Dokumen tersebut merangkum tiga teori motivasi yaitu teori keadilan, ekspektansi, dan penetapan tujuan. Teori keadilan menjelaskan bagaimana orang berupaya mendapatkan keadilan dalam pertukaran sosial, teori ekspektansi menyatakan bahwa motivasi tergantung pada hasil yang diharapkan, sedangkan teori penetapan tujuan menyatakan bahwa penetapan tujuan yang spesifik dapat memotivasi kiner
1 of 22
Downloaded 12 times
More Related Content
Motivasi melalui keadilan (equity), ekspektansi,
1. MOTIVASI MELALUI KEADILAN (EQUITY),
EKSPEKTANSI, DAN PENETAPAN TUJUAN
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 8
1. Eko Cahyono Timur 11010010.P
2. Johansyah 10010095
3. Samsul Hakim 10010098
4. Reza Pratama 10010089.P
5. Wahyu Satia 10010066
2. MOTIVASI MELALUI KEADILAN (EQUITY),
EKSPEKTANSI, DAN PENETAPAN TUJUAN
MOTIVASI
PENETAPAN
TUJUAN
EKSPEKTANSI
KEADILAN
3. TEORI KEADILAN TENTANG MOTIVASI DARI
ADAM
Teori keadilan (equity theory) merupakan model
tentang motivasi yang menerangkan bagaimana
orang-orang berupaya mendapatkan kelayakan
(fairness) dan keadilan (justice) dalam
pertukaran-pertukaran sosial dalam hubungan-
hubungan memberi dan menerima.
4. HUBUNGAN PERTUKARAN INDIVIDU ORGANISASI
Adam menunjukkan ada dua macam komponen
primer, yang terlibat dalam pertukaran karyawan-
majikan, yakni masukan (inputs) dan hasil (outputs).
Input seorang karyawan untuk apa ia mengharapkan
suatu imbalan yang layak mencakup pendidikan,
pengalaman, keterampilan dan upaya. Pada sisi
hasil (outcome of the exchange) dari pertukaran
yang terjadi, organisasi yang bersangkutan
menyediakan hal-hal seperti imbalan (gaji atau
upah), tunjangan dan lain-lain. Masukan dan hasil
harus diketahui dan bersifat relevan.
5. SEJUMLAH FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN SEWAKTU ORANG
MEMBUAT PERBANDINGAN-PERBANDINGAN KEADILAN (EQUITY
COMPARISONS)
Waktu
Pendidikan/pelatihan
Pengalaman
Keterampilan
Kreativitas
Senioritas
Loyalitas kepada organisasi
Umur
Sifat sifat kepribadian
Penampilan pribadi
Imbalan/bonus
Aneka macam tunjangan
Tugas menantang
Kepastian pekerjaan
Kemajuan dalam karier/promosi
Simbol-simbol status
Lingkungan kerja yang aman
Peluang untun pengembangan
Supervisi suportif
Partisipasi dalam keputusan
penting
Masukan (inputs) Hasil (outcomes)
6. KETIDAKKONSISTENAN MASUKAN-HASIL MENIMBULKAN
KETIDAKADILAN POSITIF DAN NEGATIF, BERIKUT SEBUAH MODEL
DASAR TENTANG TEORI KEADILAN :
Hasil-hasil imbalan
yang diterima sendiri
(self)
Hasil-hasil imbalan
yang diterima dengan
pihak lain yang relevan
Ketidakadila
n yang
dipersepsi
Keadilan
yang
dipersepsi
Motivasi untuk
memperbaiki atau
mengurangi
ketidakadilan
Motivasi untuk
mempertahankan
hubungan-hubungan
keadilan yang berlaku
Perbandinga
n hasil
dengan
masukan
7. ROBERT VECCHIO MENGIDENTIFIKASI TIGA MACAM
KATEGORI POKOK HAL-HAL LAIN YANG RELEVAN
1. Lain (other) yaitu termasuk didalamnya pihak
referen lainnya didalam dan diluar organisasi
yang bersangkutan dan pihak-pihak referen
lainya pada pekerjaan yang serupa atau yang
berbeda
2. Sendiri (self) yanitu perbandingan diri sendiri
dengan berlangsungnya waktu dan terhadap
rasio ideal seseorang
3. Sistem (system) yaitu didasarkan atas
pertukaran-pertukaran antara seorang individu
dan organisasi yang bersangkutan
8. DINAMIKA KETIDAKADILAN NEGATIF DAN POSITIF
A. Situasi keadilan
sendiri (self) pihak lain (others)
Rp 2000 = Rp 2000 per jam Rp 4000 = Rp 2000 per jam
1 jam 2 jam
Hasil
masukan
Hasil
masukan
9. DINAMIKA KETIDAKADILAN NEGATIF DAN POSITIF
B. Ketidakadilan negatif
sendiri (self) pihak lain (others)
Rp 2000 = Rp 2000 per jam
1 jam Rp 3000 = Rp 3000 per jam
1 jam
Hasil
masukan
Hasil
masukan
10. DINAMIKA KETIDAKADILAN NEGATIF DAN POSITIF
C. Ketidakadilan positif
sendiri (self) pihak lain (others)
Rp 2000 = Rp 2000 per jam
Rp 3000 = Rp 3000 per jam 1 Jam
1 jam
Hasil
masukan
Hasil
masukan
11. REAKSI-REAKSI EMOSIONAL TERHADAP KETIDAKADILAN
Ketidakadilan negatif dam positif cenderung
menyebabkan timbulnya emosi yang berbeda-
beda. Perasaan marah seringkali terjadi apabila
individu beranggapan, bahwa mereka menerima
hasil kurang dari apa yang mereka harusnya
terima. Ketidakadilan positif cenderung
menimbulkan perasaan bersalah. Berikut
merupakan cara untuk mengurangi ketidakadilan
:
12. DELAPAN MACAM CARA UNTUK MENGURANGI
KETIDAKADILAN :
1. Orang yang bersangkutan dapat memperbesar masukan atau
inputnya
2. Orang yang bersangkutan dapat mengurangi masukannya
3. Orang dapat berupaya memperbesar hasil-hasil yang dicapainya
4. Orang dapat mengurangi hasil-hasil yang dicapainya
5. Tinggalkan tempat pekerjaan
6. Orang yang bersangkutan dapat mendistorsi secara psikologikal
masukan atau hasilnya
7. Orang yang bersangkutan dapat mendistorsi secara psikologikal
masukan-masukan atau hasil-hasil dari pihak lain
8. Laksanakanlah perubahan perbandingan dengan pihak lain
13. TEORI EKSPEKTANSI TENTANG MOTIVASI
Teori ekspektansi menyatakan bahwa orang-orang
termotivasi wuntuk berperilaku dengan cara-cara yang
menimbulkanekombinasi-kombinasi hasil yang
diekpektansi ksdan diinginkan (desired combinations of
expected poutcomes).
Dalam teori ekspektansi terkandung prinsip hedonisme .
Kita mengetahui bahwa manusia hedonistik cenderung
berupaya untuk memaksimasi kesenangan mereka dan
meminimasi perasaan sakit mereka.
14. TEORY EKSPEKTANSI DARI VIKTOR H. VROOM
Tiga macam konsep pokok ekspektansi menurut Vroom :
1. Ekspektansi
sebuah ekspektansi mewakili keyakinan seorang
individu, bahwa tingkat upaya tertentu akan diikuti oleh
tingkat kinerja tertentu
UPAYA EKSPEKTANSI KERJA
2. Instrumentalitas
merupakan sebuah persepsi bahwa hasil tertentu
tergantung pada pelaksanaan sebuah tingkat kinerja
khusus
KINERJA HASIL
15. 3. VALENSI
VALENSI BERHUBUNGAN DENGAN NILAI POSITIF ATAU NEGATIF
YANG DIBERIKAN ORANG-ORANG KEPADA HAIL-HASIL . VALENSI
MENCERMINKAN REFERENSI PRIBADI
UPAYA KINERJA HASIL
EFEK MULTIPLIER DAN HASIL-HASIL BERGANDA
Vroom berpendapat bahwa motivasi (M), ekspektansi (E),
Instrumentalitas (I) dan valensi (V) berhubungan satu sama
lain melalui persamaan berikut :
M=E x I x V
Teory ekspektansi memprediksi, bahwa motivasi untuk bekerja
keras guna mendapatkan kenaikan dalam upah akan rendah
andaikata :
16. 1. Ekspektansi rendah-seseorang merasa bahwa ia tidak
mampu mencapai tingkat kinerja yang diperlukan
2. Instrumentalitas rendah- orang yang bersangkutan tidak
yakin bahwa tingkat tinggi kerja tugas akan
menyebabkan kenaikan dalam imbalan
3. Valensi rendah- orang yang bersangkutan kurang
menghargai kenaikan dalam imbalan
4. Setiap kombinasi dari ketiga macam kemungkinan
mungkin terjadi
17. SEBUAH MODEL TENTANG MOTIVASI YANG TERINTEGRASI
KINERJA = Sifat Individual x Upaya Kerja x Bantuan
Keorganisasian
Sifat-sifat
Upaya Kinerja
Bantuan
Sifat-sifat
Motivasi Upaya Kinerja
Bantuan
Imbalan yang Kinerja
Bergantung mempengaruhi dan
Pada kinerja kepuasan
18. MOTIVASI MELALUI PENETAPAN TUJUAN
Edwin Locke merumuskan sebuah tujuan sbb :
apa yang diupayakan pencapaiannya oleh seorang
individu, ia akan merupakan obyek atau tujuan suatu
kegiatan.
Model instruktif yang dikembangkan oleh Edwin Locke
disajikan pada gambar berikut :
19. MODEL EDWIN LOCKE , TENTANG PENETAPAN TUJUAN
Tujuan-
tujuan
memotivas
i individu
melalui
Mengarahkan perhatian
kita
Mengatur upaya kita
meningkatkan persistensi
kita
mendorong perkembangan
pencapaian tujuan strategi-
strategi atau rencana
kegiatan
Kinerja tugas
20. - Tujuan-tujuan sulit menyebabkan timbulnya kinerja lebih
tinggi
- Tujuan-tujuan spesifik yang sulit menyebabkan kinerja
lebih tinggi
- Umpan balik (feedback) memperbesar dampak tujuan-
tujuan spesifik yang sulit
- Tujuan-tunjuan partisipasif lebih superior dibandingkan
dengan tujuan-tujuan yang ditugaskan
21. TIGA MACAM LANGKAH POKOK DALAM MENGIMPLEMENTASI SEBUAH
PROGRAM PENETAPAN TUJUAN
Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3
Tetapkan tujuan
yang bersifat
khusus, sulit
tetapi yang
mampu dicapai
Sebaliknya untuk
menguantifikasi
tujuan-tujuan
dan menetapkan
batas waktu
penyelesaian
usahakan
penerimaan
tujuan dengan
jalan mendorong
partisipasi
selama proses
penetapan
tujuan
Bantulah
pencapaian
tujuan-tujuan
melalui pelatihan-
pelatihan dan
informasi tepat
Sediakan umpan
balik khusus
guna
memberitahukan
orang-orang
tentang hasil-
hasil yang
dicapai mereka