Neuromarketing Seni Memahami Otak Konsumen dan Mempengaruhi Keputusan Pembelian.pdf
0 likes22 views
Dalam artikel ini, kita akan membahas Neuromarketing, seni memahami cara kerja otak manusia untuk memengaruhi keputusan pembelian secara efektif. 🧠✨ Neuromarketing membantu kita memahami bagaimana otak memproses pesan, mulai dari insting cepat di Old Brain, perasaan di Middle Brain, hingga pertimbangan rasional di New Brain. 😄 Saya akan mengajak kalian untuk mengenal bagaimana menciptakan pesan yang simpel dan menarik agar lolos dari filter insting, menyentuh emosi konsumen dengan cerita yang relatable, dan meyakinkan mereka dengan data dan klaim yang kuat. 🎯❤️📊 Semua dibawakan dengan gaya ringan, penuh contoh sehari-hari, dan tips praktis yang bisa langsung dipraktikkan dalam strategi marketing kalian. Siap bikin brand kalian makin ‘nempel’ di kepala konsumen? Yuk, baca artikelnya! 🚀👋
Neuromarketing Seni Memahami Otak Konsumen dan Mempengaruhi Keputusan Pembelian.pdf
- 1. Neuromarketing Seni Memahami Otak Konsumen dan Mempengaruhi Keputusan Pembelian Widy Sulistianto S.T., M.M.
- 2. Apa Itu Neuromarketing? “Neuromarketing itu sebenernya gampang banget konsepnya 😁 Intinya: kita belajar cara kerja otak manusia — mulai dari gimana otak memproses info, ngerespon iklan, sampai akhirnya mutusin buat beli atau nggak 💡💸 Kalau kita tahu caranya, kita bisa bikin strategi marketing yang lebih tepat sasaran, lebih ‘klik’, dan bikin orang bilang, ‘Wah… ini kok kayaknya produk yang gue cari banget!’ 😉👍”
- 3. Tiga Bagian Otak Otak manusia itu terbagi jadi 3 bagian utama nih: 👉 Old Brain — otak primitif, kerjanya cuma: bahaya atau aman? Butuh atau nggak? Semua insting cepet dari sini ⚡🦎 👉 Middle Brain — pusat perasaan, yang bikin kita ngerasa suka atau nggak ❤ 👉 New Brain — bagian yang logis dan penuh pertimbangan. Ini nih yang biasanya bilang: ‘Cek dulu deh… worth it nggak ya?’ 🤔💭”
- 4. Proses Otak Menerima Pesan “Setiap ada stimulus — iklan, visual, suara, atau aroma — otak kita memprosesnya urut kayak gini: 🔹 Old Brain dulu yang ngecek: bahaya nggak? Perlu nggak? 🔹 Kalau aman, masuk ke Middle Brain, buat ngerasain: saya suka nggak ya? Cocok nggak ya? 😊 🔹 Terakhir ke New Brain, yang mikir: ini masuk akal nggak? Worth it nggak? 🧩 Kalau semua proses ini sukses… voila! Brand itu bakal nempel di kepala kita! 🛍✨”
- 5. Menembus Old Brain “Gimana caranya biar lolos dari filter Old Brain yang super selektif? 1⃣ Pakai visual simpel & nendang! 🎯 Warna cerah, kontras, gambar yang ‘stop scroll’. 2⃣ Jangan intimidasi! 🚫 Kalau agresif, orang kabur. Old Brain nggak suka tekanan. 3⃣ Scarcity & urgency! ⏳ Bikin orang ngerasa, ‘Kalo nggak ambil sekarang, keburu habis!’ FOMO works! 😆”
- 6. Sentuh Middle Brain “Setelah lolos dari Old Brain, mari kita main ke Middle Brain. 🌈 1. Mainkan semua indra - Visual cantik - Musik yang pas 🎶 - Aroma khas (kalau bisnis F&B) 🍞 - Ajak orang pegang atau coba langsung (test drive, fitting room!) 📖 2. Ceritakan kisah yang relatable - Momen spesial (wisuda, nikah, punya anak) 👶 - Hubungan keluarga atau sahabat - Kisah from zero to hero 🦸 - Small daily joy, kayak momen lucu pas masak atau main sama anak 🥰”
- 7. Yakinkan New Brain “Terakhir, kita harus bikin si New Brain yakin dengan pembelian mereka. ✅ 1. Klaim kuantitatif - 99,9% bakteri hilang, hemat hingga 50%, atau dipercaya 10 juta pelanggan 🌟 ✅ 2. Bandingkan dengan yang lain - Bisa head-to-head, before–after, atau ‘3x lebih cepat!’ 🆚 ✅ 3. Edukasi audiens - Lewat tips, infografis, podcast, studi kasus 🎓 - Semakin paham, semakin yakin, dan akhirnya… check out! 🛒
- 8. Closing Inti neuromarketing itu simple banget: 🔸 Old Brain: buat pesan yang simpel, visual kuat, dan urgent! 🛑 🔸 Middle Brain: sentuh emosi, cerita yang dekat dengan kehidupan mereka ❤ 🔸 New Brain: kasih alasan logis lewat data, klaim, dan edukasi 📊 Semoga sharing santai ini bisa kasih insight baru dan bikin marketing kalian makin nempel di kepala konsumen! 🚀 Terima kasih banyak udah baca — sampai jumpa di sesi berikutnya! 👋😄”