1. MIKROSKOP DAN PENGGUNAANNYA
(Laporan Praktikum Mikrobiologi Pertanian)
Oleh
Farida Lukmi
1514121052
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
2. I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia di muka bumi ini selalu ingin mengetahui apa yang ada di sekelilingnya
yaitu segala sesuatu yang di ciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Baik sesuatu
yang kasat mata maupun yang tidak tampak dengan hanya menggunakan mata
telanjang. Dengan keterbatasan kemampuan yang ada sehingga manusia berusaha
mencari suatu alat yang bisa digunakan untuk melihat benda tersebut. Mikroskop
menjadi alat yang sangat penting dalam bidang ilmu biologi terkhusus ketika
ingin mengamati zat atau molekul-molekul yang berukuran cukup kecil yang
tidak bisa dilihat dengan hanya mengandalkan penglihatan mata normal .
Antonio van Leeuwenhoek(1674) merupakan orang yang berhasil menemukan
menemukan mikroskop serta mengembangkan kekuatan lensanya sehingga
mempunyai perbesaran yang besar. Ia kemudian mengembangkan kekuatan lensa
mikroskopnya hingga ratusan kali. Leeuwenhoek telah membuat lebih dari 500
gambar mikroskop. Dalam desain dasar mikroskop Leeuwenhoek, sebagian
orang menganggap itu hanyalah kaca pembesar (karena hanya terbuat dari 1
lensa saja), bukan mikroskop seperti yang digunakan sekarang (yang terdiri dari
2 lensa). Dibandingkan dengan mikroskop modern, mikroskop buatannya adalah
perangkat yang sangat sederhana, hanya menggunakan satu lensa, terpasang
dalam lubang kecil di piring kuningan yang membentuk tubuh instrumen.
Mikroskop merupakan instrumen yang paling banyak digunakan dalam suatu
kegiatan laboratorium . Karena hampir semua mata kuliah mikrobiologi
memerlukan mikroskop dalam kegiatan laboratoriumnya, oleh sebab itu,
3. mikroskop harus di perkenalkan sejak dini kepada seorang pelajar atau
mahasiswa. Mikroskop dipelajari guna mengetahui bagian-bagian serta fungsinya
masing-masing agar dalam kegiatan laboratorium seorang mahasiswa tidak lagi
kebingungan ketika hendak menggunakan mikroskop, serta bagaimana cara
merawat mikroskop tersebut.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mengenal berbagai jenis mikroskop.
2. Mengenali bagian-bagian panting mikroskop serta masing-masing fungsinya.
3. Melatih menggunakan mikroskop secara baik dan benar.
4. II. METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan pada praktikum ini antara lain mikroskop stereo,
mikroskop majemuk monokuler, danmikroskop majemuk binokuler.
2.2 Prosedur dan Kerja
A. Mikroskop Stereo
Adapun prosedur penggunaan mikroskop stereo adalah sebagai berikut:
1. Menempatkan mikroskop stereo beserta transformatornya,
menghubungkan dengan sumber listrik.
2. Menekan tombol ‘ON’ pada transformator, menggunakan voltase
yang sesuai dengan yang tercantum pada mikroskop.
3. Meletakkan spesimen pada cawan petri.
4. Menyalakan lampu (disesuaikan dengan keperluan).
5. Mengamati spesimen mula-mula dengan perbesaran paling rendah
ke perbesaran yang paling tinggi.
6. Mencari fokus dengan cara mengatur posisi lensa objektif naik atau
turun dengan makrometer.
7. Setelah memperoleh bayangan yang fokus, mempertajam fokus
tersebut dengan menggunakan mikrometer.
8. Mengamati dengan seksama dan menggambar hasil pengamatan.
B. Mikroskop Majemuk
Adapun prosedur penggunaan mikroskop majemuk adalah:
5. 1. Menyiapkan preparat yang akan diamati dengan cara
meletakkannya pada permukaan gelas obyek bersih yang sudah
diberi satu tetes air.
2. Menutup spesimen tersebut dengan kaca penutup (coverglass) untuk
menghindari terbentuknya gelembung udara pada preparat.
3. Meletakkan preparat di atas meja preparat atau dibawah lensa
objektif mikroskop majemuk.
4. Memosisikan lensa dengan perbesaran terendah diatas gelas objek
dan dengan mengamati dari samping menurunkan lensa mendekati
permukaan gelas preparat sampai maksimum.
5. Jika bayangan masih terlalu kecil, menggunakan lensa dengan
perbesaran yang lebih tinggi dengan cara memutar revolvernya
sampai bunyi klik pada perbesaran yang diinginkan.
6. Mengamati dengan mata pada lensa okuler, menggunakan knop
pemutar halus untuk menaikkan posisi lensa sampai didapatkan
gambar yang lebih jelas atau lebih fokus.
7. Mengamati dengan seksama dan menggambar hasil pengamatan
mikroskop.
6. 3.2 Pembahasan
Mikroskop adalah alat optik yang digunakan untuk mengamati benda-benda
yang berukuran kecil yang tak bisa dilihhat dengan mata telanjang.
Mikroskop membuat benda-benda yang berukuran kecil terlihat dengan
perbesaran oleh lensa yang terdapat pada mikroskop serta meresolusikannya
sehingga nampak jelas oleh mata kita. Berdasarkan hasil pengamatan
tentang mikroskop, maka dapat kita ketahui tentang bagian-bagian
mikroskop besrta fungsinya. Kaki mikroskop, bentuk umum seperti tapal
kuda, berfungsi sebagai alat penyangga atau penahan mikroskop supaya
dapat berdiri dengan stabil. Pegangan atau lengan, berfungsi sebagai
pegangan ketika sedang menggunakan mikroskop. Meja preparat, berfungsi
sebagai tempat peletakan kaca benda atau objek yang akan dilihat. Penjepit
preparat, berfungsi untuk menjepit preparat yang berisi kaca benda agar
tidak goyang pada saat sedang diamati. Kondensor, berfungsi sebagai
pengumpul sinar dan penerus cahaya dari cermin ke objek. Diafragma,
berfungsi mengatur banyaknya cahaya yang masuk dengan mengatur
bukaan irisan. Tubus atau tabung mikroskop, berfungsi sebagai penghubung
antara lensa okuler dengan lensa objektif. Revolver (penukar lensa objektif
berputar), sehingga untuk mengganti objektif cukup memutar revolver saja
sampai berdetik. Lensa objektif, berfungsi memfokuskan objek atau
menerima bayangan preparat kemudian membesarkannya. Lensa okuler,
berfungsi mengatur jarak dengan mata atau menerima bayangan dari objek
kemudian membesarkannya. Makrometer,berfungsi menaik turunkan tubus.
Mikrometer, berfungsi memperhalus atau memperjelas objek yang diamati.
Pengatur cahaya berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang akan
menyinari objek. Terakhir adalah tombol on/off yang berfungsi untuk
mematikan atau menghidupkan mikroskop.
Prinsip kerja mikroskop adalah obyek ditempatkan di ruang dua lensa
obyektif sehingga terbentuk bayangan nyata terbalik dan diperbesar. Lensa
okuler mempunyai peran seperti lup, sehingga pengamat dapat melakukan
dua jenis pengamatan yaitu dengan mata tak berakomodasi atau dengan
7. mata berakomodasi maksimum. Pilihan jenis pengamatan ini dapat
dilakukan dengan cara menggeser jarak benda terhadap lensa obyektif yang
dilakukan dengan tombol soft adjustment (tombol halus yang digunakan
untuk menemukan fokus).
Dari ketiga jenis mikroskop tersebut, masing masing memilki perbedaan
tersendiri. Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000
kali.Mikroskop cahaya memiliki bentuk yang lebih kecil daripada
mikroskop elektron.Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu
lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor.Mikroskop cahaya ini
menggunakan jauh lebih sedikit energi dan radiasi elektromagnetik yang
lebih panjang dibandingkan mikroskop elektron.Sumber pencahayaan dalam
mikroskop cahaya adalah sinar matahari atau sinar lainnya.Mikroskop
cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan
lensa kondensor.
Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu untuk
melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali.Mikroskop elektron
memiliki bentuk yang lebih besar daripada mikroskop cahaya.Menggunakan
elektro statik dan elektro magnetik untuk mengontrol pencahayaan
dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta
resolusi yang jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya.Mikroskop
elektron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi
elektromagnetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.Sumber
pencahayaan dalam mikroskop cahaya adalah sinar yang didapat dari elektro
statik dan elektro magnetik.Medan listrik dan medan magnet dapat berperan
sebagai lensa dan cermin seperti pada lensa gelas dalam mikroskop cahaya.
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan
untuk benda yang berukuran relatif besar. Mikroskop Stereo mempunyai
perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini
dapat terlihat secara tiga dimensi. Komponen utama mikroskop stereo
hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan
8. lensa obyektif. Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah: (1)
ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan mikroskop cahaya sehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi
benda yang diamati, (2) sumber cahaya berasal dariatas sehingga obyek
yang tebal dapat diamati. Perbesaran lensa okuler biasanya 10 kali,
sedangkan lensa obyektif menggunakan system zoom dengan perbesaran
antara 0,7 hingga 3 kali, sehingga perbesaran total obyek maksimal 30 kali.
Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat
lensa obyektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan transformator.
Pengatur fokus obyek terletak disamping tangkai
mikroskop,sedangkan pengatur perbesaran terletak diatas pengatur fokus.
9. V. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah:
1. Mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk melihat benda yang
berukurankecil dan kasat mata.
2. Mikroskop memiliki bagian-bagian penting beserta fungsinya masing-masing.
3. Mikroskop terdiri dari berbagai jenis seperti mikroskop stereo, mikroskop
majemuk monokuler dan binokuler.
4. Menggunakan mikroskop dengan baik dan benar adalah hal yang sangat
penting untuk mendapatkan hasil yang akurat dari sebuah preparat/objek.
10. DAFTAR PUSTAKA
Anonim A. 2014. Laporan Praktikum Pengenalan Alat.http://adzhar-
arsyad.blogspot.co.id/2014/06/laporan-praktikum-pengenalan-
dan.html. diakses pada tanggal 5 April 2016 pukul 22.00 WIB
Anonim B. 2013. Alat Optik Mikroskop. http://dani-
inferno5.blogspot.co.id/2013/01/alat-optik-mikroskop.html.diakses pada
tanggal 5 April 2016 pukul 22.15 WIB
Anonim C. 2013. Perbedaan Mikroskop. http://tesaputrikemala2011.
blogspot.co.id/2013/07/perbedaan-mikroskop-cahaya-elektron-
dan_7230.html . diakses pada tanggal 5 April 2016 pukul 22.30 WIB
Dwidjoseputro, D.2003. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta.