Dokumen tersebut membahas tentang multimedia pembelajaran dan prinsip-prinsip desain multimedia pembelajaran menurut Richard E. Mayer. Multimedia pembelajaran adalah kombinasi dari teks, grafik, gambar, audio, video dan animasi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Prinsip-prinsip desainnya mencakup prinsip multimedia, kesinambungan spasial dan waktu, koherensi, modalitas belajar, redudansi, personalisasi, interaktivitas, sinyal,
2. Multimedia adalah media yang menggabungkan dua
unsur atau lebih media yang terdiri dari: teks, grafis,
gambar, foto, audio, video dan animasi secara
besamaan
Perpaduan dari berbagai media yang terdiri dari teks,
grafis, gambar diam, animasi, suara, dan video untuk
menyampaikan pesan kepada publik dinamakan
multimedia (Bambang Warsita, 2008: 153).
Teknologi utama atau elemen dalam multimedia
interaktif yaitu teks, grafik, audio, video dan animasi.
(Munir, 2013:111).
4. Jenis Multimedia
Multimedia Linier : Suatu multimedia yang
tidak dilengkapi dengan alat pengontrol
apapun yang dapat dioperasikan oleh
pengguna. Multimedia ini berjalan secara
berurutan atau sekuensial, contohnya film
atau televisi.
5. Jenis Multimedia
Multimedia Interaktif: suatu multimedia yang
dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat
dioperasikan oleh pengguna, sehingga
pengguna dapat memilih apa yang
dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh
multimedia interaktif adalah aplikasi game, CD
pembelajaran dll.
6. Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses penciptaan
lingkungan atau kondisi yang memungkinkan
terjadinya proses belajar.
Multimedia Pembelajaran ?????
7. Allen mengemukakan tentang hubungan antara
Multimedia dengan tujuan pembelajaran
1 = Belajar Informasi faktual
2 = Belajar pengenalan visual
3 = Belajar prinsip, konsep dan aturan
4 = Prosedur belajar
5= Penyampaian keterampilan persepsi motorik
6 = Mengembangkan sikap, opini dan motivasi
8. 10 PRINSIP DESAIN MULTIMEDIA
PEMBELAJARAN
Richard E. Mayer (2001)
Prinsip Multimedia
Orang belajar lebih baik dari gambar dan kata
dari pada sekedar kata-kata saja
9. 10 PRINSIP DESAIN MULTIMEDIA
PEMBELAJARAN
Richard E. Mayer (2001)
2: Prinsip Kesinambungan Spasial
Orang belajar lebih baik ketika kata dan
gambar terkait disandingkan berdekatan
dibandingkan apabila disandingkan berjauhan
atau terpisah.
10. 10 PRINSIP DESAIN MULTIMEDIA
PEMBELAJARAN
Richard E. Mayer (2001)
3: Prinsip Kesinambungan Waktu
Orang belajar lebih baik ketika kata dan
gambar terkait disajikan secara simultan
dibandingkan apabila disajikan bergantian
atau setelahnya.
11. 10 PRINSIP DESAIN MULTIMEDIA
PEMBELAJARAN
Richard E. Mayer (2001)
4: Prinsip Koherensi
Orang belajar lebih baik ketika kata-kata,
gambar, suara, video, animasi yang tidak
perlu dan tidak relevan tidak digunakan.
12. 10 PRINSIP DESAIN MULTIMEDIA
PEMBELAJARAN
Richard E. Mayer (2001)
5: Prinsip Modalitas Belajar
Orang belajar lebih baik dari animasi dan
narasi termasuk video, daripada dari animasi
plus teks pada layar.
13. 10 PRINSIP DESAIN MULTIMEDIA
PEMBELAJARAN
Richard E. Mayer (2001)
6: Prinsip Redudansi
Orang belajar lebih baik dari animasi dan
narasi termasuk video), daripada dari animasi,
narasi plus teks pada layar (redundan).
14. 10 PRINSIP DESAIN MULTIMEDIA
PEMBELAJARAN
Richard E. Mayer (2001)
7: Prinsip Personalisasi
orang belajar lebih baik dari teks atau kata-
kata yang bersifat komunikatif
(conversational) daripada kalimat yang lebih
bersifat formal.
15. 10 PRINSIP DESAIN MULTIMEDIA
PEMBELAJARAN
Richard E. Mayer (2001)
8: Prinsip Interaktivitas
orang belajar lebih baik ketika ia dapat
mengendalikan sendiri apa yang sedang
dipelajarinya (manipulatif: simulasi, game,
branching).
16. 10 PRINSIP DESAIN MULTIMEDIA
PEMBELAJARAN
Richard E. Mayer (2001)
9: Prinsip Sinyal (clue, highlight, ..)
orang belajar lebih baik ketika kata-kata,
diikuti dengan cue, highlight, penekanan yang
relevan terhadap apa yang disajikan.
17. 10 PRINSIP DESAIN MULTIMEDIA
PEMBELAJARAN
Richard E. Mayer (2001)
10: Prinsip Perbedaan Individu
9 prinsip tersebut berpengaruh kuat bagi mereka
yang memiliki modalitas visual tinggi, kurang
berpengaruh bagi yang sebaliknya. Kombinmasi
teks dan narasi plus visual berpengaruh kuat bagi
mereka yang memiliki modalitas auditori tinggi,
kurang berpengaruh bagi yang sebaliknya.
Kombinasi teks, visual dan simulasi berpengaruh
kuat bagi mereka yang memiliki modalitas
kinestetik tinggi, kurang berpengaruh bagi yang
sebaliknya.