際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
HEMODIALISIS
DIVISI GINJAL HIPERTENSI
DEPARTEMEN PENYAKIT DALAM FK UNSRI/RSMH
Ngaji HD Juni 2021.pptx
Ngaji HD Juni 2021.pptx
DEFINISI
 Salah satu terapi pengganti ginjal
 Suatu proses pengubahan komposisi solut darah oleh larutan lain
(cairan dialisat) melalui membran semipermiabel (membran
dialisis).
 Membran semipermiabel adalah membran yang dapat dilalui oleh
solut dengan berat molekul tertentu
LARUTAN
Terdiri dari:
 Solut: zat-zat terlarut
 Solvent: cairan pelarut (air)
 Volume
 Kepekatan:
 Konsentrasi: kadar solut dalam larutan
 Osmolaritas: kepekatan beberapa solut dalam larutan
DEFINISI
 Salah satu terapi pengganti ginjal
 Suatu proses pengubahan komposisi solut darah oleh larutan lain
(cairan dialisat) melalui membran semipermiabel (membran
dialisis).
 Membran semipermiabel adalah membran yang dapat dilalui oleh
solut dengan berat molekul tertentu
Ngaji HD Juni 2021.pptx
Ngaji HD Juni 2021.pptx
PRINSIP DIALISIS
 Difusi  perpindahan solut dari larutan konsentrasi konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah melalui membran semipermeabel
 Ultrafiltrasi  perpindahan solvent dari larutan dengan tekanan tinggi ke
tekanan yang lebih rendah melalui memban semipermeabel
 Konveksi  perpindahan solut bersama solvent karena perbedaan
tekanan
 Adsorpsi  adhesi molekul terhadap permukaan dalam membran
Perpindahan solut dari larutan konsentrasi konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah melalui membran semipermeabel
perpindahan solvent dari larutan dengan tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah melalui memban semipermeabel
adhesi molekul terhadap permukaan dalam membran
Ngaji HD Juni 2021.pptx
Ngaji HD Juni 2021.pptx
Ngaji HD Juni 2021.pptx
Ngaji HD Juni 2021.pptx
Ngaji HD Juni 2021.pptx
Ngaji HD Juni 2021.pptx
Ngaji HD Juni 2021.pptx
Ngaji HD Juni 2021.pptx
 Terdiri dari beribu-ribu serat halus yg mirip
dengan struktur kapiler manusia
 Tipe membran
 Cellulose
 Substituted cellulose
 Synthetic
Serat dialyzers
TIPE TIPE AKSES VASCULAR
 Permanen : AV fistula, AV graft
 Temporer: central venous catheter
AV FISTULA
 Menyambungkan pembuluh darah arterial dan pembuluh
darah venous melalui lubang yang dibuat secara pembedahan.
 Diletakan subcutaneous antara arteri and vena.
 Tujuan penyambungan ini adalah untuk meningkatkan aliran
darah venous pasien, sehingga aliran tersebut mampu dipakai untuk
mengalirkan darah pada saat tindakan hemodialisis atau cuci darah.
 Keuntungan
 Kekuatan terjamin
 Komplikasi kurang (infeksi, stenosis)
Ngaji HD Juni 2021.pptx
Ngaji HD Juni 2021.pptx
AV GRAFT
 Akses vaskuler permanen yang dibuat dengan cara menghubungkan pembuluh
darah arteri dan vena dengan menggunakan tambahan pembuluh darah dari
sebuah tube sintetik yang ditanamkan melalui pembedahan. Tube bisa terbuat
dari bahan sintetik politetrafluoroethylene atau biologik bovine
graf (heterograf), autograf atau homograf.
AV GRAFT
 Keuntungan:
Waktu maturasi singkat
 Mudah kanulisasi dan permukaan area yang luas
 Tindakan pembedahan yg lebih mudah
 Kerugian
 Inferior long term patency
 Kejadian infeksi lebih tinggi daripada AV Fistula
Altenatif pada pasien yang tidak dapat dilakukan AV fistula
Ngaji HD Juni 2021.pptx
Ngaji HD Juni 2021.pptx
Tehnik Kanulasi akses vaskuler
 Kanulasi langsung ke pembuluh darah
besar (V.femoralis, sefalika, radialis)
 Kanulasi dengan kateter lumen ganda(v.
Femoralis, jugularis dan subclavia)
CATHETER DOUBLE LUMEN/CDL
Kateter non cuff atau non tunnel
 Kateter ini termasuk kedalam tipe pemakaian yang jangka pendek
atau sementara, sampai terbentuknya akses yang permanen.
 Kateter ini memiliki satu ujung dua lumen tanpa cuff dan diinsersikan
langsung ke dalam vena kava pasien. Satu lumen disebut
sebagai lumen arterial yang akan dihubungkan dengan arterial blood
line (ada tanda warna merah) dan satu lumen disebut sebagai lumen
venous yang akan dihubungkan dengan venous blood line (ada tanda
warna biru).
CATHETER DOUBLE LUMEN/CDL
Kateter tunnel cuff
 Kateter ini digunakan dalam waktu jangka panjang, memiliki satu ujung
dengan dua lumen dan memiliki cuff. Catheter diinsersikan
kedalam venous dengan exit site di tempat yang berbeda. sebagian kateter
yang ditanamkan di bawah kulit pasien yang disebut sebagai tunnel
Ngaji HD Juni 2021.pptx
Ngaji HD Juni 2021.pptx
Ngaji HD Juni 2021.pptx
ANTIKOAGULAN
 Diperlukan antikoagulan dalam dialisis agar tidak terjadi
koagulasi diluar tubuh.
 Heparinisasi konvensional : Menggunakan reguler heparin
intravena ,dosis inisial 1500-3000 IU (25-30 IU/kg BB)
dilanjutkan dengan 1000-2500 IU per jam secara kontinyu.
 Bila ada tanda perdarahan, diberikan dosis rendah 20-25
IU/kgBB (inisial dose) dilanjutkan 0-500 IU per 30 menit atau
tanpa heparin.
 LWMH , Enoxaparin diberikan dosis 100 IU/kgBB untuk satu sesi dialisis
scr IV.
INDIKASI KLINIS UNTUK MEMULAI DIALISIS PADA CKD
 Pericarditis atau pleuritis
 Progressive uremic encephalopathy atau neuropathy, dengan tanda tanda :
bingung, kurus, myoclonus, wrist atau foot drop,kejang
 Atanda perdarahan yang signifikan akibat uremia
 Kelebihan cairan yang tidak respon dengan diuretik
 Gangguan metabolik persistenyang tidak respon dengan terapi seperti
hiperkalemia, acidosis metabolic, hipercalcemia, and hiperphosphatemia
 Mual dan muntah yang persiten
 Hipertension yang tidak responsive dengan obat antihipertensi
 Berat badan turun atau terdapat tanda malnutrisi
INDIKASI
1. Kelebihan (Overload) cairan ekstraselular sulit dikendalikan dan/ atau hipertensi.
2. Hiperkalemia refrakter terhadap restriksi diit & terapi farmakologis.
3. Asidosis metabolik refrakter terhadap terapi bikarbonat.
4. Hiperfosfatemia refrakter terhadap restriksi diit & terapi pengikat fosfat.
5. Anemia yang refrakter terhadap pemberian eritropoietin dan besi.
6. Penurunan kapasitas fungsional / kualitas hidup tanpa penyebab yang jelas.
7. Penurunan BB / malnutrisi, terutama apabila disertai gejala mual, muntah, atau
adanya bukti lain gastroduodenitis.
8. Adanya gangguan neurologis (seperti neuropati, ensefalopati, gangguan psikiatri),
pleuritis atau perikarditis yang tidak disebabkan oleh penyebab lain, serta diatesis
hemoragik dengan pemanjangan waktu perdarahan.
INDIKASI PADA PASIEN AKI
KONTRAINDIKASI DIALISIS
ABSOLUT
 Tidak didapatkan akses vaskuler pada HD atau terdapat gangguan di rongga peritoneum
RELATIF
 Instabilitas hemodinamik
 Koagulopati
 Penyakit Alzheimer
 Demensia multi infark
 Sindrom hepatorenal
 Sirosis hati lanjut dengan ensepalopati
 Keganasan lanjut
 Fobia jarum
DOSIS DAN ADEKUASI DIALISIS
 Dosis yang dianjurkan Kumar dkk (2000)
tD = 6-8 jam
Qb = 200 cc/menit
Qd = 300 cc/menit
Heparin = Inisial heparin 1000 unit dilanjutkan 500 unit/jam
 Diharapkan adekuasi Kt/V mencapai >1,2
 Durasi HD : Idealnya 10-15 jam/minggu.
 Durasi HD disesuaikan dgn kebutuhan individu.Tiap HD dilakukan
4-5 jam dengan frekuensi 2x perminggu (Indonesia)
RUMUS ADEKUASI DIALISIS
 R= Post BUN/Pre BUN
 UF= Predialisis weight- Postdialisis weight: post dialisis weight
 W = Post dialisis weight
FORMULA LOGARITMA
KOMPLIKASI SELAMA DIALYSIS
SERING
 Hipotensi (20-50%)
 Kram otot (5-20%)
 Mual (5-15%)
 Sakit kepala (5%)
 Gatal (5%)
 Nyeri dada/punggung (2-5%)
 Demam & menggigil (<1%)
JARANG TAPI SERIUS
 Dialysis disequilibrium
sindrom
 Arrhythmia
 Tamponade jantung
 Perdarahan intrakranial
 Hemolisis
 Emboli Udara
Ngaji HD Juni 2021.pptx
MANAJEMEN HIPOTENSI INTRADIALISIS
 Posisi Trendelenberg
 Bolus of NaCl 0.9%
 Turunkan UFR
 Albumin, mannitol, hypertonic saline dapat digunakan sebagai alternatif
DIALYSIS DISEQUILIBRIUM SYNDROME
 Gejala neurologis cerebral edema
 Gejala dini
 Headache, mual, disorientasi, lemas,penglihatan kabur
 Gejala lanjut
 Bingung, kejang, coma, dan kematian
 Pencegahan
 Inisial dialysis dimulai dosis kecil, tapi sering diulang
KOMPLIKASI SERIUS DIALISIS
 Arithmia
 Terutama pada pasien yg menggunakan Digoxin
 Perdarahan intrakranial
 Didasari adanya CVD karena pemakaian heparin
 Hemolisis
 Berhubungan dengan obstrucksi aliran darah danproblem dialysis solutions
 Emboli Udara
 Masuk ke system vena otak
 Masuk ke ventricle kiri
NUTRISI PADA PASIEN HEMODIALISIS
 Dilakukan penilaian nutrisi awal bekerja sama dengan ahli gizi
 Nutrien yang diberikan sbb:
 Energi: 35 kkal/kg/hr. Pada CAPD energi dari cairan dialisat diperhitungkan
 Protein: 1-1,2 g/kg/hr (HD), 1,3 g/kg/hr (CAPD) (50% dari protein bernilai biologis tinggi)
 Karbohidrat: 55-60% dari total kalori
 Lemak: 30% dari total kalori
 Air: jumlah urin 24 jam + 500 mL (kenaikan BB diantara waktu HD <5% BB kering). Pada CAPD air disesuaikan
dengan jumlah dialisat yang keluar
 Natrium: individual, umumnya dibatasi 3-5 g NaCl/hr
 Kalium: pada keadaan hiperkalemia asupan kalium dari buahbuahan dibatasi
 Ca dan P: Ca 1000 mg/hr, P 17 mg/hr. Pengikat P diberikan jika kadar P di atas nilai normal
 Evaluasi status gizi dinilai tiap 6 bulan melalui pemeriksaan lab., antropometri, SGA
 Mikronutrien dan atau vitamin (Mg, Zn) diberikan sesuai kebutuhan
TERIMA KASIH
CAPD
(Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis)
Renal Replacement Therapy(1997)
Hemodialysis
(53.3%)
Peritoneal Dialysis
(17.1%)
Renal Transplantation
(29.5%)
Etiologic Disease : DM(34%)> CGN(20.8%) > Hypertension(15.7%)
Total 20,244 patients
Korea Journal of Nephrology (1999)
PERITONEAL DIALYSIS
 Is the process of cleaning the blood
by using the lining of the peritoneal
cavity (peritoneum) as a filter  the
peritoneum acts as a dialyzing
membrane, permitting wastes from
the body to cross it and empty into
the instilled dialysate fluid .
 Is a type of dialysis usually done by
the patient at home.
TYPES OF PERITONEAL DIALYSIS
 CAPD  Continuous
Ambulatory Peritoneal
Dialysis
 Manual exchanges
(approx. 30 Min. each)
done approx. 4 times
daily (1st thing in am,
around lunchtime,
around suppertime, and
before bed).
 Utilizing Baxters
ultrabag system.
 Aseptic technique
mandatory in making all
connections.
 APD  Automated
Peritoneal Dialysis
 Utilizes a machine to
perform exchanges at
night while the patient
sleeps (8-10 Hrs on the
machine).
 Aseptic technique
mandatory in making all
connections.
CAPD INDICATION
Absolute indications:
Poor cardiac function
Peripheral vascular disease
Relative indications:
Free life style
Want to take care themselves
Long distance to hemodialysis center
KONTRA INDIKASI CAPD
 Inability to make connections and lack of family member or other person
willing or able to help (dementia ,stroke ,arthritis , blindness, debilitation
etc)
 Previous complicated abdominal surgery with adhesions, ostomies etc
 Lack of space to store PD solutions
Ngaji HD Juni 2021.pptx
PHASES OF PERITONEAL DIALYSIS
 Fill
 Takes approx. 10 minutes.
 Usual volume is 2000  2500 mls.
 Dwell
 CAPD  usually 4-6 Hrs during the day, and 8-10 Hrs during the
night.
 APD  usually shorter dwells while sleeping and longer dwells
during the day.
 Drain
 Takes approx. 20 minutes.
 Usual volume may be slightly less, the same as, or more than
infused amt.
 Effluent (drained fluid) is normally clear (colorless or yellow).
Principles of peritoneal dialysis
Scheme of peritoneal solute transport by
diffusion through the pores of capillary wall
Ramesh Khanna & Karl D. Nolph
Model of transport - 3 sorts of pores
Ramesh Khanna & Karl D. Nolph
Na 132 mmol/l
Ca 1,25mmol/l
Mg 0,5 mmol/l
Cl 100 mmol/l
lactate 35 mmol/l ev. lactate/bicarbonate
glukose 1,36-4,25 g/dl
osmolarity 347-486
pH 5,2
GDP (degradation products of glucose)
Composition of standard peritoneal dialysis solution
CAPD EXCHANGE
 Aseptic technique
mandatory in making
all connections!
 Check dialysis orders
for % of dextrose, & fill
volume.
 Drained volume must
be measured &
documented (a spring
scale may be used).
 Dialysate should be
warmed to body
temperature using dry
heat.
Baxters Ultrabag System
Full & Empty Bags Connected
by Tubing
Peritoneal catheter
 implanted via laparoscopy, punction or laparotomy (total
anesthesy)
 PD is started 3 weeks following the impantation of catheter
Types of peritoneal catheters
ACCESS TO THE PERITONEUM
 Considered the
patients lifeline.
 Sterile technique
required when
connecting (or
disconnecting)
transfer set to
catheter.
 Transfer set is
clamped prior to
opening to protect the
PD catheter (strict
aseptic technique is
required when
minicap is removed).
Peritoneal
Catheter
Exit Site
Titanium Adaptor
Transfer Set
Twist
Clamp
Minicap
All procedures requiring opening of the closed
system will be done by trained staff only
CLEARANCE ACROSS THE PERITONEAL MEMBRANE
 Waste products &
excess fluid move from
the blood into the
dialysate by diffusion &
osmosis.
 Fluid removal can be
increased by increasing
the amount of dextrose
in the dialysate.
 Some medications will
move across the
membrane also.
Blood Dialysate
Semipermeable
Membrane
Ngaji HD Juni 2021.pptx
KELEBIHAN CAPD
Ngaji HD Juni 2021.pptx
Ngaji HD Juni 2021.pptx
HAL YANG TIDAK MENYENANGKAN DARI CAPD
Ngaji HD Juni 2021.pptx
Ngaji HD Juni 2021.pptx
Criteria of PD adequacy
Infectious:
 exit-site inflammation (flare, suppurative secretion,
granulation)
 peritonitis (turbid dialysate, abdominal pain, fever)
Non-infectious:
 hernias
 hydrothorax
 sclerosing encapsulating peritonitis (rare, life threatening
complication, mostly after  6 years on PD, peritoneum is
massively thickened and calcificated, leading to intestinal
obstruction)
Complications of PD 1
Non-infectious:
 Leakage of dialysate along the peritoneal catheter
 Drainage failure of dialysate (dislocation or catheter
obstruction by fibrin)
 Morphologic changes of peritoneum following long-
lasting PD (peritoneal fibrisis, mesotelial damage,
vasculopathy and neo-angiogenesis) leading to loss of UF
capacity  reason for PD cessation in 24% of all patients,
and in 51% of patients treated above 6 years.
Complications of PD 2
CAPD  continual ambulatory
peritoneal dialysis
 manual exchanges
NIPD  night intermitent peritoneal
dialysis (cycler)
CCPD  continual cyclic PD
TERIMA KASIH

More Related Content

Ngaji HD Juni 2021.pptx

  • 4. DEFINISI Salah satu terapi pengganti ginjal Suatu proses pengubahan komposisi solut darah oleh larutan lain (cairan dialisat) melalui membran semipermiabel (membran dialisis). Membran semipermiabel adalah membran yang dapat dilalui oleh solut dengan berat molekul tertentu
  • 5. LARUTAN Terdiri dari: Solut: zat-zat terlarut Solvent: cairan pelarut (air) Volume Kepekatan: Konsentrasi: kadar solut dalam larutan Osmolaritas: kepekatan beberapa solut dalam larutan
  • 6. DEFINISI Salah satu terapi pengganti ginjal Suatu proses pengubahan komposisi solut darah oleh larutan lain (cairan dialisat) melalui membran semipermiabel (membran dialisis). Membran semipermiabel adalah membran yang dapat dilalui oleh solut dengan berat molekul tertentu
  • 9. PRINSIP DIALISIS Difusi perpindahan solut dari larutan konsentrasi konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah melalui membran semipermeabel Ultrafiltrasi perpindahan solvent dari larutan dengan tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah melalui memban semipermeabel Konveksi perpindahan solut bersama solvent karena perbedaan tekanan Adsorpsi adhesi molekul terhadap permukaan dalam membran
  • 10. Perpindahan solut dari larutan konsentrasi konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah melalui membran semipermeabel
  • 11. perpindahan solvent dari larutan dengan tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah melalui memban semipermeabel
  • 12. adhesi molekul terhadap permukaan dalam membran
  • 21. Terdiri dari beribu-ribu serat halus yg mirip dengan struktur kapiler manusia Tipe membran Cellulose Substituted cellulose Synthetic Serat dialyzers
  • 22. TIPE TIPE AKSES VASCULAR Permanen : AV fistula, AV graft Temporer: central venous catheter
  • 23. AV FISTULA Menyambungkan pembuluh darah arterial dan pembuluh darah venous melalui lubang yang dibuat secara pembedahan. Diletakan subcutaneous antara arteri and vena. Tujuan penyambungan ini adalah untuk meningkatkan aliran darah venous pasien, sehingga aliran tersebut mampu dipakai untuk mengalirkan darah pada saat tindakan hemodialisis atau cuci darah. Keuntungan Kekuatan terjamin Komplikasi kurang (infeksi, stenosis)
  • 26. AV GRAFT Akses vaskuler permanen yang dibuat dengan cara menghubungkan pembuluh darah arteri dan vena dengan menggunakan tambahan pembuluh darah dari sebuah tube sintetik yang ditanamkan melalui pembedahan. Tube bisa terbuat dari bahan sintetik politetrafluoroethylene atau biologik bovine graf (heterograf), autograf atau homograf.
  • 27. AV GRAFT Keuntungan: Waktu maturasi singkat Mudah kanulisasi dan permukaan area yang luas Tindakan pembedahan yg lebih mudah Kerugian Inferior long term patency Kejadian infeksi lebih tinggi daripada AV Fistula Altenatif pada pasien yang tidak dapat dilakukan AV fistula
  • 30. Tehnik Kanulasi akses vaskuler Kanulasi langsung ke pembuluh darah besar (V.femoralis, sefalika, radialis) Kanulasi dengan kateter lumen ganda(v. Femoralis, jugularis dan subclavia)
  • 31. CATHETER DOUBLE LUMEN/CDL Kateter non cuff atau non tunnel Kateter ini termasuk kedalam tipe pemakaian yang jangka pendek atau sementara, sampai terbentuknya akses yang permanen. Kateter ini memiliki satu ujung dua lumen tanpa cuff dan diinsersikan langsung ke dalam vena kava pasien. Satu lumen disebut sebagai lumen arterial yang akan dihubungkan dengan arterial blood line (ada tanda warna merah) dan satu lumen disebut sebagai lumen venous yang akan dihubungkan dengan venous blood line (ada tanda warna biru).
  • 32. CATHETER DOUBLE LUMEN/CDL Kateter tunnel cuff Kateter ini digunakan dalam waktu jangka panjang, memiliki satu ujung dengan dua lumen dan memiliki cuff. Catheter diinsersikan kedalam venous dengan exit site di tempat yang berbeda. sebagian kateter yang ditanamkan di bawah kulit pasien yang disebut sebagai tunnel
  • 36. ANTIKOAGULAN Diperlukan antikoagulan dalam dialisis agar tidak terjadi koagulasi diluar tubuh. Heparinisasi konvensional : Menggunakan reguler heparin intravena ,dosis inisial 1500-3000 IU (25-30 IU/kg BB) dilanjutkan dengan 1000-2500 IU per jam secara kontinyu. Bila ada tanda perdarahan, diberikan dosis rendah 20-25 IU/kgBB (inisial dose) dilanjutkan 0-500 IU per 30 menit atau tanpa heparin. LWMH , Enoxaparin diberikan dosis 100 IU/kgBB untuk satu sesi dialisis scr IV.
  • 37. INDIKASI KLINIS UNTUK MEMULAI DIALISIS PADA CKD Pericarditis atau pleuritis Progressive uremic encephalopathy atau neuropathy, dengan tanda tanda : bingung, kurus, myoclonus, wrist atau foot drop,kejang Atanda perdarahan yang signifikan akibat uremia Kelebihan cairan yang tidak respon dengan diuretik Gangguan metabolik persistenyang tidak respon dengan terapi seperti hiperkalemia, acidosis metabolic, hipercalcemia, and hiperphosphatemia Mual dan muntah yang persiten Hipertension yang tidak responsive dengan obat antihipertensi Berat badan turun atau terdapat tanda malnutrisi
  • 38. INDIKASI 1. Kelebihan (Overload) cairan ekstraselular sulit dikendalikan dan/ atau hipertensi. 2. Hiperkalemia refrakter terhadap restriksi diit & terapi farmakologis. 3. Asidosis metabolik refrakter terhadap terapi bikarbonat. 4. Hiperfosfatemia refrakter terhadap restriksi diit & terapi pengikat fosfat. 5. Anemia yang refrakter terhadap pemberian eritropoietin dan besi. 6. Penurunan kapasitas fungsional / kualitas hidup tanpa penyebab yang jelas. 7. Penurunan BB / malnutrisi, terutama apabila disertai gejala mual, muntah, atau adanya bukti lain gastroduodenitis. 8. Adanya gangguan neurologis (seperti neuropati, ensefalopati, gangguan psikiatri), pleuritis atau perikarditis yang tidak disebabkan oleh penyebab lain, serta diatesis hemoragik dengan pemanjangan waktu perdarahan.
  • 40. KONTRAINDIKASI DIALISIS ABSOLUT Tidak didapatkan akses vaskuler pada HD atau terdapat gangguan di rongga peritoneum RELATIF Instabilitas hemodinamik Koagulopati Penyakit Alzheimer Demensia multi infark Sindrom hepatorenal Sirosis hati lanjut dengan ensepalopati Keganasan lanjut Fobia jarum
  • 41. DOSIS DAN ADEKUASI DIALISIS Dosis yang dianjurkan Kumar dkk (2000) tD = 6-8 jam Qb = 200 cc/menit Qd = 300 cc/menit Heparin = Inisial heparin 1000 unit dilanjutkan 500 unit/jam Diharapkan adekuasi Kt/V mencapai >1,2 Durasi HD : Idealnya 10-15 jam/minggu. Durasi HD disesuaikan dgn kebutuhan individu.Tiap HD dilakukan 4-5 jam dengan frekuensi 2x perminggu (Indonesia)
  • 42. RUMUS ADEKUASI DIALISIS R= Post BUN/Pre BUN UF= Predialisis weight- Postdialisis weight: post dialisis weight W = Post dialisis weight
  • 44. KOMPLIKASI SELAMA DIALYSIS SERING Hipotensi (20-50%) Kram otot (5-20%) Mual (5-15%) Sakit kepala (5%) Gatal (5%) Nyeri dada/punggung (2-5%) Demam & menggigil (<1%) JARANG TAPI SERIUS Dialysis disequilibrium sindrom Arrhythmia Tamponade jantung Perdarahan intrakranial Hemolisis Emboli Udara
  • 46. MANAJEMEN HIPOTENSI INTRADIALISIS Posisi Trendelenberg Bolus of NaCl 0.9% Turunkan UFR Albumin, mannitol, hypertonic saline dapat digunakan sebagai alternatif
  • 47. DIALYSIS DISEQUILIBRIUM SYNDROME Gejala neurologis cerebral edema Gejala dini Headache, mual, disorientasi, lemas,penglihatan kabur Gejala lanjut Bingung, kejang, coma, dan kematian Pencegahan Inisial dialysis dimulai dosis kecil, tapi sering diulang
  • 48. KOMPLIKASI SERIUS DIALISIS Arithmia Terutama pada pasien yg menggunakan Digoxin Perdarahan intrakranial Didasari adanya CVD karena pemakaian heparin Hemolisis Berhubungan dengan obstrucksi aliran darah danproblem dialysis solutions Emboli Udara Masuk ke system vena otak Masuk ke ventricle kiri
  • 49. NUTRISI PADA PASIEN HEMODIALISIS Dilakukan penilaian nutrisi awal bekerja sama dengan ahli gizi Nutrien yang diberikan sbb: Energi: 35 kkal/kg/hr. Pada CAPD energi dari cairan dialisat diperhitungkan Protein: 1-1,2 g/kg/hr (HD), 1,3 g/kg/hr (CAPD) (50% dari protein bernilai biologis tinggi) Karbohidrat: 55-60% dari total kalori Lemak: 30% dari total kalori Air: jumlah urin 24 jam + 500 mL (kenaikan BB diantara waktu HD <5% BB kering). Pada CAPD air disesuaikan dengan jumlah dialisat yang keluar Natrium: individual, umumnya dibatasi 3-5 g NaCl/hr Kalium: pada keadaan hiperkalemia asupan kalium dari buahbuahan dibatasi Ca dan P: Ca 1000 mg/hr, P 17 mg/hr. Pengikat P diberikan jika kadar P di atas nilai normal Evaluasi status gizi dinilai tiap 6 bulan melalui pemeriksaan lab., antropometri, SGA Mikronutrien dan atau vitamin (Mg, Zn) diberikan sesuai kebutuhan
  • 52. Renal Replacement Therapy(1997) Hemodialysis (53.3%) Peritoneal Dialysis (17.1%) Renal Transplantation (29.5%) Etiologic Disease : DM(34%)> CGN(20.8%) > Hypertension(15.7%) Total 20,244 patients Korea Journal of Nephrology (1999)
  • 53. PERITONEAL DIALYSIS Is the process of cleaning the blood by using the lining of the peritoneal cavity (peritoneum) as a filter the peritoneum acts as a dialyzing membrane, permitting wastes from the body to cross it and empty into the instilled dialysate fluid . Is a type of dialysis usually done by the patient at home.
  • 54. TYPES OF PERITONEAL DIALYSIS CAPD Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis Manual exchanges (approx. 30 Min. each) done approx. 4 times daily (1st thing in am, around lunchtime, around suppertime, and before bed). Utilizing Baxters ultrabag system. Aseptic technique mandatory in making all connections. APD Automated Peritoneal Dialysis Utilizes a machine to perform exchanges at night while the patient sleeps (8-10 Hrs on the machine). Aseptic technique mandatory in making all connections.
  • 55. CAPD INDICATION Absolute indications: Poor cardiac function Peripheral vascular disease Relative indications: Free life style Want to take care themselves Long distance to hemodialysis center
  • 56. KONTRA INDIKASI CAPD Inability to make connections and lack of family member or other person willing or able to help (dementia ,stroke ,arthritis , blindness, debilitation etc) Previous complicated abdominal surgery with adhesions, ostomies etc Lack of space to store PD solutions
  • 58. PHASES OF PERITONEAL DIALYSIS Fill Takes approx. 10 minutes. Usual volume is 2000 2500 mls. Dwell CAPD usually 4-6 Hrs during the day, and 8-10 Hrs during the night. APD usually shorter dwells while sleeping and longer dwells during the day. Drain Takes approx. 20 minutes. Usual volume may be slightly less, the same as, or more than infused amt. Effluent (drained fluid) is normally clear (colorless or yellow).
  • 60. Scheme of peritoneal solute transport by diffusion through the pores of capillary wall
  • 61. Ramesh Khanna & Karl D. Nolph Model of transport - 3 sorts of pores
  • 62. Ramesh Khanna & Karl D. Nolph Na 132 mmol/l Ca 1,25mmol/l Mg 0,5 mmol/l Cl 100 mmol/l lactate 35 mmol/l ev. lactate/bicarbonate glukose 1,36-4,25 g/dl osmolarity 347-486 pH 5,2 GDP (degradation products of glucose) Composition of standard peritoneal dialysis solution
  • 63. CAPD EXCHANGE Aseptic technique mandatory in making all connections! Check dialysis orders for % of dextrose, & fill volume. Drained volume must be measured & documented (a spring scale may be used). Dialysate should be warmed to body temperature using dry heat. Baxters Ultrabag System Full & Empty Bags Connected by Tubing
  • 64. Peritoneal catheter implanted via laparoscopy, punction or laparotomy (total anesthesy) PD is started 3 weeks following the impantation of catheter
  • 65. Types of peritoneal catheters
  • 66. ACCESS TO THE PERITONEUM Considered the patients lifeline. Sterile technique required when connecting (or disconnecting) transfer set to catheter. Transfer set is clamped prior to opening to protect the PD catheter (strict aseptic technique is required when minicap is removed). Peritoneal Catheter Exit Site Titanium Adaptor Transfer Set Twist Clamp Minicap All procedures requiring opening of the closed system will be done by trained staff only
  • 67. CLEARANCE ACROSS THE PERITONEAL MEMBRANE Waste products & excess fluid move from the blood into the dialysate by diffusion & osmosis. Fluid removal can be increased by increasing the amount of dextrose in the dialysate. Some medications will move across the membrane also. Blood Dialysate Semipermeable Membrane
  • 72. HAL YANG TIDAK MENYENANGKAN DARI CAPD
  • 75. Criteria of PD adequacy
  • 76. Infectious: exit-site inflammation (flare, suppurative secretion, granulation) peritonitis (turbid dialysate, abdominal pain, fever) Non-infectious: hernias hydrothorax sclerosing encapsulating peritonitis (rare, life threatening complication, mostly after 6 years on PD, peritoneum is massively thickened and calcificated, leading to intestinal obstruction) Complications of PD 1
  • 77. Non-infectious: Leakage of dialysate along the peritoneal catheter Drainage failure of dialysate (dislocation or catheter obstruction by fibrin) Morphologic changes of peritoneum following long- lasting PD (peritoneal fibrisis, mesotelial damage, vasculopathy and neo-angiogenesis) leading to loss of UF capacity reason for PD cessation in 24% of all patients, and in 51% of patients treated above 6 years. Complications of PD 2
  • 78. CAPD continual ambulatory peritoneal dialysis manual exchanges
  • 79. NIPD night intermitent peritoneal dialysis (cycler)
  • 80. CCPD continual cyclic PD