1. Analisis dan Perancangan Sistem
NORMALISASI
DEFINISI
Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabeltabel untuk
memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi.
TUJUAN NORMALISASI
Untuk menghilangkan kerangkapan data
Untuk mengurangi kompleksitas
Untuk mempermudah pemodifikasian data
PROSES NORMALISASI
Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan
tertentu ke beberapa tingkat.
Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel
tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai
memenuhi bentuk yang optimal.
TAHAPAN NORMALISASI
Bentuk Tidak Normal
Menghilangkan perulangan group
Bentuk Normal Pertama (1NF)
Menghilangkan ketergantungan sebagian
Bentuk Normal Kedua (2NF)
Menghilangkan ketergantungan transitif
Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Menghilangkan anomalianomali hasil dari
ketergantungan fungsional
Bentuk Normal BoyceCodd (BCNF)
Menghilangkan Ketergantungan Multivalue
Bentuk Normal Keempat (4NF)
Menghilangkan anomalianomali yang tersisa
Bentuk Normal Kelima
Normalisasi Hal 1
2. Analisis dan Perancangan Sistem
KETERGANTUNGAN FUNGSIONAL
Definisi
Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional pada atribut X (R.X > R.Y), jika dan
hanya jika setiap nilai X pada relasi R mempunyai tepat satu nilai Y pada R.
Misal, terdapat skema database Pemasokbarang :
Pemasok (Nopem, Napem)
Tabel PEMASOKBARANG
Nopem Napem
P01 Baharu
P02 Sinar
P03 Harapan
Ketergantungan fungsional dari tabel PEMASOKBARANG adalah :
Nopem > Napem
KETERGANTUNGAN FUNGSIONAL PENUH
Definisi
Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional penuh pada atribut X pada
relasi R, jika Y tidak tergantung pada subset dari X ( bila X adalah key gabungan)
Contoh :
KIRIMBARANG( Nopem, Napem, Nobar, Jumlah)
Nopem Napem Nobar Jumlah
P01 Baharu B01 1000
P01 Baharu B02 1500
P01 Baharu B03 2000
P02 Sinar B03 1000
P03 Harapan B02 2000
Ketergantungan fungsional :
Nopem > Napem
Nobar, Nopem > Jumlah (Tergantung penuh terhadap keynya)
Normalisasi Hal 2
3. Analisis dan Perancangan Sistem
KETERGANTUNGAN TRANSITIF
Definisi
Atribut Z pada relasi R dikatakan tergantung transitif pada atribut X , jika atribut Y tergantung
pada atribut X pada relasi R dan atribut Z tergantung pada atribut Y pada relasi R. ( X Y,
Y Z , maka X Z )
Contoh :
Nopem Kodekota Kota Nobar Jumlah
P01 1 Jakarta B01 1000
P01 1 Jakarta B02 1500
P01 1 Jakarta B03 2000
P02 3 Bandung B03 1000
P03 2 Surabaya B02 2000
Ketergantungan fungsional :
Nopem Kodekota
Kodekota Kota, maka
Nopem Kota
BENTUK NORMAL KESATU (1NF)
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal kesatu bila setiap data bersifat atomik
yaitu setiap irisan baris dan kolom hanya mempunyai satu nilai data
Tabel KIRIM1 (Unnormal)
Nopem Kodekota Kota Nobar Jumlah
P01 1 Jakarta B01 1000
B02 1500
B03 2000
P02 3 Bandung B03 1000
P03 2 Surabaya B02 2000
Normalisasi Hal 3
4. Analisis dan Perancangan Sistem
Tabel KIRIM2 (1NF)
Nopem Kodekota Kota Nobar Jumlah
P01 1 Jakarta B01 1000
P01 1 Jakarta B02 1500
P01 1 Jakarta B03 2000
P02 3 Bandung B03 1000
P03 2 Surabaya B02 2000
Diagram Ketergantungan Fungsional
Kode-kota
No-Pem
Kota
Jumlah
No-bar
BENTUK NORMAL KEDUA (2NF)
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal kedua bila relasi tersebut sudah
memenuhi bentuk normal kesatu, dan atribut yang bukan key sudah tergantung penuh
terhadap keynya.
Tabel PEMASOK1 (2NF)
Nopem Kodekota Kota
P01 1 Jakarta
P02 3 Bandung
P03 2 Surabaya
BENTUK NORMAL KETIGA (3NF)
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal ketiga bila relasi tersebut sudah
memenuhi bentuk Normal kedua dan atribut yang bukan key tidak tergantung transitif
terhadap keynya.
Normalisasi Hal 4
5. Analisis dan Perancangan Sistem
Tabel KIRIM3 (3NF)
No-pem Nobar Jumlah
Nopem
P01 B01 1000
P01 B02 1500
P01 B03 2000
P02 B03 1000
P03 B02 2000
Tabel PEMASOK2 (3NF) Tabel PEMASOK3 (3NF)
Nopem Kodekota Kodekota Kota
P01 1 1 Jakarta
P02 3 3 Bandung
P03 2 2 Surabaya
Normalisasi Database Perkuliahan
Asumsi :
Seorang mahasiswa dapat mengambil beberapa mata kuliah
Satu mata kuliah dapat diambil oleh lebih dari satu mahasiswa
Satu mata kuliah hanya diajarkan oleh satu dosen
Satu dosen dapat mengajar beberapa mata kuliah
Seorang mahasiswa pada mata kuliah tertentu hanya mempunyai satu nilai
Tabel MAHASISWA1 ( Unnormal )
NoMhs NamaMhs Jurusan Kode MK NamaMK KodeDosen NamaDosen Nilai
2683 Welli MI MI350 Manajamen DB B104 Ati A
MI465 Analsis Prc. Sistem B317 Dita B
5432 Bakri Ak. MI350 Manajemen DB B104 Ati C
AKN201 Akuntansi Keuangan D310 Lia B
MKT300 Dasar Pemasaran B212 Lola A
Normalisasi Hal 5
6. Analisis dan Perancangan Sistem
Tabel MAHASISWA2 ( 1NF )
NoMhs NamaMhs Jurusan Kode MK NamaMK KodeDosen NamaDosen Nilai
2683 Welli MI MI350 Manajamen DB B104 Ati A
2683 Welli MI MI465 Analsis Prc. Sistem B317 Dita B
5432 Bakri Ak. MI350 Manajemen DB B104 Ati C
5432 Bakri Ak. AKN201 Akuntansi Keuangan D310 Lia B
5432 Bakri Ak. MKT300 Dasar Pemasaran B212 Lola A
Diagram Ketergantungan Fungsional
Nama-Mhs
No-Mhs
Jurusan
Nilai
Nama-MK
Kode-MK
Kode-Dosen
Nama-Dosen
Tabel KULIAH (2NF)
KodeMK NamaMK KodeDosen NamaDosen
MI350 Manajamen DB B104 Ati
MI465 Analsis Prc. Sistem B317 Dita
AKN201 Akuntansi Keuangan D310 Lia
MKT300 Dasar Pemasaran B212 Lola
Tabel MAHASISWA3 (3NF)
NoMhs NamaMhs Jurusan
2683 Welli MI
5432 Bakri Ak.
Normalisasi Hal 6
7. Analisis dan Perancangan Sistem
Tabel NILAI (3NF) Tabel DOSEN (3NF)
NoMhs Kode MK Nilai Kode Dosen NamaDosen
2683 MI350 A B104 Ati
2683 MI465 B B317 Dita
5432 MI350 C B310 Lia
5432 AKN201 B B212 Lola
5432 MKT300 A
Tabel MATAKULIAH (3NF)
KodeMK NamaMK KodeDosen
MI350 Manajamen DB B104
MI465 Analsis Prc. Sistem B317
AKN201 Akuntansi Keuangan D310
MKT300 DasarPemasaran B212
Normalisasi Hal 7