際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
ETIKA MENGINGATKAN PEMIMPIN 
Purnama.p41@gmail.com
Mengingatkan pemimpin
Mengingatkan pemimpin
 莬 惘  惡悋リ  ル  ル悋ル  ル 悋ル 莔 忰 惶ル悋  惆悋 
ルリル悸 悋莬 リ郊リзル惠  
Agama itu nasehat. Kami bertanya: Bagi siapa? Beliau menjawab: Bagi Allah, kitab-Nya.Rasul-Nya, dan bagi para pemimpin kaum muslimin dan keumuman kaum muslimin. (HR. BUKHARI, MUSLIM)
悋 悖悋 悋悵 悛悋 悖愀惺悋 悋 悖愀惺悋 悋惘愕 悖 悋悖惘  悒 
惠悋慍惺惠  愆悄 惘惆 悒 悋 悋惘愕 悒 惠 惠悗 惡悋 
悋 悋悛悽惘 悵 悽惘 悖忰愕 惠悖悋 
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar- benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS AN-NISA : 59)
IMAM 
Dari Ibnu Umar ra. berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: 
Wajib atas seorang muslim (untuk) mendengar dan taat (kepada pemimpin) pada apa yang ia sukai ataupun yang ia benci, kecuali kalau ia diperintah (untuk) berbuat maksiat, maka tidak ada mendengar dan taat. 
(HR. Bukhari dan Muslim) 
Abu bakar Ash Shidiq radhiallahu anhu berkata pasca pengangkatannya menjadi khalifah, Taatlah kalian kepadaku selama aku taat kepada Allah dan RasulNya, apabila aku melanggar Allah dan RasulNya, maka jangan taat kepadaku. (Al Bidayah wa An Nihayah, 5/248) Khalifah Umar al Faruq radhiallahu anhu juga berkata dalam salah satu khutbahnya, Sesungguhnya tidak ada hak untuk ditaati bagi orang yang melanggar perintah Allah. Ringkasnya, Al Quran, As Sunnah, atsar sahabat, mufasirin dan fuqaha, semua sepakat bahwa taat kepada pemimpin hanya jika ia di atas kebenaran, jika dalam pelanggaran maka tidak boleh ditaati. 
Imam Ibnu Katsir berkata, tentang makna Ulil Amri, Ahli fiqh dan Ahli Agama, demikian juga pendapat Mujahid, Atha, Hasan al Bashri, dan Abul Aliyah. Ibnu Katisr juga mengatakan Ulil Amri bisa bermakna umara.
Rasulullah Saw bersabda : Sebaik baik pemimpin adalah mereka yang kalian mencintai mereka, dan mereka mencintai kalian, kalian mendoakan mereka dan mereka mendoakan kalian. Sejelek jelek pemimpin kalian adalah kalian membenci mereka dan mereka membenci kalian serta kalian melaknat mereka.
MENASEHATI PEMIMPIN 
Shalat Jamaah ketika imam melakukan salah melakukan bacaan Qurannya maka makmum mengingatkan dengan membenarkan bacaan tersebut. Jika imam melakukan kesalahan gerakan maka makmum laki dengan membaca subhanallah dan perempuan dengan bertepuk tangan. Adapun kalau sampai imam tidak menghiraukan segala peringatan tadi maka makmum tetap berkewajiban untuk mengikuti imam. 
"Barangsiapa yang hendak menasehati penguasa pada suatu perkara maka janganlah dia tampakkan kepadanya secara terang-terangan, melainkan hendaklah dia pegang tangannya dan menyendiri dengannya, kalau dia (penguasa) menerima maka itu bagus, dan kalau tidak maka dia telah menunaikan kewajibannya memberikan nasehat." (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad-nya: 3/403 dan Ibnu Abi Ashim dalam as-Sunnah hlm. 507, dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Zhilalul-Jannah: 1096) 
Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu berkata: "Wahai para rakyat, sesungguhnya kalian memiliki kewajiban kepada kami: Nasehat dengan cara sembunyi-sembunyi dan saling membantu dalam kebaikan." (Diriwayatkan oleh Hannad bin Sari dalam az- Zuhd: 2/602) Ketika Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu ditanya tentang cara amar ma'ruf nahi munkar kepada penguasa maka beliau mengatakan: "Jika kamu harus melakukannya maka antara dia dan dirimu saja." (Mihnatul-Imam Ahmad oleh Hanbal bin Ishaq hlm. 84 dan Jami'ul-Ulum wal-Hikam: I/225) Ada seseorang yang berkata kepada Usamah bin Zaid radhiyallahu 'anhu: "Seandainya kamu datang kepadanya (yaitu Utsman bin affan radhiyallahu 'anhu) kemudian kamu nasehati dia." Maka Usamah menjawab: "Sesungguhnya kalian memandang bahwa aku tidak berbicara dengannya kecuali aku perdengarkan kepada kalian?! Sesungguhnya aku telah berbicara dengannya secara sembunyi-sembunyi tanpa aku membuka pintu, agar aku bukanlah yang pertama kali membukanya." (HR. Bukhari no. 3267 dan Muslim no. 2989).
Bagaimana dengan pemimpin dhalim
PEMIMPIN DHALIM 
Allah Tabaaraka wa Taala kepada Musa dan Harun untuk berdawah memperingati Firaun: Pergilah kamu berdua kepada Firaun, sesungguhnya dia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut. *QS. Thaahaa: 43-44]. 
Beliau bersabda: Siapa saja yang tidak menyukai sesuatu dari pemimpinnya maka hendaklah ia bersabar terhadapnya. Sebab, tidaklah seorang manusia keluar dari penguasa lalu ia mati di atasnya, melainkan ia mati dengan kematian jahiliyyah. (HR. Muslim *no. 1849 [56]]). 
Dari Hudzaifah bin Yaman berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: 
Akan ada sepeninggalku nanti para pemimpin yang tidak mengambil petunjukku, dan tidak mengambil sunnah dengan sunnahku. Akan muncul (pula) ditengah-tengah kalian orang-orang (dikalangan penguasa) yang hatinya adalah hati syaithan dalam wujud manusia. Aku (Hudzaifah) bertanya: Apa yang harus saya perbuat jika aku mendapatinya? Beliau bersabda: (Hendaknya) kalian mendengar dan taat kepada amir, meskipun dia memukul punggungmu dan merampas hartamu. (Hadits shahih riwayat Muslim dalam Shahihnya no. 1847 (52)
Batasan mengikuti 
ルリ為ル ル 惡リ郊惷 悋惴ル悋 惡リ郊惷悋 惡リ リз悋 ル愕惡 
"Dan demikianlah, kami jadikan sebahagian orang-orang yang zalim itu menjadi pemimpin bagi sebahagian yang lain disebabkan apa (kezaliman) yang mereka kerjakan." (Al Anaam: 129) 
Dan janganlah kalian taati orang yang Kami lupakan hatinya untuk mengingat Kami dan ia mengikuti hawa nafsu dan perintahnya yang sangat berlebihan. (QS. Al Kahfi: 28) Taat kepada penguasa yang zalim merupakan bentuk taawun (tolong menolong) dalam dosa dan kesalahan, padahal Allah Taala berfirman: Dan janganlah kalian saling tolong menolong dalam dosa dan kesalahan. (QS. Al Maidah:2) 
Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS. Ar Radu [13] : 11) 
Dari Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: Dengar dan taat atas seorang muslim dalam hal yang ia sukai dan ia benci, selama ia tidak diperintah untuk maksiat. Jika diperintah untuk maksiat, maka jangan dengar dan jangan taat. (HR. Bukhari. Al Lulu wal Marjan, no. 1205)
Rasulullah Saw bersabda : jika kamu melihat umatku takut berkata kepada orang dhalim : Hai Dhalim maka bisa diucapkan selamat tinggal bagi mereka (tidak bisa diharapkan lagi kebaikan mereka). (HR. Ahmad, Baihaqi dan Hakim).
SIKAP 
TIDAK TAAT 
Abu Bakar Umar Ibnu Umar Ibnu Katsiir Hasan al Basri Imam Ar-Rozi Abu Ala al Maududi 
Dan janganlah kamu taati orang- orang yang melampoi batas.(yaitu) mereka yang membuat kerusakan di bumi dan tidak mengadakan perbaikan. (QS. Asy Syuara: 151- 152) 
MENCOPOT MGANTI 
Menurut ibnu Khaldun, meminta copot pemimpin yang zalim bukanlah termasuk pemberontakan dan pembangkangan (bughat) apalagi disebut khawarij seperti tuduhan sebagian kalangan, 
Imam at Taftazani dalam Syarah al Aqaid an Nafsiyah meriwayatkan bahwa Imam Asy Syafii radhiallahu anhu berpendapat bahwa Imam bisa dicopot karena kefasikan dan pelanggarannya, begitu juga setiap hakim dan pemimpin lainnya. 
Imam al Ghazali berkata, Seorang penguasa yang zalim hendaknya dicopot dari kekuasaannya; baik dengan cara ia mengundurkan diri atau diwajibkan untuk dicopot. Dengan itu ia tidak dapat berkuasa 
Ibnu Hazm, , A.qahir al baghdadi, imam Syahruskani
Bagaimana dengan ini ????
UKHUWAH ISLAMIYAH
Lain lain

More Related Content

Mengingatkan pemimpin

  • 1. ETIKA MENGINGATKAN PEMIMPIN Purnama.p41@gmail.com
  • 4. 莬 惘 惡悋リ ル ル悋ル ル 悋ル 莔 忰 惶ル悋 惆悋 ルリル悸 悋莬 リ郊リзル惠 Agama itu nasehat. Kami bertanya: Bagi siapa? Beliau menjawab: Bagi Allah, kitab-Nya.Rasul-Nya, dan bagi para pemimpin kaum muslimin dan keumuman kaum muslimin. (HR. BUKHARI, MUSLIM)
  • 5. 悋 悖悋 悋悵 悛悋 悖愀惺悋 悋 悖愀惺悋 悋惘愕 悖 悋悖惘 悒 惠悋慍惺惠 愆悄 惘惆 悒 悋 悋惘愕 悒 惠 惠悗 惡悋 悋 悋悛悽惘 悵 悽惘 悖忰愕 惠悖悋 Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar- benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS AN-NISA : 59)
  • 6. IMAM Dari Ibnu Umar ra. berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: Wajib atas seorang muslim (untuk) mendengar dan taat (kepada pemimpin) pada apa yang ia sukai ataupun yang ia benci, kecuali kalau ia diperintah (untuk) berbuat maksiat, maka tidak ada mendengar dan taat. (HR. Bukhari dan Muslim) Abu bakar Ash Shidiq radhiallahu anhu berkata pasca pengangkatannya menjadi khalifah, Taatlah kalian kepadaku selama aku taat kepada Allah dan RasulNya, apabila aku melanggar Allah dan RasulNya, maka jangan taat kepadaku. (Al Bidayah wa An Nihayah, 5/248) Khalifah Umar al Faruq radhiallahu anhu juga berkata dalam salah satu khutbahnya, Sesungguhnya tidak ada hak untuk ditaati bagi orang yang melanggar perintah Allah. Ringkasnya, Al Quran, As Sunnah, atsar sahabat, mufasirin dan fuqaha, semua sepakat bahwa taat kepada pemimpin hanya jika ia di atas kebenaran, jika dalam pelanggaran maka tidak boleh ditaati. Imam Ibnu Katsir berkata, tentang makna Ulil Amri, Ahli fiqh dan Ahli Agama, demikian juga pendapat Mujahid, Atha, Hasan al Bashri, dan Abul Aliyah. Ibnu Katisr juga mengatakan Ulil Amri bisa bermakna umara.
  • 7. Rasulullah Saw bersabda : Sebaik baik pemimpin adalah mereka yang kalian mencintai mereka, dan mereka mencintai kalian, kalian mendoakan mereka dan mereka mendoakan kalian. Sejelek jelek pemimpin kalian adalah kalian membenci mereka dan mereka membenci kalian serta kalian melaknat mereka.
  • 8. MENASEHATI PEMIMPIN Shalat Jamaah ketika imam melakukan salah melakukan bacaan Qurannya maka makmum mengingatkan dengan membenarkan bacaan tersebut. Jika imam melakukan kesalahan gerakan maka makmum laki dengan membaca subhanallah dan perempuan dengan bertepuk tangan. Adapun kalau sampai imam tidak menghiraukan segala peringatan tadi maka makmum tetap berkewajiban untuk mengikuti imam. "Barangsiapa yang hendak menasehati penguasa pada suatu perkara maka janganlah dia tampakkan kepadanya secara terang-terangan, melainkan hendaklah dia pegang tangannya dan menyendiri dengannya, kalau dia (penguasa) menerima maka itu bagus, dan kalau tidak maka dia telah menunaikan kewajibannya memberikan nasehat." (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad-nya: 3/403 dan Ibnu Abi Ashim dalam as-Sunnah hlm. 507, dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Zhilalul-Jannah: 1096) Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu berkata: "Wahai para rakyat, sesungguhnya kalian memiliki kewajiban kepada kami: Nasehat dengan cara sembunyi-sembunyi dan saling membantu dalam kebaikan." (Diriwayatkan oleh Hannad bin Sari dalam az- Zuhd: 2/602) Ketika Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu ditanya tentang cara amar ma'ruf nahi munkar kepada penguasa maka beliau mengatakan: "Jika kamu harus melakukannya maka antara dia dan dirimu saja." (Mihnatul-Imam Ahmad oleh Hanbal bin Ishaq hlm. 84 dan Jami'ul-Ulum wal-Hikam: I/225) Ada seseorang yang berkata kepada Usamah bin Zaid radhiyallahu 'anhu: "Seandainya kamu datang kepadanya (yaitu Utsman bin affan radhiyallahu 'anhu) kemudian kamu nasehati dia." Maka Usamah menjawab: "Sesungguhnya kalian memandang bahwa aku tidak berbicara dengannya kecuali aku perdengarkan kepada kalian?! Sesungguhnya aku telah berbicara dengannya secara sembunyi-sembunyi tanpa aku membuka pintu, agar aku bukanlah yang pertama kali membukanya." (HR. Bukhari no. 3267 dan Muslim no. 2989).
  • 10. PEMIMPIN DHALIM Allah Tabaaraka wa Taala kepada Musa dan Harun untuk berdawah memperingati Firaun: Pergilah kamu berdua kepada Firaun, sesungguhnya dia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut. *QS. Thaahaa: 43-44]. Beliau bersabda: Siapa saja yang tidak menyukai sesuatu dari pemimpinnya maka hendaklah ia bersabar terhadapnya. Sebab, tidaklah seorang manusia keluar dari penguasa lalu ia mati di atasnya, melainkan ia mati dengan kematian jahiliyyah. (HR. Muslim *no. 1849 [56]]). Dari Hudzaifah bin Yaman berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: Akan ada sepeninggalku nanti para pemimpin yang tidak mengambil petunjukku, dan tidak mengambil sunnah dengan sunnahku. Akan muncul (pula) ditengah-tengah kalian orang-orang (dikalangan penguasa) yang hatinya adalah hati syaithan dalam wujud manusia. Aku (Hudzaifah) bertanya: Apa yang harus saya perbuat jika aku mendapatinya? Beliau bersabda: (Hendaknya) kalian mendengar dan taat kepada amir, meskipun dia memukul punggungmu dan merampas hartamu. (Hadits shahih riwayat Muslim dalam Shahihnya no. 1847 (52)
  • 11. Batasan mengikuti ルリ為ル ル 惡リ郊惷 悋惴ル悋 惡リ郊惷悋 惡リ リз悋 ル愕惡 "Dan demikianlah, kami jadikan sebahagian orang-orang yang zalim itu menjadi pemimpin bagi sebahagian yang lain disebabkan apa (kezaliman) yang mereka kerjakan." (Al Anaam: 129) Dan janganlah kalian taati orang yang Kami lupakan hatinya untuk mengingat Kami dan ia mengikuti hawa nafsu dan perintahnya yang sangat berlebihan. (QS. Al Kahfi: 28) Taat kepada penguasa yang zalim merupakan bentuk taawun (tolong menolong) dalam dosa dan kesalahan, padahal Allah Taala berfirman: Dan janganlah kalian saling tolong menolong dalam dosa dan kesalahan. (QS. Al Maidah:2) Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS. Ar Radu [13] : 11) Dari Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: Dengar dan taat atas seorang muslim dalam hal yang ia sukai dan ia benci, selama ia tidak diperintah untuk maksiat. Jika diperintah untuk maksiat, maka jangan dengar dan jangan taat. (HR. Bukhari. Al Lulu wal Marjan, no. 1205)
  • 12. Rasulullah Saw bersabda : jika kamu melihat umatku takut berkata kepada orang dhalim : Hai Dhalim maka bisa diucapkan selamat tinggal bagi mereka (tidak bisa diharapkan lagi kebaikan mereka). (HR. Ahmad, Baihaqi dan Hakim).
  • 13. SIKAP TIDAK TAAT Abu Bakar Umar Ibnu Umar Ibnu Katsiir Hasan al Basri Imam Ar-Rozi Abu Ala al Maududi Dan janganlah kamu taati orang- orang yang melampoi batas.(yaitu) mereka yang membuat kerusakan di bumi dan tidak mengadakan perbaikan. (QS. Asy Syuara: 151- 152) MENCOPOT MGANTI Menurut ibnu Khaldun, meminta copot pemimpin yang zalim bukanlah termasuk pemberontakan dan pembangkangan (bughat) apalagi disebut khawarij seperti tuduhan sebagian kalangan, Imam at Taftazani dalam Syarah al Aqaid an Nafsiyah meriwayatkan bahwa Imam Asy Syafii radhiallahu anhu berpendapat bahwa Imam bisa dicopot karena kefasikan dan pelanggarannya, begitu juga setiap hakim dan pemimpin lainnya. Imam al Ghazali berkata, Seorang penguasa yang zalim hendaknya dicopot dari kekuasaannya; baik dengan cara ia mengundurkan diri atau diwajibkan untuk dicopot. Dengan itu ia tidak dapat berkuasa Ibnu Hazm, , A.qahir al baghdadi, imam Syahruskani