2. Nama Kelompok :
Dimas Aprilianto Prabowo (06)
Iftitah Ardilah (11)
M Yusuf Arifin (18)
Monica Eka Anggraeni (20)
Rachma Sari Agustin (28)
3. A. Pentingnya Motivasi
Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan
sebagai daya penggerak yang ada didalam diri seseorang untuk
melakukan aktifitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu
tujuan. Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan
energi dalam diri seseorang yg ditandai dengan munculnya
feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya
tujuan.
Sebagai contoh, anak yang selalu memperhatikan
penjelasan guru adalah anak yang mempunyai motivasi, yaitu
motivasi intrinsik. Biasanya murid yang seperti itu rasa ingin
tahunya besar tentang materi yang diajarkan, dan gangguan
yang ada disekitarnya kurang dapat mempengaruhinya untuk
memecah perhatiannya, begitupun sebaliknya.
4. B. Motivasi Belajar Dan Pengaruhnya
Dalam dunia pendidikan, motivasi untuk belajar merupakan
salah satu hal yang penting. Tanpa motivasi, seseorang tentu tidak
akan mendapat proses belajar yang baik. Motivasi merupakan
langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik. Pembelajaran
dikatakan baik jika tujuan awal, umum, khusus tercapai.
Terkadang, motivasi belajar pula terpengaruh oleh beberapa
faktor yang dapat menurunkan motivasi belajar :
5. 1. Kehilangan harga diri
Pengaruh dari hilangnya harga diri sangat besar. Tanpa harga
diri, peserta didik orang dewasa berlaku sangat emosional dan
pasti menurunkan motivasi belajarnya. Penting bagi guru untuk
menyadari hal ini. Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak
menyinggung perasaan orang lain. Contohnya : jika seorang murid
orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer
kupingnya dan kakinya diangkat satu, niscaya ia tidak akan
respect lagi dengan guru itu.
6. 2. Ketidaknyamanan fisik
Fisik merupakan aspek fisiologis yang penting untuk
meningkatkan motuvasi belajar. Seorang peserta didik dewasa
biasanya selalu memperhatikan penampilan fisiknya. Jika fisiknya
tidak membuat ia nyaman, maka motivasi belajarpun akan
menurun. Contohnya : seorang yang mempunyai badan yyang
besar akan mengalami penurunan motivasi jika ia diminta untuk
lari sprint di lapangan.
7. 3. Frustasi
Seorang peserta didik yang memiliki masalah (problem) yang
tidak tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi. Peserta didik
seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya
yang sedang carut marut itu. Motivasi unutuk belajar akan
menurun sejalan dengan rasa frustasinya. Guru harus dapat
menyampingkan rasa frustasi peserta didiknya dengan menjadikan
proses pembelajaran yang menyenangkan.
8. 4. Teguran yang tidak dimengerti
Jika guru menegur dengan tanpa ia mengerti, peserta didik
orang dewasa itupun merasa bingung dan berprasangka macam-
macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi
belajar. Contohnya : guru yang kesal dengan peserta didiknya yang
terlambat mengacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta
didik tersebut. Peserta didik orang dewasa tentu bingung dan
berpikir apa yang salah dengannya/ dan ia berinisiatif untuk tidak
menghadiri kelas tersebut.
9. 5. Materi terlalu sulit atau mudah
Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan
pretest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik. Bagi peserta
didik mereka terlalu bosan dengan materi yang terlampau mudah
dan sangat frustasi dengan materi yang terlampau sulit. Keduanya
akan mempengaruhi motivasi peserta didik.
10. 6. Persaingan yang tidak sehat
Seorang peserta didik satu dengan yang lain tentu berbeda.
Kadang-kadang dalam ujian ada saja yang berbuat curang. Peserta
didik yang berbuat jujur merasa tidak adil kepada mereka yang
menyontek dan mendapatkan nilai bagus sementar dirinya
bersungguh-sungguh dalam belajar tapi nilainya standart saja. Hal
ini menyebabkan motivasi belajar menurun bahkan menjadikan
proses belajar mengajar tidak lagi kondusif.
12. Kesimpulan
Motivasi belajar sangatlah berperan penting dalam proses
belajar mengajar, motivasi bellajarlah yang menjadi faktor utama
keberhasilan atau kesuksesan dalam belajar karena sebagai
keseluruhan daya penggerak didalam diri peserta didik yang
menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah
kegiatan belajar, dan diharapkan tujuan peserta didik dapat terjadi.