2. 6. Shoya Adryanputri
Kelas : XI-1
SEJARAH MUSIK JEPANG
Sejarah Musik Jepang mencakup beragam seniman dalam gaya yang berbeda baik
tradisional dan modern. Kata untuk musik di Jepang adalah Òô ˜S (ongaku),
menggabungkan kanji Òô ("on" suara) dengan ˜S kanji (kenyamanan "Gaku"
menyenangkan,). Dalam sejarah, Jepang adalah pasar musik terbesar kedua di dunia,
setelah Amerika Serikat, dan sebagian besar pasar didominasi oleh seniman Jepang.
musik lokal sering muncul di tempat-tempat karaoke, yang disewa dari label
rekaman.Musik Jepang tradisional tidak memiliki beat/ kecepatan nada khusus, dan
sifatnya tenang. Musiknya berimprovisasi pada beberapa waktu. Pada tahun 1873,
seorang pengelana Inggris mengklaim bahwa musik Jepang, "Menggusarkan hingga
jauh ke seluruh ketabahan jiwa orang-orang Eropa."
1. Perkembangan Musik Jepang
Musik tradisional Jepang dahulu sangat terpengaruh oleh perkembangan
musik dari daratan cina dan semenanjung Korea, tetapi lama kelamaan mempunyai
sifat dan ciri tersendiri. Ragam musiknya banyak digunakan dalam : acara di kuil-kuil,
untuk memuja dewa, di Istana, dan untuk hiburan rakyat. Orkes gagku telah ada sejah
abad 8. Sekitar abad 15 musik instrument tunggal, shamisen dan koto menjadi
popular, khususnya untuk mengiringi lagu dan drama musik.
Adanya Restorasi Meiji abad 18 menjadikan pengaruh Barat mulai masuk ke dalam
musik Jepang.
Tokoh yang mengangkat musik jepang lewat karya-karyanya diantaranya
Sadao Watanabe untuk jazz, Shirakawa Gunpachiro, Takahashi Chikuzan,Toru
Takemitsu komposer dan konduktor Seiji Ozawa. Jepang juga diidentifikasi sebagai
salah satu pasar yang paling penting untuk jenis musik.
3. 2. Ragam Musik
Musik Jepang dapat digolongkan ke dalam dua katagori. Yaitu : musik tradisional
Jepang yang pada umunya berbentuk musik festival religious, nyanyian bekerja, dan
pengiring tarian.
Musik modern Jepang dimulai pada tahun 1867, setelah Mutsuhito Meiji menjadi
kaisar Jepang. Salah seorang guru musik yang bertanggungjawab mengenalkan gaya
musik Eropa adalah Suzuki Shin Ichi.
3. System nada
Menggunakan tanggan nada pentatonic : 2 4 5 6 7 . Tangga nada (scale) yang biasa
digunakan adalah yo scale dan miny¨ scaleyo scale tidak mengandung semitone,
menurut teori tradisional adalah skala pentatonik yang banyak digunakan dalam
musik Jepang, termasuk gagaku dan nyanyian Buddha. Yoskala digunakan khusus di
lagu-lagu rakyat dan lagu-lagu populer awal dan kontrasdengan skala yang tidak
mengandung semitone. Hal ini didefinisikan oleh interval naik dua, tiga, dua, dua dan
tiga semitone. Ini adalah modus keempat dari skala pentatonik besar. Contoh yo
skala, disajikan dalam nama pitch barat, adalah: D - E - G - A - B.
1. Liriknya terdiri dari berbagai tema yg berbagi macam, percintaan, kehidupan
Sehari-Hari bahkan filosofi
2. Irama Musiknya YG berfariasi
3. Menggunakan Banyak instrumental yg di susun rapi ada juga yg
menggunakan menyisipkan alat musik tradisional Jepang walaupun lagu
tersebut ngerock
4. Banyak menggunakan Yo Scaler atau Minyo Scale
4. Instrument Musik :
a. Lute pengiring
b. Perkusi ( shoko, ko tsuzumi,taiko)
c. Harmonica mulut (sho)
4. d. Flute (nyuteki, nokan, shakuhaci)
e. Kecapi
f. Oboe.
LAGU KEBANGSAAN JEPANG ¡°KIMIGAYO¡±
Lirik Kimigayo berasal dari puisi yang berjudul "Kokin Wakashu" dimana penulisnya
tidak diketahui atau anonim. Meskipun sebuah puisi anonim bukanlah tidak lazim
pada waktu itu, identitas pengarang yang sebenarnya mungkin saja sudah
diketahui, tetapi namanya mungkin sengaja tidak disebutkan karena berasal dari
kelas sosial yang lebih rendah.
Puisi ini dicantumkan dalam berbagai antologi, dan dalam periode selanjutnya
digunakan sebagai lagu perayaan oleh orang-orang dari semua lapisan sosial.
Tidak seperti bentuknya yang digunakan untuk lagu kebangsaan saat ini, puisi ini
awalnya dimulai dengan "Wa ga Kimi wa" (Engkau, Yang Mulia) dan bukannya
"Kimi ga Yo wa" (Kekuasaan Yang Mulia).
Kanji
¾ý¤¬´ú¤Ï
ǧ´ú¤Ë°Ëǧ´ú¤Ë
¤µ¤¶¤ìʯ¤Î
¤¤¤ï¤ª¤È¤Ê¤ê¤Æ
¤³¤±¤Î¤à¤¹¤Þ¤Ç
Romanji
Kimigayo wa
Chiyo ni yachiyo ni
Sazare-ishi no
5. Iwao to narite
Koke no musu made
English
May your reign
Continue for a thousand, eight thousand generations
Until the pebbles
Grow into boulders
Lush with moss
Bahasa
Semoga kekuasaan Yang Mulia,
Berlanjut selama seribu, delapan ribu generasi,
Sampai kerikil,
Berubah menjadi batu karang,
Hingga diselimuti lumut.