際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Kelompok 3: 
Rina Nur Inayah 
Rino Nikki Pranoto 
Rita Siti Patimah 
Sara Sri Ahar Ruhiyantina 
Program Studi manajemen 
Fakultas ilmu sosial dan politik 
Universitas islam negeri sunan Gunung djati
Naskh Mansukh 
Pengertian Nasikh 
Mansukh 
Rukun dan Syarat 
Contoh ayat Naskh Bentuk Naskh 
Mansukh 
Naskh 
Hikmah 
mempelajari 
Naskh Mansukh 
Perbedaan 
pendapat ulama
Pengertian Nasikh Mansukh 
Pengertian Nasikh 
Mansukh 
 Secara etimologi Nasikh adalah isim fail memiliki arti yang 
menghapus. Sedangkan mansukh adalah isim fail memiliki arti 
yang di hapus. 
 Ada 4 makna nasikh: 
 Menghapuskan (izalah). 
 Mengganti (tabdi) 
 Mengalihkan/mengubah (tahwil) seperti mengalihkan warisan 
seorang kepada orang lain. 
 Memindahkan dari suatu tempat ke tempat yang lain. 
Diantaranya memindahkan suatu kitab ini karena beberapa 
hikmah, di antaranya memindahkan suatu kitab. Dalam 
pengertian ini tidak mungkin terjadi di dalam al-quran.
Rukun dan Syarat Naskh 
Rukun dan Syarat 
Naskh 
 Berikut Rukun Naskh : 
 Adat naskh adalah pernyatan yang menunjukan adanya pembatalan 
hukum yang telah ada . 
 Nasikh yaitu dalil kemudian yang menghapus hukum yang telah ada . 
pada hakikatnya , nasikh itu berasal dari ALLAH , karena dialah yang 
membuat hukum dan dia pula lah yang menghapusnya . 
 Mansukh, hukum yang dibatalkan , dihapuskan dan dipindahkan . 
 Mansukh  anh , yaitu orang yang membebani hukum . 
 Adapun syarat  syarat naskh adalah : 
 Yang dibatalkan adalah hukum syara 
 Pembatalan itu datangnya dari tuntutan syara 
 Pembatalan hukum tidak disebabkan oleh berakhirnya waktu 
pemberlakuan hukum 
 Tuntutan yang mengandung naskh harus datang kemudian .
Contoh ayat Naskh 
Contoh ayat Naskh Mansukh 
Mansukh 
 Ayat Mansukh : 
 Arinya : 
Hai orang-orang beriman, apabila kamu Mengadakan 
pembicaraan khusus dengan Rasul hendaklah kamu 
mengeluarkan sedekah (kepada orang miskin) sebelum 
pembicaraan itu. yang demikian itu lebih baik bagimu dan 
lebih bersih; jika kamu tidak memperoleh (yang akan 
disedekahkan) Maka Sesungguhnya Allah Maha 
Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-Mujadilah:12)
Contoh ayat Naskh 
Mansukh 
 Di Nasikh oleh ayat : 
 Artinya : 
Apakah kamu takut akan (menjadi miskin) karena 
kamu memberikan sedekah sebelum Mengadakan 
pembicaraan dengan Rasul? Maka jika kamu tiada 
memperbuatnya dan Allah telah memberi taubat 
kepadamu Maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, 
taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya; dan Allah Maha 
mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al- 
Mujadilah:13)
Bentuk Naskh dari segi tilawah dan hukum 
Bentuk 
Naskh 
 Ada 3 bentuk naskh dari segi bacaan dan 
hukumnya menurut para ulama : 
 Ayat yang di nasakhkan tilawah dan hukumnya. 
 Ayat yang dinasakhkan hukumnya tetapi 
tilawahnya tetap. 
 Ayat yang dinasakhkan tilawahnya tapi hukumnya 
tetap.
Naskh Berdasarkan kejelasan dan cakupannya 
 Naskh dalam Al-Quran dibagi menjadi 4 macam : 
 Naskh sharih , yaitu ayat yang secara jelas menghapus hukum yang 
terdapat pada ayat terhadulu. 
 Naskh dhimmy, yaitu jika terdapat dua naskh yang saling bertentangan 
dan tidak dikompromikan, dan keduanya turun untuk sebuah masalah 
yang sama , serta kedua  keduanya diketahui waktu turunya , ayat 
yang datang kemudian menghapus ayat yang terdahulu . 
 Naskh kull , yaitu menghapus hukum yang sebelumnya secara 
keseluruhan. 
 Naskh juziy , yaitu menghapus hukum umum yang berlaku bagi semua 
individu dengan hukum yang hanya berlaku bagi sebagian individu, 
atau menghapus hukum yang bersifat muthlaq ,dengan hukum yang 
muqayyad. 
Bentuk 
Naskh
Dari sisi otoritas, para ulama membagi 
naskh ke dalam empat macam : 
 Naskh al  quran dengan al  quran. 
 Naskh al quran dengan as  sunnah. 
 Naskh as  sunnah dengan al  quran. 
 Naksh as  sunnah dengan as  sunnah. 
Bentuk 
Naskh
Perbedaan pendapat ulama 
Perbedaan 
pendapat ulama 
 Menerima, diperkuat dengan ayat : 
 Qs. Ar-Raad [13]:39 
Yang artinya : 
Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan 
menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah 
terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuzh). 
 Qs. An-Nahl[16]101 
Yang artinya : 
Dan apabila Kami letakkan suatu ayat di tempat ayat yang 
lain sebagai penggantinya Padahal Allah lebih mengetahui apa 
yang diturunkan-Nya, mereka berkata: "Sesungguhnya kamu 
adalah orang yang mengada-adakan saja". bahkan kebanyakan 
mereka tiada mengetahui.
Perbedaan 
pendapat ulama 
Kalangan yang menolak naskh mansukh 
 Menurut Al-Ashfahani, Al- Quran tidak mungin 
disentuh pembatalan. 
 Lebih jauh,Quraish Shihab menyimpulkan, bahwa 
semua ayat Al-Quran pada dasarnya berlaku. Ayat 
hukum yang tidak kondusif (berlaku) pada suatu waktu, 
pada waktu yang berlainan akan tetapberlaku bagi 
orang- orang yang memiliki kesesuaian kondisi dengan 
apa yang ditunjuk oleh ayat yang bersangkutan. Ini 
mengandung arti bahwa Islam diterapkan secara 
hierarkis, sebagimana Al-Quran pun diturunkan secara 
bertahap
Hikmah 
mempelajari Naskh 
Mansukh 
Hikmah mempelajari Naskh Mansukh. 
 Menurut manna Al  qaththan terdapat empat hikmah keberadaan 
ketentuan naskh , yaitu : 
 Menjaga kemaslahatan hamba 
 Pengembangan pensyariatan hukum sampai kepada tingkat 
kesempurnaan seiring dengan perkembangan dakwahdan kondisi 
manusia itu sendiri 
 Menguji kualitas keimanan mukallaf dengan cara adanya perintah yang 
kemudian dihapus 
 Merupakan kebaikan dan kemudian bagi umat , sebab apabila 
ketentuan nasikh lebih berat daripada ketentuan mansukh , berarti 
mengandung konsekuensi pertambahan pahala , sebaliknya , jika 
ketentuan dalam nasikh lebih mudah daripada ketentuan mansukh , 
itu berarti kemudahan bagi umat.
Naskh mansukh

More Related Content

Naskh mansukh

  • 1. Kelompok 3: Rina Nur Inayah Rino Nikki Pranoto Rita Siti Patimah Sara Sri Ahar Ruhiyantina Program Studi manajemen Fakultas ilmu sosial dan politik Universitas islam negeri sunan Gunung djati
  • 2. Naskh Mansukh Pengertian Nasikh Mansukh Rukun dan Syarat Contoh ayat Naskh Bentuk Naskh Mansukh Naskh Hikmah mempelajari Naskh Mansukh Perbedaan pendapat ulama
  • 3. Pengertian Nasikh Mansukh Pengertian Nasikh Mansukh Secara etimologi Nasikh adalah isim fail memiliki arti yang menghapus. Sedangkan mansukh adalah isim fail memiliki arti yang di hapus. Ada 4 makna nasikh: Menghapuskan (izalah). Mengganti (tabdi) Mengalihkan/mengubah (tahwil) seperti mengalihkan warisan seorang kepada orang lain. Memindahkan dari suatu tempat ke tempat yang lain. Diantaranya memindahkan suatu kitab ini karena beberapa hikmah, di antaranya memindahkan suatu kitab. Dalam pengertian ini tidak mungkin terjadi di dalam al-quran.
  • 4. Rukun dan Syarat Naskh Rukun dan Syarat Naskh Berikut Rukun Naskh : Adat naskh adalah pernyatan yang menunjukan adanya pembatalan hukum yang telah ada . Nasikh yaitu dalil kemudian yang menghapus hukum yang telah ada . pada hakikatnya , nasikh itu berasal dari ALLAH , karena dialah yang membuat hukum dan dia pula lah yang menghapusnya . Mansukh, hukum yang dibatalkan , dihapuskan dan dipindahkan . Mansukh anh , yaitu orang yang membebani hukum . Adapun syarat syarat naskh adalah : Yang dibatalkan adalah hukum syara Pembatalan itu datangnya dari tuntutan syara Pembatalan hukum tidak disebabkan oleh berakhirnya waktu pemberlakuan hukum Tuntutan yang mengandung naskh harus datang kemudian .
  • 5. Contoh ayat Naskh Contoh ayat Naskh Mansukh Mansukh Ayat Mansukh : Arinya : Hai orang-orang beriman, apabila kamu Mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasul hendaklah kamu mengeluarkan sedekah (kepada orang miskin) sebelum pembicaraan itu. yang demikian itu lebih baik bagimu dan lebih bersih; jika kamu tidak memperoleh (yang akan disedekahkan) Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-Mujadilah:12)
  • 6. Contoh ayat Naskh Mansukh Di Nasikh oleh ayat : Artinya : Apakah kamu takut akan (menjadi miskin) karena kamu memberikan sedekah sebelum Mengadakan pembicaraan dengan Rasul? Maka jika kamu tiada memperbuatnya dan Allah telah memberi taubat kepadamu Maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al- Mujadilah:13)
  • 7. Bentuk Naskh dari segi tilawah dan hukum Bentuk Naskh Ada 3 bentuk naskh dari segi bacaan dan hukumnya menurut para ulama : Ayat yang di nasakhkan tilawah dan hukumnya. Ayat yang dinasakhkan hukumnya tetapi tilawahnya tetap. Ayat yang dinasakhkan tilawahnya tapi hukumnya tetap.
  • 8. Naskh Berdasarkan kejelasan dan cakupannya Naskh dalam Al-Quran dibagi menjadi 4 macam : Naskh sharih , yaitu ayat yang secara jelas menghapus hukum yang terdapat pada ayat terhadulu. Naskh dhimmy, yaitu jika terdapat dua naskh yang saling bertentangan dan tidak dikompromikan, dan keduanya turun untuk sebuah masalah yang sama , serta kedua keduanya diketahui waktu turunya , ayat yang datang kemudian menghapus ayat yang terdahulu . Naskh kull , yaitu menghapus hukum yang sebelumnya secara keseluruhan. Naskh juziy , yaitu menghapus hukum umum yang berlaku bagi semua individu dengan hukum yang hanya berlaku bagi sebagian individu, atau menghapus hukum yang bersifat muthlaq ,dengan hukum yang muqayyad. Bentuk Naskh
  • 9. Dari sisi otoritas, para ulama membagi naskh ke dalam empat macam : Naskh al quran dengan al quran. Naskh al quran dengan as sunnah. Naskh as sunnah dengan al quran. Naksh as sunnah dengan as sunnah. Bentuk Naskh
  • 10. Perbedaan pendapat ulama Perbedaan pendapat ulama Menerima, diperkuat dengan ayat : Qs. Ar-Raad [13]:39 Yang artinya : Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuzh). Qs. An-Nahl[16]101 Yang artinya : Dan apabila Kami letakkan suatu ayat di tempat ayat yang lain sebagai penggantinya Padahal Allah lebih mengetahui apa yang diturunkan-Nya, mereka berkata: "Sesungguhnya kamu adalah orang yang mengada-adakan saja". bahkan kebanyakan mereka tiada mengetahui.
  • 11. Perbedaan pendapat ulama Kalangan yang menolak naskh mansukh Menurut Al-Ashfahani, Al- Quran tidak mungin disentuh pembatalan. Lebih jauh,Quraish Shihab menyimpulkan, bahwa semua ayat Al-Quran pada dasarnya berlaku. Ayat hukum yang tidak kondusif (berlaku) pada suatu waktu, pada waktu yang berlainan akan tetapberlaku bagi orang- orang yang memiliki kesesuaian kondisi dengan apa yang ditunjuk oleh ayat yang bersangkutan. Ini mengandung arti bahwa Islam diterapkan secara hierarkis, sebagimana Al-Quran pun diturunkan secara bertahap
  • 12. Hikmah mempelajari Naskh Mansukh Hikmah mempelajari Naskh Mansukh. Menurut manna Al qaththan terdapat empat hikmah keberadaan ketentuan naskh , yaitu : Menjaga kemaslahatan hamba Pengembangan pensyariatan hukum sampai kepada tingkat kesempurnaan seiring dengan perkembangan dakwahdan kondisi manusia itu sendiri Menguji kualitas keimanan mukallaf dengan cara adanya perintah yang kemudian dihapus Merupakan kebaikan dan kemudian bagi umat , sebab apabila ketentuan nasikh lebih berat daripada ketentuan mansukh , berarti mengandung konsekuensi pertambahan pahala , sebaliknya , jika ketentuan dalam nasikh lebih mudah daripada ketentuan mansukh , itu berarti kemudahan bagi umat.