Dokumen tersebut membahas tentang suhu tubuh normal, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan mekanisme pengaturan suhu tubuh untuk menjaga keseimbangan antara produksi dan pengeluaran panas tubuh. Hipotalamus berperan sebagai pusat pengatur suhu tubuh dengan memicu respon untuk menahan atau mengeluarkan panas jika suhu berubah.
4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuhSofyan Dwi Nugroho
油
Laporan praktikum ini mengkaji pengaruh suhu lingkungan terhadap suhu tubuh manusia. Mahasiswa mengukur suhu tubuhnya sendiri sebelum dan sesudah diberi kompres air dingin dan hangat di leher selama lima menit. Hasilnya menunjukkan suhu tubuh menurun dengan kompres dingin dan meningkat dengan kompres hangat. Hal ini menunjukkan pengaruh suhu lingkungan terhadap regulasi suhu tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang suhu tubuh manusia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Hipotalamus berperan sebagai organ pengatur suhu tubuh dengan mengatur mekanisme produksi dan pelepasan panas tubuh untuk menjaga suhu tetap pada 37属C. Faktor seperti laju metabolisme, hormon, aktivitas, dan lingkungan dapat mempengaruhi suhu tubuh manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang suhu tubuh dan mekanisme pengaturannya. Suhu tubuh normal berkisar antara 36,7-37,8 derajat Celcius dan dipengaruhi oleh produksi dan pelepasan panas tubuh. Hipotalamus berperan sebagai pusat pengatur suhu tubuh dengan memicu mekanisme penahan atau pelepasan panas jika suhu berubah.
Dokumen tersebut membahas tentang termofisika yang mencakup hukum termodinamika, pengaturan suhu tubuh, transfer panas, dan penggunaan energi panas serta dingin dalam bidang kedokteran. Secara khusus membahas mekanisme pengaturan suhu tubuh manusia, metode transfer panas, dan aplikasi termografi serta penggunaan panas dan dingin dalam pengobatan.
Mata kuliah ini akan membahas tentang termoregulasi tubuh manusia dan faktor yang mempengaruhinya, serta teknik pengukuran suhu tubuh dan penggunaan panas dalam bidang kedokteran."
A. Pengertian sistem termoregulasi
Termoregulasi merupakan salah satu hal penting dalam homeostatis. Termoregulasi adalah proses yang melibatkan mekanisme homeostatik yang mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal, yang dicapai dengan mempertahankan keseimbangan antara panas yang dihasilkan dalam tubuh dan panas yang dikeluarkan
Askep pada klien dengan kejang demam membahas 3 poin utama:
1. Konsep penyakit kejang demam mencakup definisi, etiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaan
2. Konsep asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi
3. Rangkuman singkat dokumen memberikan gambaran menyeluruh tentang penyakit dan asuhan keperawatan pada klien dengan gej
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan yang dilakukan untuk menguji fungsi termoreseptor pada kulit. Termoreseptor berperan penting dalam mendeteksi suhu tubuh dan mengirimkan informasi ke hipotalamus agar dapat menyesuaikan suhu tubuh. Kulit berfungsi sebagai termoreseptor utama yang peka terhadap panas dan dingin.
Laporan praktikum ini menguji homeostasis dalam tubuh manusia dengan melakukan aktivitas naik turun tangga sesuai irama metronome selama 15 menit, kemudian mengukur nadi dan pernapasan sebelum, sesudah aktivitas, dan setelah istirahat. Hasilnya menunjukkan nadi dan pernapasan meningkat sesudah aktivitas dan mulai stabil kembali setelah istirahat 10 menit, menunjukkan proses homeostasis berjalan untuk mempertahankan keseimbangan dalam tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang suhu tubuh dan mekanisme pengaturannya. Suhu tubuh normal berkisar antara 36,7-37,8 derajat Celcius dan dipengaruhi oleh produksi dan pelepasan panas tubuh. Hipotalamus berperan sebagai pusat pengatur suhu tubuh dengan memicu mekanisme penahan atau pelepasan panas jika suhu berubah.
Dokumen tersebut membahas tentang termofisika yang mencakup hukum termodinamika, pengaturan suhu tubuh, transfer panas, dan penggunaan energi panas serta dingin dalam bidang kedokteran. Secara khusus membahas mekanisme pengaturan suhu tubuh manusia, metode transfer panas, dan aplikasi termografi serta penggunaan panas dan dingin dalam pengobatan.
Mata kuliah ini akan membahas tentang termoregulasi tubuh manusia dan faktor yang mempengaruhinya, serta teknik pengukuran suhu tubuh dan penggunaan panas dalam bidang kedokteran."
A. Pengertian sistem termoregulasi
Termoregulasi merupakan salah satu hal penting dalam homeostatis. Termoregulasi adalah proses yang melibatkan mekanisme homeostatik yang mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal, yang dicapai dengan mempertahankan keseimbangan antara panas yang dihasilkan dalam tubuh dan panas yang dikeluarkan
Askep pada klien dengan kejang demam membahas 3 poin utama:
1. Konsep penyakit kejang demam mencakup definisi, etiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaan
2. Konsep asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi
3. Rangkuman singkat dokumen memberikan gambaran menyeluruh tentang penyakit dan asuhan keperawatan pada klien dengan gej
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan yang dilakukan untuk menguji fungsi termoreseptor pada kulit. Termoreseptor berperan penting dalam mendeteksi suhu tubuh dan mengirimkan informasi ke hipotalamus agar dapat menyesuaikan suhu tubuh. Kulit berfungsi sebagai termoreseptor utama yang peka terhadap panas dan dingin.
Laporan praktikum ini menguji homeostasis dalam tubuh manusia dengan melakukan aktivitas naik turun tangga sesuai irama metronome selama 15 menit, kemudian mengukur nadi dan pernapasan sebelum, sesudah aktivitas, dan setelah istirahat. Hasilnya menunjukkan nadi dan pernapasan meningkat sesudah aktivitas dan mulai stabil kembali setelah istirahat 10 menit, menunjukkan proses homeostasis berjalan untuk mempertahankan keseimbangan dalam tubuh.
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
油
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGITANGKI4D
油
Bagi kalian yang ingin mendapatkan kemenangan situs slot bonus kami merupakan saran terbaik buat kalian, hanya mengunakan modal rendah & penyedia bonus terbaik sepanjang masa
follow semua dan claim bonus dari kami #Tangki4dexclusive #tangki4dlink #tangki4dvip #bandarsbobet #idpro2025 #stargamingasia #situsjitu #jppragmaticplay #scatternagahitam
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptxekamaya6
油
MENGGIGIL PASKA ANASTESI.pptx
1. POST OPERATIVE
SHIVERING
dr. Fadly Ramadhan
Pembimbing :
dr. Rommy F Nadeak, SpAn, KAKV
Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Medan
2021
Refarat
2. PENDAHULUAN
Menggigil Paska Anastesi :
Merupakan komplikasi yang paling sering
terjadi pada tindakan anastesi
Insidensi 65% pada anastesi umum dan
55% pada anastesi neuroaksial
Sangat penting diketahui oleh ahli
anastesi sehingga dapat mengurangi
morbiditas dan mortalitas
3. Menggigil Non Termoregulasi
Masih kurang dipahami
Biasanya berhubungan dengan nyeri
paska operasi, stress, adanya pelepasan
pyrogen endogen, refleks dari spinal dan
adanya supresi adrenal
4. Menggigil Termoregulasi
Merupakan aktifitas mekanis otot rangka yang
berulang-ulang, involunter dan spontan untuk
menghasilkan panas
Usaha paling akhir kompensasi tubuh untuk
menghasilkan panas
5. FAKTOR RESIKO
Usia muda
Laki-laki
Lamanya tindakan operasi
Jenis anastesi
6. DERAJAT MENGGIGIL
Derajat menggigil menurut Crossley dan Mahajan:
0 = tidak ada menggigil
1 = piloereksi(+), Vasokonstriksi perifer (+), aktifitas otot (-)
2 = aktifitas otot hanya pada satu kelompok otot
3 = aktifitas otot lebih dari satu kelompok otot
4 = aktifitas otot pada seluruh tubuh
7. TERMOREGULASI
Respon Termoregulasi diperoleh melalui sistem kendali
yang terdiri dari:
o Jalur Neural Aferen
o Pusat Regulasi
o Jalur respon aferen
Sistem termoregulasi tersebut akan menjaga suhu inti
tubuh dalam rentang 36.5-37.5属C.
Interthreshold Range
Set point temperature
Thermoneutral zone
Suhu inti tubuh yang lebih rendah ataupun lebih tinggi dari
rentang tersebut akan memicu munculnya respon
termoregulasi
Suhu tubuh yang memicu respon termoregulasi disebut
dengan threshold
Bila suhu tubuh menurun, akan terjadi vasokonstriksi dan
menggigil
Bila suhu tubuh meningkat, akan terjadi vasodilatasi dan
berkeringat
8. Jalur Neural Aferen
Mendeteksi dan menyampaikan informasi suhu ke pusat
regulasi
Deteksi suhu oleh termoreseptor yang terdapat pada
sentral dan perifer (kulit dan mukosa)
Termoreseptor terdiri dari termoreseptor dingin dan
termoreseptor panas
Sinyal dari termoreseptor akan diintegrasikan pada
spinal cord traktus spinotalamikus lateral
hipotalamus
9. Pusat regulasi
Daerah preoptik dari hipotalamus anterior
merupakan bagian terpenting dari pusat regulasi
suhu
Hipotalamus anterior akan merasakan dan
melakukan integrasi terhadap informasi termal
yang masuk melalui jalur eferen dan
membandingkan dengan set point temperature
Respon tingkah laku dan mekanisme efektor diatur
oleh hipotalamus posterior dan ditentukan oleh
informasi dari kulit
10. Beberapa faktor yang diduga dapat mempengaruhi
threshold pada hipotalamus, antara lain :
Noradrenalin
Dopamin
Serotonin
Asetilkholin
Prostaglandin E1
neuropeptida
11. Jalur Respon eferen
Respon eferen terjadi oleh karena adanya
perubahan suhu inti yang menimbulkan respon
untuk meningkatkan pembuangan panas ataupun
pembentukan panas
Setiap respon diatur oleh threshold tertentu
Suhu dingin piloereksi, vasokonstriksi, dan
menggigil
Suhu panas vasodilatasi dan berkeringat
17. Mekanisme menggigil
Ketika daerah preoptik hipotalamus anterior didinginkan,
maka akan merangsang pusat motor menggigil yang
terletak di hipotalamus posterior
Akibatnya akan muncul impuls ke spinal cord untuk
terjadinya menggigil
19. Efek samping menggigil
Menggigil paska anastesi akan menyebabkan
ketidaknyamanan bagi pasien, dan akan menimbulkan efek
:
Kesulitan dalam monitoring (EKG, TD, SpO2)
Konsumsi oksigen
Produksi CO2
Nyeri pada luka operasi
CO
SVR
Katekolamin
20. MEKANISME HIPOTERMI PADA ANASTESI
Anastesi mekanisme pertahanan termoregulasi
terganggu redistribusi panas inti ke perifer hilangnya
panas ke lingkungan hipotermi
23. Methods of Heat Loss
Radiation (accounts for approx 60% heat loss)
o Heat transfer from one object to another without physical
contact (heat dissipates to cooler surroundings)
Evaporation (accounts for approx 20% heat loss)
o Loss of heat during conversion of water to gas state
Convection (accounts for approx 15% heat loss)
o Losing heat as air or water molecules move across the
skin
Conduction (accounts for approx 5% heat loss)
o Heat loss through physical contact with another object or
body
24. Monitoring Suhu
Suhu tubuh bersifat heterogen, dengan struktur inti lebih
hangat 2-4 属C dari struktur di perifer
Untuk status suhu, yang terbaik adalah mengetahui suhu
inti tubuh
Suhu inti tubuh dapat diukur melalui arteri pulmonalis, distal
esofagus, membran timpani, dan nasofaring.
Karena alasan ketidaknyamanan, ataupun tidak adanya
fasilitas untuk mengukur suhu inti tubuh, maka dipakailah
tempat yang mendekati suhu inti tubuh seperti mulut,
aksila, kandung kemih dan rektum)
25. Measuring Core
Temperature
Four sites can accurately measure core
temperature
1. Distal esophagus
2. Pulmonary artery
3. Tympanic membrane
4. Nasopharynx
27. GA vs Neuroaksial
Pada GA terjadi tidak bisa melakukan mekanisme pertahanan
termoregulasi oleh karena inhibisi terhadap mekanisme
termoregulasi dan peningkaan terhadap threshold Namun
nantinya akan muncul menggigil paska operasi saat anastesi
telah selesai dan threshold kemabli normal.
Pada anastesi neuroaksial terjadi vasodilatasi pada daerah
yang di blokade. Daerah di atas blokade dapat melakukan
mekanisme pertahanan termoregulasi, namun tidak memadai
untuk mempertahankan suhu inti tubuh.
29. Non Farmakologi
Meningkatkan suhu ruangan sebelum operasi
Memakai tirai bedah
Mamakai matras penghangat
Menggunakan cairan yang hangat
Menggunakan zat anastesi lokal yang hangat
30. Farmakologi
1. Opioid
Meperidine dengan dosis 0.5 mg/kgBB IV efektif untuk
menangani menngigil, demikian juga dengan pemberian
Meperidine 12.5 mg intratekal.
Pemberian morfin (2.5 mg), fentanyl (25(ug) dan
alfentanyl (250 ug) terbukti bermanfaat untuk
penanganan menggigil paska anastesi
31. Farmakologi.
2. 留2-agonis
Clonidin 0.5 ug/kg IV efektif untuk penanganan
menggigil
Deksmedotomidin 1 ug/kgBB selama 10 menit IV via
syringe pump, kemudian dilanjutkan dengan dosis
rumatan 0.4 ug/kgBB selama operasi efektif untuk
mencegah PAS
32. Farmakologi.
3. Penghambat reuptake 5-HT
Tramadol dengan dosis 1 mg/kgBB IV memberikan efek
mencegah menggigil yang sebanding dengan
meperidine 0.5 mg/kgBB IV
Nefopam 0.15 mg/kgBB dalam 100ml NaCl 0.9% yang
diberikan IV selama 15 menit, terbukti dapat mencegah
munculnya menggigil dengan kemampuan yang hampir
sama dengan meperidine
33. Farmakologi.
4. Antagonis NMDA
Ketamin dengan dosis 0.5 mg/kgBB pada pasien GA
yang diberikan secara IV 20 menit sebelum operasi
selesai, terbukti efektif dalam mencegah PAS
MgSO4 juga terbukti bermanfaat dalam mencegah
menggigil paska anastesi
38. Normal Body Temperature
Average oral temperature 98.6尊F (37尊C)
Normal range is from 96.5尊F (35.8尊C) to 100尊F
(37.8尊C)
Varies 1村尊 - 3他尊F (0.7尊 - 2.1尊C) during any
given 24 hour period
Lowest in early morning hours, highest in late
afternoon or early evening
Average variation 2.7尊F (1.5尊C) for men and
2.2尊F (0.5尊C) for women
39. Physiologic Heat Loss
(cont)
Peripheral blood vessels dilate or constrict to
control blood flow and determine rate of heat
loss.
Blood flow through fully dilated vessels is about
100 times greater than through completely
constricted blood vessels
Amount of heat transported is affected by the
bodys total blood volume
43. Mekanisme Tubuh Ketika Suhu Tubuh Berubah
1. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh meningkat :
a. Vasodilatasi disebabkan oleh hambatan dari pusat simpatis
pada hipotalamus posterior (penyebab vasokontriksi)
sehingga terjadi vasodilatasi yang kuat pada kulit, yang
memungkinkan percepatan pemindahan panas dari tubuh ke
kulit hingga delapan kali lipat lebih banyak.
b.Berkeringat pengeluaran keringat menyebabkan
peningkatan pengeluaran panas melalui evaporasi.
c. Penurunan pembentukan panas Beberapa mekanisme
pembentukan panas, seperti termogenesis kimia dan
menggigil dihambat dengan kuat.
44. Mekanisme Tubuh Ketika Suhu Tubuh Berubah
2. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh menurun :
a. Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh karena
rangsangan pada pusat simpatis hipotalamus posterior.
b. Piloereksi Rangsangan simpatis menyebabkan otot
erektor pili yang melekat pada folikel rambut berdiri.
c. Peningkatan pembentukan panas sistem metabolisme
meningkat melalui mekanisme menggigil, pembentukan
panas akibat rangsangan simpatis, serta peningkatan
sekresi tiroksin.
45. Mekanisme Kehilangan Panas Melalui Kulit
Panas dapat hilang dan masuk ke dalam tubuh manusia
dengan cara konveksi, konduksi, radiasi dan evaporasi,
1. Radiasi
Radiasi adalah mekanisme kehilangan panas tubuh dalam
bentuk gelombang panas inframerah. Gelombang
inframerah yang dipancarkan dari tubuh memiliki panjang
gelombang 5 20 mikrometer. Tubuh manusia
memancarkan gelombang panas ke segala penjuru tubuh.
Radiasi merupakan mekanisme kehilangan panas paling
besar pada kulit (60%) atau 15% seluruh mekanisme
kehilangan panas.
46. Mekanisme Kehilangan Panas Melalui Kulit
2. Konduksi
Proses perpindahan kalor secara konduksi bila dilihat
secara atomik merupakan pertukaran energi kinetik antar
molekul (atom), dimana partikel yang energinya rendah
dapat meningkat dengan menumbuk partikel dengan energi
yang lebih tinggi.
Konduksi terjadi melalui getaran dan gerakan elektron
bebas.
Konduksi adalah perpindahan panas akibat paparan
langsung kulit dengan benda-benda yang ada di sekitar
tubuh.
47. Mekanisme Kehilangan Panas Melalui Kulit
3. Konveksi
Apabila seceret kopi diletakkan di atas kompor listrik yang
panas maka enegi dalam ceret akan meningkat yang
disebabkan oleh konveksi
Apabila kalor berpindah dengan cara gerakan partikel
yang telah dipanaskan dikatakan perpindahan kalor secara
konveksi
Aliran konveksi dapat terjadi dikarenakan massa jenis
udara panas sangat ringan dibandingkan massa jenis
udara dingin
48. Mekanisme Kehilangan Panas Melalui Kulit
4. Evaporasi
Evaporasi ( penguapan air dari kulit ) dapat memfasilitasi
perpindahan panas tubuh. Setiap satu gram air yang
mengalami evaporasi akan menyebabkan kehilangan
panas tubuh sebesar 0,58 kilokalori.
Pada kondisi individu tidak berkeringat, mekanisme
evaporasi berlangsung sekitar 450 600 ml/hari. Hal ini
menyebabkan kehilangan panas terus menerus dengan
kecepatan 12 16 kalori per jam.
Evaporasi ini tidak dapat dikendalikan karena evaporasi
terjadi akibat difusi molekul air secara terus menerus
melalui kulit dan sistem pernafasan.
50. Pathophysiology two
types
Normal thermoregulatory defense-the most likely
cause of postoperative shivering
Non-thermoregulatory shivering-not fully known
51. shivering-not fully
known
Postoperative pain
Decreased sympathetic nervous system
activity,sympathetic overactivity
Administration of anesthetic drugs
Loss of descending control
Release of endogenous pyrogens
Adrenal suppression
Respiratory alkalosis
52. Effect of GA on
thermoregulation
Increase interthreshold
range to 4 oC
Inhalation anesthetic
agents
Thresholds lowered
further in elderly pt by 1
oC
54. Effect of RA on
thermoregulation
Decrease thresholds to 0.6 oC
Not directly interact with hypothalamic control centers
Regional block upon afferent thermal information
Core hypothermia after epidural anesthesia
55. Awareness of core hypothermia is impaired
Accelerate heat loss
Epidural anesthesia+general anesthesia
Effect of RA on
thermoregulation
56. Consequences
Discomfort,stressful sensation of
coldness,increased pain by muscular
contraction, impede monitoring
Increased O2 consumption (40-120%)and
CO2production
Catecholamine release
Increased CO
Tachycardia,HTN
Raised intraocular and intracranial pressure
Decrease mixed venous oxygen saturation
61. Degrees of Hypothermia
Mild
(90尊 - 95尊F)
CNS depression
Increased metabolic rate
Increased pulse
Shivering thermogenesis
Dysarthria, amnesia, ataxia, apathy
Moderate
(80尊 - 90尊F)
Further CNS and vital sign depression
Loss of shivering
Arrhythmias common, QT prolonged, J waves
Inability to rewarm spontaneously
Cold diuresis
Severe
(< 80尊F)
Comatose and areflexic
Profoundly depressed vitals
Little respiratory stimulation 2尊 to low CO2
63. Mechanisms of Heat Loss
Radiation
Conduction
Convection
Respiration
Evaporation
64. Environmental Heat Loss
We lose heat to the environment in four ways:
Convection, conduction, evaporation, and
radiation
In comfortable environments, about 65% is lost
by radiation, with most of the rest lost through
evaporation
In cold environments, most of your heat is lost
by convection and conduction
65. Convection
Happens when air or water with a lower
temperature than the body comes into contact
with the skin and then moves on
You use convection when you blow on hot food
or liquids to cool them
Amount of heat lost depends on the temperature
difference between your body and the
environment, plus the speed with which the air
or water is moving
66. Conduction
Transfer of heat away from the body to objects
or substances it comes into contact with
This is the one where grabbing a door handle
with a moist hand at -40尊 gives you a chance to
stick around...
Stones and ice are good heat conductors, which
is why you get cold when you sit on them
68. Evaporation
Responsible for 20% - 30% of heat loss in
temperate conditions
About 2/3 of evaporative heat loss takes place
from the skin in thermo neutral conditions
Remaining evaporative heat loss happens in
the lungs and airway
In cold weather, airway evaporative heat loss
increases as the incoming air is humidified
and warmed