1. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Disajikan pada saat Lokakarya Peningkatan Kompetensi Teknis Guru dalam
Pengembangan Model Pembelajaran dan Penyusunan Soal Ujian Angkatan II (Fisika
Madrasah Aliyah) Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan, Pada Tanggal 07 Februari 2006
Penyusun : Drs. Jawane Malau, MM
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU
PENDIDIKAN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
LEMBAGA PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN
DKI JAKARTA
2006
Power Point
2. A. Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda
memahami dan mampu menerapkan model-model
pembelajaran dalam pembelajaran fisika.
B. Indikator
Fungsi pembelajaran khusus dari modul ini adalah :
Mampu mengembangkan rencana pembelajaran (RP)
berorientasi model pengajaran langsung (Direct
Instruction/DI)
Mampu mengaplikasikan RP berorientasi model DI
Mampu mengembangkan RP berorientasi model
Cooperative Learning (CL)
Mampu mengaplikasikan RP beorientasi model CL
Mampu mengembangkan RP beorientasi model
Problem Based Instruction (PBI)
MMampu mengaplikasikan RP berorientasi model PBI.
3. A. Pengertian Model Pembelajaran
Model Pembelajaran adalah kerangka konseptual
yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belejar tertentu, dan berfungsi
sebagai pedoman bagi para perancang
pembelajaran dan para pengajar dalam
merencanakan dan melaksanakan aktivitas
pembelajaran. Dengan demikian aktivitas
pembelajaran benar-benar merupakan kegiatan
bertujuan yang tertata secara sistematis.
B. Jenis-Jenis Model Pembelajaran
1. Model Pencapaian Konsep,
2. Model Latihan Penelitian,
3. Model Sinektiks,
4. Model Pertemuan Kelas,
5. Model Investigasi kelompok,
6. Model Jurisprudensial,
7. Model Latihan Laboratoris,
8. Model Penelitian Sosial,
9. Model Kontrol Diri, dan
10. Model Simulasi.
11. Model Direct Instruction (DI)
12. Model Cooperative Learning (CL)
13. Model Problem Based Instruction (PBI)
4. 1. Model Pencapaian Konsep (Bruner dkk, 1967)
KEGIATAN
PENGAJAR
LANGKAH
POKOK
KEGIATAN
SISWA
Penyajian DataSajikan contoh berlabel
Minta dugaan
Minta definisi
Pengetesan
Ketercapaian Konsep
Minta contoh lain
Minta nama konsep
Minta contoh lainnya
Tanya Mengapa/
Bagaimana
Bimbing diskusi
Analisis Strategi
Berpikir
Bandingkan contoh
positif dan negatif
Ajukan dugaan
Berikan definisi
Cari contoh lain
Beri nama konsep
Cari contoh lainnya
Ungkapkan pikiran
Diskusikan aneka
pikiran
5. 1. Model Pencapaian Konsep (Bruner dkk, 1967)
KEGIATAN
PENGAJAR
LANGKAH
POKOK
KEGIATAN
SISWA
Penyajian DataSajikan contoh berlabel
Minta dugaan
Minta definisi
Pengetesan
Ketercapaian Konsep
Minta contoh lain
Minta nama konsep
Minta contoh lainnya
Tanya Mengapa/
Bagaimana
Bimbing diskusi
Analisis Strategi
Berpikir
Bandingkan contoh
positif dan negatif
Ajukan dugaan
Berikan definisi
Cari contoh lain
Beri nama konsep
Cari contoh lainnya
Ungkapkan pikiran
Diskusikan aneka
pikiran
6. 2. Model Latihan Penelitian (Suchman dalam Joyce &
Weil, 1986)
Menghadapkan
masalah
Jelaskan Prosedur penelitian
Sajikan Situasi Bermasalah
Mencari dan
Mengkaji Data
Ajukan Peertanyaan tentang
Inti Masalah
Minta Rincian Masalah
Beri Tugas Explorasi
Bimbing Merumuskan
Hipotesis
Pantau Proses Percobaan
Pacu Proses Penyimpulan
Undang Rekomendasi
Experimentasi dan
Mengkaji data
Pahami Prosedur
Penelitian
Temukan Masalah
Adakan Proses
Percobaan
Kaji Data Hasil
Percobaan
Uji HipotesisPenarikan
Kesimpulan dan
Rekomendasi
KEGIATAN
PENGAJAR
LANGKAH
POKOK
KEGIATAN
SISWA
Rumuskan Masalah
Rinci Masalah
Cari data sementara
Rumuskan Hipotesis
Adakan Diskusi
Buat Kesimpulan
Berikan
Rekomendasi
Adakan Diskusi
Teruskan Diskusi
7. 3. Model Sinektiks (Gordon dalam Joyce & Weil, 1986)
Deskripsi Kondisi
Saat Ini
Minta Siswa
Mendeskripsikan Suatu
Kondisi
Minta Siswa Membuat
Analogi Langsung
Mendeskripsikan
suatu kondisi
Buat Analogi/
Pengandaian
Kaji Salah Satu
Analogi
Buat Analogi Personal Minta siswa Membuat
Analogi Personal
Ajukan Pertanyaan
Dilematik/ Konflik
Minta siswa Membuat
Analogi Langsung Lanjut
Adakan Reviu Hasil
Analogi dan Tugas Belajar
Proses Analogi
Langsung
Proses Analogi
Personal
Analisis Konflik
Analogi Langsung
Lanjut
Kajian Tugas
Beri Jawaban atas
Pertanyaan
Dilematik/ Konflik
Buat Analogi Baru
yang Terkait pada
Analogi Lama
Endapkan Hasil
Analogi dalam Kaitan
Tugas
KEGIATAN
PENGAJAR
LANGKAH
POKOK
KEGIATAN
SISWA
8. 4. Model Pertemuan Kelas (Glasser dalam Joyce & Weil, 1986)
Menciptakan
Suasana yang baik
Ciptakan Situasi yang
Kondusif
Pancing Munculnya
Masalah
Melibatkan Diri dalam
Situasi
Kemukakan Masalah
Paparkan Konteks
Masalah
Paparkan Konteks
Masalah
Identifikasi Nilai di Balik
Masalah
Pancing Munculnya
Alternatif Tindakan
Pancing Mahasiswa
Menyajikan
Masalah
Membuat
Keputusan Nilai
Personal
Analisis Konflik
Mengidentifikasi
Pilihan Tindakan
Memberi
Komentar
Buat Keputusan Nilai
Terkait Masalah
Pilih Alternatif
Tindakan Terbaik
Beri Komentar
Umum
Kaji Komitmen siswa
terhadap Perilaku Guru
Menetapkan Tindak
Lanjut
Tunjukkan Komitmen
terhadap Perilaku
KEGIATAN
PENGAJAR
LANGKAH
POKOK
KEGIATAN
SISWA
9. 5. Model Investigasi Kelompok (Joyce & Weil, 1986)
Situasi
Bermasalah
Sajikan Situasi
Bermasalah
Bimbing Proses Eksplorasi
Amati Situasi
Bermasalah
Jelajahi
Permasalahan
Pacu Diskusi Kelompok
Pantau Kegiatan Belajar
Cek Kemajuan Belajar
Kelompok
Dorong Tindakan
Eksplorasi
Perumusan
Tugas Belajar
Kegiatan
Belajar
Analisa
Kemajuan
Perulangan
Temukan Kunci
Permasalahan
Rumuskan Apa Yang
harus Dilakukan
Atur Pembagian
Tugas dalam
Kelompok
Belajar Individual dan
Kelompok
Cek Proses dan Hasil
Penelitian Kelompok
Lakukan Tindak
Lanjut
KEGIATAN
PENGAJAR
LANGKAH
POKOK
KEGIATAN
SISWA
Cek tugas yang harus
dikerjakan
10. 6. Model Penelitian Jurisprudensial (Shaver dalam Joyce
& Well, 1986)
Orientasi Kasus Perkenalkan bahan-bahan
Reviu Data yang Tersedia
Temukan dan Pilih
Suatu Kasus
Kaitkan Fakta dengan
Kasus
Rumuskan Satu
Masalah
Ciptakan Suasana
Menantang
Identifikasi
Masalah
Identifikasi Konflik
Nilai
KEGIATAN
PENGAJAR
LANGKAH
POKOK
KEGIATAN
SISWA
Ajukan Pertanyaan Nilai Penetapan Posisi Jajagi Berbagai Posisi
Nilai
Antisipasi
Konsekuensi Setiap
Posisi
Minta Contoh dan
Alasannya
Contoh dan
Argumentasi
Cari Variasi Contoh
yang Mendukung
Posisi yang Dipilih
Beri Argumen atas
Pilihan Nilai
Minta Satu Pilihan Nilai Pengujian Posisi Nyatakan Satu Posisi
Nilai
Beri Penalaran atas
Posisi tersebut
Memberi
Komentar
Ajukan Variasi Pelacakan
Kaji Kesahihan Posisi
Nilai yang Dipilih
11. 7. Model Latihan Laboratoris (Joyce & Weil, 1986)
Rasa
Tertanggung
Beri Stimulasi Suatu Isu Beri Respon
Kebutuhan
KEGIATAN
PENGAJAR
LANGKAH
POKOK
KEGIATAN
SISWA
Dorongan
Mandiri
Ajukan pertanyaan pemicu
pendapat yang bertolak
belakang
Kenali Adanya
Kontradiksi
Pemecahan
Masalah
Ciptakan Situasi
Pemecahan Masalah
Diskusikan
Pemecahan Masalah
tersebut
Rasa Terlibat Ajukan Pertanyaan Pemicu
Keterlibatan
Rasakan Perlunya
Kebersamaan
Rasa Peduli Ciptakan Situasi yang
Mengundang Keperluan
Tunjukkan Kepedulian
Terhadap Orang
Validasi Minta untuk Menilai Diri
Masing-Masing
Lakukan Penilaian
Diri
12. 8. Model Penelitian Sosial (Massialas & Cox dalam Joyce &
Weil, 1986)
Orientasi Sajikan Konteks Masalah
Ajukan Pertanyaan
Sadari Adanya
Masalah
Rumuskan Masalah
Rumuskan Jawaban
Sementara (Hipotesis)
Ajukan Pertanyaan
Pantau Proses
Pengumpulan data
Kelola Diskusi Kelompok
Perumusan
Hipotesis
Penjelasan
Istilah
Eksplorasi
Pembuktian
Perumusan
Generalisasi
Berikan Penjelasan
beberapa Istilah
Kumpulkan Data
Olah dan Analisis Data
Ajukan Pertanyaan
Berikan Penafsiran
atas Data
Uji Kebenaran
Hipotesis
Rumuskan Kesimpulan
Tarik Generalisasi
KEGIATAN
PENGAJAR
LANGKAH
POKOK
KEGIATAN
SISWA
13. 9. Model Pengelolaan Kontingensi (Joyce & Weil, 1986)
Perumusan
Perilaku Akhir
Identifikasi Perilaku
Sasaran
Rumuskan Perilaku Akhir
Ketahui Perilaku
Akhir sebagai Sasaran
belajar
Sadari Perilaku dalam
Konteksnya
Amati Kemunculan
Perilaku
Catat Konteks Perilaku
tersebut
Pilih Konteks
Kajian Perilaku
Perumusan
Kontingensi
Pelembagaan
Program
Evaluasi
Program
Sadari Adanya Proses
Perubahan Perilaku
Manfaatkan
Lingkungan Belajar
Sebaik-baiknya
Tentukan Penguat
Sadari Perubahan
Perilaku Akhir
Gunakan Penguat
Sesuai Konteks
Tata Lingkungan
Belajar
Gunakan Proses
Penguatan Secara
Teratur
Ukur Adanya
Perubahan
Pelihara Kondisi yang
Baik
KEGIATAN
PENGAJAR
LANGKAH
POKOK
KEGIATAN
SISWA
14. 10. Model Kontrol Diri (Joyce & Weil, 1986)
Perkenalan Prinsip
Perilaku
Kemukakan Prinsip
Kontrol Diri
Undang siswa
Berpartisipasi
Pahami Prinsip
Kontrol Diri
Masuklah Ke dalam
Situasi Interaksi
Rumuskan perilaku
Khusus
Kemukakan Langkah
Kontrol Diri
Tentukan Konteks
Tentukan Hasil
Pembangunan
Landasan Berpijak
Program Kontrol
Diri
Perbaikan Program
Kontrol Diri
Sadari Perilaku
Khusus Sebagai
Ikuti Prosedur
Susun Program
Sadari Konteks dan
hasil
Susun Program
Bersama Pengajar
Ikuti Program dengan
Tekun
Adakan Penyesuaian
Pantau Pelaksanaan
Program
Perbaiki Program
KEGIATAN
PENGAJAR
LANGKAH
POKOK
KEGIATAN
SISWA
15. 11. Model Simulasi (Joyce & Weil, 1986)
Orientasi
Sajikan Berbagai Topik
Jelaskan Prinsip Simulasi
Kenali Topik
Pamahi Prinsip
Kemukakan Prosedur
Umum
Susun Skenario
Atur Para Pemeran
Latihan Peran
Proses Simulasi
Pemantapan
Pahami Prosedur
Pahami Skenario
Pilih Satu Peran
Coba Peran Secara Singkat
Latihan Peranan
Pantau Proses Simulasi
Kelola Proses Refleksi
Beri Komentar
Beri Penguatan
Kelola Diskusi Balikan
Lakukan Kegiatan
Skenario
Adakan Diskusi
Umpan Balik
Jernihkan Hal yang
Tidak Jelas
Ulangi Diskusi
Adakan Diskusi
Balikan
Sadari Manfaatnya
KEGIATAN
PENGAJAR
LANGKAH
POKOK
KEGIATAN
SISWA
16. 11. Model Simulasi (Joyce & Weil, 1986)
KEGIATAN
PENGAJAR
LANGKAH
POKOK
KEGIATAN
SISWA
Orientasi
Sajikan Berbagai Topik
Jelaskan Prinsip
Simulasi
Kenali Topik
Pamahi Prinsip
Kemukakan Prosedur
Umum
Susun Skenario
Atur Para Pemeran
Latihan
Peran
Proses
Simulasi
Pemantapan
Pahami Prosedur
Pahami Skenario
Pilih Satu Peran
Coba Peran Secara
Singkat
Latihan Peranan
Pantau Proses Simulasi
Kelola Proses Refleksi
Beri Komentar
Beri Penguatan
Kelola Diskusi Balikan
Lakukan Kegiatan
Skenario
Adakan Diskusi
Umpan Balik
Jernihkan Hal yang
Tidak Jelas
Ulangi Diskusi
Adakan Diskusi
Balikan
Sadari Manfaatnya
17. 12. Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction / DI)
Pengajaran langsung adalah suatu model
pengajaran yang bersifat teacher center.
Persyaratan pengajaran langsung :
a. Ada alat yang akan didemonstrasikan
b. Harus mengikuti tingkah laku mengajar (sintaks)
Sintaks pengajaran langsung :
1. Fase 1 : menyampaikan tujuan dan
mempersiapkan siswa
2. Fase 2 : mendemonstrasikan pengetahuan
atau keterampilan
3. Fase 3 : membimbing siswa
4. Fase 4 : mengecek pemahaman dan
memberikan umpan balik
5. Fase 5 : memberikan kesempatan untuk
pelatihan lanjutan dan
penerapannya.
c. Ada rencana pembelajaran
d. Ada lembar kerja siswa
Difinisi Direct Instruction
18. 13. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative
Learning / CL)
Pembelajaran kooperatif adalah merupakan suatu model
pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-
kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan
berbeda.
a. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif :
Fase 1 : menyampaikan tujuan dan memotivasi
siswa
Fase 2 : menyampaikan informasi
Fase 3 : mengorganisasikan siswa ke dalam
kelompok-kelompok belajar
Fase 4 : membimbing kelompok bekerja dan belajar
Fase 5 : evaluasi
Fase 6 : memberi penghargaan
b. Beberapa variasi dalam model Cooperative Learning
1. Student Teams Achievement Division (STAD)
Persyaratan pelaksanaannya :
a. Siswa dikelompokkan dengan anggota 4-5 orang tiap
kelompok
b. Seluruh siswa diberi kuis (tidak boleh bekerja sama)
c. Point tiap anggota dijumlahkan untuk mendapatkan
skor tim
Difinisi Cooperative Learning
19. d. Tim yang mencapai kriteria tertentu dapat
diberi sertifikat atau penghargaan yang lain
e. Bahan/ alat yang harus disediakan guru :
Lembar Kerja Siswa
Rencana Pembelajaran
Alat Evaluasi
Alat dan Bahan
2. Teams Games Tournaments (TGT)
a) Guru menyiapkan :
Kartu Soal
Lembar Kerja Siswa
Alat/ Bahan
b) Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap
kelompok anggotanya 5 orang)
c) Guru mengarahkan aturan permainannya
20. 3) Jigsaw
Persyaratan pelaksanaannya :
a) Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap
kelompok anggotanya 5 orang).
b) Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam
bentuk teks yang telah dibagi-bagi menjadi
beberapa sub bab.
c) Setiap anggota kelompok membaca sub bab
yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk
mempelajarinya.
d) Anggota dari kelompok lain yang telah
mempelajari sub bab yang sama bertemu dalam
kelompok-kelompok ahli untuk
mendiskusikannya.
e) Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali
ke kelompoknya bertugas mengajar teman-
temannya.
f) Ada kuis individu.
g) Persyaratan lain yang perlu disiapkan guru :
Bahan Kuis
Lembar Kerja Siswa
Rencana
Pembelajaran
21. 4) Think Pair Share (TPS)
TPS atau berpikir berpasangan berbagi adalah
merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang
dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi
siswa.
Sintaks TPS :
1. Fase 1 : Thinking (berpikir)
2. Fase 2 : Pairing (berpasangan)
3. Fase 3 : Sharing
5) Numbered Head Together (NHT)
NHT atau penomoran berpikir bersama adalah
merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang
dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa
dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas
tradisional.
Sintaks NHT :
Fase 1 : Penomoran
Fase 2 : Mengajukan pertanyaan
Fase 3 : Berfikir bersama
Fase 4 : Menjawab
22. 14. Model Pengajaran Berdasarkan
Permasalahan (Problem Based Instruction /
PBI)
Model PBI merupakan penyajian kepada siswa
situasi masalah yang otentik dan bermakna
yang dapat memberikan kemudahan kepada
mereka untuk melakukan penyelidikan dan
inkuiri.
Sintaks PBI :
1. Fase 1 : orientasi siswa pada masalah
2. Fase 2 : mengorganisasikan siswa untuk
belajar
3. Fase 3 : membimbing penyelidikan
individu maupun kelompok
4. Fase 4 : mengembangkan dan menyajikan
hasil kerja siswa
5. Fase 5 : menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah.
Difinis Model PBI :