Kayu manis merupakan tanaman asli Indonesia yang menghasilkan kulit kayu yang bermanfaat sebagai rempah dan memiliki nilai ekonomi. Terdapat beberapa jenis kayu manis utama yang tumbuh di berbagai wilayah Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, dan Maluku. Kulit kayu manis mengandung minyak atsiri dan zat kimia lainnya yang bermanfaat untuk kesehatan, industri kosmetik, makanan, dan minuman.
1 of 3
Download to read offline
More Related Content
Mengenal kayu manis
1. Mengenal Kayu Manis
Parent Category: Publikasi Published: Wednesday, 15 June 2016 10:20 Written by Yusarman Hits:
1444
ï‚· Print
ï‚· Email
Kayu Manis yang dalam bahasa Jawa disebut "kayu manis jangan" yang dalam bahasa Latin
disebut Cinnamomum zeylanicum dan C burmanni merupakan jenis tanaman berumur panjang
penghasil kulit kayu yang di manfaatkan sebagai rempah (spices). Kayu manis merupakan
tanaman asli Indonesia yang tersebar di beberapa propinsi di Indonesia seperti di Jawa,
Sumatera, Maluku, Nusa Tenggara dan Papua. Mengingat kayu manis salah satu komoditi yang
mempunyai nilai ekonomi, maka agar kayu manis dapat tumbuh dengan baik, kita perlu
mengenalnya lebih jauh.
Syarat tumbuh. Tinggi tempat, kayu manis C burmanni akan berproduksi baik bila ditanam
didaerah dengan ketinggian 500 - 1.500 m.dpl, bila ditanam di ketinggian kurang dari 500 m dpl,
meskipun tanaman tumbuh lebih cepat namun kualitas kulit kayunya rendah (ketebalan kulit dan
aromanya berkurang) sedang kayu manis jenis C zeylanicum, tumbuh baik pada ketinggaian
antara 0 - 500 m dpl. Iklim, kayu manis tumbuh baik didaerah yang beriklim tropis basah. Iklim
tropis basah tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Faktor iklim yang harus diperhatikan
adalah: a) curah hujan, kayu manis menghendaki hujan yang merata sepanjang tahun dengan
jumlah cukup yaitu sekitar 2.000-2.500 mm/tahun, jika curah hujan terlalu tinggi akan
berpengaruh pada hasil rendemennya yang rendah; b) Suhu, kayu manis akan tumbuh baik pada
suhu rata-rata 25 derajat celcius dengan batas maksimum 27 derajat celcius dan batas minimum
18 derajat celcius; c) Kelembaban, kayu manis akan tumbuh baik baik pada kelembaban 70-90%,
semakin tinggi kelembaban, pertumbuhan tanaman akan semakin baik; dan d) Sinar matahari,
akan berpengaruh terhadap proses fotosintesis tanaman. Kayu manis memerlukan memerlukan
sinar mata hari sekitar 40-70%. Keadaan tanah, jenis tanah yang sesuai untuk pertumbuhan kayu
manis adalah tanah yang banyak mengandung humus, remah, berpasir dan mudah menyerap air
seperti latosol. Namun kayu manis juga dapat tumbuh pada jenis tanah andosol, podsolik merah
kuning dan mediteran. Keasaman (pH) tanah yang cocok untuk kayu manis adalah pH 5,0 - 6,5.
Morfologi. Kayu manis termasuk genus Cinnamomum yang termasuk dari famili Lauraceae yang
meliputi tumbuhan berkayu dengan bentuk daun tunggal, ordo Polycarpicae dan termasuk Kelas
Dicotyledoneae. Daun kayu manis duduknya berseling atau dalam rngkaian spiral dan bersifat
liat. Panjang daun sekitar 9-12 cm dan lebar 3,4-5,4 cm (tergantung jenisnya), warna pucuk
kemerahan dan daun tuanya bewarna hijaua tua. Warna bunga kuning, berkelamin dua atau
sempurna dengan ukuran kecil. Bunga tidak bertajuk, benangsari berjumlah 12 helai yang
terangkai dalam 4 kelompok. Kelompok benangsari yang berada didalam umumnya mandul.
Kotak sari beruang empat, persarian berlangsung dengan bantuan serangga (sejenis lalat).
Buahnya adalah buah buni berbiji satu dan berdaging, berbentuk bulat memanjang (panjang buah
2. sekitar 1,3-1,6 cm dengan diameter 0,35-0,75), buah muda berwarna hijau tua dan bila sudah tua
berwarna. Kulit batang pokok, cabang dan ranting mengandung minyak atsiri yang merupakan
komoditas ekspor.
Jenis Kayu manis. Dari berbagai jenis kayu manis, hanya empat jenis yang terkenal dalam
perdagangan ekspor maupun lokal yaitu: 1) Cinnamomum burmanni, tanaman ini tumbuh baik
pada ketinggian 600-1.500 m dpl dan banyak dijumpai di Sumatera Barat, Jambi, Sumatera
Utara, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Maluku. Tinggi tanaman dapat
mencapai 15 m, berdaun kecil dan kaku dengan pucuk berwarna merah. Kulit berwarna abu-abu
dengan aroma khas dan rasanya manis, dan dipanen (berupa kulit batang dan ranting) setelah
tanaman berumur 10 tahun dengan lingkar batangnya mencapai satu meter; 2) Cinnamomum
zeylanicum, jenis ini merupakan tanaman asli Srilanka (pulau Ceylon) yang tidak dapat tumbuh
baik di Indonesia karena kualitas kulit kayu yang dihasilkan kurang baik (lebih tipis). Tanaman
ini sangat cocok bila ditanam di dataran rendah sampai 500 m dpl. Tinggi tanaman mencapai 5-6
m dan bercabang. Panen dapat dilakukan pada umur 3 tahun, kulit kayu berwarna abu-abu; dan
3) Cinnamomum cassia, kayu manis dengan nama lain Cinnamomum aromaticum ini merupakan
tanaman asli dari Birma dan banyak dijumpai di daerah Jawa Tengah (Kebumen, Baturaden dan
Purwokerto). Cinnamomum cassia punya karakter yang berbeda dengan Cinnamomum
zeylanicum maupun Cinnamomum burmanni dengan pucuk berwarna hijau muda sampai hijau
kemerahan dan tajuk berbentuk piramida. Kandungan asiri jenis ini lebih banyak pada kulit
cabang dibanding kulit batang, ranting dan daun. Cinnamomum cullilawan, kayu manis ini hanya
dikenal di daerah Maluku (Ambon dan Pulau Seram). Kayunya termasuk jenis kayu lunak dan
berwarna putih, dengan kulit batang dan akar mengandung minyak atsiri. Kulit batangnya berbau
minyak kayu putih yang dalam perdagangan disebut dengan kulitlawan. Minyak kulit lawan
umumnya dimanfaatkan untuk pengobatan sakit maag (gangguan pencernaan) dan penyakit
kolera. Sampai saat ini minyak kulitlawan dijual dengan nama minyak lawang yang sering
digunakan untuk obat gosok.
Kandungan Kimia Kayu Manis. Kulit kayu manis mempunyai komposisi kimia yang sangat
bermanfaat seperti minyak asiri. Kadar komponen kimia kulit kayu manis, tergantung pada
daerah asal, secara rinci komposisi kimia kayu manis sebagai berikut: kadar air 7,9%, minyak
asiri 3,4%, alkohol ekstrak 8,2%, abu 4,5%, abu larut dalam air 2,23%, abu tidak dapat larut
0,013%, serat kasar 29,1%, karbohidrat 23,3%, eter ekstrak yang tidak menguap 4,2%, nitrogen
0,66%.
Manfaat Kayu Manis. Kayu manis, selain dapat digunakan untuk bumbu makanan, juga
dimanfaatkan sebagai antiseptik karena atsiri mempunyai daya bunuh terhadap mikroorganisme.
Dari hasil penelitian minyak atsiri kayu manis dapat membunuh baksil thypus hanya dalam
waktu 12 menit, sedang minyak cengkeh waktunya mencapai 25 menit. Minyak atsiri dapat
dijadikan obat penyakit disentri, penyembuh reumatik, mencret, pilek, sakit usus, jantung,
pinggang dan darah tinggi. Manfaat lain dari minyak kayu manis adalah memiliki efek untuk
mengeluarkan angin dan membangkitkan selera atau menguatkan lambung. Selain itu,
minyaknya dapat digunakan dalam industri sebagai obat kumur dan pasta, penyegar aroma
sabun, deterjen, lotion, parfum dan cream. Untuk pengolahan makanan dan minuman, minyak
kayu manis dipergunakan sebagai pewangi dan peningkat cita rasa kue/masakan (gulai dan sup),
aroma minuman ringan (softdrink) dan minuman keras.
Sumber : Puslitbangbun Bogor