Kebijakan Muatan Informatika di Satuan Pendidikan-1.pdfwahYuni214589
油
1. Dokumen tersebut membahas kebijakan muatan informatika pada satuan pendidikan yang meliputi latar belakang, landasan hukum, teori, dan adaptasi TIK serta informatika pada berbagai jenjang pendidikan.
2. Implementasi muatan informatika dijelaskan meliputi prinsip, peran instansi terkait, dan strategi pelaksanaan di SD, SMP, dan SMA."
Laporan ini membahas penyusunan kurikulum Program Studi Teknik Informatika Universitas Lampung. Terdapat penjelasan tentang profil program studi, visi, misi, tujuan, sasaran, dan struktur kurikulum. Capaian pembelajaran yang diharapkan sesuai dengan KKNI level 6 untuk sarjana. Termasuk didalamnya adalah sikap, pengetahuan, kompetensi umum dan kompetensi inti yang berfokus pada pengembangan perangkat lun
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang tahap kemahiran ICT pelajar semester 5 dan 6 program Sarjana Muda Pendidikan Ekonomi di Universiti Pendidikan Sultan Idris.
2. Kajian ini bertujuan untuk mengenal pasti tahap latihan ICT, kekerapan menggunakan peralatan ICT, dan kesesuaian subjek ICT yang diajar.
3. Kajian ini membatasi ruang lingkupnya pada 36 or
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang tahap kemahiran ICT pelajar semester 5 dan 6 program Sarjana Muda Pendidikan Ekonomi di Universiti Pendidikan Sultan Idris.
2. Kajian ini bertujuan untuk mengenal pasti tahap latihan ICT, kekerapan menggunakan peralatan ICT, dan kesesuaian subjek ICT yang diajar.
3. Kajian ini membatasi ruang lingkupnya pada 36 or
Perangkat pembelajaran Informatika kelas 9 Genap.pdfMukhamad Fathoni
油
Satu di antara kompetensi yang harus dimiliki oleh guru adalah kompetensi pedagogik yang salah satu indikatornya adalah merencanakan pembelajaran. Kurikulum Merdeka juga menuntut guru untuk menyusun perencanaan pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan kearifan lokal sekolah/madrasah masing-masing. Komponen baru dalam Kurikulum Merdeka adalah keberadaan Modul Pembelajaran untuk memandu guru dan peserta didik melaksanakan pembelajaran.
Dokumen ini membincangkan kurikulum standard sekolah rendah untuk mata pelajaran Teknologi Maklumat dan Komunikasi (TMK) tahun empat, yang meliputi lima modul utama iaitu Dunia Komputer, Eksplorasi Multimedia, Sistem Rangkaian dan Dunia Internet, Dunia Pangkalan Data, dan Pengaturcaraan."
Dokumen ini membincangkan kurikulum standard sekolah rendah untuk mata pelajaran Teknologi Maklumat dan Komunikasi (TMK) tahun empat, yang meliputi lima modul utama iaitu Dunia Komputer, Eksplorasi Multimedia, Sistem Rangkaian dan Dunia Internet, Dunia Pangkalan Data, dan Pengaturcaraan."
Dokumen ini membincangkan kurikulum standard sekolah rendah untuk mata pelajaran Teknologi Maklumat dan Komunikasi (TMK) tahun empat, yang meliputi lima modul utama iaitu Dunia Komputer, Eksplorasi Multimedia, Sistem Rangkaian dan Dunia Internet, Dunia Pangkalan Data, dan Pengaturcaraan."
Penerapan e government di kemdikbud 280312 rev (4 b)Guru Online
油
Dokumen tersebut membahas penerapan e-government di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Terdapat informasi mengenai dimensi kebijakan, kelembagaan, infrastruktur, aplikasi, dan perencanaan terkait penerapan e-government.
Dokumen ini membahas kurikulum standard teknologi maklumat dan komunikasi untuk tahun empat sekolah rendah di Malaysia. Ia menjelaskan tujuan, objektif, dan fokus kurikulum serta modul-modul yang diajarkan seperti dunia komputer, multimedia, sistem rangkaian, pangkalan data, dan pengaturcaraan. Dokumen ini juga membahas pendekatan dan strategi pengajaran serta pentaksiran yang digunakan.
Dokumen standard kurikulum dan pentaksiran tmk tahun 4shukrie ahmad
油
Dokumen ini membahas kurikulum Teknologi Maklumat dan Komunikasi (TMK) untuk tingkat empat sekolah dasar di Malaysia. Ia menjelaskan tujuan, objektif, fokus, dan konten standar kurikulum TMK untuk mempersiapkan siswa dengan pengetahuan dan keterampilan TMK yang dibutuhkan. Kurikulum TMK terdiri dari lima modul yaitu Dunia Komputer, Eksplorasi Multimedia, Sistem Jaringan dan Internet, Dunia
Makalah ini membahas tentang pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam mendukung pendidikan Indonesia. TIK diyakini dapat membantu menyelesaikan permasalahan pendidikan seperti akses, kualitas, dan relevansi. Pemanfaatan TIK dalam pendidikan perlu diatur dengan kebijakan dan standarisasi mutu agar efektif. Pembelajaran berbasis TIK dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung dengan
Makalah ini membahas tentang pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam mendukung pendidikan Indonesia. TIK diyakini dapat membantu menyelesaikan permasalahan pendidikan seperti akses, kualitas, dan relevansi. Pemanfaatan TIK dalam pendidikan perlu diatur dengan kebijakan dan standarisasi mutu agar efektif. Pembelajaran berbasis TIK dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung dengan
Makalah ini membahas tentang pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam mendukung pendidikan Indonesia. TIK diyakini dapat membantu menyelesaikan permasalahan pendidikan seperti akses, kualitas, dan relevansi. Pemanfaatan TIK dalam pendidikan perlu diatur dengan kebijakan dan standarisasi mutu agar proses dan hasil pembelajarannya efektif. Pembelajaran berbasis TIK dapat dilakukan secara langsung
Makalah ini membahas tentang pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam mendukung pendidikan Indonesia. TIK diyakini dapat membantu menyelesaikan permasalahan pendidikan seperti akses, kualitas, dan relevansi. Pemanfaatan TIK dalam pendidikan perlu diatur dengan kebijakan dan standarisasi mutu agar efektif. Pembelajaran berbasis TIK dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung dengan
Dokumen ini membincangkan kurikulum standard sekolah rendah untuk mata pelajaran Teknologi Maklumat dan Komunikasi (TMK) tahun empat, yang meliputi lima modul utama iaitu Dunia Komputer, Eksplorasi Multimedia, Sistem Rangkaian dan Dunia Internet, Dunia Pangkalan Data, dan Pengaturcaraan."
Dokumen ini membincangkan kurikulum standard sekolah rendah untuk mata pelajaran Teknologi Maklumat dan Komunikasi (TMK) tahun empat, yang meliputi lima modul utama iaitu Dunia Komputer, Eksplorasi Multimedia, Sistem Rangkaian dan Dunia Internet, Dunia Pangkalan Data, dan Pengaturcaraan."
Penerapan e government di kemdikbud 280312 rev (4 b)Guru Online
油
Dokumen tersebut membahas penerapan e-government di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Terdapat informasi mengenai dimensi kebijakan, kelembagaan, infrastruktur, aplikasi, dan perencanaan terkait penerapan e-government.
Dokumen ini membahas kurikulum standard teknologi maklumat dan komunikasi untuk tahun empat sekolah rendah di Malaysia. Ia menjelaskan tujuan, objektif, dan fokus kurikulum serta modul-modul yang diajarkan seperti dunia komputer, multimedia, sistem rangkaian, pangkalan data, dan pengaturcaraan. Dokumen ini juga membahas pendekatan dan strategi pengajaran serta pentaksiran yang digunakan.
Dokumen standard kurikulum dan pentaksiran tmk tahun 4shukrie ahmad
油
Dokumen ini membahas kurikulum Teknologi Maklumat dan Komunikasi (TMK) untuk tingkat empat sekolah dasar di Malaysia. Ia menjelaskan tujuan, objektif, fokus, dan konten standar kurikulum TMK untuk mempersiapkan siswa dengan pengetahuan dan keterampilan TMK yang dibutuhkan. Kurikulum TMK terdiri dari lima modul yaitu Dunia Komputer, Eksplorasi Multimedia, Sistem Jaringan dan Internet, Dunia
Makalah ini membahas tentang pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam mendukung pendidikan Indonesia. TIK diyakini dapat membantu menyelesaikan permasalahan pendidikan seperti akses, kualitas, dan relevansi. Pemanfaatan TIK dalam pendidikan perlu diatur dengan kebijakan dan standarisasi mutu agar efektif. Pembelajaran berbasis TIK dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung dengan
Makalah ini membahas tentang pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam mendukung pendidikan Indonesia. TIK diyakini dapat membantu menyelesaikan permasalahan pendidikan seperti akses, kualitas, dan relevansi. Pemanfaatan TIK dalam pendidikan perlu diatur dengan kebijakan dan standarisasi mutu agar efektif. Pembelajaran berbasis TIK dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung dengan
Makalah ini membahas tentang pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam mendukung pendidikan Indonesia. TIK diyakini dapat membantu menyelesaikan permasalahan pendidikan seperti akses, kualitas, dan relevansi. Pemanfaatan TIK dalam pendidikan perlu diatur dengan kebijakan dan standarisasi mutu agar proses dan hasil pembelajarannya efektif. Pembelajaran berbasis TIK dapat dilakukan secara langsung
Makalah ini membahas tentang pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam mendukung pendidikan Indonesia. TIK diyakini dapat membantu menyelesaikan permasalahan pendidikan seperti akses, kualitas, dan relevansi. Pemanfaatan TIK dalam pendidikan perlu diatur dengan kebijakan dan standarisasi mutu agar efektif. Pembelajaran berbasis TIK dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung dengan
Microsoft Office adalah paket perangkat lunak kantor yang berisi aplikasi pengolah kata, lembar kerja, presentasi, dan manajemen proyek. Aplikasi utama meliputi Microsoft Word, Excel, PowerPoint, dan Project, yang memungkinkan pengguna untuk membuat dokumen, laporan keuangan, presentasi, dan merencanakan proyek.
Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dengan alat ukur dan nilainya dapat dinyatakan dengan angka. Terdapat besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok tidak diturunkan dari besaran lain dan meliputi panjang, massa, waktu, suhu, dan lainnya. Besaran turunan diturunkan dari besaran pokok seperti luas, volume, kecepatan dan lainnya. Pengukuran besaran dilakukan dengan alat
Dokumen ini berisi kontrak materi seni budaya untuk kelas 7 yang mencakup 4 aspek seni budaya yaitu seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater. Pada seni rupa akan dipelajari menggambar flora, fauna, dan benda alam, menggambar ragam hias, serta menerapkan ragam hias pada bahan tekstil.
Ekosistem merupakan kesatuan dinamis antara mahluk hidup dan lingkungan abiotik yang saling berinteraksi. Terdapat berbagai komponen ekosistem seperti produsen, konsumen, dan dekomposer yang memiliki peran penting dalam rantai makanan. Ekosistem di bumi sangat beragam dan saling terkait membentuk jaringan kompleks biosfer bumi.
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information SystemAinul Yaqin
油
Penelitian mengenai "Analisis Model Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Pendukung Keputusan dalam Lingkungan Bisnis Dinamis" menyoroti bagaimana teknologi Decision Support Systems (DSS) berperan dalam mendukung pengambilan keputusan yang efektif di lingkungan bisnis yang berubah cepat. Dengan memanfaatkan teknik pemodelan dan analisis, DSS dapat membantu organisasi mengidentifikasi peluang serta mengelola risiko secara lebih optimal. Sementara itu, "Analisis Peran Sistem Pendukung Keputusan dalam Pengelolaan Risiko dan Perencanaan Strategis Perusahaan" meneliti bagaimana DSS berkontribusi dalam mengelola ketidakpastian bisnis melalui pendekatan berbasis data.
Dalam ranah Business Intelligence, penelitian "Pemanfaatan Business Intelligence untuk Menganalisis Perilaku Konsumen dalam Industri E-Commerce" membahas bagaimana BI digunakan untuk memahami pola belanja konsumen, memungkinkan personalisasi layanan, serta meningkatkan retensi pelanggan. Selain itu, "Integrasi Business Intelligence dan Machine Learning dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional Perusahaan" mengeksplorasi sinergi antara BI dan Machine Learning dalam mengoptimalkan pengambilan keputusan berbasis prediksi dan otomatisasi.
Di sektor industri manufaktur, penelitian "Peran Algoritma Genetik dalam Optimasi Pengambilan Keputusan pada Industri Manufaktur" menyoroti bagaimana Genetic Algorithm digunakan untuk mengoptimalkan produksi, mengurangi biaya operasional, serta meningkatkan efisiensi rantai pasok. Sejalan dengan itu, penelitian "Analisis Efektivitas Artificial Neural Networks dalam Prediksi Risiko Kredit Perbankan" mengevaluasi penggunaan Artificial Neural Networks (ANN) dalam memitigasi risiko kredit melalui model prediksi yang lebih akurat dibandingkan metode tradisional.
Dalam ranah kolaborasi organisasi dan manajemen pengetahuan, penelitian "Analisis Efektivitas Group Support Systems dalam Meningkatkan Kolaborasi dan Pengambilan Keputusan Organisasi" membahas bagaimana teknologi Group Support Systems (GSS) dapat meningkatkan efektivitas kerja tim dan proses pengambilan keputusan bersama. Selain itu, "Analisis Faktor Keberhasilan Knowledge Management System dalam Organisasi Berbasis Teknologi" berfokus pada faktor-faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan implementasi Knowledge Management Systems (KMS) dalam organisasi berbasis teknologi, termasuk peran budaya organisasi, adopsi teknologi, dan keterlibatan pengguna.
Pada bidang kecerdasan buatan dan sistem pendukung keputusan berbasis AI, penelitian "Evaluasi Kinerja Sistem Pakar dalam Mendukung Pengambilan Keputusan di Sektor Keuangan" mengeksplorasi efektivitas sistem pakar dalam meningkatkan keakuratan keputusan finansial, sementara "Implementasi Intelligent Agents dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional pada E-Commerce" membahas bagaimana agen cerdas dapat mengotomatisasi proses bisnis, meningkatkan pengalaman pelanggan, serta mempercepat pengambilan keputusan strategis.
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...Kanaidi ken
油
bagi Para Karyawan *PT. Tri Hasta Karya (Cilacap)* yang diselenbggarakan di *Hotel H! Senen - Jakarta*, 24-25 Februari 2025.
-----------
Narasumber/ Pemateri Training: Kanaidi, SE., M.Si., cSAP., CBCM
HP/Wa Kanaidi: 0812 2353 284,
e-mail : kanaidi63@gmail.com
----------------------------------------
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan IndonesiaDadang Solihin
油
Tujuan penyusunan naskah masukan untuk peta jalan strategis keangkasaan Indonesia ini adalah untuk meningkatkan kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia dalam rangka memperkuat Ketahanan Nasional dan Visi Indonesia Emas 2045.
3. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Latar Belakang
1. Kemampuan Abad 21
2. Menghasilkan karya-karya produk TIK yang
dilandasi ilmu informatika
3. Negara maju mulai memasukkan aspek
keilmuan Informatika ke sekolah sejak usia
dini [Ref. CSTA dan K12.org].
4. Informatika menjadi salah satu muatan wajib
sejajar dengan STEM.
5. Tidak semua lulusan SMA akan berprofesi di
bidang informatika yang berlandaskan
keilmuan, dibandingkan dengan TIK sebagai
penunjang.
4. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Landasan Hukum
1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 67 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Kerangka Dasar Dan
Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2014
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah yang telah diubah dengan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 35
Tahun 2018.
5. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Landasan Hukum
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah yang telah
diubah oleh Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2018.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti
dan Kompetensi DasarPelajaran Pada Kurikulum
2013Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
yang telah diubah oleh Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun
2018.
6. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Struktur Kurikulum SD/MI
Lampiran Permendikbud No.57 Tahun 2014
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU PER MINGGU
I II III IV V VI
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran 5 5 6 5 5 5
3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4. Matematika 5 6 6 6 6 6
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B (Umum)
1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4 4 4
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 4 4 4 4 4 4
Jumlah jam pelajaran per minggu 30 32 34 36 36 36
7. Struktur Kurikulum SMP Permendikbud No.35 tahun 2018
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU PER MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Matematika 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B (Umum)
1. Seni Budaya 3 3 3
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 3
3. Prakarya dan/atau Informatika 2 2 2
Jumlah jam pelajaran per minggu 38 38 38
8. Struktur Kurikulum SMA Permendikbud No.36 tahun 2018
MATA PELAJARAN
KELAS
X XI XII
I. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
II. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
III. Peminatan Bahasa dan Budaya
1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
3
Bahasa dan Sastra Asing Lain (Arab, Mandarin, Jepang, Korea, Jerman,
Perancis)
3 4 4
4 Antropologi 3 4 4
Mata pelajaran Pilihan
Lintas minat dan/atau Pendalaman minat dan/atau Informatika 6 atau 9 4 atau 8 4 atau 8
9. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
sebagai mata pelajaran pilihan
X XI XII
3 jp 4 jp 4 jp
sebagai mata pelajaran pilihan
VII VIII IX
2 jp 2 jp 2 jp
sebagai alat pembelajaran berbasis TIK,
muatan lokal, atau
kegiatan ekstrakurikuler
Kebijakan Pemerintah
10. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Muatan Informatika
Secara keseluruhan, cakupan informatika mulai dari PAUD,
SD, SMP, dan SMA adalah sebagai berikut:
1. Teknologi Informasi dan Komunikasi/TIK (perangkat keras
dan lunak)
2. Computational Thinking/CT (pola pikir komputasi)
3. Computing Engineering/CE (sistem komputer)
4. Network & Internet/NW (jaringan & internet)
5. Data Analysis/DAS (analisis data)
6. Algorithm & Programming/AP (algoritma dan pemrograman)
7. Social of Computing/SOC/(dampak sosial dari penggunaan
komputer)
11. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Muatan / Mata Pelajaran Informatika
v
TIK
: Informatika
CT : Computational Thinking
TIK : Teknologi Informasi dan Komunikasi
: Body of Knowledge Informatika
TK : Teknik Komputer
JK : Jaringan Komputer
AD : Analisis Data
AP : Algoritma dan Pemrograman
DSI : Dampak Sosial Informatika
: Praktik Lintas Bidang
PLB : Praktik Lintas Bidang
BL : Bidang Lain
BL
AP
TK
JK
AD
PLB
DSI
CT
14. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Tingkat Kelas TIK BK TK JKI AD AP DSI PLB
SD/MI
I - - - -
II - - - -
III
IV -
V -
VI -
SMP/MTs
VII - -
VIII - - -
IX -
SMA/MA
X
XI -
XII - - - -
TIK: Teknologi Informasi dan
Komunikasi
BK: Berpikir Komputasional
TK: Teknik Komputer
JKI: Jaringan
Komputer/Internet
AD: Analisis Data
AP: Algoritma dan
Pemrograman
DSI: Dampak Sosial
Informatika
PLB: Praktik Lintas Bidang
Kurikulum
16. 1 Demokratis, berkeadilan
serta tidak diskriminatif
Prinsip
Implementasi
2
Berorientasi pada pembudayaan,
pemberdayaan, pembentukan
watak dan kepribadian, serta
kecakapan hidup
3
Memberikan keteladanan,
membangun kemauan, dan
mengembangkan kreativitas
siswa dalam proses
pembelajaran
4
Mengembangkan
budaya literasi
6
Mengikuti
perkembangan
teknologi informasi yang
tersedia disekitarnya
5 Mengikuti semua
peraturan yang berlaku
Prinsip Implementasi
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
17. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 1
2
3
Sekolah mengembangkan
unit pembelajaran, silabus,
dan RPP berdasarkan
karakteristik sekolah dengan
mengacu pada model yang
telah ada.
1
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan menyiapkan
instrumen evaluasi diri, model
silabus, model RPP, dan model
unit pembelajaran.
Dinas pendidikan
menyelenggarakan
sosialisasi dan koordinasi
terkait kebijakan
Muatan/Mapel Informatika
Peran dan Fungsi Instansi
19. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Strategi Implementasi
Kondisi Strategi Implikasi
Sekolah hanya
melayani Mata
Pelajaran
Prakarya saja
atau Mata
Pelajaran
Informatika saja.
Sekolah memutuskan 4 rombel (VII
A, VII B, VII C, dan VII D) seluruhnya
Mata Pelajaran Prakarya, maka Mata
Pelajaran Informatika tidak
diajarkan, atau
Sekolah memutuskan 4 rombel (VII
A, VII B, VII C, dan VII D) seluruhnya
Mata Pelajaran Informatika, maka
Mata Pelajaran Prakarya tidak
diajarkan.
Sekolah dapat
melakukan
pergantian pilihan
mata pelajaran
pada semester
berikutnya, atau
pada tahun
pelajaran
berikutnya.
Sekolah mampu
melayani:
2 rombel
Informatika dan
2 rombel
prakarya
Sekolah memutuskan 2 rombel (VII
A dan VII B) Mata Pelajaran
Informatika dan 2 rombel (VII C dan
VII D) Mata Pelajaran Prakarya.
Sekolah dapat
melakukan
pergantian pilihan
mata pelajaran
pada semester
berikutnya, atau
pada tahun
pelajaran
berikutnya.
SD/MI
Implementasi sebagai alat pembelajaran yang
diintegrasikan pada tema-tema, diajarkan secara
terstruktur pada Muatan Lokal dan/atau menjadi salah
satu program pada Kegiatan Ekstrakurikuler sesuai
dengan kaidah Kurikulum 2013.
SMP/MTs
Implementasi sebagai alat pembelajaran dan diajarkan
secara terstruktur pada Mata Pelajaran Informatika
sebagai mata pelajaran pilihan.
SMA/MA
Implementasi sebagai alat pembelajaran dan diajarkan
secara terstruktur pada Mata Pelajaran Informatika
sebagai mata pelajaran pilihan. SMA dapat
menggunakan kurikulum Informatika untuk SMP jika
belum mendapatkan Informatika di SMP.
20. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Kompetensi Guru adalah penguasaan guru terhadap materi
(1) berpikir komputasi; (2) disiplin ilmu informatika
yang terdiri atas lima bidang pengetahuan, yaitu:
Teknik Komputer (TK), Jaringan Komputer/Internet
(JKI), Analisis Data (AD), Algoritma dan
Pemrograman (AP), dan dampak sosial Informatika
(DSI); dan (3) Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK).
Kompetensi Guru
21. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Kualifikasi Guru
KUALIFIKASI IMPLIKASI
1. Guru yang memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau
diploma empat (D-IV) dalam bidang komputasi dan memiliki
sertifikat guru dalam bidang TIK.
dapat memberikan
bimbingan TIK
atau
dapat mengajar Mata
Pelajaran Informatika
berdasarkan
ketetapan dengan
kewajiban
mendapatkan
sertifikat Guru
Informatika
2. Guru yang tidak memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1)
atau diploma empat (D-IV) dalam bidang komputasi tetapi
memiliki sertifikat guru dalam bidang TIK yang diperoleh
sebelum tahun 2015.
3. Guru yang memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau
diploma empat (D-IV) dalam bidang komputasi tapi belum
memiliki sertifikat Guru Informatika.
Kualifikasi Akademik Guru Informatika dan Implikasi
Kewenangan Sekolah
22. KATEGORISASI SEKOLAH BERDASARKAN SARANA/PRASARANA
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
1. Sarana/prasarana Level 1 (SP-1)
Pada level ini, sarana/prasarana yang dimiliki sekolah tidak lengkap, artinya belum tersedia
laboratorium komputer maupun jaringan komputer. Namun demikian, dapat menggunakan laptop atau
tablet atau smartphone milik siswa yang sudah terpasang aplikasi perkantoran dan aplikasi lain.
2. Sarana/prasarana Level 2 (SP-2)
Pada level ini, sarana/prasarana yang dimiliki sekolah kurang lengkap, artinya sudah tersedia
laboratorium komputer yang sudah terpasang aplikasi perkantoran dan aplikasi lain serta dilengkapi
koneksi jaringan lokal yang digunakan secara offline. Laptop atau tablet atau smartphone milik siswa
masih boleh digunakan.
3. Sarana/prasarana Level 3 (SP-3)
Pada level ini, sarana/prasarana yang dimiliki sekolah lengkap, artinya
sudah tersedia laboratorium komputer yang sudah terpasang aplikasi
perkantoran dan aplikasi lain, koneksi jaringan yang memenuhi syarat untuk
melakukan kegiatan online. Sebaiknya sekolah juga tersedia LMS (google
classroom, edmodo, moodle, atau layanan sejenis) serta tata kelola dan
rencana strategis sistem informasi pembelajaran.
Kategori sarana/Prasarana penunjang penyelenggaraan Muatan/Mata
Pelajaran Informatika
23. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KATEGORISASI SEKOLAH BERDASARKAN
SARANA/PRASARANA
Kondisi Sarana/Prasarana Sekolah
Sarana/Prasarana SP-1 SP-2 SP-3
Hardware Smartphone/Tablet/Laptop * - -
Laboratorium Komputer -
Jaringan Jaringan dan server lokal -
Jaringan internet - -
Software berlisensi
(free/commercial)
Aplikasi perkantoran *
LMS - - **
Aplikasi lain (sesuai kebutuhan)
*
Tata kelola dan rencana
strategis sistem IT
sekolah
Dokumen tata kelola IT - - **
Dokumen renstra sistem informasi pembelajaran
- - **
Keterangan:
: tersedia - : tidak tersedia
* : dapat menggunakan milik siswa **: sebaiknya tersedia
24. PERANCANGAN IMPLEMENTASI
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Tim perancang kurikulum informatika adalah mereka yang berada pada
kelompok kerja guru (KKG) dan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP)
Informatika disertai kepala sekolah atau wakil kepala sekolah dari masing-
masing sekolah yang terwakili pada perkumpulan tersebut
25. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROSES PERANCANGAN IMPLEMENTASI
PADA SATUAN PENDIDIKAN
Guru pada satuan pendidikan mengembangkan kurikulum Muatan
Informatika berdasarkan penetapan bersama yang telah dilakukan pada
tingkat KKG dan MGMP. Sebagaimana dapat dilihat pada tabel tahapan
pengembangan kurikulum
1
2
3
Setiap anggota tim perancang kurikulum Muatan
Informatika harus memahami materi ajar dengan
membaca buku teks terkait, dan mulai memikirkan
metoda yang cocok untuk mendukung proses
pembelajaran
Kepala Sekolah mengidentifikasi sarana yang diperlukan : buku, perangkat,
fasilitas lain, untuk memberikan arahan apakah pelaksanaan lebih diwarnai
dengan menggunakan perangkat TIK, atau tanpa perangkat (Unplugged)
26. TAHAPAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Input Proses Output
Dokumen Utama naskah
Kurikulum informatika 2018
Terbentuknya tim
pengembang kurikulum
informatika di sekolah.
Tugas utama tim tersebut
adalah merancang
kurikulum dan
implementasinya
disekolah sesuai dengan
kebutuhannya.
(Oleh Tim Kurikulum
Sekolah)
Kesiapan sekolah dalam mengimplementasikan
kurikulum informatika berdasarkan hasil evaluasi
diri sekolah
Tersusunnya paket program pembelajaran untuk
paket SD kelas rendah, SD kelas tinggi, SMP,
dan SMA.
Prota untuk setiap tingkat yang diselenggarakan
oleh sekolah (misalnya untuk SMA: Kelas X, XI,
dan XII.
Blueprint (silabus inspirasi) Proses Pembelajaran
Semester (untuk cetak biru Prosem)
Contoh Lesson Plan (RPP)
Contoh rubrik penilaian (yang umum)
Contoh soal ujian/ulangan
Contoh sebagian materi
Sumber rujukan (available resources), termasuk
glossary
27. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Peran dan Fungsi Instansi
Input Proses Output
Blueprint (model inspirasi)
proses pembelajaran
semester (aktivitas
mpembelajaran)
Evaluasi dan portofolio
tahun sebelumnya (jika
ada)
Tahapan perancangan
Pelaksanaan
pembelajaran untuk satu
semester yang akan
dilakukan oleh guru.
(Oleh Guru Pengajar,
tingkatnya mapel 1
semester)
Pembuatan RPP Semester I/II Tahun Ajaran
YY/YY
Pembuatan/kompilasi Materi Ajar secara rinci (per
sesi), atau perbaikan materi tahun lalu jika pernah
diselenggarakan
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
Materi Ajar Rinci
Pelaksanaan Proses
Pembelajaran
(Oleh Guru Pengajar)
Berita acara
Daftar hadir siswa
Daftar nilai akhir raport
Kuesioner (jika perlu)
Berita acara
Daftar Hadir Siswa
Daftar Nilai Hasil
Kuesioner (jika perlu)
Evaluasi Semesteran
(Oleh Guru Pengajar)
Portfolio dan Analisis Pelaksanaan
Laporan Penelitian Tindakan Kelas (opsional)
Pembuatan diktat (opsional)
Usulan Perbaikan Pelaksanaan
28. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Input Proses Output
Portfolio dan Analisis Pelaksanaan
Semesteran
Evaluasi Tahunan
(Oleh Tim Kurikulum Sekolah)
Usulan
Perbaikan/penyesuaian
kurikulum IF-2018
Usulan Perbaikan/penyesuaian
kurikulum IF-2018
KI/KD 2018
Dokumen Utama Kur-IF-2018
Usulan Asosiasi masyrakat ilmu
dan masyarakat pendidik bidang
informatika
Kajian Evaluasi Tiga Tahunan
(utk Informatika yg cepat
perubahannya, dan setelah 1
siklus lengkap dijalankan), untuk
menghasilkan kurikulum yg
diperbarui
(Oleh Tim Kurikulum
Nasional)
Dokumen kurikulum yang
diperbarui
Peran dan Fungsi Instansi
29. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROSES PERANCANGAN IMPLEMENTASI
(LANJUTAN)
4
Finalisasi dan pengesahan dokumen dilakukan oleh Kepala
Sekolah yang menghasilkan dokumen output versi final, yang
dijadikan acuan pada tahap selanjutnya.
Proses di atas menjamin proses penjaminan kualitas, jika sekolah mempunyai unit penjaminan mutu, kriteria-
kriteria penjaminan mutu yang sudah ditetapkan untuk mapel lain juga harus dipenuhi. Proses tersebut
diselesaikan paling lambat 3 bulan sebelum pelaksanaan semester.
Dalam masa transisi, sekolah yang akan mengimplementasikan kurikulum
Muatan Informatika tidak harus melalui tahapan tersebut. Namun demikian,
perlu memperhatikan kategori kompetensi dan kualifikasi guru serta sarana
dan prasarana sekolah.
CATATAN:
30. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Proses perancangan pelaksanaan kurikulum
Proses yang dilakukan secara umum adalah belajar materi, refleksi diri untuk
pemahaman materi, merancang skenario delivery selama satu semester, dan
menyiapkan materi-materi yang akan disampaikan berdasarkan blue print yang
sudah disiapkan oleh Tim Kurikulum Sekolah.
Proses secara rinci yang dilakukan adalah sebagai berikut
1. Guru melakukan proses pemahaman terhadap Prosem yang sudah disahkan.
2. Guru melakukan proses resourcing (mencari bahan melalui buku dan internet)
menjadi materi yang cocok dan tidak membosankan, yang tidak mengulang
persis sama dengan tahun lalu, tetapi tetap setara.
3. Guru memroduksi materi ajar , membuat deskripsi proyek, membuat skenario
rinci, eksplorasi atau kegiatan lain yang akan dilakukan siswa.
31. KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
4. Guru membuat rancangan ujian/tes berdasarkan silabus, dan membuat soal
ujian/tes.
5. Guru berkoordinasi dengan Kepala Sekolah untuk menyiapkan sarana yang
diperlukan.
6. Guru mengisi lembar kerja kesiapan pelaksanaan Mata Pelajaran Informatika.
Lini Masa
Guru mengembangka lini masa yang rinci pada proses yang disesuaikan dengan
kalender sekolah. Disarankan paling tidak seminggu sebelum pelaksanaan
pembelajaran, semua skenario dan materi pembelajaran telah disiapkan.
Proses perancangan pelaksanaan kurikulum
#4: Kemampuan Abad 21 mensyaratkan insan yang mampu berpikir kreatif dan memecahkan persoalan
Saat ini, teknologi informasi dan komputer sudah tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Indonesia tidak dikehendaki hanya menjadi pemakai konsumtif, melainkan mampu menghasilkan karya-karya produk TIK yang dilandasi ilmu informatika
Negara maju mulai memasukkan aspek keilmuan Informatika ke sekolah sejak usia dini [Ref. CSTA dan K12.org], menggaris-bawahi Perbedaan TIK dengan Ilmu Komputer/informatika dalam pendidikan dasar (penggunaan versus keilmuan).
Informatika menjadi salah satu muatan wajib sejajar dengan STEM.
Muatan informatika harus mempertimbangkan tidak semua lulusan SMA akan berprofesi di bidang informatika yang berlandaskan keilmuan, dibandingkan dengan TIK sebagai penunjang.
#7: Penjelasan lampiran Permendikbud No.57 Tahun 2014
Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh
pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten lokal.
Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang berdiri sendiri.
Permendikbud No.37 Tahun 2018 Pasal 2A
(1) Muatan informatika pada Sekolah Dasar/MadrasahIbtidaiyah (SD/MI) dapat digunakan sebagai alat
pembelajaran dan/atau dipelajari melalui ekstrakurikuler dan/atau muatan lokal.
#8: Mata Pelajaran Informatika di SMP/MTs dapat diberikan secara terstruktur sebagai mata pelajaran pilihan pada kelompok B (Umum). Dengan terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
#9: Mata Pelajaran Informatika di SMA/MA dapat secara terstruktur terdapat pada mata pelajaran kelompok C (mata pelajaran pilihan).
Pada Mata Pelajaran Pilihan, yang semula hanya terdapat Mata Pelajaran Lintas minat dan/atau Mata Pelajaran Pendalaman minat diubah menjadi Mata Pelajaran Lintas minat dan/atau Mata Pelajaran Pendalaman minat dan/atau Mata Pelajaran Informatika.
#10: Pada SD/MI, Muatan Informatika dapat digunakan sebagai alat pembelajaran berbasis TIK, dapat diajarkan secara terstruktur kepada siswa melalui mata pelajaran muatan lokal yang ditetapkan oleh pemerintah daerah, dan dapat dijadikan sebagai salah satu program dalam kegiatan ekstrakurikuler. Dengan demikian, secara nasional Muatan Informatika pada SD/MI tidak diberikan secara terstruktur dalam intrakurikuler, namun dapat digunakan dalam menyelesaikan tugas-tugas kokurikuler.
Pada SMP/MTs, Mata Pelajaran Informatika dapat diberikan secara terstruktur sebagai mata pelajaran pilihan pada kelompok B (konten lokal). Dengan terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
#22: Berdasarkan data Dapodik tahun 2017, jumlah guru TIK yang layak dan profesional dapat digambarkan sebagai berikut: Guru TIK sekolah negeri sebanyak 25.259 orang, baru sebanyak 4.836 (19.15 %) orang yang bersertifikasi. Sedangkan dari guru swasta yang berjumlah 18.926 orang, baru sebanyak 2.182 (11.53%) orang yang bersertifikasi