際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
MESIN KONVERSI ENERGI (MKE) II 
MOTOR BENSIN 
Kelompok 1 : 
Ana Sri Zunifa Sari 
Ahmad ArbiTrihatmojo 
Muhammad Charis
Prinsip Dasar 
Pada mulanya perkembangan motor bakar bensin bertorak 
ditemukan oleh Nichollus Otto pada tahun 1876yang 
dinamakan Otto Engine 
Motor bensin merubah energi kimia (bahan bakar) menjadi 
energi panas (thermal), dari energi thermal di konversikan 
kembali menjadi energi gerak (naik turun torak). Dari energi 
gerak torak di konversikan lagi melalui batang engkol dan ke 
poros engkol menjadi energi putar. 
 Motor bensin disebut juga Internal Combustion Engine karena 
melakukan proses pembakaran di dalam silinder motor itu sendiri. 
 Selai itu motor bensin juga disebut Spark Plug Ignition Engine karena 
dalam proses penyalaan motor menggunakan busi (Spark Plug)
Mesin Konversi Energi - Motor Bensin
Cara Kerja 
1. Campuran udara dan bahan bakar (gas) terhisap masuk ke 
dalam silinder 
2. Gas terkompresi oleh gerakan torak keTMA 
3. Terjadi letupan bunga api oleh busi yang memicu 
pembakaran 
4. Torak bergerak turun ke TMB karena dorongan dari 
pembakaran gas di dalam silinder 
5. Gas bekas pembakaran terdorong keluar menuju saluran 
buang oleh gerakan torak keTMA
Mesin Konversi Energi - Motor Bensin
YANG MEMPENGARUHI KERJA 
MOTOR BENSIN 
1. SISTEM BAHAN BAKAR 
2. CAMPURAN UDARA DAN BAHAN BAKAR 
3. PENGAPIAN 
MASALAH YANG SERING TERJADI PADA MOTOR BENSIN ADALAH 
DETONASI
DETONASI ??? 
Detonasi = Engine Knocking adalah peristiwa terbakarnya 
bagian-bagian yang belum di kenai oleh percikan api busi 
dalam ruang pembakaran 
Ciri  ciri terjadinya detonasi adalah timbul bunyi ngelitik 
pada motor yang lama kelamaan akan semakin keras. 
Efek : Bunyi ngelitik yang mengganggu, akan timbul 
bopel-bopel pada ujung silinder atau ujung torak dan efek 
terparahnya torak bisa berlubang 
Penyebab : penggunaan bbm dengan oktan yang 
lebih rendah daripada anjuran, penggunaan gigi 
tuning yang tidak sesuai dan penumpukan kerak 
karbon pada ruang bakar/salurannya
Mesin Konversi Energi - Motor Bensin
KLASIFIKASI 
Berdasarkan penggerak motor : 
Bourke, Controlled Combustion, Deltic Orbital, Piston, 
Wankel, Rotary, Radial, Single, Split Cycle, Stelzer, dan 
Tschudi 
Berdasarkan langkah kerja pada setiap siklus : 
Motor bensin 2 langkah (2 TAKT) dan 4 langkah (4 TAKT) 
Berdasarkan konfigurasi torak pada motor : 
Segaris (Inline) kode I, Boxer (Flat) kode F, Konfigurasi V, W, 
H, U, X, VR6, Square Four dan Opposed
MOTOR BENSIN 
TORAK (PISTON) 
Bila ditinjau dari langkah kerja pada setiap siklus maka akan 
ada 2 macam motor bensin torak yaitu 
Motor Bensin 2 langkah atau 2 stroke (2 TAKT) 
Motor Bensin 4 langkah atau 4 stroke (4 TAKT)
2 TAKT 
KONSTRUKSI MESIN BENSIN 2 TAKT 
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
8 
9 
10 
Keterangan : 
1. Busi 
2. Kepala Silinder 
3. Silinder 
4. Saluran Bilas 
5. Saluran Buang 
6. Piston (Torak) 
7. Saluran Hisap 
8. Batang Engkol 
9. Poros Engkol 
10.Bak Engkol
LANGKAH KERJA 
1. Pembilasan 
Lubang bilas dan lubang buang 
keduanya terbuka bersamaan 
karena torak bergerak ke TMB 
(Titik Mati Bawah). Tekanan gas 
baru yang masuk melalui lubang 
bilas memiliki tekanan yang 
lebih besar di bandingkan 
dengan gas bekas pembakaran 
dan mendesak gas bekas untuk 
keluar ruang bakar.
LANGKAH KERJA 
2. Kompresi 
Gas baru yang masuk 
kedalam silinder di 
mampatkan oleh torak 
yang bergerak naik menuju 
ke TMA (Titik Mati Atas). 
Tekanan pada ruang bak 
engkol lebih kecil daripada 
tekanan di luar bak 
sehingga terjadi aliran 
udara dan bahan bakar dari 
saluran hisap menuju ke 
bak engkol. 
Di akhir kompresi terjadi loncatan 
bunga api oleh busi sehingga 
terjadi proses pembakaran.
LANGKAH KERJA 
3. Ekspansi 
Karena terjadi pembakaran, 
temperatur dan tekanan gas 
yang tinggi mendorong piston 
bergerak ke TMB, saluran 
buang terbuka terlebih dahulu 
sehingga membuat gas bekas 
pembakaran bergerak sangat 
cepat keluar silinder dan 
membuat tekanan di dalam 
silinder dan di luar hampir 
sama.
LANGKAH KERJA 
4. Exhaust Blow Down 
Gerakan torak ke TMB akan 
membuka saluraan buang, saat 
saluran buang terbuka maka 
gas bekas yang ada di dalam 
silinder akan segera keluar 
dengans dengat cepat. 
Tekanan gas di dalam silinder 
akan turun mendekati atau 
bahkan sama dengan tekanan 
atmosfer. Exhaust blow down 
akan terjadi sampai pintu bilas 
terbuka.
SIFAT-SIFAT 
MOTOR BENSIN 
2 TAKT 
 Konstruksi motor lebih sederhana dan biaya produksi lebih murah 
 Karena gerak torak dan putaran poros engkol ukurannya hampir sama 
maka daya dan kecepatan yang di hasilkan besar 
 Ukuran motor kecil namun daya yang di hasilkan besar 
 Kurang efisien karena masih terdapat gas baru yang ikut terbuang 
bersama dengan gas bekas 
 Pembuangan gas bekas kurang sempurna akibatnya sering timbul 
asap pada pembuangan gas bekas 
 Sistem pelumasan pada piston harus di campurkan dengan bahan 
bakar dan udara (gas baru) yang masuk ke dalam silinder 
 DAN MASIH BANYAK LAGI.
Mesin Konversi Energi - Motor Bensin
4 TAKT 
KONSTRUKSI MESIN BENSIN 4 TAKT 
1 
2 3 
4 
5 
6 
7 
8 
9 
10 
16 
15 
14 
13 
12 
11 
Keterangan : 
1. Busi 
2. Katup Isap 
3. Katup Buang 
4. Saluran Masuk 
5. Saluran Buang 
6. Kepala Silinder 
7. Torak 
8. Silinder 
9. Batang Engkol 
10. Poros Engkol 
11. Kondensor 
12. Platina 
13. Poros Nok 
14. Push Rod 
15. Battery 
16. Coil 
Gambar 1.8 Konstruksi Mesin Bensin 4 TAKT
LANGKAH KERJA 
1. Langkah Isap (Intake Stroke) 
Torak bergerak turun dari TMA 
menuju ke TMB dan katup isap 
membuka. Karena tekanan di 
dalam silinder lebih besar 
daripada tekanan di luar maka 
gas baru masuk kedalam 
silinder. Saat torak mencapai 
TMB maka katup isap menutup 
dan langkah isap selesai.
LANGKAH KERJA 
2. Langkah Kompresi 
(Compression Stroke) 
Torak bergerak naik dari TMB 
ke TMA, kedua katup menutup. 
Gerakan torak menuju TMA 
membuat gas baru di dalam 
silinder termampatkan 
(terkompresi) dan temperatur 
gas naik, beberapa derajat 
menjelang TMA terjadi 
loncatan bunga api oleh busi 
yang mengakibatkan 
terjadinya proses pembakaran.
LANGKAH KERJA 
3. Langkah Ekspansi 
(Expansion Stroke) 
Karena terjadi proses 
pembakaran maka temperatur 
dan tekanan gas di dalam 
silinder naik dan mendesak 
torak bergerak turun ke TMB. 
Kedua katup isap dan buang 
menutup. Karena pada 
langkah ekspansi maka 
temperatur dan tekanan gas 
turun dan diperoleh daya 
motor.
LANGKAH KERJA 
4. Langkah Buang 
(Exhaust Stroke) 
Torak bergerak naik dari 
TMB ke TMB, katup isap 
menutup dan katup buang 
membuka. Gas bekas 
pembakaran terdorong 
keluar oleh gerakan naik 
torak melalui katup buang 
dan melewati saluran 
buang. Setelah torak 
mencapai TMA, proses 
kembali lagi ke langkah 
hisap.
SIFAT-SIFAT 
MOTOR BENSIN 
4 TAKT 
 Konsumsi bahan bakar lebih irit dan lebih efisien karena tidak ada gas 
baru yang ikut terbuang 
 Getaran yang dihasilkan motor cenderung lebih halus 
 Gas buang yang dibuang lebih sempurna bila dibandingkan dengan 
motor bensin 2 TAKT 
 Konstruksi ruang bakar lebih sederhana 
 Pelumasan torak tidak bercampur dengan bahan bakar dan udara yang 
masuk ke dalam silinder 
 Memerlukan rangkaian kelistrikan dan rangkaian katup yang rumit 
 Daya yang di hasilkan lebih kecil apabila dibandingkan dengan motor 
bensin 2 TAKT 
 DAN MASIH BANYAK LAGI.
Mesin Konversi Energi - Motor Bensin
MOTOR BENSIN ROTARY 
(WANKEL) 
Ditemukan pertama kali oleh insinyur mesin asal Jerman 
bernama Felix Wankel yang bekerja sama dengan produsen 
sepeda motor NSU pada tahun 1958. motor wankel 
pertama memiliki sistem pendingin air dan oli untuk 
rotornya. 
Motor rotary memiliki rotor berbentuk segitiga dan rumah 
rotor berbentuk kepompong. 
Motor rotary memiliki langkah kerja yang sama dengan 
motor bensin torak 4 TAKT.
KOMPONEN MOTOR 
BENSIN ROTARY
RUANG BAKAR
ROTOR
LANGKAH KERJA 
LANGKAH 1 : Isap 
LANGKAH 2 : Kompresi 
LANGKAH 3 : Ekspansi 
LANGKAH 4 : Buang
Mesin Konversi Energi - Motor Bensin
Siklus Otto (Siklus Udara Volume Konstan) 
 Proses 1-2 = proses kompresi isentropic (adiabatic 
reversible) 
 Proses 2-3 = pemasukan kalor konstan, 
 Proses 3-4 = proses isentropik 
 Proses 4-1 = proses pelepasan kalor
Unjuk Kerja Motor Bensin 
Diameter Silinder dan Langkah Torak 
Menurut Toyota dalam buku Teori Motor Bensin (1989:31) 
mengemukakan bahwa diameter silinder adalah diameter 
dimana torak atau piston akan berada untuk bergerak bolak 
balik sedangkan langkah torak adalah jarak antara TMA 
dengan TMB.
UNJUK KERJA MOTOR BENSIN 
 Volume Silinder 
 Vt = Vi + Vs 
 Vi = luas lingkaran  panjang langkah 
 Vi = . r2. L .s  Vi =  
1 
2 
D 
2 
. L.. s 
 S = jumlah torak 
 Perbandingan kompresi 
 C = 
Vi+Vs 
Vs 
= 1 + 
V 
Vs 
 Dimana: 
 Vi = volume langkah torak 
 Vs = volume sisa
UNJUK KERJA MOTOR 
BENSIN 
 Torsi dan Daya Poros 
 P = 
2..n.T 
6.000 
kW 
 Dimana: 
 P = Daya (kW) 
 n = putaran mesin (rpm) 
 T = torsi (Nm) = Gaya x Jarak 
 Tekanan Indikator (Pi) 
 Tekanan indikator adalah tekanan teoritis yang bekerja pada torak dalam setiap 
langkah yang menghasilkan tenaga indikator.
UNJUK KERJA MOTOR 
BENSIN 
Tekanan Efektif Rata-rata (Bmep = Pe) 
Daya Indikator (IHP = Ni)
UNJUK KERJA MOTOR 
BENSIN 
 Daya Efektif (BHP = Ne) 
 Pemakaian Bahan Bakar Spesifik (Bsfc)
UNJUK KERJA MOTOR 
BENSIN 
Efisiensi Volumetrik 
E. vol = 
jumlah cam    
  
 Efisiensi Thermis 
 Efisiensi Mekanik
Mesin Konversi Energi - Motor Bensin

More Related Content

Mesin Konversi Energi - Motor Bensin

  • 1. MESIN KONVERSI ENERGI (MKE) II MOTOR BENSIN Kelompok 1 : Ana Sri Zunifa Sari Ahmad ArbiTrihatmojo Muhammad Charis
  • 2. Prinsip Dasar Pada mulanya perkembangan motor bakar bensin bertorak ditemukan oleh Nichollus Otto pada tahun 1876yang dinamakan Otto Engine Motor bensin merubah energi kimia (bahan bakar) menjadi energi panas (thermal), dari energi thermal di konversikan kembali menjadi energi gerak (naik turun torak). Dari energi gerak torak di konversikan lagi melalui batang engkol dan ke poros engkol menjadi energi putar. Motor bensin disebut juga Internal Combustion Engine karena melakukan proses pembakaran di dalam silinder motor itu sendiri. Selai itu motor bensin juga disebut Spark Plug Ignition Engine karena dalam proses penyalaan motor menggunakan busi (Spark Plug)
  • 4. Cara Kerja 1. Campuran udara dan bahan bakar (gas) terhisap masuk ke dalam silinder 2. Gas terkompresi oleh gerakan torak keTMA 3. Terjadi letupan bunga api oleh busi yang memicu pembakaran 4. Torak bergerak turun ke TMB karena dorongan dari pembakaran gas di dalam silinder 5. Gas bekas pembakaran terdorong keluar menuju saluran buang oleh gerakan torak keTMA
  • 6. YANG MEMPENGARUHI KERJA MOTOR BENSIN 1. SISTEM BAHAN BAKAR 2. CAMPURAN UDARA DAN BAHAN BAKAR 3. PENGAPIAN MASALAH YANG SERING TERJADI PADA MOTOR BENSIN ADALAH DETONASI
  • 7. DETONASI ??? Detonasi = Engine Knocking adalah peristiwa terbakarnya bagian-bagian yang belum di kenai oleh percikan api busi dalam ruang pembakaran Ciri ciri terjadinya detonasi adalah timbul bunyi ngelitik pada motor yang lama kelamaan akan semakin keras. Efek : Bunyi ngelitik yang mengganggu, akan timbul bopel-bopel pada ujung silinder atau ujung torak dan efek terparahnya torak bisa berlubang Penyebab : penggunaan bbm dengan oktan yang lebih rendah daripada anjuran, penggunaan gigi tuning yang tidak sesuai dan penumpukan kerak karbon pada ruang bakar/salurannya
  • 9. KLASIFIKASI Berdasarkan penggerak motor : Bourke, Controlled Combustion, Deltic Orbital, Piston, Wankel, Rotary, Radial, Single, Split Cycle, Stelzer, dan Tschudi Berdasarkan langkah kerja pada setiap siklus : Motor bensin 2 langkah (2 TAKT) dan 4 langkah (4 TAKT) Berdasarkan konfigurasi torak pada motor : Segaris (Inline) kode I, Boxer (Flat) kode F, Konfigurasi V, W, H, U, X, VR6, Square Four dan Opposed
  • 10. MOTOR BENSIN TORAK (PISTON) Bila ditinjau dari langkah kerja pada setiap siklus maka akan ada 2 macam motor bensin torak yaitu Motor Bensin 2 langkah atau 2 stroke (2 TAKT) Motor Bensin 4 langkah atau 4 stroke (4 TAKT)
  • 11. 2 TAKT KONSTRUKSI MESIN BENSIN 2 TAKT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Keterangan : 1. Busi 2. Kepala Silinder 3. Silinder 4. Saluran Bilas 5. Saluran Buang 6. Piston (Torak) 7. Saluran Hisap 8. Batang Engkol 9. Poros Engkol 10.Bak Engkol
  • 12. LANGKAH KERJA 1. Pembilasan Lubang bilas dan lubang buang keduanya terbuka bersamaan karena torak bergerak ke TMB (Titik Mati Bawah). Tekanan gas baru yang masuk melalui lubang bilas memiliki tekanan yang lebih besar di bandingkan dengan gas bekas pembakaran dan mendesak gas bekas untuk keluar ruang bakar.
  • 13. LANGKAH KERJA 2. Kompresi Gas baru yang masuk kedalam silinder di mampatkan oleh torak yang bergerak naik menuju ke TMA (Titik Mati Atas). Tekanan pada ruang bak engkol lebih kecil daripada tekanan di luar bak sehingga terjadi aliran udara dan bahan bakar dari saluran hisap menuju ke bak engkol. Di akhir kompresi terjadi loncatan bunga api oleh busi sehingga terjadi proses pembakaran.
  • 14. LANGKAH KERJA 3. Ekspansi Karena terjadi pembakaran, temperatur dan tekanan gas yang tinggi mendorong piston bergerak ke TMB, saluran buang terbuka terlebih dahulu sehingga membuat gas bekas pembakaran bergerak sangat cepat keluar silinder dan membuat tekanan di dalam silinder dan di luar hampir sama.
  • 15. LANGKAH KERJA 4. Exhaust Blow Down Gerakan torak ke TMB akan membuka saluraan buang, saat saluran buang terbuka maka gas bekas yang ada di dalam silinder akan segera keluar dengans dengat cepat. Tekanan gas di dalam silinder akan turun mendekati atau bahkan sama dengan tekanan atmosfer. Exhaust blow down akan terjadi sampai pintu bilas terbuka.
  • 16. SIFAT-SIFAT MOTOR BENSIN 2 TAKT Konstruksi motor lebih sederhana dan biaya produksi lebih murah Karena gerak torak dan putaran poros engkol ukurannya hampir sama maka daya dan kecepatan yang di hasilkan besar Ukuran motor kecil namun daya yang di hasilkan besar Kurang efisien karena masih terdapat gas baru yang ikut terbuang bersama dengan gas bekas Pembuangan gas bekas kurang sempurna akibatnya sering timbul asap pada pembuangan gas bekas Sistem pelumasan pada piston harus di campurkan dengan bahan bakar dan udara (gas baru) yang masuk ke dalam silinder DAN MASIH BANYAK LAGI.
  • 18. 4 TAKT KONSTRUKSI MESIN BENSIN 4 TAKT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 16 15 14 13 12 11 Keterangan : 1. Busi 2. Katup Isap 3. Katup Buang 4. Saluran Masuk 5. Saluran Buang 6. Kepala Silinder 7. Torak 8. Silinder 9. Batang Engkol 10. Poros Engkol 11. Kondensor 12. Platina 13. Poros Nok 14. Push Rod 15. Battery 16. Coil Gambar 1.8 Konstruksi Mesin Bensin 4 TAKT
  • 19. LANGKAH KERJA 1. Langkah Isap (Intake Stroke) Torak bergerak turun dari TMA menuju ke TMB dan katup isap membuka. Karena tekanan di dalam silinder lebih besar daripada tekanan di luar maka gas baru masuk kedalam silinder. Saat torak mencapai TMB maka katup isap menutup dan langkah isap selesai.
  • 20. LANGKAH KERJA 2. Langkah Kompresi (Compression Stroke) Torak bergerak naik dari TMB ke TMA, kedua katup menutup. Gerakan torak menuju TMA membuat gas baru di dalam silinder termampatkan (terkompresi) dan temperatur gas naik, beberapa derajat menjelang TMA terjadi loncatan bunga api oleh busi yang mengakibatkan terjadinya proses pembakaran.
  • 21. LANGKAH KERJA 3. Langkah Ekspansi (Expansion Stroke) Karena terjadi proses pembakaran maka temperatur dan tekanan gas di dalam silinder naik dan mendesak torak bergerak turun ke TMB. Kedua katup isap dan buang menutup. Karena pada langkah ekspansi maka temperatur dan tekanan gas turun dan diperoleh daya motor.
  • 22. LANGKAH KERJA 4. Langkah Buang (Exhaust Stroke) Torak bergerak naik dari TMB ke TMB, katup isap menutup dan katup buang membuka. Gas bekas pembakaran terdorong keluar oleh gerakan naik torak melalui katup buang dan melewati saluran buang. Setelah torak mencapai TMA, proses kembali lagi ke langkah hisap.
  • 23. SIFAT-SIFAT MOTOR BENSIN 4 TAKT Konsumsi bahan bakar lebih irit dan lebih efisien karena tidak ada gas baru yang ikut terbuang Getaran yang dihasilkan motor cenderung lebih halus Gas buang yang dibuang lebih sempurna bila dibandingkan dengan motor bensin 2 TAKT Konstruksi ruang bakar lebih sederhana Pelumasan torak tidak bercampur dengan bahan bakar dan udara yang masuk ke dalam silinder Memerlukan rangkaian kelistrikan dan rangkaian katup yang rumit Daya yang di hasilkan lebih kecil apabila dibandingkan dengan motor bensin 2 TAKT DAN MASIH BANYAK LAGI.
  • 25. MOTOR BENSIN ROTARY (WANKEL) Ditemukan pertama kali oleh insinyur mesin asal Jerman bernama Felix Wankel yang bekerja sama dengan produsen sepeda motor NSU pada tahun 1958. motor wankel pertama memiliki sistem pendingin air dan oli untuk rotornya. Motor rotary memiliki rotor berbentuk segitiga dan rumah rotor berbentuk kepompong. Motor rotary memiliki langkah kerja yang sama dengan motor bensin torak 4 TAKT.
  • 28. ROTOR
  • 29. LANGKAH KERJA LANGKAH 1 : Isap LANGKAH 2 : Kompresi LANGKAH 3 : Ekspansi LANGKAH 4 : Buang
  • 31. Siklus Otto (Siklus Udara Volume Konstan) Proses 1-2 = proses kompresi isentropic (adiabatic reversible) Proses 2-3 = pemasukan kalor konstan, Proses 3-4 = proses isentropik Proses 4-1 = proses pelepasan kalor
  • 32. Unjuk Kerja Motor Bensin Diameter Silinder dan Langkah Torak Menurut Toyota dalam buku Teori Motor Bensin (1989:31) mengemukakan bahwa diameter silinder adalah diameter dimana torak atau piston akan berada untuk bergerak bolak balik sedangkan langkah torak adalah jarak antara TMA dengan TMB.
  • 33. UNJUK KERJA MOTOR BENSIN Volume Silinder Vt = Vi + Vs Vi = luas lingkaran panjang langkah Vi = . r2. L .s Vi = 1 2 D 2 . L.. s S = jumlah torak Perbandingan kompresi C = Vi+Vs Vs = 1 + V Vs Dimana: Vi = volume langkah torak Vs = volume sisa
  • 34. UNJUK KERJA MOTOR BENSIN Torsi dan Daya Poros P = 2..n.T 6.000 kW Dimana: P = Daya (kW) n = putaran mesin (rpm) T = torsi (Nm) = Gaya x Jarak Tekanan Indikator (Pi) Tekanan indikator adalah tekanan teoritis yang bekerja pada torak dalam setiap langkah yang menghasilkan tenaga indikator.
  • 35. UNJUK KERJA MOTOR BENSIN Tekanan Efektif Rata-rata (Bmep = Pe) Daya Indikator (IHP = Ni)
  • 36. UNJUK KERJA MOTOR BENSIN Daya Efektif (BHP = Ne) Pemakaian Bahan Bakar Spesifik (Bsfc)
  • 37. UNJUK KERJA MOTOR BENSIN Efisiensi Volumetrik E. vol = jumlah cam Efisiensi Thermis Efisiensi Mekanik