際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
MINYAK BUMIMINYAK BUMI
AMBAR CHOIRUNISAAMBAR CHOIRUNISA
KOMPOSISI MINYAK BUMI
Minyak bumi yang baru dihasilkan dari sumur
pengeboran berupa lumpur yang berwarna hitam pekat
disebut minyak mentah ( crude oil ). Setelah dianalisis
ternyata dalam minyak bumi terdiri dari macam-macam
senyawa berikut :
A. Golongan alkana yang paling banyak terdapat dalam
minyak bumi adalah n-alkana (tidak bercabang, jenuh)
misalnya n-oktana dan isoalkana (bercabang jenuh)
misalnya isooktana (2,2,4-Trimetilpentana).
CH3CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH3
n - oktana
CH3
|
CH3CCH2CHCH3
| |
CH3 CH3
B. Sikloalkana (membentuk cincin jenuh) yang terdapat
dalam minyak bumi adalah siklopentana dan sikloheksana,
misalnya metil siklopentana dan etil sikloheksana.
CH2CH2 CH2
| | / 
CH2CH2 CH2CH2
 / | |
CH2 CH2CH2
 /
siklopentana CH2
sikloheksana
C. Hidrokarbon aromatik (membentuk cincin, tidak jenuh)
yang terdapat dalam minyak bumi adalah benzena,
misalnya etil benzena.
C2H5
Benzena Etil Benzena
D. Minyak bumi juga mengandung senyawa belerang
(0,01  7%), senyawa nitrogen (0,01  0,9%), senyawa
oksigen (0,06 -0,4%), dan sedikit senyawa organik logam
(misalnya vanadium dan nikel).
Berdasarkan hal di atas disimpulkan bahwa minyak bumi
tersusun atas lima unsur kimia, yaitu :
*. 82  87% karbon
*. 11  15% hidrogen
*. 0,01  6% belerang
*. 0  2% oksigen
*. 0,02  3% nitrogen
Zat-Zat Pengotor yang sering
terdapat dalam minyak bumi
1. Senyawaan Sulfur
Crude oil yang densitynya lebih tinggi
mempunyai kandungan Sulfur yang lebih tinggi
pula. Keberadaan Sulfur dalam minyak bumi
sering banyak menimbulkan akibat, misalnya
dalam gasoline dapat menyebabkan korosi
(khususnya dalam keadaan dingin atau berair),
karena terbentuknya asam yang dihasilkan dari
oksida sulfur (sebagai hasil pembakaran
gasoline) dan air.
2. Senyawaan Oksigen
Kandungan total oksigen dalam minyak bumi
adalah kurang dari 2 % dan menaik dengan
naiknya titik didih fraksi. Kandungan oksigen
bisa menaik apabila produk itu lama
berhubungan dengan udara. Oksigen dalam
minyak bumi berada dalam bentuk ikatan
sebagai asam karboksilat, keton, ester, eter,
anhidrida, senyawa monosiklo dan disiklo dan
phenol. Sebagai asam karboksilat berupa asam
Naphthenat (asam alisiklik) dan asam alifatik.
3. Senyawaan Nitrogen
Umumnya kandungan nitrogen dalam minyak
bumi sangat rendah, yaitu 0,1-0,9 %.
Kandungan tertinggi terdapat pada tipe
Asphalitik. Nitrogen mempunyai sifat racun
terhadap katalis dan dapat membentuk gum /
getah pada fuel oil. Kandungan nitrogen
terbanyak terdapat pada fraksi titik didih
tinggi. Nitrogen klas dasar yang mempunyai
berat molekul yang relatif rendah dapat
diekstrak dengan asam mineral encer,
sedangkan yang mempunyai berat molekul yang
tinggi tidak dapat diekstrak dengan
asam mineral encer.
4. Konstituen Metalik
Logam-logam seperti besi, tembaga, terutama
nikel dan vanadium pada proses catalytic cracking
mempengaruhi aktifitas katalis, sebab dapat
menurunkan produk gasoline, menghasilkan banyak
gas dan pembentukkan coke. Pada power
generator temperatur tinggi, misalnya oil-fired
gas turbine, adanya konstituen logam terutama
vanadium dapat membentuk kerak pada rotor
turbine. Abu yang dihasilkan dari pembakaran fuel
yang mengandung natrium dan terutama vanadium
dapat bereaksi dengan refactory furnace (bata
tahan api), menyebabkan turunnya titik lebur
campuran sehingga merusakkan refractory itu.
PEMBENTUKAN MINYAK
BUMI
Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin: petrus ),
dijuluki juga sebagai emas hitam adalah cairan kental, coklat gelap,
atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari
beberapa area di kerak bumi.
Minyak bumi merupakan hasil akhir dari penguraian bahan-bahan
organik yang berasal dari jaringan tumbuhan maupun hewan, baik yang
terdapat di daratan maupun di laut. Sisa tumbuhan dan hewan yang
tertimbun endapan lumpur, pasir dan zat-zat lainnya selama jutaan
tahun mendapat tekanan dan panas bumi secara alami. Bersamaan
dengan proses tersebut, bacteri pengurai merombak senyawa-senyawa
kompleks menjadi senyawa hidrokarbon. Oleh karena pengaruh suhu dan
tekanan tinggi, materi organik itu berubah menjadi minyak setelah
mengalami proses berjuta-juta tahun.
Minyak bumi akan berkumpul dalam pori-pori batu
kapur atau batu pasir. Oleh karena gaya kapilaritas,
minyak bumi bergerak ke atas. Jika terhalang oleh
batuan tak berpori ( kedap cairan ), minyak akan
menumpuk dalam batu tersebut. Itulah sebabnya minyak
bumi tersebut juga petroleum ( bahasa latin, perus =
batu, oleum = minyak ).
Daerah di dalam lapisan tanah yang kedap air tempat
terkumpulnya minyak bumi disebut antiklinal atau
cekungan. Di dalam cekungan ini lapisan paling bawah
berupa air, lapisan di atasnya adalah minyak bumi, dan
rongga di atas minyak bumi berisi gas alam.jika akumulasi
minyak bumi di suatu cekungan cukup banyak ( cukup
menguntungkan secara komersial ) minyak bumi tersebut
diambil dengan cara pengeboran.
PROSES PENGOLAHAN MINYAK BUMI
Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah
permukaan laut. Minyak bumi diperoleh dengan
membuat sumur bor. Minyak mentah yang
diperoleh ditampung dalam kapal tanker atau
dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau ke
kilang minyak.
Minyak mentah (cude oil) berbentuk cairan
kental hitam dan berbau kurang sedap. Minyak
mentah belum dapat digunakan sebagai bahan
bakar maupun untuk keperluan lainnya, tetapi
harus diolah terlebih dahulu. Minyak mentah
mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon
dengan jumlah atom C-1 sampai 50. Titik didih
hidrokarbon meningkat seiring bertambahnya
jumlah atom C yang berada di dalam
molekulnya. Oleh karena itu, pengolahan
minyak bumi dilakukan melalui destilasi
bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan
ke dalam kelompok-kelompok (fraksi) dengan
titik didih yang mirip.
Secara umum Proses Pengolahan Minyak Bumi
digambarkan sebagai berikut:
1. DESTILASI
Destilasi adalah pemisahan fraksi-fraksi
minyak bumi berdasarkan perbedaan titik
didihnya. Dalam hal ini adalah destilasi
fraksinasi. Mula-mula minyak mentah dipanaskan
dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai
dengan suhu 賊 370属C. Minyak mentah yang sudah
dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam
kolom fraksinasi pada bagian flash chamber
(biasanya berada pada sepertiga bagian bawah
kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan
tekanan dalam kolom maka dibantu pemanasan
dengan steam (uap air panas dan
bertekanan tinggi).
Menara destilasi
Minyak mentah yang menguap pada proses
destilasi ini naik ke bagian atas kolom dan
selanjutnya terkondensasi pada suhu yang
berbeda-beda. Komponen yang titik didihnya
lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun
ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih
rendah akan menguap dan naik ke bagian atas
melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup
gelembung. Makin ke atas, suhu yang terdapat
dalam kolom fraksionasi tersebut makin
rendah, sehingga setiap kali komponen dengan
titik didih lebih tinggi akan terpisah,
sedangkan komponen yang titik
didihnya lebih rendah naik ke bagian yang
lebih atas lagi.
Fraksi minyak bumi yang dihasilkan
berdasarkan rentang titik didihnya antara
lain sebagai berikut :
1. Gas
Rentang rantai karbon : C1 sampai C5
Trayek didih : 0 sampai 50属C
2. Gasolin (Bensin)
Rentang rantai karbon : C6 sampai C11
Trayek didih : 50 sampai 85属C
3. Kerosin (Minyak Tanah)
Rentang rantai karbon : C12 sampai C20
Trayek didih : 85 sampai 105属C
4. Solar
Rentang rantai karbon : C21 sampai C30
Trayek didih : 105 sampai 135属C
5. Minyak Berat
Rentang ranai karbon : C31 sampai C40
Trayek didih : 135 sampai 300属C
6. Residu
Rentang rantai karbon : di atas C40
Trayek didih : di atas 300属C
Fraksi-fraksi minyak bumi dari proses destilasi
bertingkat belum memiliki kualitas yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat, sehingga perlu
pengolahan lebih lanjut yang meliputi
proses cracking, reforming, polimerisasi,
treating, dan blending.
2. CRACKING
Setelah melalui tahap destilasi, masing-masing
fraksi yang dihasilkan dimurnikan (refinery),
seperti terlihat dibawah ini:
Cracking adalah penguraian molekul-molekul
senyawa hidrokarbon yang besar menjadi
molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang
kecil. Contoh cracking ini adalah pengolahan
minyak solar atau minyak tanah menjadi bensin.
Terdapat 3 cara proses cracking, yaitu :
a. Cara panas (thermal cracking), yaitu dengan
penggunaan suhu tinggi dan tekanan yang rendah.
Contoh reaksi-reaksi pada proses cracking adalah
sebagai berikut :
b. Cara katalis (catalytic cracking), yaitu dengan
penggunaan katalis. Katalis yang digunakan
biasanya SiO2 atau Al2O3 bauksit. Reaksi dari
perengkahan katalitik melalui mekanisme
perengkahan ion karbonium. Mula-mula katalis
karena bersifat asam menambahkna proton ke
molekul olevin atau menarik ion hidrida dari
alkana sehingga menyebabkan terbentuknya
ion karbonium :
c. Hidrocracking
Hidrocracking merupakan kombinasi antara
perengkahan dan hidrogenasi untuk
menghasilkan senyawa yang jenuh. Reaksi
tersebut dilakukan pada tekanan tinggi.
Keuntungan lain dari Hidrocracking ini adalah
bahwa belerang yang terkandung dalam minyak
diubah menjadi hidrogen sulfida yang
kemudian dipisahkan.
3. REFORMING
Reforming adalah perubahan dari bentuk
molekul bensin yang bermutu kurang baik
(rantai karbon lurus) menjadi bensin yang
bermutu lebih baik (rantai karbon
bercabang). Kedua jenis bensin ini memiliki
rumus molekul yang sama bentuk strukturnya
yang berbeda. Oleh karena itu, proses ini juga
disebut isomerisasi. Reforming dilakukan
dengan menggunakan katalis dan pemanasan.
Contoh reforming adalah sebagai berikut :
Reforming juga dapat merupakan pengubahan
struktur molekul dari hidrokarbon parafin
menjadi senyawa aromatik dengan bilangan
oktan tinggi. Pada proses ini digunakan katalis
molibdenum oksida dalam Al2O3 atauplatina
dalam lempung.Contoh reaksinya :
4. ALKILASI dan POLIMERISASI
Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom
dalam molekul menjadi molekul yang lebih
panjang dan bercabang. Dalam proses ini
menggunakan katalis asam kuat seperti
H2SO4, HCl, AlCl3 (suatu asam kuat Lewis).
Reaksi secara umum adalah sebagai berikut:
RH + CH2=CRR R-CH2-CHRR
Polimerisasi adalah proses penggabungan
molekul-molekul kecil menjadi molekul besar.
Reaksi umumnya adalah sebagai berikut :
M CnH2n Cm+nH2(m+n)
Contoh polimerisasi yaitu penggabungan
senyawa isobutena dengan senyawa isobutana
menghasilkan bensin berkualitas tinggi, yaitu
isooktana.
5. TREATING
Treating adalah pemurnian minyak bumi dengan cara
menghilangkan pengotor-pengotornya. Cara-cara proses
treating adalah sebagai berikut :
 Copper sweetening dan doctor treating, yaitu proses
penghilangan pengotor yang dapat menimbulkan bau yang tidak
sedap.
 Acid treatment, yaitu proses penghilangan lumpur dan perbaikan
warna.
 Dewaxing yaitu proses penghilangan wax (n parafin) dengan
berat molekul tinggi dari fraksi minyak pelumas untuk
menghasillkan minyak pelumas dengan pour point yang rendah.
 Deasphalting yaitu penghilangan aspal dari fraksi yang
digunakan untuk minyak pelumas
 Desulfurizing (desulfurisasi), yaitu proses
penghilangan unsur belerang.
6. BLENDING
Proses blending adalah penambahan bahan-
bahan aditif kedalam fraksi minyak bumi dalam
rangka untuk meningkatkan kualitas produk
tersebut.
TERIMA KASIHTERIMA KASIH

More Related Content

MINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISA

  • 1. MINYAK BUMIMINYAK BUMI AMBAR CHOIRUNISAAMBAR CHOIRUNISA
  • 2. KOMPOSISI MINYAK BUMI Minyak bumi yang baru dihasilkan dari sumur pengeboran berupa lumpur yang berwarna hitam pekat disebut minyak mentah ( crude oil ). Setelah dianalisis ternyata dalam minyak bumi terdiri dari macam-macam senyawa berikut :
  • 3. A. Golongan alkana yang paling banyak terdapat dalam minyak bumi adalah n-alkana (tidak bercabang, jenuh) misalnya n-oktana dan isoalkana (bercabang jenuh) misalnya isooktana (2,2,4-Trimetilpentana). CH3CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH3 n - oktana CH3 | CH3CCH2CHCH3 | | CH3 CH3
  • 4. B. Sikloalkana (membentuk cincin jenuh) yang terdapat dalam minyak bumi adalah siklopentana dan sikloheksana, misalnya metil siklopentana dan etil sikloheksana. CH2CH2 CH2 | | / CH2CH2 CH2CH2 / | | CH2 CH2CH2 / siklopentana CH2 sikloheksana
  • 5. C. Hidrokarbon aromatik (membentuk cincin, tidak jenuh) yang terdapat dalam minyak bumi adalah benzena, misalnya etil benzena. C2H5 Benzena Etil Benzena
  • 6. D. Minyak bumi juga mengandung senyawa belerang (0,01 7%), senyawa nitrogen (0,01 0,9%), senyawa oksigen (0,06 -0,4%), dan sedikit senyawa organik logam (misalnya vanadium dan nikel). Berdasarkan hal di atas disimpulkan bahwa minyak bumi tersusun atas lima unsur kimia, yaitu : *. 82 87% karbon *. 11 15% hidrogen *. 0,01 6% belerang *. 0 2% oksigen *. 0,02 3% nitrogen
  • 7. Zat-Zat Pengotor yang sering terdapat dalam minyak bumi 1. Senyawaan Sulfur Crude oil yang densitynya lebih tinggi mempunyai kandungan Sulfur yang lebih tinggi pula. Keberadaan Sulfur dalam minyak bumi sering banyak menimbulkan akibat, misalnya dalam gasoline dapat menyebabkan korosi (khususnya dalam keadaan dingin atau berair), karena terbentuknya asam yang dihasilkan dari oksida sulfur (sebagai hasil pembakaran gasoline) dan air.
  • 8. 2. Senyawaan Oksigen Kandungan total oksigen dalam minyak bumi adalah kurang dari 2 % dan menaik dengan naiknya titik didih fraksi. Kandungan oksigen bisa menaik apabila produk itu lama berhubungan dengan udara. Oksigen dalam minyak bumi berada dalam bentuk ikatan sebagai asam karboksilat, keton, ester, eter, anhidrida, senyawa monosiklo dan disiklo dan phenol. Sebagai asam karboksilat berupa asam Naphthenat (asam alisiklik) dan asam alifatik.
  • 9. 3. Senyawaan Nitrogen Umumnya kandungan nitrogen dalam minyak bumi sangat rendah, yaitu 0,1-0,9 %. Kandungan tertinggi terdapat pada tipe Asphalitik. Nitrogen mempunyai sifat racun terhadap katalis dan dapat membentuk gum / getah pada fuel oil. Kandungan nitrogen terbanyak terdapat pada fraksi titik didih tinggi. Nitrogen klas dasar yang mempunyai berat molekul yang relatif rendah dapat diekstrak dengan asam mineral encer, sedangkan yang mempunyai berat molekul yang tinggi tidak dapat diekstrak dengan asam mineral encer.
  • 10. 4. Konstituen Metalik Logam-logam seperti besi, tembaga, terutama nikel dan vanadium pada proses catalytic cracking mempengaruhi aktifitas katalis, sebab dapat menurunkan produk gasoline, menghasilkan banyak gas dan pembentukkan coke. Pada power generator temperatur tinggi, misalnya oil-fired gas turbine, adanya konstituen logam terutama vanadium dapat membentuk kerak pada rotor turbine. Abu yang dihasilkan dari pembakaran fuel yang mengandung natrium dan terutama vanadium dapat bereaksi dengan refactory furnace (bata tahan api), menyebabkan turunnya titik lebur campuran sehingga merusakkan refractory itu.
  • 11. PEMBENTUKAN MINYAK BUMI Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin: petrus ), dijuluki juga sebagai emas hitam adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak bumi merupakan hasil akhir dari penguraian bahan-bahan organik yang berasal dari jaringan tumbuhan maupun hewan, baik yang terdapat di daratan maupun di laut. Sisa tumbuhan dan hewan yang tertimbun endapan lumpur, pasir dan zat-zat lainnya selama jutaan tahun mendapat tekanan dan panas bumi secara alami. Bersamaan dengan proses tersebut, bacteri pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa hidrokarbon. Oleh karena pengaruh suhu dan tekanan tinggi, materi organik itu berubah menjadi minyak setelah mengalami proses berjuta-juta tahun.
  • 12. Minyak bumi akan berkumpul dalam pori-pori batu kapur atau batu pasir. Oleh karena gaya kapilaritas, minyak bumi bergerak ke atas. Jika terhalang oleh batuan tak berpori ( kedap cairan ), minyak akan menumpuk dalam batu tersebut. Itulah sebabnya minyak bumi tersebut juga petroleum ( bahasa latin, perus = batu, oleum = minyak ). Daerah di dalam lapisan tanah yang kedap air tempat terkumpulnya minyak bumi disebut antiklinal atau cekungan. Di dalam cekungan ini lapisan paling bawah berupa air, lapisan di atasnya adalah minyak bumi, dan rongga di atas minyak bumi berisi gas alam.jika akumulasi minyak bumi di suatu cekungan cukup banyak ( cukup menguntungkan secara komersial ) minyak bumi tersebut diambil dengan cara pengeboran.
  • 13. PROSES PENGOLAHAN MINYAK BUMI Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan laut. Minyak bumi diperoleh dengan membuat sumur bor. Minyak mentah yang diperoleh ditampung dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau ke kilang minyak.
  • 14. Minyak mentah (cude oil) berbentuk cairan kental hitam dan berbau kurang sedap. Minyak mentah belum dapat digunakan sebagai bahan bakar maupun untuk keperluan lainnya, tetapi harus diolah terlebih dahulu. Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah atom C-1 sampai 50. Titik didih hidrokarbon meningkat seiring bertambahnya jumlah atom C yang berada di dalam molekulnya. Oleh karena itu, pengolahan minyak bumi dilakukan melalui destilasi bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok (fraksi) dengan titik didih yang mirip.
  • 15. Secara umum Proses Pengolahan Minyak Bumi digambarkan sebagai berikut:
  • 16. 1. DESTILASI Destilasi adalah pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didihnya. Dalam hal ini adalah destilasi fraksinasi. Mula-mula minyak mentah dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai dengan suhu 賊 370属C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya berada pada sepertiga bagian bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi).
  • 18. Minyak mentah yang menguap pada proses destilasi ini naik ke bagian atas kolom dan selanjutnya terkondensasi pada suhu yang berbeda-beda. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Makin ke atas, suhu yang terdapat dalam kolom fraksionasi tersebut makin rendah, sehingga setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi akan terpisah, sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah naik ke bagian yang lebih atas lagi.
  • 19. Fraksi minyak bumi yang dihasilkan berdasarkan rentang titik didihnya antara lain sebagai berikut : 1. Gas Rentang rantai karbon : C1 sampai C5 Trayek didih : 0 sampai 50属C 2. Gasolin (Bensin) Rentang rantai karbon : C6 sampai C11 Trayek didih : 50 sampai 85属C 3. Kerosin (Minyak Tanah) Rentang rantai karbon : C12 sampai C20 Trayek didih : 85 sampai 105属C
  • 20. 4. Solar Rentang rantai karbon : C21 sampai C30 Trayek didih : 105 sampai 135属C 5. Minyak Berat Rentang ranai karbon : C31 sampai C40 Trayek didih : 135 sampai 300属C 6. Residu Rentang rantai karbon : di atas C40 Trayek didih : di atas 300属C Fraksi-fraksi minyak bumi dari proses destilasi bertingkat belum memiliki kualitas yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga perlu pengolahan lebih lanjut yang meliputi proses cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending.
  • 21. 2. CRACKING Setelah melalui tahap destilasi, masing-masing fraksi yang dihasilkan dimurnikan (refinery), seperti terlihat dibawah ini:
  • 22. Cracking adalah penguraian molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar menjadi molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang kecil. Contoh cracking ini adalah pengolahan minyak solar atau minyak tanah menjadi bensin. Terdapat 3 cara proses cracking, yaitu : a. Cara panas (thermal cracking), yaitu dengan penggunaan suhu tinggi dan tekanan yang rendah. Contoh reaksi-reaksi pada proses cracking adalah sebagai berikut :
  • 23. b. Cara katalis (catalytic cracking), yaitu dengan penggunaan katalis. Katalis yang digunakan biasanya SiO2 atau Al2O3 bauksit. Reaksi dari perengkahan katalitik melalui mekanisme perengkahan ion karbonium. Mula-mula katalis karena bersifat asam menambahkna proton ke molekul olevin atau menarik ion hidrida dari alkana sehingga menyebabkan terbentuknya ion karbonium :
  • 24. c. Hidrocracking Hidrocracking merupakan kombinasi antara perengkahan dan hidrogenasi untuk menghasilkan senyawa yang jenuh. Reaksi tersebut dilakukan pada tekanan tinggi. Keuntungan lain dari Hidrocracking ini adalah bahwa belerang yang terkandung dalam minyak diubah menjadi hidrogen sulfida yang kemudian dipisahkan.
  • 25. 3. REFORMING Reforming adalah perubahan dari bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang). Kedua jenis bensin ini memiliki rumus molekul yang sama bentuk strukturnya yang berbeda. Oleh karena itu, proses ini juga disebut isomerisasi. Reforming dilakukan dengan menggunakan katalis dan pemanasan. Contoh reforming adalah sebagai berikut :
  • 26. Reforming juga dapat merupakan pengubahan struktur molekul dari hidrokarbon parafin menjadi senyawa aromatik dengan bilangan oktan tinggi. Pada proses ini digunakan katalis molibdenum oksida dalam Al2O3 atauplatina dalam lempung.Contoh reaksinya :
  • 27. 4. ALKILASI dan POLIMERISASI Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi molekul yang lebih panjang dan bercabang. Dalam proses ini menggunakan katalis asam kuat seperti H2SO4, HCl, AlCl3 (suatu asam kuat Lewis). Reaksi secara umum adalah sebagai berikut: RH + CH2=CRR R-CH2-CHRR
  • 28. Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar. Reaksi umumnya adalah sebagai berikut : M CnH2n Cm+nH2(m+n) Contoh polimerisasi yaitu penggabungan senyawa isobutena dengan senyawa isobutana menghasilkan bensin berkualitas tinggi, yaitu isooktana.
  • 29. 5. TREATING Treating adalah pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotor-pengotornya. Cara-cara proses treating adalah sebagai berikut : Copper sweetening dan doctor treating, yaitu proses penghilangan pengotor yang dapat menimbulkan bau yang tidak sedap. Acid treatment, yaitu proses penghilangan lumpur dan perbaikan warna. Dewaxing yaitu proses penghilangan wax (n parafin) dengan berat molekul tinggi dari fraksi minyak pelumas untuk menghasillkan minyak pelumas dengan pour point yang rendah. Deasphalting yaitu penghilangan aspal dari fraksi yang digunakan untuk minyak pelumas Desulfurizing (desulfurisasi), yaitu proses penghilangan unsur belerang.
  • 30. 6. BLENDING Proses blending adalah penambahan bahan- bahan aditif kedalam fraksi minyak bumi dalam rangka untuk meningkatkan kualitas produk tersebut.