際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Disajikan pada saat Lokakarya Peningkatan Kompetensi Teknis Guru dalam
Pengembangan Model Pembelajaran dan Penyusunan Soal Ujian Angkatan II (Fisika
Madrasah Aliyah) Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan, Pada Tanggal 07 Februari 2006
Penyusun : Drs. Jawane Malau, MM
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU
PENDIDIKAN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
LEMBAGA PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN
DKI JAKARTA
2006
Power Point
A. Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda
memahami dan mampu menerapkan model-model
pembelajaran dalam pembelajaran fisika.
B. Indikator
Fungsi pembelajaran khusus dari modul ini adalah :
 Mampu mengembangkan rencana pembelajaran (RP)
berorientasi model pengajaran langsung (Direct
Instruction/DI)
 Mampu mengaplikasikan RP berorientasi model DI
 Mampu mengembangkan RP berorientasi model
Cooperative Learning (CL)
 Mampu mengaplikasikan RP beorientasi model CL
 Mampu mengembangkan RP beorientasi model
Problem Based Instruction (PBI)
 MMampu mengaplikasikan RP berorientasi model PBI.
A. Pengertian Model Pembelajaran
Model Pembelajaran adalah kerangka konseptual
yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belejar tertentu, dan berfungsi
sebagai pedoman bagi para perancang
pembelajaran dan para pengajar dalam
merencanakan dan melaksanakan aktivitas
pembelajaran. Dengan demikian aktivitas
pembelajaran benar-benar merupakan kegiatan
bertujuan yang tertata secara sistematis.
B. Jenis-Jenis Model Pembelajaran
1. Model Pencapaian Konsep,
2. Model Latihan Penelitian,
3. Model Sinektiks,
4. Model Pertemuan Kelas,
5. Model Investigasi kelompok,
6. Model Jurisprudensial,
7. Model Latihan Laboratoris,
8. Model Penelitian Sosial,
9. Model Kontrol Diri, dan
10. Model Simulasi.
11. Model Direct Instruction (DI)
12. Model Cooperative Learning (CL)
13. Model Problem Based Instruction (PBI)
1. Model Pencapaian Konsep (Bruner dkk, 1967)
KEGIATAN
PENGAJAR
LANGKAH
POKOK
KEGIATAN
SISWA
Penyajian DataSajikan contoh berlabel
Minta dugaan
Minta definisi
Pengetesan
Ketercapaian Konsep
Minta contoh lain
Minta nama konsep
Minta contoh lainnya
Tanya Mengapa/
Bagaimana
Bimbing diskusi
Analisis Strategi
Berpikir
Bandingkan contoh
positif dan negatif
Ajukan dugaan
Berikan definisi
Cari contoh lain
Beri nama konsep
Cari contoh lainnya
Ungkapkan pikiran
Diskusikan aneka
pikiran
1. Model Pencapaian Konsep (Bruner dkk, 1967)
KEGIATAN
PENGAJAR
LANGKAH
POKOK
KEGIATAN
SISWA
Penyajian DataSajikan contoh berlabel
Minta dugaan
Minta definisi
Pengetesan
Ketercapaian Konsep
Minta contoh lain
Minta nama konsep
Minta contoh lainnya
Tanya Mengapa/
Bagaimana
Bimbing diskusi
Analisis Strategi
Berpikir
Bandingkan contoh
positif dan negatif
Ajukan dugaan
Berikan definisi
Cari contoh lain
Beri nama konsep
Cari contoh lainnya
Ungkapkan pikiran
Diskusikan aneka
pikiran
2. Model Latihan Penelitian (Suchman dalam Joyce &
Weil, 1986)
Menghadapkan
masalah
Jelaskan Prosedur penelitian
Sajikan Situasi Bermasalah
Mencari dan
Mengkaji Data
 Ajukan Peertanyaan tentang
Inti Masalah
 Minta Rincian Masalah
 Beri Tugas Explorasi
 Bimbing Merumuskan
Hipotesis
 Pantau Proses Percobaan
 Pacu Proses Penyimpulan
Undang Rekomendasi
Experimentasi dan
Mengkaji data
 Pahami Prosedur
Penelitian
 Temukan Masalah
 Adakan Proses
Percobaan
 Kaji Data Hasil
Percobaan
 Uji HipotesisPenarikan
Kesimpulan dan
Rekomendasi
KEGIATAN
PENGAJAR
LANGKAH
POKOK
KEGIATAN
SISWA
 Rumuskan Masalah
 Rinci Masalah
 Cari data sementara
Rumuskan Hipotesis
 Adakan Diskusi
 Buat Kesimpulan
 Berikan
Rekomendasi
Adakan Diskusi
Teruskan Diskusi
3. Model Sinektiks (Gordon dalam Joyce & Weil, 1986)
Deskripsi Kondisi
Saat Ini
 Minta Siswa
Mendeskripsikan Suatu
Kondisi
 Minta Siswa Membuat
Analogi Langsung
 Mendeskripsikan
suatu kondisi
 Buat Analogi/
Pengandaian
 Kaji Salah Satu
Analogi
Buat Analogi Personal Minta siswa Membuat
Analogi Personal
 Ajukan Pertanyaan
Dilematik/ Konflik
 Minta siswa Membuat
Analogi Langsung Lanjut
 Adakan Reviu Hasil
Analogi dan Tugas Belajar
Proses Analogi
Langsung
Proses Analogi
Personal
Analisis Konflik
Analogi Langsung
Lanjut
Kajian Tugas
 Beri Jawaban atas
Pertanyaan
Dilematik/ Konflik
 Buat Analogi Baru
yang Terkait pada
Analogi Lama
 Endapkan Hasil
Analogi dalam Kaitan
Tugas
KEGIATAN
PENGAJAR
LANGKAH
POKOK
KEGIATAN
SISWA
4. Model Pertemuan Kelas (Glasser dalam Joyce & Weil, 1986)
Menciptakan
Suasana yang baik
 Ciptakan Situasi yang
Kondusif
 Pancing Munculnya
Masalah
 Melibatkan Diri dalam
Situasi
 Kemukakan Masalah
 Paparkan Konteks
Masalah
 Paparkan Konteks
Masalah
 Identifikasi Nilai di Balik
Masalah
 Pancing Munculnya
Alternatif Tindakan
 Pancing Mahasiswa
Menyajikan
Masalah
Membuat
Keputusan Nilai
Personal
Analisis Konflik
Mengidentifikasi
Pilihan Tindakan
Memberi
Komentar
 Buat Keputusan Nilai
Terkait Masalah
 Pilih Alternatif
Tindakan Terbaik
 Beri Komentar
Umum
 Kaji Komitmen siswa
terhadap Perilaku Guru
Menetapkan Tindak
Lanjut
 Tunjukkan Komitmen
terhadap Perilaku
KEGIATAN
PENGAJAR
LANGKAH
POKOK
KEGIATAN
SISWA
5. Model Investigasi Kelompok (Joyce & Weil, 1986)
Situasi
Bermasalah
 Sajikan Situasi
Bermasalah
 Bimbing Proses Eksplorasi
 Amati Situasi
Bermasalah
 Jelajahi
Permasalahan
 Pacu Diskusi Kelompok
 Pantau Kegiatan Belajar
 Cek Kemajuan Belajar
Kelompok
 Dorong Tindakan
Eksplorasi
Perumusan
Tugas Belajar
Kegiatan
Belajar
Analisa
Kemajuan
Perulangan
 Temukan Kunci
Permasalahan
 Rumuskan Apa Yang
harus Dilakukan
 Atur Pembagian
Tugas dalam
Kelompok
 Belajar Individual dan
Kelompok
 Cek Proses dan Hasil
Penelitian Kelompok
 Lakukan Tindak
Lanjut
KEGIATAN
PENGAJAR
LANGKAH
POKOK
KEGIATAN
SISWA
 Cek tugas yang harus
dikerjakan
6. Model Penelitian Jurisprudensial (Shaver dalam Joyce
& Well, 1986)
Orientasi Kasus Perkenalkan bahan-bahan
 Reviu Data yang Tersedia
 Temukan dan Pilih
Suatu Kasus
 Kaitkan Fakta dengan
Kasus
 Rumuskan Satu
Masalah
 Ciptakan Suasana
Menantang
Identifikasi
Masalah
 Identifikasi Konflik
Nilai
KEGIATAN
PENGAJAR
LANGKAH
POKOK
KEGIATAN
SISWA
 Ajukan Pertanyaan Nilai Penetapan Posisi  Jajagi Berbagai Posisi
Nilai
 Antisipasi
Konsekuensi Setiap
Posisi
 Minta Contoh dan
Alasannya
Contoh dan
Argumentasi
 Cari Variasi Contoh
yang Mendukung
Posisi yang Dipilih
 Beri Argumen atas
Pilihan Nilai
 Minta Satu Pilihan Nilai Pengujian Posisi  Nyatakan Satu Posisi
Nilai
 Beri Penalaran atas
Posisi tersebut
Memberi
Komentar
 Ajukan Variasi Pelacakan
 Kaji Kesahihan Posisi
Nilai yang Dipilih
7. Model Latihan Laboratoris (Joyce & Weil, 1986)
Rasa
Tertanggung
 Beri Stimulasi Suatu Isu  Beri Respon
Kebutuhan
KEGIATAN
PENGAJAR
LANGKAH
POKOK
KEGIATAN
SISWA
Dorongan
Mandiri
 Ajukan pertanyaan pemicu
pendapat yang bertolak
belakang
 Kenali Adanya
Kontradiksi
Pemecahan
Masalah
 Ciptakan Situasi
Pemecahan Masalah
 Diskusikan
Pemecahan Masalah
tersebut
Rasa Terlibat Ajukan Pertanyaan Pemicu
Keterlibatan
 Rasakan Perlunya
Kebersamaan
Rasa Peduli Ciptakan Situasi yang
Mengundang Keperluan
 Tunjukkan Kepedulian
Terhadap Orang
Validasi Minta untuk Menilai Diri
Masing-Masing
 Lakukan Penilaian
Diri
8. Model Penelitian Sosial (Massialas & Cox dalam Joyce &
Weil, 1986)
Orientasi Sajikan Konteks Masalah
 Ajukan Pertanyaan
 Sadari Adanya
Masalah
 Rumuskan Masalah
 Rumuskan Jawaban
Sementara (Hipotesis)
 Ajukan Pertanyaan
 Pantau Proses
Pengumpulan data
 Kelola Diskusi Kelompok
Perumusan
Hipotesis
Penjelasan
Istilah
Eksplorasi
Pembuktian
Perumusan
Generalisasi
 Berikan Penjelasan
beberapa Istilah
 Kumpulkan Data
 Olah dan Analisis Data
 Ajukan Pertanyaan
 Berikan Penafsiran
atas Data
 Uji Kebenaran
Hipotesis
 Rumuskan Kesimpulan
 Tarik Generalisasi
KEGIATAN
PENGAJAR
LANGKAH
POKOK
KEGIATAN
SISWA
9. Model Pengelolaan Kontingensi (Joyce & Weil, 1986)
Perumusan
Perilaku Akhir
 Identifikasi Perilaku
Sasaran
 Rumuskan Perilaku Akhir
 Ketahui Perilaku
Akhir sebagai Sasaran
belajar
 Sadari Perilaku dalam
Konteksnya
 Amati Kemunculan
Perilaku
 Catat Konteks Perilaku
tersebut
Pilih Konteks
Kajian Perilaku
Perumusan
Kontingensi
Pelembagaan
Program
Evaluasi
Program
 Sadari Adanya Proses
Perubahan Perilaku
 Manfaatkan
Lingkungan Belajar
Sebaik-baiknya
Tentukan Penguat
 Sadari Perubahan
Perilaku Akhir
Gunakan Penguat
Sesuai Konteks
Tata Lingkungan
Belajar
Gunakan Proses
Penguatan Secara
Teratur
Ukur Adanya
Perubahan
Pelihara Kondisi yang
Baik
KEGIATAN
PENGAJAR
LANGKAH
POKOK
KEGIATAN
SISWA
10. Model Kontrol Diri (Joyce & Weil, 1986)
Perkenalan Prinsip
Perilaku
 Kemukakan Prinsip
Kontrol Diri
 Undang siswa
Berpartisipasi
 Pahami Prinsip
Kontrol Diri
 Masuklah Ke dalam
Situasi Interaksi
 Rumuskan perilaku
Khusus
 Kemukakan Langkah
Kontrol Diri
 Tentukan Konteks
 Tentukan Hasil
Pembangunan
Landasan Berpijak
Program Kontrol
Diri
Perbaikan Program
Kontrol Diri
 Sadari Perilaku
Khusus Sebagai 
 Ikuti Prosedur
 Susun Program
 Sadari Konteks dan
hasil
 Susun Program
Bersama Pengajar
 Ikuti Program dengan
Tekun
 Adakan Penyesuaian
 Pantau Pelaksanaan
Program
 Perbaiki Program
KEGIATAN
PENGAJAR
LANGKAH
POKOK
KEGIATAN
SISWA
11. Model Simulasi (Joyce & Weil, 1986)
Orientasi
 Sajikan Berbagai Topik
 Jelaskan Prinsip Simulasi
 Kenali Topik
 Pamahi Prinsip
 Kemukakan Prosedur
Umum
 Susun Skenario
 Atur Para Pemeran
Latihan Peran
Proses Simulasi
Pemantapan
 Pahami Prosedur
 Pahami Skenario
 Pilih Satu Peran
 Coba Peran Secara Singkat
 Latihan Peranan
 Pantau Proses Simulasi
 Kelola Proses Refleksi
 Beri Komentar
 Beri Penguatan
 Kelola Diskusi Balikan
 Lakukan Kegiatan
Skenario
 Adakan Diskusi
Umpan Balik
 Jernihkan Hal yang
Tidak Jelas
 Ulangi Diskusi
 Adakan Diskusi
Balikan
 Sadari Manfaatnya
KEGIATAN
PENGAJAR
LANGKAH
POKOK
KEGIATAN
SISWA
11. Model Simulasi (Joyce & Weil, 1986)
KEGIATAN
PENGAJAR
LANGKAH
POKOK
KEGIATAN
SISWA
Orientasi
Sajikan Berbagai Topik
Jelaskan Prinsip
Simulasi
Kenali Topik
Pamahi Prinsip
Kemukakan Prosedur
Umum
Susun Skenario
Atur Para Pemeran
Latihan
Peran
Proses
Simulasi
Pemantapan
Pahami Prosedur
Pahami Skenario
Pilih Satu Peran
Coba Peran Secara
Singkat
Latihan Peranan
Pantau Proses Simulasi
Kelola Proses Refleksi
Beri Komentar
Beri Penguatan
Kelola Diskusi Balikan
Lakukan Kegiatan
Skenario
Adakan Diskusi
Umpan Balik
Jernihkan Hal yang
Tidak Jelas
Ulangi Diskusi
Adakan Diskusi
Balikan
Sadari Manfaatnya
12. Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction / DI)
Pengajaran langsung adalah suatu model
pengajaran yang bersifat teacher center.
Persyaratan pengajaran langsung :
a. Ada alat yang akan didemonstrasikan
b. Harus mengikuti tingkah laku mengajar (sintaks)
Sintaks pengajaran langsung :
1. Fase 1 : menyampaikan tujuan dan
mempersiapkan siswa
2. Fase 2 : mendemonstrasikan pengetahuan
atau keterampilan
3. Fase 3 : membimbing siswa
4. Fase 4 : mengecek pemahaman dan
memberikan umpan balik
5. Fase 5 : memberikan kesempatan untuk
pelatihan lanjutan dan
penerapannya.
c. Ada rencana pembelajaran
d. Ada lembar kerja siswa
Difinisi Direct Instruction
13. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative
Learning / CL)
Pembelajaran kooperatif adalah merupakan suatu model
pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-
kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan
berbeda.
a. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif :
Fase 1 : menyampaikan tujuan dan memotivasi
siswa
Fase 2 : menyampaikan informasi
Fase 3 : mengorganisasikan siswa ke dalam
kelompok-kelompok belajar
Fase 4 : membimbing kelompok bekerja dan belajar
Fase 5 : evaluasi
Fase 6 : memberi penghargaan
b. Beberapa variasi dalam model Cooperative Learning
1. Student Teams Achievement Division (STAD)
Persyaratan pelaksanaannya :
a. Siswa dikelompokkan dengan anggota 4-5 orang tiap
kelompok
b. Seluruh siswa diberi kuis (tidak boleh bekerja sama)
c. Point tiap anggota dijumlahkan untuk mendapatkan
skor tim
Difinisi Cooperative Learning
d. Tim yang mencapai kriteria tertentu dapat
diberi sertifikat atau penghargaan yang lain
e. Bahan/ alat yang harus disediakan guru :
 Lembar Kerja Siswa
 Rencana Pembelajaran
 Alat Evaluasi
 Alat dan Bahan
2. Teams Games Tournaments (TGT)
a) Guru menyiapkan :
 Kartu Soal
 Lembar Kerja Siswa
 Alat/ Bahan
b) Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap
kelompok anggotanya 5 orang)
c) Guru mengarahkan aturan permainannya
3) Jigsaw
Persyaratan pelaksanaannya :
a) Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap
kelompok anggotanya 5 orang).
b) Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam
bentuk teks yang telah dibagi-bagi menjadi
beberapa sub bab.
c) Setiap anggota kelompok membaca sub bab
yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk
mempelajarinya.
d) Anggota dari kelompok lain yang telah
mempelajari sub bab yang sama bertemu dalam
kelompok-kelompok ahli untuk
mendiskusikannya.
e) Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali
ke kelompoknya bertugas mengajar teman-
temannya.
f) Ada kuis individu.
g) Persyaratan lain yang perlu disiapkan guru :
 Bahan Kuis
 Lembar Kerja Siswa
 Rencana
Pembelajaran
4) Think Pair Share (TPS)
TPS atau berpikir berpasangan berbagi adalah
merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang
dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi
siswa.
Sintaks TPS :
1. Fase 1 : Thinking (berpikir)
2. Fase 2 : Pairing (berpasangan)
3. Fase 3 : Sharing
5) Numbered Head Together (NHT)
NHT atau penomoran berpikir bersama adalah
merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang
dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa
dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas
tradisional.
Sintaks NHT :
 Fase 1 : Penomoran
 Fase 2 : Mengajukan pertanyaan
 Fase 3 : Berfikir bersama
 Fase 4 : Menjawab
14. Model Pengajaran Berdasarkan
Permasalahan (Problem Based Instruction /
PBI)
Model PBI merupakan penyajian kepada siswa
situasi masalah yang otentik dan bermakna
yang dapat memberikan kemudahan kepada
mereka untuk melakukan penyelidikan dan
inkuiri.
Sintaks PBI :
1. Fase 1 : orientasi siswa pada masalah
2. Fase 2 : mengorganisasikan siswa untuk
belajar
3. Fase 3 : membimbing penyelidikan
individu maupun kelompok
4. Fase 4 : mengembangkan dan menyajikan
hasil kerja siswa
5. Fase 5 : menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah.
Difinis Model PBI :

More Related Content

Model pembelajaran

  • 1. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Disajikan pada saat Lokakarya Peningkatan Kompetensi Teknis Guru dalam Pengembangan Model Pembelajaran dan Penyusunan Soal Ujian Angkatan II (Fisika Madrasah Aliyah) Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan, Pada Tanggal 07 Februari 2006 Penyusun : Drs. Jawane Malau, MM DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN LEMBAGA PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN DKI JAKARTA 2006 Power Point
  • 2. A. Kompetensi Dasar Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda memahami dan mampu menerapkan model-model pembelajaran dalam pembelajaran fisika. B. Indikator Fungsi pembelajaran khusus dari modul ini adalah : Mampu mengembangkan rencana pembelajaran (RP) berorientasi model pengajaran langsung (Direct Instruction/DI) Mampu mengaplikasikan RP berorientasi model DI Mampu mengembangkan RP berorientasi model Cooperative Learning (CL) Mampu mengaplikasikan RP beorientasi model CL Mampu mengembangkan RP beorientasi model Problem Based Instruction (PBI) MMampu mengaplikasikan RP berorientasi model PBI.
  • 3. A. Pengertian Model Pembelajaran Model Pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belejar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Dengan demikian aktivitas pembelajaran benar-benar merupakan kegiatan bertujuan yang tertata secara sistematis. B. Jenis-Jenis Model Pembelajaran 1. Model Pencapaian Konsep, 2. Model Latihan Penelitian, 3. Model Sinektiks, 4. Model Pertemuan Kelas, 5. Model Investigasi kelompok, 6. Model Jurisprudensial, 7. Model Latihan Laboratoris, 8. Model Penelitian Sosial, 9. Model Kontrol Diri, dan 10. Model Simulasi. 11. Model Direct Instruction (DI) 12. Model Cooperative Learning (CL) 13. Model Problem Based Instruction (PBI)
  • 4. 1. Model Pencapaian Konsep (Bruner dkk, 1967) KEGIATAN PENGAJAR LANGKAH POKOK KEGIATAN SISWA Penyajian DataSajikan contoh berlabel Minta dugaan Minta definisi Pengetesan Ketercapaian Konsep Minta contoh lain Minta nama konsep Minta contoh lainnya Tanya Mengapa/ Bagaimana Bimbing diskusi Analisis Strategi Berpikir Bandingkan contoh positif dan negatif Ajukan dugaan Berikan definisi Cari contoh lain Beri nama konsep Cari contoh lainnya Ungkapkan pikiran Diskusikan aneka pikiran
  • 5. 1. Model Pencapaian Konsep (Bruner dkk, 1967) KEGIATAN PENGAJAR LANGKAH POKOK KEGIATAN SISWA Penyajian DataSajikan contoh berlabel Minta dugaan Minta definisi Pengetesan Ketercapaian Konsep Minta contoh lain Minta nama konsep Minta contoh lainnya Tanya Mengapa/ Bagaimana Bimbing diskusi Analisis Strategi Berpikir Bandingkan contoh positif dan negatif Ajukan dugaan Berikan definisi Cari contoh lain Beri nama konsep Cari contoh lainnya Ungkapkan pikiran Diskusikan aneka pikiran
  • 6. 2. Model Latihan Penelitian (Suchman dalam Joyce & Weil, 1986) Menghadapkan masalah Jelaskan Prosedur penelitian Sajikan Situasi Bermasalah Mencari dan Mengkaji Data Ajukan Peertanyaan tentang Inti Masalah Minta Rincian Masalah Beri Tugas Explorasi Bimbing Merumuskan Hipotesis Pantau Proses Percobaan Pacu Proses Penyimpulan Undang Rekomendasi Experimentasi dan Mengkaji data Pahami Prosedur Penelitian Temukan Masalah Adakan Proses Percobaan Kaji Data Hasil Percobaan Uji HipotesisPenarikan Kesimpulan dan Rekomendasi KEGIATAN PENGAJAR LANGKAH POKOK KEGIATAN SISWA Rumuskan Masalah Rinci Masalah Cari data sementara Rumuskan Hipotesis Adakan Diskusi Buat Kesimpulan Berikan Rekomendasi Adakan Diskusi Teruskan Diskusi
  • 7. 3. Model Sinektiks (Gordon dalam Joyce & Weil, 1986) Deskripsi Kondisi Saat Ini Minta Siswa Mendeskripsikan Suatu Kondisi Minta Siswa Membuat Analogi Langsung Mendeskripsikan suatu kondisi Buat Analogi/ Pengandaian Kaji Salah Satu Analogi Buat Analogi Personal Minta siswa Membuat Analogi Personal Ajukan Pertanyaan Dilematik/ Konflik Minta siswa Membuat Analogi Langsung Lanjut Adakan Reviu Hasil Analogi dan Tugas Belajar Proses Analogi Langsung Proses Analogi Personal Analisis Konflik Analogi Langsung Lanjut Kajian Tugas Beri Jawaban atas Pertanyaan Dilematik/ Konflik Buat Analogi Baru yang Terkait pada Analogi Lama Endapkan Hasil Analogi dalam Kaitan Tugas KEGIATAN PENGAJAR LANGKAH POKOK KEGIATAN SISWA
  • 8. 4. Model Pertemuan Kelas (Glasser dalam Joyce & Weil, 1986) Menciptakan Suasana yang baik Ciptakan Situasi yang Kondusif Pancing Munculnya Masalah Melibatkan Diri dalam Situasi Kemukakan Masalah Paparkan Konteks Masalah Paparkan Konteks Masalah Identifikasi Nilai di Balik Masalah Pancing Munculnya Alternatif Tindakan Pancing Mahasiswa Menyajikan Masalah Membuat Keputusan Nilai Personal Analisis Konflik Mengidentifikasi Pilihan Tindakan Memberi Komentar Buat Keputusan Nilai Terkait Masalah Pilih Alternatif Tindakan Terbaik Beri Komentar Umum Kaji Komitmen siswa terhadap Perilaku Guru Menetapkan Tindak Lanjut Tunjukkan Komitmen terhadap Perilaku KEGIATAN PENGAJAR LANGKAH POKOK KEGIATAN SISWA
  • 9. 5. Model Investigasi Kelompok (Joyce & Weil, 1986) Situasi Bermasalah Sajikan Situasi Bermasalah Bimbing Proses Eksplorasi Amati Situasi Bermasalah Jelajahi Permasalahan Pacu Diskusi Kelompok Pantau Kegiatan Belajar Cek Kemajuan Belajar Kelompok Dorong Tindakan Eksplorasi Perumusan Tugas Belajar Kegiatan Belajar Analisa Kemajuan Perulangan Temukan Kunci Permasalahan Rumuskan Apa Yang harus Dilakukan Atur Pembagian Tugas dalam Kelompok Belajar Individual dan Kelompok Cek Proses dan Hasil Penelitian Kelompok Lakukan Tindak Lanjut KEGIATAN PENGAJAR LANGKAH POKOK KEGIATAN SISWA Cek tugas yang harus dikerjakan
  • 10. 6. Model Penelitian Jurisprudensial (Shaver dalam Joyce & Well, 1986) Orientasi Kasus Perkenalkan bahan-bahan Reviu Data yang Tersedia Temukan dan Pilih Suatu Kasus Kaitkan Fakta dengan Kasus Rumuskan Satu Masalah Ciptakan Suasana Menantang Identifikasi Masalah Identifikasi Konflik Nilai KEGIATAN PENGAJAR LANGKAH POKOK KEGIATAN SISWA Ajukan Pertanyaan Nilai Penetapan Posisi Jajagi Berbagai Posisi Nilai Antisipasi Konsekuensi Setiap Posisi Minta Contoh dan Alasannya Contoh dan Argumentasi Cari Variasi Contoh yang Mendukung Posisi yang Dipilih Beri Argumen atas Pilihan Nilai Minta Satu Pilihan Nilai Pengujian Posisi Nyatakan Satu Posisi Nilai Beri Penalaran atas Posisi tersebut Memberi Komentar Ajukan Variasi Pelacakan Kaji Kesahihan Posisi Nilai yang Dipilih
  • 11. 7. Model Latihan Laboratoris (Joyce & Weil, 1986) Rasa Tertanggung Beri Stimulasi Suatu Isu Beri Respon Kebutuhan KEGIATAN PENGAJAR LANGKAH POKOK KEGIATAN SISWA Dorongan Mandiri Ajukan pertanyaan pemicu pendapat yang bertolak belakang Kenali Adanya Kontradiksi Pemecahan Masalah Ciptakan Situasi Pemecahan Masalah Diskusikan Pemecahan Masalah tersebut Rasa Terlibat Ajukan Pertanyaan Pemicu Keterlibatan Rasakan Perlunya Kebersamaan Rasa Peduli Ciptakan Situasi yang Mengundang Keperluan Tunjukkan Kepedulian Terhadap Orang Validasi Minta untuk Menilai Diri Masing-Masing Lakukan Penilaian Diri
  • 12. 8. Model Penelitian Sosial (Massialas & Cox dalam Joyce & Weil, 1986) Orientasi Sajikan Konteks Masalah Ajukan Pertanyaan Sadari Adanya Masalah Rumuskan Masalah Rumuskan Jawaban Sementara (Hipotesis) Ajukan Pertanyaan Pantau Proses Pengumpulan data Kelola Diskusi Kelompok Perumusan Hipotesis Penjelasan Istilah Eksplorasi Pembuktian Perumusan Generalisasi Berikan Penjelasan beberapa Istilah Kumpulkan Data Olah dan Analisis Data Ajukan Pertanyaan Berikan Penafsiran atas Data Uji Kebenaran Hipotesis Rumuskan Kesimpulan Tarik Generalisasi KEGIATAN PENGAJAR LANGKAH POKOK KEGIATAN SISWA
  • 13. 9. Model Pengelolaan Kontingensi (Joyce & Weil, 1986) Perumusan Perilaku Akhir Identifikasi Perilaku Sasaran Rumuskan Perilaku Akhir Ketahui Perilaku Akhir sebagai Sasaran belajar Sadari Perilaku dalam Konteksnya Amati Kemunculan Perilaku Catat Konteks Perilaku tersebut Pilih Konteks Kajian Perilaku Perumusan Kontingensi Pelembagaan Program Evaluasi Program Sadari Adanya Proses Perubahan Perilaku Manfaatkan Lingkungan Belajar Sebaik-baiknya Tentukan Penguat Sadari Perubahan Perilaku Akhir Gunakan Penguat Sesuai Konteks Tata Lingkungan Belajar Gunakan Proses Penguatan Secara Teratur Ukur Adanya Perubahan Pelihara Kondisi yang Baik KEGIATAN PENGAJAR LANGKAH POKOK KEGIATAN SISWA
  • 14. 10. Model Kontrol Diri (Joyce & Weil, 1986) Perkenalan Prinsip Perilaku Kemukakan Prinsip Kontrol Diri Undang siswa Berpartisipasi Pahami Prinsip Kontrol Diri Masuklah Ke dalam Situasi Interaksi Rumuskan perilaku Khusus Kemukakan Langkah Kontrol Diri Tentukan Konteks Tentukan Hasil Pembangunan Landasan Berpijak Program Kontrol Diri Perbaikan Program Kontrol Diri Sadari Perilaku Khusus Sebagai Ikuti Prosedur Susun Program Sadari Konteks dan hasil Susun Program Bersama Pengajar Ikuti Program dengan Tekun Adakan Penyesuaian Pantau Pelaksanaan Program Perbaiki Program KEGIATAN PENGAJAR LANGKAH POKOK KEGIATAN SISWA
  • 15. 11. Model Simulasi (Joyce & Weil, 1986) Orientasi Sajikan Berbagai Topik Jelaskan Prinsip Simulasi Kenali Topik Pamahi Prinsip Kemukakan Prosedur Umum Susun Skenario Atur Para Pemeran Latihan Peran Proses Simulasi Pemantapan Pahami Prosedur Pahami Skenario Pilih Satu Peran Coba Peran Secara Singkat Latihan Peranan Pantau Proses Simulasi Kelola Proses Refleksi Beri Komentar Beri Penguatan Kelola Diskusi Balikan Lakukan Kegiatan Skenario Adakan Diskusi Umpan Balik Jernihkan Hal yang Tidak Jelas Ulangi Diskusi Adakan Diskusi Balikan Sadari Manfaatnya KEGIATAN PENGAJAR LANGKAH POKOK KEGIATAN SISWA
  • 16. 11. Model Simulasi (Joyce & Weil, 1986) KEGIATAN PENGAJAR LANGKAH POKOK KEGIATAN SISWA Orientasi Sajikan Berbagai Topik Jelaskan Prinsip Simulasi Kenali Topik Pamahi Prinsip Kemukakan Prosedur Umum Susun Skenario Atur Para Pemeran Latihan Peran Proses Simulasi Pemantapan Pahami Prosedur Pahami Skenario Pilih Satu Peran Coba Peran Secara Singkat Latihan Peranan Pantau Proses Simulasi Kelola Proses Refleksi Beri Komentar Beri Penguatan Kelola Diskusi Balikan Lakukan Kegiatan Skenario Adakan Diskusi Umpan Balik Jernihkan Hal yang Tidak Jelas Ulangi Diskusi Adakan Diskusi Balikan Sadari Manfaatnya
  • 17. 12. Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction / DI) Pengajaran langsung adalah suatu model pengajaran yang bersifat teacher center. Persyaratan pengajaran langsung : a. Ada alat yang akan didemonstrasikan b. Harus mengikuti tingkah laku mengajar (sintaks) Sintaks pengajaran langsung : 1. Fase 1 : menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa 2. Fase 2 : mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan 3. Fase 3 : membimbing siswa 4. Fase 4 : mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik 5. Fase 5 : memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapannya. c. Ada rencana pembelajaran d. Ada lembar kerja siswa Difinisi Direct Instruction
  • 18. 13. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning / CL) Pembelajaran kooperatif adalah merupakan suatu model pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok- kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. a. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif : Fase 1 : menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Fase 2 : menyampaikan informasi Fase 3 : mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar Fase 4 : membimbing kelompok bekerja dan belajar Fase 5 : evaluasi Fase 6 : memberi penghargaan b. Beberapa variasi dalam model Cooperative Learning 1. Student Teams Achievement Division (STAD) Persyaratan pelaksanaannya : a. Siswa dikelompokkan dengan anggota 4-5 orang tiap kelompok b. Seluruh siswa diberi kuis (tidak boleh bekerja sama) c. Point tiap anggota dijumlahkan untuk mendapatkan skor tim Difinisi Cooperative Learning
  • 19. d. Tim yang mencapai kriteria tertentu dapat diberi sertifikat atau penghargaan yang lain e. Bahan/ alat yang harus disediakan guru : Lembar Kerja Siswa Rencana Pembelajaran Alat Evaluasi Alat dan Bahan 2. Teams Games Tournaments (TGT) a) Guru menyiapkan : Kartu Soal Lembar Kerja Siswa Alat/ Bahan b) Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya 5 orang) c) Guru mengarahkan aturan permainannya
  • 20. 3) Jigsaw Persyaratan pelaksanaannya : a) Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya 5 orang). b) Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang telah dibagi-bagi menjadi beberapa sub bab. c) Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya. d) Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikannya. e) Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas mengajar teman- temannya. f) Ada kuis individu. g) Persyaratan lain yang perlu disiapkan guru : Bahan Kuis Lembar Kerja Siswa Rencana Pembelajaran
  • 21. 4) Think Pair Share (TPS) TPS atau berpikir berpasangan berbagi adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Sintaks TPS : 1. Fase 1 : Thinking (berpikir) 2. Fase 2 : Pairing (berpasangan) 3. Fase 3 : Sharing 5) Numbered Head Together (NHT) NHT atau penomoran berpikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. Sintaks NHT : Fase 1 : Penomoran Fase 2 : Mengajukan pertanyaan Fase 3 : Berfikir bersama Fase 4 : Menjawab
  • 22. 14. Model Pengajaran Berdasarkan Permasalahan (Problem Based Instruction / PBI) Model PBI merupakan penyajian kepada siswa situasi masalah yang otentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri. Sintaks PBI : 1. Fase 1 : orientasi siswa pada masalah 2. Fase 2 : mengorganisasikan siswa untuk belajar 3. Fase 3 : membimbing penyelidikan individu maupun kelompok 4. Fase 4 : mengembangkan dan menyajikan hasil kerja siswa 5. Fase 5 : menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Difinis Model PBI :