際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
PROMOSI KESEHATAN
Nama : Pangestu Chaesar S
Jenis kelamin : Laki-laki
Tempat, tanggal lahir : Tanjungpinang, 2 Agustus 1994
Kewarganegaraan : Indonesia
Status perkawinan : Belum Kawin
Agama : Islam
Alamat lengkap : Jl. Bukit Cermin No. 19
Telepon, HP : 085668203858
E-mail : pangestu_chaesar@ymail.com
Twitter : @pangestuchaesar
Line ID : pangestuchaesar
Pendidikan : TK Al  Hikmah Tanjungpinang
SDN 011 TPI Barat
SMPN 3 TPI Barat
SMAN 1 Tanjungpinang Barat
Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)
LOE. PASTI KEREN KALO
LOE OGAH
NARKOBA !!!
N A R K O B A ?...
Narkoba atau Napza adalah obat,
bahan, atau zat, dan bukan tergolong
makanan jika diminum, diisap,
dihirup, ditelan, atau disuntikan,
terutama pada kerja otak (susunan
saraf pusat), dan sering
menyebabkan ketergantungan,
akibatnya kerja otak berubah
(meningkat atau menurun) ;
demikian pula fungsi vital organ
tubuh lain (jantung, peredaran
darah, pernapasan, dan lain  lain).
(Dr. Lydia Harlina Martono, S.K.M
dan Dr. Satya Joewana, Sp.K.J. 2008)
NARKOBA , NAZA, NAPZA ???
Narkoba adalah kependekan dari
Narkotika dan bahan berbahaya, Naza
adalah kependekan dari Narkotika,
alkohol, dan zat adiktif lainnya. Napza
adalah kependekan dari Narkotika,
alkohol, psikotropika, dan zat zat
adiktif lainnya. (Weka Gunawan,
2006)
Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)
JENIS  JENIS
NARKOBA !!!
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semi sinteasis, yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi samapai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan
(undang  undang Nomor 22 tahun 1997, tentang
Narkotika).
Psikotropika adalah zat atau obat alamiah
mampun sintetis, bukan narkotika yang
berkhasiat psikoaktif, melalui pengaruh selektif
pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku (undang  undang nomor 5, tahun 1997
tentang psikotropika).
Bahan adiktif lainnya adalah
zat atau bahan yang tidak
termasuk kedalam golongan
narkotika atau psikotropika,
tetapi menimbulkan
ketergantungan, antara lain
seperti alkohol, tembakau,
sedatif, hipnotika, dan
inhalansia.
NARKOTIKA !!!
NARKOTIKA
OPIOIDA
MORFIN
CODEIN
HEROIN
GANJA
MARIJUANA
METADON
CRACK
K O K A I N
NARKOTIKA GOLONGAN I
papaver somniferum L
OPIUM MENTAH
OPIUM MASAK
CANDU, JICING,
JICINGKON
TUMBUHAN COCA
C O C A I N
TUMBUHAN GANJA
NARKOTIKA GOLONGAN II
PHENTANYL,
EXGONINA, PETINIDINE
Dan 87 jenis lainnya
MORFIN
NARKOTIKA GOLONGAN III
ETHYL MORPHINE Dan
14 jenis lainnya
CODEIN
PSIKOTROPIKA
PSIKOTROPIKA
AMPHETAMINE
/ SABU
ATS (AMPHETAMINE TYPE
ATIMULANTS)
SABU  SABU iCE
PSIKOTROPIKA GOLONGAN I
PSILOSIBIN, PSILOSIN,
MESCALINE dan 26
jenis lainnya
MDMA / ECSTACY
LSD (Lysergenic
Diethylamide).
PSIKOTROPIKA GOLONGAN II
METAQUALON dan 14
jenis lainnya
AMPHETAMINE /
SABU - SABU
PSIKOTROPIKA GOLONGAN III
kelompok psikotropika yang
mempunyai daya menimbulkan
ketergantungan sedang, mempunyai
khasiat dan digunakan untuk tujuan
pengobatan dan ilmu pengetahuan
AMOBARBITAL,
FLUNITRAZEPAM,
PENTOBARBITAL dan 9 jenis
lainnya.
PSIKOTROPIKA GOLONGAN IV
BARBITAL, NITRAZEPAM dan
60 jenis lainnya.
DIAZEPAM
KLOBAZAM
BAHAN ZAT
ADIKTIF
BAHAN ZAT ADIKTIF
ALKOHOL
NICOTINE
(ROKOK,TEMBAKAU, 1  4 %)
INHALANSIA
ZAT SEDATIF
(PENENANG),
HALUSINOGEN (LSD,
PSILOSIBIN, HARMIN
CARA PAKAI NARKOBA
SUNTIK / INJEKSI
IV
DI BAKAR
DI ROKOK
DIHISAP /
DOSEDOT
NGELEM
MINUM
ALKOHOL
ALAT HEROIN
ALAT HEROIN
LOE NYOBA
LOE MAKE
DAMPAK
PENYALAHGUNAAN
NARKOBA
OPIOIDA
KHASIAT :
1. Menghiangkan rasa nyeri
2. Membuat tertidur
3. Menimbulkan rasa
gembira berlebihan
GEJALA FISIK
A. Pupil mata menyempit
B. Tekanan darah menurun
C. Denyut nadi melambat
D. Suhu badan menurun
E. Otot menjadi lemah.
F. Otot kejang.
DAMPAK PENYALAHGUNAAN
A. Timbul perasaan tidak
enak.
B. Mual dan muntah
C. Merasa cemas dan
ketakutan
DAMPAK FISIK
A. Kejang lambung
B. Muka merah
C. Gatal sekitar hidung
D. produksi air seni
berkurang.
E. menimbulkan gangguan
F. menstruasi pada
gangguan impotensi.
G. Merasa mulut kering,
seluruh badan panas,
anggota badan terasa berat
DAMPAK PSIKIS
A. Menimbulkan rasa
gembira berlebihan
B. Anti depressant
C. Merasa relax
D. Mengantuk
E. Kesadaran menjadi kabur
F. Menimbulkan gangguan
G. konssentrasi pikiran dan
sulit berpikir
H. Apatis/tidak acuh.
(Tobar M. Sianipar. BNN. 2004)
GANJA
DAMPAK FISIK
A. Radang paru  paru
B. Iritasi dan pembekakan
saluran nafas.
C. Memperburuk aliran darah
coroner dan menimbulkan
serangan nyeri dada.
D. Menimbulkan penyaakit
kanker.
E. menurunkan daya imun,
Menurunya kadar hormone
pertumbuhan, tiroksin dan
hormone kelamin baik pada laki 
laki maupun perempuan.
DAMPAK PSIKIS
A. Menurunnya semangat
B. Menurunya kemampuan berpikir.
C. Menurunnya kemampuan membaca,
berbicara dan berhitung.
D. Menurunya kemampuan bergaul dan
bersosialosasi.
E. Mengganggu fungsi psikomotor dan
gerakan menjadi lamban.
F. Gangguan jiwa psikosis seperti skizofrenia
yaitu gangguan penilaian kenyataan dan
pemahaman diri.
G. Menimbulkan illusi, depresi, kebingungan
dan keterasingan (alienasi)
H. Halusinasi
I, Agresif
J. Syndrome amotivasional (tidak memiliki
semngat juang).
(Tobar M. Sianipar. BNN. 2004)
BAHAN / ZAT
ADIKTIF
A. Menimbulkan gangguan fungsi hati
B. Menimbulkan perubahan pada struktur dan fungsi pancreas.
C. Menimbulkan gangguan fungsi/kerusakan saluran pencernaan
D. Menimbulkan kelemahan otot Merusak susmsum tulang
belakang, menhambat pembentukan trombosit, anemia, dan
leukemia.
E. Menimbulkan gangguan gunsi endokrin, mengurangi produksi
testosterone.
F. Menyebabkan detak jantung bertambah, meningkatkan tekanan
darah gagal jantung, dan cardiomyopia.
G. Meningkatkan resiko kanker.
H. Menyebabkan gangguan koordinasi motoric, bicara pelo, dan
mabuk.
(Tobar M. Sianipar. BNN. 2004)
ALKOHOL
BAHAN / ZAT
ADIKTIF
A. Meningkatkan gairah dan kesiagaan.
B. Merangsang otot jantung dan meningkatkan
detak jantung.
C. Menahan kantuk.
D. Menimbulkan kecemasan.
E. Meningkatkan tekanan darah
F. Meningkatakan jumlah air seni.
G. Menimbulkan iritasi lambung.
H. Menimbulkan ketergantungan fisik dan psikis
(Tobar M. Sianipar. BNN. 2004)
KAFEIN
BAHAN / ZAT
ADIKTIF
A. Air liur bertambah
b. Nausea (rasa ingin muntah)
c. Mual dan sakit perut
d. Muntah
e. Diare
f. Sakit kepala
g. Berkeringat dingin
h. Gangguan konsentrasi
i. Kesadaran kabur
j. Denyut nadi cepat.
(Tobar M. Sianipar. BNN. 2004)
NIKOTIN
Apapun alasannya
penyalahugunaan NARKOBA
hanya MEMPERPENDEK UMURMU !!
Dampak
penyalahgunaan
Narkoba pada
umumnya
GANGGUAN KESEHATAN FISIK
A. Kerusakan organ vital, termasuk otak,
B. jantung, paru  paru, hati, ginjal, dan
organ reproduksi.
C. mual, muntah, pusing, kejang, gemetar,
jantung berdebar, nyeri dada, takikardi,
bradikari, hiperpireksia, hipertensi, dilatasi
pupil, hipotensi hipotermia, sampai kornea
D. one way tiket.
F. Gejala putus obat (withdrawal syndrome),
seperti antara lain mual, muntah, diare,
mengantuk, pilek, bersin,
G. tekanan darah naik, pernafasan naik, suhu
badan naik, gemetar, hilang selera makan,
insomnia, takikardi, lemas, kejang lambung,
impotensi, gangguan jantung dan ginjal,
gangguan paru  paru dan saluran nafas,
(Tobar M. Sianipar. BNN. 2004)
GEJALA PUTUS OBAT
SAKAUW
SAKIT SEKALI KARENA PUTAUW
SEBUTAN PENGGUNA NARKOBA
(Tobar M. Sianipar. BNN. 2004)
GANGGUAN KESEHATAN PSIKIS
gelisah, cemas, takut, curiga dan
waspada berlebihan, paranoid, panik,
disorientasi, bingung, fotofobia,
mudah terisinggung, depresi,
halusinasi visual, waham kebesaran,
euphoria, agresif, gangguan daya
ingat, gangguan nakal, nilai, dan
konsentrasi, hilangnya hambatan
inpuls seksual, banyak bicara,
gangguan kesadaran, kognitif, afektif,
persepsi, dan perilaku.
(Tobar M. Sianipar. BNN. 2004)
DAMPAK SOSIAL EKONOMI
Menurunnya derajat kesehatan masyarakat
pada umumnya yang pada gilirannya
menyebabkan rendahnya kualitas dan
produktifitas sumber daya manusia dan
daya saing bangsa pelaku penyalahgunaan
dan penderita ketergantungan serta
pengedar gelap narkoba
Penyalahgunaan dan ketergantungan
narkoba serta pengedaran gelap narkoba
secara nasioanl juga dapat menambah
beban anggaran belanja pelayanan
kesehatan masyarakat serta beban biaya
program pencegahan,
(Tobar M. Sianipar. BNN. 2004)
c. pencucian uang haram hasil bisnis
gelap narkoba
d. memicu korupsi dan
penyalahgunaan wewenang
e. gangguan terhadap ketertiban dan
keamaan masyarakat
f. Menghancurkan kualitas,
ketahanan dan daya saing bangsa,
serta membunuh masa depan dan
kejayaan bangsa.
(Tobar M. Sianipar. BNN. 2004)
Menimbulkan biaya ekonomi yang
sangat tinggi untuk membeli narkoba
yang harganya sangat mahal dan
kebutuhannya terus menerus dan
makin tinggi biaya pengobatan,
perawatan, serta pemulihan
putus sekolah atau putus kerja dan
biaya peluang karena hilangnya
peluang bersekolah atau bekerja
(Tobar M. Sianipar. BNN. 2004)
Lingkaran Setan Adiksi
Sumber : Dr. Lydia Harlina Martono, SKM dan
Dr. Satya Joewana, Sp.K.J. 2008.
Gambar : Orang Sakauw
Gambar : ciri pengguna narkoba yang takut
Gambar 28 : Gelisah / menggigil Gambar 29 : Ciri wajah Pengguna Narkoba
Gambar 30 : Ciri wajah Pengguna Narkoba
Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)
Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)
Penyalahgunaan narkoba adalah
penggunaan narkoba di luar
keperluan medis, tanpa pengawasan
dokter dan merupakan perbuatan
melanggar hukum (pasal 59, Undang
 undang Nomor 5, Tahun 1997,
tentang psikotropika dan pasal 84,
85 dan 86, undang  undang nomor
22, tahun 1997, tentang Narkotika).
Penyalahgunaan narkoba adalah
penggunaan narkoba yang dilakukan
tidak untuk maksud pengobatan,
tetapi karena ingin menikmati
pengaruhnya, dalam jumlah
berlebih, secara lebih kurang teratur,
dan berlangsung cukup lama,
sehingga menyebabkan gangguan
kesehatan fisik, mental, dan
kehidupan sosialnya. (Dr. Lydia
Harlina Martono, SKM dan Dr. Satya
Joewana, Sp.K.J. 2008.)
Kecanduan (adiksi) atau
ketergantungan narkoba adalah
penyalahgunaan narkoba yang berat
sehingga jika mengurangi arau
berhenti menggunakanya akan timbul
gejala putus narkoba (sakau). Untuk
mempertahankan pengaruh narkoba
seperti semula, pengguna narkoba
mengonsumsinya dalam jumlah yang
makin lama makin banyak. Keadaan
ini dsebut toleransi. (Dr. Lydia Harlina
Martono, SKM dan Dr. Satya Joewana,
Sp.K.J. 2008.)
CIRI  CIRI ORANG
KETERGANTUNGAN NAPZA
Keinginan yang tak tertahankan untuk mengonsumsi salah
satu atau zat yang tergolong napza dan menghalalkan segala
cara untuk memperolehnya.
Kecenderungan untuk menambah takaran dosis
sejalan dengan batas toleransi tubuh yang
meningkat.
Ketergantungan psikis, yaitu apabila penggunaan
napza dihentikan akan menimbulkan kecemasan,
depresi, dan gejala psikis lain.
Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)
KRENTANAN
REMAJA
TERHADAP
NARKOBA
Dikalangan para pengguns dan
penggun potensial narkoba, ditengarai
adanya semacam keyakinan sebagai
berikut :
1. Core belief, saya dikucilkan teman
2. Addictive belief, agar tidak
dikucilkan, menggunakan narkoba.
3. Permissive belief, saya coba
narkoba, kan tidak berbahaya.
4. Relief belief, menggunakan narkoba
membuat saya tenang. (Tobar M.
Sianipar. BNN. 2004).
75 % Penyalahagunaan
adalah remaja Indonesia berumur 15
25 tahun !
50 % Penyalahgunaan NARKOBA memakai
jarum suntik dan 700 orang dari mereka
terkena HIV positif.
CARA MENCEGAH
REMAJA TERHADAP
NARKOBA
1. PENGENALAN DIRI
2. BUAT KEPERCAYAAN DIRI
3. MEMPERKUAT HARGA DIRI
4. MAMPU MENGENDALIKAN DIRI
5. SELALU MENGUATKAN AKIDAH DAN IMAN
6. SELALU BERSYUKUR APA YANG ADA
7. BERPIKIRAN TANPA NARKOBA
8. TIDAK MENYIA  NYIAKAN HIDUP, WAKTU, UANG, DAN
TANGGUNG JAWAB
9. MEMBUAT KEGIATAN YANG BERMANFAAT, DAN
MELUANGKAN WAKTU MENGEMBANGKAN POTENSI DAN
MEMECAHKAN SEMUA MASALAH
10. HIDUP TERTIB, TERATUR, DAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN
SEHAT.
11. BERGAUL DENGAN TEMAN YANG BAIK.
12. HINDARI LINGKUNGAN YANG EKSTREM DARI PERGAULAN
KOTOR.
13. MEMPUNYAI PEKERJAAN YANG TETAP SEHINGGA DAPAT
MENGHIDUPI KELUARGA DAN DIRI SENDIRI.
Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)
Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)
ADALAH
PEMBUNUH BERDARAH DINGIN !!
ATAU !!

More Related Content

Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)

  • 2. Nama : Pangestu Chaesar S Jenis kelamin : Laki-laki Tempat, tanggal lahir : Tanjungpinang, 2 Agustus 1994 Kewarganegaraan : Indonesia Status perkawinan : Belum Kawin Agama : Islam Alamat lengkap : Jl. Bukit Cermin No. 19 Telepon, HP : 085668203858 E-mail : pangestu_chaesar@ymail.com Twitter : @pangestuchaesar Line ID : pangestuchaesar Pendidikan : TK Al Hikmah Tanjungpinang SDN 011 TPI Barat SMPN 3 TPI Barat SMAN 1 Tanjungpinang Barat
  • 4. LOE. PASTI KEREN KALO LOE OGAH NARKOBA !!!
  • 5. N A R K O B A ?...
  • 6. Narkoba atau Napza adalah obat, bahan, atau zat, dan bukan tergolong makanan jika diminum, diisap, dihirup, ditelan, atau disuntikan, terutama pada kerja otak (susunan saraf pusat), dan sering menyebabkan ketergantungan, akibatnya kerja otak berubah (meningkat atau menurun) ; demikian pula fungsi vital organ tubuh lain (jantung, peredaran darah, pernapasan, dan lain lain). (Dr. Lydia Harlina Martono, S.K.M dan Dr. Satya Joewana, Sp.K.J. 2008)
  • 7. NARKOBA , NAZA, NAPZA ??? Narkoba adalah kependekan dari Narkotika dan bahan berbahaya, Naza adalah kependekan dari Narkotika, alkohol, dan zat adiktif lainnya. Napza adalah kependekan dari Narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat zat adiktif lainnya. (Weka Gunawan, 2006)
  • 10. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sinteasis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi samapai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan (undang undang Nomor 22 tahun 1997, tentang Narkotika). Psikotropika adalah zat atau obat alamiah mampun sintetis, bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif, melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku (undang undang nomor 5, tahun 1997 tentang psikotropika).
  • 11. Bahan adiktif lainnya adalah zat atau bahan yang tidak termasuk kedalam golongan narkotika atau psikotropika, tetapi menimbulkan ketergantungan, antara lain seperti alkohol, tembakau, sedatif, hipnotika, dan inhalansia.
  • 15. NARKOTIKA GOLONGAN I papaver somniferum L OPIUM MENTAH OPIUM MASAK CANDU, JICING, JICINGKON
  • 16. TUMBUHAN COCA C O C A I N TUMBUHAN GANJA
  • 17. NARKOTIKA GOLONGAN II PHENTANYL, EXGONINA, PETINIDINE Dan 87 jenis lainnya MORFIN
  • 18. NARKOTIKA GOLONGAN III ETHYL MORPHINE Dan 14 jenis lainnya CODEIN
  • 20. PSIKOTROPIKA AMPHETAMINE / SABU ATS (AMPHETAMINE TYPE ATIMULANTS) SABU SABU iCE
  • 21. PSIKOTROPIKA GOLONGAN I PSILOSIBIN, PSILOSIN, MESCALINE dan 26 jenis lainnya MDMA / ECSTACY LSD (Lysergenic Diethylamide).
  • 22. PSIKOTROPIKA GOLONGAN II METAQUALON dan 14 jenis lainnya AMPHETAMINE / SABU - SABU
  • 23. PSIKOTROPIKA GOLONGAN III kelompok psikotropika yang mempunyai daya menimbulkan ketergantungan sedang, mempunyai khasiat dan digunakan untuk tujuan pengobatan dan ilmu pengetahuan AMOBARBITAL, FLUNITRAZEPAM, PENTOBARBITAL dan 9 jenis lainnya.
  • 24. PSIKOTROPIKA GOLONGAN IV BARBITAL, NITRAZEPAM dan 60 jenis lainnya. DIAZEPAM KLOBAZAM
  • 27. NICOTINE (ROKOK,TEMBAKAU, 1 4 %) INHALANSIA
  • 29. CARA PAKAI NARKOBA SUNTIK / INJEKSI IV DI BAKAR DI ROKOK
  • 33. OPIOIDA KHASIAT : 1. Menghiangkan rasa nyeri 2. Membuat tertidur 3. Menimbulkan rasa gembira berlebihan GEJALA FISIK A. Pupil mata menyempit B. Tekanan darah menurun C. Denyut nadi melambat D. Suhu badan menurun E. Otot menjadi lemah. F. Otot kejang. DAMPAK PENYALAHGUNAAN A. Timbul perasaan tidak enak. B. Mual dan muntah C. Merasa cemas dan ketakutan
  • 34. DAMPAK FISIK A. Kejang lambung B. Muka merah C. Gatal sekitar hidung D. produksi air seni berkurang. E. menimbulkan gangguan F. menstruasi pada gangguan impotensi. G. Merasa mulut kering, seluruh badan panas, anggota badan terasa berat DAMPAK PSIKIS A. Menimbulkan rasa gembira berlebihan B. Anti depressant C. Merasa relax D. Mengantuk E. Kesadaran menjadi kabur F. Menimbulkan gangguan G. konssentrasi pikiran dan sulit berpikir H. Apatis/tidak acuh. (Tobar M. Sianipar. BNN. 2004)
  • 35. GANJA DAMPAK FISIK A. Radang paru paru B. Iritasi dan pembekakan saluran nafas. C. Memperburuk aliran darah coroner dan menimbulkan serangan nyeri dada. D. Menimbulkan penyaakit kanker. E. menurunkan daya imun, Menurunya kadar hormone pertumbuhan, tiroksin dan hormone kelamin baik pada laki laki maupun perempuan. DAMPAK PSIKIS A. Menurunnya semangat B. Menurunya kemampuan berpikir. C. Menurunnya kemampuan membaca, berbicara dan berhitung. D. Menurunya kemampuan bergaul dan bersosialosasi. E. Mengganggu fungsi psikomotor dan gerakan menjadi lamban. F. Gangguan jiwa psikosis seperti skizofrenia yaitu gangguan penilaian kenyataan dan pemahaman diri. G. Menimbulkan illusi, depresi, kebingungan dan keterasingan (alienasi) H. Halusinasi I, Agresif J. Syndrome amotivasional (tidak memiliki semngat juang). (Tobar M. Sianipar. BNN. 2004)
  • 36. BAHAN / ZAT ADIKTIF A. Menimbulkan gangguan fungsi hati B. Menimbulkan perubahan pada struktur dan fungsi pancreas. C. Menimbulkan gangguan fungsi/kerusakan saluran pencernaan D. Menimbulkan kelemahan otot Merusak susmsum tulang belakang, menhambat pembentukan trombosit, anemia, dan leukemia. E. Menimbulkan gangguan gunsi endokrin, mengurangi produksi testosterone. F. Menyebabkan detak jantung bertambah, meningkatkan tekanan darah gagal jantung, dan cardiomyopia. G. Meningkatkan resiko kanker. H. Menyebabkan gangguan koordinasi motoric, bicara pelo, dan mabuk. (Tobar M. Sianipar. BNN. 2004) ALKOHOL
  • 37. BAHAN / ZAT ADIKTIF A. Meningkatkan gairah dan kesiagaan. B. Merangsang otot jantung dan meningkatkan detak jantung. C. Menahan kantuk. D. Menimbulkan kecemasan. E. Meningkatkan tekanan darah F. Meningkatakan jumlah air seni. G. Menimbulkan iritasi lambung. H. Menimbulkan ketergantungan fisik dan psikis (Tobar M. Sianipar. BNN. 2004) KAFEIN
  • 38. BAHAN / ZAT ADIKTIF A. Air liur bertambah b. Nausea (rasa ingin muntah) c. Mual dan sakit perut d. Muntah e. Diare f. Sakit kepala g. Berkeringat dingin h. Gangguan konsentrasi i. Kesadaran kabur j. Denyut nadi cepat. (Tobar M. Sianipar. BNN. 2004) NIKOTIN
  • 41. GANGGUAN KESEHATAN FISIK A. Kerusakan organ vital, termasuk otak, B. jantung, paru paru, hati, ginjal, dan organ reproduksi. C. mual, muntah, pusing, kejang, gemetar, jantung berdebar, nyeri dada, takikardi, bradikari, hiperpireksia, hipertensi, dilatasi pupil, hipotensi hipotermia, sampai kornea D. one way tiket. F. Gejala putus obat (withdrawal syndrome), seperti antara lain mual, muntah, diare, mengantuk, pilek, bersin, G. tekanan darah naik, pernafasan naik, suhu badan naik, gemetar, hilang selera makan, insomnia, takikardi, lemas, kejang lambung, impotensi, gangguan jantung dan ginjal, gangguan paru paru dan saluran nafas, (Tobar M. Sianipar. BNN. 2004)
  • 42. GEJALA PUTUS OBAT SAKAUW SAKIT SEKALI KARENA PUTAUW SEBUTAN PENGGUNA NARKOBA (Tobar M. Sianipar. BNN. 2004)
  • 43. GANGGUAN KESEHATAN PSIKIS gelisah, cemas, takut, curiga dan waspada berlebihan, paranoid, panik, disorientasi, bingung, fotofobia, mudah terisinggung, depresi, halusinasi visual, waham kebesaran, euphoria, agresif, gangguan daya ingat, gangguan nakal, nilai, dan konsentrasi, hilangnya hambatan inpuls seksual, banyak bicara, gangguan kesadaran, kognitif, afektif, persepsi, dan perilaku. (Tobar M. Sianipar. BNN. 2004)
  • 44. DAMPAK SOSIAL EKONOMI Menurunnya derajat kesehatan masyarakat pada umumnya yang pada gilirannya menyebabkan rendahnya kualitas dan produktifitas sumber daya manusia dan daya saing bangsa pelaku penyalahgunaan dan penderita ketergantungan serta pengedar gelap narkoba Penyalahgunaan dan ketergantungan narkoba serta pengedaran gelap narkoba secara nasioanl juga dapat menambah beban anggaran belanja pelayanan kesehatan masyarakat serta beban biaya program pencegahan, (Tobar M. Sianipar. BNN. 2004)
  • 45. c. pencucian uang haram hasil bisnis gelap narkoba d. memicu korupsi dan penyalahgunaan wewenang e. gangguan terhadap ketertiban dan keamaan masyarakat f. Menghancurkan kualitas, ketahanan dan daya saing bangsa, serta membunuh masa depan dan kejayaan bangsa. (Tobar M. Sianipar. BNN. 2004)
  • 46. Menimbulkan biaya ekonomi yang sangat tinggi untuk membeli narkoba yang harganya sangat mahal dan kebutuhannya terus menerus dan makin tinggi biaya pengobatan, perawatan, serta pemulihan putus sekolah atau putus kerja dan biaya peluang karena hilangnya peluang bersekolah atau bekerja (Tobar M. Sianipar. BNN. 2004)
  • 47. Lingkaran Setan Adiksi Sumber : Dr. Lydia Harlina Martono, SKM dan Dr. Satya Joewana, Sp.K.J. 2008.
  • 48. Gambar : Orang Sakauw Gambar : ciri pengguna narkoba yang takut
  • 49. Gambar 28 : Gelisah / menggigil Gambar 29 : Ciri wajah Pengguna Narkoba Gambar 30 : Ciri wajah Pengguna Narkoba
  • 52. Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba di luar keperluan medis, tanpa pengawasan dokter dan merupakan perbuatan melanggar hukum (pasal 59, Undang undang Nomor 5, Tahun 1997, tentang psikotropika dan pasal 84, 85 dan 86, undang undang nomor 22, tahun 1997, tentang Narkotika).
  • 53. Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba yang dilakukan tidak untuk maksud pengobatan, tetapi karena ingin menikmati pengaruhnya, dalam jumlah berlebih, secara lebih kurang teratur, dan berlangsung cukup lama, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, mental, dan kehidupan sosialnya. (Dr. Lydia Harlina Martono, SKM dan Dr. Satya Joewana, Sp.K.J. 2008.)
  • 54. Kecanduan (adiksi) atau ketergantungan narkoba adalah penyalahgunaan narkoba yang berat sehingga jika mengurangi arau berhenti menggunakanya akan timbul gejala putus narkoba (sakau). Untuk mempertahankan pengaruh narkoba seperti semula, pengguna narkoba mengonsumsinya dalam jumlah yang makin lama makin banyak. Keadaan ini dsebut toleransi. (Dr. Lydia Harlina Martono, SKM dan Dr. Satya Joewana, Sp.K.J. 2008.)
  • 55. CIRI CIRI ORANG KETERGANTUNGAN NAPZA Keinginan yang tak tertahankan untuk mengonsumsi salah satu atau zat yang tergolong napza dan menghalalkan segala cara untuk memperolehnya. Kecenderungan untuk menambah takaran dosis sejalan dengan batas toleransi tubuh yang meningkat. Ketergantungan psikis, yaitu apabila penggunaan napza dihentikan akan menimbulkan kecemasan, depresi, dan gejala psikis lain.
  • 58. Dikalangan para pengguns dan penggun potensial narkoba, ditengarai adanya semacam keyakinan sebagai berikut : 1. Core belief, saya dikucilkan teman 2. Addictive belief, agar tidak dikucilkan, menggunakan narkoba. 3. Permissive belief, saya coba narkoba, kan tidak berbahaya. 4. Relief belief, menggunakan narkoba membuat saya tenang. (Tobar M. Sianipar. BNN. 2004).
  • 59. 75 % Penyalahagunaan adalah remaja Indonesia berumur 15 25 tahun ! 50 % Penyalahgunaan NARKOBA memakai jarum suntik dan 700 orang dari mereka terkena HIV positif.
  • 61. 1. PENGENALAN DIRI 2. BUAT KEPERCAYAAN DIRI 3. MEMPERKUAT HARGA DIRI 4. MAMPU MENGENDALIKAN DIRI 5. SELALU MENGUATKAN AKIDAH DAN IMAN 6. SELALU BERSYUKUR APA YANG ADA 7. BERPIKIRAN TANPA NARKOBA 8. TIDAK MENYIA NYIAKAN HIDUP, WAKTU, UANG, DAN TANGGUNG JAWAB 9. MEMBUAT KEGIATAN YANG BERMANFAAT, DAN MELUANGKAN WAKTU MENGEMBANGKAN POTENSI DAN MEMECAHKAN SEMUA MASALAH 10. HIDUP TERTIB, TERATUR, DAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT. 11. BERGAUL DENGAN TEMAN YANG BAIK. 12. HINDARI LINGKUNGAN YANG EKSTREM DARI PERGAULAN KOTOR. 13. MEMPUNYAI PEKERJAAN YANG TETAP SEHINGGA DAPAT MENGHIDUPI KELUARGA DAN DIRI SENDIRI.