1. MEDIA TAYANG
SPB 3.2
Pelaksanaan Pekerjaan
(Trial, Monitoring, Dan Pelaporan)
DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
KEMENTRIAN DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI
2017
Modul Pelatihan Pra Tugas Pendamping Desa
Teknik Infrastruktur
2. TUJUAN SESI
Setelah sesi ini peserta diharapkan dapat :
1
Menguraikan manfaat pemeriksaan untuk kegiatan
sarana prasarana;
2
Mampu mengimplementasikan langkah-langkah trial
dan manfaatnya
3
Mengisi Formulir Pemeriksaan jenis jenis
Infrastruktur;
4
Menyebutkan isi laporan akhir dan macam pelaporan
administrasi kegiatan sarana prasarana desa.
5. Definisi :
Uji coba/pelatihan
tata cara mengerjakan sesuatu
Latar Belakang perlunya trial :
Analisa RAB berdasarkan SNI
Trial Resmi
Pemerintah
ANALISA SNI RAB
PELAKSANAAN LAPANGAN
Sesuai kualitas dan
kuantitas
Trial Pra
pelaksanaan
6. TRIAL
Cara melaksanakan pekerjaan sesuai standar
teknis yang ditentukan
Metode pembelajaran bagi masyarakat untuk
terlibat aktif dalam pelaksanaan pembangunan
prasarana desa
Sebagai contoh pekerjaan yang benar sesuai
standar teknis, dan digunakan sebagai acuan
pelaksanaan pekerjaan seterusnya
7. Pekerjaan Seperti Apakah
yang Perlu Dilakukan Trial
Pekerjaan yang bisa dilaksanakan oleh
masyarakat secara padat karya
Setiap kegiatan pembangunan prasarana
wajib ada pekerjaan yang dilakukan dengan
model padat karya
8. Kapan dilakukan Trial
Trial dilakukan di awal pelaksanaan
Trial bisa dilakukan kembali pada
pertengahan pelaksanaan
Trial dilakukan kembali apabila pekerjaan
yang dilakukan oleh masyarakat dengan pola
padat karya sudah tidak sesuai lagi dengan
standard yang ditentukan
9. Manfaat Trial dalam Pengendalian
Pelaksanaan Prasarana
1. Pengendalian volume bahan material
2. Manajemen pengiriman lokasi bahan material
3. Manajemen waktu pengiriman bahan material
4. Manajemen pengerahan Tenaga Kerja
5. Kendali kualitas bahan
6. Kendali kualitas pekerjaan
7. Menguji produktifitas pekerja
10. Tata Cara Pelaksanaan Trial
1. Menyiapkan bahan yang sudah dihitung velumenya secara akurat
2. Menyiapkan lokasi yang sudah diketahui luasannya
3. Menyiapkan tenaga kerja sesuai kebutuhan dalam perencanaan
4. Tenaga yang akan melakukan trial adalah tenaga kerja yang akan ikut bekerja
5. Trial dilakukan pada item-item pekerjaan yang volumenya dinilai besar
6. Trial dilakukan sampai pekerjaan dinilai benar
7. Metode trial dilakukan berulang apabila dalam pelaksanaan masih terjadi
kesalahan dan penyimpangan
8. Hasil Trial diberi tanda dan digunakan sebagai tolok ukur penilaian pekerjaan
9. Pekerjaan yang menyimpang dari hasil trial dapat mengakibatkan dihentikan
sementara sampai dilakukan perbaikan
11. Tujuan :
Sebagai sarana transfer of knowledge
Sebagai sarana untuk menyamakan persepsi
antara Pendamping, tim monitoring, TPK, PLD,
KPMD dan masyarakat
Sebagai alat untuk pengendalian kualitas dan
kuantitas
sebagai peringatan dini.
Sebagai media perlindungan Fasilitator
12. Tahapan dalam trial:
1. Persiapan :
Kuasai analisa SNI yang digunakan, baik bahan dan tenaga
Kuasai kaidah alat bantu yang digunakan
Kuasai tentang Bahan Bangunan yang digunakan
Kuasai gambar rencana
Kuasai distribusi bahan, alat, dan tenaga
2. Pelaksanaan :
Kuasai metode pelaksanaan pekerjaan
3. Evaluasi hasil (Kualitas dan kuantitas) :
Bandingkan antara hasil di lapangan dengan versi analisa
SNI yang digunakan. Jika memungkinkan ada pengujian
kualitas.
14. Definisi :Uji coba/pelatihan tata cara
mengerjakan sesuatu
Tujuan :
Sebagai alat untuk pengendalian kualitas dan
kuantitas sebagai peringatan dini.
Sebagai sarana untuk menyamakan persepsi antara
tim monitoring, TPK dan masyarakat
Sebagai sarana transfer of knowledge
15. Hal-hal yang penting dalam pelaksanaan
TRIAL :
Lokasi
Bahan
Alat
Tenaga kerja
Metode pelaksanaan dan spesifikasi Teknis
Jadwal pelaksanaan Trial
Pelatih dan peserta
Evaluasi hasil pelaksanaan Trial
Dokumentasinya :
Foto kegiatan trial sesuai dengan tahapan pekerja
16. Diskusi Kelompok
Identifikasi pekerjaan dari beberapa prasarana yang bisa
dikerjakan oleh masyarakat dengan model padat karya
Susunlah metode pelaksanaan trial lapangan
Setiap kelompok beranggotakan 5 7 orang
Masing-masing kelompok membuat rumusan hasil diskusi.
Salah satu wakil kelompok mempresentasikan hasil rumusan
diskusi.
Kelompok yang tidak mempresentasikan menanggapi ,
mengoreksi dan juga melengkapi
17. Matrik Diskusi
Jenis Prasarana Item Pekerjaan
yang dapat
dilaksanakan
dengan Padat
Karya
Langkah-langkah
pelaksanaanya
(metode
kerjanya)
Kapan
dilaksanakan
20. Tahap Persiapan:
1. Kuasai analisa SNI-nya
Rabat beton (1:3:5) :
per 6 m3
Bahan :
Semen 40 kg = 40 sak
Pasir beton = 3 m3
Split 2/3 = 5 m3
Tenaga :
Pekerja = 12 hok
Tukang = 2 hok
Mandor = 1 hok
Satuan tidak
sebanding
Jumlah & perbansingan
tenaga yg
diperhitungkanv
6 jam kerja ( 5 jam
efektif )
Semen sebagai bahan
pengikat (Agregat
terlalu halus, tidak
mempengaruhi volume)
21. Tahap Persiapan:
2. Kuasai alat bantu yg digunakan
A. Dolag /alat takar.
Buat sesuai perhitungan SNI yg ada:
Semen 40 kg = 1 sak (Satuan
termudah dilapangan)
Pasir beton = 3/40 = 0.075 m3
= 0.075 / 3 bagian
= 0.025 m3
22. Tahap Persiapan:
Ukuran dolag harus presisi untuk 0.025 m3
Cara membuat dolagnya ( PxLxT ):
Asumsi, Lebar : 0.4 m, Tinggi: 0.2 m
Maka Panjang = 0.025 / (0.4x0.2)
= 0.3125 m
Jadi ukuran lengkap dolag :
0.4 x 0.2 x 0.3125 m
Untuk pasir : 3 x takaran
Untuk Split : 5 x takaran
23. Tahap Persiapan:
B. Stone Mixer
Kapasitas produksi 1 x molen
= (3+ 5) x 0.025 = 8 x 0.025 m3 = 0.2 m3
Volume produksi ini dijadikan acuan untuk :
1. target volume terpasang di lapangan
tercapai / tidak
2. Perhitungan tiap jam harus berapa kali
proses.
= 6 m3 / 0.2 m3 = 30 x adonan
= 30 / 5 jam = 6 x adonan per jam
( 10 menit per proses )
24. Tahap Persiapan:
3. Kuasai Bahan baku yang digunakan.
Split 2/3 = split yang lolos ayakan ukuran 2 x 3
cm. (Dilapangan biasanya
dibahasakan split 遜 )
Semen harus yang seukuran 40 kg, karena:
1. Kualitasnya PC
2. Memudahkan pelaksanaan, karena volume
yang mencukupi untuk 1 kali molen,
idealnya adalah 0.2 m3. Jika dengan
menggunakan 50 kg, total volume bagi
molen terlalu besar dan berat.
Air harus bersih
25. Tahap Persiapan:
4. Kuasai gambar rencana.
Ini erat kaitannya dengan pemasangan bowplank.
Pemasangannya disesuaikan dengan target
produksi yang ingin dicapai, agar :
1. Efisiensi bahan
2. Pengaturan tenaga
3. Kontrol target produksi
Misalnya :
Target 1 hari 6 m3, maka jika ukuran rabat
direncanakan 0.85 x 0.12, maka panjang bowplank
terpasang siap cor per harinya harus
= 6 / (0.85 x 0.12 )
= 58.8 m = 59 m
26. Tahap Persiapan:
5. Kuasai distribusi Bahan, Alat dan Tenaga.
Karena Trial SNI adalah dalam kondisi yang
sempurna, maka jadikan kondisi lapangan
dalam pelaksanaan :
Drop material sesuai kebutuhan
lapangan ( Jarak droping )
Pergeseran stone molen seefisien
mungkin
Pengaturan tenaga seefisien mungkin
27. Tahap Pelaksanaan:
Kuasai Metode pelaksanaan.
Pastikan :
1. Bouplank dan deletasi terpasang
2. Dolag sudah jadi
3. Molen sudah siap
4. Campuran dari agregat terkecil ke terbesar
Air Semen Pasir Split
5. Faktor air semen di test menggunakan kerucut
abraham.
Dimana tnggi jatuh ideal adalah 2.5 s/d 4 cm
28. Tahap Evaluasi
Cek hasil trial terhadap :
1. Kualitas ( Dengan membuat sampel
beton ukuran 20 x 20 x 20 cm )
2. Kuantitas ( Dengan menghitung
volume terpasang, bahan terpakai,
dan tenaga digunakan )