際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
MOTIVASI MELALUI KEADILAN (EQUITY),
EKSPEKTANSI, DAN PENETAPAN TUJUAN
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 8
1. Eko Cahyono Timur 11010010.P
2. Johansyah 10010095
3. Samsul Hakim 10010098
4. Reza Pratama 10010089.P
5. Wahyu Satia 10010066
MOTIVASI MELALUI KEADILAN (EQUITY),
EKSPEKTANSI, DAN PENETAPAN TUJUAN
MOTIVASI
PENETAPAN
TUJUAN
EKSPEKTANSI
KEADILAN
TEORI KEADILAN TENTANG MOTIVASI DARI
ADAM
Teori keadilan (equity theory) merupakan model
tentang motivasi yang menerangkan bagaimana
orang-orang berupaya mendapatkan kelayakan
(fairness) dan keadilan (justice) dalam
pertukaran-pertukaran sosial dalam hubungan-
hubungan memberi dan menerima.
HUBUNGAN PERTUKARAN INDIVIDU ORGANISASI
Adam menunjukkan ada dua macam komponen
primer, yang terlibat dalam pertukaran karyawan-
majikan, yakni masukan (inputs) dan hasil (outputs).
Input seorang karyawan untuk apa ia mengharapkan
suatu imbalan yang layak mencakup pendidikan,
pengalaman, keterampilan dan upaya. Pada sisi
hasil (outcome of the exchange) dari pertukaran
yang terjadi, organisasi yang bersangkutan
menyediakan hal-hal seperti imbalan (gaji atau
upah), tunjangan dan lain-lain. Masukan dan hasil
harus diketahui dan bersifat relevan.
SEJUMLAH FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN SEWAKTU ORANG
MEMBUAT PERBANDINGAN-PERBANDINGAN KEADILAN (EQUITY
COMPARISONS)
 Waktu
 Pendidikan/pelatihan
 Pengalaman
 Keterampilan
 Kreativitas
 Senioritas
 Loyalitas kepada organisasi
 Umur
 Sifat sifat kepribadian
 Penampilan pribadi
 Imbalan/bonus
 Aneka macam tunjangan
 Tugas menantang
 Kepastian pekerjaan
 Kemajuan dalam karier/promosi
 Simbol-simbol status
 Lingkungan kerja yang aman
 Peluang untun pengembangan
 Supervisi suportif
 Partisipasi dalam keputusan
penting
Masukan (inputs) Hasil (outcomes)
KETIDAKKONSISTENAN MASUKAN-HASIL MENIMBULKAN
KETIDAKADILAN POSITIF DAN NEGATIF, BERIKUT SEBUAH MODEL
DASAR TENTANG TEORI KEADILAN :
Hasil-hasil imbalan
yang diterima sendiri
(self)
Hasil-hasil imbalan
yang diterima dengan
pihak lain yang relevan
Ketidakadila
n yang
dipersepsi
Keadilan
yang
dipersepsi
Motivasi untuk
memperbaiki atau
mengurangi
ketidakadilan
Motivasi untuk
mempertahankan
hubungan-hubungan
keadilan yang berlaku
Perbandinga
n hasil
dengan
masukan
ROBERT VECCHIO MENGIDENTIFIKASI TIGA MACAM
KATEGORI POKOK HAL-HAL LAIN YANG RELEVAN
1. Lain (other) yaitu termasuk didalamnya pihak
referen lainnya didalam dan diluar organisasi
yang bersangkutan dan pihak-pihak referen
lainya pada pekerjaan yang serupa atau yang
berbeda
2. Sendiri (self) yanitu perbandingan diri sendiri
dengan berlangsungnya waktu dan terhadap
rasio ideal seseorang
3. Sistem (system) yaitu didasarkan atas
pertukaran-pertukaran antara seorang individu
dan organisasi yang bersangkutan
DINAMIKA KETIDAKADILAN NEGATIF DAN POSITIF
A. Situasi keadilan
sendiri (self) pihak lain (others)
Rp 2000 = Rp 2000 per jam Rp 4000 = Rp 2000 per jam
1 jam 2 jam
Hasil
masukan
Hasil
masukan
DINAMIKA KETIDAKADILAN NEGATIF DAN POSITIF
B. Ketidakadilan negatif
sendiri (self) pihak lain (others)
Rp 2000 = Rp 2000 per jam
1 jam Rp 3000 = Rp 3000 per jam
1 jam
Hasil
masukan
Hasil
masukan
DINAMIKA KETIDAKADILAN NEGATIF DAN POSITIF
C. Ketidakadilan positif
sendiri (self) pihak lain (others)
Rp 2000 = Rp 2000 per jam
Rp 3000 = Rp 3000 per jam 1 Jam
1 jam
Hasil
masukan
Hasil
masukan
REAKSI-REAKSI EMOSIONAL TERHADAP KETIDAKADILAN
Ketidakadilan negatif dam positif cenderung
menyebabkan timbulnya emosi yang berbeda-
beda. Perasaan marah seringkali terjadi apabila
individu beranggapan, bahwa mereka menerima
hasil kurang dari apa yang mereka harusnya
terima. Ketidakadilan positif cenderung
menimbulkan perasaan bersalah. Berikut
merupakan cara untuk mengurangi ketidakadilan
:
DELAPAN MACAM CARA UNTUK MENGURANGI
KETIDAKADILAN :
1. Orang yang bersangkutan dapat memperbesar masukan atau
inputnya
2. Orang yang bersangkutan dapat mengurangi masukannya
3. Orang dapat berupaya memperbesar hasil-hasil yang dicapainya
4. Orang dapat mengurangi hasil-hasil yang dicapainya
5. Tinggalkan tempat pekerjaan
6. Orang yang bersangkutan dapat mendistorsi secara psikologikal
masukan atau hasilnya
7. Orang yang bersangkutan dapat mendistorsi secara psikologikal
masukan-masukan atau hasil-hasil dari pihak lain
8. Laksanakanlah perubahan perbandingan dengan pihak lain
TEORI EKSPEKTANSI TENTANG MOTIVASI
Teori ekspektansi menyatakan bahwa orang-orang
termotivasi wuntuk berperilaku dengan cara-cara yang
menimbulkanekombinasi-kombinasi hasil yang
diekpektansi ksdan diinginkan (desired combinations of
expected poutcomes).
Dalam teori ekspektansi terkandung prinsip hedonisme .
Kita mengetahui bahwa manusia hedonistik cenderung
berupaya untuk memaksimasi kesenangan mereka dan
meminimasi perasaan sakit mereka.
TEORY EKSPEKTANSI DARI VIKTOR H. VROOM
Tiga macam konsep pokok ekspektansi menurut Vroom :
1. Ekspektansi
sebuah ekspektansi mewakili keyakinan seorang
individu, bahwa tingkat upaya tertentu akan diikuti oleh
tingkat kinerja tertentu
UPAYA EKSPEKTANSI KERJA
2. Instrumentalitas
merupakan sebuah persepsi bahwa hasil tertentu
tergantung pada pelaksanaan sebuah tingkat kinerja
khusus
KINERJA HASIL
3. VALENSI
VALENSI BERHUBUNGAN DENGAN NILAI POSITIF ATAU NEGATIF
YANG DIBERIKAN ORANG-ORANG KEPADA HAIL-HASIL . VALENSI
MENCERMINKAN REFERENSI PRIBADI
UPAYA KINERJA HASIL
EFEK MULTIPLIER DAN HASIL-HASIL BERGANDA
Vroom berpendapat bahwa motivasi (M), ekspektansi (E),
Instrumentalitas (I) dan valensi (V) berhubungan satu sama
lain melalui persamaan berikut :
M=E x I x V
Teory ekspektansi memprediksi, bahwa motivasi untuk bekerja
keras guna mendapatkan kenaikan dalam upah akan rendah
andaikata :
1. Ekspektansi rendah-seseorang merasa bahwa ia tidak
mampu mencapai tingkat kinerja yang diperlukan
2. Instrumentalitas rendah- orang yang bersangkutan tidak
yakin bahwa tingkat tinggi kerja tugas akan
menyebabkan kenaikan dalam imbalan
3. Valensi rendah- orang yang bersangkutan kurang
menghargai kenaikan dalam imbalan
4. Setiap kombinasi dari ketiga macam kemungkinan
mungkin terjadi
SEBUAH MODEL TENTANG MOTIVASI YANG TERINTEGRASI
KINERJA = Sifat Individual x Upaya Kerja x Bantuan
Keorganisasian
Sifat-sifat
Upaya Kinerja
Bantuan
Sifat-sifat
Motivasi Upaya Kinerja
Bantuan
Imbalan yang Kinerja
Bergantung mempengaruhi dan
Pada kinerja kepuasan
MOTIVASI MELALUI PENETAPAN TUJUAN
Edwin Locke merumuskan sebuah tujuan sbb :
apa yang diupayakan pencapaiannya oleh seorang
individu, ia akan merupakan obyek atau tujuan suatu
kegiatan.
Model instruktif yang dikembangkan oleh Edwin Locke
disajikan pada gambar berikut :
MODEL EDWIN LOCKE , TENTANG PENETAPAN TUJUAN
Tujuan-
tujuan
memotivas
i individu
melalui
Mengarahkan perhatian
kita
Mengatur upaya kita
meningkatkan persistensi
kita
mendorong perkembangan
pencapaian tujuan strategi-
strategi atau rencana
kegiatan
Kinerja tugas
- Tujuan-tujuan sulit menyebabkan timbulnya kinerja lebih
tinggi
- Tujuan-tujuan spesifik yang sulit menyebabkan kinerja
lebih tinggi
- Umpan balik (feedback) memperbesar dampak tujuan-
tujuan spesifik yang sulit
- Tujuan-tunjuan partisipasif lebih superior dibandingkan
dengan tujuan-tujuan yang ditugaskan
TIGA MACAM LANGKAH POKOK DALAM MENGIMPLEMENTASI SEBUAH
PROGRAM PENETAPAN TUJUAN
Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3
Tetapkan tujuan
yang bersifat
khusus, sulit
tetapi yang
mampu dicapai
Sebaliknya untuk
menguantifikasi
tujuan-tujuan
dan menetapkan
batas waktu
penyelesaian
usahakan
penerimaan
tujuan dengan
jalan mendorong
partisipasi
selama proses
penetapan
tujuan
Bantulah
pencapaian
tujuan-tujuan
melalui pelatihan-
pelatihan dan
informasi tepat
Sediakan umpan
balik khusus
guna
memberitahukan
orang-orang
tentang hasil-
hasil yang
dicapai mereka
Motivasi melalui keadilan (equity), ekspektansi,

More Related Content

Motivasi melalui keadilan (equity), ekspektansi,

  • 1. MOTIVASI MELALUI KEADILAN (EQUITY), EKSPEKTANSI, DAN PENETAPAN TUJUAN DISUSUN OLEH : KELOMPOK 8 1. Eko Cahyono Timur 11010010.P 2. Johansyah 10010095 3. Samsul Hakim 10010098 4. Reza Pratama 10010089.P 5. Wahyu Satia 10010066
  • 2. MOTIVASI MELALUI KEADILAN (EQUITY), EKSPEKTANSI, DAN PENETAPAN TUJUAN MOTIVASI PENETAPAN TUJUAN EKSPEKTANSI KEADILAN
  • 3. TEORI KEADILAN TENTANG MOTIVASI DARI ADAM Teori keadilan (equity theory) merupakan model tentang motivasi yang menerangkan bagaimana orang-orang berupaya mendapatkan kelayakan (fairness) dan keadilan (justice) dalam pertukaran-pertukaran sosial dalam hubungan- hubungan memberi dan menerima.
  • 4. HUBUNGAN PERTUKARAN INDIVIDU ORGANISASI Adam menunjukkan ada dua macam komponen primer, yang terlibat dalam pertukaran karyawan- majikan, yakni masukan (inputs) dan hasil (outputs). Input seorang karyawan untuk apa ia mengharapkan suatu imbalan yang layak mencakup pendidikan, pengalaman, keterampilan dan upaya. Pada sisi hasil (outcome of the exchange) dari pertukaran yang terjadi, organisasi yang bersangkutan menyediakan hal-hal seperti imbalan (gaji atau upah), tunjangan dan lain-lain. Masukan dan hasil harus diketahui dan bersifat relevan.
  • 5. SEJUMLAH FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN SEWAKTU ORANG MEMBUAT PERBANDINGAN-PERBANDINGAN KEADILAN (EQUITY COMPARISONS) Waktu Pendidikan/pelatihan Pengalaman Keterampilan Kreativitas Senioritas Loyalitas kepada organisasi Umur Sifat sifat kepribadian Penampilan pribadi Imbalan/bonus Aneka macam tunjangan Tugas menantang Kepastian pekerjaan Kemajuan dalam karier/promosi Simbol-simbol status Lingkungan kerja yang aman Peluang untun pengembangan Supervisi suportif Partisipasi dalam keputusan penting Masukan (inputs) Hasil (outcomes)
  • 6. KETIDAKKONSISTENAN MASUKAN-HASIL MENIMBULKAN KETIDAKADILAN POSITIF DAN NEGATIF, BERIKUT SEBUAH MODEL DASAR TENTANG TEORI KEADILAN : Hasil-hasil imbalan yang diterima sendiri (self) Hasil-hasil imbalan yang diterima dengan pihak lain yang relevan Ketidakadila n yang dipersepsi Keadilan yang dipersepsi Motivasi untuk memperbaiki atau mengurangi ketidakadilan Motivasi untuk mempertahankan hubungan-hubungan keadilan yang berlaku Perbandinga n hasil dengan masukan
  • 7. ROBERT VECCHIO MENGIDENTIFIKASI TIGA MACAM KATEGORI POKOK HAL-HAL LAIN YANG RELEVAN 1. Lain (other) yaitu termasuk didalamnya pihak referen lainnya didalam dan diluar organisasi yang bersangkutan dan pihak-pihak referen lainya pada pekerjaan yang serupa atau yang berbeda 2. Sendiri (self) yanitu perbandingan diri sendiri dengan berlangsungnya waktu dan terhadap rasio ideal seseorang 3. Sistem (system) yaitu didasarkan atas pertukaran-pertukaran antara seorang individu dan organisasi yang bersangkutan
  • 8. DINAMIKA KETIDAKADILAN NEGATIF DAN POSITIF A. Situasi keadilan sendiri (self) pihak lain (others) Rp 2000 = Rp 2000 per jam Rp 4000 = Rp 2000 per jam 1 jam 2 jam Hasil masukan Hasil masukan
  • 9. DINAMIKA KETIDAKADILAN NEGATIF DAN POSITIF B. Ketidakadilan negatif sendiri (self) pihak lain (others) Rp 2000 = Rp 2000 per jam 1 jam Rp 3000 = Rp 3000 per jam 1 jam Hasil masukan Hasil masukan
  • 10. DINAMIKA KETIDAKADILAN NEGATIF DAN POSITIF C. Ketidakadilan positif sendiri (self) pihak lain (others) Rp 2000 = Rp 2000 per jam Rp 3000 = Rp 3000 per jam 1 Jam 1 jam Hasil masukan Hasil masukan
  • 11. REAKSI-REAKSI EMOSIONAL TERHADAP KETIDAKADILAN Ketidakadilan negatif dam positif cenderung menyebabkan timbulnya emosi yang berbeda- beda. Perasaan marah seringkali terjadi apabila individu beranggapan, bahwa mereka menerima hasil kurang dari apa yang mereka harusnya terima. Ketidakadilan positif cenderung menimbulkan perasaan bersalah. Berikut merupakan cara untuk mengurangi ketidakadilan :
  • 12. DELAPAN MACAM CARA UNTUK MENGURANGI KETIDAKADILAN : 1. Orang yang bersangkutan dapat memperbesar masukan atau inputnya 2. Orang yang bersangkutan dapat mengurangi masukannya 3. Orang dapat berupaya memperbesar hasil-hasil yang dicapainya 4. Orang dapat mengurangi hasil-hasil yang dicapainya 5. Tinggalkan tempat pekerjaan 6. Orang yang bersangkutan dapat mendistorsi secara psikologikal masukan atau hasilnya 7. Orang yang bersangkutan dapat mendistorsi secara psikologikal masukan-masukan atau hasil-hasil dari pihak lain 8. Laksanakanlah perubahan perbandingan dengan pihak lain
  • 13. TEORI EKSPEKTANSI TENTANG MOTIVASI Teori ekspektansi menyatakan bahwa orang-orang termotivasi wuntuk berperilaku dengan cara-cara yang menimbulkanekombinasi-kombinasi hasil yang diekpektansi ksdan diinginkan (desired combinations of expected poutcomes). Dalam teori ekspektansi terkandung prinsip hedonisme . Kita mengetahui bahwa manusia hedonistik cenderung berupaya untuk memaksimasi kesenangan mereka dan meminimasi perasaan sakit mereka.
  • 14. TEORY EKSPEKTANSI DARI VIKTOR H. VROOM Tiga macam konsep pokok ekspektansi menurut Vroom : 1. Ekspektansi sebuah ekspektansi mewakili keyakinan seorang individu, bahwa tingkat upaya tertentu akan diikuti oleh tingkat kinerja tertentu UPAYA EKSPEKTANSI KERJA 2. Instrumentalitas merupakan sebuah persepsi bahwa hasil tertentu tergantung pada pelaksanaan sebuah tingkat kinerja khusus KINERJA HASIL
  • 15. 3. VALENSI VALENSI BERHUBUNGAN DENGAN NILAI POSITIF ATAU NEGATIF YANG DIBERIKAN ORANG-ORANG KEPADA HAIL-HASIL . VALENSI MENCERMINKAN REFERENSI PRIBADI UPAYA KINERJA HASIL EFEK MULTIPLIER DAN HASIL-HASIL BERGANDA Vroom berpendapat bahwa motivasi (M), ekspektansi (E), Instrumentalitas (I) dan valensi (V) berhubungan satu sama lain melalui persamaan berikut : M=E x I x V Teory ekspektansi memprediksi, bahwa motivasi untuk bekerja keras guna mendapatkan kenaikan dalam upah akan rendah andaikata :
  • 16. 1. Ekspektansi rendah-seseorang merasa bahwa ia tidak mampu mencapai tingkat kinerja yang diperlukan 2. Instrumentalitas rendah- orang yang bersangkutan tidak yakin bahwa tingkat tinggi kerja tugas akan menyebabkan kenaikan dalam imbalan 3. Valensi rendah- orang yang bersangkutan kurang menghargai kenaikan dalam imbalan 4. Setiap kombinasi dari ketiga macam kemungkinan mungkin terjadi
  • 17. SEBUAH MODEL TENTANG MOTIVASI YANG TERINTEGRASI KINERJA = Sifat Individual x Upaya Kerja x Bantuan Keorganisasian Sifat-sifat Upaya Kinerja Bantuan Sifat-sifat Motivasi Upaya Kinerja Bantuan Imbalan yang Kinerja Bergantung mempengaruhi dan Pada kinerja kepuasan
  • 18. MOTIVASI MELALUI PENETAPAN TUJUAN Edwin Locke merumuskan sebuah tujuan sbb : apa yang diupayakan pencapaiannya oleh seorang individu, ia akan merupakan obyek atau tujuan suatu kegiatan. Model instruktif yang dikembangkan oleh Edwin Locke disajikan pada gambar berikut :
  • 19. MODEL EDWIN LOCKE , TENTANG PENETAPAN TUJUAN Tujuan- tujuan memotivas i individu melalui Mengarahkan perhatian kita Mengatur upaya kita meningkatkan persistensi kita mendorong perkembangan pencapaian tujuan strategi- strategi atau rencana kegiatan Kinerja tugas
  • 20. - Tujuan-tujuan sulit menyebabkan timbulnya kinerja lebih tinggi - Tujuan-tujuan spesifik yang sulit menyebabkan kinerja lebih tinggi - Umpan balik (feedback) memperbesar dampak tujuan- tujuan spesifik yang sulit - Tujuan-tunjuan partisipasif lebih superior dibandingkan dengan tujuan-tujuan yang ditugaskan
  • 21. TIGA MACAM LANGKAH POKOK DALAM MENGIMPLEMENTASI SEBUAH PROGRAM PENETAPAN TUJUAN Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Tetapkan tujuan yang bersifat khusus, sulit tetapi yang mampu dicapai Sebaliknya untuk menguantifikasi tujuan-tujuan dan menetapkan batas waktu penyelesaian usahakan penerimaan tujuan dengan jalan mendorong partisipasi selama proses penetapan tujuan Bantulah pencapaian tujuan-tujuan melalui pelatihan- pelatihan dan informasi tepat Sediakan umpan balik khusus guna memberitahukan orang-orang tentang hasil- hasil yang dicapai mereka