Modul 6 membahas konsep subnetting untuk membagi jaringan besar menjadi subnet-subnet kecil. Terdapat dua pendekatan pembentukan subnet, yaitu berdasarkan jumlah jaringan dan jumlah host. Subnetting memanfaatkan bit ID host untuk membentuk ID subnet baru.
1 of 7
More Related Content
Modul 3 subnetting
1. MMOODDUULL 66
KKOONNSSEEPP SSUUBBNNEETTTTIINNGG
TUJUAN PEMBELAJARAN:
1. Mahasiswa memahami konsep subnetting
2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi jaringan memakai IP Subnetting
DASAR TEORI
Nomor IP terdiri dari 32 bit yang didalamnya terdapat bit untuk NETWORK ID (NetID)
dan HOST ID (HostID). Secara garis besar berikut inilah pembagian kelas IP secara default
8 bit 24 bit
32 bit
Net ID Host ID
16 bit16 bit
Net ID Host ID
CLASS A
CLASS B
8 bit24 bit
Net ID Host ID
CLASS C
GambarPembagiankelas IP
Netmask
Ketikakitaberhubungandengankomputerlainpadasuatujaringan, selain IP yang
dibutuhkanadalahnetmask. Misalkitapada IP 10.252.102.12 inginberkirim data pada
10.252.102.135 bagaimanakomputerkitamemutuskanapakahiaberadapadasatujaringanatau lain
jaringan? Maka yang dilakukanadalahmengecekdulunetmaskkomputerkitakarenakombinasi IP
dannetmaskmenentukan range jaringankita.
Jikanetmaskkita 255.255.255.0 maka range terdiridariatassemua IP yang memiliki 3 byte
pertama yang sama. Misaljika IP saya 10.252.102.12 dannetmasksaya 255.255.255.0 maka range
jaringansayaadalah10.252.102.0-10.252.102.255
sehinggakitabisasecaralangsungberkomunukasipadamesin yang diantaraitu, jadi10.252.102.135
beradapadajaringan yang samayaitu10.252.102 (lihat yang angka-
angkatercetaktebalmenunjukkandalamsatujaringankarenasemuasama).
Dalamsuatuorganisasikomersialbiasanyaterdiridaribeberapabagian,
misalnyabagianpersonalia/HRD, Marketing, Produksi, Keuangan, IT dsb.Setiapbagian di
perusahaantentunyamempunyaikepentingan yang berbeda-
beda.Denganbeberapaalasanmakasetiapbagianbisadibuatkanjaringanlokalsendiri
sendiridanantarbagianbisa pula digabungkanjaringannyadenganbagian yang lain.
Adabeberapaalasan yang
menyebabkansatuorganisasimembutuhkanlebihdarisatujaringanlokal (LAN)
agardapatmencakupseluruhorganisasi :
Teknologi yang berbeda. Dalam suatu organisasi dimungkinkan menggunakan bermacam
teknologi dalam jaringannya. Semisalteknologiethernetakanmempunyai LAN yang
berbedadenganteknologi FDDI.
2. Sebuahjaringanmungkindibagimenjadijaringan yang
lebihkecilkarenamasalahperformanasi. Sebuah LAN dengan 254 host
akanmemilikiperformansi yang kurangbaikdibandingkandengan LAN yang
hanyamempunyai 62 host. Semakinbanyak host yang terhubungdalamsatu media
akanmenurunkanperformasidarijaringan. Pemecahan yang paling
sedherhanaadalahmemecahmenjadi 2 LAN.
Departementertentumembutuhkankeamanankhusussehinggasolusinyamemecahmenjadijaring
ansendiri.
Pembagianjaringanbesarkedalamjaringan yang kecil-kecilinilah yang
disebutsebagaisubnetting.Pemecehanmenggunakankonsepsubnetting.Membagijaringanbesartun
ggalkedalamsunet-subnet (sub-sub jaringan).Setiap subnet ditentukan dengan menggunakan
subnet mask bersama-sama dengan no IP.
Pada subnetmask dalam biner, seluruh bit yang berhubungan dengan netID diset 1,
sedangkan bit yang berhubungan dengan hostID diset 0.
Dalam subnetting, proses yang dilakukan ialah memakai sebagian bit hostID untuk
membentuk subnetID. Dengan demikian jumlah bit yang digunakan untuk HostID menjadi lebih
sedikit. Semakin panjang subnetID, jumlah subnet yang dibentuk semkain banyak, namun
jumlah host dalam tiap subnet menjadi semakin sedikit.
NetID HostID
NetID SubNetID HostID
NetIDBaru
Lama
Baru
HostIDBaru
Gambarpembentukan subnet
Cara Pembentukan Subnet
Misal jika jaringan kita adalah 192.168.0.0 dalm kelas B (kelas B memberikan range
192.168.0.0 192.168.255.255). Ingat kelas B berarti 16 bit pertama menjadi NetID yang dalam
satu jaringan tidak berubah (dalam hal ini adalah 192.168) dan bit selanjutya sebagai Host ID
(yang merupakan nomor komputer yang terhubung ke dan setiap komputer mempunyai no unik
mulai dari 0.0 255.255). Jadi netmasknya/subnetmasknya adalah 255.255.0.0
Kita dapat membagi alokasi jaringan diatas menjadi jaringan yang kebih kecil dengan cara
mengubha subnet yang ada.
Ada dua pendekatan dalam melakukan pembentukan subnet yaitu :
1. Berdasarkan jumlah jaringan yang akan dibentuk
2. Berdasarkan jumlah host yang dibentuk dalam jaringan.
Cara perhitungan subnet berdasarkan jumlah jaringan yang dibutuhkan.
1. Menentukan jumlah jaringan yang dibutuhkan dan merubahnya menjadi biner.
Misalkan kita ingin membuat 255 jaringan kecil dari nomor jaringan yang sudah ditentukan.
255 11111111
2. Menghitung jumlah bit dari nomor 1. Dan jumlah bit inilah yang disebut sebagai subnetID
3. Dari 255 11111111 jumlahbitnyaadalah 8
3. Jumlah bit hostIDbaruadalahHosiID lama dikurangijumlah bit nomor 2.
MisaldaricontohdiatashostIDbaru: 16 bit 8 bit = 8 bit.
4. Isi subnetID dengan 1 dan jumlahkan dengan NetIDLama.
Jadi NetID baru kita adalah NetIDlama + SubNetID :
11111111.11111111.11111111.00000000 (24 bit bernilai 1 biasa ditulis /24)
Berkat perhitungan di atas maka kita mempunyai 256 jaringan baru yaitu :
192.168.0.xxx, 192.168.1.xxx, 192.168.2.xxx, 192.168.3.xxx hingga 192.168.255.xxx
dengan netmash 255.255.255.0.
xxx menunjukkan hostID antara 0-255
Biasa ditulis dengan 192.168.0/24 192.168.0 menunjukkan NetID dan 24 menunjukkan
subnetmask (jumlah bit yang bernilai 1 di subnetmask).
Dengan teknik ini kita bisa mengalokasikan IP address kelas B menjadi sekian banyak
jaringan yang berukuran sama.
Cara perhitungan subnet berdasarkan jumlah host adalah sebagai berikut :
1. Ubah IP dan netmask menjadi biner
IP : 192.168.1.0 11000000.10101000.00000000.00000000
Netmask : 255.255.255.0 11111111.11111111.11111111.00000000
Panjang hostID kita adalah yang netmasknya semua 0 16 bit.
2. Memilih jumlah host terbanyak dalam suatu jaringan dan rubah menjadi biner.
Misal dalam jaringan kita membutuhkan host 25 maka menjadi 11001.
3. Hitung jumlah bit yang dibutuhkan angka biner pada nomor 1. Dan angka inilah nanti
sebagai jumlah host dalam jaringan kita.
Jumlah host 25 menjadi biner 11001 dan jumlah bitnya adalah 5.
4. Rubah netmask jaringan kita dengan cara menyisakan angka 0 sebanyak jumlah perhitungan
nomor 3.
Jadi netmasknya baru adalah 11111111.11111111.11111111.11100000
Identik dengan 255.255.255.224 jika didesimalkan.
Jadi netmask jaringan berubah dan yang awalnya hanya satu jaringan dengan range IP dari 1
-254 menjadi 8 jaringan, dengan setiap jaringan ada 30 host/komputer
Alokasi Range IP
1 192.168.1.0 192.168.1.31
2 192.168.1.32 192.168.1.63
3 192.168.1.64 192.168.1.95
4 192.168.1.96 192.168.1.127
5 192.168.1.128 192.168.1.159
6 192.168.1.160 192.168.1.191
7 192.168.1.192 192.168.1.223
8 192.168.1.224 192.168.1.255
Nomor IP awal dan akhir setiap subnet tidak bisa dipakai. Awal dipakai ID Jaringan (NetID)
dan akhir sebagai broadcast.
Misal jaringan A 192.168.1.0 sebagai NetID dan 192.168.1.31 sebagai broadcast dan range
IP yang bisa dipakai 192.168.1.1-192.168.1.30.
4. TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan kembali apa yang disebut dengan subnetting ?
2. Sebutkan dua cara pendekatan dalam pembentukan subnetting , jelaskan setiap cara
langkah demi langkahnya !
3. Jelaskan cara untuk membagi jaringan menjadi 16 subnet ?
4. Jelaskan terbagi menjadi berapa jaringan jika setiap jaringan mempunyai 30 host
(ditambah 1 untuk broadcast dan 1 untuk netID)
5. Hitunglah range tiap jaringan dari IP 10.252.20.0 jika setiap jaringan mempunyai host 60
?
PERCOBAAN
1. Lihat gambar dibawah, Jika pada gambar tsb mempunyai netID Awal 192.168.30.0/24,
karena kebutuhan terbagi menjadi beberapa jaringan dengan banyaknya host sesuai yang ada
pada gambar. Tentukan NetID dan netmask masing-masing bagian jaringan tersebut
berdasarkan nomor awal 192.168.30.0/24, Tentukan pula nomor broadcast masing-masing
jaringan serta range IP yang bisa digunakan untuk masing-masing jaringan yang terbentuk.
5. 2. Berikan nomor IP yang paling efisien untuk design jaringan pada gambar berikut
IP yang diberikan adalah 10.252.1.0 :
Jaringan C
JumlahHost=50
Jaringan E
JumlahHost=25
R1
R2
R3
Gambar 3.4 Diagram jaringan
3. Buatlah kelompok praktikum menjadi 4 kelompok. Bagi nomor IP setiap kelompok sesuai
percobaan nomor 2 dan lakukan setting jaringan di setiap computer dengan langkah sebagai
berikut :
a. Konfigurasi temporary :
i. Bagi masing-masing kelompok dan berikan nomor IP kepada setiap anggota
kelompok
ii. Lakukan konfigurasi jaringan secara manual pada masing-masing orang sesuai
dengan nomor yang didapat dengan menggunakan perintah ifconfig dan lihat
hasilnya apakah sudah benar.
iii. Selanjutnya lakukan tes konektifitas dengan menggunakan perintah ping dengan
computer lain yang berada pada satu jaringan dengan memakai perintah ping.
Untuk menghentikan tekan Ctrl + C
iv. Tuliskan mana yang bisa koneksi mana yang tidak, buat kesimpulan dari percobaan
ini.
v. Jelaskan kenapa ada yang bisa terkoneksi dan kenapa ada yang tidak bisa terkoneksi
dan buat Analisanya.
b. Konfigurasi statik IP secara permanen
i. Lakukan konfigurasi jaringan secara manual dengan menggunakan merubah file
/etc/network/interfaces
ii. Lakukan restart terhadap konfigurasi yang telah anda lakukan
iii. Lihat hasilnya dengan perintahifconfig apakah sudah benar.
iv. Selanjutnya lakukan tes konektifitas dengan menggunakan perintah ping dengan
computer lain yang berada pada satu jaringan dengan memakai perintah ping.
Untuk menghentikan tekan Ctrl + C
v. Tuliskan mana yang bisa koneksi mana yang tidak, buat kesimpulan dari percobaan
ini.
6. vi. Jelaskan kenapa ada yang bisa terkoneksi dan kenapa ada yang tidak bisa terkoneksi
dan buat Analisanya .
7. LAPORAN RESMI
Hasilpercobaan :
JudulPercobaan : KonsepSubnetting
FORMAT LAPORAN RESMI
Namadan NRP mahasiswa
DasarTeori :
TugasPendahuluan :
DaftarPertanyaan
1. Berikankesimpulanhasilpraktikum yang andalakukan.
2. Padasetiap subnet Nomor IP awaldanakhir
(misalnomorjaringankitaadalah 10.252.10.20 dengannetmask
255.225.255.0 sebagaiawalnomor IP adalah 10.252.10.0
dannomorakhir IP adalah 10.252.10.255) tidakdipakaisebagainomor IP.
Apakegunaannomor IP tersebut
3. Sebutkannomor nomor IP yang
dipakaiuntukmaksudkhususdanapakegunaannya