Dokumen tersebut membahas metodologi studi Islam yang mencakup beberapa topik seperti tipologi keagamaan, pentingnya studi Islam, pendekatan studi Islam, arah paradigma baru studi agama, model penelitian agama, aliran-aliran pemikiran dalam Islam, Islam dan tantangan modernitas, serta sumber ajaran Islam.
1 of 43
Downloaded 643 times
More Related Content
Metodologi studiislam2010
1. METODOLOGI STUDI ISLAM Fakultas Agama Islam Universitas Islam Malang April 2008 Khoirul Asfiyak
2. KISI–KISI MATERI KULIAH Agama dan Keagamaan Tipologi Keagamaan Pentingnya Studi Islam Pendekatan Studi Islam Arah Paradigma Baru Studi Agama Model Penelitian Agama Aliran-aliran Pemikiran Dalam Islam I slam dan Tantangan Modernitas Sumber Ajaran Islam Islam di Dunia Kontemporer
3. Perbedaaan Agama dan Keagamaan Agama Keagamaan Kebenaran Absolut Bersifat Ilahiyah Berada diluar Nalar Bersifat Ruhani Konsep Doktrin/Ritual Single Interpretasi Teks Kebenaran Relatif Bersifat Basyariyah Bersifat Humanis Bersifat Lahiriyah Tataran Praktis/Phraxis Multi Interpretasi Konteks
4. PLURALISME Suatu Faham / Ajaran yang berpendapat bahwa nilai kebenaran dalam berbagai hal ( agama, filsafat, hukum dll) adalah banyak / bervariatif dan tidak bersifat tunggal Semua Agama menawarkan kebenaran oleh sebab itu memeluk agama apa saja adalah benar, tidak ada agama yang paling mutlak benar. Agama manapun pasti mengantarkan orang pada Keselamatan
5. EKSKLUSIVISME Suatu Faham / Doktrin yang mengajarkan bahwa Kebenaran itu hanya milik salah satu Agama, golongan, kelompok dan aliran tertentu. Selain itu adalah Salah Karena Ajaran kelompok/golongan/Agama lain salah , maka harus dikonversi / diubah agar sesuai dengan pendapatnya, bila menolak untuk dikonversi, terpaksa harus menggunakan cara-cara kekerasan.
7. INKLUSIFISME Suatu faham / ajaran yang berpendapat bahwa Kebenaran adalah apa yang disampaikan oleh doktrin agamanya, dengan tidak menutup kemungkinan doktrin agama lain juga membawa kebenaran Kebenaran dalam agama sendiri harus diyakini sepenuh hati, sedang kebenaran dalam agama lain adalah untuk di hormati
8. UNIVERSALISME Sebuah faham atau ajaran yang menganggap bhw kebenaran agama itu bersifat menyeluruh/berlaku bagi semua orang ( sama antara yg satu dengan yang lain ) sekalipun berbeda dalam bentuk dan cara ibadahnya. Nilai filosofis yang terkandung dalam Ajaran Agama adalah core ( inti ) dari obyektifitas Agama *** Mulai dari diri sendiri, mulai dari sekarang *
9. FORMALISME Suatu faham/ajaran yang menganggap bahwa agama hanyalah kegiatan ritual belaka. Agama hanya dipandang sebagai suatu i dentitas belaka , tidak ada kesadaran spiritual / pemahaman atas kedalaman makna dari doktrin sebuah doktrin agama Agama adalah symbol / lambang, penampakan lahiriyah, pencirian identitas, brand/merk dan bukannya dianggap sebagai sesuatu yang bersifat Bathiniyah Esoteris/Ruhani/filosofis . Ajaran Formalisme mereduksi nilai-nilai kesucian dan keilahiyan doktrin ajaran sebuah agama Belajar menjadi diri sendiri….jangan terpengaruh oleh orang lain ….!!!
10. Arah Paradigma Baru Keagamaan Kontemporer Formalisme Essensi Eksklusivisme Eksistensi Inklusivisme Substansialisme
11. Pentingnya Studi Islam a. Agama Sebagai Fenomena Sosial Dinamika Sosial Dinamika Waktu Dinamika Fungsi AGAMA
12. b. Realitas Pluralisme Dalam Masyarakat Ketegangan Solusi Holistik - Kritis Interpretasi Doktrin Historis Normatif Multidisipliner Interdisipliner Pluralisme Agama Keagamaan
14. Pendekatan Studi Agama dll Filosofis Fenomenologis Teologis Sosiologis Antropologis Psikologis Ekonomis
15. Penelitian ( Studi ) Agama Absolut Aksi/Praktik Doktrin/Credo Nisbi AGAMA Nilai Kebenaran
16. Aksi Materi Aksi Akal Aksi Sikap Sains, Antropologi,Arkeologi Filsafat / Kebudayaan Sosiologi / Sejarah Relativitas Agama Relativitas Agama
17. Konstruksi Teori Penelitian Agama Teori Antropolgi Sosiologi T.Tafsir Budaya Simbolik Teori Pertukaran Sikap Teori Sikap Teori Fungsional Teori Perubahan Sosial AGAMA
18. Model Penelitian Agama a. Agama sebagai Doktrin Teks Normatif/Wahyu Agama Bayan/Tafsir/Ta'wil/Ta'kid Dasar Nilai Obyek Penelitian Absoluth Iman Ontologi & Epistemologi / Aqal Spekulatif Bukan Obyek Penelitian
19. b. Agama Sebagai Produk Budaya Unsur Pembentuk Budaya Unsur Pengaruh Budaya Budaya / Kebudayaan Teknologi / Informasi / Opini Norma / Nilai / Etika / Adat
20. I n d i v i d u c. Agama Sebagai Produk Interaksi Sosial Tuhan Lingkungan Community Individu Interaksi / Pola Hubungan Nilai Opini Adat Idea Mazhab
23. ALIRAN KALAM Mu’tazilah : Aliran Rasionalisme Islam Qadariyah : Aliran Pra Rasionalisme Syi’ah : Aliran Syu’ubiyah M urjiah : Aliran Fatalisme - Pre Determinitik Jabariyah : Aliran Fatalisme - Pre Deterministik Asy’ariyah : Aliran Modernisme Khawarij : Aliran Scriptualis – Ekstrim Dst.
24. ALIRAN FIQH / USHUL FIQH Hanafiyah : Aliran Rasionalisme Malikiyah : Aliran Tradisonalisme Syafi’iyyah : Aliran Modernisme Hanbaliyah : Aliran Tradisionalisme Syiah : Aliran Modernisme (Akhbariyah/Ushuliyah) Dhahiriyah : Aliran Scriptualis Revivalisme
25. ALIRAN FILSAFAT Rawaqiyah : Aliran Rasionalisme Masyaiyyah : Aliran Paripatetik ( Empirisme ) Isyroqiyyah : Aliran Illuminisme ( Criticisme )
26. ALIRAN TASHAWWUF Nadhariy : Aliran Teoritik Amaliy : Aliran Praxhis / Pragmatisme VARIAN: Ma’rifah Mahabbah Haqiqah Wihdatul Wujud Dll.
27. ISLAM DAN TANTANGAN MODERNITAS Gerakan Islam bercirikan Sosial – Politik Gerakan Bersifat Reaksioner
28. Islam dan Tantangan Zaman Masa Pertumbuhan Masa Keemasan Masa Kemunduran Yahudi, Kafir, Musyrik Filsafat Hellenisme Merchandise, Militerisme, Missionaris Arab Jahiliyah Perkembangan Sains Kolonisasi
29. Islam dan Tantangan Zaman 3 SM 1 M 6 M 10 M 16 M 20 M Sej. Perjalanan Umat Islam Sej. Perjalanan Umat Nasrani Sains dan Teknologi
30. SUMBER AJARAN ISLAM Al Qur’an : Tsubut dan Dalalah Al Hadis : Fungsi Hadis thd al Qur’an Ijma : Macam – Macam Ijma Qiyas : Rukun-rukun Qiyas
31. Tsubut dan Dalalah Tsubut : Proses periwayatan dan penetapan sebuah dalil untuk menguji apakah ia otentik / valid / tidak Dalalah : Makna yang dikehendaki / dimaksud oleh sebuah dalil Qath’iy : Kejelasan / Kepastian sebuah dalil sehingga tidak memerlukan penafsiran lain Zhanniy : Ketidakjelasan / Ketidakpastian sebuah dalil sehingga memerlukan penafsiran
32. Al Qur’an Tsubut Dalalah Qath’iy Qath’iy Zhanniy ‘ Am , Khash, Mutlaq , Muqayyad Khafi, Musykil , Mujmal, Mufassar Ibarah an Nash, Isyarah an Nash, Dalalah an Nash dan Iqtidha’ an Nash
33. Al Hadist Bayan Ta’kid Bayan Tafsir Bayan Tasyri’ Kualitas Shahih Hasan Dlaif
34. Qiyas Far’un Hukum Asal ‘ illat ‘ Ashal Ijma’ Ijma’ Sharih Ijma’ Sukutiy
35. Islam di Dunia Kontemporer Revivalisme Modernisme Fundamentalisme Tradisionalisme
36. REVIVALISME Keprihatinan thd Degenerasi sosial-moral dan berusaha untuk merubahnya b. Seruan agar ummat kembali kepada Islam Ideal, dengan cara menghentikan Tahayyul, Kemapanan Mazhab & Berusaha Ijtihad c. Seruan agar pemikiran Predeterministik dihapuskan dalam arus pemikiran ummat Islam d. Seruan Pembaharuan lewat pengembangan dan pengorganisasian kekuatan bersenjata umat Islam ( Gerakan Wahabisme, Syah Waliyullah Dahlawi & Sanusiyah)
37. MODERNISME KLASIK ( Abad 19 – 20 M ) Penekanan pada fungsi akal dengan cara mencari titik temu ( Kalimatun Sawa ) dengan teks-teks Wahyu Pembaharuan pada bidang Sosial, Pendidikan , Ekonomi, HAM dan Politik Pembaharuan Pendidikan penting, karena: a. IP bukan unsur dinamik dalam pemikiran akan tetapi ia merupakan unsur yang beku – diam b. IP yang ada tidak bisa direvisi, IP yg baru diserap bila sejalan c. IP tidak dicapai dengan sistem Induksi akan tetapi lewat metode deduksi Hiasilah dirimu dengan ilmu pengetahuan
38. FUNDAMENTALISME Ciri-ciri : Stagnan, menolak menyesuaikan diri, kekakuan yang menolak seluruh pertumbuhan dan seluruh perkembangan b. Merindukan kembali ke masa lalu dan menisbahkan diri kepada warisan lama ( Konservatif ) c. Bersikap Intoleransi, mengisolasi diri, dan kebekuan mazhab , melawan dan membangkang apa yang menjadi kesepakatan umum
39. NEO REVIVALIS Menggagas nilai-nilai demokratis dalam kehidupan berbangsa dan beragama Memodernisasi sistem pendidikan Islam dengan keyakinan Nilai lama sudah tidak relevan lagi Upaya membedakan diri / mencitrakan diri sebagai Gerakan Non Barat ( Islamisasi Sains dan Pengetahuan )
40. NEO MODERNISME Berusaha menghadapi semua situasi baru dan yakin bisa menghadapi semua tantangan Gerakan bersifat Kerakyatan ( Populis ) lebih menitik beratkan kepada persoalan riel yg dihadapi ummat Gagasan-gagasan pemikiran bersifat personal dan tidak terkonsentrasi dalam suatu gerakan yang bersifat organisasi - Komunal Berusaha memadukan kebenaran suci al qur’an dengan penemuan mutakhir di bidang Sains dan Ilmu Pengetahuan
41. Gagasan M. Abduh = Modernisme Purifikasi seluruh ajaran Islam dari pengaruh tahayyul. Khurafat dan Bid’ah Pembaharuan dan Perubahan terhadap sistem Perguruan Tinggi Islam Perumusan kembali ajaran Islam dengan pemikiran Modern ( Rasionalisasi ) Pembelaan Islam terhadap pengaruh Eropa dan serangan Non Muslim
42. TRADISIONALISME Muslim tradisional ialah mereka yang memegangi "tradisi" Islam suci, baik yang terdapat dalam AlQuran dan hadis maupun yang dikembangkan para ulama dan sufi sepanjang sejarah. Muslim tradisional adalah mereka yang memandang tasauf atau tarekat sebagai dimensi batin atau jantung pewahyuan Islam; mereka yang menghormati para wali dan ulama yang dianugerahi Tuhan dengan karamah, sehingga mampu memahami hikmah abadi Muslim tradisional adalah mereka yang menerima hadis bukan hanya sebagai sumber hukum tapi juga sebagai panduan dan pemberi inspirasi etik tanpa terlalu mempersoalkan apakah sebuah hadis itu sahih atau daif (lemah)