2. Pembelajaran adalah bentuk pengorganisasian pembelajaran terpadu.
Pembelajaran tematis adalah aplikasi pembelajaran terpadu yang
dikembangkan melalui suatu tema, yang didalamnya terkandung
kompetensi dasar dan materi yang saling berkaitan antar mata pelajaran
berdasarkan hasil analisis kompetensi dasar dan masing-masing mata
pelajaran. Tujuan akhir pembelajaran tematis adalah berkembangnya
potensi
peserta
didik
secara
alami
sesuai
lingkungannya
Hakikat Pembelajaran
Tematis
dengan
usia
dan
3. Pembelajaran terpadu adalah proses pembelajaran yang mengaitkan
atau menghubungkan tema atau topik yang berkaitan dalam suatu mata
pelajaran atau antar mata pelajaran dalam suatu kurikulum sekolah.
Keterkaitan ini dapat terbentuk:
1.
Keterkaitan materi dan kompetensi dasar dalam suatu mata
pelajaran/pengalaman anak dan lingkungan sosial anak
2.
Keterkaitan materi dan kompetensi dasar dalam beberapa mataa
pelajaran dengan kebutuhan/pengalaman anak dan lingkungan
sosial anak
Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok
pembicaraan(Poerwadarminta,1983)
4. a. Pembelajaran tematik dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan
pembelajaran menjadi lebih bermakna dan utuh.
b. Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik perlu
mempertimbangkan antara lain alokasi waktu setiap
tema, memperhitungkan banyak dan sedikitnya bahan yang ada
di lingkungan.
c. Usahakan pilihan tema yang terdekat dengan anak.
d. Lebih mengutamakan kompetensi dasar yang dicapai daripada
tema (Alunan, dkk., 2004).
Hal Yang Perlu Mendapat Perhatian Dalam
Pembelajaran Tematik
5. a. Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat perkembangan dan
kebutuhan sisiwa.
b. Menyenangkan karena bertolak dari minat dengan tingkat kebutuhan siswa.
c. Hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan bermakna.
d. Mengembangkan keterampilan berpikir siswa dengan permasalahannya yang
dihadapi.
e. Menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerja
sama, toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
Keunggulan Pembelajaran
Tematik
6. Secara umum langkah-langkah menyusun pembelajaran tematik sebagai berikut:
1.
Mempelajari kompetensi dasar pada kelas dan semester yang sama dari setiap
mata pelajaran
2.
Memilih tema yang dapat mempersatukan kompetensi-kompetensi tersebut
untuk setiap kelas dan semester
3.
Membuat matrik atau bagan hubungan kompetensi dasar tema/topik
4.
Membuat pemetaan pembelajaran tematik dalam bentuk matrik/jaringan tema
5.
Menyusun silabus berdasarkan matrik/jaringan tema pembelajaran tematik
6.
Menyusun pembelajaran tematik
Langkah-langkah
pembelajaran tematik
7. Menurut Dyah Sri Wilujeng, beberapa kriteria yang perlu
dipertimbangkan dalam membuat tema yang akan
dikembangkan di SD kelas rendah yaitu:
Tema yang dikembangkan tidak terlalu luas, namun dapat
dengan mudah digunakan untuk memadukan banyak mata
pelajaran
Bermakna, tema yang dipilih untuk dikaji harus
memberikan bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya
1. Membuat atau memilih
tema
8. Tema yang dikembangkan harus sesuai dengan tingkat
perkembangan psikologis anak
Tema yang dikembangkan harus mampu mewadahi
sebagian besar minat anak di sekolah
Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa
otentik yang terjadi didalam rentang waktu belajar
Mempertimbangkan kurikulum yang berlaku dan harapan
masyarakat terhadap hasil belajar siswa
Mempertimbangkan sumber belajar
9. Standar Kompetensi adalah standar kemampuan yang
harus dikuasai untuk menunjukan bahwa hasil mempelajari mata
pelajaran tertantu berupa penguasaan atas
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang telah dicapai.
Sedangkan kompetensi dasar adalah kemampuan atau
kompetensi minimal dalam mata pelajaran yang harus dimiliki
oleh lulusan atau kemampuan minimal yang harus dilakukan atau
ditampilkan oleh siswa dari standar kompetensi untuk suatu mata
pelajaran
2. Melakukan analisis standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator yang
disesuaikan dengan tema dan alokasi waktu
10. Yang mesti dilakukan guru:
1.
Mengidentifikasi semua indikator dan kompetensi dasar dari
semua mata pelajaran(agama, bahasa Indonesia, matematika, PKn
dan pengetahuan sosial, kertakes, pendidikan jasmani)
2.
Memasukan hasil identifikasi kedalam format(table) hubungan
indikator dan kompetensi dasar ke dalam tema yang relevan
3.
Jika ada indikator dan kompetensi dasar yang tidak bisa dimasukan
ke dalam suatu tema maka indikator dan kompetensi dasar tersebut
dibuat atau dijadikan tema khusus dan disajikan tersendiri, baik
oleh guru kelas atau guru pelajaran
3. Melakukan pemetaan hubungan
kompetensi dasar, indikator dengan tema
(yang telah dibuat)
12. Komponen silabus:
Komponen Format:
1.
Kompetensi dasar
Nama sekolah
2.
Indikator
Kelas
3.
Pengalaman belajar
4.
Alokasi waktu
5.
1.
Sumber
6.
Penilaian
Identitas:
Semester
Tema
5. Melakukan penyusunan
silabus
13. Rencana Pembelajaran (RP) merupakan kegiatan
guru secara individu yang terdistribusi dalam rencana
pembelajaran harian
6. Menyusun Rencana
Pembelajaran (RP)
14. Dilihat dari cara memadukan konsep / materi , keterampilan, topik dan
unit tematiknya, terdapat 10 model atau cara merencanakan
pembelajaran terpadu menurut Robin Fogarty (1991), yaitu:
1. Fragmented
2. Connected
3. Nested
4. Seguented
5. Shared
6. Webbing
7. Threated
8. Integrated
9. Imersed
10. Networked
Model Pembelajaran Pkn
Tematis di SD
15. Dari kesepuluh cara tersebut ada beberapa cars atau model
yang dapat dan sering digunakan dalam pembelajaran di
Sekolah dasar, antara lain webbed, connected, dan
integrated.
Model webbed sering disebut jaring laba laba, adalah model
pembelajaran yang dipergunakan untuk mengajarkan tema
tertentu yang berkecenderungan dapat disampaikan melalui
beberapa mata pelajaran. Tema dalam model ini dapat dijadikan
pengikat kegiatan pembelajaran baik dalam mata pelajaran
tertentu maupun lintas mata pelajaran. Oleh karena itu model ini
pada dasarnya merupakan bentuk perpaduan yang bertolak dari
pendekatan tematis inter atau antar mata pelajaran dalam
mengintegrasikan bahan dan kegiatan pembelajaran. Tema
sebagai sentral dijadikan sebagai landas tumpu penyampaian isi
pembelajaran interdisipliner maupun antardisipliner.
Model Webbed
16. Bahasa Indonesia :
1) menceritakan
peristiwa alam yang
pernah
dilihat, dialami, dide
ngar
2) Menjelaskan isi
gambar seri tentang
peristiwa alam
Matematika :
Memecahkan
masalah sehari-hari
yang melibatkan
penjumlahan dan
pengurangan
Pengetahuan Alam :
1) membedakan
lingkungan sehat dan
tidak sehat
2) mengidentifikasi
penyebab pencemaran
lingkungan
3) menjelaskan
pengaruh lingkungan
terhadap kesehatan
Bangga
Bertanah
Air
Indonesia
PKn :
1) mencintai
kekayaan alam
Indonesia
2) bangga
memiliki alam
Indonesia
3) bangga sebagai
anak Indonesia
Kertakes :
1) menyanyikan
lagu-lagu
kecintaan pada
tanah air dengan
benar
2) membuat kolase
dari berbagai objek
dan baan alam
17. Mata
Pelajaran
Kompetensi
Dasar dan
Indikator
Materi
Pokok
Hasil
Belajar
Pkn
Mengenal kekhasan
Bangsa Indonesia,
seperti kebhinnekaan
, kekayaan alam,
keramah-tamahan
a. Mencintai
kekayaan alam
Indonesia
b. Bangga
memiliki alam
Indoneasia
c. Bangga sebagai
anak Indonesia
Bangga
sebagai
bangsa
Indonesia
Mampu
Disesuaikan
menjelaskan
kekayaan dan
kelebihan alam
Indonesia,
menunjukkan
sikap dan
perilaku
bangga
sebagai anak
Indonesia dan
bangga
memiliki alam
Indonesia
Contoh Alternatif Model Silabus
Pembelajaran tematik (terpadu)
Alokasi
Waktu
Sumber
Bahan
Buku,
majalah,
media
elektronik
18. Mata Pelajaran
Kompetensi Dasar dan Indikator
Pkn
Mengenal kekhasan bangsa Indonesia,
seperti kebhinnekaan, kekayaan alam,
keramah-tamahan.
Mencintai kekayaan alam Indonesia.
Bangga memiliki alam Indonesia.
Bangga sebagai anak Indonesia.
Contoh Alternatif
Rencana Pembelajaran
Tematis
19. Model connected (berhubungan) dilandasi anggapan bahwa
butir butir pembelajaran dapat dipayungkan pada induk
mata pelajaran tertentu. Misalnya, butir-butir pembelajaran
ideologi Pancasila, hukum, dan ketatanegaraan atau materi
tentang hak dan kewajiban, ketertiban, demokrasi dapat
dipayungkan pada mata pelajaran PKn.
Dalam model ini, guru perlu menata butir butir
pembelajaran dan proses pembelajaran secara tematis
karena pembentukan pemahaman, keterampilan dan
pengalaman secara utuh tidak berlangsung secara otomatis.
Model Connected
20. Model integrated merupakan model pemaduan sejumlah
tema (topik) pembelajaran dari mata pelajaran yang berbeda
tetapi esensinya lama dalam sebuah tema/topik tertentu.
Model ini berangkat dari adanya tumpang tindih beberapa
konsep, keterampilan, dan sikap yang dituntut dalam
pembelajaran sehingga perlu adanya pengintegrasian
multidisiplin. Dalam model ini, butir butir pembelajaran
perlu ditata sedemikian rupa hingga dapat dimanfaatkan
untuk menyampaikan berbagai butir pembelajaran dari
berbagai mata pelajaran berbeda. Oleh karena itu, perlu
adanya tema sentral dalam pemecahan suatu masalah yang
dapat ditinjau dari berbagai disiplin ilmu.
Model Integrated