada mengembangkan aplikasi biopolimer dalam
konstruksi.
Biologi Teknik Sipil adalah gabungan dari biologi dengan teknik sipil. Penelitian ini dapat membantu membangun infrastruktur yang lebih kuat dan tahan lama dengan memanfaatkan organisme hidup.
Mata kuliah matemaika pada Prodi Rekayasa Sipil tingkat lanjut yang membahas mengenai Matriks, Determinan, Invers, Metode Sarrus dan Kofaktor dan Metode Gauss Jordan
Presentasi ini merupakan materi pertemuan pertama untuk mata kuliah Pengukuran dan Instrumentasi. Materi ini mencakup:
Konsep dasar pengukuran dan instrumentasi
Jenis-jenis pengukuran (langsung & tidak langsung)
Sistem satuan internasional (SI) dalam teknik elektro
Kesalahan dalam pengukuran dan cara meminimalkannya
Karakteristik alat ukur (akurasi, presisi, resolusi, sensitivitas)
Contoh alat ukur dalam teknik elektro seperti multimeter, osiloskop, clamp meter, function generator, dan signal analyzer
Presentasi ini dilengkapi dengan ilustrasi dan diagram yang membantu pemahaman konsep secara visual.
Sangat cocok untuk mahasiswa teknik elektro dan telekomunikasi yang ingin memahami dasar-dasar pengukuran dalam bidang ini.
Jangan lupa untuk like, share, dan follow untuk materi lebih lanjut!
#Pengukuran #Instrumentasi #TeknikElektro #Telekomunikasi #Praktikum #PengukurandanInstrumentasi #PBL #PengukuranBesaranListrik
1. MEKANIKA
TANAH 1
B Y : R U L L Y S A V I T R I N U R V I T A , S . T . , M . T .
UNIVERSITAS
LANGLANGBUANA
2. DAFTAR ISI
Pengertian Tanah
Asal Usul Tanah
Komposisi Tanah
Partikel Tanah
Klasifikasi Tanah
Sifat Fisis Tanah
Sifat Mekanis Tanah
Contoh Soal
UNIVERSITAS
LANGLANGBUANA
Rully Savitri Nurvita, S.T., M.T.
3. DEFINISI TANAH
Dalam pengertian teknik secara umum, tanah didefinisi kan sebagai material
yang terdiri dari agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak
tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dan dari bahan-bahan
organik yang telah melapuk (yang berpartikel padat) disertai dengan zat cair
dan gas yang mengisi ruang-ruang kosong di antara partikel-partikel padat
tersebut. Tanah berguna sebagai bahan bangunan pada berbagai macam
pekerjaan teknik sipil, di samping itu tanah berfungsi juga sebagai pendukung
pondasi dari bangunan.
Tanah terbentuk dari pelapukan yang terjadi pada batuan.
Rully Savitri Nurvita, S.T., M.T.
UNIVERSITAS
LANGLANGBUANA
5. SIKLUS BATUAN
Siklus batuan adalah proses alami yang menggambarkan perubahan dan
transformasi batuan dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Siklus ini melibatkan
tiga jenis utama batuan: batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.
Berikut adalah tahapan utama dalam siklus batuan:
Pembentukan Batuan Beku: Proses ini dimulai dari magma yang
mendingin dan mengkristal menjadi batuan beku. Magma yang mencapai
permukaan bumi melalui letusan gunung berapi disebut lava, dan ketika
lava ini mendingin, ia membentuk batuan beku ekstrusif seperti basalt dan
obsidian.
1.
Pelapukan dan Erosi: Batuan beku yang berada di permukaan bumi akan
mengalami pelapukan akibat cuaca, air, dan angin. Proses ini memecah
batuan menjadi partikel-partikel kecil yang disebut sedimen.
2.
3.
Rully Savitri Nurvita, S.T., M.T.
UNIVERSITAS
LANGLANGBUANA
6. Pengendapan dan Pembentukan Batuan Sedimen: Sedimen yang terbawa
oleh air, angin, atau es akan diendapkan di tempat yang lebih rendah
seperti dasar sungai, danau, atau laut. Seiring waktu, sedimen ini akan
terkompaksi dan terkonsolidasi menjadi batuan sedimen seperti batu
pasir, batu gamping, dan serpih.
1.
Pembentukan Batuan Metamorf: Batuan sedimen yang terkubur dalam
lapisan bumi dapat terkena tekanan dan suhu tinggi, menyebabkan
perubahan fisik dan kimia yang mengubahnya menjadi batuan metamorf.
Contoh batuan metamorf termasuk marmer (dari batu gamping) dan
gneiss (dari granit).
2.
Kembali Menjadi Magma: Batuan metamorf yang terus mengalami
peningkatan suhu dan tekanan dapat meleleh kembali menjadi magma,
memulai siklus batuan dari awal lagi.
3.
Rully Savitri Nurvita, S.T., M.T.
UNIVERSITAS
LANGLANGBUANA
7. UNIVERSITAS
LANGLANGBUANA
PELAPUKAN BATUAN
Pelapukan adalah suatu proses terurainya batuan menjadi partikel-partikel yang lebih ke足
-
cil akibat proses mekanis dan kimia. Pelapukan mekanis dapat disebabkan oleh memuai
dan menyusutnya batuan akibat per足
ubahan panas dan dingin yang terus-menerus (cuaca,
matahari, dan lain-lain) yang akhirnya dapat menyebabkan hancurnya batuan tersebut
menjadi tanah.
Rully Savitri Nurvita, S.T., M.T.
8. UNIVERSITAS
LANGLANGBUANA
KLASIFIKASI TANAH BERDASARKAN DARI JENIS
PEMBAWA DAN CARA PENGENDAPAN (DEPOSISI)-NYA
Tanah Glacial
Tanah glasial adalah tanah yang terbentuk akibat
proses glasiasi, yaitu pembekuan air dan salju yang
berlangsung selama periode yang lama, biasanya di
daerah yang menjadi dingin. Tanah ini seringkali
terdiri dari endapan yang dibawa oleh gletser, yang
dapat meliputi berbagai jenis material seperti kerikil,
pasir, dan lempung. Tanah glasial biasanya
ditemukan di wilayah yang pernah dilalui oleh
gletser, seperti di daerah utara atau dataran tinggi.
Terbentuk karena transportasi dan deposisi oleh
gletser (sungai es)
Rully Savitri Nurvita, S.T., M.T.
9. UNIVERSITAS
LANGLANGBUANA
KLASIFIKASI TANAH BERDASARKAN DARI JENIS
PEMBAWA DAN CARA PENGENDAPAN (DEPOSISI)-NYA
Tanah Alluvial
Tanah aluvial adalah jenis tanah yang terbentuk
dari endapan lumpur, biasanya di daerah dataran
rendah, sungai, atau danau. Ciri khas tanah
aluvial adalah warnanya yang kelabu dan kaya
akan bahan organik, yang membuatnya sangat
subur dan cocok untuk pertanian.
Terbentuk karena terangkut oleh air yang men
galir dan terdeposisi di sepanJang aliran (sungai).
Rully Savitri Nurvita, S.T., M.T.
10. UNIVERSITAS
LANGLANGBUANA
KLASIFIKASI TANAH BERDASARKAN DARI JENIS
PEMBAWA DAN CARA PENGENDAPAN (DEPOSISI)-NYA
Tanah Lacustrine
Tanah lacustrine terbentuk dari endapan yang
terjadi di dasar danau yang telah mengering
atau mengalami perubahan bentuk. Tanah ini
biasanya halus dan terdiri dari partikel
lempung, lumpur, atau silt karena endapan di
danau cenderung lebih halus dibandingkan
dengan sungai. Tanah lacustrine biasanya
memiliki kandungan organik yang tinggi dan
subur, namun juga bisa menjadi bermasalah
jika terlalu liat atau tergenang air.
Terbentuk karena deposisi di danau-danau
yang tenang.
Rully Savitri Nurvita, S.T., M.T.
11. UNIVERSITAS
LANGLANGBUANA
KLASIFIKASI TANAH BERDASARKAN DARI JENIS
PEMBAWA DAN CARA PENGENDAPAN (DEPOSISI)-NYA
Tanah Marine
Tanah marine adalah tanah yang terbentuk
dari endapan material yang terjadi di
lingkungan laut atau pantai. Tanah ini sering
kali mengandung banyak garam dan mineral
lainnya yang terbawa oleh air laut. Tanah
marine dapat bervariasi dalam tekstur dan
struktur, mulai dari pasir kasar hingga
lempung halus. Pemanfaatan tanah ini sering
memerlukan usaha pengelolaan salinitas dan
pengeringan.
Terbentuk karena deposisi di laut.
Rully Savitri Nurvita, S.T., M.T.
12. UNIVERSITAS
LANGLANGBUANA
KLASIFIKASI TANAH BERDASARKAN DARI JENIS
PEMBAWA DAN CARA PENGENDAPAN (DEPOSISI)-NYA
Tanah Aeolian
Tanah aeolian terbentuk dari material yang
diangkut dan diendapkan oleh angin. Contoh
utama adalah pasir gurun dan tanah loess. Tanah
aeolian sering ditemukan di daerah kering atau
semi-kering, seperti gurun dan stepa. Tanah ini
biasanya memiliki drainase yang baik tetapi bisa
sangat mudah terbawa angin dan memerlukan
teknik konservasi khusus.
Terbentuk karena terangkut dan terdeposisi oleh
angin.
Rully Savitri Nurvita, S.T., M.T.
13. UNIVERSITAS
LANGLANGBUANA
KLASIFIKASI TANAH BERDASARKAN DARI JENIS
PEMBAWA DAN CARA PENGENDAPAN (DEPOSISI)-NYA
Tanah Colluvial
Tanah colluvial terbentuk dari material yang
diendapkan di lereng bukit atau kaki bukit oleh
gravitasi, seringkali melalui proses pelongsoran atau
longsor. Tanah ini terdiri dari campuran berbagai
ukuran partikel, mulai dari batu besar hingga
lumpur halus. Tanah colluvial sering kali tidak
berlapis dan berdrainase baik, namun rentan
terhadap erosi dan pergerakan massa tanah.
Terbentuk oleh pergerakan tanah dari tempat
asalnya karena gra足
vitasi seperti yang terjadi pada
saat tanah longsor.
Rully Savitri Nurvita, S.T., M.T.
15. KOMPOSISI TANAH
Dalam perspektif geoteknik, tanah terutama terdiri dari beberapa komponen berikut yang lebih fokus pada
sifat-sifat fisik dan tekniknya:
1. Partikel Padat (Solid Particles)
Mineral: Komponen tanah yang paling dominan adalah partikel mineral yang berasal dari pelapukan
batuan induk. Partikel padat ini dibedakan berdasarkan ukuran, yang menentukan tekstur tanah, dan dapat
dibagi menjadi tiga kelompok utama:
Pasir (Sand): Partikel tanah dengan ukuran 0,075 hingga 4,75 mm. Pasir memiliki kohesi rendah tetapi
stabil dalam kondisi kering.
Debu (Silt): Partikel tanah yang berukuran antara 0,002 hingga 0,075 mm. Debu memiliki stabilitas yang
rendah ketika jenuh air.
Lempung (Clay): Partikel yang lebih kecil dari 0,002 mm. Lempung memiliki kohesi tinggi dan dapat
membentuk gumpalan yang keras bila kering, serta plastis saat basah.
Kerikil (Gravel): Partikel dengan ukuran lebih besar dari 4,75 mm hingga 75 mm. Kerikil biasanya digunakan
sebagai bahan konstruksi karena stabilitas dan kekuatan yang baik.
UNIVERSITAS
LANGLANGBUANA
Rully Savitri Nurvita, S.T., M.T.
16. KOMPOSISI TANAH
2. Air (Water)
Air mengisi pori-pori tanah yang berada di antara partikel-partikel padat. Air memainkan peran penting
dalam mempengaruhi sifat mekanik tanah. Air dapat:
Menurunkan Kekuatan Geser Tanah: Ketika tanah jenuh air, kohesi dan geser tanah menurun, yang
penting dalam perhitungan kestabilan lereng.
Menambah Berat Jenis Tanah: Kandungan air menambah massa total tanah, yang penting dalam
analisis penurunan (settlement).
Kapasitas Kapiler dan Kadar Air: Pengaruh air tanah dalam tekanan kapiler dan kadar air diukur
menggunakan metode uji geoteknik, seperti uji CBR (California Bearing Ratio) dan uji konsolidasi.
3. Udara (Air)
Udara mengisi ruang pori dalam tanah yang tidak terisi oleh air. Kehadiran udara dalam tanah
mempengaruhi tingkat kejenuhan (degree of saturation) tanah, yang penting dalam menentukan perilaku
tanah di bawah beban. Udara juga berperan dalam memperhitungkan potensi perubahan volume tanah
yang dapat terjadi karena pengisian atau pengurangan udara dalam pori-pori.
UNIVERSITAS
LANGLANGBUANA
Rully Savitri Nurvita, S.T., M.T.
17. KOMPOSISI TANAH
4. Ruang Pori (Void Space)
Ruang pori adalah volume yang tidak terisi oleh partikel padat dalam tanah. Ruang pori ini bisa diisi oleh
air, udara, atau keduanya. Dalam geoteknik, dua konsep penting terkait ruang pori adalah:
Void Ratio (e): Perbandingan antara volume ruang pori dengan volume partikel padat. Nilai ini penting
dalam analisis konsolidasi dan pemadatan tanah.
Porosity (n): Persentase volume total tanah yang terdiri dari ruang pori. Porositas berpengaruh
terhadap permeabilitas dan retensi air tanah.
5. Kandungan Organik (Organic Content)
Tanah juga dapat mengandung bahan organik seperti humus, meskipun dalam konteks geoteknik, tanah
dengan kandungan organik tinggi sering dianggap kurang stabil untuk keperluan konstruksi. Kandungan
organik dapat mempengaruhi sifat fisik tanah, seperti penurunan (settlement) dan kekuatan geser.
UNIVERSITAS
LANGLANGBUANA
Rully Savitri Nurvita, S.T., M.T.
18. KOMPOSISI TANAH
6. Parameter-Parameter Geoteknik Lainnya
Dalam konteks geoteknik, beberapa parameter lain yang sering digunakan untuk mengevaluasi
komposisi dan sifat tanah meliputi:
Kepadatan Tanah (Soil Density): Termasuk kepadatan kering (dry density) dan kepadatan
basah (bulk density).
Kadar Air (Moisture Content): Persentase air dalam tanah relatif terhadap berat keringnya.
Konsistensi (Consistency): Karakteristik tanah, terutama tanah lempung, terkait dengan sifat
plastis dan likuiditas.
UNIVERSITAS
LANGLANGBUANA
Rully Savitri Nurvita, S.T., M.T.
20. KESIMPULAN
Geoteknik memandang tanah sebagai material teknik yang
sifat-sifat fisiknya, seperti kekuatan, stabilitas, dan
kemampuan menahan beban, sangat penting dalam desain
dan analisis geoteknik. Pendekatan ini berfokus pada
pemahaman dan pengukuran berbagai parameter tanah
untuk memastikan keamanan dan keberlanjutan konstruksi.
UNIVERSITAS
LANGLANGBUANA
Rully Savitri Nurvita, S.T., M.T.