ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
PENYAKIT AKIBAT KERJA
PENGERTIAN
• Cacat Sebagian adalah hilangnya
atau tidak fungsinya sebagian
anggota tubuh tenaga kerja untuk
selama-lamanya
• Cacat Total adalah keadaan
tenaga kerja tiadak mampu
bekerja sama sekali untuk
selama-lamanya
• Cacat Fungsi adalah keadaan
berkurangnya kemampuan atau tidak
berfungsinya sebagian anggota tubuh
tenaga kerja akibat kecelakaan kerja
untuk selama-lamanya
PENGERTIAN
• Penyakit Akibat Kerja (PAK) (Occupational
Diseases) adalah penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan atau lingkungan kerja (Permennaker
No. Per. 01/Men/1981)
• Penyakit Akibat Hubungan Kerja (Work Related
Diseases) yaitu penyakit yang dicetuskan,
dipermudah atau diperberat oleh pekerjaan.
Penyakit ini disebabkan secara tidak langsung oleh
pekerjaan dan biasanya penyebabnya adalah
berbagai jenis faktor.
• Penyakit Akibat Kerja (PAK) (Occupational
Diseases) adalah penyakit yang diderita sebagai
akibat pemajanan terhadap faktor-faktor yang
timbul dari kegiatan pekerjaan (ILO, 1996)
FAKTOR-FAKOR PENYEBAB PENYAKIT
AKIBAT KERJA
1. Faktor Fisik
• Suara tinggi/bising : menyebabkan ketulian
• Temperatur/suhu tinggi : menyebabkan
Hyperpireksi, Milliaria, heat Cramp, Heat
Exhaustion, Heat Stroke.
• Radiasi sinar elektromagnetik : infra merah
menyebabkan katarak, ultraviolet menyebabkan
konjungtivitis, radioaktrif/alfa/beta/gama/X
menyebabkan gangguan terhadap sel tubuh
manusia.
• Tekanan udara tinggi : menyebabkan Coison Disease
• Getaran :menyebabkan Reynaud’s Disease,
Gangguan proses metabolisme, Polineurutis.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
PENYAKIT AKIBAT KERJA
2. Golongan Kimia
• Asal : bahan baku, bahan tambahan, hasil antara,
hasil samping, hasil (produk), sisa produksi atau
bahan buangan.
• Bentuk : zat padat, cair, gas, uap maupun partikel.
• Cara masuk tubuh dapat melalui saluran
pernafasan, saluran pencernaan, kulit dan mukosa
• Masuknya dapat secara akut dan secara kronis
• Efek terhadap tubuh : iritasi, alergi, korosif,
Asphyxia, keracunan sistemik, kanker,
kerusakan/kelainan janin, pneumoconiosis, efek
bius (narkose), Pengaruh genetic.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
PENYAKIT AKIBAT KERJA
3. Golongan Biologi
• Berasal dari : virus, bakteri, parasit, jamur,
serangga, binatang buas, dll
3. Golongan Ergonomi/fisiologi
• Akibat : cara kerja, posisi kerja, alat kerja,
lingkungan kerja yang salah, Kontruksi salah.
• Efek terhadap tubuh : kelelahan fisik, nyeri otot,
deformitas tulang, perubahan bentuk, dislokasi.
3. Golongan mental Psikologi
• Akibat : suasana kerja monoton dan tidak nyaman,
hubungan kerja kurang baik, upah kerja kurang,
terpencil, tak sesuai bakat.
• Manifestasinya berupa stress
BEBERAPA CONTOH PENYAKIT
AKIBAT KERJA
1. Penyakit allergi/hipersensitif
• Dapat berupa; Rinitis, Rinosinusitis, Asma,
Pneumonitis, aspergilosis akut bronchopulmoner,
Hipersensitivitas lateks, penyakit jamur,
dermatitis kontak, anafilaksis.
• Lokasi biasanya di saluran pernafsan dan kulit
• Penyebab; bahan kimia, microbiologi, fisis dapat
merangsang interaksi non spesifik atau spesifik.
1. Dermatitis Kontak
• Ada 2 jenis yaitu iritan dan allergi
• Lokasi di kulit
BEBERAPA CONTOH PENYAKIT
AKIBAT KERJA
3. Penyakit Paru
• Dapat berupa : Bronchitis kronis, emfisema,
karsinoma bronkus, fibrosis, TBC, mesetelioma,
pneumonia, Sarkoidosis.
• Disebabkan oleh bahan kimia, fisis, microbiologi.
4. Penyakit Hati dan Gastro-intestinal
• Dapat berupa : kanker lambung dan kanker
oesofagus (tambang batubara dan vulkanisir karet),
Cirhosis hati(alkohol, karbon tetraklorida,
trichloroethylene, kloroform)
• Disebabkan oleh bahan kimia
BEBERAPA CONTOH PENYAKIT
AKIBAT KERJA
4. Penyakit Saluran Urogenital
• Dapat berupa : gagal ginjal(upa logam cadmium &
merkuri ,pelarut organik, pestisida, carbon
tetrachlorid), kanker vesica urinaria (karet,
manufaktur/bahan pewarna organik, benzidin, 2-
naphthylamin).
• Disebabkan bahan kimia.
6. Penyakit Hematologi
• Dapat berupa : anemia (Pb), lekemia (benzena)
• disebabkan bahan kimia
BEBERAPA CONTOH PENYAKIT
AKIBAT KERJA
7. Penyakit Kardiovaskuler
• Disebabkan bahan kimia
• Dapat berupa : jantung coroner (karbon disulfida,
viscon rayon, gliceril trinitrat, ethylene glicol
dinitrat), febrilasi ventricel (trichlorethylene).
8. Gangguan alat reproduksi
• Dapat berupa : infertilitas (ethylene bromida,
benzena, anasthetic gas, timbal, pelarut organic,
karbon disulfida, vinyl klorida, chlorophene),
kerusakan janin (aneteses gas, mercuri, pelarut
organik) keguguran (kerja fisik)
• Disebabkan bahan kimia dan kerja fisik
BEBERAPA CONTOH PENYAKIT
AKIBAT KERJA
9. Penyakit muskuloskeletal
• Dapat berupa : sindroma Raynaud (getaran 20 –
400 Hz), Carpal turnel syndroma (tekanan yang
berulang pada lengan), HNP/sakit punggung
(pekerjaan fisik berat, tidak ergonomis).
• Disebabkan : kerja fisik dan tidak ergonomis.
9. Gangguan telinga
• Dapat berupa : Penurunan pendengaran (bising
diatas NAB)
• Disebabkan faktor fisik
BEBERAPA CONTOH PENYAKIT
AKIBAT KERJA
11. Gangguan mata
• Dapat berupa : rasa sakit (penataan pencahayaan),
conjungtivitis (sinar UV), katarak (infra merah),
gatal (bahan organik hewan, debu padi), iritasi non
alergi (chlor, formaldehid).
• Disebabkan faktor fisik, biologi.
11. Gangguan susunan saraf
• Dapat berupa : pusing, tidak konsentrasi, sering
lupa, depresi, neuropati perifer, ataksia serebeler
dan penyakit motor neuron (cat, carpet-tile lining,
lab. Kimia, petrolium, oli).
• Disebabkan bahan kimia
BEBERAPA CONTOH PENYAKIT
AKIBAT KERJA
13. Stress
• Dapat berupa : neuropsikiatrik; ansietas, depresi
(hubungan kerja kurang baik, monoton, upah
kurang, suasana kerja tidak nyaman)
• Disebabkan faktor mental psikologi
13. Infeksi
• Dapat berupa : pneumonia (legionella pada AC),
leptospirosis (leptospira pada petani), brucellosis,
antrakosis (brucella, antrak pada peternak hewan).
• Disebabkan oleh faktor biologi
BEBERAPA CONTOH PENYAKIT
AKIBAT KERJA
15. Keracunan
• Dapat berupa keracunan akut (CO, Hidrogen
sulfida, hidrogen sianida), kronis (timah hitam,
merkuri, pestisida).
• Disebabkan oleh bahan kimia.
CARA DETEKSI
PENYAKIT AKIBAT KERJA
1. Monitoring Kesehatan Tenaga Kerja
• Riwayat penyakit
• Riwayat pekerjaan
• Pemeriksaan klinik
• Pemeriksaan laboratoris
• Pemeriksaan Rontgen
• Hubungan antara bekerja dan tidak bekerja dengan
gejala penyakit.
1. Monitoring Lingkungan Kerja
• Pemantauan personil (diukur dekat masuknya
kontaminan)
• Pemantauan lingkungan kerja
• Pemantauan biologic
TUJUAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN KERJA
• Mengendalikan faktor lingkungan kerja
• Pemeriksaan berkala terhadap tingkat pemaparan
lingkungan kerja
• Identifikasi potensi bahaya
• Memantau tingkat pemaparan pekerja terhadap
bahan berbahaya
• Mengevaluasi efektivitas upaya-upaya
pengendalian
• Menjaga tempat kerja tetap aman dan sehat.
TATACARA PELAPORAN
PENYAKIT AKIBAT KERJA
1. Permennaker No. Per. 01/Men/1981 tentang
Kewajiban Melapor PAK.
• Pasal 2 (a) : pengurus dan badan yang ditunjuk wajib
melaporkan secara tertulis kepada Kantor Binalindung
Tenaga Kerja setempat.
• Pasal 3 (a) : Laporan dilakukan dalam waktu paling lama 2
kali 24 jam setelah penyakit dibuat diagnosa.
1. Kepmannaker No. Kepts. 333/Men/1989
tentang Diagnosa dan Pelaporan PAK
• Pasal 3 (3) : setelah ditegakkan diagnosis PAK oleh
dokter pemriksa maka wajib membuat laporan medik.
• Pasal 4 (a) :PAK harus dilaporkan oleh pengurus tempat
kerjayang bersangkutan selambat-lambatnya 2 kali 24
jam kepada Kanwil Depnaker melalui Kantor Depnaker.
• Pasal 4 (b) : Untuk melaporkan PAK harus menggunakan
bentuk B2/F5, B3/F6, B8/F7.

More Related Content

Modul ak3 penyakit akibat kerja

  • 2. PENGERTIAN • Cacat Sebagian adalah hilangnya atau tidak fungsinya sebagian anggota tubuh tenaga kerja untuk selama-lamanya • Cacat Total adalah keadaan tenaga kerja tiadak mampu bekerja sama sekali untuk selama-lamanya • Cacat Fungsi adalah keadaan berkurangnya kemampuan atau tidak berfungsinya sebagian anggota tubuh tenaga kerja akibat kecelakaan kerja untuk selama-lamanya
  • 3. PENGERTIAN • Penyakit Akibat Kerja (PAK) (Occupational Diseases) adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja (Permennaker No. Per. 01/Men/1981) • Penyakit Akibat Hubungan Kerja (Work Related Diseases) yaitu penyakit yang dicetuskan, dipermudah atau diperberat oleh pekerjaan. Penyakit ini disebabkan secara tidak langsung oleh pekerjaan dan biasanya penyebabnya adalah berbagai jenis faktor. • Penyakit Akibat Kerja (PAK) (Occupational Diseases) adalah penyakit yang diderita sebagai akibat pemajanan terhadap faktor-faktor yang timbul dari kegiatan pekerjaan (ILO, 1996)
  • 4. FAKTOR-FAKOR PENYEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJA 1. Faktor Fisik • Suara tinggi/bising : menyebabkan ketulian • Temperatur/suhu tinggi : menyebabkan Hyperpireksi, Milliaria, heat Cramp, Heat Exhaustion, Heat Stroke. • Radiasi sinar elektromagnetik : infra merah menyebabkan katarak, ultraviolet menyebabkan konjungtivitis, radioaktrif/alfa/beta/gama/X menyebabkan gangguan terhadap sel tubuh manusia. • Tekanan udara tinggi : menyebabkan Coison Disease • Getaran :menyebabkan Reynaud’s Disease, Gangguan proses metabolisme, Polineurutis.
  • 5. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJA 2. Golongan Kimia • Asal : bahan baku, bahan tambahan, hasil antara, hasil samping, hasil (produk), sisa produksi atau bahan buangan. • Bentuk : zat padat, cair, gas, uap maupun partikel. • Cara masuk tubuh dapat melalui saluran pernafasan, saluran pencernaan, kulit dan mukosa • Masuknya dapat secara akut dan secara kronis • Efek terhadap tubuh : iritasi, alergi, korosif, Asphyxia, keracunan sistemik, kanker, kerusakan/kelainan janin, pneumoconiosis, efek bius (narkose), Pengaruh genetic.
  • 6. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJA 3. Golongan Biologi • Berasal dari : virus, bakteri, parasit, jamur, serangga, binatang buas, dll 3. Golongan Ergonomi/fisiologi • Akibat : cara kerja, posisi kerja, alat kerja, lingkungan kerja yang salah, Kontruksi salah. • Efek terhadap tubuh : kelelahan fisik, nyeri otot, deformitas tulang, perubahan bentuk, dislokasi. 3. Golongan mental Psikologi • Akibat : suasana kerja monoton dan tidak nyaman, hubungan kerja kurang baik, upah kerja kurang, terpencil, tak sesuai bakat. • Manifestasinya berupa stress
  • 7. BEBERAPA CONTOH PENYAKIT AKIBAT KERJA 1. Penyakit allergi/hipersensitif • Dapat berupa; Rinitis, Rinosinusitis, Asma, Pneumonitis, aspergilosis akut bronchopulmoner, Hipersensitivitas lateks, penyakit jamur, dermatitis kontak, anafilaksis. • Lokasi biasanya di saluran pernafsan dan kulit • Penyebab; bahan kimia, microbiologi, fisis dapat merangsang interaksi non spesifik atau spesifik. 1. Dermatitis Kontak • Ada 2 jenis yaitu iritan dan allergi • Lokasi di kulit
  • 8. BEBERAPA CONTOH PENYAKIT AKIBAT KERJA 3. Penyakit Paru • Dapat berupa : Bronchitis kronis, emfisema, karsinoma bronkus, fibrosis, TBC, mesetelioma, pneumonia, Sarkoidosis. • Disebabkan oleh bahan kimia, fisis, microbiologi. 4. Penyakit Hati dan Gastro-intestinal • Dapat berupa : kanker lambung dan kanker oesofagus (tambang batubara dan vulkanisir karet), Cirhosis hati(alkohol, karbon tetraklorida, trichloroethylene, kloroform) • Disebabkan oleh bahan kimia
  • 9. BEBERAPA CONTOH PENYAKIT AKIBAT KERJA 4. Penyakit Saluran Urogenital • Dapat berupa : gagal ginjal(upa logam cadmium & merkuri ,pelarut organik, pestisida, carbon tetrachlorid), kanker vesica urinaria (karet, manufaktur/bahan pewarna organik, benzidin, 2- naphthylamin). • Disebabkan bahan kimia. 6. Penyakit Hematologi • Dapat berupa : anemia (Pb), lekemia (benzena) • disebabkan bahan kimia
  • 10. BEBERAPA CONTOH PENYAKIT AKIBAT KERJA 7. Penyakit Kardiovaskuler • Disebabkan bahan kimia • Dapat berupa : jantung coroner (karbon disulfida, viscon rayon, gliceril trinitrat, ethylene glicol dinitrat), febrilasi ventricel (trichlorethylene). 8. Gangguan alat reproduksi • Dapat berupa : infertilitas (ethylene bromida, benzena, anasthetic gas, timbal, pelarut organic, karbon disulfida, vinyl klorida, chlorophene), kerusakan janin (aneteses gas, mercuri, pelarut organik) keguguran (kerja fisik) • Disebabkan bahan kimia dan kerja fisik
  • 11. BEBERAPA CONTOH PENYAKIT AKIBAT KERJA 9. Penyakit muskuloskeletal • Dapat berupa : sindroma Raynaud (getaran 20 – 400 Hz), Carpal turnel syndroma (tekanan yang berulang pada lengan), HNP/sakit punggung (pekerjaan fisik berat, tidak ergonomis). • Disebabkan : kerja fisik dan tidak ergonomis. 9. Gangguan telinga • Dapat berupa : Penurunan pendengaran (bising diatas NAB) • Disebabkan faktor fisik
  • 12. BEBERAPA CONTOH PENYAKIT AKIBAT KERJA 11. Gangguan mata • Dapat berupa : rasa sakit (penataan pencahayaan), conjungtivitis (sinar UV), katarak (infra merah), gatal (bahan organik hewan, debu padi), iritasi non alergi (chlor, formaldehid). • Disebabkan faktor fisik, biologi. 11. Gangguan susunan saraf • Dapat berupa : pusing, tidak konsentrasi, sering lupa, depresi, neuropati perifer, ataksia serebeler dan penyakit motor neuron (cat, carpet-tile lining, lab. Kimia, petrolium, oli). • Disebabkan bahan kimia
  • 13. BEBERAPA CONTOH PENYAKIT AKIBAT KERJA 13. Stress • Dapat berupa : neuropsikiatrik; ansietas, depresi (hubungan kerja kurang baik, monoton, upah kurang, suasana kerja tidak nyaman) • Disebabkan faktor mental psikologi 13. Infeksi • Dapat berupa : pneumonia (legionella pada AC), leptospirosis (leptospira pada petani), brucellosis, antrakosis (brucella, antrak pada peternak hewan). • Disebabkan oleh faktor biologi
  • 14. BEBERAPA CONTOH PENYAKIT AKIBAT KERJA 15. Keracunan • Dapat berupa keracunan akut (CO, Hidrogen sulfida, hidrogen sianida), kronis (timah hitam, merkuri, pestisida). • Disebabkan oleh bahan kimia.
  • 15. CARA DETEKSI PENYAKIT AKIBAT KERJA 1. Monitoring Kesehatan Tenaga Kerja • Riwayat penyakit • Riwayat pekerjaan • Pemeriksaan klinik • Pemeriksaan laboratoris • Pemeriksaan Rontgen • Hubungan antara bekerja dan tidak bekerja dengan gejala penyakit. 1. Monitoring Lingkungan Kerja • Pemantauan personil (diukur dekat masuknya kontaminan) • Pemantauan lingkungan kerja • Pemantauan biologic
  • 16. TUJUAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN KERJA • Mengendalikan faktor lingkungan kerja • Pemeriksaan berkala terhadap tingkat pemaparan lingkungan kerja • Identifikasi potensi bahaya • Memantau tingkat pemaparan pekerja terhadap bahan berbahaya • Mengevaluasi efektivitas upaya-upaya pengendalian • Menjaga tempat kerja tetap aman dan sehat.
  • 17. TATACARA PELAPORAN PENYAKIT AKIBAT KERJA 1. Permennaker No. Per. 01/Men/1981 tentang Kewajiban Melapor PAK. • Pasal 2 (a) : pengurus dan badan yang ditunjuk wajib melaporkan secara tertulis kepada Kantor Binalindung Tenaga Kerja setempat. • Pasal 3 (a) : Laporan dilakukan dalam waktu paling lama 2 kali 24 jam setelah penyakit dibuat diagnosa. 1. Kepmannaker No. Kepts. 333/Men/1989 tentang Diagnosa dan Pelaporan PAK • Pasal 3 (3) : setelah ditegakkan diagnosis PAK oleh dokter pemriksa maka wajib membuat laporan medik. • Pasal 4 (a) :PAK harus dilaporkan oleh pengurus tempat kerjayang bersangkutan selambat-lambatnya 2 kali 24 jam kepada Kanwil Depnaker melalui Kantor Depnaker. • Pasal 4 (b) : Untuk melaporkan PAK harus menggunakan bentuk B2/F5, B3/F6, B8/F7.