ݺߣ

ݺߣShare a Scribd company logo
Tugas tanggal 07/09/2015
1. Fasilitas Insert symbols matriks dan intergal serta 𝑓𝑟𝑎𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛
a. (
3
5
6
7
8
5
6
7
3
) + (
3
6
7
4
1
1
2
3
3
)
b. ∫ (𝑥2
+ 5𝑥) 𝑑𝑥
2
0
c.√𝑥2 + 7𝑥
𝑑.
√3 + 𝑥
√6𝑥2 + 7
2. fasilitas format kolom
Dahulu kala di
daerah Teluk Pandak
terdapatlah sebuah padi
sebesar buah kelapa.
Masyarakat setempat tidak
pernah tahu dari mana
asalnya. Padi itu ditemukan
oleh seorang penduduk di
sekitar rumahnya. Padi yang
ditemukan itu bukanlah
padi lengkap dengan
batangnya, namun hanya
sebuah biji padi sebesar
kelapa lengkap dengan
cangkangnya. Penduduk
Teluk Pandak percaya
bahwa padi itu merupakan
titisan dari Dewi Sri. Mereka
seperti mendapatkan
berkah dengan turunnya
padi itu ke tempat mereka.
Saat musim tanam
tiba, masyarakat membawa
padi sebesar kelapa
tersebut ke sawah yang
akan ditanami. Setelah padi
di tanam, masyarakat
berkumpul untuk
melakukan doa bersama
agar padi yang ditanam
mendapat berkah dari
Tuhan. Sekelompok muda-
mudi membawakan tari
Dewi Sri. Tarian itu diiringi
oleh lagu yang bersyair doa
dan pujian kepada Tuhan.
Lagu itu mereka namakan
dengan Nandung. Kulit padi
mereka pukul-pukul sebagai
gendang pengiring tarian
Dewi Sri.
Waktu terus berjalan.
Musim panen pun tiba.
Masyarakat kembali
berkumpul dan bersama-
sama melakukan panen.
Panen pertama ini mereka
lakukan hanya untuk
sebagian kecil padi yang
akan digunakan untuk acara
makan bersama. Saat akan
menuai padi, mereka
menimang-nimang padi
titisan Dewi Sri itu sambil
melantunkan puji-pujian
kepada Tuhan atas
keberhasilan tanaman
mereka. Padi yang sudah
dituai kemudian diirik
dengan kaki. Setelah itu
padi dijemur. Setelah
menjadi beras, padi itu
dimasak dan
dipersiapkanlah sebuah
acara makan bersama.
Dalam acara itu padi
sebesar kelapa itu kembali
dibawa. Sebelum makan
mereka melagukan syair-
syair yang intinya adalah
syukuran, doa mohon
keberkahan, dan
keselamatan kepada Tuhan.
Acara makan pun selesai.
Keesokan harinya
masyarakat secara
bersama-sama memanen
seluruh padi.
Setelah seluruh
padi selesai dipanen,
tumbuhlah anak padi dari
bekas batang padi yang
tinggal. ini lebih kecil.
Mereka menamakan padi
yang lebih kecil itu dengan
Salibu. Padi itu ukurannya
lebih kecil dari ukuran padi
biasa. Salibu itu kemudian
di panen. Setelah
dipisahkan dari
cangkangnya, Salibu
kemudian digonseng dan
ditumbuk hingga berbentuk
emping. Proses
menggonseng hingga
menumbuk Salibu dilakukan
oleh muda-mudi dari sore
hingga malam hari. Selama
proses itu tidak jarang ada
muda-mudi yang akhirnya
berjodoh. Emping dari
Salibu kemudian dimakan
bersama-sama dalam acara
pernikahan muda-mudi
yang berjodoh itu.
3. fasilitas Shapes
4. Fasilitas Tabel
No. Nama Kelas Tunggangkan Buku
1. Dini Amanda XII IPA 1 Rp25.000,00
2. Dina Larasati XII IPA 2 Rp10.000,00
3. Dika Mahardika XII IPA 3 Rp15.000,00
4. Dendi Syahputra XII IPS 1 Rp30.000,00
5. Duwi Sekar Mimpi XII IPS 3 Rp15.000,00
Ms word pratik 2

More Related Content

Ms word pratik 2

  • 1. Tugas tanggal 07/09/2015 1. Fasilitas Insert symbols matriks dan intergal serta 𝑓𝑟𝑎𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 a. ( 3 5 6 7 8 5 6 7 3 ) + ( 3 6 7 4 1 1 2 3 3 ) b. ∫ (𝑥2 + 5𝑥) 𝑑𝑥 2 0 c.√𝑥2 + 7𝑥 𝑑. √3 + 𝑥 √6𝑥2 + 7 2. fasilitas format kolom Dahulu kala di daerah Teluk Pandak terdapatlah sebuah padi sebesar buah kelapa. Masyarakat setempat tidak pernah tahu dari mana asalnya. Padi itu ditemukan oleh seorang penduduk di sekitar rumahnya. Padi yang ditemukan itu bukanlah padi lengkap dengan batangnya, namun hanya sebuah biji padi sebesar kelapa lengkap dengan cangkangnya. Penduduk Teluk Pandak percaya bahwa padi itu merupakan titisan dari Dewi Sri. Mereka seperti mendapatkan berkah dengan turunnya padi itu ke tempat mereka. Saat musim tanam tiba, masyarakat membawa padi sebesar kelapa tersebut ke sawah yang akan ditanami. Setelah padi di tanam, masyarakat berkumpul untuk melakukan doa bersama agar padi yang ditanam mendapat berkah dari Tuhan. Sekelompok muda- mudi membawakan tari Dewi Sri. Tarian itu diiringi oleh lagu yang bersyair doa dan pujian kepada Tuhan. Lagu itu mereka namakan dengan Nandung. Kulit padi mereka pukul-pukul sebagai gendang pengiring tarian Dewi Sri. Waktu terus berjalan. Musim panen pun tiba. Masyarakat kembali berkumpul dan bersama- sama melakukan panen. Panen pertama ini mereka lakukan hanya untuk sebagian kecil padi yang akan digunakan untuk acara makan bersama. Saat akan menuai padi, mereka menimang-nimang padi titisan Dewi Sri itu sambil melantunkan puji-pujian kepada Tuhan atas keberhasilan tanaman mereka. Padi yang sudah dituai kemudian diirik dengan kaki. Setelah itu padi dijemur. Setelah menjadi beras, padi itu dimasak dan dipersiapkanlah sebuah acara makan bersama. Dalam acara itu padi sebesar kelapa itu kembali dibawa. Sebelum makan mereka melagukan syair- syair yang intinya adalah syukuran, doa mohon keberkahan, dan keselamatan kepada Tuhan. Acara makan pun selesai. Keesokan harinya masyarakat secara bersama-sama memanen seluruh padi. Setelah seluruh padi selesai dipanen, tumbuhlah anak padi dari bekas batang padi yang
  • 2. tinggal. ini lebih kecil. Mereka menamakan padi yang lebih kecil itu dengan Salibu. Padi itu ukurannya lebih kecil dari ukuran padi biasa. Salibu itu kemudian di panen. Setelah dipisahkan dari cangkangnya, Salibu kemudian digonseng dan ditumbuk hingga berbentuk emping. Proses menggonseng hingga menumbuk Salibu dilakukan oleh muda-mudi dari sore hingga malam hari. Selama proses itu tidak jarang ada muda-mudi yang akhirnya berjodoh. Emping dari Salibu kemudian dimakan bersama-sama dalam acara pernikahan muda-mudi yang berjodoh itu. 3. fasilitas Shapes 4. Fasilitas Tabel No. Nama Kelas Tunggangkan Buku 1. Dini Amanda XII IPA 1 Rp25.000,00 2. Dina Larasati XII IPA 2 Rp10.000,00 3. Dika Mahardika XII IPA 3 Rp15.000,00 4. Dendi Syahputra XII IPS 1 Rp30.000,00 5. Duwi Sekar Mimpi XII IPS 3 Rp15.000,00