際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
AKUNTANSI
PERSEDIAAN
SAGUNG OKA PRADNYAWATI, S.E., M.SI
KLASIFIKASI PERSEDIAAN
Pengklasifikasian persediaan tergantung pada apakah perusahaan tersebut
adalah:
 pedagang (perusahaan dagang), atau
 pembuat/produsen (perusahaan manufaktur)
Dalam Perusahaan Dagang hanya mengenal satu jenis persediaan, yaitu
Persediaan Barang Dagangan
Dalam Perusahaan Manufaktur/Pabrikan mengenal:
1. Persediaan Bahan Baku (Raw Materials)
2. Persediaan Barang Dalam Proses (Work in Process)
3. Persediaan Barang Jadi siap jual/Produk Akhir (Finished Goods)
KEPEMILIKAN PERSEDIAAN
Hak kepemilikan dapat ditentukan di awal transaksi jual beli:
Jika Persyaratan Penjualannya Franko Gudang Penjual, maka begitu
barang keluar dari gudang penjual, barang tersebut sudah bukan lagi
milik penjual, tetapi telah menjadi milik dan tanggung jawab penuh si
pembeli.
Jika persyaratan penjualannya Franko Gudang Pembeli, kepemilikan
barang baru akan beralih dari penjual ke pembeli setelah barang
tersebut benar-benar diterima atau sampai ke gudang pembeli.
Jika barang dagangan diperoleh atas dasar KONSINYASI:
a. Kepemilikan barang tetap berada di pihak pengirim (yang
menitipkan)
b. Karena bukan hak/milik dari pihak yang dititipkan, maka barang
konsinyasi tidak masuk sebagai persediaan pihak yang dititipkan
c. Bagi pihak penitip, barang konsinyasi masih tetap akan
diperhitungkan sebagai bagian dari persediaannya sampai
barang konsinyasi tersebut nyata-nyata terjual ke konsumen
PENCATATAN PERSEDIAAN
Perusahaan dagang secara sistematis akan menyelenggarakan
catatan persediaan untuk menentukan:
1. Berapa besar persediaan barang dagangan yang tersedia untuk dijual
2. Berapa besar persediaan barang dagangan yang laku terjual
Terdapat 2 Metode atau Sistem Pencatatan Persediaan
a. Metode atau Sistem Pencatatan Perpetual
b. Metode atau Sistem Pencatatan Periodik/Fisik
METODE PENCATATAN PERSEDIAAN
Metode Perpetual
 Persediaan dicatat dan dihitung secara detail, baik pada waktu dibeli maupun dijual.
 Harga pokok dari barang dagangan yang dijual ditentukan setiap kali penjualan terjadi
 Cocok untuk perusahaan yang memiliki frekuensi transaksi yang tidak terlalu tinggi tetapi
nilai transaksinya besar.
 Metode Periodik
 persediaan dicatat dan dihitung hanya pada awal dan akhir periode akuntansi saja (bisa
setiap bulan atau tahun) untuk menentukan harga pokok penjualannya.
 Paling banyak dipakai oleh perusahaan yang frekuensi transaksinya tinggi.
Dalam Akuntansi, ada 3 Metode untuk Menilai Persediaan Akhir
1. Metode FIFO (first-in, first-out)
2. Metode LIFO (last-in, first-out)
3. Metode Biaya Rata-Rata (Average Cost Method)
 Dengan metode FIFO:
 harga pokok barang yang pertama kali dibeli adalah
yang akan diakui pertama kali sebagai harga pokok
penjualan
 Yang akan menjadi nilai persediaan akhir adalah harga
pokok dari unit atau barang yang terakhir kali dibeli.
 Dengan metode LIFO:
harga pokok dari barang yang terakhir kali dibeli adalah
yang akan diakui pertama kali sebagai harga pokok
penjualan
Yang akan menjadi nilai persediaan akhir adalah harga
pokok dari unit atau barang yang pertama kali dibeli.
Dengan Metode Biaya Rata-Rata:
Harga pokok penjualan per unit dihitung berdasarkan rata-rata harga perolehan
per unit dari barang yang tersedia untuk dijual.
 Jika harga pokok dari barang yang dibeli adalah tetap sama (stabil), maka dapat
dipastikan bahwa ketiga metode penilaian tersebut, masing-masing akan
menghasilkan besarnya nilai persediaan akhir yang sama, sehingga pengaruhnya
terhadap besarnya harga pokok penjualan, laba kotor, serta laba bersih juga akan
sama
 Jika harga pokok dari barang yang dibeli fluktuatif, berubah, maka masing-
masing dari ketiga metode penilaian tsb., umumnya akan menghasilkan besarnya
nilai persediaan akhir, harga pokok penjualan, dan laba kotor, serta laba bersih
yang berbeda.
CONTOH PERHITUNGAN PENILAIAN PERSEDIAAN
DENGAN METODE PERIODIK FIFO, LIFO, AVERAGE
COST
Tanggal Keterangan Kuantitas
(unit)
Harga Perolehan
per unit
Total
Harga Perolehan
1 Jan Persediaan Awal 200 Rp 90.000 Rp 18.000.000,-
5 Mar Pembelian 300 Rp 100.000 Rp 30.000.000,-
18 Agst Pembelian 400 Rp 110.000 Rp 44.000.000,-
26 Des Pembelian 100 Rp 120.000 Rp 12.000.000,-
Tersedia untuk Dijual 1.000 Rp 104.000.000,-
Berdasarkan perhitungan fisik yang dilakukan tanggal 31 Desember menunjukkan
bahwa besarnya barang dagangan yang belum terjual adalah 300 unit.
Hitunglah nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan.
Karena yang dijual pertama adalah barang yang sudah masuk / ada lebih dulu atau
yang pertama kali dibeli, maka yang menjadi persediaan akhir adalah barang yang
dibeli belakangan.(FIFO)
Besarnya persediaan akhir sebanyak 300 unit yang terdiri dari:
100 unit x Rp 120.000 = Rp 12.000.000,-
200 unit x Rp 110.000 = Rp 22.000.000,-
300 unit = Rp 34.000.000,-
MATA KULIAH
DASAR AKUNTANSI
Karena barang yang tersedia untuk dijual adalah 1000 unit, di mana 300 unit-nya
masih tersedia di gudang, maka artinya banyaknya unit barang yang terjual adalah 700
unit.
Besarnya harga pokok penjualan untuk 700 unit tersebut adalah:
200 unit x Rp 90.000 = Rp 18.000.000,-
300 unit x Rp 100.000 = Rp 30.000.000,-
200 unit x Rp 110.000 = Rp 22.000.000,-
700 unit = Rp 70.000.000,-
Besar Harga Pokok Penjualan di atas dapat juga dihitung dengan cara biasa:
= Harga Pokok Barang Tersedia untuk Dijual  Harga Pokok Persediaan Akhir
= Rp 104.000.000,-  Rp 34.000.000,-
= Rp 70.000.000,-
MATA KULIAH
DASAR AKUNTANSI
Karena yang dijual pertama adalah barang yang dibeli belakangan (terakhir kali), maka
yang menjadi persediaan akhir adalah barang yang dibeli pertama kali / lebih dulu.
(LIFO)
Besarnya persediaan akhir sebanyak 300 unit yang terdiri dari:
200 unit x Rp 90.000 = Rp 18.000.000,-
100 unit x Rp 100.000 = Rp 10.000.000,-
300 unit = Rp 28.000.000,-
MATA KULIAH
DASAR AKUNTANSI
Karena barang yang tersedia untuk dijual adalah 1000 unit, di mana 300 unit-nya
masih tersedia di gudang, maka artinya banyaknya unit barang yang terjual adalah 700
unit.
Besarnya harga pokok penjualan untuk 700 unit tersebut adalah:
100 unit x Rp 120.000 = Rp 12.000.000,-
400 unit x Rp 110.000 = Rp 44.000.000,-
200 unit x Rp 100.000 = Rp 20.000.000,-
700 unit = Rp 76.000.000,-
Besar Harga Pokok Penjualan di atas dapat juga dihitung dengan cara biasa:
= Harga Pokok Barang Tersedia untuk Dijual  Harga Pokok Persediaan Akhir
= Rp 104.000.000,-  Rp 28.000.000,-
= Rp 76.000.000,-
MATA KULIAH
DASAR AKUNTANSI
Jika Metode Penilaian adalah Biaya Rata-
Rata
Metode Biaya Rata-Rata dalam sistem periodik dinamakan Metode Biaya Rata-
Rata Tertimbang (weighted average cost method).
Dengan menggunakan data ilustrasi yang sama, maka besarnya harga pokok rata-
rata tertimbang dari 1.000 unit yang tersedia untuk dijual adalah :
= Rp 104.000.000,- (:) 1.000 unit = Rp 104.000 per unit
Jadi besarnya Harga Pokok Penjualan untuk 700 unit adalah:
= Rp 104.000,- x 700 unit = Rp 72.800.000,-
Sedangkan nilai persediaan akhir adalah:
= Rp 104.000,- x 300 unit = Rp 31.200.000,-
1. PEMBELIAN
Pembelian ialah akun yang berfungsi
untuk mencatat setiap transaksi yang
terjadi pada saat pembelian barang
dagangan baik tunai ataupun kredit.
Akun pembelian akan dicatat di sisi
sebelah debet dan kas atau utang
dagang disisi sebelah kredit.
AKUN-AKUN KHUSUS YANG ADA PADA
PERUSAHAAN DAGANG DENGAN METODE
SISTEM PERIODIK
Pada 1 Maret
2015 dibeli
barang dagang
senilai
Rp8.000.000
dengan termin
4/10 n/30
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
1/3/2015Pembelian Rp 8,000,000
Utang Dagang Rp 8,000,000
Total Rp 8,000,000 Rp 8,000,000
2. BEBAN
ANGKUT
PEMBELIAN
Beban angkut pembelian adalah
akun yang
pencatatan
berfungsi
besarnya
untuk
beban
angkut yang menjadi tanggungan
pembeli. Akun beban angkut
pembelian pencatatannya di sisi
sebelah debet serta kas di sisi
sebelah kredit
Pada 2 Maret
2015 dibayar
ongkos
angkut atas
barang yang
dibeli senilai
Rp80.000
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
1/3/2015Pembelian Rp 8,000,000
Utang Dagang Rp 8,000,000
2/3/2015BebanAngkut
Pembelian
Rp 80,000
Kas Rp 80,000
Total Rp 8,080,000 Rp 8,080,000
Retur pembelian adalah akun
yang berfungsi untuk pencatatan
pengembalian barang dagang
yang sudah dibeli sebab suatu
hal, seperti karena rusak. Akun
retur pembelian pencatatannya
disisi sebelah kredit
dan
utang
disifatnya mengurangi
dagang.
3. RETUR PEMBELIAN
Pada 5 Maret
2015
dilakukan
retur sebagian
atas pembelian
pada 1 Maret
yang lalu
senilai
Rp500.000
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
1/3/2015Pembelian Rp 8,000,000
Utang Dagang Rp 8,000,000
2/3/2015BebanAngkut
Pembelian
Rp 80,000
Kas Rp 80,000
5/3/2015Utang Dagang Rp 500,000
Retur Pembelian Rp 500,000
Total Rp 8,580,000 Rp 8,580,000
4. POTONGAN PEMBELIAN
Potongan pembelian adalah akun
yang berfungsi untuk mencatat
potongan harga yang diberikan oleh
penjual barang dagangan. Akun
potongan pembelian akan dicatat
di sisi sebelah kredit dan sifatnya
akan mengurangi kas yang
dibayarkan.
Pada 8 Maret
2015 dibayar
per kas kepada
debitur atas
pembelian
pada 1 Maret
2015 (termin
4/10, n/30)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
1/3/2015Pembelian Rp 8,000,000
Utang Dagang Rp 8,000,000
2/3/2015BebanAngkut
Pembelian
Rp 80,000
Kas Rp 80,000
5/3/2015Utang Dagang Rp 500,000
Retur Pembelian Rp 500,000
8/3/2015Utang Dagang Rp 7,500,000
Kas Rp 7,200,000
Potongan Pembelian Rp 300,000
Total Rp 16,080,000 Rp 16,080,000
5. PENJUALAN
Penjualan ialah akun yang
berfungsi untuk pencatatan
transaksi penjualan barang dagang
baik tunai ataupun kredit. Untuk
pencatatan transaksi penjualan
dimulai dengan akun kas atau
piutang dagang di sisi debet dan
akun penjualan disisi sebelah
kredit
Pada 11 Maret
2015 dijual
barang dagang
secara kredit
sebesar
Rp4.500.000
dengan termin
2/10 n/30.
Penjualan
dilakukan kepada
CVAdil
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
1/3/2015Pembelian Rp 8,000,000
Utang Dagang Rp 8,000,000
2/3/2015BebanAngkut
Pembelian
Rp 80,000
Kas Rp 80,000
5/3/2015Utang Dagang Rp 500,000
Retur Pembelian Rp 500,000
8/3/2015Utang Dagang Rp 7,500,000
Kas Rp 7,200,000
Potongan Pembelian Rp 300,000
11/3/2015Piutang Dagang Rp 4,500,000
Penjualan Rp 4,500,000
Total Rp 20,580,000 Rp 20,580,000
Beban angkut penjualan ialah akun yang
berfungsi untuk mencatat besarnya
beban angkut yang ditanggung oleh
penjual.Akun pada beban angkut
penjualan dicatat pada sisi sebelah
debet dan kas disisi sebelah kredit.
6. BEBAN ANGKUT PENJUALAN
Pada 12 Maret
2015 dibayar
ongkos angkut
atas barang
yang dijual
dengan syarat
FOB
Destination
Point senilai
Rp50.000
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
1/3/2015Pembelian Rp 8,000,000
Utang Dagang Rp 8,000,000
2/3/2015BebanAngkut
Pembelian
Rp 80,000
Kas Rp 80,000
5/3/2015Utang Dagang Rp 500,000
Retur Pembelian Rp 500,000
8/3/2015Utang Dagang Rp 7,500,000
Kas Rp 7,200,000
Potongan Pembelian Rp 300,000
11/3/2015Piutang Dagang Rp 4,500,000
Penjualan Rp 4,500,000
12/3/2015BebanAngkut Penjualan Rp 50,000
Kas Rp 50,000
Total Rp 20,630,000 Rp 20,630,000
7. RETUR
PENJUALAN
Retur penjualan ialah akun
yang berfungsi untuk mencatat
pengembalian suatu barang
yang sudah dijual.Akun retur
penjualan akan dicatat di sisi
sebelah debet dan sifatnya
akan mengurangi piutang.
Pada 15 Maret
2015
dikeluarkan
nota kredit
untuk retur
sebagian barang
atas penjualan
kepada CVAdil
yakni senilai
Rp200.000
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
1/3/2015Pembelian Rp 8,000,000
Utang Dagang Rp 8,000,000
2/3/2015BebanAngkut
Pembelian
Rp 80,000
Kas Rp 80,000
5/3/2015Utang Dagang Rp 500,000
Retur Pembelian Rp 500,000
8/3/2015Utang Dagang Rp 7,500,000
Kas Rp 7,200,000
Potongan Pembelian Rp 300,000
11/3/2015Piutang Dagang Rp 4,500,000
Penjualan Rp 4,500,000
12/3/2015BebanAngkut Penjualan Rp 50,000
Kas Rp 50,000
15/3/2015Retur Penjualan Rp 200,000
Piutang Dagang Rp 200,000
Total Rp 20,830,000 Rp 20,830,000
8. POTONGAN PENJUALAN
Potongan penjualan ialah akun yang
berfungsi untuk pencatatan potongan
yang akan diberikan kepada pembeli.
Akun potongan penjualan akan
dicatat di sisi sebelah debet dan
sifatnya akan mengurangi kas yang
diterima.
Pada 18 Maret
2015 diterima
per kas dari CV
Adil atas
penjualan pada
tanggal 11
Maret 2015
(termin 2/10,
n/30)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
1/3/2015Pembelian Rp 8,000,000
Utang Dagang Rp 8,000,000
2/3/2015BebanAngkut
Pembelian
Rp 80,000
Kas Rp 80,000
5/3/2015Utang Dagang Rp 500,000
Retur Pembelian Rp 500,000
8/3/2015Utang Dagang Rp 7,500,000
Kas Rp 7,200,000
Potongan Pembelian Rp 300,000
11/3/2015Piutang Dagang Rp 4,500,000
Penjualan Rp 4,500,000
12/3/2015BebanAngkut Penjualan Rp 50,000
Kas Rp 50,000
15/3/2015Retur Penjualan Rp 200,000
Piutang Dagang Rp 200,000
18/3/2015Kas Rp 4,214,000
Potongan Penjualan Rp 86,000
Piutang Dagang Rp 4,300,000
Total Rp 25,130,000 Rp 25,130,000
THANK YOU

More Related Content

What's hot (20)

Penghapusan piutang
Penghapusan piutangPenghapusan piutang
Penghapusan piutang
sansantika_
Analisis perilaku biaya
Analisis perilaku biayaAnalisis perilaku biaya
Analisis perilaku biaya
kangklinsman
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)
fitria mellysusanti
Perusahaan dagang
Perusahaan dagangPerusahaan dagang
Perusahaan dagang
Lisa Marlia Abidano
Akuntansi Biaya Kel. 8.pptx
Akuntansi Biaya Kel. 8.pptxAkuntansi Biaya Kel. 8.pptx
Akuntansi Biaya Kel. 8.pptx
MasraLessy
Analisis kelayakan usaha
Analisis kelayakan usahaAnalisis kelayakan usaha
Analisis kelayakan usaha
yy rahmat
Hpp perusahaan manufaktur
Hpp perusahaan manufakturHpp perusahaan manufaktur
Hpp perusahaan manufaktur
Sidik Abdullah
Pembukuan sederhana
Pembukuan sederhanaPembukuan sederhana
Pembukuan sederhana
Edwar Fitri
Materi 3-activity-based-management (1)
Materi 3-activity-based-management (1)Materi 3-activity-based-management (1)
Materi 3-activity-based-management (1)
yenny yoris
Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)
jhumanangshare
Akuntansi perusahaan jasa 1
Akuntansi perusahaan jasa 1Akuntansi perusahaan jasa 1
Akuntansi perusahaan jasa 1
shaedzic19
AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DAN LAPORAN
AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DAN LAPORANAKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DAN LAPORAN
AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DAN LAPORAN
CesiliaArum1
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
Ratih Anjilni
Siklus akuntansi perusahaan jasa p pt.
Siklus akuntansi perusahaan jasa p pt.Siklus akuntansi perusahaan jasa p pt.
Siklus akuntansi perusahaan jasa p pt.
E Junaidi Aprizal
PowerPoint Materi 1 Analisis Laporan Keuangan.pptx
PowerPoint Materi 1 Analisis Laporan Keuangan.pptxPowerPoint Materi 1 Analisis Laporan Keuangan.pptx
PowerPoint Materi 1 Analisis Laporan Keuangan.pptx
RidhoPramanaAji
361819874-Contoh-Soal-I-Lifo-Fifo.docx
361819874-Contoh-Soal-I-Lifo-Fifo.docx361819874-Contoh-Soal-I-Lifo-Fifo.docx
361819874-Contoh-Soal-I-Lifo-Fifo.docx
YenLabela
Piutang Dagang dan Piutang Wesel (Pengantar Akuntansi II)
Piutang Dagang dan Piutang Wesel (Pengantar Akuntansi II)Piutang Dagang dan Piutang Wesel (Pengantar Akuntansi II)
Piutang Dagang dan Piutang Wesel (Pengantar Akuntansi II)
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
BAB_9_Masalah_tambahan_Persediaan.ppt
BAB_9_Masalah_tambahan_Persediaan.pptBAB_9_Masalah_tambahan_Persediaan.ppt
BAB_9_Masalah_tambahan_Persediaan.ppt
RIVANARDHIANNANDRA
PERILAKU BIAYA.pptx
PERILAKU BIAYA.pptxPERILAKU BIAYA.pptx
PERILAKU BIAYA.pptx
juandry juandry
Penghapusan piutang
Penghapusan piutangPenghapusan piutang
Penghapusan piutang
sansantika_
Analisis perilaku biaya
Analisis perilaku biayaAnalisis perilaku biaya
Analisis perilaku biaya
kangklinsman
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)
fitria mellysusanti
Akuntansi Biaya Kel. 8.pptx
Akuntansi Biaya Kel. 8.pptxAkuntansi Biaya Kel. 8.pptx
Akuntansi Biaya Kel. 8.pptx
MasraLessy
Analisis kelayakan usaha
Analisis kelayakan usahaAnalisis kelayakan usaha
Analisis kelayakan usaha
yy rahmat
Hpp perusahaan manufaktur
Hpp perusahaan manufakturHpp perusahaan manufaktur
Hpp perusahaan manufaktur
Sidik Abdullah
Pembukuan sederhana
Pembukuan sederhanaPembukuan sederhana
Pembukuan sederhana
Edwar Fitri
Materi 3-activity-based-management (1)
Materi 3-activity-based-management (1)Materi 3-activity-based-management (1)
Materi 3-activity-based-management (1)
yenny yoris
Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)
jhumanangshare
Akuntansi perusahaan jasa 1
Akuntansi perusahaan jasa 1Akuntansi perusahaan jasa 1
Akuntansi perusahaan jasa 1
shaedzic19
AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DAN LAPORAN
AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DAN LAPORANAKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DAN LAPORAN
AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DAN LAPORAN
CesiliaArum1
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
Ratih Anjilni
Siklus akuntansi perusahaan jasa p pt.
Siklus akuntansi perusahaan jasa p pt.Siklus akuntansi perusahaan jasa p pt.
Siklus akuntansi perusahaan jasa p pt.
E Junaidi Aprizal
PowerPoint Materi 1 Analisis Laporan Keuangan.pptx
PowerPoint Materi 1 Analisis Laporan Keuangan.pptxPowerPoint Materi 1 Analisis Laporan Keuangan.pptx
PowerPoint Materi 1 Analisis Laporan Keuangan.pptx
RidhoPramanaAji
361819874-Contoh-Soal-I-Lifo-Fifo.docx
361819874-Contoh-Soal-I-Lifo-Fifo.docx361819874-Contoh-Soal-I-Lifo-Fifo.docx
361819874-Contoh-Soal-I-Lifo-Fifo.docx
YenLabela
Piutang Dagang dan Piutang Wesel (Pengantar Akuntansi II)
Piutang Dagang dan Piutang Wesel (Pengantar Akuntansi II)Piutang Dagang dan Piutang Wesel (Pengantar Akuntansi II)
Piutang Dagang dan Piutang Wesel (Pengantar Akuntansi II)
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
BAB_9_Masalah_tambahan_Persediaan.ppt
BAB_9_Masalah_tambahan_Persediaan.pptBAB_9_Masalah_tambahan_Persediaan.ppt
BAB_9_Masalah_tambahan_Persediaan.ppt
RIVANARDHIANNANDRA

Similar to Metode pencatatan persediaan secara periodik (20)

Akuntansi-persediaan.pdf
Akuntansi-persediaan.pdfAkuntansi-persediaan.pdf
Akuntansi-persediaan.pdf
leeloograciela
Bab 6_Akuntansi Persediaan.pptx
Bab 6_Akuntansi Persediaan.pptxBab 6_Akuntansi Persediaan.pptx
Bab 6_Akuntansi Persediaan.pptx
AbdulRozak821135
11. METODE PENCATATAN PERSEDIAAN.ppt
11. METODE PENCATATAN PERSEDIAAN.ppt11. METODE PENCATATAN PERSEDIAAN.ppt
11. METODE PENCATATAN PERSEDIAAN.ppt
RiskiWildan
7-PERSEDIAAN barang dagangan materei kelas sebelas smk
7-PERSEDIAAN barang dagangan materei kelas sebelas smk7-PERSEDIAAN barang dagangan materei kelas sebelas smk
7-PERSEDIAAN barang dagangan materei kelas sebelas smk
Lilian654639
Persediaan barang Dagang Menggunakan berbagai Metode.pptx
Persediaan barang Dagang Menggunakan berbagai Metode.pptxPersediaan barang Dagang Menggunakan berbagai Metode.pptx
Persediaan barang Dagang Menggunakan berbagai Metode.pptx
ReRoll3
materi persediaan barabg dagangan (inventory)
materi persediaan barabg dagangan (inventory)materi persediaan barabg dagangan (inventory)
materi persediaan barabg dagangan (inventory)
AnnisaHusein3
PERSEDIAAN_pptx.pptx
PERSEDIAAN_pptx.pptxPERSEDIAAN_pptx.pptx
PERSEDIAAN_pptx.pptx
tiyokpratama
Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)
Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)
Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)
Tri Yani
Akuntansi persediaan,kelompok 2
Akuntansi persediaan,kelompok 2Akuntansi persediaan,kelompok 2
Akuntansi persediaan,kelompok 2
Aina Rachmasari
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
WADIYO .
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagangKelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Han Ahsan
Bab 5-persediaan
Bab 5-persediaanBab 5-persediaan
Bab 5-persediaan
Gede Arjana
Chapter 4_Persediaan.pdf
Chapter 4_Persediaan.pdfChapter 4_Persediaan.pdf
Chapter 4_Persediaan.pdf
ssuser80f389
Akuntansi Persediaan Barang Dagangan
Akuntansi Persediaan Barang DaganganAkuntansi Persediaan Barang Dagangan
Akuntansi Persediaan Barang Dagangan
Septiana Ulum
Metode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdf
Metode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdfMetode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdf
Metode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdf
Dodi Suryadi
PERSEDIAAN BARANG DAGANG.ppt
PERSEDIAAN BARANG DAGANG.pptPERSEDIAAN BARANG DAGANG.ppt
PERSEDIAAN BARANG DAGANG.ppt
imamhanapi4
manajemen-persediaan.ppt
manajemen-persediaan.pptmanajemen-persediaan.ppt
manajemen-persediaan.ppt
HendrikVicarlo2
Akuntansi persediaan ok
Akuntansi persediaan okAkuntansi persediaan ok
Akuntansi persediaan ok
gilangsatria
Inventory
Inventory Inventory
Inventory
Akuntansi Wiyata
2. Akuntansi Persediaan.ppt
2. Akuntansi Persediaan.ppt2. Akuntansi Persediaan.ppt
2. Akuntansi Persediaan.ppt
padlah1984
Akuntansi-persediaan.pdf
Akuntansi-persediaan.pdfAkuntansi-persediaan.pdf
Akuntansi-persediaan.pdf
leeloograciela
Bab 6_Akuntansi Persediaan.pptx
Bab 6_Akuntansi Persediaan.pptxBab 6_Akuntansi Persediaan.pptx
Bab 6_Akuntansi Persediaan.pptx
AbdulRozak821135
11. METODE PENCATATAN PERSEDIAAN.ppt
11. METODE PENCATATAN PERSEDIAAN.ppt11. METODE PENCATATAN PERSEDIAAN.ppt
11. METODE PENCATATAN PERSEDIAAN.ppt
RiskiWildan
7-PERSEDIAAN barang dagangan materei kelas sebelas smk
7-PERSEDIAAN barang dagangan materei kelas sebelas smk7-PERSEDIAAN barang dagangan materei kelas sebelas smk
7-PERSEDIAAN barang dagangan materei kelas sebelas smk
Lilian654639
Persediaan barang Dagang Menggunakan berbagai Metode.pptx
Persediaan barang Dagang Menggunakan berbagai Metode.pptxPersediaan barang Dagang Menggunakan berbagai Metode.pptx
Persediaan barang Dagang Menggunakan berbagai Metode.pptx
ReRoll3
materi persediaan barabg dagangan (inventory)
materi persediaan barabg dagangan (inventory)materi persediaan barabg dagangan (inventory)
materi persediaan barabg dagangan (inventory)
AnnisaHusein3
PERSEDIAAN_pptx.pptx
PERSEDIAAN_pptx.pptxPERSEDIAAN_pptx.pptx
PERSEDIAAN_pptx.pptx
tiyokpratama
Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)
Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)
Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)
Tri Yani
Akuntansi persediaan,kelompok 2
Akuntansi persediaan,kelompok 2Akuntansi persediaan,kelompok 2
Akuntansi persediaan,kelompok 2
Aina Rachmasari
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
WADIYO .
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagangKelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Han Ahsan
Bab 5-persediaan
Bab 5-persediaanBab 5-persediaan
Bab 5-persediaan
Gede Arjana
Chapter 4_Persediaan.pdf
Chapter 4_Persediaan.pdfChapter 4_Persediaan.pdf
Chapter 4_Persediaan.pdf
ssuser80f389
Akuntansi Persediaan Barang Dagangan
Akuntansi Persediaan Barang DaganganAkuntansi Persediaan Barang Dagangan
Akuntansi Persediaan Barang Dagangan
Septiana Ulum
Metode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdf
Metode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdfMetode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdf
Metode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdf
Dodi Suryadi
PERSEDIAAN BARANG DAGANG.ppt
PERSEDIAAN BARANG DAGANG.pptPERSEDIAAN BARANG DAGANG.ppt
PERSEDIAAN BARANG DAGANG.ppt
imamhanapi4
manajemen-persediaan.ppt
manajemen-persediaan.pptmanajemen-persediaan.ppt
manajemen-persediaan.ppt
HendrikVicarlo2
Akuntansi persediaan ok
Akuntansi persediaan okAkuntansi persediaan ok
Akuntansi persediaan ok
gilangsatria
2. Akuntansi Persediaan.ppt
2. Akuntansi Persediaan.ppt2. Akuntansi Persediaan.ppt
2. Akuntansi Persediaan.ppt
padlah1984

Recently uploaded (11)

PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptxPPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
yizreelbreemer2015
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdfPanelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
AdhiRohadhi1
Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
o200240021
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAHmateri panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
rusyanto22
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2) Deret Gradien.pptx
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2)  Deret Gradien.pptx5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2)  Deret Gradien.pptx
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2) Deret Gradien.pptx
RozyAhmad3
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdfELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO88
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.pptPertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
CepiJuniarPrayoga1
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptxMSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
purbojadmiko2
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdfPanelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
AdhiRohadhi1
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptxBAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
jesikacantika46
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGANTUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
jesikacantika46
PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptxPPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
yizreelbreemer2015
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdfPanelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
AdhiRohadhi1
Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
o200240021
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAHmateri panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
rusyanto22
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2) Deret Gradien.pptx
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2)  Deret Gradien.pptx5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2)  Deret Gradien.pptx
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2) Deret Gradien.pptx
RozyAhmad3
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdfELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO88
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.pptPertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
CepiJuniarPrayoga1
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptxMSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
purbojadmiko2
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdfPanelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
AdhiRohadhi1
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptxBAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
jesikacantika46
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGANTUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
jesikacantika46

Metode pencatatan persediaan secara periodik

  • 2. KLASIFIKASI PERSEDIAAN Pengklasifikasian persediaan tergantung pada apakah perusahaan tersebut adalah: pedagang (perusahaan dagang), atau pembuat/produsen (perusahaan manufaktur) Dalam Perusahaan Dagang hanya mengenal satu jenis persediaan, yaitu Persediaan Barang Dagangan Dalam Perusahaan Manufaktur/Pabrikan mengenal: 1. Persediaan Bahan Baku (Raw Materials) 2. Persediaan Barang Dalam Proses (Work in Process) 3. Persediaan Barang Jadi siap jual/Produk Akhir (Finished Goods)
  • 3. KEPEMILIKAN PERSEDIAAN Hak kepemilikan dapat ditentukan di awal transaksi jual beli: Jika Persyaratan Penjualannya Franko Gudang Penjual, maka begitu barang keluar dari gudang penjual, barang tersebut sudah bukan lagi milik penjual, tetapi telah menjadi milik dan tanggung jawab penuh si pembeli. Jika persyaratan penjualannya Franko Gudang Pembeli, kepemilikan barang baru akan beralih dari penjual ke pembeli setelah barang tersebut benar-benar diterima atau sampai ke gudang pembeli.
  • 4. Jika barang dagangan diperoleh atas dasar KONSINYASI: a. Kepemilikan barang tetap berada di pihak pengirim (yang menitipkan) b. Karena bukan hak/milik dari pihak yang dititipkan, maka barang konsinyasi tidak masuk sebagai persediaan pihak yang dititipkan c. Bagi pihak penitip, barang konsinyasi masih tetap akan diperhitungkan sebagai bagian dari persediaannya sampai barang konsinyasi tersebut nyata-nyata terjual ke konsumen
  • 5. PENCATATAN PERSEDIAAN Perusahaan dagang secara sistematis akan menyelenggarakan catatan persediaan untuk menentukan: 1. Berapa besar persediaan barang dagangan yang tersedia untuk dijual 2. Berapa besar persediaan barang dagangan yang laku terjual Terdapat 2 Metode atau Sistem Pencatatan Persediaan a. Metode atau Sistem Pencatatan Perpetual b. Metode atau Sistem Pencatatan Periodik/Fisik
  • 6. METODE PENCATATAN PERSEDIAAN Metode Perpetual Persediaan dicatat dan dihitung secara detail, baik pada waktu dibeli maupun dijual. Harga pokok dari barang dagangan yang dijual ditentukan setiap kali penjualan terjadi Cocok untuk perusahaan yang memiliki frekuensi transaksi yang tidak terlalu tinggi tetapi nilai transaksinya besar. Metode Periodik persediaan dicatat dan dihitung hanya pada awal dan akhir periode akuntansi saja (bisa setiap bulan atau tahun) untuk menentukan harga pokok penjualannya. Paling banyak dipakai oleh perusahaan yang frekuensi transaksinya tinggi.
  • 7. Dalam Akuntansi, ada 3 Metode untuk Menilai Persediaan Akhir 1. Metode FIFO (first-in, first-out) 2. Metode LIFO (last-in, first-out) 3. Metode Biaya Rata-Rata (Average Cost Method)
  • 8. Dengan metode FIFO: harga pokok barang yang pertama kali dibeli adalah yang akan diakui pertama kali sebagai harga pokok penjualan Yang akan menjadi nilai persediaan akhir adalah harga pokok dari unit atau barang yang terakhir kali dibeli.
  • 9. Dengan metode LIFO: harga pokok dari barang yang terakhir kali dibeli adalah yang akan diakui pertama kali sebagai harga pokok penjualan Yang akan menjadi nilai persediaan akhir adalah harga pokok dari unit atau barang yang pertama kali dibeli.
  • 10. Dengan Metode Biaya Rata-Rata: Harga pokok penjualan per unit dihitung berdasarkan rata-rata harga perolehan per unit dari barang yang tersedia untuk dijual.
  • 11. Jika harga pokok dari barang yang dibeli adalah tetap sama (stabil), maka dapat dipastikan bahwa ketiga metode penilaian tersebut, masing-masing akan menghasilkan besarnya nilai persediaan akhir yang sama, sehingga pengaruhnya terhadap besarnya harga pokok penjualan, laba kotor, serta laba bersih juga akan sama Jika harga pokok dari barang yang dibeli fluktuatif, berubah, maka masing- masing dari ketiga metode penilaian tsb., umumnya akan menghasilkan besarnya nilai persediaan akhir, harga pokok penjualan, dan laba kotor, serta laba bersih yang berbeda.
  • 12. CONTOH PERHITUNGAN PENILAIAN PERSEDIAAN DENGAN METODE PERIODIK FIFO, LIFO, AVERAGE COST Tanggal Keterangan Kuantitas (unit) Harga Perolehan per unit Total Harga Perolehan 1 Jan Persediaan Awal 200 Rp 90.000 Rp 18.000.000,- 5 Mar Pembelian 300 Rp 100.000 Rp 30.000.000,- 18 Agst Pembelian 400 Rp 110.000 Rp 44.000.000,- 26 Des Pembelian 100 Rp 120.000 Rp 12.000.000,- Tersedia untuk Dijual 1.000 Rp 104.000.000,- Berdasarkan perhitungan fisik yang dilakukan tanggal 31 Desember menunjukkan bahwa besarnya barang dagangan yang belum terjual adalah 300 unit. Hitunglah nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan.
  • 13. Karena yang dijual pertama adalah barang yang sudah masuk / ada lebih dulu atau yang pertama kali dibeli, maka yang menjadi persediaan akhir adalah barang yang dibeli belakangan.(FIFO) Besarnya persediaan akhir sebanyak 300 unit yang terdiri dari: 100 unit x Rp 120.000 = Rp 12.000.000,- 200 unit x Rp 110.000 = Rp 22.000.000,- 300 unit = Rp 34.000.000,-
  • 14. MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI Karena barang yang tersedia untuk dijual adalah 1000 unit, di mana 300 unit-nya masih tersedia di gudang, maka artinya banyaknya unit barang yang terjual adalah 700 unit. Besarnya harga pokok penjualan untuk 700 unit tersebut adalah: 200 unit x Rp 90.000 = Rp 18.000.000,- 300 unit x Rp 100.000 = Rp 30.000.000,- 200 unit x Rp 110.000 = Rp 22.000.000,- 700 unit = Rp 70.000.000,- Besar Harga Pokok Penjualan di atas dapat juga dihitung dengan cara biasa: = Harga Pokok Barang Tersedia untuk Dijual Harga Pokok Persediaan Akhir = Rp 104.000.000,- Rp 34.000.000,- = Rp 70.000.000,-
  • 15. MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI Karena yang dijual pertama adalah barang yang dibeli belakangan (terakhir kali), maka yang menjadi persediaan akhir adalah barang yang dibeli pertama kali / lebih dulu. (LIFO) Besarnya persediaan akhir sebanyak 300 unit yang terdiri dari: 200 unit x Rp 90.000 = Rp 18.000.000,- 100 unit x Rp 100.000 = Rp 10.000.000,- 300 unit = Rp 28.000.000,-
  • 16. MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI Karena barang yang tersedia untuk dijual adalah 1000 unit, di mana 300 unit-nya masih tersedia di gudang, maka artinya banyaknya unit barang yang terjual adalah 700 unit. Besarnya harga pokok penjualan untuk 700 unit tersebut adalah: 100 unit x Rp 120.000 = Rp 12.000.000,- 400 unit x Rp 110.000 = Rp 44.000.000,- 200 unit x Rp 100.000 = Rp 20.000.000,- 700 unit = Rp 76.000.000,- Besar Harga Pokok Penjualan di atas dapat juga dihitung dengan cara biasa: = Harga Pokok Barang Tersedia untuk Dijual Harga Pokok Persediaan Akhir = Rp 104.000.000,- Rp 28.000.000,- = Rp 76.000.000,-
  • 17. MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI Jika Metode Penilaian adalah Biaya Rata- Rata Metode Biaya Rata-Rata dalam sistem periodik dinamakan Metode Biaya Rata- Rata Tertimbang (weighted average cost method). Dengan menggunakan data ilustrasi yang sama, maka besarnya harga pokok rata- rata tertimbang dari 1.000 unit yang tersedia untuk dijual adalah : = Rp 104.000.000,- (:) 1.000 unit = Rp 104.000 per unit Jadi besarnya Harga Pokok Penjualan untuk 700 unit adalah: = Rp 104.000,- x 700 unit = Rp 72.800.000,- Sedangkan nilai persediaan akhir adalah: = Rp 104.000,- x 300 unit = Rp 31.200.000,-
  • 18. 1. PEMBELIAN Pembelian ialah akun yang berfungsi untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi pada saat pembelian barang dagangan baik tunai ataupun kredit. Akun pembelian akan dicatat di sisi sebelah debet dan kas atau utang dagang disisi sebelah kredit. AKUN-AKUN KHUSUS YANG ADA PADA PERUSAHAAN DAGANG DENGAN METODE SISTEM PERIODIK
  • 19. Pada 1 Maret 2015 dibeli barang dagang senilai Rp8.000.000 dengan termin 4/10 n/30 Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit 1/3/2015Pembelian Rp 8,000,000 Utang Dagang Rp 8,000,000 Total Rp 8,000,000 Rp 8,000,000
  • 20. 2. BEBAN ANGKUT PEMBELIAN Beban angkut pembelian adalah akun yang pencatatan berfungsi besarnya untuk beban angkut yang menjadi tanggungan pembeli. Akun beban angkut pembelian pencatatannya di sisi sebelah debet serta kas di sisi sebelah kredit
  • 21. Pada 2 Maret 2015 dibayar ongkos angkut atas barang yang dibeli senilai Rp80.000 Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit 1/3/2015Pembelian Rp 8,000,000 Utang Dagang Rp 8,000,000 2/3/2015BebanAngkut Pembelian Rp 80,000 Kas Rp 80,000 Total Rp 8,080,000 Rp 8,080,000
  • 22. Retur pembelian adalah akun yang berfungsi untuk pencatatan pengembalian barang dagang yang sudah dibeli sebab suatu hal, seperti karena rusak. Akun retur pembelian pencatatannya disisi sebelah kredit dan utang disifatnya mengurangi dagang. 3. RETUR PEMBELIAN
  • 23. Pada 5 Maret 2015 dilakukan retur sebagian atas pembelian pada 1 Maret yang lalu senilai Rp500.000 Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit 1/3/2015Pembelian Rp 8,000,000 Utang Dagang Rp 8,000,000 2/3/2015BebanAngkut Pembelian Rp 80,000 Kas Rp 80,000 5/3/2015Utang Dagang Rp 500,000 Retur Pembelian Rp 500,000 Total Rp 8,580,000 Rp 8,580,000
  • 24. 4. POTONGAN PEMBELIAN Potongan pembelian adalah akun yang berfungsi untuk mencatat potongan harga yang diberikan oleh penjual barang dagangan. Akun potongan pembelian akan dicatat di sisi sebelah kredit dan sifatnya akan mengurangi kas yang dibayarkan.
  • 25. Pada 8 Maret 2015 dibayar per kas kepada debitur atas pembelian pada 1 Maret 2015 (termin 4/10, n/30) Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit 1/3/2015Pembelian Rp 8,000,000 Utang Dagang Rp 8,000,000 2/3/2015BebanAngkut Pembelian Rp 80,000 Kas Rp 80,000 5/3/2015Utang Dagang Rp 500,000 Retur Pembelian Rp 500,000 8/3/2015Utang Dagang Rp 7,500,000 Kas Rp 7,200,000 Potongan Pembelian Rp 300,000 Total Rp 16,080,000 Rp 16,080,000
  • 26. 5. PENJUALAN Penjualan ialah akun yang berfungsi untuk pencatatan transaksi penjualan barang dagang baik tunai ataupun kredit. Untuk pencatatan transaksi penjualan dimulai dengan akun kas atau piutang dagang di sisi debet dan akun penjualan disisi sebelah kredit
  • 27. Pada 11 Maret 2015 dijual barang dagang secara kredit sebesar Rp4.500.000 dengan termin 2/10 n/30. Penjualan dilakukan kepada CVAdil Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit 1/3/2015Pembelian Rp 8,000,000 Utang Dagang Rp 8,000,000 2/3/2015BebanAngkut Pembelian Rp 80,000 Kas Rp 80,000 5/3/2015Utang Dagang Rp 500,000 Retur Pembelian Rp 500,000 8/3/2015Utang Dagang Rp 7,500,000 Kas Rp 7,200,000 Potongan Pembelian Rp 300,000 11/3/2015Piutang Dagang Rp 4,500,000 Penjualan Rp 4,500,000 Total Rp 20,580,000 Rp 20,580,000
  • 28. Beban angkut penjualan ialah akun yang berfungsi untuk mencatat besarnya beban angkut yang ditanggung oleh penjual.Akun pada beban angkut penjualan dicatat pada sisi sebelah debet dan kas disisi sebelah kredit. 6. BEBAN ANGKUT PENJUALAN
  • 29. Pada 12 Maret 2015 dibayar ongkos angkut atas barang yang dijual dengan syarat FOB Destination Point senilai Rp50.000 Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit 1/3/2015Pembelian Rp 8,000,000 Utang Dagang Rp 8,000,000 2/3/2015BebanAngkut Pembelian Rp 80,000 Kas Rp 80,000 5/3/2015Utang Dagang Rp 500,000 Retur Pembelian Rp 500,000 8/3/2015Utang Dagang Rp 7,500,000 Kas Rp 7,200,000 Potongan Pembelian Rp 300,000 11/3/2015Piutang Dagang Rp 4,500,000 Penjualan Rp 4,500,000 12/3/2015BebanAngkut Penjualan Rp 50,000 Kas Rp 50,000 Total Rp 20,630,000 Rp 20,630,000
  • 30. 7. RETUR PENJUALAN Retur penjualan ialah akun yang berfungsi untuk mencatat pengembalian suatu barang yang sudah dijual.Akun retur penjualan akan dicatat di sisi sebelah debet dan sifatnya akan mengurangi piutang.
  • 31. Pada 15 Maret 2015 dikeluarkan nota kredit untuk retur sebagian barang atas penjualan kepada CVAdil yakni senilai Rp200.000 Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit 1/3/2015Pembelian Rp 8,000,000 Utang Dagang Rp 8,000,000 2/3/2015BebanAngkut Pembelian Rp 80,000 Kas Rp 80,000 5/3/2015Utang Dagang Rp 500,000 Retur Pembelian Rp 500,000 8/3/2015Utang Dagang Rp 7,500,000 Kas Rp 7,200,000 Potongan Pembelian Rp 300,000 11/3/2015Piutang Dagang Rp 4,500,000 Penjualan Rp 4,500,000 12/3/2015BebanAngkut Penjualan Rp 50,000 Kas Rp 50,000 15/3/2015Retur Penjualan Rp 200,000 Piutang Dagang Rp 200,000 Total Rp 20,830,000 Rp 20,830,000
  • 32. 8. POTONGAN PENJUALAN Potongan penjualan ialah akun yang berfungsi untuk pencatatan potongan yang akan diberikan kepada pembeli. Akun potongan penjualan akan dicatat di sisi sebelah debet dan sifatnya akan mengurangi kas yang diterima.
  • 33. Pada 18 Maret 2015 diterima per kas dari CV Adil atas penjualan pada tanggal 11 Maret 2015 (termin 2/10, n/30) Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit 1/3/2015Pembelian Rp 8,000,000 Utang Dagang Rp 8,000,000 2/3/2015BebanAngkut Pembelian Rp 80,000 Kas Rp 80,000 5/3/2015Utang Dagang Rp 500,000 Retur Pembelian Rp 500,000 8/3/2015Utang Dagang Rp 7,500,000 Kas Rp 7,200,000 Potongan Pembelian Rp 300,000 11/3/2015Piutang Dagang Rp 4,500,000 Penjualan Rp 4,500,000 12/3/2015BebanAngkut Penjualan Rp 50,000 Kas Rp 50,000 15/3/2015Retur Penjualan Rp 200,000 Piutang Dagang Rp 200,000 18/3/2015Kas Rp 4,214,000 Potongan Penjualan Rp 86,000 Piutang Dagang Rp 4,300,000 Total Rp 25,130,000 Rp 25,130,000