2. Pendahulua
n
Enzim degradasi matrik meliputi a disintegrin & metalloprotease with trhombospondine
motifs (ADAMTS) dan matrik metalloproteinase (MMPs)
Pada tingkat biokimia, OA ditandai dengan produksi enzim degredasi matrik secara
berlebihan (uncontrolled)
Terjadi pada 250 juta populasi di dunia, insiden OA meningkat seiring dengan
bertambahnya usia
Karakteristik penyakit ini ditandai dengan kerusakan tulang rawan (cartilage) secara
progresif yang menimbulkan permasalahan gerak dan fungsi disertai dengan nyeri kronis
Osteoarthritis (OA) merupakan penyakit radang sendi yang paling sering menimbulkan
disabilitas
3. Manifestasi pada
persendian
Nilai Erhytrocyte Sedimentation Rate (ESR) dan C-Reactive Protein (CRP) sebagai tanda
radang dalam rentang normal
Keluhan memburuk pada malam hari
Asimetris pada awalnya (salah satu persendiaan)
Tidak ada tanda radang
Non inflammatory
Osteoarthritis
4. Banyak juga subjek tidak ada keluhan walaupun sudah terjadi perubahan patologis pada
pemeriksaan x-ray
Terjadi kerusakan pada semua komponen persendian bahkan sub chondral
Mempunyai hubungan erat antara naiknya jumlah sel darah putih dan volume jaringan
synovial (doi:10.1002/art.39829)
Terjadinya pathomekanik menyebabkan perubahan pada tingkan seluler dan biomolekuler
5. Faktor resiko yang dapat
diubah
Faktor yang dapat
dimodifikasi : obesitas,
pekerjaan, trauma dan
malalignment
Faktor yang tidak dapat
di modifikasi : usia,
jenis kelamin dan
genetik
6. Derajat berat
penyakit
Klasifikasi derajat
kerusakan tulang
persendian
Ringan, tidak terlihat
penyempitan ruang
sendi pada
pemeriksaan
radiologi
Sedang, menyempit
1/3 -2/3 ruang sendi
Berat, bertemunya
tulang persendian
7. Tulang rawan
persendian
Biosintesis molekul untuk mempertahankan integritas, kekuatan, kepadatan tulang rawan
Terjadinya mekanotransduksi pada tulang rawan mengakibatkan perubahan aktivitas
biokimia pada chondrocyte
Tulang rawan terstimulasi oleh tekanan (mechanoreceptor)
Menjaga keseimbangan produksi matrik ekstraseluler (anabolic & catabolic process)
Sel tulang rawan (chondrocyte) memproduksi komponen pembentuk tulang rawan,
mempunyai peran penting dalam memelihara kesehatan tulang rawan
Tulang rawan (cartilage) : avascular, alymphatic, aneural
doi:10.3390/genes11080
854
8. Beban tekanan berlebih menyebabkan ketidak seimbangan metabolism sel tulang rawan
(anabolic < catabolic)
Pada imobilisasi lama dapat menurunkan integritas tulang rawan dan penipisan tulang
rawan >10%
Stimulus biomekanik seperti kompresi dinamis pada saat melakukan latihan intensitas
sedang mampu menjaga keseimbangan metabolism sel & menurunkan produksi enzim
proteolytic sehingga mencegah kerusakan progresif tulang rawan
12. Kerusakan sel tulang
rawan
Kerusakan sel tulang
rawan (chondrocyte)
dapat disebabkan oleh
faktor genetik atau
faktor biomekanik
Sel memproduksi
matrik
metalloproteinase,
mediator inflamasi, zat
perusak kolagen
(collagenase), zat
perusak ikatan protein
(protease)
Terjadi inflamasi
lanjutan pada sinovium
dan subchondral
Kerusakan/ hilang
tulang rawan
(chondrocyte mati) dan
pertumbuhan
subchondral (osteofit)
Hilang tulang rawan &
tumbuh tulang baru
(osteofit)
13. Bone Marrow Lession
(BML)
Pada pemeriksaan
MRI didapatkan
tanda kerusakan
tulang subchondral
(Bone Marrow
Lession)
kerusakan ringan
(microdamage)
akibat tekanan sendi
berlebih atau
tekanan ringan
berulang
BML dalam
penelitian
mempunyai
hubungan kuat
dengan OA
BML sebagai
prediksi terjadinya
OA
DOI:https://doi.org/10.1016/j.joca.2012.08.020
14. Sinoviti
s
Kerusakan pada tulang rawan, collagen dan proteoglycan
Mempengaruhi pembentukan enzim hydrolytic
Pada cairan synovial ditemukan mediator radang seperti plasma protein, PGE2,
leukotrient, cytokine, growth factor dan nitric oxide
Sering ditemukan pada OA kronis atau OA pada derajat berat yang tinggi
Sinovitis merupakan kondisi masuknya sel radang pada jaringan synovium