ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Modul 05
MEDIA & SALURAN
KOMUNIKASI
Komunikasi
Organisasi
SKOM4329_KOMUNIKASI ORGANISASI
RR Roosita Cindrakasih, SH, M.Ikom
BEBERAPA MODEL KOMUNIKASI
Komunikasi
Linier
Komunikasi
Interaksional
Komunikasi
Transaksional
KOMUNIKASI LINIER
model komunikasi linier, yaitu model komunikasi
satu arah (one way view of communication).
Dalam model ini, komunikator memberikan suatu
stimuli dan komunikan melakukan respon atau
tanggapan yang diharapkan oleh komunikator
tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi
KOMUNIKASI INTERAKSIONAL
model komunikasi Interaksional, merupakan model
komunikasi umpan balik (feedback)
Merupakan kelanjutan dari model linier. Dalam model ini,
penerima (receiver) melakukan seleksi, interpretasi dan
memberikan respon terhadap pesan dari pengirim (sender).
Model ini juga dikenal sebagai model komunikasi dua arah
(two-way) atau cyclicle process, dimana setiap partisipan
memiliki peran ganda, dalam arti, pada suatu saat bisa
bertindak sebagai sender, dan bisa juga bertindak sebagai
receiver.
KOMUNIKASI TRANSAKSIONAL
model ini merupakan model komunikasi yang
hanya dapat dipahami dalam konteks hubungan
(relationship) diantara dua orang atau lebih.
Pandangan ini menekankan bahwa semua
perilaku adalah komunikatif, tidak ada satupun
yang tidak dapat dikomunikasikan.
ARUS
KOMUNIKASI
Vertical
Communication
Downward
Communication
Upward
Communication
Horizontal
Communication
Komunikasi ini berlangsung ketika orang-
orang yang berada pada tataran menejemen
mengirimkan pesan kepada bawahannya.
Fungsi arus komunikasi dari atas kebawah
ini adalah :
vPemberian atau penyampaian instruksi kerja (job
instruction).
vPenjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas
perlu untuk dilaksanakan (job rational).
vPenyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan
yang berlaku (procedure and practices).
vPemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja
lebih baik
Komunikasi ini terjadi ketika bawahan (subordinate)
mengirim pesan kepada atasannya
Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini
adalah:
ØPenyampaian informasi tentang pekerjaan ataupun tugas
yang sudah dilaksanakan.
ØPenyampaian informasi tentang persoalan-persoalan
pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan
oleh bawahan.
ØPenyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan.
ØPenyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya
sendiri maupun pekerjaannya.
Tindak komunikasi ini berlangsung diantara
para karyawan ataupun bagian yang memiliki
kedudukan yang setara.
Fungsi arus komunikasi ini adalah:
o Memperbaiki koordinasi tugas
o Upaya pemecahan masalah
o Saling berbagi informasi
o Upaya memecahkan konflik
o Membina hubungan melalui kegiatan bersama.
FUNGSI
KOMUNIKASI
ORGANISASI
INFORMATIF
REGULATIF
PERSUASIF
INTEGRATIF
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem
pemrosesan informasi (information processing system).
Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap
dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan
tepat waktu.
Informasi yang di dapat memungkinkan setiap anggota
organisasi dapat melaksakan pekerjaannya secara lebih pasti.
Informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang
mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu organisasi.
Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang
berlaku dalam suatu organisasi. Setiap semua lembaga atau
organisasi mempunyai dua hal yang berpengaruh terhadap
fungsi regulatif ini.
Pertama, atasan atau orang-orang yang berada dalam
tataran menejemen yaitu mereka yang memiliki kewenangan
untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan.
Kedua, berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-
pesan Regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja.
Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang
pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaaan dan
kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai
dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka
banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi
bawahannya daripada memberi perintah.
Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran
yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan
pekerjaan dengan baik.
Ada dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal
tersebut, yaitu:
saluran komunikasi Formal dan Informal.
Pelaksanaan aktifitas ini akan menumbuhkan keinginan
untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan
terhadap organisasi.
Modul Ajar UT_2022 15
Ideation
Langkah pertama yang dilakukan sumber
adalah ideation, yaitu penciptaan satu gagasan atau
pemilihan seperangkat informasi untuk
dikomunikasikan.
encoding
Langkah kedua dalam penciptaan suatu pesan
adalah encoding, yaitu sumber menerjemahkan
informasi atau gagasan dalam wujud kata-kata,
tanda-tanda atau lambang-lambang yang disengaja
untuk menyampaikan informasi dan diharapkan
mempunyai efek terhadap orang lain.
encode
Langkah ketiga dalam proses komunikasi
adalah penyampaian pesan yang telah disandi
(encode),sumber menyampaikan pesan kepada
penerima dengan cara berbicara, menulis,
menggambar ataupun melalui suatu tindakan
tertentu.
Langkah keempat, perhatian di alihkan
kepada penerima pesan. Jika pesan itu bersifat
lisan, maka penerima perlu menjadi seorang
pendengar yang baik, karena jika penerima tidak
mendengar, maka pesan tersebut akan hilang.
Pengalihan perhatian kepada penerima pesan
Feedback
Langakah terakhir dalam proses komunikasi
adalah feedback atau umpan balik yang
memungkinkan sumber mempertimbangkan kembali
pesan yang telah disampaikannya kepada penerima.
Umpan balik inilah yang dapat dijadikan landasan
untuk mengevaluasi efektivitas komunikasi.
TERIMA
KASIH

More Related Content

Modul05_Media & Saluran KomOr

  • 1. Modul 05 MEDIA & SALURAN KOMUNIKASI Komunikasi Organisasi SKOM4329_KOMUNIKASI ORGANISASI RR Roosita Cindrakasih, SH, M.Ikom
  • 3. KOMUNIKASI LINIER model komunikasi linier, yaitu model komunikasi satu arah (one way view of communication). Dalam model ini, komunikator memberikan suatu stimuli dan komunikan melakukan respon atau tanggapan yang diharapkan oleh komunikator tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi
  • 4. KOMUNIKASI INTERAKSIONAL model komunikasi Interaksional, merupakan model komunikasi umpan balik (feedback) Merupakan kelanjutan dari model linier. Dalam model ini, penerima (receiver) melakukan seleksi, interpretasi dan memberikan respon terhadap pesan dari pengirim (sender). Model ini juga dikenal sebagai model komunikasi dua arah (two-way) atau cyclicle process, dimana setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti, pada suatu saat bisa bertindak sebagai sender, dan bisa juga bertindak sebagai receiver.
  • 5. KOMUNIKASI TRANSAKSIONAL model ini merupakan model komunikasi yang hanya dapat dipahami dalam konteks hubungan (relationship) diantara dua orang atau lebih. Pandangan ini menekankan bahwa semua perilaku adalah komunikatif, tidak ada satupun yang tidak dapat dikomunikasikan.
  • 7. Komunikasi ini berlangsung ketika orang- orang yang berada pada tataran menejemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas kebawah ini adalah : vPemberian atau penyampaian instruksi kerja (job instruction). vPenjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job rational). vPenyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedure and practices). vPemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik
  • 8. Komunikasi ini terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah: ØPenyampaian informasi tentang pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan. ØPenyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan. ØPenyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan. ØPenyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.
  • 9. Tindak komunikasi ini berlangsung diantara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara. Fungsi arus komunikasi ini adalah: o Memperbaiki koordinasi tugas o Upaya pemecahan masalah o Saling berbagi informasi o Upaya memecahkan konflik o Membina hubungan melalui kegiatan bersama.
  • 11. Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi (information processing system). Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang di dapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksakan pekerjaannya secara lebih pasti. Informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu organisasi.
  • 12. Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Setiap semua lembaga atau organisasi mempunyai dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini. Pertama, atasan atau orang-orang yang berada dalam tataran menejemen yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Kedua, berkaitan dengan pesan atau message. Pesan- pesan Regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
  • 13. Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah.
  • 14. Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu: saluran komunikasi Formal dan Informal. Pelaksanaan aktifitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.
  • 16. Ideation Langkah pertama yang dilakukan sumber adalah ideation, yaitu penciptaan satu gagasan atau pemilihan seperangkat informasi untuk dikomunikasikan. encoding Langkah kedua dalam penciptaan suatu pesan adalah encoding, yaitu sumber menerjemahkan informasi atau gagasan dalam wujud kata-kata, tanda-tanda atau lambang-lambang yang disengaja untuk menyampaikan informasi dan diharapkan mempunyai efek terhadap orang lain.
  • 17. encode Langkah ketiga dalam proses komunikasi adalah penyampaian pesan yang telah disandi (encode),sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan cara berbicara, menulis, menggambar ataupun melalui suatu tindakan tertentu. Langkah keempat, perhatian di alihkan kepada penerima pesan. Jika pesan itu bersifat lisan, maka penerima perlu menjadi seorang pendengar yang baik, karena jika penerima tidak mendengar, maka pesan tersebut akan hilang. Pengalihan perhatian kepada penerima pesan
  • 18. Feedback Langakah terakhir dalam proses komunikasi adalah feedback atau umpan balik yang memungkinkan sumber mempertimbangkan kembali pesan yang telah disampaikannya kepada penerima. Umpan balik inilah yang dapat dijadikan landasan untuk mengevaluasi efektivitas komunikasi.